gravitasi 2

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang pertanian dan pangan adalah penggunaan sinar gamma untuk meradiasi bahan pangan dan produk-produk pertanian lainnya. Iradiasi terhadap komoditi pertanian dapat dilakukan untuk tujuan pengawetan makanan, atau untuk membunuh hama dan penyakit yang mungkin masih terkandung dalam tanaman untuk tujuan karantina, menjaga kebersihan serta kesehatan tanaman (sanitary and phytosanitary). Masyarakat awam telah lama meragukan keamanan penggunaan iradiasi gamma untuk bahan pangan, namun sejak tahun 1997 Badan Pangan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa teknik ini aman untuk digunakan. Cabai (Capsicum annuum) adalah tanaman sayuran penting di Indonesia. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri produk cabai merah juga diekspor. Di lapangan tanaman ini sering diserang oleh berbagai jenis hama seperti ulat buah kepik pengisap buah kepik hijau, ulat grayak lalat buah, trips dan tungau. Petani harus mengendalikan hama- hama ini untuk mempertahankan produksinya dan pada umumnya pengendalian dilakukan secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida. Insektisida yang biasa digunakan pada tanaman cabai adalah insektisida yang berasal

description

kti

Transcript of gravitasi 2

Page 1: gravitasi 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang pertanian dan pangan adalah

penggunaan sinar gamma untuk meradiasi bahan pangan dan produk-

produk pertanian lainnya. Iradiasi terhadap komoditi pertanian dapat dilakukan

untuk tujuan pengawetan makanan, atau untuk membunuh hama dan penyakit

yang mungkin masih terkandung dalam tanaman untuk tujuan karantina,

menjaga kebersihan serta kesehatan tanaman (sanitary and phytosanitary). Masyarakat

awam telah lama meragukan keamanan penggunaan iradiasi gamma untuk bahan pangan,

namun sejak tahun 1997 Badan Pangan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa teknik ini

aman untuk digunakan.

Cabai (Capsicum annuum) adalah tanaman sayuran penting di Indonesia. Selain

untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri produk cabai merah juga diekspor. Di lapangan

tanaman ini sering diserang oleh berbagai jenis hama seperti ulat buah kepik pengisap

buah kepik hijau, ulat grayak lalat buah, trips dan tungau. Petani harus

mengendalikan hama-hama ini untuk mempertahankan produksinya dan pada umumnya

pengendalian dilakukan secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida. Insektisida

yang biasa digunakan pada tanaman cabai adalah insektisida yang berasal dari

golongan organofosfat, antara lain adalah dimetoat. Insektisida ini digunakan untuk

mengendalikan hama kutu daun Myzus persicae dan hama Thrips sp.

Sudah menjadi paradigma baru bagi para pengguna pestisida untuk keberhasilan

usaha manusia, mengingat tingkat efektifitas dan efisensi cara kerjanya dalam

pengendalian hama maupun penyakit yang menjadikan insektisida sebagai dewa

penyelamat produksi pertanian. Memang kita akui, pestisida banyak memberi manfaat

dan keuntungan. Diantaranya, cepat menurunkan populasi jasad penganggu tanaman

dengan periode pengendalian yang lebih panjang, mudah dan praktis cara

penggunaannya, mudah diproduksi secara besar-besaran serta mudah diangkut dan

disimpan. Manfaat yang lain, secara ekonomi penggunaan pestisida relatif

menguntungkan. Namun, bukan berarti penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak

Page 2: gravitasi 2

buruk. Memang kita akui, pestisida banyak memberi manfaat dan keuntungan.

Diantaranya, cepat menurunkan populasi jasad penganggu tanaman dengan periode

pengendalian yang lebih panjang, mudah dan praktis cara penggunaannya, mudah

diproduksi secara besar-besaran serta mudah diangkut dan disimpan. Manfaat yang lain,

secara ekonomi penggunaan pestisida relatif menguntungkan. Namun, bukan berarti

penggunaan insektisida tidak menimbulkan dampak buruk baik bagi lingkungan maupun

bagi kesehatan tubuh. Dengan adanya dampak buruk dari insektisida, para petani lebih

dianjurkan menggunakan sistem pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia

sama sekali. Tetapi pertanian dengan metode ini juga memiliki resiko yaitu rentan untuk

terserang hama. Tetapi hasil dari pertanian ini sangat sehat dan tidak akan mengganggu

kesehatan.

