Makalah Diare

download Makalah Diare

of 16

Transcript of Makalah Diare

BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Diare Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan parasit lainnya seperti jamur, cacing dan protozoa. Salah satu bakteri penyebab diare adalah bakteri Escherichia Coli Enteropatogenik (EPEC). Budiarti (1997) melaporkan bahwa sekitar 55% anak-anak di Indonesia terkena diare akibat infeksi EPEC. Gejala klinis diare yang disebabkan infeksi EPEC adalah diare yang berair sangat banyak yang disertai muntah dan badan sedikit demam. Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya ( 3 atau lebih per hari ) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita. Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan 6 besar yaitu karena Infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan, immuno defisiensi, dan penyebab lain, tetapi yang sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Adapun penyebab-penyebab tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya keadaan gizi, kebiasaan atau perilaku, sanitasi lingkungan, dan sebagainya.

B. Etiologi Penyakit Diare 1. Infeksi Bakteri Beberapa jenis bakteri dapat termakan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan menyebabkan diare, contohnya Campylobacter, Salmonella, Shigella dan Escherichia coli. 2. Infeksi Virus Beberapa virus yang menyebabkan diare yaitu rotavirus, Norwalk virus, cytomegalovirus, virus herpes simplex dan virus hepatitis.

3. Intoleransi Makanan Contohnya pada orang yang tidak dapat mencerna komponen makanan seperti laktosa ( gula dalam susu)

4. Parasit Parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman dan menetap dalam sistem pencernaan. Contohnya Giardia lamblia, Entamoeba histolytica dan Cryptosporidium. 5. Reaksi Obat Contoh antibiotik, obat-obat tekanan darah dan antasida yang mengandung magnesium. 6. Penyakit Intestinal Penyakit inflamasi usus atau penyakit abdominal. Gangguan fungsi usus, seperti sindroma iritasi usus dimana usus tidak dapat bekerja secara normal.

C. Gejala Penyakit Diare Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, darah dan lendir dalam kotoran. Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejala- gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi.

D. Jenis-jenis Diare1. Diare akut

Diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotavirus yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare rotavirus ini merupakan virus usus patogen yang menduduki urutan pertama sebagai penyebab diare akut pada anak.

2. Diare bermasalah

Diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, intoleransi laktosa, engan alat rumah tangga. diare ini umumnya diawali oleh diare cair kemudian pada hari kedualergi protein susu sapi. Penularan secara fecal- oral, kontak dari orang ke orang atau kontak orang da atau ketiga bar muncul darah, dengan maupun tanpa lendir, sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus panas disertai hilangnya nafsu makan dan badan terasa lemah.3. Diare persisten

Diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis diare persisten adalah kerusakan mukosa usus. penyebab diare persisten sama dengan diare akut.

E. Proses Penularan Penyakit Diare Agent infeksius yang menyababkan penyakit diare biasanya ditularkan melalui jalur fekaloral terutama karena : 1. Menelan makanan yang terkontaminasi (terutama makanan sapihan) atau air.

2. Kontak dengan tangan yamg terkontaminasi. Beberapa faktor yang dikaitkan dengan bertambahnya penularan kuman entero patogen perut termasuk : 1. Tidak memadainya penyediaan air bersih. 2. Pembuangan tinja yang tidak higienis 3. Vektor 4. Aspek sosial ekonomi.

F. Pencegahan Terjadinya Diare Untuk menurunkan angka kejadian kematian akibat diare maka diperlukan upayaupaya pencegahan sebagai berikut:1. Menggunakan air bersih 2. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan 3. Penggunaan jamban untuk pembuagan tinja 4. Memberikan ASI 5. Memperbaiki makanan pendamping ASI 6. Memberikan imunisasi campak.

G. Pengobatan Terhadap Penyakit diare Karena bahaya diare terletak pada dehidrasi maka penanggulangannya dengan cara mencegah timbulnya dehidrasi dan rehidrasi intensif bila telah terjadi dehidrasi. Cairan rehidrasi oral yang dipakai oleh masyarakat adalah air kelapa, air tajin, ASI, air teh encer, sup wortel, air perasan buah, dan larutan gula garam (LGG). pemakaian

cairan ini lebih dititik beratkan pada pencegahan timbulnya dehidrasi, sedangkan bila terjadi dehidrasi sedang atau berat sebaiknya diberi minum oralit.Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit, sehingga dapat menggantikan elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.

