makalah hipertensi

35
PENYAKIT HIPERTENSI (DARAH TINGGI) MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kesahatan dan Ilmu Penyakit yang dibimbing Oleh : Dra.Ellis Endang Nikmawati S.Pd M.Si, Disusun Oleh : Tia Herlani 1102389 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

description

hipertensi

Transcript of makalah hipertensi

Page 1: makalah hipertensi

PENYAKIT HIPERTENSI (DARAH TINGGI)

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Kesahatan dan Ilmu Penyakit

yang dibimbing Oleh :

Dra.Ellis Endang Nikmawati S.Pd M.Si,

Disusun Oleh :

Tia Herlani 1102389

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: makalah hipertensi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yaitu mengenai “Penyakit

Hipertensi”dengan lancar dan tepat waktu.

Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari banyak bantuan yang

telah penulis dapatkan untuk menyelesaikan makalah ini.Oleh karena itu, kami

ucapkan terimakasih kepada :

1. Dra. Ellis Endang Nikmawati S.Pd M.Si, selaku dosen mata kuliah

Kesehatan dan Ilmu penyakit.

2. Orang tua penulis, yang telah memberikan dukungan moril maupun

materil.

3. Keluarga yang selalu memberikan masukkan dan dukungan dalam

pembuatan makalah ini.

4. Dan teman-teman, yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang

sangat mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, oleh karena itu saran

dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata penullis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi penulis maupun bagi para pembacanya.

Bandung, Februari 2013

Penulis

Page 3: makalah hipertensi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................B. Rumusan Masalah....................................................................................C. Tujuan......................................................................................................D. Manfaat....................................................................................................E. Prosedur Makalah....................................................................................

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN.....................................................................

A. Pengertian Penyakit Hipertensi................................................................B.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................B. Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

Page 4: makalah hipertensi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang unik, karena mudah diseteksi tapi

sering muncul tanpa gejala yang jelas. Satu-satunya cara untuk megetahui apakah

mengalami hipertensi yaitu dengan mengukur tekanan darah secara teratur.

Di zaman modern seperti sekarang ini hampir 1 miliar penduduk

mengalami penyakit tersebut, dan menjadi PR besar bagi kta semua untuk

mewaspadai penyakit ini. Penelitian pun menunjukkan, pada populsi normal saja

diperkirakan satu dari empat orang mengalami hipertensi dan belum lagi, yang

mengalami ini akan bertambah seiring bertambahnya usia. Hipertensi adalah

penyakit kronis yang dapat merusak organ tubuh seperti jantung, otak, ginjal

bahkan jika mengalami stroke hal ini dapat melumpuhkan tubuh.Penderitanya

mengalami pusing, mual, mimisan.Namun pada sebagian besar, justru muncul

tanpa keluhan, sehingga penyakit ini dapat dikatakan sebagai the silent killer.

Maka untuk mencegah dan mengatasi hipertensi atau di Indonesia dikenal

dengan istilah darah tinggi, sebaiknya kita perlu memahami penyakit ini dan

perlu juga tahu bagaimana cara untuk mencegahnya dan mengatasi hipertensi baik

dari segi makanan, lingkungan, aktivitas, dengan kata lain gaya hidup (life style)

yang sehat sehingga menunjang bagi kehidupan kita menjadi lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?

2. Apa saja klasifikasi hipertensi?

3. Kenapa bisa menyebabkan hipertensi?

4. Bagaimana cara mencegah penyakit hipertensi?

5. Bagaimana mengatasi penyakit hipertensi?

6. Kriteria makanan seperti apa yang baik untuk penderita penyakit hipertensi?

Page 5: makalah hipertensi

C. Tujuan

1. Memahami apa itu hipertensi

2. Dapat memahami penyebab hipertensi

3. Dapat mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi

4. Mengetahui dan menerapkan kepada penderita hipertensi tentang makanan

yang baik sesuai penyakitnya.

D. Manfaat

Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada

penulis sebagai bahan memperdalam ilmu mengenai kesehatan dan ilmu penyakit

khususnya penyakit hipertensi yang sangat bermanfaat bagi penulis dan bagi

dosen sebagai bahan informasi dan penilaian terhadap kemampuan penulis.

