Makalah Dasgro Acara 4

13
ACARA IV PENGENALAN BENIH I. TUJUAN 1. Praktikan dapat mengetahui dn mengidentifikasi bermacam-macam benih. II. TINJAUAN PUSTAKA Pengerian benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan asar pemeliharaan tanaman atau hewan. Istilah ini dipakai biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa). Pengertian benih menurut UU RI Nomor 12 Tahun 1992, benih adalah hasil perkembangbiakkan secara generatif maupun vegetatif yang akan digunakan untuk memperbanyak tanaman atau untuk usaha tani (Anonim, 2013). Benih (biji) adalah fase generatif dari siklus kehidupan tumbuhan yang dipakai untuk memperbanyak dirinya (multiplication) secara generatif. Dapat dikatakan bahwa istilah benih mempunyai pengertian lebih bersifat agronomis, sedangkan biji lebih bersifat biologis. Benih sendiri dimaksudkan sebagai biji yang telah berkecambah (Kamil, 1979). Kadar air benih setelah benih disimpan cenderung menurun. Kadar air benih yang tinggi memiliki peranan dalam mengaktifkan beberapa enzim dalam proses

Transcript of Makalah Dasgro Acara 4

Page 1: Makalah Dasgro Acara 4

ACARA IV

PENGENALAN BENIH

I. TUJUAN

1. Praktikan dapat mengetahui dn mengidentifikasi bermacam-macam benih.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengerian benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan asar

pemeliharaan tanaman atau hewan. Istilah ini dipakai biasanya dipakai bila bahan

dasar ini berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa).

Pengertian benih menurut UU RI Nomor 12 Tahun 1992, benih adalah hasil

perkembangbiakkan secara generatif maupun vegetatif yang akan digunakan

untuk memperbanyak tanaman atau untuk usaha tani (Anonim, 2013).

Benih (biji) adalah fase generatif dari siklus kehidupan tumbuhan yang

dipakai untuk memperbanyak dirinya (multiplication) secara generatif. Dapat

dikatakan bahwa istilah benih mempunyai pengertian lebih bersifat agronomis,

sedangkan biji lebih bersifat biologis. Benih sendiri dimaksudkan sebagai biji

yang telah berkecambah (Kamil, 1979).

Kadar air benih setelah benih disimpan cenderung menurun. Kadar air

benih yang tinggi memiliki peranan dalam mengaktifkan beberapa enzim dalam

proses pemecahan makanan cadangan (protein, lemak, dan karbohidrat) seperti:

enzim protease merombak protein, enzim lipase merombak lemak, dan enzim

amilase merombak karbohidrat,. Makanan cadanga dalam benih diurai menjadi

senyawa yang lebih sederhana melalui proses respirasi (Sukarman dan Rusmin,

2000 Cit. Hartawan dan Nengsih, 2012).

Secara umum, jika embrio memiliki kotiledon dan radikula maka jumlah

yang relatif kecil dari endosperm itu dikembangkan. Disisi lain, jika embrio tidak

memiliki kotiledon dan radikula maka embrio itu mungkin terbelakang. Benih

yang terbelakan ataupun benih yang tidak dikembangkan embrio monokotil dan

dikoti. Embrio di sebagian dikotl dikelilingi oleh endosperm. Tetapi dalam

beberapa spesies, radikuler embrio juga menyentuh dasar benih dalam jumlah

besar (Baskin and Jerry, 2014).

Page 2: Makalah Dasgro Acara 4

Mutu fisiologis benih berkaitan dengan aktivitas perkecambahan benih

yang di dalamya terdapat aaktivitas enzim, reaksi-reaksi biokimia serta respirasi

benih. Parameternya bisasanya menggunakan viabilitas benih, yaitu daya

berkecambah dan potensi tumbuh maksimum, sedangkan tolak ukur vigor benih

yaitu daya simpan benih dan kecepatan tumbuh benih (Pitojo, 2005).

