Makalah Elaborasi Pak Harun
Click here to load reader
-
Upload
nuzel-bayuni -
Category
Documents
-
view
992 -
download
7
Transcript of Makalah Elaborasi Pak Harun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan sekarang dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi
dalam pembelajaran, pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan, program,
layanan, metode, teknologi, proses, sampai evaluasi. Bagi seorang guru pemilihan
model pembelajaran hendaknya dilakukan secara cermat, agar pilihan itu tepat atau
relevan dengan berbagai aspek pembelajaran yang lain, efisien dan menarik. Lebih
dari itu, banyak pakar yang menyatakan bahwa sebaik apa pun materi pelajaran yang
dipersiapkan tanpa diiringi dengan model pembelajaran yang tepat pembelajaran
tidak akan mendatangkan hasil yang maksimal. Kecermatan pilihan itu semakin
penting jika kondisi yang dihadapi kurang kondusif, .
Berdasarkan PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 28 ayat 3 dan Pedoman sertifikasi guru 2005, pada kompetensi profesional guru
pemula dinyatakan bahwa mahasiswa calon guru harus menguasai materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup substansi dan metodologi
bidang ilmu serta materi kurikulum sekolah . Apabila pengajaran dilaksanakan
secara konvensional dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta
mencatat dengan teknik yang konvensional pula, tentu proses belajar mengajar
tersebut tidak mencapai tujuan secara optimal, membutuhkan alokasi waktu yang
sangat besar, dan akan berlangsung monoton yang akan membosankan, baik guru
maupun siswa. Fenomena ini masih terlihat. Pada banyak perangkat rancangan
pembelajaran tidak tercantum model pembelajaran yang akan digunakan, yang ada
pemakaian metode ceramah dan tanya jawab.
Pada pelaksanaan pembelajaran masih ada guru yang melaksanakan
pembelajaran dengan menceramahkan dan mendiktekan konsep-konsep tersebut.
Oleh sebab itu, sudah saatnya pembelajaran dilakukan dengan menerapkan strategi
Teori elaborasi. Pemilihan model Elaborasi dapat menjadi pilihan yang patut
1
diterapkan dalam proses belajar mengajar baik itu guru maupun dosen. Pembelajaran
dengan model elaborasi yang berlandaskan Teori elaborasi yang memiliki komponen
urutan elaboratif, urutan prasyarat pembelajaran, rangkuman (summarizer), sintesis
(syntherizer), analogi, pengaktif strategi kognitif (cognitive strategy activator) dan
kontrol belajar memberikan kemungkinan yang sangat luas untuk mewujudkan
kompetensi tersebut. Dengan model ini dapat dilakukan penstrukturan mata pelajaran
berdasarkan kompetensi yang akan dibina, demukian pula pengelaborasian topik
secara optimal sesuai kebutuhan, melaksanakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada paradigma baru, dengan peristiwa-peristiwa pembelajaran seperti
memberikan rangkuman, sintesa dan analogi, serta senantiasa mengaktifkan strategi
kognitif dan memberikan kebebasan belajar kepada siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemikiran di atas, makalah ini akan membahas tentang :
1. Apa pengertian Teori Elaborasi?
2. Apa saja komponen Strategi Teori Elaborsi?
3. Apa prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam pembelajaran yang
diorganisasi dengan model Elaborasi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa sebetulnya Teori Elaborsi
2. Mengetahui kompenen strategi yang diintegrasikan dalam teori Elaborasi.
3. Mengetahui prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam pembelajaran yang
diorganisasi dengan model Elaborasi.
D. Manfaat Pembahasan
1. Dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada seluruh pembaca
khususnya kepada guru-guru mengenai Teori Pembelajaran Elaborasi yang
kemudian dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar.
2. Dapat menambah pengetahuan bagi seluruh pembaca serta kepada seluruh
guru mengenai Teori Elaborasi.
