Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

31
Tugas Makalah Makanan Nusantara FDC 1 Pulau Sulawesi Disusun Oleh: Kelompok F 1. Syukri Husein Lubis 135070300111003 2. Nadia Magdalena 135070300111042 3. Dini Ratnasari 135070301111003 4. Putri Indah Eka Sari 135070301111018 5. Seftri Puji Astutik 135070301111020 6. Renindyo Apridhianti 135070301111022 7. Maulidya Rachmawati 135070301111024 8. Muthia Khanza Adelina 135070301111025 9. Endah Muspita Ekawati 135070301111026 GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transcript of Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Page 1: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Tugas Makalah Makanan Nusantara FDC 1

Pulau Sulawesi

Disusun Oleh:

Kelompok F

1. Syukri Husein Lubis 135070300111003

2. Nadia Magdalena 135070300111042

3. Dini Ratnasari 135070301111003

4. Putri Indah Eka Sari 135070301111018

5. Seftri Puji Astutik 135070301111020

6. Renindyo Apridhianti 135070301111022

7. Maulidya Rachmawati 135070301111024

8. Muthia Khanza Adelina 135070301111025

9. Endah Muspita Ekawati 135070301111026

GIZI KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Makanan Nusantara merupakan cerminan dari keberagaman budaya dan tradisi di seluruh

Nusantara Indonesia. Setiap daerah di Indonesia pasti mempunyai makanan tradisional

maupun makanan non tradisional yang sudah tersebar dan dikonsumsi sejak lama. Makanan

tradisional yang ada karena ketersediaan bahan di daerah tersebut, sedangkan makanan non

tradisional yang ada karena pengaruh bangsa asing yang masuk ke suatu daerah itu.

Makanan tradisional dan non tradisional suatu daerah pasti memiliki sejarah bagaimana

makanan itu bisa berkembang, fungsi, budaya daerah yang mempengaruhi fungsi makanan

tersebut, serta cara pengolahan dan penyajian yang pasti berbeda di setiap daerah. Disini

penulis kan membahas tentang Makanan Tradisional dan Non Tradisional yang Tersebar di

Pulau Sulawesi. Pentingnya kita sebagai calon ahli gizi untuk mempelajari berbagai macam

makanan nusantara supaya wawasan kita tentang kuliner akan beragam dan luas, sehingga

saat pembuatan menu kita dapat memberikan menu yang sesuai dengan apa yang biasa

dikonsumsi masyarakat daerah tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah makanan pokok masyarakat di Pulau Sulawesi, serta bagaimana sejarah,

fungsi, dan cara penyajiannya?

2. Apakah lauk hewani yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

bagaimana sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya?

3. Apakah lauk nabati yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

bagaimana sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya?

4. Apakah sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

bagaimana sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya?

5. Apakah jajanan yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

bagaimana sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya?

6. Apakah makanan non tradisional yang tersebar di Pulau Sulawesi?

Page 3: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

1.3. Tujuan

1. Mengetahui makanan pokok masyarakat di Pulau Sulawesi, serta sejarah, fungsi, dan

cara penyajiannya.

2. Mengetahui lauk hewani yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya.

3. Mengetahui lauk nabati yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya.

4. Mengetahui sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya.

5. Mengetahui jajanan yang biasa dikonsumsi masyarakat di Pulau Sulawesi, serta

sejarah, fungsi, dan cara penyajiannya.

6. Mengetahui makanan non tradisional yang tersebar di Pulau Sulawesi.

Page 4: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

BAB II

Pembahasan

2.1. Makanan Pokok Masyarakat di Pulau Sulawesi

2.1.1. Sinonggi

Sejarah

Sinonggi adalah makanan khas suku Tolaki dari Sulawesi Tenggara yang terbuat dari

pati sari sagu. Bagi Suku Tolaki, sinonggi merupakan makanan pokok yang kini sudah mulai

mengalami pergeseran makna dan bersaing dengan nasi.

Di Sulawesi Selatan, masakan yang serupa ini dikenal dengan nama kapurung dan di

Kepulauan Maluku disebut papeda. Meski masakan-masakan tersebut memiliki kemiripan

bahan namun dari segi cara penyajiannya berbeda. Untuk sinonggi, tepung sagu yang sudah

dimasak tidak dicampurkan dengan sayur, kuah ikan, sambal dabu-dabu, atau bumbu lainnya,

namun tergantung selera masing-masing. Bagi suku Tolaki, sinonggi dahulu merupakan

makanan pokok, namun saat ini telah menjadi makanan sekunder pengganti beras pada masa

paceklik.

