MAKALAH HAZID

21
ANGGOTA KELOMPOK: ARDY HERMAWAN ASTRI OKTAVIA AULIA DWI HADYANTI ENDI PRASETIO WILDAN M.Y MANAJEMEN RESIKO II DOSEN: JOKO PITOYO IDENTIFIKASI BAHAYA (HAZID) PADA PROSES KERJA

description

Berisi pengertian ttg hazid

Transcript of MAKALAH HAZID

Page 1: MAKALAH HAZID

ANGGOTA KELOMPOK:ARDY HERMAWANASTRI OKTAVIAAULIA DWI HADYANTIENDI PRASETIOWILDAN M.YMANAJEMEN RESIKO IIDOSEN: JOKO PITOYO

IDENTIFIKASI BAHAYA (HAZID) PADA PROSES KERJA INDUSTRI

Page 2: MAKALAH HAZID

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas segala

limpahan rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul

Identifikasi Bahaya (Hazid) Pada Proses Kerja Industri. Ucapan terima kasih tak lupa kami

ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam pembuatan

makalah ini.

Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Resiko II

untuk semester ini . Penyusun menyadari bahwa pembuatan makalah ini, masih banyak

kesalahan - kesalahan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai

pihak sangat kami harapkan demi penyusunan makalah kami mendatang. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Balikpapan, 23 Oktober 2015

Tim Penyusun

2

Page 3: MAKALAH HAZID

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 4

C. Tujuan................................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja.................................................................. 6

B. Sebab – sebab Kecelakaan Kerja....................................................................................... 7

C. Definisi Bahaya................................................................................................................. 8

D. Identifikasi Bahaya (HAZID)............................................................................................ 9

E. Pengertian Batubara dan Kecelakaan pada Tambang Batubara........................................ 9

F. HAZID pada Tambang Batubara...................................................................................

.......................................................................................................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................................ 22

B. Saran.................................................................................................................................. 22

3

Page 4: MAKALAH HAZID

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis

sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan

kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya

fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang salah satunya yaitu

pertambangan. Pertambangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan

nasional. Pertambangan memberikan peran yang sangat signifikan dalam perekonomian

nasional, baik dalam sektor fiscal, moneter, maupun sektor riil. Peran pertambangan

terlihat jelas dimana pertambangan menjadi salah satu sumber penerimaan negara;

berkontribusi dalam pembangaunan daerah, baik dalam bentuk dana bagi hasil maupun

program community development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai

surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; memberikan efek berantai

yang positif terhadap ketenagakerjaan; menjadi salah satu faktor dominan dalam

menentukan Indeks Harga Saham Gabungan; dan menjadi salah satu sumber energy dan

bahan baku domestik.

Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari

risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu

melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3,

diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang

produktif, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan.

Dengan demikian K3 sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas

perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia. Oleh karena itu, kami membahas

tentang Identifikasi Bahaya (HAZID) Kesehatan dan Keselamatan Kerja di salah satu

industri yaitu industri pertambangan batubara yang merupakan industri besar diwilayah

Indonesia.

4

Page 5: MAKALAH HAZID

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengidentifikasi bahaya pada tambang batubara?

2. Bagaimana cara melakukan penilaian tentang resiko dan penilaian kerugian yang

disebebakan?

3. Bagaimana cara melakukan controlling apabila telah terjadinya suatu insiden?

4. Bagaimana cara mmbuat HAZID (Hazard Identification)?

C. Tujuan

Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini:

1. Pembaca dapat mengidentifikasi bahaya pada tambang batubara

2. Pembaca dapat melakukan penilaian tentang resiko dan penilaian kerugian yang

disebabkan.

3. Pembaca dapat melakukan controlling apabila terjadinya suatu insiden.

4. Pembaca dapat dan mampu membuat HAZID (Hazard Identification).

5

Page 6: MAKALAH HAZID

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan

upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani

tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya

menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan

adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah

kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses

produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia

merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang

mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja. Hal

tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam

mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis

kecelakaannya.

Sejalan dengan itu,

perkembangan

pembangunan yang

dilaksanakan tersebut

maka disusunlah

UU No.14 tahun 1969

tentang pokok-pokok

mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi

UU No.12 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan. Dalam pasal 86 UU No.13 tahun

2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan

perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama. Untuk

mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan perundangan-6

Page 7: MAKALAH HAZID

undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan

sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai

sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.

Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang

keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di 

darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di

dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Undang-undang tersebut juga

mengatur syarat-syarat keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan,

pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan,

pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk tekhnis dan aparat produksi

yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

Walaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada pelaksaannya

masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya personil

pengawasan, sumber daya manusia K3 serta sarana yang ada. Oleh karena itu, masih

diperlukan upaya untuk memberdayakan lembaga-lembaga K3 yang ada di

masyarakat, meningkatkan sosialisasi dan kerjasama dengan mitra sosial guna

membantu pelaksanaan pengawasan norma K3 agar terjalan dengan baik.

