6. Biomekanika, Penyembuhan Fraktur Dan Penanganan Komplikasi Fraktur Edit
makalah fraktur
-
Upload
aditya-andriana -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of makalah fraktur
BAB IIILAPORAN KASUSTangggal masuk : 28 Desember 2010
Tanggal pengkajian : 29 Desember 2010
No reg : 497541
Ruang : Seruni
Diagnosa medik : CLOSE FRAKTUR TIBIA FIBULA SINISTRA
3.1 PENGKAJIAN3.1.1 Identitas klienNama:Ny.N
Umur:66 Tahun
Agama:islam
Jenis kelamin:perempuan
Pekerjaan:IRT
Alamat:JL.Danau RT.01 Dusun Besar Bengkulu
Penanggung Jawab:
Nama:Ny.S
Umur:50 Tahun
Jenis kelamin:perempuan
Hub.dgn klien:keponakan
3.1.2 Keluhan UtamaKlien mengeluh nyeri
3.1.3Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan sekarangKlien dibawa ke IGD pada tanggal 28-des-2010 diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri pada betis sebelah kiri dan tidak bisa digerakkan karena patah setelah ditabrak sepeda motor.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29-12-2010 klien tampak lemah,kesadaran composmentis,tampak bengkak pada bagian kaki yang patah,klien mengeluh nyeri pada kaki (betis) sebelah kiri karena patah dengan skala nyeri :4(Dengan skala nyeri 1-5). Dan nyeri bertambah jika kaki tersebut digerakan.keluarga klien selalu membantu dalam memenuhi kebutuhannya.
Riwayat kesehatan dahuluKlien belum pernah mengalami patah tulang sebelumnya,klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular lainnya.
Riwayat kesehatan keluargaKeluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit keturunan ataupun menular lainnya.
3.1.4 Data psikologisKlien tampak menerima keadaan sakit sekarang dan berharap bisa cepat sembuh.
3.1.5 Data sosialHubungan klien dengan keluarga baik,terlihat dari anak dan keluarganya yang lain selalu menunggu nya.
3.1.6 Data spiritualKlien beragama islam,klien dan keluarga selalu berdo'a supaya cepat senbuh.3.1.7 Kebiasaan sehari-hariNo.KebiasaandirumahDirumah sakit
1.
2.
3.
4.
5.Nutrisi
a.Makanan
frekuensi
jenis makanan
b.Minuman
frekuensi
-jenis minuman
Eliminasi
a.BAB
frekuensi
konsistensi
warna
b.BAK
frekuensi
warna
bau
jumlah
Istirahat tidur
lama tidur
gangguan tidur
Personal hygiene
mandi
gosok gigi
Aktivitas
3x sehari
Nasi,lauk pauk,sayur
6-7 gelas /hari
Air putih
1x/hari
Lembek
Kuning
4-5x/hari
Jernih kekuningan
Khas
+ 1300 cc/hari
6-7 jam/hari
Tidak ada
2x/hari
2x/hari
Klien bisa melakukan aktivitas
Secara mandiri
3x sehari
Nasi, lauk-pauk, sayur
6-7 gelas/hari
Air putih
1x/hari
Lembek
Kuning
Terpasang kateter
Jernih kekuningan
Khas
+1300cc/hari
6-7 jam/hari
Tidak ada
Dilap 1x/hari
1x/hari
Klien selalu dibantu oleh keluarga dan perawat dalam melakukan aktivitas
3.1.8 Pemeriksaan fisik keadaan umum:lemah
kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital: TD : 150/90 mmHgP : 18x/Menit
N : 81x/MenitS : 36,5'c1.Kepala
inspeksi:simetris,distribusi rambut merata
palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan
2.Mata
inspeksi:simetris,tidak ada katarak,konjungtiva anemis,sclera an ikterik
palpasi:tidak ada nyeri tekan
3.Hidung
inspeksi:simetris,tidak ada pengeluaran,tidak ada pernafasan cuping hidung
palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan
4.Telinga
inspeksi:simetris,tidak ada pengeluaran
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan
5.Mulut
inspeksi:simetris,mukosa bibir lembab,tidak ada sianosis
Palpasi:tidak ada nyeri tekan
6.Leher
inspeksi:simetris,tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembengkakan
7.Dada
inspeksi:simetris,pergerakan dinding dada baik
palpasi:tidak ada nyeri tekan
auskultasi:bunyi nafas vesikuler
perkusi:bunyi rensonan
8.Abdomen
inspeksi:simetris,tidak ada bekas operasi
auskultasi:bunyi bising usus (+)
perkusi:bunyi timpani
palpasi:tidak ada nyeri tekan
