Makalah-diet Ibu Hamil
-
Upload
luthfirayindra -
Category
Documents
-
view
533 -
download
43
Embed Size (px)
description
Transcript of Makalah-diet Ibu Hamil

DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI HIPEREMESIS, PREEKLAMASIS/EKLAMSIA
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi
Disusun Oleh :
Amalia Utami
Citra Septiani
Dzikru Fauziyyatur R
Luthfi Rayindra
Pradita Anwida Zahra
Puji Isnaeni
Tingkat : I-A
AKADEMI KEPERAWATAN JAYAKARTA
DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA
2013-2014

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
“ILMU GIZI”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi pada Akper Jayakarta.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns.
Pancaningsih,S.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Gizi dan kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Februari 2014
Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………..…………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………….… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….……... 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………..................... 3
D. Ruang lingkup …………………………………………………………….. 3
E. Sistematika Penulisan ……………………………………………………. 3
F. Manfaat Penulisan ………………………………………….……………. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi Diet Hiperemesis …………………………...…………………… 4
B. Tujuan Diet Hiperemesis.………..………………………….……………. 4
C. Indikasi Pemberian Diet Hiperemesis.……….……….….……………….. 4
D. Prinsip Diet Hiperemesis………………………………………………….. 5
E. Syarat - Syarat Diet Hiperemesis………………………………………… 5
F. Macam - Macam Diet Hiperemesis……………………………………….. 6
G. Definisi Diet Preeklamapsia………………………………………………. 11
H. Tujuan Diet Preeklamapsia .………..………………………….…………. 11
I. Penyebab Preklamsia……………………………………………………… 12
J. Indikasi Pemberian Diet Preeklamapsia .……….……….….…………….. 12
K. Prinsip Diet Preeklamapsia …………………………………………..,….. 12
L. Syarat - Syarat Diet Preeklamapsia ……………………………………… 13
M. Macam - Macam Diet Preeklamapsia ………………………………..…… 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..………… 19
B. Saran ……………………………………………………………..………. 20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hal yang patut disyukuri. Tak heran, bila Ibu seringkali menjalani
tahapan demi tahapan kehamilan dengan antusias. Namun saking antusiasnya, tak
jarang Ibu salah kiprah dalam menyikapinya. Karena beranggapan bahwa ibu hamil
harus mengkonsumsi makanan dengan porsi makan untuk dua orang (ibu dan janin),
Ibu seringkali menambah porsi makan Ibu secara berlebihan, tanpa terlalu
memperhatikan kualitas dari makanan itu sendiri. Padahal makan rasional dengan
kuantitas dan kualitas yang sama seimbangnya lebih dianjurkan.
Apa yang dimaksud dengan makanan yang seimbang kuantitas dan kualitasnya?
Makanan yang seimbang kuantitas maupun kualitasnya adalah makanan yang
mencakup semua zat gizi yang dibutuhkan (karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineral, serta air) dalam jumlah kalori yang sesuai dengan kebutuhan Ibu selama
kehamilan. Maka dari itu, sebelum menentukan pola makan, Ibu perlu memahami dan
mengenali terlebih dahulu kondisi tubuh Ibu, serta kebutuhan-kebutuhan Ibu maupun
janin dalam kandungan. Pada kehamilan trimester pertama Ibu masih menyesuaikan
diri dengan kehamilannya. Namun sekalipun Ibu mengalami muntah-muntah,
sebaiknya Ibu tidak mengurangi porsi dan kualitas makanan, karena apabila pada
masa trimester pertama ini Ibu hamil mengalami kekurangan zat gizi tertentu, bukan
tak mungkin akan menyebabkan gagalnya pembentukan otak dan organ-organ penting
lainnya pada janin, yang bisa menyebabkan cacat bawaan.
Mengingat pentingnya gizi di awal kehamilan, Ibu perlu memasukkan gizi seimbang,
seperti kalori, protein, serat, kalsium, zat besi dan air dalam menu sehari-hari. Selain
itu, Ibu perlu menambahkan beberapa vitamin dan mineral penting yang sangat
dibutuhkan janin di awal kehidupannya.Golongan yang paling rentan terhadap
kekurangan gizi adalah ibu hamil, bayi, dan balita. Pada kehamilan, selain terjadi

