MAKALAH Elektronika Pak imam.docx
description
Transcript of MAKALAH Elektronika Pak imam.docx
MAKALAH
“ANALOG-DIGITAL CONVERTER DAN DIGITAL-
ANALOG CONVERTER”
Disusun untuk melengkapi Tugas Elektronika kelas B
Jurusan Teknik Fisika - Fakultas Teknologi Industri - ITS
Disusun oleh :
Kelompok 21
1. Arum Setyaningtyas P. 2411 100 078
2. Nur Abdillah Siddiq 2411 100 081
3. M. Dicky Yusuf Zulahkam 2411 100 084
Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2013
ABSTRAK
ADC dan DAC memegang peranan penting dalam pemprosesan sinyal. ADC
adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi
suatu data diskrit terhadap waktu (digital). Sedangkan DAC sebaliknya. Prinsip kerja ADC
adalah mengkonversi sinyal analog kedalam bentuk besaran yang merupakan rasio
perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Ada 3 proses dalam ADC yaitu:
pencuplikan, pengkuantisasian, dan pengkodean. DAC pada dasarnya mengkonversi masukan
(berupa bilangan biner) ke dalam suatu besaran fisik, biasanya berupa tegangan suatu
tegangan listrik . Ada 2 jenis rangkaian dasar DAC yaitu: Jenis Binary Weight Resistor dan
DAC Jenis R-2R LADDER.
Kata Kunci : ADC, DAC, analog, digital, biner
i
ABSTRAK
ADC and DAC have an important function in signal processing. ADC is a
device that convert a continuous data of time (analog) into a discrete data of time
(digital). While the DAC instead. The working principle is the ADC converts the
analog signal into a form which is the ratio of the amount of input signal and
reference voltage. There are 3 processes in the ADC are: sampling, quantization,
and encoding. DAC basically converts the input (in the form of a binary number)
into a physical quantity, usually in the form of voltage is an electrical voltage.
There are 2 basic types of DAC circuit are: Type Binary Weight Resistor and
DAC Type R-2R LADDER.
Kata Kunci : ADC, DAC, analog, digital, binary
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kita semua, dan tak lupa sholawat serta salam tetap
tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
terimakasih atas segala partisipasi dari bapak/ibu dosen dan teman yang
telah mendukung tim penulis untuk menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Analog-Digital Converter dan Digital-Analog Converter”, semoga
dengan adanya makalah ini dapat membantu dalam pengembangan
pengetahuan pembaca akan berbagai informasi yang terkait
hubungannya dengan pengertian, prinsip kerja dan jenis-jenisnya dari
ADC dan DAC.
Hormat Kami,
Tim
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
1.4 Sistematika Laporan........................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI.............................................................................................................3
2.1 Analog-Digital Converter (ADC)..................................................................................3
2.2 Digital-Analog Converter (DAC)..................................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses ADC berupa pencuplikan……………………………………………........4
Gambar 2.2 Proses ADC berupa pengkuantisasian....................................................................4
Gambar 2.3 Proses ADC berupa pengkodean…………………………………………………5
Gambar 2.4 Binary Weight D/A Converter...............................................................................6
Gambar 2.5 DAC R-2R LADDER.............................................................................................7
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel kebenaran jenis Binary Weight Resistor..........................................................6
Tabel 2.2 Tabel kebenaran jenis R-2R LADDER……………………………………………..7
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ADC/DAC memegang peranan penting dalam pemprosesan sinyal. Tanpa
ADC/DAC, tidak akan ada sistem telekomunikasi atau sistem kontrol pada pengukuran.
Hal ini disebabkan karena ketiadaan ADC/DAC berarti tidak akan ada sinyal analog
(seperti suara, gambar, suhu, tekanan, intensitas cahaya atauge lombang rad io )
yang b i sa d io lah o leh kompute r a t au mikroproseso r k a r e n a s i n y a l
t i d a k t e r d i g i t i s a s i , s e h i n g g a s i n y a l t e r s e b u t t i d a k d a p a t
diproses, dikontrol apalagi ditransmisikan.
