MAKALAH FARMAKOGNOSI

32
MAKALAH FARMAKOGNOSI MINYAK ATSIRI OLEH : NAMA-NAMA KELOMPOK : 1. AISYAH SHALIHA ANTO (F1F1 12 027) 2. CHICHI FAUZIYAH (F1F1 12 028) 3. JAMILA (F1F1 12 029) 4. NILA ASTUTI (F1F1 12 030) KELOMPOK : 8 (VIII) KELAS : A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

m

Transcript of MAKALAH FARMAKOGNOSI

Page 1: MAKALAH FARMAKOGNOSI

MAKALAH FARMAKOGNOSI

MINYAK ATSIRI

OLEH :

NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. AISYAH SHALIHA ANTO (F1F1 12 027)

2. CHICHI FAUZIYAH (F1F1 12 028)

3. JAMILA (F1F1 12 029)

4. NILA ASTUTI (F1F1 12 030)

KELOMPOK : 8 (VIII)

KELAS : A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2013

Page 2: MAKALAH FARMAKOGNOSI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, kasih dan karuniaNya

sehingga Makalah Farmakognosi yang berjudul “Minyak Atsiri” dapat selesai

dengan lancar. Maksud dari penulisan makalah ini adalah mengkaji lebih dalam

tentang minyak atsiri, kegunaannya dalam kehidupan, dan peningkatan mutu

minyak atsiri berdasarkan kajian dan penelitian secara kimia.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari

Dosen Pengampu yakni Irnawati, S.Pd, M.Sc. Penulis juga tahu dan sadar bahwa

makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang

membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih

baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam

kehidupan kita sehari-hari.

Kendari, September 2013

Penyusun

ii

Page 3: MAKALAH FARMAKOGNOSI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................3

C. Tujuan Penulisan............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Definisi Minyak Atsiri....................................................................................4

B. Sifat Minyak Atsiri.........................................................................................5

C. Penggolongan Minyak Atsiri..........................................................................6

D. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Hidrokarbon......................8

E. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Alkohol...........................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................................16

B. Saran.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

iii

Page 4: MAKALAH FARMAKOGNOSI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak dahulu orang telah mengenal berbagai jenis tanaman yang

memiliki bau spesifik. Bau tersebut ditimbulkan oleh tanaman, baik dari

batang, daun, rimpang atau keseluruhan bagian tanaman. Bau khas tsb,

ternyata ditimbulkan secara biokimia sejalan dengan perkembangan proses

hidupnya sebagai suatu produk metabolit sekunder yang disebut minyak

atsiri. Minyak ini dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari

tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang

berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Minyak ini bukan

merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun oleh gabungan dari berbagai

senyawa pencetus bau lainnya yang jenis, sifat dan khasiatnya berbeda.

Minyak atsiri disebut juga minyak essensial, istilah essential dipakai

karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Minyak atsiri yang

disebut juga minyak eteris atau minyak terbang banyak diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi di bidang minyak atsiri

maka usaha penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya

dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Minyak atsiri tersebut

digunakan sebagai bahan pengharum atau pewangi pada makanan, sabun,

pasta gigi, wangi-wangian dan obat-obatan. Untuk memenuhi kebutuhan itu,

sebagian besar minyak atsiri diambil dari berbagai jenis tanaman penghasil

minyak atsiri.

1

Page 5: MAKALAH FARMAKOGNOSI

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme

dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan

kimia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar pada

jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin,

misalnya minyak terpentin dari pohon pinus. Minyak atsiri selain dihasilkan

oleh tanaman dapat juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim

atau dapat dibuat secara sintesis.

Minyak atsiri biasanya digunakan sebagai salah satu campuran pada

bahan baku pada industri kosmetik, sabun dan deterjen, farmasi, produk

makanan dan minuman dan masih banyak produk lainnya. Minyak atsiri

digunakan sebagai pengikat aroma pada industri kosmetik dan farmasi serta

sebagai pemberi rasa pada industri makanan.

