Makalah Ictiology Sistem Endokrin
-
Upload
indra-theblues -
Category
Documents
-
view
193 -
download
14
description
Transcript of Makalah Ictiology Sistem Endokrin
MAKALAH
SISTEM ENDOKRIN PADA IKAN
NAMA KELOMPOK :
MOHAMMAD INDRAJAB/1304053100
NOLDI M. A. BENGGU/1304052060
ONI SAMUEL TSE/1304052007
NONI K. TANEO/130405T2065
ORDIANUS U. NAHAK/1304052031
MARSELINUS MOOY/1304052077
JURUSAN ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2014
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul. “sistem endokrin
pada ikan”. Dalam penilisan Makalah ini, berbagai hambatan telah penulis
alami. Oleh karena itu, terselesaikannya Makalah ini tentu saja bukan
karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan
dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
tersebut, berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan
Makalah ini. Dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari
pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai
pihak agar Makalah ini lebih baik dan bermanfaat. Serta akhir kata penulis
ucapkan semoga Tuhan yang Maha Esa selalu membalas budi baik anda
semua.
Kupang 20-11-2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………........i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….......ii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………......1
B. Rumusan masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Macam-macam kelenjar endokrin pada ikan………................................2
B. Fungsi dari tiap kelenjar endokrin............................................................5
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………...........8
B. Saran ……………………………………………………….……............8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………....……….........9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin merupakan sistem yang mencakup aktivitas beberapa kelenjar yang mengatur dan
mengendalikan aktivitas struktur tubuh, baik sel, jaringan, maupun organ. Sistem endokrin terdiri dari
sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah
menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan
sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Kerja hormon menyerupai kerja saraf, yaitu mengontrol dan mengatur keseimbangan kerja organ-organ di
dalam tubuh. Namun, kontrol kerja saraf lebih cepat dibanding dengan kontrol endokrin. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal adalah protein, peptida, atau derivat dari asam-asam
amino, dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari mesodermal (gonad, korteks ardenal)
berupa steroid. Kerja system endokrin lebih lambat dibandingkan dengan system syaraf, sebab untuk
mecapai sel target hormon harus mengikuti aliran system transportasi. Sel target memiliki receptor
sebagai alat khusus untuk mengenali impuls / rangsang. Ikatan antara receptor dengan hormon di dalam
atau di luar sel target, menyebabkan terjadinya respons pada sel target.
B. RUMUSAN MASALAH
1. kelenjar endokrin apa saja yang terdapat pada ikan?
2. Apa fungsi dari tiap kelenjar endokrin pada ikan?
C. Tujuan penulisan
1. Megetahui tentang kelenjar endokrin pada ikan
2. Mengetahui fungsi dari tiap kelenjar endokrin
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Sistem endokrin pada ikan tidak jauh
berbeda dengan sistem endokrin pada vertebrata tingkat tinggi. Deskripsi kelenjar endokrim dan hormon
yang disekresi disajikan pada Gambar
Gambar Letak kelenjar Endokrin.
1.Macam-macam kelenjar endokrin pada Ikan
A. Pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang di dasar otak (sela tursika), terdiri atas dua
bagian utama, yakni adenohipofisa dan neurohipofisa, adeno hipofisa terdiri atas pars distalis dan pars
intermedia, sedangkan, neurohipofisa hanya terdiri atas pars nervosa yang berfungsi mensekresikan
ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars distalis merupakan bagian utama adenohipofisa yang
menghasilkan sel-sel pesekresi hormon prolaktin, hormon adrenocorticotropic (ACTH), hormon pelepas
tiroid (Thyroid Stimulating Hormone), hormon pertumbuhan (STH-Somatotropin), dan gonadotropin
serta pars intermedia mensekresi hormon pelepas melanosit (Melanocyte Stimulating Hormone), yang
mana, pelepasan hormonnya diatur oleh faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.
B. Tiroid
Kelenjar tiroid mempunyai karakteristik utama, yakni pertama, unit dasar histologisnya adalah sel tunggal
yang dikelilingi folikel dan kedua, jaringan yang dibentuknya memiliki kemampuan mengubah iodine dan
inkorporasi menjadi hormon tiroid. Pada ikan, folikel tersebar di sekitar ventral aorta dan percabangannya
ke insang.