Peranan insektisida dalam sistem pertanian sudah menjadi dilema yang sangat

menarik untuk dikaji. Berpihak pada upaya pemenuhan kebutuhan produksi pangan

sejalan dengan peningkatan perumbuhan penduduk Indonesia, maka pada konteks

pemenuhan kuantitas produksi pertanian khususnya produk hortikultura insektsiida sudah

tidak dapat lagi dikesampingkan dalam sistem budidaya pertanian. Di pihak lain

penggunaan insetisida membawa bencana yang sangat hebat terhadap kesehatan petani

dan konsumen akibat mengkonsumsi produk hortikultura yang mengandung residu

insektisida. Menurut WHO setiap setengah juta kasus insektisida terhadap manusia, 5000

diakhiri dengan kematian. Dampak lain yang tidak kalah pentingnya adalah timbulkan

pencemaran air, tanah dan udara yang dapat mengganggu sistem kehidupan organisme

lainnya di biosfer ini

Berdasarkan fenomena tersebut kami sebagai penulis dengan segenap

kemampuan mencoba melakukan suatu penelitian studi kepustakaan untuk

menemukan alternatif lain sebagai pengganti penggunaan insektisida pada cabai

tetapi tetap tidak mengesampingkan kualitas cabai itu sendiri dan keuntungan

ekonomis yang akan diperoleh petani. Alternatif tersebut yaitu dengan

memanfaatkan teknologi pengembangan radiasi sinar gamma untuk meningkatkan

kualitas cabai

Page 3: gravitasi 2

Adapun dalam penelitian ini, kami akan membahas lebh jelas mengenai

konsep kerja sinar gamma terhadap tanaman cabai serta metode

pengembangannya dalam meningkatkan kualitas tanaman cabai.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana konsep kerja radiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan tanaman cabai ?

2. Bagaimana metode pemanfaatan sinar gamma dalam meningkatkan kualitas tanaman

cabai?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui konsep kerja radiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan tanaman cabai

2. Mengetahui metode pemanfaatan sinar gamma dalam peningkatan kualitas tanaman

cabai

1.2 MANFAAT

Adapun manfaat dari tulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Memperluas pengetahuan mengenai manfaat radiasi sinar gamma bagi pertumbuhan

tanaman

2. Menambah wawasan mengenai konsep kerja radiasi sinar gamma terhadap

pertumbuhan tanaman

3. Sebagai sumber referensi untuk mengetahui metode pemanfaatan sinar gamma dalam

peningkatan kualitas tanaman cabai

Page 4: gravitasi 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENDEFINISIAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2009, 201) Pengaruh adalah

dampak, hasil yang ditimbulkan dari sesuatu hal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2009, 244) Sinar adalah

cahaya yang ditimbulkan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2009, 111) gamma adalah

sinar X.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2009, 111) sinar gamma

adalah cahaya hasil reaksi elektromagnetik berupa sinar x energi tinggi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2009, 282) peningkatan adalah

proses meningkatkan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) (2009, 121) Kualitas adalah

mutu barang; nilai suatu barang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) (2009, 80) Cabai adalah salah

satu jenis tanaman hortikultura.

2.2 DESKRIPSI UMUM

Radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media

atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering

menghubungkan kata radiasi ionisasi misalnya, sebagaimana yang terjadi pada senjata

nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif. Tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi

elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra

violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Yang membuat

radiasi terjadi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis

lurus ke segala arah) dari suatu sumber. Geometri ini secara alami mengarah pada sistem

Page 5: gravitasi 2

pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi

dapat berbahaya.

Sinar gamma adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energy tinggi yang

diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi

elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir,

ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X

energi tinggi. Sinar gama (Sinar gamma; seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani

gamma, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi

oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran

elektron-positron. Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka

lebih menembus dari radiasi alfa atau beta.