perubahan fisiologis juga disertai perubahan psikologis. Psikologis memegang
peranan yang penting dalam timbulnya hiperemesis seperti: Beberapa dampak lain
dari terjadinya kondisi hiperemesis gravidarum pada wanita hamil yaitu dapat terjadi
perdarahan berupa bercak padaotak, perdarahan sub endokardial pada jantung, pucat-
degenerasi pada tubuli kontorti ginjal dan kemungkinan adanya hepar pada tingkat
ringan.
Penanganan yang dapat dilakukan pada kondisi tersebut salah satunya dengan cara
memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dan pengaturan
makanan (diet) yang tepat dengan maksud menghilangkan rasa takut dan
menghilangkan rasa psikis. Selain perdarahan dan infeksi dan kondisi-kondisi non
fisiologis, pre-eklampsia dan eklampsia juga merupakan penyebab kematian ibu dan
perinatal yang tinggi terutama di negara berkembang. Kematian karena eklampsia
meningkat dengan tajam dibandingkan pada tingkat pre-eklampsia berat. Oleh karena
itu, menegakkan diagnosis dini pre-eklampsia dan mencegah agar jangan berlanjut
menjadi eklampsia merupakan tujuan pengobatan. Diperkirakan pre-eklampsia terjadi
5% kehamilan, lebih sering ditemukan pada kehamilan pertama. Juga pada wanita
yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi atau menderita penyakit pembuluh
darah. Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan. Maka apabila pre eklampsia
tidak diobati secara tepat bisa berakibat fatal, yaitu kematian bayi yang dikandung,
bahkan termasuk ibunya sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hiperemesis gravidarum?
2. Bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa hiperemesis?
3. Bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa preeklamsia?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umun
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi dan untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tantang diit ibu hamil dengan hiperemesis dan preeklamsia
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa
hiperemesis?
b. Untuk mengetahui bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa
preeklamsia?
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah segala sesuatu yang
berkenaan dengan diet Hyperemesis dan diet Preeklampsia.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Makalah ini terdiri atas 3 BAB yaitu: BAB 1: Pendahuluan, BAB 2: Tinjauan Teori,
BAB 3: Penutup. Referensi makalah ini terdapat dalam beberapa sumber-sumber
buku dan media massa.
F. Manfaat Penulisan
1. Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi - informasi bagi pembaca
2. Untuk mengetahui apa itu hiperemesis
3. Untuk mengetahui apa saja macam - macam diet komplikasi kehamilan berupa
hyperemesis dan preeklamsia

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Diet Hiperemesis
1. Definisi
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai tri semester II) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative lama.
Keadaan ini bila tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.
Ciri khas diet hyperemesis adalah pada penekanan pemberian makanan sumber
karbohidrat kompleks, terutama pada pagi hari serta menghindari makanan yang
berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Pemberian
makan dan minum sebaiknya berjarak.
2. Tujuan
Tujuan Diet Hiperemesis adalah untuk :
a. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
b. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
3. Indikasi Pemberian Diet
a. Diet Hiperemesis I
Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat
b. Diet Hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.
c. Diet Hyperemesis III
Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan.
Makanan yang dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai
berikut :
a. Roti Panggang, Biskuit, Krekers.
b. Buah Segar, Sari Buah.
c. Minuman Botol Ringan, Sirop, Kaldu Tak Berlemak, Teh, dan Kopi Encer.

Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai
berikut :
a. Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam
b. Bahan makanan yang mengandung alcohol, kopi dan yang mengandung zat
tambahan ( pengawet, pewarna dan bahan penyedap ).
4. Prinsip
a. Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu yang relative
lama.
b. Penyebab Hyperemesis Gravidarum belum pasti, dengan penyebab multi faktor
diantaranya :
1) Faktor endokrin yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progresteron
2) Faktor Psikologi
3) Faktor Gastrointestinal
c. Pada kehamilan Normal ditemukan keluhan mual dan muntah yang akan berkurang
dan hilang pada akhir trimester I.
d. Pada Hyperemesis Gravidarum ditemukan keluhan mual dan muntah yang berlebihan
sehingga menyebabkan keadaan umum ibu hamil buruk jika hal ini sampai terjadi
maka ibu hamil membutuhkan terapi diit.
e. Pengelolaan Penderita :
1) Isolasi dalam ruang dan suasana tenang
2) Terapi obat dan cairan infus
3) Terapi psikologis
4) Terapi diit, baik parenteral dan oral.
5. Syarat – Syarat Diet Hiperemesis
Syarat – syarat Diet Hiperemesis adalah :
a. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total.
b. Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energy total.
c. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.

d. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
e. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering
dalam porsi kecil.
f. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan
selingan malam.
g. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
6. Macam - macam Pemberian Diet Hiperemesis
Ada tiga macam diet hiperemesis, yaitu :
a. Diet Hiperemesis I
Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat. Makanan
hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan
buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini kurang kecuali vitamin C, sehingga
hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet Hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Secara
berangsur mulai diberikan bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang
tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.
c. Diet Hyperemesis III
Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan. Sesuai
dengan kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.
BAHAN
MAKANAN
DIET HIPEREMESIS I DIET HIPEREMESIS II DIET HIPEREMESIS
III
Berat (g) Urt Berat (g) Urt Berat (g) urt
Beras - - 150 3 gls nasi 200 4 gls nasi
Roti 120 6 iris 80 4 iris 80 4 iris

Biscuit - - 20 2 bh 40 4 bh
Daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Telur Ayam - - 50 1 btr 200 1 btr
Tempe - - 50 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Sayuran - - 150 1 ½ gls 150 1 ½ gls
Buah 700 7 ptg sdg
pepaya
400 4 ptg sdg
pepaya
400 4 ptg sdg
pepaya
Minyak - - - - 10 1 sdm
Margarin - - 10 1 sdm 20 2 sdm
Jam 30 3 sdm 20 2 sdm 20 2 sdm
Gula pasir 50 5 sdm 30 3 sdm - -
Susu - - - - 200 1 gls
BAHAN MAKANAN SEHARI
Nilai Gizi pada Hiperemesis :
DIET
HIPEREMESIS I
DIET
HIPEREMESIS II
DIET HIPEREMESIS
III
Energi (kkal) 1100 1700 2300
Protein (g) 15 57 73
Lemak (g) 2 33 59
Karbohidrat (g) 259 293 368
Kalsium (mg) 100 300 400
Besi (mg) 9,5 17,9 24,3
Vitamin A (RE) 542 2202 2270
Tiamin (mg) 0,5 0,8 1,0
Vitamin C (mg) 283 199 199
Natrium (mg) - 267 362
Diet Hiperemesis II & III
Waktu Bahan Diet Hiperemesis II Diet Hiperemesis III
Makanan Berat (g) urt Berat (g) urt

Pagi Roti 40 2 iris 50 1 gls tim
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr
Margarin 5 ½ sdm 10 1 sdm
Jam 10 1 sdm 10 1 sdm
10.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula Pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Biscuit - - 20 2 bh
Siang Beras 75 1 gls tim 75 1 ½ gls tim
Daging 50 1ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tahu 50 ½ bh bsr 100 1 bh bsr
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Minyak - - 5 ½ sdm
16.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula pasir 10 1 sdm 20 2 sdm
Biskuit 20 2 bh 20 2 bh
Agar - - 2 ½ sdm
Susu - - 200 1 gls
Malam Beras 75 1 gls nasi 100 ½ gls tim
Ayam 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
20.00 Roti 40 2 iris 40 2 iris
Margarin 5 ½ sdm 10 1 sdm
Jam 10 1 sdm 10 1 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm

PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI :
Contoh Menu Sehari
Diet Hiperemesis I
Waktu Bahan Makanan urt
Pukul 08.00 Roti panggang
Jam
2 iris
1 sdm
Pukul 10.00 Air jeruk
Gula pasir
1 gls
1 sdm
Pukul 12.00 Roti panggang
Jam
Papaya
Gula pasir
2 iris
1 sdm
2 ptg sdg
1 sdm
Pukul 16.00 Papaya 1 ptg sdg
Pukul 18.00 Roti panggang
Jam
Pisang
Gula pasir
2 iris
1 sdm
1 bh sdg
1 sdm
Pukul 20.00 Air jeruk
Gula pasir
1 gls
1 sdm
Diet Hiperemesis II
Pagi Siang Malam
Roti panggang isi jam telur
rebus
Nasi
Perkedel daging panggang
Tahu bacem
Setup bayam
Papaya
Nasi
Ayam & tempe bb. Semur
Setup wortel
pisang