Walaupun minyak atsiri mengandung banyak bahan kimia yang

berbeda, akan tetapi rasa atau aroma intinya masih dapat ditambahkan oleh

satu sampai lima bahan campuran lain yang berbeda. Untuk alasan inilah

bahan sintetik atau nature-identical dapat mengancam keberlanjutan produksi

dari beberapa jenis minyak atsiri. Meskipun demikian, karena alasan

kontribusi minyak atsiri pada setiap produk hanya sedikit, banyak perusahaan

produk makanan yang memerlukan jenis minyak atsiri sebagai salah satu

bagian kecil dalam kebutuhan bahan bakunya berusaha terus mendapatkan

suplai yang kontinu dengan keseragaman mutu yang baik untuk menjaga

tidak terjadinya perubahan rasa pada produk yang dihasilkan.

2

Page 6: MAKALAH FARMAKOGNOSI

B. Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan minyak atsiri ?

2. Bagaimanakah sifat minyak atsiri ?

3. Bagaimana penggolongan minyak atsiri ?

4. Jelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon !

5. Jelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri alkohol !

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan minyak atsiri.

2. Menjelaskan sifat fisika dan kimia minyak atsiri.

3. Menjelaskan penggolongan minyak atsiri.

4. Menjelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon.

5. Menjelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri alkohol.

3

Page 7: MAKALAH FARMAKOGNOSI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Minyak Atsiri

Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan

uap dari bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung

puluhan atau ratusan bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan

bahan campuran yang tidak mudah menguap (non-volatile), yang merupakan

penyebab karakteristik aroma dan rasanya. Kata essential oil diambil dari kata

quintessence, yang berarti bagian penting atau perwujudan murni dari suatu

material, dan pada konteks ini ditujukan pada aroma atau essence yang

dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan (misalnya rempah-rempah, daun-daunan

dan bunga).

Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas

sebagai perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh

sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus

sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman

satu dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri

merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat

pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen

untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.

Dalam bidang industri minyak atsiri digunakan dalam pembuatan

kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavouring agent dalam makanan

atau minuman, serta sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak

4

Page 8: MAKALAH FARMAKOGNOSI

atsiri digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan

analgesik, hemolitik atau sebagai antizimatik, serta sebagai sedativa dan

stimulans untuk obat sakit perut.

B. Sifat Minyak Atsiri

1. Sifat Fisik

Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.

Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf

manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek

psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek

tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.

2. Sifat Kimia

Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit

berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung

jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk

dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut

dalam minyak/lipofil.

Secara kimia, minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal,

tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar

terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana.

3. Sifat Biologi

Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak

berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat

teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam

5

Page 9: MAKALAH FARMAKOGNOSI

bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta

disimpan di tempat yang kering dan sejuk

C. Penggolongan Minyak Atsiri

Berdasarkan komponen kimia, minyak atsiri dapat digolongkan

sebagai berikut :

1. Minyak Atsiri Hidrokarbon

Minyak atsiri ini tidak mengandung komponen yang mempunyai

gugus fungsional, maka hidrokarbon terdapat hampir dalam semua minyak

atsiri yang terdiri dari terpen-terpen yang tidak mengandung oksigen,

seskuiterpen dan diterpen. Identifikasi minyak hidrokarbon, terutama

ditetapkan dengan mengukur bobot jenis, indeks bias atau dengan rotasi

optisnya. Komponen-komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak

atsiri yaitu hidrokarbon alifatik (asiklik) dan hidrokarbon aromatik.

2. Minyak Atsiri Alkohol

Alkohol-alkohol yang sering terdapat didalam minyak menguap

dapat digolongkan dalam alkohol asiklik, alkohol terpen dan alkohol

seskuiterpen. Alkohol-alkohol terpen terpenting adalah mentol dari oleum

(menthae pipirites) dan bornaol (suatu terpen alkohol disiklik dari borneo

camphor) sedangkan dari seskuiterpen alkohol adalah santalol (minyak

sandalwood dan gingerol). 

