MAKALAH GEMPA

download MAKALAH GEMPA

of 11

description

contoh kasus dan pengenalan seismograf

Transcript of MAKALAH GEMPA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah mengenai Gempa Padang 2009. Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk mengenal dan mengetahui fenomena gempa serta analisisnya. Kelancaran dan selesainya tugas ini merupakan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya kepada dosen mata kuliah Gempa juga kepada teman-teman di Prodi Teknik Sipil S1.Penulis menyadari, penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi teknik maupun sistematikanya, karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pembaca. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandung, September 2014

BAB IPEMBAHASAN

A. Contoh Kasus Gempa Padang 20092.1 Latar Belakang Gempa Padang 2009Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.2.2 Bencana Gempa PadangPada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,65 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km. Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan. Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Pematang Siantar, Medan, Kuala Lumpur, Bandar Seri Begawan, Lembah Klang, Jabodetabek, Jakarta, Singapura, Pekanbaru, Jambi, Pulau Batam dari Kota Batam, Palembang dan Bengkulu.2.3 Akibat Gempa Bumi Padang 2009Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rusak sedang dan 78.604 rusak ringan. Total nilai kerugian materil akibat gempa 7.9SR terdata mencapai Rp8.67 triliun (sumber:vivanews).Kerugian terbesar diakibatkan oleh pemukiman warga yang mencapai Rp 7.8 triliun, kerusakan terbesar kedua dialami oleh sektor sosial yang mencapai nilai Rp 598.61 miliyar akibat rusak beratnya fasilitas sekolah, tempat ibadah dan puskesmas. Terbesar ketiga dialami oleh sektor infrastruktur akibat rusaknya ruas jalan, jembatan dan irigasi yang mencapai nilai Rp 160.43 miliyar. Kemudian kerusakan pada sektor ekonomi yang mengakibatkan kerusakan pusat perdagangan tradisional dan tempat usaha masyarakat menimbulkan kerugian mencapai Rp Rp 74.94 miliyar. Kerugian di sektor lainnya seperti budaya, dan parawisata mencapai Rp 35.28 miliyar.2.4 Analisis Gempa Padang 2009Pulau Sumatera terletak pada jalur batas konvergen antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia. Pada batas lempeng konvergen ini terjadi aktivitas tektonik yang saling menekan dan mengunci antar kedua lempeng, sehingga menimbulkan akumulasi energi. Salah satu gempa yang terjadi di Pulau Sumatera adalah gempa Padang 30 september 2009. Pola deformasi dari gempa ini dapat diamati dengan pengamatan GPS (Global Positioning System). Dari hasil pengolahan data, vektor pergeseran titik-titik pengamatan GPS di Sumatera cenderung bergerak ke arah timur laut (NE) yang mengindikasikan adanya akumulasi energi. Sedangkan vektor pergeseran yang mengarah ke barat daya (SW) mengindikasikan adanya pelepasan energi. Gempa 30 september 2009 mengakibatkan pergeseran maksimum dari titik-titik pengamatan GPS sebesar 0.055 m ke arah barat daya. Kecepatan vektor pergeseran rata-rata dari titik-titik pengamatan GPS sebelum gempa adalah sebesar 0.033m/tahun dan setelah gempa sebesar 0.031 m/tahun dengan pergerakan mengarah ke timur laut. Regangan di sekitar daerah kajian menunjukkan adanya pola kompresi dengan nilai maksimum sebesar 1.226 x 10-7 strain yang mengindikasikan potensi terjadinya gempa bumi. Gempa 30 September 2009 tidak menunjukkan deformasi setelah gempa dari hasil yang teramati dan vektor kecepatan pergeseran serta tidak menghilangkan distribusi regangan pola kompresi di sekitar daerah pusat gempa setelah gempa terjadi. Meskipun demikian, gempa ini berdampak cukup besar, khususnya untuk daerah di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera.

2.5 Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi

1.Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah gempa.

2.Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.

3Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.

4.Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.

5.Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian

6.Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.

7.Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.

8.Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.

9.Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.

10Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.

11.Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.

12Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.

13.Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.

2.6 Cara Penanggulangan Ketika Gempa TerjadiJika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.a. Di dalam rumahGetaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.b. Di sekolahBerlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.c. Di luar rumahLindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.d. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mallJangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.e. Di dalam liftJangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.f. Di kereta apiBerpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.g. Di dalam mobilSaat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.h. Di gunung/pantaiAda kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda- tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.i. Dengarkan informasiSaat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.