Benih vigor adalah benih yang mampu bertahan dan berkecambah serta

menghasilkan benih yang tumbuh baik di lapangan yang beragam dan luas

(Sadjad, 1980 Cit Wartapa et al, 2009). Benih vigor didefinisikan sebagai sifat

benih yang menentukan potensi untuk cepat dan seragam munculnya, dan

pengebangan bibit dibawah berbagai kondisi lapangan (AOSA., 2002 Cit Mondo

et al, 2011). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vigor benih tertinggi

dicapai pada saat masak fisiologis dan umumnya pada saat kering benih

mencapai maksimum (Meena et al., 1999 Cit Baharudin et al, 2011).

Page 3: Makalah Dasgro Acara 4

III. METODOLOGI PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum Dasar-dasar Agronomi acara IV yang berjudul “Pengenalan

Benih” dilaksanakan di Laboratorium Manajemen dan Produksi Tanaman,

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta. Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Mei 2014. Pada

praktikum ini alat yang digunakan pada percobaan ini adalah pensil, kertas, dan

petridis. Bahan-bahan yang digunakan adalah benih jagung (Zea mays), benih

salak (Salacca zalacca), benih kacang hijau (Vigna radiata), benih padi (Oryza

sativa), benih bayam (Amaranthus sp.), benih sawi (Brassica olerasia), benih

kangkung (Leomea reptaris), dan benih srikaya (Annona squamosa).

Cara kerja pertama yang dilakukan pada praktikum ini adalah pertama

benih digambar dan ditandai bagian-bagiannya dari kulit, hilum, dan bagian yang

menempel pada benih. Cara kerja kedua yang dilakukan benih diletakkan di dalam

petridish dan disimpan selama 7 hari, lalu diamati kondisinya setiap hari. Apakah

ada benih yang busuk atau tidak, berkecambah atau tidak. Prosentase benih yang

busuk atau tidak, berkecambah atau tidak dihitung.

Page 4: Makalah Dasgro Acara 4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Benih

Page 5: Makalah Dasgro Acara 4

B. PEMBAHASAN

Media tanam merupakan bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh

dan berkembangnya akar tanaman. Untuk mendapatkan media tanam yang baik

dan sesuai dengan jenis tanaman harus memiliki pemahaman mengenai

karakteristik media tanam yang berbeda-beda dari setiap jenisnya Pembudidayaan

tanaman tidak akan terlepas dari adanya media tanam. Media tanam adalah

kumpulan bahan atau substrat tempat tumbuhnya benih. Merupakan salah satu

faktor penting dalam proses pertumbuhan tanaman, berpengaruh pada hasil

produksi yang didapat. Umumnya terdiri dari tanah, bahan organik dan pasir.

Dari tabel hasil pengamatan benih di atas dapat dilihat bahwa dari 9 jenis

beih yang diamati memiliki ciri khasnya masing-masing. Benih padi (Oryza

sativa) memiliki bentuk yang lonjong berwarna cream tanpa kilapan dan

bertekstur kasar. Hilum dari benih padi berwarna putih, berlokasi di ujung,

menonjol, berukuran kecil. Sifat fisiologis benih padi orthodoks dan jumlah

kotiledonnya satu (monokotil).

Benih kacang tanah (Arachis hipogaea) memiliki bentuk benih yang

seperti ginjal. Kulit benih kacang tanah berwarna cream agak merah muda tanpa

kilapan dan bertekstur kasar. Hilum benih kacang tanah berwarna putih, berlokasi

di ujung, menonjol, dan berukuran sedang. Sifat benih kacang tanah adalah

rekalsitran dan memiliki kotiledon berjumlah dua (dikotil).

Benih kacang hijau (Vigna radiata) memiliki bentuk benih seperti ginjal.

Kulit benih kacang hijau berwarna hijau tua dengan kilapan dan bertekstur licin.