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20.00
Selada buahSelada buah
Biskuit
Roti panggang isi jam
Teh
Singkatan: URT = Ukuran Rumah Tangga
ptg = Potong
sdm = sendok makan
sdg = sedang
gls = gelas
btr = butir
B. Diet Preeklamapsia
1. Definisi
Diet merupakan pengaturan pada pola makan. Tentu pada penyakit preeklamasia
yang terjadi pada ibu hamil ini , diet sangat penting. Pola pengaturan diet ini dapat
diterapkan dengan diet I preeklamasia hingga diet preeklamasia III.
Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklampsia
adalah preeklampsia yang disertai kejang atau koma yang timbul bukan akibat kelainan
neurologi. Menurut kamus saku kedokteran Dorland, preeclampsia adalah toksemia pada
kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,edema, dan proteinuria. Eklampsia adalah
konvulsi dan koma, jarang koma saja, yang terjadi pada wanita hamil atau dalam masa
nifas dengan disertai hipertensi, edema dan atau proteinuria.
Penyakit ini biasanya timbul pada Triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat timbul
sebelumnya, misalnya pada Mola Hidatosa. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari
pada tanda-tanda lain. Preeklamasia merupakan sindrom yang terjadi pada saat

kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala seperti hipertensi,
proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat ( karena edema ), mudah timbul kemerah –
merahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah dan kesadaran
menurun. Ciri khas diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein.
2. Tujuan
Tujuan Diet Preeklamasia adalah untuk :
a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.
b. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal.
c. Mencegah dan mengurangi retensi garam atau air.
d. Mencapai keseimbangan nitrogen.
e. Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal.
f. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat
kehamilan atau setelah melahirkan.
3. Penyebab Preklamsia :
Pre-eklamsi dulunya dikenal sebagai toksemia, karena diperkirakan adanya racun
dalam aliran darah ibu hamil. Meski teori sudah dibantah, tetapi penyebab preeklamsia
hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
a. Kelainan aliran darah menuju rahim
b. Kerusakan pembuluh darah
c. Masalah dengan sistim ketahanan tubuh
d. Diet atau konsumsi makanan yang salah.
4. Indikasi Pemberian Diet
a. Diet Preeklemsia I
Diberikan kapada penderita dengan preeklamsi berat.
b. Diet Preeklemsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preklamsia I atau kepada
penderita Preklamsia yang penyakitnya tidak begitu berat.
c. Diet Preklamasia III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet Preeklamasia II atau kepada
penderita dengan preeklamasi ringan.

5. Prinsip
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Kurangi
garam apabila berat badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi pada empat
sehat lima sempurna. Untuk meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu butir
telur setiap hari.
a. Preeklamsia 1
1) Makanan diberikan dalam bentuk cair terdiri dari susu dan sari buah.
2) Diet ini hanya diberikan 1-2 hari.
b. Preeklamsia 2
1) Makanan dalam bentuk saring atau lunak.
2) Diet rendah garam I
c. Preeklamsia 3
1) Mengandung protein tinggi.
2) Rendah garam
6. Syarat – Syarat Diet Preeklamasia
Syarat – syarat Diet Preeklamasia adalah :
a. Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara
berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan
energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
b. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air.
Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1
kg/minggu.
c. Protein tinggi ( 1 ½ - 2 g/kg berat badan )
d. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak
jenuh ganda.
e. Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
f. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
g. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
h. Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan
disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat dan
pernapasan.

7. Macam - macam Diet Preeklamasia
a. Diet Preeklemsia I
Diberikan kapada penderita dengan preeklamsi berat. Makanan hanya terdiri
dari susu dan buah-buahan. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per
oral, dan kekurangan diberikan secara parenteral. Makanan ini kurang kalori dan
semua zat-zat gizi kecuali kalsium, vitamin A dan C, oleh karena itu hanya diberikan
selama 1-2 hari saja.
b. Diet Preeklemsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preklamsia I atau kepada
penderita Preklamsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk lunak
dan diberikan sebagai Diet Rendah Garam I. Makanan ini rendah kalori, kalsium dan
cukup zat gizi lain.
c. Diet Preklamasia III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preeklamasia II atau kepada
penderita dengan preeklamasi ringan. Makanan mengandung protein tinggi dan garam
rendah dan diberikan berbentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat-zat
gizi. Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang tidak boleh
lebih dari 1 kg tiap bulan.
Pre Eklamsi Ringan, bila disertai keadaan berikut :
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih pada posisi berbaring telentang atau
kenaikan distolik 15 mmHg atau lebih, kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak
periksa 1 jam, atau sebaiknya 6 jam.
2) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka, atau kenaikan beratbadan 1 kg atau
lebih per minggu.
3) Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin
kateter atau midstream.