Teknologi berkembang pesat karena proses digitalisasi yang semakin
cepat pada mesin prosesor (misalnya komputer). Kecepatan mesin
prosesor yang terus meningkat tidak berbanding lurus dengan kecepatan
rangkaian p e n g h u b u n g n y a d e n g a n l i n g k u n g a n s e k i t a r
( a n t a r m u k a a t a u i n t e r f a c e ) sehingga riset terhadap rangkaian antarmuka yang
mempunyai kecepatan dan ketelitian tinggi (high-speed precision circuit) terus
dilakukan. ADC sebagai komponen penting dari proses antarmuka telah memotivasi
para peneliti untuk t e rus mengembangkan t ekn ik dan a r s i t ek tu r ADC
te rba ru yang memi l i k i kemampuan terbaik.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah ADC dan DAC berikut akan mengambil masalah mengenai :
1. Apa itu ADC dan DAC?
2. Bagaimana prinsip kerja dari ADC?
3. Apa saja jenis-jenis ADC dan DAC?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari ADC dan DAC.
2. Mengetahui prinsip kerja dari ADC.
3. Mengetahui jenis-jenis dari ADC.
1
1.4 Sistematika Laporan
Laporan ini tersusun atas 3 Bab. Bab I Pendahuluan berisi Latar Belakang,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Sistematika Laporan. Bab II Dasar Teori. Bab III
Penutup berisi kesimpulan
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Analog-Digital Converter (ADC)
ADC adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap waktu
(analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). ADC banyak digunakan
sebagai pengatur proses industry, komunikasi digital dan rangkaian
pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor
yang kebanyakan analog dengan sistim computer seperti sensor suhu, cahaya,
tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim
digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip,
yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
1. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog
dikonversikan kebentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan
sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).
2. Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh:
ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat
dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data
digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh
diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih
baik daripada ADC 8 bit.
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam bentuk besaran
yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai
contoh, bila tegangan referensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input
terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala
maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk
decimal) atau 10011001 (bentukbiner).
3
2.1.1 Proses di dalam ADC
Ada 3 proses yang terjadi di dalam ADC, yaitu :
1. Pencuplikan
Adalah proses mengambil suatu nilai pasti (diskrit) dalam suatu data
kontinu dalam satu titik waktu tertentu dengan periode yang tetap. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut :
Gambar 2.1 Proses ADC berupa pencuplikan
Semakin besar frekuensi pencuplikan, berarti semakin banyak data
diskrit yang didapatkan, maka semakin cepat ADC tersebut memproes suatu
data analog menjadi data digital
2. Pengkuantisasian
Adalah proses pengelompokan diskrit yang didapatkan pada proses
pertama kedalam kelompok-kelompok data. Kuantisasi, dalam
matematika dan pemrosesan sinyal digital, adalah proses pemetaan nilai
input seperti nilai pembulatan.
Gambar 2.2 Proses ADC berupa pengkuantisasian
Semakin banyak kelompok-kelompok dalam proses kuantisasi, berarti
semakin kecil selisih data diskrit yang didapatkan dari data analog, maka
4
semakin teliti ADC tersebut memproses suatu data analog menjadi data
digital.
3. Pengkodean
Adalah mengkodekan data hasil kuantisasi kedalam bentuk digital
(0/1) atau dalam suatu nilai biner.
Gambar 2.3 Proses ADC berupa pengkodean
Dengan: X1 = 11, X2 = 11, X3 = 10, X4 = 01, X5 = 01, X6 = 10.
Secara matematis, proses ADC dapat dinyatakan dalam persamaan:
Data ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data Digital
Dengan Vref adalah jenjang tiap kelompok dalam proses
kuantisasi,kemudian maksimal data digital berkaitan proses ke-3 (peng-
kode-an). Sedangkan proses ke-1 adalah seberapa cepat data ADC
dihasilkan dalam satu kali proses.