E. Prosedur Makalah

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif,

yaitu dengan cara penulis menguraikan dari judul pembahasan. Data-data yang

terdapat disini merupakan data yang diambil dengan cara studi pustaka, yang

mana pembahasan ini diambil dari berbagai sumber buku bacaan. Dan tak hanya

itu, data juga diambil dari media lain yaitu internet.

Page 6: makalah hipertensi

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Penyakit Hipertensi

Pemikiran modern tentang sistem kardiovaskuler dimulai dengan karya

dokter William Harvey (1578–1657). Harvey menjelaskan tentang sirkulasi darah

di dalam bukunya yang berjudul De otu ordis (Pergerakan Jantung dan Darah).

Seorang pendeta Inggris Stephen Hales membuat publikasi pertama mengenai

pengukuran tekanan darah pada tahun 1733. Deskripsi hipertensi sebagai suatu

penyakit datang dari dikemukakan olehThomas Young pada tahun 1808 dan

Richard Bright pada tahun 1836. Laporan pertama tentang tekanan darah yang

meningkat pada seseorang tanpa bukti adanya penyakit ginjal dibuat oleh

Frederick Akbar Mahomed (1849–1884). Namun, hipertensi sebagai sebuah

entitas klinis baru muncul pada 1896 dengan ditemukannya

sfigmomanometermenggunakan manset oleh Scipione Riva-Rocci pada 1896.

Dengan penemuan ini, pengukuran tekanan darah dapat dilakukan di klinik. Pada

1905, Nikolai Korotkoff mengembangkan teknik tersebut dengan

mendeskripsikan bunyi Korotkoff yang terdengar saat arteri diauskultasi dengan

stetoskop pada saat manset sfigmomanometer dikempiskan.

Menurut sejarah, pengobatan yang dsebut "penyakit nadi keras (hard pulse

disease)" terdiri dari penurunan jumlah darah melalui pengeluaran darah atau

penggunaan lintah. Yellow Emperor dari Cina, Cornelius Celsus, Galen, dan

Hippocrates menyarankan pengeluaran darah. Pada abad ke-19 dan ke-20,

sebelum adanya terapi farmakologi yang efektif untuk hipertensi, digunakan tiga

modalitas pengobatan, semuanya dengan berbagai efek samping. Modalitas ini

mencakup pembatasan ketat konsumsi natrium (contohnya, diet nasi),

simpatektomi (ablasi bedah pada bagian sistem saraf simpatis), dan terapi pirogen

(penyuntikan zat yang menyebabkan demam, secara tidak langsung menurunkan

tekanan darah).

Page 7: makalah hipertensi

Zat kimia pertama untuk hipertensi yaitunatrium tiosianat, digunakan pada

1900 namun memiliki banyak efek samping dan kurang disukai.Beberapa jenis

obat lainnya dikembangkan setelah Perang Dunia Kedua. Yang paling disukai dan

cukup efektif adalah tetrametilamonium klorida dan turunannya heksametonium,

hidralazin, dan reserpin (turunan dari tumbuhan obat Rauwolfia serpentina).

Terobosan besar dicapai dengan penemuan obat oral pertama yang dapat

ditoleransi dengan baik. Yang pertama klorotiazid, diuretik tiazid pertama, yang

dikembangkan dari antibiotik sulfanilamid dan mulai tersedia pada 1958. Obat ini

meningkatkan ekskresi garam dan mencegah akumulasi cairan. Uji klinik acak

terkontrol yang disponsori oleh Veterans Administration membandingkan

hidroklorotiazid plus reserpin plus hidralazin versus plasebo. Penelitian ini

dihentikan lebih awal karena pada kelompok tekanan darah tinggi yang tidak

mendapatkan pengobatan terjadi lebih banyak komplikasi dibandingkan pasien

yang diobati, dan dirasakan tidak etis untuk tidak memberikan pengobatan kepada

mereka. Penelitian tersebut dilanjutkan pada kelompok pasien dengan tekanan

darah yang lebih rendah dan menunjukkan bahwa bahkan pada pasien dengan

hipertensi ringan, pengobatan dapat mengurangi hampir lebih dari setengah risiko

kematian akibat penyakit kardiovaskuler.Pada 1975, LaskerSpecial Public Health

Award diberikan kepada tim yang telah mengembangkan klorotiazid. Hasil

penelitian ini mendorong kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan

kesadaran terhadap hipertensi dan mempromosikan pengukuran dan pengobatan

tekanan darah tinggi. Pengukuran ini tampaknya telah memegang sebagian

peranan dalam penurunan angka stroke dan penyakit jantung iskemik sebesar 50%

antara 1972 dan 1994

Page 8: makalah hipertensi

B. Definisi dan Klasifikasi Hipertensi

Gambar b.1 sphygmomanometer alat mengikur tekanan darah

Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah

terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan

elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah disebabkan peningkatan

volume darah atau elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume

darah akan menurunkan tekanan darah (Ronny et al, 2010).

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga

dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di

arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras

dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah

melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung

berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah

normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–

140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi

terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.(Wikipedia,

2013).

Page 9: makalah hipertensi

Gambar b.2 http://cara-alami-mengobatipenyakit.com

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi

sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti

tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang

mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10%

kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard

(serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta),

penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan

sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek.

Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah

dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat

seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti

tidak efektif atau tidak cukup.

Hasil riset dari JNC-VII (The seventh Report of the Joint National

Commite on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure) 2003

dan WHO-ISH (World Health Organization-International Society of

Hypertension) 1999mengenai hipertensitelah memperbaharui klasifikasi, definisi,

serta stratifikasi risiko untuk menentukan prognosis jangka panjang.

Page 10: makalah hipertensi

Tabel b. 1 Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah dari JNC-VII 2003

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 Dan < 80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi

Derajat 1

Derajat 2

140-159

≥ 160

atau

atau

90-99

≥ 100

Tabel b.2. Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah dari WHO-ISH 1999

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Kategori

Optimal < 120 < 80 Optimal

Normal < 130 < 85 Normal

Normal-Tinggi 130-139 85-89 Normal-Tinggi

Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99 Hipertensi Derajat 1

(ringan)

Subgrup: borderline 140-149 90-94

(ringan)

Subgrup: borderline

Hipertensi Derajat 2

(sedang) 160-169 100-109

Hipertensi Derajat 2

(sedang)

Hipertensi Derajat 3

(berat)

Isolated Systolic

Hypertension

Subgrup : borderline

≥ 180

≥140

140-149

≥ 110

< 90

< 90

Hipertensi Derajat 3

(berat)

Isolated Systolic

Hypertension

Subgrup : borderline

Page 11: makalah hipertensi

Tabel b.2 Klasifikasi Tekanan Darah Normal Sesuai pada Rentang Usia

Kategori Diastolik Sistolik

Bayi 50 70 sampai 90

Anak-anak 60 80 sampai 100

Remaja 60 90 sampai 110

Dewasa muda 60 sampai 70 110 sampai 125

Lanjut usia 80 sampai 90 130 sampai 150

C. Tanda dan Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala,

meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya

berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).Gejala

yang dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan dari hidung, pusing, wajah

kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,

maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala

berikut :

- Sakit kepala

- Kelelahan

- Mual

- Muntah

- Sesak nafas

- Gelisah

- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,

mata, jantung dan ginjal

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan

bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.Keadaan ini disebut ensefalopati

hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Page 12: makalah hipertensi

D. Penyebab Hipertensi

Gambar d.1 http://www.deherba.com/bagaimana-garam-menyebabkan-tekanan-darah-tinggi.html

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Hipertensi primer atau esensial

Hipertensi Primer adalah suatu kondisi yang lebih sering terjadi pada

banyak orang yaitu 90% dari semua orang yang mengidap penyakit hipertensi

primer ini. Penyebab dasar yang mendasarinya tidak selalu diketahui, namun

terdiri dari berbagai faktor antara lain ;

- Tekanan darah tidak terdeteksi (diastolik < 90 m Hg, sistolik > 105 mm Hg)

- Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl)

- Kebiasaan merokok / alkohol

- Kelebihan berat badan, kegemukan atau obesitas

- Kurang olahraga

- Penggunaan garam yang berlebihan

- Peradangan ditandai peningkatan C reactive

- Gagal ginjal

- Faktor genetik

Jika orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka ia

memiliki resiko yang lebih besar. Ada pula, statistik yang menunjukan bahwa

masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identic dibandingkan

dengan kembar yang tidak identik.

