Makalah Cybercryme And Cyberlaw

15
MAKALAH CYBERCRYME AND CYBERLAW SITUS PORNOGRAFI DAN SITUS PERJUDIAN SARANG HEAO TEAM Fauzi, Putri Lastari, Bima Kristian, Waluyo Jurusan Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer ” BSI Yogyakarta ” Yogyakarta 2013

description

Situs Porno Dan Perjudian

Transcript of Makalah Cybercryme And Cyberlaw

MAKALAH CYBERCRYME AND CYBERLAW

SITUS PORNOGRAFI DAN SITUS PERJUDIAN

SARANG HEAO TEAM

Fauzi, Putri Lastari, Bima Kristian, Waluyo

Jurusan Manajemen Informatika

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer ” BSI Yogyakarta ”

Yogyakarta

2013

Creative Education Collection 2013 Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah-masalah cybercrime selalu menjadi masalah yang menarik karena

beberapa alasan, antara lain karena permasalahan tersebut masih tergolong baru,

berkaitan dengan teknologi yang hanya sebagian orang mampu melakukannya,

terbatasnya jangkauan hukum untuk mengantisipasi dan lain sebagainya.

Di Indonesia penanganan permasalahan ini masih terkesan sporadis dan tidak

serius. Saat ini, kejahatan internet di Indonesia sudah mencapai tingkat yang

memprihatinkan, banyak kejahatan penyakit masyarakat yang ada di dunia nyata

juga ditemukan di dunia maya, salah satu contoh banyaknya situs porno dan perjudian

yang di kelola oleh orang indonesia. Masuknya penyakit masyarakat kedunia maya

ini akan berdampak sangat serius terhadap perkembangan mental orang indonesia.

Mengingat banyaknya korban dari kalangan pelajar, maka masalah ini harus segera

ditangani secara serius.

B. Tujuan Pembahasan

Alasan penulis membuat makalah mengenai pornografi dan gambling adalah

1. Penulis Ingin mendapatkan niai UAS untuk mata kuliah “Etika Profesi

Teknologi Informasi & Komunikasi”

2. Penulis ingin mengetahui jenis-jenis kejahatan dunia maya beserta

penyelesaiannya

Creative Education Collection 2013 Page 2

3. Sebagai pengingat diri sendiri agar mempunyai etika dalam berkomputer dan

berinternet.

4. Sebagai bahan informasi bagi pembaca

Creative Education Collection 2013 Page 3

BAB II

KASUS CYBERCRYME

A. Pornografi

1. What ( Apa Kasusnya )

Pembuat situs jasa pekerja seks komersial (PSK) atau prostitusi online”

www.cewebisyar.com”.

2. Why ( Mengapa Situs Porno )

Bima mengaku membuat situs tersebut terinspirasi dari situs porno luar negeri

dan dia pikir kalau semisal dibuat di indonesia diperbolehkan. Website dibuat

sejak pertengahan Desember 2012.

3. When ( Kapan Kejadiannya )

Website dibuat sejak pertengahan Desember 2012. Bima ditangkap

Mapolrestabes Bandung, Jumat (8/2/2013).

4. Who ( Siapa Pelakunya )

Bima Kristian Alias (BK) membuat sendiri situs tersebut, termasuk

sebagai administrator.

5. How ( Bagaimana Cara Bertransaksinya ) Dan ( Penanganan Kasusnya )

a. Bagaimana Cara Bertransaksinya

Jasa layanan yang terbagi menjadi tiga paket, yakni paket gold Rp700

ribu, platinum Rp 1,2 juta, dan silver Rp500 ribu. Bima mengaku sudah

Creative Education Collection 2013 Page 4

meraup untung hingga Rp18 juta. Uang diperoleh dari biaya Registrasi

Member.

b. Penanganan Kasusnya

Bima Kristian dijerat dengan pasal berlapis

a) Pasal 35 UU RI No 44/2008 tentang Pornografi

b) Pasal 27 ayat (1) UU ITE

c) Pasal 378 KUHP tentang penipuan

B. Gambling / Perjudian

1. What ( Apa Kasusnya )

Agen judi online yang menggunakan nama “nagaemas.com” dan

“jakarta.com”.

2. Why ( Mengapa Situs Perjudian)

Berawal dari hoby bermain poker online dan akhirnya ingin menjadi agen judi

onlie

3. When ( Kapan Kejadiannya )

September 2012 dilakukan semacam investigasi online oleh Tim Cyber Crime

Polri,

Setelah dilakukan penelusuran ternyata lokasi mereka berada di wilayah

Bogor. Baru dilakukan penangkapan pada 5 Oktober 2012

4. Who ( Siapa Pelakunya )

Mereka berisial WL, ON, RS, dan HD. "Setelah dilakukan pemantauan di

website jakarta.com ini. Diketahui ini adalah web judi terbesar di dunia, jadi

mereka agennya," tegasnya.

