Makalah ISPA

20
KATA PENGANTAR Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah skill lab membuat makalah penyakit ISPA. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi berkat dorongan dan dukungan dari rekan-rekan oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat penulis harapkan. Jambi , November 2010 Page 1

description

ISPA

Transcript of Makalah ISPA

Page 1: Makalah ISPA

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

skill lab membuat makalah penyakit ISPA.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi

berkat dorongan dan dukungan dari rekan-rekan oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulisan makalah ini dapat

diselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca

pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini

disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang

mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat penulis harapkan.

Jambi , November 2010

Penulis

Page 1

Page 2: Makalah ISPA

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....

A. PENDAHULUAN …………………………………………………….......

1.1 Latar belakang………………………………………………………….

1.2 Pokok Masalah

a. Pengertian ISPA

b. Hubungan Iman dan Islam

c. Rukun Iman

d. Sifat- sifat Orang Yang Beriman

e. Manfaat Iman Bagi Kehidupan

f. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan

B. PEMBAHASAN…………………………………………………………..

1. Pengertian ISPA..............................

2. Tanda – tanda ISPA............................

3. Pembagian ISPA...............................

4. Bahaya ISPA.........................................

5. Pengobatan ISPA................................

6. Pencegahan ISPA.........................................

7. Pemberantasan ISPA...............................

C. PENUTUP…………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….

3.2 Saran……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….

Page 2

Page 3: Makalah ISPA

A.PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Pada saat ini banyak kita temukan penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan

oleh berbagai macam penyebab. Banyak dari masyarakat kita tidak mengetahui apa itu infeksi

saluran pernafasan. Jika ketidaktahuan itu dibiarkan di lingkungan masyarakat bisa membahayakan

membahayakan masyrakat itu sendiri .

Untuk itu makalah ini penulis buat. Selain untuk menyelesaikan tugas skill lab , juga untuk

memberi informasi tentang ISPA.

2.Pokok masalah

A. Pengertian ISPA

B. Gejala-Gejala ISPA

C. Pembagian ISPA

D. Bahaya ISPA

E. Pengobatan ISPA

F. Pencegahan ISPA

G. Pemberantasan ISPA

Page 3

Page 4: Makalah ISPA

B.PEMBAHASAN

A. Pengertian ISPA

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, istilah ini dalam bahasa

Inggris biasa disebut ARI ( Acute Respiratory Infections). ISPA adalah Penyakit Inpeksi Akut yang

menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli.

Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian

sebagai berikut :

a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh manusia dan

berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ

adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis

mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk

jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan

paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract).

c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari

diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat

digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.

Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan

heterogen, yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih jenis virus,

bakteri dan riketsia serta jamur. Virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus (termasuk di

dalamnya virus influensa, virus para-influensa dan virus campak), dan adenovirus. Bakteri penyebab

Page 4

Page 5: Makalah ISPA

ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza,

Bordetella Pertusis, dan Korinebakterium Diffteria (Achmadi, dkk, 2004).

Menurut DepKes RI (1998) Istilah ISPA mengandung 3 unsur, yaitu infeksi, saluran

pernafasan, dan akut. Pengertian atau batasan masing-masing unsur adalah sebagai berikut:

a. Yang dimaksud dengan infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam

tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

b. Yang dimaksud dengan saluran pernafasan adalah organ yang mulai dari hidung hingga

alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.

Dengan demikian ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran

pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran

pernafasan. Dengan batasan ini maka jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan

(respiratory tract).

c. Yang dimaksud dengan infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari.

Batas 14 hari ini diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit

yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari (DepKes.

RI, 1998 : 3 dan 4).

Page 5

Page 6: Makalah ISPA

B. Gejala – Gejala ISPA

Daftar gejala yang disebutkan dalam DepKes. RI 1993:1;

1. Batuk

2. Sesak napas

3. Sakit Tenggorokkan

4. Pilek

5. Demam

6. Sakit Kepala

Namun ada juga sumber yang membagi gejala ISPA bagi anak dalam 3 bagian sesuai dengan

tingkatannya yakni;

1) Gejala ISPA ringan

Seorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan gejala sebagai berikut :

a. Batuk.

b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu

berbicara atau menangis).

c. Pilek yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung.

d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370C atau jika dahi anak diraba dengan

punggung tangan terasa panas.

Jika anak menderita ISPA ringan maka perawatan cukup dilakukan di rumah tidak perlu

dibawa ke dokter atau Puskesmas. Di rumah dapat diberi obat penurun panas yang dijual

Page 6

Page 7: Makalah ISPA

bebas di toko-toko atau Apotik tetapi jika dalam dua hari gejala belum hilang, anak harus

segera di bawa ke dokter atau Puskesmas terdekat.