- Usia

Page 13: makalah hipertensi

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukan seraya usia

seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Tidak ada harapan,

ketika bertambah tua akan sama tekanan darahnya ketika saat muda.Yang

hanya bisa dilakukan adalah mengendalikan agar jangan melewati batas yang

normal.

Hipertensi memiliki banyak penyebab, perubahan pada jantung dan

pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya

tekanan darah

b. Hipertensi sekunder

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.Sekitar 5-

10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.1-2% penyebabnya

adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu

tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilakn hormone epinerfin (adrenalin)

atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif atau mala berolahraga.

Stress, alkohol atau garam dalam makanan, bisa memicu terjadinya hipertensi

pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunka. Stress cenderung

meyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stress telah

berlalu maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder :

- Penyakit ginjal

- Kelainan hormonal

- Obat-obatan

- Penyebab lainnya, seperti : preeklamsi pada kehamilan.

Page 14: makalah hipertensi

E. Hipertensi pada Kehamilan

Gambar d.2 preeklamsia ibu hamil

Hipertensi pada kehamilan bisa juga disebut hipertensi gertasional yaitu

hipertensi yang muncul disaat kehamilan yang tidak disertai proteinuria. Atau bisa

juga hipertensi sembuh sesudah 3 bulan sesudah melahirkan atau kehamilan

dengan gejala-gejala preeklampsia tetapi tidak dengan proteinuria.

Hipertensi gestasional dapat disebut juga dengan transient

hypertension.Hipertensi pada saat kehamilan merupakan salah satu penyebab

mortalitas dan morbiditas pada wanita yang melahirkan.Kelainan hipertensi pada

kehamilan dapat menyebabkan kasus kematian pada janin dan ibu.

Pada orang yang terkena hipertensi gestasional, meningkatnya tekanan

dapah pada saat menginjak usia kehamilan 36 minggu dan tidak ada riwayat

hipertensi sebelumnya sehingga merupakan hipertensi gentasional, dan

dibutuhkan penanganan yang cepat berupa terminasi kehamilan dengan persalinan

pervaginam.

a. Gejala-gejala hipertensi gestasional

Berikut ini adalah gejala- gejala hipertensi gestasinal atau tekanan darah

tinggi pada saat kehamilan antara lain adalah :

- Tekanan sistolik 140 mmHg atau tekanan distolik 90 mmHg

Page 15: makalah hipertensi

- Meningkatnya tekanan darah hingga 160/110 mmHg atau melebihi

- Proteinuria 2.0 g/24 dijam atau urine dipstick 2+

- Meningkatnya kretinin serum lebih besar dari 1.2 mg/dL kecuali pada

sebelumnya sudah ada riwayat pada gangguan ginjal.

- Trombosi kurang dari 100,000/L

- Adanya anemia mikroangiopqti hemolisis – meningkatnya LDH

- Menngkatnya serum transaminase – ALT or AST

- Rasa sakit kepala dan mengalami gangguan visus

- Rasa sakit epigastrik persisiten

b. Penyebab Hipertensi Gestasional

Walaupun penyebab utamanya dari hipertensi pada masa kehamilan,

terjadi karena reaksi penolakan imonulogik ibu terhadap kehamilan dimana janin

di anggap sebagai hostile tissue graff rection dimana reaksi penolakan

imonulogik. Hal ini menyebabkan gangguan yang lebih banyak pada tubuh wanita

yang sedang hamil dibandingkan akibat meningkatnya tekanan darah, yaitu

perubahan kimia total pada reaksi yang tidak bisa diadaptasi yang bisa

menyebabkan kejang dan kematian pada wanita hamil.