Creative Education Collection 2013 Page 5

5. How ( Bagaimana Cara Bertransaksinya ) Dan ( Penanganan Kasusnya )

a. Bagaimana Cara Bertransaksinya

Untuk bisa bermain dalam judi Ini, penjudi harus mentransfer uang ke

admin Rp 200.000, uang tersebut akan dijadikan Deposit dan biaya

registrasi member bagi penjudi. Setelah itu, penjudi bebas memilih

permainan judi yang disukai.

b. Penanganan Kasusnya, Waluyo dijerat pasal berlapis

a). PASAL 303 KUHP Tentang Perjudian

b). UU No 8 thn 2010 Pasal 3, 4 dan 5 ( Tindak Pidana Pencurian Uang )

c). Pasal 27 ayat 2 UU ITE.

Creative Education Collection 2013 Page 6

BAB III

UNDANG - UNDANG ITE

A. Pornografi

1. Pasal 35 UU RI No 44/2008 tentang Pornografi

“Setiap orang yang menjadikan orang lain sebagai objek atau model yang

mengandung muatan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dipidana

dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 12 (dua belas)

tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

dan paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)”.

Pasal 9 “Setiap orang dilarang menjadikan orang lain sebagai objek atau

model yang mengandung muatan pornografi ”.

2. Pasal 27 ayat (1) UU ITE

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan / atau

mentransmisikan dan / atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan”.

Atas pelanggaran pasal-pasal tersebut, UU ITE memberikan sanksi yang cukup

berat sebagaimana di atur dalam Pasal 45 ayat (1). (“Setiap orang yang memenuhi

unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau

ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) ”).

Creative Education Collection 2013 Page 7

3. Pasal 378 KUHP tentang penipuan

Merumuskan, yakni barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri

sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau

martabat palsu; dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan

menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya

memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan

pidana penjara paling lama 4 tahun. Rumusan penipuan tersebut terdiri dari unsur-

unsur objektif sebagai berikut :

Perbuatan menggerakkan (Bewegen). Kata bewegen dapat juga diartikan

dengan istilah membujuk atau menggerakkan hati.

Yang digerakkan adalah orang. Pada umumnya orang yang menyerahkan

benda, orang yang memberi hutang dan orang yang menghapuskan piutang

sebagai korban penipuan adalah orang yang digerakkan itu sendiri.

Menyerahkan benda, dalam hal ini pengertian benda dalam penipuan

memiliki arti yang sama dengan benda dalam pencurian dan penggelapan,

yakni sebagai benda yang berwujud dan bergerak. Pada penipuan benda yang

diserahkan dapat terjadi terhadap benda miliknya sendiri asalkan di dalam hal ini

terkandung maksud pelaku untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain.

Pendapat ini didasarkan pada ketentuan bahwa dalam penipuan menguntungkan diri

tidak perlu menjadi kenyataan, karena dalam hal ini hanya unsur maksudnya saja

yang ditujukan untuk menambah kekayaan.

Creative Education Collection 2013 Page 8

B. Gambling /Perjudian

Para tersangka dijerat dengan pasal tindak pidana umum khususnya pasal 303

KUHP. Penyidik juga melapis dengan pasal informasi dan transaksi elektronik,

khususnya pasal 27 ayat 2 jo pasal 5 ayat 1. Kemudian dengan tindak pidana

pencucian uang UU No 8 thn 2010, khusunya pasal 3, 4, dan 5.

1. PASAL 303 KUHP Tentang Perjudian

a. Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda

paling banyak dua puluh lima juta rupiah, barang siapa tanpa mendapat izin:

a) Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk

permainan judi dan menjadikannya sebagai pencarian, atau dengan

sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu;

b) Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada

khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta

dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk

menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya

sesuatu tata-cara;

c) Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencarian

b. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalakan

pencariannya, maka dapat dicabut hak nya untuk menjalankan pencarian itu.

c. Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada

umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan

belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ

termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau

Creative Education Collection 2013 Page 9

permainanlain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut

berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya.

