MAKALAH Gravitasi

20
Nama : Intan Sri Wahyuni Kelas : XI IPA 4 Mata Pelajaran : Fisika SMAN 4 Tambun Selatan

description

ya

Transcript of MAKALAH Gravitasi

Page 1: MAKALAH Gravitasi

Nama : Intan Sri Wahyuni

Kelas : XI IPA 4

Mata Pelajaran : Fisika

SMAN 4 Tambun Selatan

Tahun Ajaran 2012/2013

Page 2: MAKALAH Gravitasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata pelajaran “Fisika” ini. Tanpa

pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Saya menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan tugas ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin.

Bekasi, 16 Januari 2013

Penyusun

Page 3: MAKALAH Gravitasi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………..……………………………………....…. i

Daftar Isi…………………………………………………………............................ ii

BAB I . PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang…………….……………………………………….……………

I.II. Maksud & Tujuan……………………………………………………..………...

BAB II . PEMBAHASAN

II.I. Hukum-hukum Kepler...................…..…...…………………………………….

II.II. Gaya Gravitasi.................................………………...…....................................

BAB III . PENUTUP

III.I. Kesimpulan…………………………………………………………………….

III.II. Saran…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………...…………………………....

Page 4: MAKALAH Gravitasi

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Semua benda yang berada di alam semesta telah di atur oleh Tuhan yang Maha

Kuasa agar selalu berada teratur menurut orbitnya masing-masing.

Gaya yang berperan penting menjaga keteraturan gerak planet-planet dan

interaksi antarbenda di sebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi ini sangat sulit diamati, jika

masa objek pengamatannya jauh lebih kecil dari pada massa planet-planet. Akibatnya

anda akan sangat sulit mengetahui berapa besar gaya gravitasi yang terjadi antara anda

dan benda-benda di sekitar anda. Namun, Anda akan dapat dengan mudah menentukan

besar gaya gravitasi yang tercipta antara bumi dan bulan.

I.II. MAKSUD & TUJUAN

Makalah ini dibuat untuk memperoleh nilai dalam tugas individu mata pelajaran

“Fisika”. Selain itu, penulis bertujuan untuk mengetahui lebih banyak tentang gaya

gravitasi yang ada di bumi dan bulan beserta penjelasannya.

Page 5: MAKALAH Gravitasi

Penulis berharap dengan adanya karya tulis ini, kita semua dapat mengambil ilmu

yang ada dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

BAB II

PEMBAHASAN

II.I. HUKUM-HUKUM KEPLER

Ilmu perbintangan atau astronomi telah di kenal oleh manusia sejak beribu-ribu tahun

yang lalu. Sejak dahulu, gerakan bintang-bintang dan planet yang terlihat bergerak relatif

terhadap bumi telah menarik perhatian para ahli astronomi sehingga planet-planet dan

bintang-bintang tersebut di jadikan sebegai objek penyelidikan.

MODEL ALAM SEMESTA

Hasil Penyelidikan

-Ptomolomeus sekitar 140 masehi menyatakan bahwa bumi berada di pusat alam

semesta (geosentris)

-Copernicus pada 1543 masehi menyatakan bahwa matahari dan bintang-bintang

lainnya diam, sedangkan planet-planet bergerak mengelilingi matahari (Heliosentris)

-Tycho Brahe sekitar akhir abad ke-16 berhasil membuat atlas bintang modern pertama

-Johanes Kepler melalu data dan catatan astronomi yang ditinggalkan oleh Tycho

Brahe, Kepler berhasih menemukan tiga hukum tentang gerakan planet.

1. Hukum pertama kepler

Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari berada pada salah satu titik

fokusnya.

Page 6: MAKALAH Gravitasi

2. Hukum kedua kepler

Garis yang menghubungkan matahari dengan planet dalam selang waktu yang sama

menghasilkan luas juring yang sama.

3.Hukum ketiga kepler

Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet

itu dari matahari.

T2 =r2

T2/ r2 = k

dengan: T= periode planet mengelilingi matahari

r= jarak rata-rata planet terhadap matahari

k= konstanta

II.II. GAYA GRAVITASI

1. Hukum Gravitasi Newton

Gravitasi bumi merupakan salah satu ciri bumi, yaitu benda-benda ditarik ke arah pusat

bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini dinamakan gaya gravitasi bumi.

Berdasarkan pengamatan, Newton membuat kesimpulan bahwa gaya tarik gravitasi yang

bekerja antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding

terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Kesimpulan ini dikenal sebagai hukum

gravitasi Newton. Hukum ini dapat dituliskan sebagai berikut.

F=(G.m1.m2)/r2

Keterangan:

F : gaya tarik gravitasi (N)

m1, m2 : massa masing-masing benda (kg)

r : jarak antara kedua benda (m)

G : konstanta gravitasi umum (6,673 x 10–11 Nm2/kg2)

Gaya gravitasi yang bekerja antara dua benda merupakan gaya aksi reaksi. Benda 1

menarik benda 2 dan sebagai reaksinya benda 2 menarik benda 1. Menurut hukum III

Newton, kedua gaya tarik ini sama besar tetapi berlawanan arah (Faksi = – Freaksi).