2.2 Digital-Analog Converter (DAC)
Dalam bidang Elektronika, DAC adalah sebuah piranti untuk mengubah sebuah
masukan digital (umumnya adalah biner) menjadi sebuah sinyal analog (arus, tegangan
atau muatan elektrik). DAC adalah penghubung antara rangkaian digital dengan
rangkaian analog. DAC pada dasarnya mengkonversi masukan (berupa bilangan biner)
ke dalam suatu besaran fisik, biasanya berupa tegangan suatu tegangan listrik. Pada
umumnya tegangan keluaran adalah suatu fungsi linear dari sejumlah masukan.
Kebanyakan sistem menerima suatu kata digital sebagai sinyal masuk dan
menterjemahkan atau mengubahnya menjadi tegangan atau arus analog. Kata digital
biasanya dinyatakan dalam berbagai kode, yang paling umum adalah biner murni.
5
2.1.1 Rangkaian Dasar DAC
Rangkaian dasar DAC ada 2 jenis :
1. DAC Jenis Binary Weight Resistor
Gambar 2.4 Binary Weight D/A Converter
Pada DAC jenis ini, pemasangan nilai resistor pada input-input D0,
D1, D2,… adalah sebagai berikut :
Nilai R yang ada di D1 adalah 12
dari nilai yang ada di D0, nilai R yang
ada di D2 adalah 12
dari nilai yang ada di D1 (atau 14
dari R yang ada di
D0) dan seterusnya.
Pemasangan nilai R yang seperti itu adalah untuk mendapatkan Vout
yang linier (kenaikan per stepnya tetap)
Rin dicari dengan memparallel nilai-nilai resistor yang ada pada masing-
masing input (D) bila input yang masuk lebih dari satu.
Tabel 2.1 Tabel kebenaran jenis Binary Weight Resistor
D3 D1 D2 D0 Vout
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
6
1 0 0 1 9
1 0 1 0 10
1 0 1 1 11
1 1 0 0 12
1 1 0 1 13
1 1 1 0 14
1 1 1 1 15
2. DAC Jenis R-2R LADDER
Gambar 2.5 DAC R-2R LADDER
Pada DAC jenis R-2R Ladder pemasangan nilai Resistor pada input-
inputnya adalah R-2R, jadi kalau nilai R = 10 k, maka 2Rnya dipasang
20 k. pemasangan nilai resistor yang seperti itu adalah untuk
mendapatkan Vout yang linier (kenaikan per stepnya tetap)
Tabel 2.2 Tabel kebenaran jenis R-2R LADDER
D3 D1 D2 D0 Vout
0 0 0 0 0.000
0 0 0 1 -0.625
0 0 1 0 -1.250
0 0 1 1 -1.875
0 1 0 0 -2.500
0 1 0 1 -3.125
0 1 1 0 -3.750
0 1 1 1 -4.375
1 0 0 0 -5.000
7
1 0 0 1 -5.625
1 0 1 0 -6.250
1 0 1 1 -6.875
1 1 0 0 -7.500
1 1 0 1 -8.125
1 1 1 0 -8.750
1 1 1 1 -9.375
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. ADC adalah suatu perangkat yan mengubah suatu data kontinu terhadap
waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital).
Sedangkan DAC sebaliknya.
2. Ada 3 proses dalam ADC yaitu: pencuplikan, pengkuantisasian, dan
pengkodean.
3. Ada 2 jenis rangkaian dasar DAC yaitu: Jenis Binary Weight Resistor
dan DAC Jenis R-2R LADDER.
9
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. http://edhaa-elkaa010.blogspot.com/2012/04/makalah-sensor-adcdac-
dan-aplikasi.html. Diakses pada 20 April 2013
Mulyadi, Deni.Digital to Analog Converter and Analog to Digital Converter.
Roverdy, Reinhard.Tugas Mata Kuliah Interfacing.BSI:2007-2008