2. UU No 8 thn 2010 Pasal 3, 4 dan 5 ( Tindak Pidana Pencurian Uang )

Pasal 3

Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,

membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah

bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas

Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak

pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan

menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena

tindak pidana pencucian uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh)

tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Pasal 4

Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber,

lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta

Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana karena tindak pidana

pencucian uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda

paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Pasal 5

Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan,

pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta

Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana

Creative Education Collection 2013 Page 10

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling

lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar

rupiah). (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi Pihak

Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

Penjelasan Pasal 2 ayat (1)

Hasil tindak pidana adalah Harta Kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana

a. korupsi

b. penyuapan

c. narkotika

d. psikotropika

e. penyelundupan tenaga kerja

f. penyelundupan migran

g. di bidang perbankan

h. di bidang pasar modal

i. di bidang perasuransian

j. kepabeanan

k. cukai

l. perdagangan orang

m. perdagangan senjata gelap

n. terorisme

o. penculikan

p. pencurian

q. penggelapan

r. penipuan

s. pemalsuan uang

t. perjudian

u. prostitusi

v. di bidang perpajakan

w. di bidang kehutanan

x. di bidang lingkungan hidup

y. di bidang kelautan dan perikanan

z. tindak pidana lain

diancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih, yang dilakukan di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara Kesatuan

Creative Education Collection 2013 Page 11

Republik Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana

menurut hukum Indonesia.

3. Pasal 27 ayat 2 UU ITE :

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.

Pasal 5 ayat (1) UU ITE

Disebutkan bahwa informasi elektronik atau dokumen elektronik atau hasil

cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. Dan pada ayat (2)-nya disebutkan

bahwa informasi elektronik atau dokumen elektronik atau hasil cetaknya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan

hukum acara yang berlaku di Indonesia.

Creative Education Collection 2013 Page 12

BAB IV

ANALISA PERBANDINGAN

A. Pornografi dan Perjudian

Setelah membandingkan antara undang – undang ITE dengan realita yang ada

bahwasannya Undang – undang ITE yang berkaitan dengan kasus diatas menjatuhkan

hukuman kepada tersangka dengan hukuman kurungan yang cukup lama dan denda

yang sangat tinggi.

Namun pada keyataannya hukuman tersebut bisa berat dan ringan tergantung

pada aparat yang menangani kasus tersebut , jika tersangka bertindak membantu team

penyidik dan tidak ada saksi yang memberatkan hukumannya pasti akan ringan dari

yang dituntutkan dan jika berkelakuan baik di penjara maka di kurangi remisi.

Pada dasarnya sebuah undang-undang dibuat sebagai jawaban hukum terhadap

persoalan yang ada di masyarakat. Namun pada pelaksanaannya tak jarang suatu

undang-undang yang sudah terbentuk menemui kenyataan yang mungkin tidak

terjangkau saat undang-undang di bentuk.

Faktor yang mempengaruhi munculnya kenyataan diatas, yaitu :

1. Keterbatasan manusia memprediksi secara akurat apa yang terjadi di masa

yang akan datang.

2. Kehidupan masyarakat manusiaa baik sebagai kelompok dan bangsa.

3. Pada saat undang-undang diundangkan langsung “konservatif”.

Creative Education Collection 2013 Page 13

Menurut Suhariyanto (2012) celah hukum kriminalisasi cybercrime yang

ada dalam UU ITE, diantaranya :

1. Pasal pornografi di internet (cyberporn)

Pasal 27 ayat 1 UU ITE berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan

tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat

diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki

muatan yang melanggar kesusilaan”

Pertama, pihak yang memproduksi dan yang menerima serta yang

mengakses tidak terdapat aturannya Kedua, definisi kesusilaannya belum ada

penjelasan batasannya.

2. Pasal perjudian di internet (Gambling on line)

Dalam pasal 27 ayat 2 UU ITE berbunyi : “ Setiap orang dengan

sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau

membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang

memiliki muatan perjudian”

Bagi pihak-pihak yang tidak disebutkan dalam teks pasal tersebut, akan

tetapi terlibat dalam acara perjudian di internet misalnya : para penjudi tidak

dikenakan pidana.

Creative Education Collection 2013 Page 14

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Situs porno dan perjudian adalah bentuk kejahatan dunia maya yang dilakuan

oleh oknum yang ahli di bidangnya. Kita harus bekerjasama dengan berbagai pihak

untuk permberantasannya. undang-undang dibuat sebagai jawaban hukum terhadap

persoalan yang ada di masyarakat. Namun pada pelaksanaannya tak jarang suatu

undang-undang yang sudah terbentuk menemui kenyataan yang mungkin tidak

terjangkau saat undang-undang di bentuk.

1. Dalam kasus pornografi ”cewebisyar.com” dan perjuadian “nagaemas.com”

dan “jakarta.com”, hendaknya saksi ikut dijadikan tersangka (minimal denda

untuk dijadikan pembelajaran )

2. Para admin web juga haru melakuan pemblokiran kepada anggotanya yang

membuat situs porno dan perjudian.

3. Tersangka sebaiknya diberikan pengarahan tentang materi Etika Profesi

Teknologi Informasi & Komunikasi , mengingat para tersangka adalah orang

yang mengerti internet

B. Kritik

1. Para penegak hukum yang menangani kasus tersebut harus memberikan

jawaban hukum yang adil.

2. Tebang pilih permasalahan hukum harus di minimalisirkan.