Page 7: MAKALAH Gravitasi

2. Medan Gravitas

Setiap benda yang bermassa selalu memiliki medan gravitasi di sekelilingnya. Akibatnya

due buah benda yang masing-masing memiliki medan gravitasi akan mengalami gaya

tarik menarik satu sama lain.

Besarnya GAYA TARIK MENARIK ini oleh Newton dirumuskan sebagai :

F1 = F2 = G Mm/R² 

G = tetapan gravitasi = 6,67.10E-11 Nm²/kg²

R = jarak antara pusat benda

M,m = massa kedua benda

KUAT MEDAN GRAVITASI (g) adalah gaya gravitasi per satuan massa.

g = F/m = G M/R²

Kuat medan gravitasi selalu diukur dari pusat massa benda ke suatu titik yang ditinjau.

POTENSIAL GRAVITASI (V) dinyatakan sebagai :

V = Ep/m = -G M/R

Catatan:

- Kuat medan gravitasi g (N/kg) merupakan besaran vektor.

- Energi potensial gravitasi Ep (joule) dan potensial gravitasi V

merupakan besaran skalar.

Contoh 1 :

Sebuah satelit mengorbit pada ketinggian h dari permukaan bumi yang berjari-jari R

dengan kecepatan v. Bila percepatan gravitasi di bumi g, make tentukan besar percepatan

gravitasi pada ketinggian h !

Page 8: MAKALAH Gravitasi

Percepatan gravitasi pada permukaan bumi : g = G M/R²

Contoh 2 :

Sebuah bola dengan massa 40 kg ditarik oleh bola kedua dengan massa 80 kg.Jika pusat-

pusatnya berjarak 30 cm dan gaya yang bekerja sama dengan berat benda bermassa 0,25

mgram, hitung tetapan gravitasi G !

F = G   m1     m2

            R2

G =   F. R2

      m1  m2

= 900. 9,8. 10E-10

            4. 3200

= ¼ × 10E-6 (30 × 10E-2)² × 9,8

40. 80

= 6,98.10E-11 Nm²/kg² (SI)

3.Kecepatan Satelit Mengelilingi Bumi

Sebuah satelit berada pada ketinggian h di atas permukaan Bumi yang memiliki jari-jari R. Satelit tersebut bergerak mengelilingi Bumi dengan kecepatan v. Satelit mendapatkan gaya gravitasi sebesar mga yang arahnya menuju pusat Bumi, ketika satelit bergerak melingkar mengitari Bumi. Gaya yang bekerja pada sebuah benda yang sedang bergerak melingkar dan arahnya menuju pusat lingkaran disebut gaya sentripetal. Melalui penurunan persamaan gerak melingkar, diperoleh persamaan berikut.

Page 9: MAKALAH Gravitasi

Gambar 2.7 Gaya gravitasi Bumi menghasilkan percepatan sentripetal yang menahan satelit pada orbitnya.

Kecepatan satelit mengelilingi Bumi dapat dituliskan dengan persamaan:

Substitusikan besar g dari Persamaan

Dengan demikian, kecepatan satelit saat mengelilingi Bumi dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:

Contoh soal

Sebuah satelit mengorbit Bumi pada jarak 3.600 km di atas permukaan Bumi. Jika jari-jari Bumi = 6.400 km, percepatan gravitasi dipermukaan Bumi g = 10 m/s2, dan gerak satelit dianggap melingkar beraturan, hitung kelajuan satelit dalam km/s.

Jawab

Page 10: MAKALAH Gravitasi

Satuan kelajuan yang diharapkan adalah km/s maka percepatan gravitasi di permukaan Bumi g harus diubah dulu dari m/s2 menjadi km/s2 dan diperoleh g = 0,01 km/s2. Kelajuan satelit mengorbit Bumi dapat dihitung dengan persamaan:

4.Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal

Nilai tetapan semesta G yang sebelumnya tidak dapat ditentukan oleh Newton, ditentukan melalui percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Henry Cavendish pada 1798 dengan ketelitian sebesar 99%. Percobaan yang dilakukan Cavendish menggunakan sebuah neraca yang disebut Neraca Cavendish. Neraca tersebut dapat mengukur besar gaya putar yang diadakan pada lengan gayanya. Gambar berikut adalah sketsa dari peralatan Cavendish yang digunakan untuk mengukur gaya gravitasi antara dua benda kecil.

Gambar 2.8 Skema Neraca Cavendish

Untuk memahami prinsip kerja lengan gaya yang terdapat pada Neraca Cavendish, perhatikanlah Gambar 2.9 berikut .

Page 11: MAKALAH Gravitasi

Gambar 2.9 Skema lengan gaya pada neraca Cavendish dan uraian gaya gravitasi yang bekerja pada kedua jenis bola.

Dua bola kecil, masing-masing dengan massa m1, diletakkan di ujung batang ringan yang digantungkan pada seutas tali halus. Di samping bola-bola kecil tersebut, digantungkan bola-bola besar dengan massa m2. Apabila tali penggantung massa m1 dipuntir dengan sudut sebesar θ dan besar m2, m1, serta jarak antara kedua massa itu (d ) diketahui, besarnya G dapat dihitung.