Hipertensi gestasional bisa mengakibatkan antara lain :

- Efek kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah wanita hamil yang akan

merusak vascularasi darah,sehingga dapat mengganggu bertukarnya oksigen

dan nutrisi melalui placenta dari ibu ke janin. Ini dapat mengakibatkan

premturitas placenta dengan akibat pertumbuhan janin yang tidak normal

dalam rahim.

- Hipertensi juga dapat menurunkan produksi jumlah seni janin sebelum lahir.

Padahal air seni janin merupakan cairan yang paling penting untuk

pembentukan amnion,sehingga bisa terjadi oligohydromnion atau minimnya

jumlah air ketuban.

- Hipertensi  yang terjadi pada wanita yang sedang hamil bisa mengganggu

pertukaran nutrisi pada janin dan bisa menbahayakan ginjal pada janin.

Page 16: makalah hipertensi

F. Dampak Hipertensi

Gambar f.1 http://tanamanherba.com/uncategorized/sakit-tekanan-darah-tinggi-hipertensi.html

Suatu peningkatan dari tekanan darah meningkatkan resiko terjadinya

penyakit lain pada penderita. Komplikasi hipertensi sering dirujuk sebagai

kerusakan akhir organ akibat tekanan darah tinggi kronis. Oleh sebab itu,

mengontrol tekanan darah tinggi sangat penting dilakukan secara rutin dan

berkelanjutan sehingga dapat mengupayakan tekanan darah normal dan mencegah

komplikasi penyakit ini, yang berdampak pada organ lain, yaitu :

- Gangguan jantung

Gambar f.2 gagal jantung (heart failure)

Page 17: makalah hipertensi

- Pengerasan arteri-arteri (aterosklerosis)

Gambar f.3 pengerasan arteri oleh plak

- Gangguan ginjal (renal) bisa juga gagal ginjal

Gambar f.4 gagal ginjal akibat hipertensi

- Kerusakan mata

Page 18: makalah hipertensi

- Stroke (kerusakan otak)

Gambar f.5 kerusakan otak oleh pembuluh darah

G. Diagnosis Hipertensi

Pemeriksaan pasien hipertensi memiliki tujuan, yaitu untuk menilai gaya

hidup dan faktor risiko kardiovaskular lainnya atau bersamaan gangguan yang

mungkin mempengaruhi prognosis dan pedoman pengobatan, untuk mengetahui

penyebab tekanan darah tinggi, untuk menilai ada atau tidaknya kerusakan target

organ dan penyakit kardiovaskular (National Institutes of Health, 2003).

Pemeriksaan pada hipertensi menurut PERKI (Perhimpunan Dokter

Spesialis Kardiovaskular Indonesia) (2003), terdiri atas:

1. Riwayat penyakit

a. Lama dan klasifikasi hipertensi

b. Pola hidup

c. Faktor-faktor risiko kelainan kardiovaskular

d. Riwayat penyakit kardiovaskular

e. Gejala-gejala yang menyertai hipertensi

f. Target organ yang rusak

g. Obat-obatan yang sedang atau pernah digunakan

2. Pemeriksaan fisik

Page 19: makalah hipertensi

a. Tekanan darah minimal 2 kali selang dua menit

b. Periksa tekanan darah lengan kontra lateral

c. Tinggi badan dan berat badan

d. Pemeriksaan funduskopi

e. Pemeriksaan leher, jantung, abdomen dan ekstemitas

f. Refleks saraf

3. Pemeriksaan laboratorium

a. Urinalisa

b. Darah : platelet, fibrinogen

c. Biokimia : potassium, sodium, creatinin, GDS, lipid profil, asam urat

4. Pemeriksaan tambahan

a. Foto rontgen dada

b. EKG 12 lead

c. Mikroalbuminuria

d. Ekokardiografi

Tekanan darah setiap orang sangat bervariasi. Pengukuran tunggal yang

akurat adalah awal yang baik tetapi tidak cukup: ukur tekanan darah dua kali dan

ambil rata-ratanya. Hipertensi didiagnosis jika rata-rata sekurang-kurangnya 2

pembacaan per kunjungan diperoleh dari masing-masing 3 kali pertemuan selama

2 sampai 4 minggu diperoleh tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau 90 mmHg

untuk diastolik. Menurut JNC 7, tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg atau

kurang. Prehipertensi bila tekanan darah 120/80 samapi 139/89 mmHg. Hipertensi

stadium 1 bila tekanan darah sistolik 140 sampai 159 mmHg atau tekanan darah

diastolik 90 sampai 99 mmHg. Serta hipertensi stadium 2 bila tekanan darah

sistolik ≥160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg (Cohen, 2008).