2
3. Dapat memperdalam pengetahuan dan wawasan keilmuan bagi penulis
tentang hakikat Teori Elaborasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Elaborasi
Teori Elaborasi adalah Teori yang mempreskripsikan cara pengorganisasian
pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci, seperti teori-teori
sebelumnya1. Urutan umum kerinci ini dimulai dengan mempilkan epitome (struktur
isi bidang studi yang dipelajari), kemudian mengelaborasikan bagian-bagian yang ada
dalam opitome secara lebih rinci. Konteks slalu ditunjukkan dengan menampilkan
sintesis secara bertahap. Tiap komponen strategi yang diintegrasikan ke dalam model
elaborasi dapat ditelusuri dari teori-teori pembelajaran yang telah dikembangkn
sebelunya.
Strategi pembelajaran model elaborasi merupakan strategi yang
mengorganisasi isi pembelajaran. Dukungan teori belajar yang bersumber pada
psikologi kognitif, yang pada akhirnya melahirkan model pembelajaran kognitif,
tampak begitu jelas. Psikologi kognitif menjadi pijakan teoristis dari teori elaborasi.
Dua bidang yang mendukung kesahihan teori elaborasi, yaitu (1) teori tentang
struktur representasikognitif, dan (2) proses ingatan (memory), yakni mekanisme
penyandian, penyimpanan, dan pengungkapan kembali apa yang telah
disampaikan,dan pengungkapan kembali apa yang telah disimpan dalam ingatan. Ciri
pembelajaran model elaborasi adalah memulai pembelajaran dari peyajian isi pada
tingkat umum bergerak ke tingkat rinci (urutan elaboratif).2
Dengan demikian model Elaborasi sebagai cara untuk mengorganisasi
pembelajaran, mulai dengan memberikan kerangka isi(opitome) dari bidang studi
1 Abdul Hamid K, Teori belajar dan pembelajaran ,(Jakarta: kencana,2008),hal.89.2 http://okeeducation.blogspot.com, /pembelajaran-elaborasi.html, (diakses 12 Juni 2011)
3
yang diajarkan .kemudian model elaborasi memilah isi bagian studi menjadi bagian-
bagian, mengelaborasi tiap-tiap bagian, memilah tiap-tiap bagian menjadi sub-sub
bagian, mengelaborasikan tiap sub bagian hingga seterusnya sampai pembelajaran
mancapai tingakat yang paling rinci seperti yang disepekasikan oleh tujuan.
B. Komponen Strategi Teori Elaborasi
Teori Elaborasi pengajaran dikemukakan Reigeluth dan Stein (1983)
mengunakan tujuh komponen strategi, yaitu: 1) urutan elaboratif untuk struktur utama
pengajaran , 2) urutan prasyarat pembelajaran (di dalam masing-masing subjek
pelajaran), 3) summarizer (rangkuman). 4) syintherizer, (sintesa) 5) analogi, 6)
cognitive strategy activator (pengaktif strategi kognitif), 7) kontrol belajar.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dijelaskan satu persatu tentang 7
komponen strategi Teori Elaborasi,yaitu:3
a. Urutan Elaboratif(An Elaboratif Sequance)
Urutan elaboratif adalah urutan dari sederhana ke kompleks atau dari umum
ke rinci, yang memiliki karakteristik khusus karena mempreskripsikan cara yang amat
berbeda dengan cara yang umum dipakai untuk menata urutan pembelajaran dari
umum ke rinci.umpamanya seseorang yang mengajar sejarah, seorang dapat saja
dapat saja mulai dengan memberikan rangkuman mengenai peristiwa-peristiwa
penting itu. Semua peristiwa penting itu di rinci dalam satu tahap sampai mencapai
tingkat keterincian yang sudah dispesifikasi oleh tujuan.
b. Urutan prasyarat belajar(A Learning-prerequisite Sequence)
Yang dimaksud disini adalah sepadan dengan struktur belajar atau hirakhi
belajar dari Gagne. Sebagai komponen strategi elaborasi, ia didefinisikan sebagai
struktur yang menunjukkan konsep-konsep atau prosedur-prosedur, atau prinsip mana
yang harus dipelajari sebelum konsep-konsep atau prosedur-prosedur atau prinsip-
prinsip lain bias dipelajari. Oleh karena itu, ia menampilkan hubungan prasyarat
belajar untuk suatu konsep,prosedur,atau prinsip.