3. Minyak Atsiri Aldehid

Aldehid yang terdapat dalam minyak atsiri terdiri dari aldehida

asiklik dan siklik. Simplisia minyak atsiri yang mengandung Aldehid,

6

Page 10: MAKALAH FARMAKOGNOSI

misalnya: Citri fructus cortex, Auranti amari cortex, dan Cinnamomi

cortex.

4. Minyak Atsiri Keton

Senyawa-senyawa keton yang terdapat di dalam minyak atsiri yaitu

terdiri dari (1) Keton terpen monosiklik seperti menton, karvo, piperito,

pulegon dan diosfenol, (2) Keton bisiklik seperti kamfenon dan thuion, (3)

Keton non terpen seperti iron.

5. Minyak Atsiri Fenol

Minyak atsiri fenol dibagi dalam dua jenis senyawa fenol yaitu

terdapat dialam dan yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destkruktif

dari bagian tanaman.

6. Minyak Atsiri Eter-Fenolik

Di alam minyak atsiri eter-fenolik terdapat senyawa-senyawa seperti

anatol dan safrol, dapat juga ditemukan turunan safrol dalam minyak atsiri

seperti miristisin dan apiol.

7. Minyak Atsiri Oksida

Eukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga

disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu putih.

Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan dioksida dari

semen, yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii.

8. Minyak Atsiri Ester

Minyak atsiri ester yang terdapat dalam minyak atsiri sangat

banyak jenisnya, tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari

7

Page 11: MAKALAH FARMAKOGNOSI

terpineol, borneol dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak

atsiri adalah senyawa alil-isotiosianat didalam minyak mosterd metil

salisilat didalam oleum gaultheriae.

D. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Hidrokarbon

Secara umum, biosintesis dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi

dasar yaitu :

1. Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam

mevalonat

2. Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-,

sesqui, di-, sester-, dan poli-terpenoid.

3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan

triterpenoid dan steroid.

Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam

asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen

menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil

koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon

bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalinat. Reaksi-reaksi

berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi

menghasilkan Isopentenil pirofosfat (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi

menjadi Dimetil alil pirofosfat (DMAPP) oleh enzim isomerase. IPP sebagai

unit isopren aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan

penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isopren

untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan

8

Page 12: MAKALAH FARMAKOGNOSI

elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang

kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat yang

menghasilkan Geranil pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua

senyawa monoterpenoid.

Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP dengan

mekanisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang

merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. senyawa

diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosffat (GGPP) yang berasal

dari kondensasi antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama.

Mekanisme biosintesis senyawa terpenoid adalah sebagai berikut :

9

Page 13: MAKALAH FARMAKOGNOSI

Minyak terpentin merupakan salah satu minyak atsiri golongan

hidrokarbon. Zat aktif penyusun minyak terpentin adalah α-pinena yang

bervariasi dari 70-85 %. Pemerian minyak terpentin berupa cairan tak

berwarna, bau dan rasa khas, keduanya makin kuat yang tidak diinginkan

sebagai minyak bila dibiarkan diudara.

Kerangka dasar komponen minyak atsiri adalah terpentin yang terdiri

dari satuan isoprena. Satuan isoprena yang berperan aktif secara biosintetik

adalah isopentenil pirofosfat, dimetil alil pirofosfat serta senyawa yang

terbentuk dari asam asetat lewat jalur biosintesis asam mevalonat. Geranil

piropsfat adalah prekursor C10 dari terpen dan berperan penting dalam

pembentukan monoterpen siklik serta dibentuk melalui kondensasi dari

masing-masing satuan isopentenil.