B. Sebab – sebab kecelakaan

Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang

salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan

nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan

yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh

diatas sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk

menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan

setiap karyawan pabrik.

Penyebab dasar kecelakaan kerja :

Faktor Personil

Kelemahan Pengetahuan dan Skill

Kurang Motivasi

7

Page 8: MAKALAH HAZID

Problem Fisik

Faktor Pekerjaan

- Standar kerja tidak cukup Memadai

- Pemeliharaan tidak memadai

- Pemakaian alat tidak benar

- Kontrol pembelian tidak ketat

Penyebab Langsung kecelakaan kerja:

Tindakan Tidak Aman

Mengoperasikan alat bukan wewenangnya

Mengoperasikan alat dg kecepatan tinggi

Posisi kerja yang salah

Perbaikan alat, pada saat alat beroperasi

Kondisi Tidak Aman

- Tidak cukup pengaman alat

- Tidak cukup tanda peringatan bahaya

- Kebisingan/debu/gas di atas NAB

- Housekeeping tidak baik

Penyebab Kecelakaan Kerja (Heinrich Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian

Berdasarkan Prosentasenya:

a. Tindakan tidak aman oleh pekerja (88%)

b. Kondisi tidak aman dalam areal kerja (10%)

c. Diluar kemampuan manusia (2%)

C. Definisi Bahaya

Suardi R. (2005) menyatakan bahwa hazards adalah sesuatu yang berpotensi menjadi

penyebab kerusakan. Ini dapat mencakup substansi, proses kerja, dan atau aspek

lainnya dari lingkungan kerja. Menurut A.M. Sugeng Budiono, dalam artikelnya

“hazards” yang sering disebut potensi bahaya merupakan sumber resiko yang

8

Page 9: MAKALAH HAZID

potensial mengakibatkan kerugian baik material, lingkungan maupun manusia. Safety

Engineer Career Engineer Career Workshop (2003) mendefinisikan Hazard sebagai

kondisi fisik yang berpotensi menyebabkan kerugian / kecelakaan bagi manusia atau

lingkungan. Ketika hazard timbul, maka peluang terjadinya efek-efek yang buruk

tersebut akan muncul.

Kategori Hazards

Suardi R. (2005) Hazards primer adalah hazards yang bisa secara langsung dan

segera menyebabkan : (1) injury atau kematian; (2) kerusakan peralatan,

kendaraan, struktur atau fasilitas; (3) degradasi kapabilitas fungsional (terhentinya

operasi dalam pabrik); (4) kerugian material. Berikut ini beberapa jenis / kategori

hazards dalam industri :

1. Bahaya Fisik : kebisingan, radiasi, pencahayaan, suhu panas, suhu dingin.

2. Bahan Kimia : bahan–bahan berbahaya dan beracun, uap dan larutan kimia.

1. Bahaya Biologi : virus, bakteri, jamur.

2. Bahaya Mekanis : permesinan, peralatan.

3. Bahaya Ergonomi : ruang sempit dan terbatas, pengangkutan barang,

mendorong, menarik, pencahayaan tidak memadai, gerakan tubuh terbatas.

4. Bahaya Psikososial : pola gilir kerja, pengorganisasian kerja, long shift,

trauma.

5. Bahaya Tingkah Laku : ketidak patuhan terhadap standar, kurang keahlian,

tugas baru atau tidak rutin.

6. Bahaya Lingkungan Sekitar : gelap, permukaan tidak rata, kemiringan,

kondisi permukaan berlumpur dan basah, cuaca, kebakaran.

D. Identifikasi Bahaya (HAZID)

Hazid adalah analisa pencegahan terjadinya bahaya pada instalansi industri/pabrik

yang dilakkan dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada di dalamnya.

Parameter Hazid dalam memperhitungkan efek bahaya adalah sebagai berikut :

9

Page 10: MAKALAH HAZID

E. Pengertian Batubara dan Kecelakaan Pada Tambang

1. Pengertian Batubara

Batubara adalah batuan

yang berasal dari

tumbuhan yang mati dan

tertimbun endapan

lumpur, pasir, dan

lempung sselama berjuta-

juta tahun lamanya. Adanya tekanan lapisan tanah bersuhu tinggi serta terjadinya

gerak tektonik mengakibatkan terjadinya kebakaran atau oksidasi yang mengubah

zat kayu pada bangkai tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhan yang mudah terbakar

yang bernama batubara.

Batubara merupakan salah satu sumberdaya energi yang banyak terdapat

di dunia, selain minyak bumi dan gas alam. Batubara sudah sejak lama digunakan,

terutama untuk kegiatan produksi pada industri semen dan pembangkit listrik.

Batubara sebagai energi alternatif mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi

10

Page 11: MAKALAH HAZID

sehingga dapat menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) dalam kegiatan

produksi untuk industri tersebut. Apalagi beberapa tahun terakhir ini harga BBM

terus mengalami kenaikan dan hal ini sangat dirasakan dampaknya terutama

dalam hal kebutuhanya sebagai sumber nergi bagi berbagai aktivitas

perekonomian dunia.