Hilum benih kacang hijau berwarna putih, berlokasi di tengah, rata, dan berukuran

kecil. Sifat benih kacang hijau adalah orthodoks dan berkotiledon dua (dikotil).

Benih bayam (Amaranthus sp. ) memiliki bentuk benih oval. Kulit benih

bayam berwarna hitam dengan kilapan dan bertekstur licin. Hilum benih bayam

berwarna hitam, berlokasi di ujung, rata, dan berukuran kecil. Sifat benih bayam

adalah orthodoks dan berkotiledon satu (monokotil).

Banih sawi (Brassica sp. ) memiliki bentuk benih oval. Kulit benih sawi

berwarna hitam dengan kilapan dan bertekstur licin. Benih sawi mempunyai

kemiripan dengan benih bayam dari semua hal yan diamati.

Page 6: Makalah Dasgro Acara 4

Benih jagung (Zea mays) memiliki bentuk seperti gigi geraham. Kulit

benih jagung berwarna kuning dengan kilapan dan bertekstur licin. Hilum benih

jagung berwarna putih, berlokasi di ujung, menonjol, dan berukuran kecil. Sifat

fisiologis benih jagung adalah orthodoks dan berkotiledon satu (monokotil).

Benih srikaya (Annona squamosa) memiliki bentuk lonjong. Kulit benih

srikaya berwarna hitam muda dengan kilapan dan bertekstru licin. Hilum benih

srikaya berwarna coklat tua, berlokasi di ujung, rata, dan berukuran sedang. Sifat

fisologis benih srikaya adalah orthodoks dan berkotiledon satu (monokotil).

Benih salak (Salacca zalacca) memiliki bentuk bulat. Kulit benih salak

berwana hitam dengan kilapan dan bertekstur halus. Hilum benih salak berwarna

putih, berlokasi di ujung, menonjol, dan berukuran besar. Sifat fisiologis benih

salak adalah rekalsitran dan monokotil.

Benih kangkung (Ipomea aquantica) memiliki bentuk seperti bulan sabit.

Kulit benih kangkung berwarna coklat tua dengan kilapan dan bertekstur licin.

Hilum benih kangkung berwarna coklat, berlokasi di ujung, menonjol, dan

berukuran sedang.

Bayam Jagung Padi Sawi Srikaya Kangkung SalakKacang Tanah0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Histogram Persentase Kondisi Fisik Benih

BagusRusak

Gambar 4.1 Histogram Persentase Kondisi Fisik Benih

Dari histogram di atas dapat dilihat hasil pengamatan terhadap sembilan

benih yang diletakkan di dala petridish selama seminggu. Histogram di atas

digunakan untuk mengetahui sifat fisiologis benih orthodoks atau rekalsitran. Dari

Page 7: Makalah Dasgro Acara 4

histogram di atas dapat dilihat bahwa persentase kondisi fisik benih bayam, sawi,

srikaya, dan kangkung berada pada titik 100%. Benih jagung berada pada titik

70% baik dan 30% busuk. Benih padi memiliki persentase benih baik sebesar

50% dan busuk 50%. Sedangakn benih salak dan kacang tanah merupakan benih

dengan persentase tingkat kebaikan benih paling rendah, yaitu 30% dan busuk

70%.

Perbedaan persentase tingkat kebaikan benih di atas tidak hanya

dipengaruhi oleh sifat fisiologis tanah itu sendiri, namun dapat juga dipengaruhi

oleh kualitas dari benih tersebut. Misalnya, pada suatu benih yang memiliki

bawaan genetika yang buruk akan mengasilkan benih yang buruk juga. Nilai

persentase benih di atas juga dapat menunjukkan sifat fisiologis dari benih itu

sendiri.