2.3 SINAR GAMMA

Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka

seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun

radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat

menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal

antara sinar gama dan sinar X dari energi yang sama -- mereka adalah dua nama untuk

radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah

dua nama untuk cahaya tampak

Page 6: gravitasi 2

Sifat-sifat sinar Gamma antara lain :

Daya tembus sangat besar

Tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik dan magnet

Memiliki panjang gelombang terpendek

Energi sangat besar dan sangat merusak

Kurang mengionisasi

Dalam hal ionisasi, radiasi gamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses

utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, danproduksi pasangan.

a. Efek fotoeletrik, adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam)

ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan

radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis

permukaan. Istilah lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak

digunakan lagi). Hertz mengamati dan kemudian menunjukkan bahwa elektrode

diterangi dengan sinar ultraviolet menciptakan bunga api listrik lebih mudah.

.

b. Penyebaran Compton, adalah suatu efek yang merupakan bagian interaksi sebuah

penyinaran terhadap suatu materi. Efek Compton adalah salah satu dari 3 proses yang

melemahkan energi suatu sinar ionisasi. Bila suatu sinar jatuh pada permukaan suatu

materi sebagian daripada energinya akan diberikan kepada materi tersebut,

sedangkan sinar itu sendiri akan di sebarkan.

c. Produksi pasangan adalah salah satu efek interaksi suatu penyinaran pada suatu

benda atau materi.Sinar gamma dengan tingkat energi yang besar ( beberapa MeV )

bila menghantam sebuah inti atom dapat mengubah energi tersebut menjadi massa

Page 7: gravitasi 2

yang bergerak dengan kecepatan tertentu E=mc². Dalam waktu yang bersamaan

muncul dari inti atom yang dikenaisinar gamma sepasang partikel yang

satu positron yang bermuatan positif dan yang lain elektron bermuatan negatif. Foton

yang baru dihasilkan ini harus mempunyai energi yang besarnya minimal massa

kedua partikel tersebut dalam keadaan tenang atau sebelum disinar; besarnya kurang

lebih 2.0,51 MeV ( besar energi minimal Foton ). Energi Foton yang berlebih akan

diubah menjadi energikinetik kedua partikel tersebut.

Manfaat dari sinar gamma diantaranya :

Digunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam suatu

benda. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam sinar X.

Digunakan dalam bidang kedokteran, yaitu dalam teknologi yang canggih

yaitu CT-Scanner (Computed Tomography Scanner)

Digunakan pula pada kasus bedah saraf, dalam bentuk pisau gamma

Digunakan dalam proses sterilisasi. Sterilisasi sangat baik dipakai untuk

produk jaringan biologi.

Digunakan untuk proses pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi

Digunakan untuk membuat serangga menjadi mandul.

Digunakan untuk membunuh bakteri dan virus pada hasil tanaman dan

makanan tertentu

Adapun kerugian yang dapat ditimbulkan dari sinar gamma adalah

Nafsu makan berkurang atau hilang

Pusing

Terjadi diare

Demam

Berat badan turun

Kanker darah/leukimia

Meningkatnya denyut jantung

Daya tahan tubuh berkurang

Page 8: gravitasi 2

2.4 RADIASI SINAR GAMMA

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk

panas, partikel, gelombang elektromagnetik (foton) dari suatu sumber energi (BATAN,

2008). Radiasi energi tinggi adalah bentuk-bentuk energi yang melepaskan tenaga dalam

jumlah yang besar dan kadang -kadang disebut juga radiasi ionisasi karena ion-ion

dihasilkan dalam bahan yang dapat ditembus oleh energy tersebut (Crowder, 1986).

Radiasi dapat menginduksi terjadinya mutasi karena sel yang teradiasi akan dibebani

oleh tenaga kinetik yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi atau mengubah reaksi

kimia sel tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya perubahan

susunan kromosom tanaman (Poespodarsono, 1988).