Walaupun merupakan makanan khas Suku Tolaki tetapi belum ada yang mengetahui

sejak kapan Suku Tolaki mengonsumsi sinonggi. Namun makanan ini sudah ada sejak

ratusan tahun silam seperti beras. Mitos yang beredar pada suku Tolaki, ada yang

menyebutkan bahwa pohon sagu bahan baku Sinonggi tumbuh dengan sendirinya di

perkampungan Kuko Hulu di Sungai Konaweha yang kini bernama Latoma Tua. Dalam

bahasa Tolaki, ia disebut "sowurere", yang artinya "suatu kampung yang ditumbuhi ribuan

Page 5: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

pohon sagu". Versi lain menyebutkan bahwa pohon sagu yang tumbuh di rawa-rawa tersebut,

sebetulnya berasal dari Maluku.

Nama sinonggi diyakini budayawan lokal berasal dari kata posonggi. Posonggi

(bahasa Tolaki) merupakan alat mirip sumpit yang terbuat dari bambu yang dihaluskan

dengan ukuran panjang kurang dari sepuluh sentimeter. Alat inilah yang digunakan untuk

mengambil sinonggi dari tempat penyajian. Dengan cara digulung, sinonggi diletakkan ke

piring yang telah diisi kuah sayur dan ikan serta bumbu lainnya. Gulungan sinonggi di piring

kemudian dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam mulut menggunakan alat serupa yang

berukuran lebih kecil atau dengan jari. Sinonggi biasanya tidak dikunyah, tetapi ditelan

langsung.

Dahulu orang tua menyimpan sinonggi dalam tempat yang terbuat dari kayu. Seiring

perubahan zaman, sinonggi mulai tidak disimpan dalam dulang kayu melainkan dalam

baskom. Perubahan ini dirasa penikmat sinonggi mengurangi kelegitan rasanya yang khas.

Begitu pula dengan penggunaan posonggi yang menghilang, saat ini orang lebih banyak

langsung menggunakan tangan atau memakai sendok untuk mengonsumsi sinonggi.

Fungsi

Sinonggi memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan. Sinonggi termasuk

makanan yang menyegarkan dan sehat. Selain sayuran dan lauknya dimasak dengan bumbu

yang tidak terlalu banyak (masak bening), menurut penelitian litbang deptan Sagu sebagai

bahan baku utama dikenal memiliki kandungan karbohidrat sekitar 85,6%, serat 5% dan

untuk 100 gr sagu kering setara dengan 355 kalori. Selain mengandung karbohidrat juga

mengandung polimer alami yaitu semacam zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia

seperti memperlambat peningkatan kadar glukosa dalam darah sehingga aman dikonsumsi

oleh penderita diabetes melitus. Serat pada sagu juga mengandung zat yang berfungsi sebagai

probiotik, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengurangi resiko terkena kanker usus dan

paru-paru.

Page 6: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Budaya Daerah

Sinonggi lebih nikmat jika disajikan dengan pelengkap makanan seperti ikan, sayur

bening, sayur santan atau makanan pilihan lainnya. Biasanya Sinonggi disajikan dalam

pertemuan-pertamuan besar. Sinonggi yang dikenal sebagai makanan khas suku Tolaki ini

tidak hanya di khususkan untuk suku Tolaki tetapi makanan ini sudah banyak digemari oleh

masyarakat lain yang ada di Sulawesi Tenggara. Bahkan kini sudah menjadi pengganti makan

siang beberapa warga kota Kendari. Saat ini Sinonggi telah masuk ke hotel-hotel sebagai

menu khas Sulawesi Tenggara dan sebagai salah satu menu dalam perjamuan tamu-tamu

pemerintah setempat.

Cara Penyajian

Sebelum dimasak, pati sagu direndam di dalam baskom, atau sejenisnya, dengan

menggunakan air dingin selama satu malam. Biarkan hingga mengendap. Kemudian air

dibuang. Ketika akan diolah menjadi makanan, sagu dicairkan dengan air dingin secukupnya.

Lalu, siramkan air panas (sampai mendidih) sedikit demi sedikit sambil sagu diaduk-aduk

hingga mengental.

Sebaiknya, sebelum sagu diolah menjadi makanan siap saji, sayur, kuah ikan, serta

sambal sudah disiapkan. Jadi bisa langsung dimakan pada saat sinonggi masih panas. Sayur

dan sambal juga akan lebih nikmat jika ditambah dengan daun kemangi dan jeruk purut. Di

Kendari, jeruk purut dikenal dengan nama jeruk Tolaki.