Page 20: makalah hipertensi

H. Cara Mencegah dan Mengatasi Hipertensi

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi

yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi hipertensi bagi

yang sudah memiliki penyakit hipertensi, yaitu diantaranya :

- Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah menderita tekanan darah

tinggi sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.

- Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.

- Hindari minuan atau makanan beralkohol.

- Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa menurunkan

tekanan darah tinggi. Jika menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga

yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang.

Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

- Banyak bergerak untuk menurunkan hipertensi.

- Kurangi gula.

- Perbanyak makan sayur dan buahyang berserat tinggi seperti sayuran hijau,

pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.

- Relaksasi

- Kelola stress

- Meditasi

- Menjauhi kafein

- Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi

atau hipertensi.

- Kendalikan kadar kolesterol.

- Kendalikan diabetes.

- Hindari obatyang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan dan

mintalah ke dokter agar memberikan obat yang tidak meningkatkan tekanan

darah.

- Waktu istirahat yang cukup.

- Pola makan yang sesuai dengan penyakit hipertensi

Page 21: makalah hipertensi

Gambar I.1 http://franzsinatrayoga.blogspot.com

I. Pengobatan Hipertensi

Hipertensi atau darah tinggi bukanlah penyakit yang tidak bisa

disembuhkan, tetapi dapat dicegah dan dikendalikan. Namun ada beberapa cara

pengobatan tradisional maupun secara pengobatan modern atau medis.

a. Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional didapat dari bahan makanan yang dapat merdakan

tekanan darah tinggi, diantaranya :

- Sayuran: cincau hijau (olahan), seledri, bayam, brokoli, cabai, bawang putih,

sambiloto

- Umbi-umbian : buah bit, kentang ungu, ubi ungu

- Hewani :ceker ayam, telur ayam, chitosan (limbah kulit udang), ikan laut segar,

susu skim

- Bunga : roselia, dandelion

- Kacang dan biji-bijian : biji bunga matahari, kedelai, kedelai hitam, gandum oat

- Buah-buahan : mengkudu, kismis, berries, cokelat hitam, semangka, kiwi, pisang,

kurma, anggur, leci

Page 22: makalah hipertensi

Namun bahan makanan yang dapat meredakan ini tergantung juga dari cara

pengolahan, penambahan bahan lainnya dan penyajiannya pula.

b. Pengobatan Medis

Selama beberapa tahun terakhir ini ada kemajuan pesat yang dicapai dalam

bidang pengobatan tekanan darah tinggi. Dengan demikian, dilihat dari

keseluruhan sudah berkurang komplikasi yang berat.

Sudah jelas bahwa merawat penderita tekanan darah tinggi dengan baik

akan menurangi akibat-akibat buruk bagian yang belum mendapat perawatan

sedangkan tanpa perawatan ersebut akibat-akibat buruk itu tidak dapat

dihindarkan. Perawatan yang mutakhir yang digunaka diseluruh dunia adalah

beta-blockers.

1. Beta-blockers

Gambar i.1 salah satu obat beta-blockers Propranolol

Yang pertama ditemukan dalam seri ini adalah propranolol yang dipakai

mengukur yang alin-lain itu.

Propranolol pertama dipakai untuk mengurangi seringnya dan beratnya

angina jantung. Juga berguna mengurangi ketidak-teraturan pada jantung.

Kemudian terasa juga kegunaannya untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kini

beta blockers dipergunakan secara luas untuk perawatan tekanan darah tinggi.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah acebutolol, betaxolol, bisoprolol,

esmolol, atenol, metaprolol, alpremenolol, oxprenolol, pindolol, dan yang lain-

Page 23: makalah hipertensi

lain. Namun setiap sekian bulannya sering variasi obat-obatan ini bermunculan

pada daftar percobaan klinik yang dilaporkan pada jurnal kesehatan dunia,

khususnya inggris dan pusat-pusat kesehatan lainnya.

