Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penduduk dan Dinamika Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Jumlah penduduk di suatu wilayah dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, dan keadaan inilah dikenal sebagai dinamika penduduk. Jumlah penduduk di suatu wilayah ditentukan oleh faktor kelahiran, kematian, penduduk baru, dan penduduk yang pindah. Faktor- faktor tersebut akan menentukan dinamika penduduk di suatu wilayah. 1. Kelahiran (natalitas). Kelahiran bayi akan menambah jumlah penduduk. Pertambahan jumlah dalam tiap tahun dinyatakan sebagai angka kelahiran (natalitas). Angka kelahiran kasar diartikan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Untuk menghitung angka kelahiran (natalitas) digunakan rumus: Jumlah bayi lahir dalam 1 tahun N (natalitas) = ------------------------------------------------------------ x 1.000 Jumlah penduduk dalam tahun tersebut Apabila angka kelahiran lebih dari 40 maka angka kelahiran tinggi, di bawah 30 berarti angka kelahiran rendah, angka kelahiran sedang 30-40. Faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) adalah: a. Kawin usia muda. b. Pandangan ”banyak anak banyak rezeki”. c. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah. d. Anak merupakan penentu status soaial. e. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki. Faktor penghambat kelahiran (anti natalitas)

Transcript of Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

Page 1: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Penduduk dan Dinamika Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.

Jumlah penduduk di suatu wilayah dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, dan keadaan inilah dikenal sebagai dinamika penduduk. Jumlah penduduk di suatu wilayah ditentukan oleh faktor kelahiran, kematian, penduduk baru, dan penduduk yang pindah. Faktor-faktor tersebut akan menentukan dinamika penduduk di suatu wilayah.

1. Kelahiran (natalitas).

Kelahiran bayi akan menambah jumlah penduduk. Pertambahan jumlah dalam tiap tahun dinyatakan sebagai angka kelahiran (natalitas). Angka kelahiran kasar diartikan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Untuk menghitung angka kelahiran (natalitas) digunakan rumus:

Jumlah bayi lahir dalam 1 tahun

N (natalitas) = ------------------------------------------------------------ x 1.000

Jumlah penduduk dalam tahun tersebut

Apabila angka kelahiran lebih dari 40 maka angka kelahiran tinggi, di bawah 30 berarti angka kelahiran rendah, angka kelahiran sedang 30-40. Faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) adalah: a. Kawin usia muda. b. Pandangan ”banyak anak banyak rezeki”. c. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah. d. Anak merupakan penentu status soaial. e. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki. Faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) adalah: a. Pelaksanaan Program Keluarga Berencana. b. Penundaan usia perkawinan alasan menyelesaikan pendidikan. c. Semakin banyak wanita karier.

2. Kematian (mortalitas).

Kematian penduduk akan mengurangi jumlah penduduk. Kematian penduduk dapat dinyatakan dengan angka kematian (mortalitas).

Jumlah kematian dalam 1 tahun

M (mortalitas) = ---------------------------------------------- ------------ x 1.000

Jumlah penduduk dalam tahun tersebut

Page 2: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

Faktor yang menunjang angka kematian adalah:

a. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.b. Fasilitas kesehatan yang belum memadai. c. Keadaan gizi penduduk rendah.d. Terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan gunung meletus.e. Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) adalah:

a. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan.b. Fasilitas kesehatan yang memadai. c. Meningkatnya keadaan gizi penduduk. d. Memperbanyak tenaga medis, seperti dokter dan bidan. e. Kemajuan di bidang kedokteran.

Angka kematian kasar adalah jumlah kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun..Angka kematian rendah kurang dari 10, angka kelahiran tinggi lebih dari 20. Angka kelahiran sedang 10-20. 3. Penduduk baru (remigrasi dan imigrasi). Penduduk baru dapat berasal dari perpindahan ke negeri atau tempat asalnya (remigrasi) atau perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri (imigrasi). Penduduk baru umumnya dikenal dengan estila imigrasi. Penduduk baru umumnya disebut dengan imigrasi. 4. Penduduk pindah (urbanisasi, transmigrasi, dan emigrasi). Penduduk pindah terdiri dari perpindahan dari desa ke kota (urbanisasi), perpindahan penduduk dari yang padat ke daerah/pulau yang kurang padat di dalam suatu negara (transmigrasi), dan perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri (emigrasi). Penduduk pindah umumnya disebut emigrasi.

Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on the Principle of Population (1798), dikatakan bahwa “penduduk bertambah menurut deret ukur dan bahan makkanan bertambah menurut deret hitung”. Jadi pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada produksi makanan yang dibutuhkan. Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Perpindahan penduduk baik pada imigrasi maupun emigrasi umumnya disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, keselamatan, keamanan, politik, agama, kepentingan pembangunan, dan pendidikan. Permasalahan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk di suatu wilayah tertentu, yang tidak diimbangi dengan tersedianya bahan makanan akan menimbulkan permasalahan serius terhadap kesejahteraan dan kesehatan penduduknya. Demikian pula, jika kepadatan terjadi di wilayah pertanian, dengan lahan pertanian dan pekerjaan yang relatif tetap, tentu akan timbul permasalahan terjadi di wilayah tersebut.

3. Migrasi Penduduk

Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang  kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar dari akibat negative.

Page 3: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.

Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

 

A. Jenis-jenis Migrasi

1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara  lainnya.o Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan

menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigrano Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang

melakukan emigrasi disebut emigrant.o 3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.

2. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara.o Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.o Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke

pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.

a. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek

b. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri

c. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama

d. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.

o Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya

Page 4: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.

Dampak negatif akibat terjadinya pertambahan penduduk yang sangat pesat dijelaskan dalam tinjauan aspek berikut.

1. Kesejahteraan sosial. Kesejahteraan menyangkut kemakmuran penduduk, dalam arti tercukupinya keperluan penduduk, minimal dalam pangan, sandang, perumahan, dan pendidikannnya. Pertambahan penduduk yang pesat, dengan penghasilan yang rendah akan berakibat timbul permasalahan kekurangan pangan bergizi, timbul gangguan kesehatan, dan pencemaran lingkungan hidupnya. Pengolahan lahan pertanian secara ekstensif dalam lahan pertanian terbatas justru menimbulkan banyak pengangguran, dan ini berdampak pada kerawanan sosial.

2. Kesehatan dan keamanan. Penduduk yang sangat padat, ditambah dengan penghasilan yang rendah berakibat tidak tercukupinya keperluan pangan bagi keluarganya. Tidak tercukupinya keperluan pangan, terlebih pada pangan yang bergizi akan berakibat timbulnya gangguan kesehatan. Akibat yang lebih jauh, karena pada hakekatnya manusia itu ingin hidup yang enak, maka jalan pintasnya berakibat pada gangguan keamanan, misal terjadi pencurian, penipuan, dan sejenisnya.

3. Ekonomi. Penduduk yang sangat padat dengan tingkat ekonomi yang rendah akan dapat berakibat terjadinya eksploitasi lingkungan secara tidak bertanggung jawab.Penebangan hutan secara liar akan berdampak terjadinya musibah banjir, tanah longsor, di samping itu hutan menjadi gundul tidak produktif. Terjadinya urbanisasi, khususnya pendatang dengan tingkat ekonomi rendah dapat berakibat perumahan kumuh, gubuk liar, dan gangguan sanitasi lingkungan. Lingkungan kumuh dan tidak sehat akan menimbulkan gannguan kesehatan penghuninya.

4. Lingkungan hidup. Kepadatan penduduk berdampak pada sempitnya lahan, di samping itu juga berpengaruh terhadap tersedianya air bersih dan udara bersih. Keterbatasan lahan dengan penduduk yang padat berakibat kurang menguntungkan bagi kesehatan penduduk, dan terjadinya pencemaran air dan udara sekitar. Pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, akan bertambah dan menumpuk. Keadaan tersebut berakibat menjadi sarang lalat-lalat penyebar penyakit tipus, kolera, dan desentri. Limbah deterjen yang langsung dibuang ke sungai akan menyebabkan terjadinya pencemaran air. Di perkotaan pembuangan oli bekas secara sembarangan akan mencemari air sumur sehingga tidak layak dikonsumsi lagi. Perumahan kumuh dengan lingkungan tercemar potensial untuk menyebabkan gangguan kesehatan, di samping mengganggu pemandangan. Bagaimana cara mengatasi dampak negatif akibat pertambahan penduduk yang pesat dengan lahan terbatas dan penghasilan rendah? Hal inilah yang menjadi tugas pemerintah untk berusaha mensejahterakan penduduknya.