Page 7: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

2.2. Lauk Hewani yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat di Pulau Sulawesi

2.2.1. Coto Makassar

Sejarah

Makanan tradisional yang paling terkenal di Pulau Sulawesi adalah Coto Makassar

yang berasal dari Makassar. Coto Makassar ini dilengkapi dengan bahan baku utama yaitu

lauk hewani seperti daging sapi, babat, jantung sapi dan hati sapi.

Coto Makassar ini sudah ada sejak Somba Opu yang merupakan pusat Kerajaan

Gowa yang berjaya pada tahun 1538. Sampai saat ini Coto Makassar dihidangkan dalam

bentuk warung-warung dibeberapa pinggiran jalan. Pada zaman dahulu, Coto Makassar juga

menjadi makanan bagi para pengawal kerajaan yang digunakan untuk mengisi perut di subuh

hari sebelum bertugas di sebuah kerajaan tersebut.

Fungsi

Coto makassar mengandung zat gizi yang beranekaragam, diantaranya adalah

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Vitamin utama yang terdapat pada coto

makassar adalah vitamin B khususnya vitamin B1, B12 , asam folat. Selain itu, kandungan

vitamin pada coto makassar adalah vitamin A terutama terdapat pada hati. Sedangkan mineral

yang terdapat pada coto makassar adalah zat besi, potasium, magnesium, fosfor, dan zink.

Page 8: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Sehingga coto Makassar mempunyai fungsi diantaranya adalah:

1. Mencegah dan Mengatasi Anemia. 

Anemia merupakan suatu penyakit kurang darah yang disebabkan oleh

kekurangan asam folat dan zat besi. Sedangkan asam folat dan zat besi banyak

terdapat pada bahan makanan hewani yaitu hati. Asam folat merupakan bahan

essensial untuk sintesis DNA dan RNA yang penting untuk metabolisme inti sel

termasuk sel darah merah. Sedangkan zat besi merupakan mikro mineral yang

penting dalam pembentukan sel darah merah. Apabila terjadi gangguan

pembentukan sel darah merah, maka kadar hemoglobin dalam darah menjadi

tidak normal. Kondisi ini membuat fungsi Hemoglobin sebagai pembawa oksigen

ke seluruh tubuh menjadi terganggu sehingga mengakibatnya tubuh terasa lemah,

letih, lesu, dan muka pucat.

2. Menyehatkan Otak.

Bahan utama dari coto makassar adalah hati, jantung, dan ginjal yang banyak

mengandung vitamin B serta berguna bagi kesehatan otak. Vitamin B merupakan

zat gizi yang penting bagi kesiapan kerja sistem sel-sel syaraf manusia. Apabila

kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan pada selaput syaraf,

hilangnya sejumlah memori serta apabila berlanjut dapat menyebabkan terjadinya

dimentia atau kepikunan bahkan yang terparah adalah gangguan mental yang

lebih parah.

3. Baik Bagi Ibu Hamil. 

Pada saat kehamilan, ibu hamil memerlukan asupan asam folat dan zat besi yang

harus terpenuhi. Asam folat sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf

dan mencegah terjadinya kecacatan pada bayi seperti kecacatan pada otak dan

sumsum tulang belakang. Asam folat dan zat besi dapat ditemukan pada bahan

makanan hati yang berada di dalam coto Makassar.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.

Mikro mineral yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah zink dan

vitamin A. Pada sebagian bahan coto makassar digunakan untuk memelihara

kesehatan jaringan epitel termasuk endotelium pada pembuluh darah.

Page 9: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Budaya Daerah

Coto Makassar digunakan pada saat pertemuan besar di daerah Makassar dan menu

makanan sehari-hari. Bumbu yang digunakan dalam membuat Coto Makassar pun juga

merupakan rempah-rempah yang banyak beredar di Pulau Sulawesi. Bumbu-bumbu itu antara

lain ketumbar, jintan, bubuk, merica bubuk, serai, lengkuas, bawang putih, garam, bawang

merah, cabai merah, cabai rawit merah, daun bawang, dan seledri.

Cara Pengolahan dan Penyajian

1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Masukkan

daging, hati, usus, limpa, jantung, dan babat, aduk rata.

2. Tuangkan kaldu daging sapi, didihkan. Masak hingga semua bahan matang,

angkat.

3. Sajikan panas dengan sambal taoco dan pelengkap.

Coto Makassar biasanya disajikan dengan ketupat atau burasa. Coto Makassar

dianggap hambar apabila tidak diiringi dengan ketupat atau burasa.