9.Ekstremitas
atas:pada ekstremitas atas,tangan bisa digerakkan dengan baik
bawah:pada ekstremeritas bawah,kaki sebelah kiri(tibia-fibula) tidak bisa digerakkan/fraktur, kondisi sekitar fraktur oedema, adanya luka
10.Genetalia
inspeksi:simetris,terpasang kateter
palpasi:tidak ada nyeri tekan
3.1.9 THERAPY1.cairan RL 20 tts/menit
2.citicholine 3x1 (IV)
3.keterolac 3x1 (IV)
4.taxef 2x1 gr (14/st)
5.pronalges supp
6dexamethason 2x1 amp (IV)
7.rannitidin 2x1 amp (IV)
3.2 ANALISA DATANama : Ny.N No.Reg : 4793
Umur : 66 Tahun Ruangan :Seruni
NoData SenjangInterprestasi DataMasalah
1DS :
Klien mengatakan nyeri pada betis sebelah kiri kerena patah
DO :
KLien tampak lemah
Skala nyeri 4
Tampak edema pada bagian fraktur
Nyeri bertambah jika pada bagian yang fraktur di gerakkanFraktur
Diskontinuitas tulang
Pergeseran fragmen tulang
NyeriGangguan rasa nyaman nyeri
2DS :
Keluarga klien mengatakan aktivitas klien selalu dibantu oleh keluarga
DO :
Klien tampak selalu di bantu oleh keluarga dan perawat dalam melakukan aktivitas
Fraktur pada 1/3 tibia fibula sinistraFraktur
Diskontinuitas tulang
Perubahan jaringan sekitar
Pergeseran fragmen tulang
Depormitas
Gangguan fungsi
Gangguan mobilitas fisikGangguan mobilitas fisik
3.2 DIAGNOSANama : Ny.N No.Reg : 4793
Umur : 66 Tahun Ruangan :Seruni
NoDiagnoasa KeparawatanTanggal DtemukanParafTanggal teratasiParaf
1Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan pada tulang / fraktur29-12-2010
2Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan29-12-2010
3.3 INTERVENSINama : Ny.N No.Reg : 4793
Umur : 66 Tahun Ruangan :Seruni
NoTujuan dan kriteria hasilIntervensi KeperawatanRasionalParaf
1Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam di harapkan gangguan rasa nyaman nyeri dapat berkurang / atau teratasi dengan criteria hasil :
Klien tidak mengeluh nyeri
Skala nyeri0 Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips / pembidaian
Tinggikan dan dukung eksremitas yang terkena
Evaluasi keluhan nyeri, perhatikan lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri
Lakukan kompres dingin 24-48 jam pertama sesuai keperluan
Kolaborasi pemberian obat analgetik Menghilangkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang atau jaringan yang cedera
Meningkatkan aliran balik vena, menurunkan edema, dan menuunkan nyeri
Mempengaruhi pilihan / pengawasan kefektifan intervensi
Menurunkan edema / pembentukan hematum, menurunkan sensasi nyeri
Untuk menurunkan nyeri atau spasme otot
2Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan mobilitas fisik dapat teratasi dengan kriteria hasil :
Klien melakukan aktivitas secara mandiri Kaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera
Beriakn papan kaki, bebat pergelangan
Berikan / bantu mobilisasi dengan kursi roda, kruk, tongkat, sesegera mungkin, intruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilisasi
Awasi TD dengan melakukan aktivitas
Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri / persepsi diri tentang keterbatasan fisik aktual, memerlukan informasi
Berguna untuk mempertahankan posisi fungsional eksremitas tangan / kaki, mencegah kontraktur
Mobilisasi dini menurunkan komplikasi tirah baring, meningkatkan penyembuhan dan normalisasi fungsi organ
Hipertensi pertural adalah masalah umum menyertai tirah baring lama dan dapat memerlukan intervensi khusus
3.4 IMPLEMENTASINama : Ny.N No.Reg : 4793
Umur : 66 Tahun Ruangan :Seruni
NoTanggal / jamImplementasiRespon hasilParaf
122-12-2010
30-12-2010 -mempertahankan mobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring dan spalk
-meninggikan dan mendukung ekstrimitas yang terkena
-mengevaluasi keluhan nyeri lokasi,karakteristik dan intensitasnya
-mengukur TD pasien