Hormon tiroid mengeluarkan hormon Tiroksin mempunyai beberapa fungsi fisiologi antara lain :
(1)mempengaruhi laju oksigen; (2) membantu pengendapan guanin dalam kulit; (3) mengubah
metabolisme nitrogen dan karbohidrat; (4) mempengaruhi gerak, perkembangan tulang dan fungsi saraf
pusat; (5) berperan juga dalam proses osmoregulasi dan mengatur Tiroksin guna meningkatkan kesukaan
ikan Salmon muda di air asin (smoltifikasi). Kekurangan Tiroksin dapat mengakibatkan perkembangan
awal lamban, mengarah kepada deformitas pada juvenil. Pada ikan Sebelah kekurangan Tiroksin
mengakibatkan pigmentasi abnormal pada kulit (Yamano, 2005 dalam Rahardjo, dkk 2011).
Hormon tiroid yang penting adalah tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon ini penting
dalam pertumbuhan, metamorfosis dan reprooduksi. Secara spesifik tiroksin menambah produksi energi
dan konsumsi oksigen pada jaringan yang normal, mempunyai pengaruh anabolik dan katabolik terhadap
protein, meningkatkan proses oksidasi dalam tubuh, mempercepat laju penyerapan monosakarida dari
saluran pencernaan, meningkatkan glikogenolisis hati, dan diduga mengontrol pelepasan somatotropin,
kortikotropin dan gonadotropin dari hipofisis (Fujaya, 2004).
C. Pankreas
Pankreas adalah suatu kelenjar yang majemuk yang terdiri atas jaringan eksokrin dan endokrin.
Komponen eksokrin mensekresikan getah pankreas yang dicurahkan ke dalam duodenum lewat saluran
pankreas, sedangkan komponen endokrin (pulau-pulau pankreas) membebaskan hormonnya secara
langsung kedalam sirkulasi darah. Pada semua vertebrata, terdapat tiga sel-sel pulau yang memliki fungsi
independen: sel-sel A, menghasilkan glukagon; sel-sel B, menghasilkan insulin; dan sel-sel D belum
diketahui secara jelas hormon yang dihasilkannya, namun bebeapa peneliti mengemukakan bahwa
hormon tersebut identik dengan somatostatin dan secara khusus berpungsi sebagai penghambat
pertumbuhan (Fujaya, 2004).
D. Gonad
Gonad merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang
disekresikan kelenjar pituitari. Meskipun gonadotropin tidak secara langsung mempengaruhi
perkembangan telur atau seperma ikan, namun mempengaruhi sekresi estrogen oleh sel folikel telur dan
androgen oleh jaringan testis. Estrogen yang umum didapatkan dalam cairan ovarium teleostei adalah
estradiol -17β yang merupan derivat dari progesterone, sedangkan androgen yang umum disintesis adalah
testosteron.
Organ target estrogen adalah sel-sel hati. Pada hati, estradiol berperan membawa pesan agar vitelogenin
segera disintesis. Vitelogenin adalah bahan baku kuning telur yang di sekresi sel-sel hati dan dibawa ke
gonad oleh darah. Sedangkan 17αhydroxyprogesterone terutama berperan pada akhir pematangan gonad
untuk merangsang ovulasi (Bond, 1979).
E. Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki sel-sel endokrin, antara lain jaringan interrenal, sel-sel
kromaffin, juxtaglomerulus, dan korpuskel stanius. Fungsi kelenjar ini dikontrol oleh pituitari melalui
ACTH.
F. Kelenjar Ultimobrankial
Terlibat dalam pengendalian iperkalsemia, berkembang baik pada ikan (Copp,1969 dalam Rahardjo, dkk,
2011). Pada ikan bertulang sejati kelenjar ini terletak di bawah (ventral) kerongkongan dekat sinus
venosus, hampir melekat pada insang, sedangkan pada ikan Elasmobranchiiterletak pada sisi kiri bawah
kerongkongan. Kelenjar ini mensekresihormon Kalsitonin berperan dalam metabolisme Kalsium dan
hormon ini dapat mencefah kelebihan Kalsium yang masuk dari air laut yang kaya akan Kalsium
(Milhaud, et al, 1997 dalam Rahardjo, dkk, 2011).Hormon ini juga memberikan kontribusi dalam proses
hameostatis lingkungan internal tubuh ikan, dalam menurunkan pemasukan Kalsium melalui insang.