Benih dengan sifat fisiologis orthodoks mampu bertahan dengan baik

meskipun telah disimpan di dalam petridish selama seminggu. Hal ini disebabkan

oleh kemampuan dari benih orthodoks tersebut yang memiliki daya simpan benih

yang tinggi. Benih orthodoks dapat disimpan pada suhu kamar 28◦C dan

pengeringan air hingga 5%. Benih orthodoks yang kita gunakan pada praktikum

ini adalah padi, jagung, sawi, srikaya, bayam, dan kacang hijau.

Benih rekalsitran merupakan jenis benih yang tidak tahan terhadap suhu

penyimpanan dibawah 20◦C dan apabila benih rekalsitran dikerringakan akan

terjadi kerusakan mekanik yang berhubungan dengan pengurangan volume sel.

Benih rekalsitran yang digunakan pada praktikum ini adalah kangkung, kacang

tanah, dan salak.

Selain penggolongan secara fisiologis, benih juga digolongkan secara

budidaya. Benih digolongkan secara budidaya dibagi atas hortikultura, industri,

perkebunan, dan pangan. Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang

merupakan jenis sayur-sayuran dan buah-buahan. Sifat dari tanaman hortikultura

adalah mudah busuku, rusak, dan tidak tahan lama. Tanaman hortikultura yang

digunakan pada praktikum ini adalah srikaya, bayam, sawi, kangkung, dan salak.

Tanaman perkebunan merupakan tanaman yang ditanam secara khusus

untuk memenuhi kebutuhan pemasaran dan pemanfaatan lahan secara luas untuk

mensejahterakan rakyat. Jenis-jenis tanaman perkebunan antara lain kelapa sawit,

Page 8: Makalah Dasgro Acara 4

karet, kakao, dan dan kopi. Pada praktikum kali ini tidak diamati tanaman

perkebunan.

Tanaman pangan merupakan tanaman yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pangan sehari-hari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sangat

bergantung pada tanaman pangan. Contoh tanaman pangan yang kita amati pada

praktikum kali ini adalah padi, jagung, kacang hijau, dan kacang tanah.

Tanaman industri merupakan tanaman yang dihasilkan sebagai bahan baku

industri. Contoh tanaman industri adalah tembakau, teh, dan kapas. Pada

praktikum ini kita tidak mengamati tanaman industri.

Page 9: Makalah Dasgro Acara 4

V. KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada percobaan ini didapat identifikasi benih secara sifat fisiologisnya,

yaitu benih orthodoks dan benih rekalsitran. Benih orthodoks pada

praktikum ini adalah padi, jagung, sawi, srikaya, bayam, dan kacang hijau.

Benih rekalsitran yang didapat pada praktikum ini adalah kangkung,

kacang tanah, dan salak.

Page 10: Makalah Dasgro Acara 4

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengertian Benih dan Teknologi Benih.<www.tester-kadar- air.com/Pengertian-benih-dan-teknologi-benih/>. Diakses pada 8 Juni 2014.

Baharudin, M. R. Suhartanto., S. Ilyas, dan A. Purwantara. 2011. Perubahan biologis dan fisiologis sebagai indikator masak benih kakao hibrida. Jurnal Littri 17 (2): 41-42

Baskin, C. And Jerry M. Baskin. 2014. Seeds Ecology, Biogeography, and Evolution of Dormancy ans Germination. Elsevier Inc, USA.

Hartawan, Rudi dan Nengsih. 2012. Kadar air dan karbohidrat berperan penting dalam mempertahankan benih karet. Jurnal Agrovigor 5(20):103-112.

Kamil, J. 1979. Teknologi Benih. Angkasa Raya, Padang.

Mondo, V. H. V., S. M. Cicero., D. Dourado., T. L. Pupim., and M. A. N. Dias. 2013. Seed vigor and initial growth of corn crop. Journal Seed Science 35(1) : 2-21.

Pitojo, S. 2005. Benih Tomat. Kanisius, Yogyakarta.

Wartapa, A. Y. Effendi, dan Sukadi. 2009. Pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan buah terhadap hasil dan mutu benih tomat varietas kaliurang. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 5(2) : 152.