3 Abdul Hamid , Teori belajar…,hal.90.
4
Struktur belajar sering kali dikacaukan dengan 3 tipe struktur bidang studi
lainya; struktur konseptual , prosdural, atau prinsip. Cara yang baik untuk
membedakan adalah bahwa prasyarat belajar harus dikuasai sebelum pebelajar dapat
mempelajari konsep,prosedural atau prinsip-prinsip berikutnya, sedangkan isi dari
struktur konseptual, procedural, atau teoritik dapat dipelajari tanpa
mempertimbangkan urutannya. Meskipun harus diakui bahwa mempelajari dengan
urutan tertentu akan lebih baik dari yang lain,dengan perbedaan seperti ini, maka
penyajian isi bidang studi tidak akan dilakukan, sebelum isi bidang studi yang
menjadi prasyarat yang disajikan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
c. Rangkuman(Summarizer)
Disajikan guna menambah retensi yang dapat berupa pernyataan singkat
tentang isi ajaran yang telah disajikan atau berupa contoh-contoh yang mudah
diingat. Sebagai komponen strategi teori elaborasi, rangkuman berfungsi untuk
memberikan pernyataan singkat mengenai isi bidang studi yang telah dipelajari, dan
contoh-contoh acuan yang mudah diingat untuk setiap konsep, prosedur, atau prinsip
yang diajarkan.
d. Sintesis(synthesizer).
Merupakan strategi untuk dapat menunjukkan interrelasi di antara bagian-
bagian pengetahuan yang diajarkan strategi pemberian sintesis sangat penting karena
disamping fungsinya sebagai penghubung antara bagian pengetahuan, juga bertugas
dalam meningkatkan pemahaman serta kbermaknaan pengetahuan tersebut pada
konteks pengetahuan yang pengetahuan yang lebih luas. Sintesis disajikan dalam
bentuk struktur hubungan antara isi-isi ajaran dengan disertai contoh acuan yang
menggambarkan hubungan tersebut.
Dalam pembelajaran sangat penting menggabungkan dan menghubungkan
materi/ide yang yang telah dipelajari seperti :
a. Memberikan macam-macam pengetahuan yang bernilai kepada pelajar .
b. Memberikan fasilitas pengertian yang mendalam pada individu melalui
perbandingan
5
dan perbedaan.
c. Menambah efek motivasi dan keberartian pada pengetahuan baru .
d. Menambah ingatan dengan menambah kreasi yang berhubungan pengetahuan baru
dan diantara pengetahuan baru dengan siswa yang relevan dengan pengetahuan
sebelumnya. Dalam teori elaborasi, sintesa adalah strategi untuk menghubungkan
dan menggabungkan kumpulan konsep, kumpulan prosedur, kumpulan prinsip4.
e. Analogi(Analogy).
Analogi adalah komponen strategi yang penting dalam pembelajaran karena
ini akan membuat lebih mudah untuk mengerti masalah/ide baru dengan
menghubungkannya dengan masalah / ide yang sudah dikenal. Analogi
menggambarkan kesamaan antara beberapa masalah/ide baru dengan yang sudah
dikenal diluar materi yang diajarkan. Analogi menolong ketika ada masalah/ide yang
sukar untuk dimengerti, dengan menghubungkan materi yang sukar dan belum kita
kenal ke pengetahuan yang sudah dikenal tetapi diluar materi yang diajarkan.
Alangkah lebih bagusnya Analogi diberikan sebelum pengetahuan baru
diajarkan dan acuan kepada analogi tersebut harus dilakukan beberapa kali selama
pembelajaran berlangsung. Beberapa analogi dapat dipakai untuk memperjelas suatu
konsep , prosedur, atau prinsip.
f. Pengaktif Strategi Kognitif(Cognitif Strategy Activator)
Pembelajaran akan lebih efektif untuk memperluas kebutuhan siswa yang
sadar atau tidak sadar menggunakan strategi kognitif yang relevan, karena bagaimana
proses pemberian input pada siswa merupakan rangkaian yang penting dalam proses
belajar. Strategi kognitif kadang-kadang dinamakan kecakapan umum yang meliputi
kecakapan belajar dan kecakapan berfikir yang dapat digunakan secara menyeluruh
pada materi, seperti mengkreasikan mental image dan mengenal analogi. Strategi
kognitif dapat dan harus diaktifkan selama pembelajaran.
