Makalah Geofis(Edit)

22
ANALISIS DAN PEMBAHASAN BATUAN SEDIMEN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi Fisik Tahun 2014-2015 oleh: KELOMPOK 2 (BATUAN SEDIMEN)

description

geologi fisik

Transcript of Makalah Geofis(Edit)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN BATUAN

SEDIMEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi

Fisik

Tahun 2014-2015

oleh:

KELOMPOK 2 (BATUAN SEDIMEN)

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2014

DAFTAR ANGGOTA

Kelompok 2 (Batuan Sedimen):

Fidelis Elizabeth (12113003) Achmad Ridho Hartono(12113051)Kristian Edwin Salamba (12113006) Bima Sadha

Prabawa (12113054)Halim Fauzan Edher (12113009) M.Sofyan (12113057)Kevin Silvanus (12113012) Agung Hidayat (12113060)Harristio Adam (12113015) Dian Aris Sandi (12113063)Sukuanto Tanoto (12113022) Miqdam Furqany (12113067)M. Hanif Tri Maulana (12113025) Samuelsoan Putra (12113070)Probo Wicaksono (12113028) Faisal Harris (12113073)Ardhi Rasy Wardhana (12113031) Raymon Yohanes (12113076)Sundharsen Liunardi (12113035) Fina Fitriana (12113079)Rahmat Yusuf Lubis (12113038) Ayu Bedtrik (12113082)Feri Sandria (12113041) Isti Chairianti (12113085)Achmad Juanzan (12113043) Fidkya Allisha (12113088)Sobit Apriliana (12113047) Kevin Satrio (12113092)Farah Rizka Rahmatia (12113044) Eksan Yulianto (12113095)

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah azza wa jalla karena berkat

rahmat dan karunia-Nya, kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini

yang berjudul “ANALISIS DAN PEMBAHASAN BATUAN SEDIMEN” dengan baik

tanpa ada halangan yang berarti.

Pembuatan makalah ini terinspirasi atas ketertarikan kami akan

keberadaan batuan sedimen di muka bumi. Ketertarikan tersebut

memberikan semangat bagi kami untuk mengkaji lebih dalam mengenai

batuan sedimen secara lebih mendalam dan komprehensif.

Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terwujud atas bantuan

dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Chalid Idham Abdullah selaku dosen mata kuliah Geologi Fisik

yang telah memberikan arahan, saran, dan bimbingan dalam

penyusunan makalah ini.

2. Semua keluarga dari tim penulis yang telah memberikan dukungan

doa demi kelancaran pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna penyempurnaan

karya ilmiah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari.

Bandung, 13 November 2013

Penulis

ABSTRAK

Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan dari tiga kelompok besar batuan

selain batuan beku dan batuan metamorf. Batuan sedimen pada dasarnya merupakan batuan yang

berasal dari proses sedimentasi dan kompaksi dengan material yang terkeraskan berasal dari

batuan dan bahan-bahan lain. Diagenesis batuan sedimen akan dijelaskan secara dalam pada

siklus batuan.

Klasifikasi batuan sedimen dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu batuan sedimen

klastik dan batuan sedimen non klastik. Batuan sedimen klastik materialnya berasal hancuran

batuan lainnya. Batuan sedimen non klastik merupakan batuan sedimen yang tidak mengalami

transportasi dan proses pembentukannya terjadi secara kimiawi dan organis.Berbagai hukum

akan dipelajari sehubungan dengan karakteristik dan perlapisan pada batuan sedimen yaitu

Hukum Steno, Hukum V, Hukum James Hutton, dan lain-lain.

Batuan sedimen memiliki berbagai macam tekstur sebagai ciri khas identitas batuan

sedimen itu sendiri. Tekstur batuan sedimen terdiri atas besar butir (grain size), pemilahan

(sorting), kebundaran (roundness), kemas (fabric), porositas, dan semen dan masa dasar.

Berbagai macam struktur batuan sedimen di antaranya adalah perlapisan bersusun (graded

bedding), perlapisan silang siur (cross bedding), gelembur gelombang (current ripple), flute cast,

dan load cast. Ada berbagai macam material yang menjadi komposisi utama dalam batuan

sedimen di antaranya adalah mineral kuarsa, mineral karbonat, mineral lempung, dan fragmen

batuan yang lain.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada dasarnya batuan sedimen adalah batuan yang

berasal dari proses pengendapan dan pengerasan material-material batuan sedimen itu sendiri.

Lingkungan pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi lingkungan pengendpaan

kontinental, lingkungan pengendapan transitional, dan lingkungan pengendapan marine. Aspek

lain yang akan dipelajari berkenaan dengan batuan sediimen adalah tentang adanya fosil dan

penentuan skala waktu geologi.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan agregat

kumpulan dari mineral-mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang

merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan,

tetapi disebut dengan “aluvial deposit “. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan

sedimen. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil

perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme,

yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan

( Pettijohn, 1975 ).

Pemakaian batuan pada dasarnya bergantung pada kekhususannya. Seperti halnya batuan

sedimen yang didefinisikan sebagai hasil pelapukan dan pengikisan permukaan bumi. Endapan

batuan sedimen merupakan hasil rombakan dan hancuran batuan kerak bumi, terdiri dari fragmen

batuan, mineral, dan berbagai material lainnya, ditransport oleh angin atau air dan diendapkan

dilekukan darat atau laut.