Beberapa metode dan alat ukur telah dikembangkan oleh para ilmuwan untuk mendapatkan nilai konstanta gravitasi yang lebih akurat. Walaupun G adalah suatu konstanta Fisika pertama yang pernah diukur, konstanta G tetap merupakan konstanta yang dikenal paling rendah tingkat ketelitiannya. Hal ini disebabkan tarikan gravitasi yang sangat lemah sehingga dibutuhkan alat ukur yang sangat peka agar dapat mengukur nilai G dengan teliti. Hingga saat ini , nilai konstanta gravitasi universal G yang didapatkan oleh Cavendish, yaitu (6,70 ±0,48)× 10-11 Nm2/kg2 tidak jauh berbeda dengan nilai G yang didapat oleh para ilmuwan modern, yaitu 6,673 × 10-11 Nm2/kg2.

Tabel 2.1 berikut memperlihatkan nilai konstanta gravitasi universal G yang dihasilkan oleh beberapa ilmuwan serta metode yang digunakannya.

Tabel 2.1 Pengukuran G

Pengamat Tahun MetodeG

10-11 Nm2/kg2

Cavendish 1798 Timbangan torsi, penyimpangan

6,754

Page 12: MAKALAH Gravitasi

Poynting 1891 Timbangan biasa 6,698

Boys 1895 Timbangan torsi, penyimpangan

6,658

Von Eotos 1896 Timbangan torsi, penyimpangan

6,65

Heyl 1930 Timbangan torsi, periode

Emas 6,678

Platinum 6,664

Kaca 6,674

Zahrandicek 1933 Timbangan torsi, resonansi

6,659

Heyl dan Chrzanowski 1942 Timbangan torsi, periode

6,673

Luter dan Towler 1982 Timbangan torsi, periode

6,6726

 

5.Kecepatan Lepas dari Bumi

Apakah mungkin sebuah benda yang digerakkan atau ditembakkan vertikal ke atas tidak kembali ke Bumi? Jika mungkin terjadi, berapa kecepatan minimum benda tersebut saat di tembakkan agar terlepas dari pengaruh gravitasi Bumi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikanlah gambar sebuah roket yang sedang lepas landas pada Gambar 2.11 berikut.

Page 13: MAKALAH Gravitasi

Gambar 2.11 Sebuah roket lepas landas dari permukaan Bumi (posisi 1) dengan kecepatan v1

menuju orbit (posisi 2).

Jika resultan gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, energi mekanik benda kekal. Secara matematis, Hukum Kekekalan Energi Mekanik dirumuskan

EP1 + EK1 = EP2 + EK2

Agar roket lepas dari pengaruh gravitasi Bumi maka EP2 = 0, sedangkan kecepatan minimum roket diperoleh jika EK2 = 0. Dengan demikian, akan dihasilkan persamaan:

Oleh karena g = 2M/R2 maka diperoleh persamaan kecepatan minimum roket agar dapat lepas dari gravitasi Bumi sebagai berikut

vmin = √2gh

dengan r1 = jarak titik 1 ke pusat massa M, r2 = jarak titik 2 ke pusat massa M, v1 = kecepatan benda di titik 1, dan v2 = kecepatan benda di titik (2). Diasumsikan jarak titik 1 ke pusat massa sama dengan jari-jari Bumi (r1 = R).

Contoh soal

Page 14: MAKALAH Gravitasi

Sebuah roket bermassa m ditembakkan vertikal dari permukaan Bumi. Tentukan kecepatan minimum roket ketika ditembakkan agar mencapai ketinggian maksimum R dari permukaan Bumi jika massa Bumi M dan jari-jari Bumi R.

Jawab

Pada saat roket mencapai ketinggian maksimum R, kecepatan roket v2 = 0. Dengan menggunakan persamaan Hukum Kekekalan Energi dan memasukkan harga v1 = v, v2 = 0, r1 = R dan r2 = R + R = 2R maka diperoleh

BAB III

PENUTUP

III.I. KESIMPULAN

Hukum pertama kepler : Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari

berada pada salah satu titik fokusnya.

Hukum kedua kepler : Garis yang menghubungkan matahari dengan planet dalam

selang waktu yang sama menghasilkan luas juring yang sama.

Hukum ketiga kepler : Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus

dengan pangkat tiga jarak planet itu dari matahari.

Hukum gravitasi newton

Page 15: MAKALAH Gravitasi

Medan gravitasi

Kecepatan satelit mengelilingi bumi

Pengukurn konstanta gravitasi universal

Kecepatan lepas dari bumi

DAFTAR PUSTAKA

Suganda A, dkk. 2010. Advanced Learning Phisics 2A. Bandung: Facil.

Alamat Website :

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/11334/

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/pengukuran-konstanta-gravitasi-

universal/

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/kecepatan-satelit-mengelilingi-bumi/

Page 16: MAKALAH Gravitasi