4 http://goes.blospot.com/2010/10/teori-teori Belajar dan implikasinya htm. Diakses Tanggal 3 juni 2011.
6
Dua arti pada penyelesaian telah digambarkan Rigney (1978) dalam Yuenda,
(1999) sebagai berikut : Pertama, pembelajaran dapat didesain dalam setiap cara
untuk mendorong siswa menggunakan strategi kognitif khusus, seringkali tanpa
disadari siswa dalam kenyataannya menggunakan strategi ini.Strategi ini meliputi
pembelajaran dengan menggunakan gambar, diagram, mnemonic,analogy, dan
peralatan yang mendorong siswa untuk berinteraksi dengan materi tertentu. Bentuk
kedua pada aktivator adalah strategi dimana secara langsung mempekerjakan strategi
kognitif yang telah diperoleh sebelumnya.
g. Kontrol Belajar(Lerner Control)
Menurut Merrill(1979), konsep mengenai control belajar mangacu kepada
kebebasan pelajar dalam melakukan pilihan dan pengurutan terhadap isi yang
dipelajari ,kecepatan belajar, komponen strategi pembelajaran yang digunakan dan
strategi kognitif yang ingin digunakan .sebagai komponen strategi yang
diintegrasikan ke dalam teori Elaborasi, control belajar terhadap keempat hal di atas
amat di mungkinkan pada tingkatan tertentu.
Dalam konsep mengenai kontrol belajar Siswa diberi kebebasan dalam hal seleksi dan
mengurutkan hal- hal sebagai berikut:
a. Materi yang telah dipelajari
b. Peringkat yang akan dipelajari
c. Komponen strategi pembelajaran yang diseleksi dan urutan yang digunakan
d. Strategi kognitif khusus siswa yang mengerjakan ketika berhubungan dengan
Berdasrkan penjelasan di atas tentang komponen strategi Teori Elaborasi
dapat kita fahami bahwa, sebagaimana diungkapkan Degeng (1989) pengembang-
pengembang teori pengajaran sesudah Gagne, seperti Rugeluth, Merrill, dan
Bunderson memperkenalkan karakteristik lain dari struktur mata pelajaran yang
didasarkan pada hubungan-hubungan yang ada antar bagian isi mata pelajarn. Secara
umum, struktur mata pelajaran dapat dideskripsikan atas struktur konseptual, struktur
prosedural. struktur teoritik.
7
Struktur konseptual adalah suatu struktur yang menunjukkan hubungan lebih
tinggi /lebih rendah di antara konsep-konsep. Struktur konsep memuat konsep-konsep
mata pelajaran untuk mencapai kompetensi orientasi konseptual. Tiga tipe penting
dari struktur konseptual adalah taksonomi bagian, taksonomi jenis, matrik atau tabel.
Prasyarat pembelajaran didefinisikan sebagai struktur yang menunjukkan konsep-
konsep yang harus dipelajari sebelum konsep lain bisa dipelajari. Oleh sebab itu, ia
menampilkan hubungan prasyarat belajar untuk suatu konsep.
Rangkuman merupakan tinjauan kembali (review) terhadap materi yang telah
dipelajari untuk mempertahankan retensi. Fungsi rangkuman untuk memberikan
pernyataan singkat mengenai materi yang telah dipelajari dan contoh-contoh acuan
yang mudah diingat untuk setiap konsep. Rangkuman yang diberikan di akhir suatu
pertemuan dan hanya merangkum materi yang baru dipelajari disebut rangkuman
internal (internal summarizer), sedangkan rangkuman semua materi beberapa kali
pertemuan disebut rangkuman eksternal (within set summarizer).
Pensintesis (synthesizer) adalah komponen teori elaborasi yang berfungsi
untuk menunjukkan kaitan-kaitan di antara konsep-konsep . Pensintesis penting
karena akan memberikan sejumlah pengetahuan tentang keterkaiatan antarkonsep,
memudahkan pemahaman,meningkatkan kebermaknaan dengan menunjukkan
konteks suatu konsep, memberikan pengaruh motivasional, serta meningkatkan
retensi (Degeng, 1989).