Batu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah

bentuk yang awalnya berakumulasi dirawa dan lahan gambut. Penimbunan lanau

dan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran  kerak bumi (dikenal sebagai

pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang seringkali sampai ke

kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan

tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi

tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan

kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batu

bara.

Pembentukan batubara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode

Pembentukan Karbon atau Batu Bara) dikenal sebagai zaman batu bara pertama –

yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari

setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu

pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut

berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau ‘brown coal (batu bara coklat)’ –

Ini adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah. Dibandingkan dengan

batu bara jenis lainnya, batu bara muda agak lembut dan warnanya bervariasi dari

hitam pekat sampai kecoklat-coklatan. Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang

terus menerus selama jutaan tahun, batu bara muda mengalami perubahan yang

secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda

menjadi batu bara ‘sub-bitumen’. Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung

hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebh hitam dan membentuk

‘bitumen’ atau ‘antrasit’. Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitas organik

yang semakin tinggi terus berlangsung hingga membentuk antrasit.

Setiap tempat pekerjaan yang bertujuan atau berhubungan langsung

dengan pekerjaan penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan, konstruksi,

operasi produksi, pengolahan/ pemurnian dan pengangkutan bahan galian

11

Page 12: MAKALAH HAZID

golongan a, b, c, termasuk sarana dan fasilitas penunjang yang ada di atas atau di

bawah tanah/air, baik berada dalam satu wilayah atau tempat yang terpisah atau

wilayah proyek.

Yang dimaksud kecelakaan tambang yaitu :

Kecelakaan Benar Terjadi

Membuat Cidera Pekerja Tambang atau orang yang diizinkan di tambang

oleh KTT

Akibat Kegiatan Pertambangan

Pada Jam Kerja Tambang

Pada Wilayah Pertambangan

Penggolongan Kecelakaan Tambang

7. Cidera Ringan (Kecelakaan Ringan)

Korban tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari dan

kurang dari 3 minggu.

8. Cidera Berat (Kecelakaan Berat)

Korban tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 3 minggu.

Berdasarkan cedera korban, yaitu :

Retak Tengkorak kepala, tulang punggung pinggul, lengan bawah/atas,

paha/kaki

Pendarahan di dalam atau pingsan kurang oksigen

Luka berat, terkoyak

Persendian lepas

Berdasarkan penelitian heinrich:

Perbuatan membahayakan oleh pekerja mencapai 96% antara lain berasal dari:

Alat pelindung diri (12%)

Posisi kerja (30%)

12

Page 13: MAKALAH HAZID

Perbuatan seseorang (14%)

Perkakas (equipment) (20%)

Alat-alat berat (8%)

Tata cara kerja (11%)

Ketertiban kerja (1%)

Sumber lainnya diluar kemampuan dan kendali manusia.

13

Page 14: MAKALAH HAZID

Tabel identifikasi bahaya pada proses pengolahan minyak

No LOKASI HAZARD SKENARIO YANG MUNGKIN TERJADI

DAMPAK / KERUGIAN P A P E R KONTROL

1. Adanya kebisingan dari Alat Berat yang digunakan

Pekerja tambang selalu terpapar suara bising yang selalu melebihi NAB yang telah ditentukan

Pekerja dapat menderita gangguan pendengaran dalam jangka waktu yang lama

M L L L L 1. Menyesuaikan waktu pekerjaan sesuai dengan NAB yang ditetapkan

2. Penggunaan ear plug, ear muff dan sebagainya

Temperatur udara tidak normal (Radiasi UV)

Saat melakukan pekerjaan, pekerja terpapar oleh radiasi sinar ultraviolet oleh matahari

Pekerja dapat terkena kanker kulit (dalam jangka waktu yang lama)

M L L L L 1. Penggunaan pakaian yang tertutup

2. Penggunaan cream anti sinar UV

Debu pada tambang batubara

Saat melakukan proses pengambilan batubara, pekerja selalu terpapar oleh debu batubara secara terus menerus

Pekerja dapat menderita ISPA dan penyakit pernafasan lainnya

M L L L L 1.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

14

Page 15: MAKALAH HAZID

Hazid adalah analisa pencegahan terjadinya bahaya pada instalansi industri/pabrik

yang dilakkan dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada di dalamnya. Hazid

banyak digunakan pada perusahaan untuk proses identifikasi bahaya.

Untuk itu pembuatan Hazid harus berdasarkan prosedur yang ada dan kenyataan yang

ada dilapangan

B. Saran

Dalam pembuatan Hazid harus sesuai dengan hasil identifikasi bahaya yang ada

dilapangan. Untuk itu kami memohon maaf apabila terdapat kekurangan pada makalah kami.

Semoga berguna bagi pembaca. Terimakasih.

15