2) Gejala ISPA sedang

Seorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika di jumpai gejala ISPA ringan dengan

disertai gejala sebagai berikut :

a. Pernapasan lebih dari 50 kali /menit pada anak umur kurang dari satu tahun atau lebih

dari 40 kali/menit pada anak satu tahun atau lebih.

b. Suhu lebih dari 390C.

c. Tenggorokan berwarna merah.

d. Timbul bercak-bercak pada kulit menyerupai bercak campak

e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.

f. Pernafasan berbunyi seperti mendengkur.

g. Pernafasan berbunyi seperti mencuit-cuit.

Dari gejala ISPA sedang ini, orangtua perlu hati-hati karena jika anak menderita ISPA

ringan, sedangkan anak badan panas lebih dari 390C, gizinya kurang, umurnya empat bulan

atau kurang maka anak tersebut menderita ISPA sedang dan harus mendapat pertolongan

petugas kesehatan.

3) Gejala ISPA berat

Seorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika ada gejala ISPA ringan atau sedang

disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut:

a. Bibir atau kulit membiru

b. Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernapas

c. Anak tidak sadar atau kesadarannya menurun

d. Pernafasan berbunyi mengorok dan anak tampak gelisah

e. Pernafasan menciut dan anak tampak gelisah

f. Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernapas

Page 7

Page 8: Makalah ISPA

g. Nadi cepat lebih dari 60 x/menit atau tidak teraba

h. Tenggorokan berwarna merah

Pasien ISPA berat harus dirawat di rumah sakit atau puskesmas karena perlu mendapat

perawatan dengan peralatan khusus seperti oksigen dan infus.

C. Pembagian ISPA

a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Bagian Atas

Adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas disebelah atas

laring. Kebanyakan penyakit saluran nafas mengenai bagian atas dan bawah secara bersama-sama

atau berurutan, tetapi beberapa di antaranya melibatkan bagian-bagian spesifik saluran nafas secara

nyata.

Yang tergolong Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA) bagian atas diantaranya adalah : Nasofaringitis

akut (selesma), Faringitis Akut (termasuk Tonsilitis dan Faringotosilitis) dan rhinitis.

b. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Bawah

Adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas bagian bawah

mulai dari laring sampai dengan alveoli. Penyakit-penyakit yang tergolong Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA) bagian bawah : Laringitis, Asma Bronchial, Bronchitis akut maupun kronis, Broncho

Pneumonia atau Pneumonia (suatu peradangan tidak saja pada jaringan paru tetapi juga pada

bonkioli) (Pusdiknakes, 1993 : 105).

Page 8

Page 9: Makalah ISPA

Dan menurut Pusdiknakes (1990 : 20) tentang perawatan bayi dan anak ISPA dibagi dalam

tiga macam, yaitu :

1. Ringan

Bila timbul batuk tidak mengganggu tidur, dahak encer, tidak ada anoreksia, panas

tidak begitu tinggi, misalnya rhinitis, rhinofaringitis.

2. Sedang

Dahak kental, ingus kental, panas tinggi(39 C), anoreksia, sesak, sakit saat menelan,

misalnya tonsilofaringitis, laringo traceobronchitis

3. Berat

Panas tinggi disertai napas ngorok, stridor, kadang-kadang disertain penurunan

kesadaran, misalnya pada pneumonia

Page 9

Page 10: Makalah ISPA

D. Bahaya ISPA

Salah satu bahaya atau akibat terburuk dari IPSA adalah kematian. Berdasarkan data-data

dari Departemen Kesehatan, maka angka kematian bayi di Indonesia adalah 90,3/100

kelahiran hidup berarti dari 1000 bayi yang dilahirkan hidup lebih dari 90 orang diantaranya

meninggal sebelum mencapai umur satu tahun.

Angka kematian balita di Indonesia adalah 17,8/1000 balita, berrati dari 1000 balita yang ada

di Indonesia lebih dari 17 orang diantaranya akan meninggal sebelum mencapai umur 5

tahun oleh berbagai sebab. Menurut penelitian yang dilakukan tahun 1980, 22,1% sebab

kematian bayi di Indonesia adalah akibat ISPA. Sedangkan data tahun 1983 menunjukkan

bahwa hampir 40% kematian anak berumur 2 tahun sampai 12 bulan adalah disebabkan

oleh ISPA.

Page 10

Page 11: Makalah ISPA

E. Pengobatan ISPA

Pengobatan pada ISPA

Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik melalui jalur infus , di beri

oksigen dan sebagainya.

Pneumonia: diberi obat antibiotik melaui mulut. Pilihan obatnya Kotrimoksasol, jika terjadi

alergi / tidak cocok dapat diberikan Amoksilin, Penisilin, Ampisilin.

Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk

batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung

zat yang merugikan.

Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk

pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah disertai pembesaran

kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman

streptococcuss dan harus diberi antibiotik selama 10 hari.

Page 11

Page 12: Makalah ISPA

F. Pencegahan ISPA

Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan beberapa cara,diantaranya :

A. Mengusahakan agar anak mempunyai gizi yang baik

a). Bayi harus disusui sampai usia dua tahun karena ASI adalah makanan yang paling baik

untuk bayi.

b). Beri bayi makanan padat sesuai dengan umurnya.

c). Pada bayi dan anak, makanan harus mengandung gizi cukup yaitu mengandung cukup

protein (zat putih telur), karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

d). Makanan yang bergizi tidak berarti makanan yang mahal. Protein misalnya dapat di

peroleh dari tempe dan tahu, karbohidrat dari nasi atau jagung, lemak dari kelapa atau

minyak sedangkan vitamin dan mineral dari sayuran,dan buah-buahan.

e). Bayi dan balita hendaknya secara teratur ditimbang untuk mengetahui apakah beratnya

sesuai dengan umurnya dan perlu diperiksa apakah ada penyakit yang menghambat

pertumbuhan.

Dinkes DKI (2005)

B. Mengusahakan kekebalan anak dengan imunisasi

Agar anak memperoleh kekebalan dalam tubuhnya anak perlu mendapatkan imunisasi yaitu

DPT (Depkes RI, 2002). Imunisasi DPT salah satunya dimaksudkan untuk mencegah penyakit

Pertusis yang salah satu gejalanya adalah infeksi saluran nafas (Gloria Cyber Ministries,

2001).

C. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan modal utama bagi pencegahan penyakit ISPA,

sebaliknya perilaku yang tidak mencerminkan hidup sehat akan menimbulkan berbagai

Page 12

Page 13: Makalah ISPA

penyakit. Perilaku ini dapat dilakukan melalui upaya memperhatikan rumah sehat, desa

sehat dan lingkungan sehat (Suyudi, 2002).

D. Pengobatan segera

Apabila anak sudah positif terserang ISPA, sebaiknya orang tua tidak memberikan makanan

yang dapat merangsang rasa sakit pada tenggorokan, misalnya minuman dingin, makanan

yang mengandung vetsin atau rasa gurih, bahan pewarna, pengawet dan makanan yang

terlalu manis.

G. Pemberantasan ISPA

1. Memberikan penjelasan dan komunikasi perihal penyakit batuk pilek biasa (bukan

pneumonia) serta penyakit pneumonia kepada ibu-ibu serta perihal tindakan yang perlu

dilakukan oleh ibu yang anaknya menderita penyakit.

2. Memberikan pengobatan sederhana untuk kasus-kasus batuk pilek (bukan pneumonia)

dengan tablet parasetamol dan obat batuk tradisional obat batuk putih.

3. Merujuk kasus pneumonia berat ke Puskesmas/Rumah Sakit terdekat.

4. Atas pertimbangan dokter Puskesmas maka bagi kader-kader di daerah-daerah yang

terpencil (atau bila cakupan layanan Puskesmas tidak menjangkau daerah tersebut)

dapat diberi wewenang mengobati kasus-kasus pneumonia (tidak berat) dengan

antibiotik kontrimoksasol.

5. Mencatat kasus yang ditolong dan dirujuk.

Page 13

Page 14: Makalah ISPA

C. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

ISPA adalah suatu keadaan dimana kuman penyakit berhasil menyerang alat-alat tubuh yang

dipergunakan untuk bernafas, yaitu mulai dari hidung sampai alveolus. ISPA kebanyakan menyerang

anak-anak, khususnya bayi atau balita. Akibatnya kematian bayi yang disebabkan oleh ISPA sangat

tinggi di Indonesia.

Terdapat 3 pembagian dari Gejala ISPA, yaitu :

1. Gejala ISPA ringan.

2. Gejala ISPA sedang.

3. Gejala ISPA berat.

Hal-hal yang dilakuakan untuk mencegah ISPA anatara lain :

1. Gizi yang baik.

2. Menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan.

3. Menjalani rutinitas yang sehat

4. Selalu kontrol kesehatan.

Saran :

Apabila telah terdapat gejala-gejala ISPA segerah memeriksakan diri ke Lembaga Kesehatan.

Page 14

Page 15: Makalah ISPA

Daftar Pustaka

Pusdiknakes.1993.Diktat Kuliah.ISPA. Jakarta

Setiwolan.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:FKUI

Wilson, P.2007.PatofisiologiI.Jakarta; Erlangga

http://morningcamp.com/?p=45

http://www.who.or.id/h1n1/docs/WHO_CDS_EPR_2007_8bahasa.pdf

http://keperawatankita.wordpress.com/catagory/askep-pernafasan/

Page 15