Analogi adalah komponen penting dalam pembelajaran karena mempermudah
pemahaman dengan cara membandingkan pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang sudah dikenal mahasiswa (Reigeluth dan Stein, 1983b).
Pemakaiannya lebih efektif apabila disampaikan di awal pembelajaran
(Degeng,1989).
Pengaktif strategi kognitif adalah keterampilan-keterampilan belajar yang
diperlukan siswa untuk mengatur proses-proses internalnya ketika ia belajar,
mengingat, dan berpikir yang terdiri atas dua cara: pengadaan melalui perancangan
pengajaran dan menyuruh siswa menggunakannya. Penggunaan gambar, diagram.,
8
mnemonik, analogi, dan parafrase, serta pertanyaan-pertanyaan penuntun dapat
memenuhi maksud ini.
Menurut Merrill (dalam Degeng,1989) konsepsi kontrol belajar mengacu pada
kebebasan siswa dalam melakukan pilihan dan pengurutan terhadap isi mata pelajaran
yang dipelajari (content control), komponen strategi pengajaran yang digunakan
(display control),dan strategi kognitif yang ingin digunakannya (conscious cognition
control). Berbagai komponen teori elaborasi di atas, seperti: rangkuman, pensitesis,
analogi, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kontrol
belajar.
C. Prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam Pembelajaran Elaborasi
Pembelajaran yang dirancang berdasarkan Teori Elaborasi dijalankan dengan
tujuh prinsip, yaitu: 1) Menyajikan kerangka isi pada fase atau pertemuan pertama;
2) Bagian-bagian yang tercakup kedalam kerangka isi hendaknya dielaborasi secara
bertahap; 3) Bagian yang terpenting hendaknya dielaborasi pertama kali; 4)
Kedalaman dan keluasan elaborasi hendaknya dilakukan secara optimal; 5)
Pensintesis hendaknya diberikan setelah setiap kali melakukan elaborasi, 6) Jenis
pensintesis hendaknya disesuaikan dengan tipe isi mata pelajaran; 7) Rangkuman
hendaknya diberikan sebelum setiap kali menyajikan pensintesis ( Degeng, 1989).
Merril (1983) mengemukakan empat bentuk presentasi, yakni presentasi
primer, presentasi sekunder, presentasi tampilan proses, dan presentasi tampilan
prosedur. Adapun bentuk-bentuk presentasi primer ditinjau berdasarkan spesifitas
(kekhususan) materi dan dimensi harapan responsif mahasiswa terdiri atas: presentasi
jeneralitas, contoh, ekspositif dan inkuisitif Dikatakan lebih lanjut, bahwa keempat
jenis presentasi primer tersebut dapat dielaborasi dengan sejumlah presentasi
sekunder.5
Adapun jenis-jenis presentasi sekunder tersebut adalah: Elaborasi prasyarat,
informasi tambahan mengenai konsep-konsep komponen yang membentuk
5 Http://id.shvoong.com/exact-science,Teori Elaborasi,diakseses tgl 8 juni 2011
9
jeneralitas; Elaborasi kontekstual, informasi tambahan berupa latar belakang
kontekstual atau historis. Elaborasi mnemonik, alat bantu memori untuk membantu
siswa mengingat. Menurut Meier (2002) diantaranya akronim, akrostik sanjak,
gerakan fisik; Elaborasi matemagenik, alat penarik perhatian, seperti panah, warna,
huruf tebal, grafik; Elaborasi representasi, atau presentasi alternatif, yakni
penggambaran dengan suatu bentuk/cara lain; dan Umpan balik atau pengetahuan
mengenai hasil yang dicapai6.
Langkah-langkah pembelajaran yang diorganisasi dengan model Elaborasi
Langkah-langkah pengorganisasian pembelajaran dengan menggunakan
model Elaborasi yang berpijak pada analogi “zoom lens” adalah sebagai berikut:
1. Penyajian kerangka isi. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan kerangka isi,
struktur yang memuat bagian-bagian paling penting dari bidang studi.