B. Contoh Kasus Gempa Haiti 20102.7 Detail Gempa Bumi HaitiGempa Bumi terjadi pada tanggal 12 Januari 2010 dengan pusat gempa 25 km/16 mil dari ibukota Haiti, Port-au-Prince dengan kedalaman 10 km. Gempa Bumi ini juga dirasakan di Teluk Guantnamo, Kuba, Kingston, Jamaika, Caracas, Venezuela, (MM II in Caracas), Santo Domingo, Republik Dominika. Setelah itu terjadi 26 gempa-gempa susulan dengan kekuatan 5,9 Skala Richter dan terus menurun hingga 4,2 Skala Richter dan dengan 12 gempa susulan dengan kekuatan diatas 5 Skala Richter. Setelah gempa terjadi diumumkan akan terjadi tsunami, tapi kemudian pengumuman tersebut dicabut. 2.8 Dampak Kerusakan Gempa HaitiAkibat dari gempa Bumi dilaporkan Istana Presiden Haiti, Gedung Menteri Keuangan, Gedung Menteri Pekerjaan Umum, Gedung Menteri Komunikasi dan Kebudayaan, Gedung Parlemen, Katedral Port-au-Prince dengan tingkat kerusakan yang berbeda. Gempa yang mengguncang Haiti merupakan musibah terburuk yang pernah ditangani Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kerusakan infrastruktur diperkirakan melebihi tsunami yang menghancurkan Aceh tahun 2004 lalu. Dari laporan tim PBB, sekitar 90 persen bangunan dan gedung di Leogane hancur akibat gempa 7 SR.

C. Alat Seismograf Dan Skala Pengukurannya2.9 Pengertian SeismografSeismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram.2.10 Prinsip Kerja SeismografSeismograf memiliki instrumen sensitif yang dapat mendeteksi gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Gelombang seismik yang terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismogram. Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran gempa.Dahulu, seismograf hanya dapat mendeteksi gerakan horizontal, tetapi saat ini seismograf sudah dapat merekam gerakan-gerakan vertikal dan lateral. Seismograf menggunakan dua gerakan mekanik dan elektromagnetik seismographer. Kedua jenis gerakan mekanikal tersebut dapat mendeteksi baik gerakan vertikal maupun gerakan horizontal tergantung dari pendular yang digunakan apakah vertikal atau horizontal.Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis. Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui spejlgalvanometer. Seismograf.2.11 Skala Pengukuran GempaSeismograf menggunakan dua klasifikasi yang berbeda untuk mengukur gelombang seismik yang dihasilkan gempa, yaitu besaran gempa dan intensitas gempa. Kedua klasifikasi pengukuran ini menggunakan skala pengukuran yang berbeda pula. Skala pengukuran gempa tersebut terdiri dari Skala Richter dan Skala Mercalli. Skala Richter digunakan untuk menggambarkan besaran gempa sedangkan Skala Mercalli digunakan untuk menunjukkan intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung, dan manusia.a. Skala MMIModified Mercally Intensity digunakan untuk mengukur seberapa besar kerusakan yg ditimbulkan oleh gempa. Tidak ada perhitungan karena ukuran ini ditentukan berdasarkan hasil pengamatan dari orang yg mengalami atau melihat gempa. Karena dihitung berdasarkan pengamatan, skala MMI ini tidak sama disetiap tempat. Lokasi yg dekat dengan episentrum (pusat gempa) harusnya memiliki skala MMI yg besar. Skala ini dicetuskan oleh Guiseppe Mercalli,Italia, pada tahun 1902.a. Skala RichterSkala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter.

FOTO-FOTO PASCA GEMPA

A. Gempa Padang 2009

B. Gempa Haiti 2010

DAFTAR PUSTAKA(http://arirubiyantono.blogspot.com/2009/09/gempa-skala-richter-dan-skala-mercalli.html)(http://id.earthquake-report.com/2011/06/28/understanding-the-mmi-scale-modified-mercalli-intensity-scale/)(http://dody-ku.blogspot.com/2011/11/seputar-alat-ukur-gempa.html)(http://www.klikpositif.com/news/read/822/intip-cara-kerja-seismograf.html)(http://id.wikipedia.org/wiki/Seismometer)(http://id.wikipedia.org/wiki/Gempapadang2009)(http://id.wikipedia.org/wiki/Gempahaiti)