Pre Eklamsi berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
1) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
2) Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
3) Oligueria, yaitu jumlah urin yang kurang dari 500 cc per 24 jam.
4) Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium.
5) Terdapat edema paru dan sianosis.
Untuk mencegah terjadinya pre eklamsia ringan dan berat dapat dilakukan nasehat
tentang kesehatan kehamilan dan berkaitan dengan Diet makanan.
BAHAN
MAKANAN
DIET PREEKLAMASIA I DIET PREEKLAMASIA
II
DIET
PREEKLAMASIA III
Berat (g) Urt Berat (g) Urt Berat (g) urt
Beras - - 150 3 gelas tim 200 4 gelas tim
Telur - - 50 1 butir 50 1 butir
Daging - - 100 2 potong
sedang
100 2 potong
sedang
Tempe - - 50 2 potong
sedang
100 4 potong
sedang
Sayuran - - 200 2 gelas 200 2 gelas
Sari buah atau
buah
1000 5 gelas 400 4 potong
sedang
papaya
400 4 potong
sedang
papaya
Gula pasir 80 8 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Minyak
nabati
- - 15 1 ½ sdm 25 2 ½ sdm
Susu bubuk
*)
75 15 sdm 25 5 sdm 50 10 sdm
TABEL BAHAN MAKANAN SEHARI
*) susu khusus ibu hamil. Bila di berikan susu biasa, energy hanya sebagian yang terpenuhi.
Nilai Gizi pada Preeklamsia :
DIET DIET
PREEKLAMASIA II
DIET
PREEKLAMASIA III

PREEKLAMASIA I
Energi (kkal) 1032 1604 2128
Protein (g) 20 56 80
Lemak (g) 19 44 63
Karbohidrat (g) 211 261 305
Kalsium (mg) 600 500 800
Besi (mg) 6,9 17,3 24,2
Vitamin A (RE) 750 2796 3035
Tiamin (mg) 0,5 0,8 1
Vitamin C (mg) 242 212 213
Natrium (mg) 286 248 403
Diet Preeklamsia II & III
Waktu Bahan Diet Preeklampsia II Diet Preeklampsia III
Makanan Berat (g) urt Berat (g) urt
Pagi Beras 50 1 gls tim 50 1 gls tim
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr
Sayuran 50 ½ gls 50 ½ gelas
Minyak 5 ½ sdm 5 ½ sdm
Susu bubuk 25 5 sdm 25 5 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
10.00 Buah 100 1 ptg sdg
pepaya
100 1 ptg sdg
pepaya
Gula Pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Siang Beras 50 1 gls tim 75 1 ½ gls tim
Daging 50 1ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tahu 50 ½ bh bsr 100 1 bh bsr
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Buah 100 1 ptg sdg
pepaya
100 1 ptg sdg
pepaya

Minyak 5 ½ sdm 10 1 sdm
16.00 Buah 100 1 ptg sdg
pepaya
100 1 ptg sdg
pepaya
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Susu bubuk - - 25 5 sdm
Malam Beras 50 1 gls tim 75 1 ½ gls tim
Ikan 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¼ gls
Buah 100 1 ptg sdg
pepaya
100 1 ptg sdg
pepaya
Minyak 5 ½ sdm 10 1 sdm
PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI :
Contoh Menu Sehari
Diet Preeklamsia I
Pukul 06.00 Teh 1 gls
Pukul 08.00 Sari tomat
Susu
1 gls
Pukul 10.00 Sari jeruk 1 gls
Pukul 13.00 Sari alpukat
Susu
1 gls
Pukul 16.00 Sari tomat susu 1 gls
Pukul 18.00 Sari papaya
Sari jeruk
1 gls