Prekursor pertama untuk komponen fenil propanoid dalam minyak

atsiri adalah asam siamat dan asam p-hidroksi sinamatyang juga dikenal

10

Page 14: MAKALAH FARMAKOGNOSI

sebagai asam p-kumarat. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk dari asam

amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang akhirnya disintesis lewat jalur

asam sikimat yang dapat dibantu oleh Escherichia coli yang membutuhkan

asam amino aromatik untuk pertumbuhannnya. Asam sikimat selanjutnya

akan menghasilkan asam korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat

jalur asam antranilat dan asam prefenat . asam prefanat mengalami dehidrasi

dan dekarboksilasi sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor

fenilalanin), atau justru mengalami dehidrogenasi dab dekarboksilasi

menghasilkan asam p-hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin).

Pinus merupakan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon.

Klasifikasi pinus dapat dilihat sebagai berikut:

Klasifikasi Ilmiah

Regnum : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Coniferophyta

Kelas : Pinopsida

Ordo : Pinales

Famili : Pinaceae

Genus : Pinus

Spesies : Pinus merkusii

Minyak terpentin pada pinus dapat digunakan dalam berbagai macam

bidang industri. Kegunaan minyak terpentin adalah sebagai berikut :

11

Page 15: MAKALAH FARMAKOGNOSI

1. Dalam industri kimia dan farmasi seperti dalam sintesis kamfer, terpineol

dan terpinil asetat.

2. Dapat digunakan sebagai thiner (pengencer) dalam industri cat dan pernis.

3. Dalam industri perekat dan pelarut lilin.

E. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Alkohol

Mentol merupakan salah satu senyawa minyak atsiri yang banyak

digunakan secara luas pada bidang obat-obatan, kosmetik, dan produk-

produk lainnya. Mentol terbentuk melalui hasil hidrogenasi isopulegol

menggunakan bantuan katalis, yang mana isopulegol merupakan hasil dari

proses siklisasi minyak sitornelal.

Lebih khusus, biosintesis (-)-mentol berlangsung di sel-sel sekretori

kelenjar tanaman peppermint. Geranyl difosfat sintase (GPPS), pertama

mengkatalisis reaksi IPP dan DMAPP ke difosfat geranyl. Selanjutnya (-)-

limonene sintase (LS) mengkatalisis siklisasi difosfat geranyl untuk (-)-

limonene. (-)-Limonene-3-hidroksilase (L3OH), menggunakan O2 dan

NADPH, kemudian mengkatalisis hidroksilasi alilik dari (-)-limonene pada

posisi 3 sampai (-)-trans-isopiperitenol. (-)-Trans-isopiperitenol

dehidrogenase (IPD) lebih mengoksidasi gugus hidroksi pada posisi 3

menggunakan NAD + untuk membuat (-)-isopiperitenone. (-)-Isopiperitenone

reduktase (iPR) kemudian mengurangi ikatan ganda antara karbon 1 dan 2

menggunakan NADPH untuk membentuk (+)-cis-isopulegone. (+)-Cis-

isopulegone isomerase (IPI) kemudian isomerizes ikatan rangkap tersisa

untuk membentuk (+)-pulegone. (+)-Pulegone reduktase (PR) kemudian

12

Page 16: MAKALAH FARMAKOGNOSI

mengurangi ikatan ganda ini menggunakan NADPH untuk membentuk (-)-

menton. (-)-Menthone reduktase (MR) kemudian mengurangi gugus karbonil

menggunakan NADPH untuk membentuk (-)-mentol.

13

Page 17: MAKALAH FARMAKOGNOSI

Daun mint (Mentha cordifolia) merupakan contoh simplisia minyak

atsiri alkohol.

Klasifikasi ilmiah

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Mentha

Spesies :Mentha arvensis

Daun mint yang selama ini kita kenal, tak hanya memiliki khasiat untuk

menyegarkan napas. Ternyata lebih dari itu, daun mint yang beraroma wangi dan

bercita rasa dingin menyegarkan ini juga memiliki banyak kegunaan dan mampu

mengatasi beberapa masalah kesehatan, berikut beberapa di antaranya:

1. Sistem pencernaan

Daun mint merupakan makanan pembuka yang menyehatkan. Karena

mint mampu menenangkan kondisi dalam perut kita. Aroma mint akan

mengaktifkan kelenjar air liur dan kelenjar yang menghasilkan enzim

pencernaan. Alhasil percernaan kita pun lancar.