Beberapa usaha pemerintah untuk mengatas dampak negatif tersebut diantaranya adalah:

1. Usaha penurunan dan penyebaran pendudukmerata. a. Pencanangan dan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). b. Pelaksanaan program Norma Keluarga Kecil Bahagía dan Sejahtera (NKKBS).c. Pelaksanaan program transmigrasi.

1. Usaha mengatasi permasalahan akibat terjadi kepadatan penduduk, agar terjadi tercipta lapangan kerja baru, dan harga barang terjangkau. a. Penciptaan lapangan kerja baru. b. Penganekaragaman pangan dan sandang serta cinta produksi dalam negeri.c. Penggalakan program pariwisata.

Page 5: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

II.2 Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.

Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.

a. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.

Page 6: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

a.1 Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada

air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum, pencemaran air oleh sampah, Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.

a.2 Akibat Pencemaran Air

Dapat menyebabkan banjir Erosi Kekurangan sumber air Dapat membuat sumber penyakit Tanah Longsor Dapat merusak Ekosistem sungai Kerugian untuk Nelayan.

b. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Page 7: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

b.1 Akibat Pencemaran Tanah

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

c. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Page 8: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

c.1 Penyebab Pencemaran Udara

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yang memengaruhi.

Kegiatan manusia

Transportasi Industri Pembangkit listrik Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC).

Sumber alami

Gunung berapi Rawa-rawa Kebakaran hutan Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

Sumber-sumber lain

Transportasi amonia Kebocoran tangki klor Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah Uap pelarut organic.

c.2 Jenis – Jenis Pencemar Udara

Karbon monoksida Oksida nitrogen Oksida sulfur CFC Hidrokarbon Volatile Organic Compounds Partikulat

c.2 Akibat Pencemaran Udara

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.

Page 9: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

Keasaman biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan Merusak tanaman Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air

tanah dan air permukaan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

Peningkatan suhu rata-rata bumi Pencairan es di kutub Perubahan iklim regional dan global Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

d.1 Pencemaran Suara

Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran suara

Page 10: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel.

Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.

II.3 KETERKAITAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:

A. Makin berkurangnya lahan produktif, seperti sawah dan perkebunan karena lahan tersebut dipakai untuk pemukiman.

B. Makin berkurangnya ketersediaan air bersih. Manusia membutuhkan air bersih untuk keperluan hidupnya. Pertambahan penduduk akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih. Hal ini menyebabkan persediaan air bersih menurun.

C. Pertambahan penduduk juga menyebabkan arus mobilitas meningkat. Akibatnya, kebutuhan alat tranportasi meningkat dan kebutuhan energi seperti minyak bumi meningkat pula. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara dan membuat persediaan minyak bumi makin menipis.

D. Pertambahan penduduk juga menyebabkan makin meningkatnya limbah rumah tangga, seperti sampah dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Page 11: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak dahulu, masalah kependudukan sudah menjadi perhatian manusia, para negarawan maupun kelompok ahli sudah sering membicarakan tentang besarnya jumlah penduduk yang seimbang berdasarkan pertimbangan politik, militer dan faktor sosial ekonomi. Masalah kependudukan dapat disoroti dengan pendekatan sistem. Sistem adalah suatu totalitas bagian yang terdiri dari berbagai sub – sistem ( komponen ) yang saling berkaitan, saling bergantung, dan saling menentukan ( determinestic ), sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu dan harus diperhitungkan dalam setiap pengambilan keputusan. Beberapa sub – sistem dapat kemudian membentuk suatu kesatuan yang dapat disebut sebagai mikrosistem ( Pradoko, 1981 ).