G. Urofisis
Urofisis, nama lain the caudal neurosekretori sistem, merupakan neurosekretori yang terletak pada bagian
belakang spinal cord. Urofisis didapatkan pada setiap spesies ikan, namun fungsi hormon yang
dihasilkannya masih menimbulkan kontrofersi, walaupun secara umu, sekresi urofisis berhubungan
dengan fungsi osmoregulasi, dimana pengaruh terbesarnya adalah pada ginjal.
Ada empat jenis hormon yang diidentifikasi dari urofisis, yakni urotensin I, II, III dan IV. Pada ikan,
urotensin I belum diketahui efeknya secara pasti, namun pada bertebrata darat, berperanan dalam
penurunan tekanan darah. Urotensin II berperan dalam kontradiksi otot licin, misalnya otot rektum dan
kandung kemih Urotensis III menstimulasi peningkatan penyerapan NA+ oleh insang dan pelepasan
NA+ oleh ginjal. Urotensin Ivdiduga adalah arginine vasotocin,tetapi hanya teridentifikasi pada rainbow
trout Jepang. Pada ikan karper, urofisis memproduksi sejumlah besar acetilcholine.
2. Beberapa kelenjar lain selain telah disebutkan di atas terdiri atas :
1. Sel-sel Kromafin
Sel-sel Kromafin ikan bertulang sejati tersebar disepanjang vena postcardinalis dan mungkin
perluasannya tercampur dengan sel interrenal. Jaringan Kromafin pada Elasmobranchii menyatu
dengan ganglia simpatetik dan aorta dorsalis terletak di depan jaringan interrenal. Jaringan ini
mensekresi adrenalin(norepinerfin), yang mempengaruhi kerja jantung, tekanan darah, konsentrasi
melanin dalam melanophora. Kerja hormon ini mirip dengan kerja saraf simpatetik.
2. Jaringan interrenal (jaringan adrenal cortical)
Jaringan ini homolog dengan adrenal cortex pada vertebrata tingkat tinggi. Pada ikan Elasmobrachii
jaringan tersebut terletak pad bagian posterior ginjal, sedangkan pada kan bertulang sejati berupa sel-
sel atau kelompok sel yang tersebar disepanjang vena cardinalis pada ginjal. Jaringan interrenal
mensekresi hormon Steroid, khusus Kartisol, Kortikosteron dan Kortison. Sekresi hormon ini di
bawah kendali ACTH hari hipofisis. Hormon Adrenokortikosteroid mengendalikan proses
osmoregulasi dengan cara mempengaruhi ginjal, insang dan saluran gastrointestinal, serta
mempengaruhi metabolisme protein dan karbohidrat.
3. Kelenjar Pulau-pulau Langerhans (pulau-pulau pankreatik)
Pada ikan bertulang sejati biasanya jaringan ini terdapat di dekat pyloric caeca, usus halus, limpa dan
kantung empedu. Jaringan ini menghasilkan Insulin dan Glukagon. Insulin berperan dalam
metabolisme karbohidrat dan dalam pengubahan glukosa menjadi glikogen dan dalam oksidasi
glukosa dan pembuatan lemak. Selain itu, Insulin juga meningkatkan transpor Glukosa keluar dari
darah dan penarikan Glukosa oleh sel hati dan otot. Glukagon berperan dalam pemecahan Glikogen
dan lemak di hati.
4. Mukosa usus
Mukosa usus menghasilkan hormon untuk mengontrol sekresi pankreas yang disebut Pankreozimin
berperan membantu kelancaran pembuatan Zimogen, serta Secretin yang merangsang sekresi air dan
garam-garam anorganik. Kedua hormon ini dibuat pada bagian anterior usus halus.
5. Kelenjar seks.
Kelenjar seks ikut mensekresi Steroid. Steroid ini penting dalam pemijahan, pembuatan sarang dan
aspek-aspek tingkah laku reproduksi lainnya. Demikian juga dalam perkembangan dan perawatan
ciri seks sekunder dan produksi gamet. Hormon seksual ini diproduksi oleh ovarium dan testes pada
tingkat yang ditentukan oleh hormon Gonadotropin yang dihasilkan oleh Hipofisis. Ovarium
menghasilkan Estrogen. Sekresi Estrogen berperan memberikan daya tarik bagi ikan jantan. Testes
menghasilkan Androgen, terutama Testosteron. Selain itu juga testes menghasilkan hormon
Denidroepiandrosteron dan Androstenedion. Adrogen sangat penting dalam tingkah laku seksual dan
aktifitas pemijahan ikan jantan.