2. Elaborasi Tahap Pertama. Adalah mengelaborasikan tiap-tiap bagian yang ada
dalam kerangka isi.
3. Pemberian rangkuman dan sintesis eksternal. Pada akhir elaborasi tahap pertama
diberikan rangkuman dan diikuti pesintesis eksternal.
4. Elaborasi tahap kedua. Setelah elaborsi tahap pertama berakhir dan diintegrasikan
dengan kerangka isi, pembelajaran diteruskan ke elaborasi tahap kedua.
5. Pemberian rangkuman dan sintesis eksterrnal. Pada akhir elaborasi tahap kedua
diberikan raangkuman dan sintesis eksternal, seperti pada elaborasi tahap
pertama.
6. Setelah semua elaborasi tahap kedua disajikan.disintesiskan dan diintegrasikan ke
dalam kerangka isi, pola seperti ini terus berulang sampai tahap selanjutnya.
7. Pada tahap akhir pembelajaran, disajikan kembali kerangka isi untuk
mensintesiskan keseluruhan isi bidang studi yang telah diajarkan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
6 Nana sujana,Teori-teori Belajar dan Pengajaran,(Jakarta:Lembaga Fak.Ekonomi UI,1990)hal.81.
10
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita tarik beberapa kesimpulan,antara lain:
1. Teori Elaborasi adalah satu teori yang mempreskripsikan cara pengorganisasian
pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke-urutan yang paling rinci,seperti
teori-teori sebelumya.
2. Ada 7 komponen strategi yang diintegrasikan dalam teori elaborasi,yaitu:1.
Urutan elaboratif,2.urutan prasyarat belajar,3. Rangkuman,4. Sintesis,5.
Analogi,6. Pengaktif strategi kognitif,dan 7. Control belajar.
3. Prinsip yang mendasari model elaborasi, yaitu sebagai berikut:
a. Penyajian kerangka isi
b. Elaborasi secara bertahap
c. Bagian terpenting disajikan pertama kali
d. Cakupan optimal
e. Panyajian pensintesis secara bertahap
f. Penyajian jenis pensintesis
g. Tahap pemberian Rangkuman
B. Implikasi
1. Teori pembelajaran Elaborasi sangat cocok diterapkan dalam proses belajar
mengajar, dengan diterapkan teori ini dalam pembelajaran besar kemungkinan
tujuan pendidikan akan tercapai sebagaimana yang kita harapkan.
2. Para peserta didik harus betul-betul mendalami teori ini, karena sangat relevan
dan cocok diaplikasin dalam proses belajar mengajar, jika sebaliknya bahwa teori
ini dianggap tidak penting, maka tidak tertutup kemungkinan tujuan pendidikan
akan mengalami kegagalan.
C. Saran
11
1. Diharapkan kepada semua pendidik agar memperhatikan apa yang harus
dilakukan agar tujuan pendidikan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan apa
yang kita harapkan.
2. Dalam pembelajaran pendidik memperhatikan langkah-langkah yang akan
diterapkan dalam proses pembelajaran.
3. Para pendidik diharapkan mempunyai keinginan untuk mendalami teori
pembelajaran Elaborasi, agar dikemudian hari teori ini bisa diaplikasikan pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Agar tujuan pendidikan tercapai, sudah saatnya bagi peserta didik untuk
merancang pembelajaran sesuai dengan teori Elaborasi.
DAFTAR PUSTAKA
12
Abdul Hamid K, Teori belajar dan pembelajaran ,(Jakarta: kencana,2008),hal.89.
http://goes.blospot.com/2010/10/teori-teori Belajar dan implikasinya htm. Diakses
Tanggal 3 juni 2011.
Http://id.shvoong.com/exact-science,Teori Elaborasi,diakseses tgl 8 juni 2011
http://okeeducation.blogspot.com, /pembelajaran-elaborasi.html, (diakses 12 Juni
2011)
Nana sujana,Teori-teori Belajar dan Pengajaran,(Jakarta:Lembaga Fak.Ekonomi
UI,1990)hal.81.
13
14