Masalah kependudukan mempunyai kaitan erat dengan masalah lingkungan terutama dalam hal pemukiman yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Keadaan lingkungan pemukiman cenderung memburuk karena pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan penambahan fasilitas – fasilitas pelayanan umum untuk megimbangi pertumbuhan penduduk.oleh karena itu, perlu diantisipasi penyebaran dan pemukiman penduduk yang serasi dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang menopang dan mendorong usaha – usaha pembangunan daerah dan perluasan kesempatan kerja menurut peningkatan suatu kehidupan yang lebih baik.

Pembangunan perkotaan yang komprehensif perlu diperhatikan keserasian kota dengan lingkungannya dan antara kota dan pedesaan serta keserasian antara pertumbuhan kota dengan daerah sekitarnya. Bagaimanapun pembangunan lingkungan permukiman kota perlu di arahkan kepada pembangunan permukiman untuk penduduk yang berpendapatan rendah yang merupakan bagian terbesar dari penduduk kota.

Masalah lingkungan dewasa ini semakin menarik perhatian para ahli dan masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena semakin diremehkannya efek – efek yang serius akibat pencemaran. Aktivitas manusia yang semakin meningkat, cepatnya pertumbuhan penduduk, kemajuan dalam teknologi modern antara lain merupakan penyebab timbulnya kerusakan dalam lingkungan hidup. Lingkungan hidup manusia yang umum adalah air, tanah, dan udara. Ketiga komponen tersebut mengandung senyawa – senyawa kimia dengan komposisi yang besarnya tertentu. Adanya perubahan komposisi senyawa pada air, tanah dan udara menimbulkan gangguan pada keseimbangan yang telah terbentuk. Akibatnya air, tanah dan udara kurang dapt berfungsi dengan baik sebagai bagian dari lingkungan hidup manusia.

Memperhatikan fenomena permasalahan yang muncul di perkotaan misalnya di kota Makassar, maka perlu dikaji mengenai interaksi antara antara pertumbuhan penduduk dan kualitas lingkungan khususnya mengenai pencemaran lingkungan , sehingga tidak menjadi hambatan pengembangan Negara saat ini dan masa mendatang.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan dititk beratkan pada masalah dampak pertumbuhan penduduk terhadap terjadinya pencemaran lingkungan dengan rumusan masalah yaitu : Bagaimana pertumbuhan penduduk dapat mempengaruhi terjadinya pencemaran lingkungan ???

Page 12: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

BAB IIIPENUTUP

III. 1 KESIMPULAN

Berdasarkan penjabaran dari pertumbuhan penduduk kaitannya dengan pencemaran lingkungan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Semakin bertambahnya penduduk maka pencemaran lingkungan akan semakin meningkat atau dengan kata lain pertumbuhan penduduk berbanding lurus terhadap pencemaran lingkungan.

b. Diperlukan suatu solusi terbaik yang dapat diterapkan dalam mereduksi pencemaran lingkungan akibat pertumbuhan penduduk, antara lain reboisasi, daur ulang, peningkatan efisiensi produk teknologi dll.

III.2 SARAN

Sekiranya apa yang dijabarkan dalam makalah ini dapat menjadi perhatian bagi kalangan masyarakat untuk menjadi tambahan wawasan sehingga dapat menentukan langkah tepat dalam penanganan problem lingkungan.

Page 13: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah swt atas limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah jurusan, Ilmu Lingkungan. Dalam makalah ini dibahas mengenai pertumbuhan penduduk kaitannya dengan pencemaran lingkungan sebagai dampak dari peningkatan jumlah penduduk itu sendiri. Makalah ini berjudul “ Pertumbuhan Penduduk Kaitannya dengan Pencemaran Lingkungan “.

Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan dan kekhilafan yang perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, kami membutuhkan saran dan kritik positif yang membangun untuk kedepannya. Meskipun demikian, semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi setiap pihak khususnya pelajar dan mahasiswa.

Gowa, 20 April 2013

Penyusun

Page 14: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

“ Pertumbuhan Penduduk Kaitannya dengan Pencemaran Lingkungan “

Disusun Oleh :

Mukhlis D111 12 008

Sipil A

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDIN

2012 – 2013

Page 15: Makalah - Ilmu Lingkungan - Siap Print