2. Diuretik oral

Gambar i.2 obat diuretik oral yaitu chiorothiazide

Pada mulaya ini digunakan untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh.

Faedahnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi segera terasa, dan

penggunaanya sudah meluas. Dan chiorothiazide adalah yang pertama muncul

pada tahun 1950-an. Banyak dokter yang mengatakan bahwa itu adalah yang

paling mantap untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

3. Penenang

Page 24: makalah hipertensi

Gambar i.3 obat penenang diazepam

Telah menjadi kebiasaan untuk memberikan berbagai obat penenang kepada

para pasienyang menderita tekanan darah tinggi supaya mereka menerima

keadaan hidupnya dan menghindarkan krisis emosi yang tidak beralasan.

Barbiturate sudah luas penggunaanya, namun telah dihapuskan diseluruh dunia

dan tidak lama lagi obat-obatan ini tidak beredar lagi. Telah diganti dengan obat

penenang baru yang dikenal dengan benzodiazepine.

Untuk efek samping pengobatan ini beta-blockers dan diuretik adalah yang

paling tipis efek sampingnya, walaupun menimbulkan masalah bag orang-orang

yang peka. Diuretik ini tidak populer karena sering kencing. Tetapi inilah

sebagian dari modus operandi, dan memberikan keterangan pada umumnya para

pasien menerimanya.

Para penderita tekanan darah tinggi yang tidak mempunyai komplikasi

disarankan untuk mengikuti suatu cara hidup tertentu. Orang-orang yang gemuk

disarankan supaya mengurangi berat badannya sampai normal. Menghentikan

rokok lebih baik bagi kelompok yang menghadapi resiko komplikasi. Senam

sederhana disarnkan.

Page 25: makalah hipertensi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah

terhadap pembuluh darah. Hipertensi berdasarkan penyebabnya ada dua, yaitu

hipertensi primer atau bisa dikatan juga esensial yang tidak diketahui

penyebabnya dan kebanyak penderita hipertensi sebanyak 90 % termasuk pada

kategori ini, sedangkan hipertensi sekunder hipertensi yang diketahui

penyebabnya.

Gejala yang biasa timbul diantaranya sebagai berikut : sakit kepala,

kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang

terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Namun ada pula yang tidak mendapatkan gejala-gejala tersebut, maka dari

itu hipertensi dapat dikatakan the silent killer karena bisa tanpa terketahui oleh

yang dideritanya. Dan dampak yang timbul oleh hipertensi bisa menyebabkan

penyakit lain, diantaranya :

- Gangguan jantung

- Pengerasan arteri-arteri

- Gangguan ginjal (renal)

- Kerusakan mata

- Stroke (kerusakan otak)

B. Saran

Walaupun penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan, namun jika dapat

mengatasi dan mengontrol penyakit ini dengan baik tekanan darah akan tetap

normal dan terhindar dari komplikasi yang berawal dari hipertensi.

Tak hanya demikian, gaya hidup seperti : berolahraga, makanan sesuai

yang dibutuhkan, menghindari rokok, alkohol, menghindari stress dan istirahat

yang cukup dapat mengontrol tekanan darah.

DAFTAR PUSTAKA

Page 26: makalah hipertensi

Apriyanti, Maya, 2012. Meracik Sendiri Obat & Menu Sehat Bagi Penderita

Darah Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Univeristas Sumatera Selatan, 2011. Chapter II [pdf]

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17124/4/Chapter%20II.pdf)

Jawa, Noni, 2012. Hipertensi Pada Kehamilan [online]

(http://darahtinggi.info/hipertensi-pada-kehamilan.html. Diakses pada tanggal 14

Mei 2012)

Dokter Sehat, 2011. Mencegah dan Mengatasi Hipertensi [online]

(http:/doktersehat.com/mencegah-dan-mengatasihipertensi. Diakses pada tanggal

18 Juli 2011)