Mengkolaborasikan pemberian obat analgetik sesuai indikasi yaitu:keterolac
membantu mobilisasi dengan kruk dan mengintruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas
Mempertahankan mobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring dan spalk
Meninggikan dan mendukung eksremitas yang terkena
Mengevaluasi keluhan nyeri
Mengukur TD pasien
Berkolaborasi dalam pemberian obat analgetik sesuai indikasi yaitu : ketrolak
membantu mobilisasi dengan kruk dan mengintruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas
Mempertahankan mobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring dan spalk
Meninggikan dan medukung eksremitas yang terkena
Mengevaluasi keluhan nyeri
Mengukur TD pasien
Berkolaborasi dalam pemberian obat analgetik sesuai indikasi yaitu : ketrolak
membantu mobilisasi dengan kruk dan mengintruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas Nyeri berkurang
Nyeri berkurang tapi masih edema
Neri p[ada eksremitas bawah sebelah kiri (tibia-fibula) Nyeri nyilu skala 4
TD : 150/90 mmHg
Ketrolak 2x1 amp IV
Membantu menyembuhkan dan menormalisakan fungsikan organ
Nyeri berkurang
Nyeri berkurang tapi masih edema
Skala nyeri 4
TD : 130/90
Ketrolak 2x1 amp IV
Membantu penyembuhan dan normalisai fungsi organ
Nyeri berkurang
Nyeri berkurang tapi masih edema
Skala nyeri 3
TD : 130/90
Ketrolak 2x1 amp IV
Membantu penyebuhan dan normalisasi fungsi organ
3.5 EVALUASINama : Ny.N No.Reg : 4793
Umur : 66 Tahun Ruangan :Seruni
Hr/tgl/jamNo.Evaluasi Keperawatan paraf
Jum'at,
31,des 20101.S : Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang
O : skala nyeri:3
klien masih tampak lemah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Jum'at
31,des 20102.S : Keluarga klien mengatakan aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga
O : Klien masih tampak dibantu oleh keluarga dalam beraktivitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV PENUTUP 1. kesimpulan
Fraktur adalah terputusnya hubungan atau kontinuitas tulang karena stress pada tulang yang berlebihan. Selanjutnya penulis akan menyimpulakn sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada didalam proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan, implementasi, evaluasi.
1. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung yang penulis dapatkan dari keluarga pasein dan pasien itu sendiri, selain itu juga penulis mendapatkan informasi dari perawat dan catatan medic pasien.
2. Dua diagnose yang penulis temukan pada pasien setelah dilakukan pengkajian yaitu :
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan pada tulang / fraktur
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan
3. Dalam menyusun rencana keprawatan pada pasien penulis mengacu pada konsep dasar askep yang kemudian disesuaikan dengan kemampuan pasien dan ruangan perawatan pasien
4. Dalam melakukan tindakan keperawatan penulis tidak melakukan semua yangada dalam rencana keperawatan karena keterbatasan sarana, kemampuan pasien dan waktu yang ada
5. Evaluasi dilakukan pada ketiga hari perawatan sesuai dengan rencana yang telah ada, tetapi masih banyak diagnose yang belum teratasi.
2. Saran
1. Bagi pasien dan keluarga
Pada penderita fraktur tibia sangat dibutuhkan istirahat total dan minimalkan pengeluaran energy, jadi hal yang paling utama yang dapat dilakukan pasien dan keluarganya jika terjadi komplikasi adalah berupaya untuk beristirahat total.
2. Bagi lahan peraktek
Perawatan penderita fraktur tibia memerlukan waktu yang cukup panjang dan sangat beresiko terjadi komplikasi. Dengan demikian perawatan kepada penderita haruslah dilakukan dengan cermat dan tepat, untuk mencapai hal tersebut pihak rumah sakit hendaklah mempunyai perawat yang telah berpengalaman dalam perawatan pasien fraktur tibia.