Faktor yang mempengaruhi terbentuk- nya mutan antara lain adalah besarnya

dosis iradiasi. Dosis iradiasi diukur dalam satuan Gray (Gy), 1 Gy sama dengan

0,10 krad yakni 1 J energi per kilogram iradiasi yang dihasilkan (Anonimous

1997). Dosis iradiasi dibagi tiga, yaitu tinggi (> 10 k Gy), sedang (1-10 k Gy), dan

rendah (< 1 k Gy). Perlakuan dosis tinggi akan mematikan bahan yang dimutasi atau

mengakibatkan sterilitas. Pada umumnya dosis yang rendah dapat mempertahan-

kan daya hidup atau tunas, dapat mem- perpanjang waktu kemasakan pada buah-

buahan dan sayuran, serta meningkatkan kadar pati, protein, dan kadar minyak pada

biji jagung, kacang dan bunga matahari. Tanaman mutan juga memiliki daya tahan

yang lebih baik terhadap serangan patogen dan kekeringan. Warna bunga atau daun

dapat pula berubah sehingga diperoleh mutan komersial (Broertjes 1982; Bhatnagar

dan Tiwari 1991; Micke)Secara langsung setelah peristiwa mutasi induksi akan

terjadi bentuk khimera yang solid pada sel, jaringan atau organ. Sering kali

penampakan akibat mutasi baru muncul setelah generasi selanjutnya.

Teknik radiasi sinar gamma menimbulkan efek genetika berupa terjadinya

perubahan struktur dan komposisi pada kromosom dan molekul asam

deoksiribonukleat AND ( DNA). Pada berbagai jenis tanaman pangan. Proses tersebut

dapat menimbulkan bebagai macam bentuk "mutasi" pada keturunan tanaman

dengan sifat - sifat yang berbeda dengan sifat induknya. Hal ini memungkinkan para

ahli genetika dan ahli pemulian tanaman untuk mendapatkan bibit yang lebih unggul

Mutasi pada tanaman merupakan perubahan spontan materi- materi genetika

dalam sel yang disebabkan oleh terjadinya pengaturan kromosom. Mutasi induksi yang

Page 9: gravitasi 2

disebut mutagen disebabkan oleh bahan-bahan pereaksi dari luar yang dapat

dibedakan atas dua mutagen kimia dan mutagen fisika.

2.5 PERLINDUNGAN UNTUK SINAR GAMMA

Perlindungan untuk sinar g membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan

untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan

dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar

gamma, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma

biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas

dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang membutuhkan 1 cm (0,4

inchi) “lead" untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% juga akan mengurangi

setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6

inchi).

2.6 PERBEDAAN SINAR GAMMA DENGAN SINAR LAIN

Dengan sinar a dan b:

Sinar g lebih berbahaya dibanding sinar a dan b karena radiasi b sinar hanya

dapat menembus kertas tipis, dan sinar a hanya dpt menembus beberapa milimeter

udara.

Dengan sinar X:

Yaitu pada proses pembentukannya. Sinar g adalah hasil perubahan dalam nukleus,

sedangkan sinar X dipancarkan bila elektron atomik mengalami perubahan orbit.

BAB IV

Page 10: gravitasi 2

PEMBAHASAN

4.1 Konsep kerja radiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan tanaman cabai

Secara fisiologis, radiasi dengan sinar gamma menyebabkan

terbentuknya elektron bebas yang dapat menginduksi terbentuknya radikal yang

dapat bereaksi dengan makromolekul (IAEA, 1977). Reaksi radikal dengan

makromolekul dapat bersifat merusak. Bila makromolekul yang mengalami kerusakan

adalah metabolit beracun yang berakumulasi selama proses penuaan atau

penghambat perkecambahan, maka radiasi dapat meningkatkan daya kecambah

(Schmitdt, 2000). Elektron bebas yang terbentuk pada ionisasi radiasi mungkin

juga masuk dalam jalur respirasi yang biasanya menggunakan elektron yang

dilepas dari penggunaan ATP menjadi ADP (Wilkins, 1990). Dengan demikian

elektron dari radiasi dapat meningkatkan metabolisme yang diperlukan selama

perkecambahan.