Tabel 1. Takaran Pemberian Oralit Umur Di bawah 1 thn Di bawah 5 thn (anak balita) Anak diatas 5 thn Jumlah Cairan 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali

mencret Anak diatas 12 thn & 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali dewasa mencret (1 gelas : 200 cc)

Sumber: www.dinkesjakarta.com Karena penyebab Diare akut / diare mendadak tersering adalah Virus, maka tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, karena biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Maka pengobatan diare ini ditujukan untuk mengobati gejala yang ada dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan. Diare akut dapat disembuhkan hanya dengan meneruskan pemberian makanan seperti biasa dan minuman / cairan yang cukup saja.Dalam hal ini yang perlu diingat pengobatan bukan memberi obat untuk menghentikan diare, karena diare sendiri adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat seperti menyumbat saluran pipa yang akan keluar dan menyebabkan aliran balik dan akan memperburuk saluran tersebut.

BAB II GAMBARAN EPIDEMIOLOGI

A. Epidemiologi Diare Kejadian diare di negara berkembang antara 3,5- 7 episode setiap anak pertahun dalam dua tahun pertama dan 2-5 episode pertahun dalam 5 tahun pertama kehidupan. Departemen kesehatan RI dalam surveinya tahun 2000 mendapatkan angka kesakitan diare sebesar 301/ 1000 penduduk, berarti meningkat dibanding survei tahun 1996 sebesar 280/ 1000 penduduk, diare masih merupakan penyebab kematian utama bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001 mendapatkan angka kematian bayi 9,4% dan kematian balita 13,2%.

B. Distribusi Penyakit Diare 1. Distribusi Penyakit Diare Berdasarkan Orang (umur) Sekitar 80% kematian diare tersebut terjadi pada anak dibawah usia data terakhir menunjukkan bahwa dari sekitar 125 juta anak usia 2 tahun.

0- 11 bulan, dan

450 juta anak usia 1-4 tahun yang tinggal di negara berkembang, total episode diare pada balita sekitar 1,4 milyar kali pertahun. dari jumlah tersebut total episode diare pada bayi usia di bawah 0-11 bulan sebanyak 475 juta kali dan anak usia 1-4 tahun sekitar 925 juta kali pertahun. Tabel 2. Jumlah Kasus Penyakit Diare Di Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan Berdasarkan Umur Tahun 2004

Umur (tahun) < 1 tahun 1 4 tahun > 5 tahun

Jumlah Kasus 28.946 kasus 57.087 kasus 91.379 kasus

Kematian (orang) 20 orang 17 orang 29 orang

Sumber: Survei Subdit Diare, Ditjen PPM-PL Berdasarkan pada tabel 3 dapat kita lihat bahwa jumlah kasus diare yang terjadi di Sulawesi Selatan menurut umur paling banyak terjadi pada usia > 5 tahun ini karena pada usia tersebut memiliki imun yang rentan terhadap penyakit.Kematian akibat diare yang paling tinggi terjadi pada umur >5 tahun yakni sebesar 29 orang, tingginya angka kematian pada usia demikian karena pada balita jumlah makanan yang dikonsumsi bertambah banyak berupa PMT dan aktivitas bermain anak yang dapat menyebabkan imunitas tubuh rendah. Tabel 3. Jumlah Kasus Penyakit Diare Di Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan Berdasarkan Umur Tahun 2005 Umur (tahun) < 1 tahun 1 4 tahun > 5 tahun Jumlah Kasus 27.029 kasus 60.794 kasus 100.347 kasus Kematian (orang) 25 orang 13 orang 19 orang

Sumber: Survei Subdit Diare, Ditjen PPM-PL Berdasarkan pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah kasus diare pada tahun 2005 di Sulawesi Selatan berdasarkan umur yang paling tinggi terjadi pada usia >5 tahun sebesar 100.347 kasus sedangkan kematian yang paling banyak terjadi berada pada usia