6. Sistem neurosecretory caudal
Pada ikan teleostei ditemukan neuronsecretory yang disebut Dahlgren, sedangkan pada
Elasmobranchii terdapat di dekat ujung sumsum tulang punggung. Axon sel neurosecretory
berujung pada suatu kumpulan kapiler yang berfungsi dalam penyimpanan dan pengeluaran sekresi.
Pada Teleostei jaringan kapiler ini terkandung di dalam struktur neurohemal disebut Urofisis.
Urofisis menghasilkan Urotensin I berperan merangsang produksi hormon Steroid oleh jaringan
interrenal, dan Urotensin II berperan dalam mendorong pemngambilan ion oleh usus ketika ikan
berada di air laur, dan merangsang kontraksi jantung, usus, saluran gonad dan gelembng air eni
(Urinari bladder)
7. Badan stannius
Badan stannius menempel di ginjal pada posisi yang berlainan diantara spesies ikan, bisa di bagian
dorsal, dorsolateral, atau ventrolateral. Badan stannius dipenuhi oleh pembuluh darah dan bercuping.
Kelenjar ini ditemukan hanya pada ikan, berfungsi sebagai kelenjar endokrin. Badan stannous
mensekresi hormon Staniokalsin yang dikeluarkannya mungkin ikut dalam osmoregulasi, sebab
penghilangan Badan Stannius mengakibatkan perubahan dalam komposisi plasma.
8. Kelenjar Timus
Berasal dari kantung brankial dan umumnya itemukan di atas rongga brankila (di atas lengkung
insang).
9. Badan pineal (Epifisis)
Terdapat dibagian atas diencephalon dan mempunyai fungsi indera cahaya. Sekresi yang dikeluarkan
oleh Badan pineal ialah Melatonin yang berpengaruh kuat pada tingkah laku dan proses
fisiologikarena berfungsi dalam ritme Kirkadian. Hormon ini disekresi saat fase gelap dalam siklus
gelap terang harian dan membantu mengatur respon ikan terhadap variasi terang tahunan. Tingkah
laku dalam proses fisiologi seperti gerak, pigmentasi kulit, dan musim pemijahan penyesuaian
terhadp ritme Kirkaian tergantung masukan cahaya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang membuat satu atau lebih hormon dan mensekresinya
langsung ke pembuluh darah. Kelenjar Endokrin tediri atas :
1. belenjar pituitari, kelenjar tiroid, kelenjar pankreas, kelenjar gonad, kelenjar ginjal, kelenjar
ultimobranchi, kelenjar urofisis
2. Beberapa kelenjar lain yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin antara lain : , sel-sel Kromafin, jaringan
interrenal (jaringan adrenal cortical), kelenjar Pulau-pulau Langerhans (pulau-pulau pankreatik,
mukosa usus, kelenjar seks, Badan stannous, kelenjar Timus, Badan pineal (Epifisis) dan ginjal.
B. SARAN
Kita seharusnya lebih memahami dan menguasai lagi materi ini agar kita lebih mengetahui lagi hal-hal
mengenai produktivitas primer.
Daftar Pustaka
Lagler, K. F ; J. E Bardach; R.R Mulller and D. R. M Passino. Ichtyology. Second Edition. John Wiley
and Sons. New York, santa Barbara, London, Sydney Toronto. Pp: 264 – 265.
Rahardjo, M. F. 1985. Ichtiologi. IPB. Halaman: 113 -118.
Rahardjo, M.F; R. Affandi; Sulistiono, dan J. Hutabarat, 2011. Iktiology. Penerbit Lubuk Agung
Bandung. 396 halaman.
Takashima, F dan T. Hibiya, 1995. An Atlas of Fish Histology. Normal and Pathological Feature.Second
Edition. Hodansha LTD.
Bond, C. E. 1979. Biology of Fishes. W. B. Saunders, Philadelphia.
Fujaya, Yushita., Ir., M.Si. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Helfman, G. S.., B. C. Collete dan D. E. Facey. 1997. The Diversity of Fishes. Blackwell Science, UK.