Radiasi ionisasi juga dapat merubah struktur molekul lemak pada

membran sel sehingga perkecambahan dapat diperbaiki. Pengaruh radiasi yang paling

penting pada organisme adalah efek terhadap kromoson karena berisi

Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang merupakan unit materi genetik yang

diturunkan (gen). Efek geologi yang penting terhadap kromoson ialah terjadinya

penyimpangan (abberasi kromoson), di antaranya terjadinya pematahan pada lengan

kromoson. Hanya dalam waktu 30 menit kromoson yang patah tersebut dapat

bergabung kembali. Bila proses penggabungan lengan ini gagal maka fragmen yang

patah tersebut akan hilang dan menyebabkan hilangnya kumpulan gen yang ada di

dalamnya, sehingga proses tersebut akan menghasilkan individu yang abnormal

atau terjadinya mutasi. Abberasi yang lebih komplek terbentuk apabila dua atau

lebih fragmen patahan dari kromoson yang sama atau kromoson yang berbeda

bergabung kembali dalam bentuk lain, sehingga pada pembelahan sel berikutnya

akan mengakibatkan terjadinya inverse, translokasi, defisiasi, dan dulikasi yang

masih memungkinkan sel hidup pada pembelahan berikutnya tetapi tidak normal.

Page 11: gravitasi 2

Jumlah dan tipe bberasi yang terjadi tergantung dari status sel dalam pembelahan,

kecepatan dosis yang dipancarkan, dan jenis dari radiasi (Brown, 1973).

Pada dasarnya radiasi dapat merusak makluk hidup namun kalau dosis

radiasi yang diberikan pada benih tepat maka induksi mutasi pada generasi

berikutnya akan terjadi. Jika radiasi yang diberikan terlalu rendah maka benih yang

diradiasi tidak berubah, dan sebaliknya jika radiasinya terlalu tinggi maka benih-

benih tersebut akan mati. Dengan radiasi yang optimal maka akan menaikkan

frekuensi mutasi sebesar 100.000 kali. Dosis optimal untuk induksi mutasi

bervariasi menurut materi tanaman, varietas tanaman, dosis radiasi sinar gamma

atau sinar X yang digunakan. Dengan dosis di bawan 5 krad, frekuensi mutasi

berkurang, sedang pada dosis lebih dari 25 krad radiasi terlalu tinggi dan banyak

organisme yang mati (Sutrisno, 2006).

Ada dua kemungkinan terjadinya kerusakan biologi akibat radiasi, yaitu efek

langsung dan tidak langsung. Efek langsung yaitu suatu molekul biologi yang

penting misalnya DNA terkena langsung radiasi dan pecah menjadi fragmen-

fragmen yang tidak berguna lagi. Efek tidak langsung terjadi apabila molekul air

yang terkena radiasi terurai menjadi ion-ion dan radikel bebas yang reaktif dan

dapat bereaksi dengan molekul DNA (Brown, 1973).

4.2 Metode pemanfaatan sinar gamma dalam peningkatan kualitas tanaman cabai

4.2.1 Metode Peningkatan Mutu Fisiologis

Pada beberapa percobaan radiasi pada benih, radiasi pada dosis rendah

dapat meningkatkan persen perkecambahan. Kendala utama yang sering

dijumpai pada benih tanaman hutan adalah dormansi dan sifat penurunan

mutu fisiologis benih yang cepat. Penerapan teknologi radiasi pada benih-benih

tersebut kemungkinan dapat diterapkan karena elektron dari radiasi dapat

meningkatkan metabolisme yang diperlukan selama perkecambahan. Radiasi

ionisasi juga dapat merubah struktur molekul lemak pada membran sel sehingga

perkecambahan dapat diperbaiki.

Page 12: gravitasi 2

4.2.2 Metode Peningkatan Mutu Genetik

Teknologi radiasi digunakan oleh pemulia untuk mendapatkan mutan.

Radiasi dilakukan pada dosis kematian 50% dengan pertimbangan bahwa

kerusakan fisiologis berimbang dengan perubahan genetik yang diperoleh.

Teknik induksi mutasi dapat digunakan untuk mendapatkan bibit tanaman unggul.