Pukul 20.00 Teh
Susu
1 gls
Diet Preeklamsia II
Pagi Siang Malam
Nasi Telur Ceplok Air
Tumis Kacang panjang
taoge
Susu
Nasi tim
Daging bumbu terik
Tempe bacem
Pisang
Nasi tim
Ikan bumbu kuning
Gadon tahu
Jeruk
Pukul 10.00 Pukul 16.00
tehSelada buah Jeruk
Singkatan: URT = Ukuran Rumah Tangga
ptg = Potong
sdm = sendok makan
sdg = sedang
gls = gelas
btr = butir

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa kehamilan adalah sesuatu yang sangat ditunggu oleh banyak pasangan yang
telah menikah, sehingga kadang kala mereka melakukan apa saja demi kesehatan ibu
dan janin, namun kadang kala apa yang mereka lakukan terlalu berlebihan dan terlihat
salah kaprah.
Preeklampsia, eklampsia, dan hiperemesis gravidarum adalah komplikasi yang dapat
terjadi pada saat kehamilan. Ketiga gangguan ini sangat berpengaruh pada asupan
nutrisi klien. Di mana perlu diatur diit seimbang bagi pasien-pasien dengan gangguan
tersebut.
Lemak, karbohidrat dan protein adalah sumber energi utama bagi ibu
hamil. Kemudian tiga zat gizi penting yang terkandung dalam makanan, seperti asam
folat, zat besi dan kalsium sangat berperan penting bagi kehamilan baik bagi ibu
maupun bagi kehidupan awal janin.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih
dari 10 kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.
Tujuan Diet Hiperemesis adalah untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan
mengontrol asidosis, dan secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat
gizi yang cukup. Cara mengurangi timbulnya hiperemesis adalah makanan tinggi
karbohidrat, rendah lemak, dan protein sedang.
Pre-eklamsia merupakan salah satu faktor penyebab utama kematian maternal dan
perinatal yang tinggi, karena pre-eklamsi merupakan komplikasi dari hipertensi yang
di sertai protein urine dan oedema setelah umur kehamilan 20 minggu. Oleh karena
itu sebaiknya dilakukan pencegahan agar tidak terjadi pre-eklamsi, salah satunya
adalah dengan cara menyusun menu simbang untuk diet Ibu hamil dengan
preeklamsia. Tujuan diet preeklampsia adalah mencapai dan mempertahankan status
gizi normal, mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal, mencegah atau

mengurangi tekanan darah normal, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar
penambahan berat badan tidak melebihi normal, mengurangi atau mencegah
timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah
melahirkan. Cara mengurangi timbulnya Preeklamsia adalah Makanan tinggi protein,
tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Kurangi garam apabila berat
badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna.
Untuk meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.
B. Saran
Di akhir kesempatan dalam makalah ini, penulis pun mempunyai saran untuk para
pembaca. Untuk menjaga diit kehamilan, yaitu :
1. Mengetahui gangguan pada masa kehamilan sangatlah penting, baik bagi para
perempuan yang kelak menjadi calon ibu, dan bagi para mahasiswa laki-laki yang
akan menjadi seorang bapak.
2. Pemahaman kita tidak hanya dituntut karena sebatas profesi saja yang
mengaruskan, namun lebih kepada kita sebagai calon orang tua, yang mampu
peduli pada kesehatan pasangan dan buah hati kita.
3. Perlu diatur diit menu seimbang bagi pasien-pasien dengan gangguan tersebut
4. Lakukan nasehat tentang kesehatan kehamilan dan berkaitan dengan Diet
makanan
Semoga makalah ini menjadi salah satu pegangan untuk hal itu, dan menjadi salah
satu referensi dalam mata ajar Ilmu Gizi dan referensi bagi calon orang tua yang
membutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.(1986).Penuntun diet edisi baru.Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama
Bagian Gizi RSCM. (1984).Penuntun diet.Jakarta:PT. Gramedia
Putra, Sitiatava Rizema. 2013.Pengantar ilmu gizi dan diet.Yogyakarta:D – Medika
Saifuddin, Abdul Bari.2006.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Surwono Prawirohardjo
http://diyahratehpertiwi.blogspot.com/p/prinsip-diet-pada-hiperemesis.html
diunduh pada 21/02/14