Batuan sedimen memiliki tekstur yang mengacu pada kenampakan butir-butir mineral

yang ada di dalamnya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum dan sesudah

kristalisasi yang meliputi tingkat ukuran butur, bentuk butir, glanuralitas, hubungan antar butir

atau fabric dan tingkat kristalisasi. jika warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia

dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya.

Oleh karena itu penulis membuatan paper ini sebagai suatu langkah atau pemberian solusi untuk

mempelajari batuan sedimen.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah penulis uraikan, maka penulis menyusun rumusan sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan batuan sedimen?

2. Bagaimana proses terbentuknya dan lingkungan pengendapan batuan sedimen?

3. Bagaimana pengelompokan batuan sedimen?

4. Apa saja sifat fisik batuan sedimen?

5. Bagaimana hubungan antara fosil dengan skala waktu geologi?

1.3 Tujuan

Tujuan yang penulis susun berdasarkan rumusan masalah, sebagai berikut:

1. menjelaskan pengertian batuan sedimen.

2. Menjelaskan proses terbentuknya dan lingkungan pengendapan dari batuan sedimen.

3. Menjelaskan pengelompokan batuan sedimen.

4. Menjelaskan sifat fisik dari batuan sedimen.

5. Menjelaskan hubungan antara fosil dengan skala waktu geologi.

BAB IIDASAR TEORI

Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis

mineral, atau pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung

fragmen cangkang organisme.

Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan

tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula.

Adapun proses alamiah tersebut meliputi proses penghancuran atau disintegrasi batuan,

pelapukan kimia, pelapukan oleh organisme, dan proses penguapan atau evaporasi. Batuan

sedimen diklasifikasikan berdasarkan cara terbentuknya yaitu:

1. batuan sedimen klastik, dan

2. batuan sedimen non-klastik.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan

batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di

endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan

( Pettijohn, 1975 ).

Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara

beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai

sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen.

Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak

bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari

jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80%

( Pettijohn, 1975 ).

Sifat – sifat utama batuan sedimen :

1. Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses

sedimentasi.

2. Sifat klastik yang menandakan bahwa butir-butir pernah lepas, terutama pada golongan

detritus.

3. Sifat jejak adanya bekas-bekas tanda kehidupan (fosil).

4. Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit, dolomite dan rijing.

3.2 Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

Proses diagenesa antara lain :

1. Kompaksi Sedimen

Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di

atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain

menjadi rapat.

2. Sementasi

Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat

butir-butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan

pada ruang butir makin besar.

3. Rekristalisasi

Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan

material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada

pembentukan batuan karbonat.

4.   Autigenesis

Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut

merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui

sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dll.

5.  Metasomatisme

Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume

asal.

3.3 Pengelompokan Batuan Sedimen

Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli,

baik berdasarkan genetis maupun deskriptif. Secara genetik disimpulkan dua golongan

( Pettijohn, 1975 ). Yaitu golongan klastik dan non klastik

Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan

yaitu :

a. Detritus kasar ( termasuk golongan klastik)

b. Detritus halus ( termasuk golongan klastik)

c. Karbonatan ( termasuk golongan non klastik)

d. Evavorit ( termasuk golongan non klastik)

e. Silika ( termasuk golongan non klastik)

f. Batubara ( termasuk golongan non klastik)

1. Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan

asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. ( Pettjohn, 1975).

Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar

dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut

berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan

laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari

ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan

dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau.

Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu,

golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan

yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal

sampai laut dalam ( Pettjohn, 1975)..

Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara

kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan ( Pettjohn,

1975 ).

Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses proses-

proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah

litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras (

Pettjohn, 1975).

a. Golongan detritus kasar

Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara

lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di

lingkungan sungai dan danau atau laut.

Contoh gambar:

Batu Konglomerat. Batu Breksi

Batu pasir

b. Golongan detritus halus

Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal

sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung

dan Napal.

Contoh detritus halus

Batu lanau batu serpih

Batu lempung batu napal

2. Batuan Sedimen Non Klastik

Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan

organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik

(Pettjohn, 1975).

c. Golongan karbonat

Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan

cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan

rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses

pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di

endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali

macamnya tergantung pada material penyusunnya.

Contoh golongan karbonat

mudstone wackestone

Kalsit ( CaCO3) Magnesite ( MgCO3)

Dolomite (CaMg(CO3))2

d. Golongan silika

Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi untuk

lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom.

Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.

Contoh golongan silika

Rijang ( chert) Batuan yang mengadung diatom

e. Golongan evaporit

Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang

cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup,

sehingga sangat  memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang

penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan

tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.

Contoh batuan evaporit:

f. Golongan Batubara

Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan.

Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di

atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya

batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau

timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.

Contoh-contoh batubara

3.4 Hukum Steno

3.5 Hukum V

3.6 Sifat Fisik Batuan Sedimen

3.7 Lingkungan Pengendapan Batuan Sedimen

3.8 Fosil dan Skala Waktu Geologi