Konsep dasar induksi mutasi ialah menambah variabilitas (keragaman)

tanaman yang tersedia untuk seleksi oleh pemulia tanaman agar diperoleh

perbaikan sifat tanaman yang diinginkan, seperti produktivitas tinggi, tahan

penyakit dan daur panen yang lebih singkat. Pada tahun 1958, swedia

melepas 7 varietas barley yang berasal dari induksi mutasi dengan sinar X.

Pada tahun 1987, jumlah varietas barley yang dilepas sudah 845 varietas

(Lannunziata and Legg, 1980). Perkembangan yang sangat pesat ini telah

mendorong pengembangan radisi terhadap jenis lainnya. Pada saat ini telah

banyak varietas yang dilepas, dimana kurang lebih 90% -nya merupakan hasil

induksi mutasi dengan radiasi. Di Indonesia, Pusat Aplikasi Teknologi Isotop

Pada dasarnya, pemuliaan dengan radiasi ini tidak bisa diarahkan

atau bersifat acak. Namun dengan terciptanya keragaman baru hasil induksi

mutasi, pemulia akan mempunyai keragaman dasar yang lebih luas untuk

selanjutnya melakukan seleksi sesuai dengan tujuan pemuliaan tersebut. Pada

beberapa jenis tanaman cabai keragaman dasar untuk kegiatan pemuliaan

seringkali sangat sempit, khususnya untuk jenis-jenis yang diintroduksi dari luar.

Menurut Sabarnurdin (2000), adanya dugaan kurang luasnya keragaman

dasar dari jenis-jenis yang telah didomestikasi seringkali menyebabkan kegagalan

tanaman.

Peningkatan keragaman genetik dapat dilakukan dengan introduksi

atau eksplorasi jenis-jenis tersebut. Selain itu dapat juga dilakukan melalui

radiasi. Dengan teknologi radiasi, keragaman genetik yang sempit kemungkinan

dapat diperluas. Melalui seleksi dan uji multi lokasi dari beberapa mutan

dimungkinkan diperolehnya bibit-bibit baru yang lebih unggul. Varietas-

varietas terbaik dapat dikembangkan lebih lanjut melalui hibridisasi. Dengan

demikian, selain kemungkinan munculnya keragaman dan varietas baru,

Page 13: gravitasi 2

penerapan teknologi radiasi untuk pemuliaan juga diharapkan mampu

mempersingkat waktu karena pemuliaan konvensional yang umumnya

memakan waktu lama.

Page 14: gravitasi 2

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pengolahan dan analisis tentang “Pengaruh Pengembangan Radiasi

Sinar Gamma terhadap Peningkatan Kualitas Tanaman Cabai” maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

1. Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk peningkatan kualitas tanaman cabai yaitu

dengan konsep kerja penyinaran sesuai dengan dosis. Pada dasarnya radiasi dapat

merusak makluk hidup namun kalau dosis radiasi yang diberikan pada benih

tepat maka induksi mutasi pada generasi berikutnya akan terjadi.

2. Ada 2 metode pengembangan sinar gamma yang dapat dilakukan dalam

meningkatkan kualitas tanaman cabai, yaitu :

Metode peningkatan materi fisiologis yaitu dengan memperbaiki stuktur molekul

lemak pada membran sel sehingga perkecambahan dapat diperbaiki.

Metode peningkatan materi genetik yaitu Peningkatan keragaman genetik dapat

dilakukan dengan teknologi radiasi. Dengan metode ini keragaman genetik yang

sempit kemungkinan dapat diperluas. Melalui seleksi dan uji multi lokasi dari

beberapa mutan dimungkinkan diperolehnya bibit-bibit baru yang lebih unggul.

5.2 SARAN

1. Agar tulisan ini dapat dikaji lebih jauh dengan melakukan penelitian untuk

mendapatkan hasil yang jelas dan akurat.

2. Agar peneliti yang lebih memahami konsep radiasi sinar gamma terhadap

peningkatan kualitas tanaman mulai memperkenalkan metode tersebut pada

masyarakat khususnya para petani sehingga dari penggunaan insektisida, petani

dapat beralih ke metode perkembangbiakan tanaman dengan teknik mutasi. Dengan

demikian dampak buruk dari penggunaan insektisida dapat terminimalisir.