14

Page 18: MAKALAH FARMAKOGNOSI

2. Mual dan sakit kepala

Aroma mint yang menyegarkan merupakan obat ampuh untuk

mengatasi mual. Hiruplah aroma minyak mint atau daun mint segar supaya

mual berkurang. Bila dioleskan, sakit kepala juga akan berkurang.

3. Gangguan pernapasan

Aroma mint yang segar sangat efektif melegakan saluran pernapasan

dengan membuka kongesti hidung, tenggorok, dan paru-paru. Rasa mint juga

bisa membantu mengatasi batuk.

4. Asma

Penggunaan mint secara teratur bisa membantu penderita asma karena

mampu memberikan relaksasi dan membantu melegakan pernapasan.

5. Perawatan kulit

Jus mint sangat bagus bila dijadikan masker wajah. Selain

menghaluskan kulit, infeksi, gatal-gatal, dan jerawat juga bisa teratasi. Mint

juga bisa mengatasi gigitan nyamuk.

6. Kesehatan mulut

Ini tentunya manfaat yang diketahui banyak orang dari daun mint.

Karena kemampuannya dalam mengatsi kuman dan menghambat

pertumbuhan bakteri berbahaya dalam mulut, tak heran mulut serta napas kita

akan senantiasa segar apabila rutin menggunakannya.

7. Kanker

Menurut penelitian terkini, beberapa enzim yang terkandung dalam

daun mint bisa membantu melawan sel

15

Page 19: MAKALAH FARMAKOGNOSI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu :

1. Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai

perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel

tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga

dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu

dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri

merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat

pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen

untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.

2. Secara umum sifat-sifat minyak atsiri sebagai berikut:

a. Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya

b. Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat

sampai panas atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis

komponen penyusunnya.

c. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi

bau tengik, ini berbeda dengan minyak lemak.

d. Tidak dapat bercampur dengan air, tetapi dapat memberikan baunya pada

air walaupun kelarutannya sangat kecil.

e. Sangat mudah larut dalam pelarut organik.

3. Minyak atsiri digolongkan sebagai berikut yaitu :

16

Page 20: MAKALAH FARMAKOGNOSI

a. Minyak atsiri hidrokarbon

b. Minyak atsiri alkohol

c. Minyak atsiri aldehid

d. Minyak atsiri keton

e. Minyak atsiri fenol

f. Minyak atsiri eter-fenolik

g. Minyak atsiri oksida

h. Minyak atsiri ester

4. Minyak terpentin merupakan salah satu minyak atsiri golongan

hidrokarbon. Zat aktif penyusun minyak terpentin adalah α-pinena yang

bervariasi dari 70-85 %.

5. Mentol merupakan salah satu minyak atsiri golongan alkohol. Mentol

banyak digunakan secara luas pada bidang obat-obatan, kosmetik, dan

produk-produk lainnya. Mentol terbentuk melalui hasil hidrogenasi

isopulegol menggunakan bantuan katalis, yang mana isopulegol merupakan

hasil dari proses siklisasi minyak sitornelal.

B. Saran

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat mempelajari

satu persatu tentang tanaman dan khasiatnya. Karena masih banyak tanaman

yang ada di Indonesia yang perlu penelitian untuk menambah pengetahuan

kita.

17

Page 21: MAKALAH FARMAKOGNOSI

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Muh., 2011, Minyak Menguap, http://

daushalogen.blogspot.com/2011/03/minyak_menguap.html, diakses tanggal 12

September 2013.

Mujahidah, 2012, Minyak Menguap,

http://crybabyzz06.blogspot.com/2012/02/minyak-menguap-tugas-farmakognosi-

arsip.html, diakses tanggal 12 September 2013.

Zuhail, Ummu, 2012, Minyak Cengkeh,

http://ummuzuhail.wordpress.com/dunia/atsiri/minyak-cengkeh/, diakses tanggal

12 September 2013.

.

18