2.3. Lauk Nabati yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat di Pulau Sulawesi

2.3.1. Barobbo

Sejarah

Salah satu masakan tradisional dari sulawesi selatan adalah "Barobbo”. Barobbo

merupakan makanan khas yang terbuat dari Jagung atau masyarakat Sulawesi Selatan yang

dikenal dengan nama "Biralle" (Makassar) atau "Arelle" (Bugis). Makanan ini merupakan

salah satu makanan dengan penggemar yang cukup banyak,di kalangan masyarakat di Pulau

Page 10: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Sulawesi. Bahan dasar makanan ini memang sangat familiar,di berbagai masakan dan

makanan yang dapat dibuat atau dihasilkan dari bahan dasar jagung. Jagung untuk

masyarakat Sulawesi Selatan sendiri berada di urutan kedua setelah pisang untuk diolah

menjadi masakan atau makanan,baik itu dalam bentuk kue,makanan tradisional,campuran

untuk sayur,dll.

Cara Pengolahan dan Penyajian Barobbo

Bahan :

1.Jagung

2.Daging Ayam (suwir-suwir) atau udang

3. Bawang Merah

4. Bawang Putih

5. Merica

6.Bayam,Kangkung dan Sawi

7. Daun Sup

Untuk masyarakat yang berada dipesisir biasanya lebih senang menggunakan udang

karena,menurutnya lebih enak dengan udang karena,rasanya lebih menyatu dan lebih enak

atau lebih sedap. Sedangkan untuk pelengkapnya biasanya ditambahkan jeruk dan cabai ,atau

ditambah dengan perkedel jagung (kambeng biralle)

Cara Pembuatannya Barobbo' :

1.Bersihkan jagung terlebih dahulu dari kotoran dan kulitnya,

2 Kemudian jagung di parut dan dimasukkan kedalam panci,tambahkan air secukupnya

sesuai kebutuhan dan masukkan kedalam panci

3.Rebus hingga matang sambil anda menambahkan irisan bawang merah dan bawang

putih,bila masakan sudah mendidih, masukkan daun sup,sayuran,merica dan garam.nah

sambil menunggu masakan matang persiapkan perkedel anda.

Cara Penyajian

Siapkan bubur jagung dalam mangkuk,taburia tasnya dengan daun bawang atau

perasan jeruk nipis dan tentunya dengan perkedel jagung anda.selanjutnya barobbo siap

Page 11: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

dinikmati

2.4. Sayuran yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat di Pulau Sulawesi

2.4.1. Uta Kelo

Sejarah

Makanan khas dari Sulawesi salah satunya adalah uta kelo dan umumnya sering disebut

dengan sayur daun kelor. Kelor ini banyak tumbuh di Indonesia karena Indonesia memiliki

musim tropis. Asal mula uta kelo ini masih belum diketahui secara pasti. Tapi yang menjadi

patokan adalah bahwa warga Palu meyakini uta kelo memberikan kekuatan ekstra pada warga

untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Karena alasan tersebut, warga Kaili menyantap

makanan tersebut ketika berbuka ataupun waktu sahur. Dengan mengkonsumsi uta kelo saat

berbuka atau waktu sahur, maka ketika mereka berpuasa, mereka tetap merasa kuat untuk

menjalani aktivitas sehari-hari karena telah mendapat energy atau kekuatan dari makanan uta

kelo tadi.

Fungsi dan Budaya Daerah

Kebudayaan dari suku kaili ini adalah mengonsumsi makanan Uta Kelo ini pada bulan

tertentu, yakni bulan ramadhan. Ketika bulan Ramadhan tiba, itu sebagai tanda waktu untuk

makan uta kelo. Karena sudah menjadi suatu tradisi bagi orang Kaili, bahwa makanan uta

kelo disiapkan sebagai makanan untuk berbuka. Selain itu, makanan ini dipercaya oleh orang

Kaili bahwa memiliki fungsi memberi kekuatan untuk menjalani aktivitas kesehariannya.

Oleh karena itu, makanan kelor ini menjadi makanan favorit bagi orang Kaili. Selain itu sayur

kelor ini dikeramatkan oleh warga Palu bahwa jika ada orang luar atau pendatang baru

memakan sayur ini maka dia akan menjadi warga Palu dan tinggal di Palu untuk selamanya.

Page 12: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Cara Pengolahan dan Penyajian

Bahan :

1. Santan 500cc

2. Pisang kepok muda 8 buah

3. Terung 5 buah

4. Daun melinjo (jika ada)

5. Udang 1 ons

6. Cabe rawit 10 buah

7. Daun kelor muda

8. Penyedap rasa

9. Garam secukupnya

Cara pengolahan :

1. Buatlah santan sebanyak 500cc dari 2 buah kelapa

2. Haluskan cabe rawit

3. Campurkan santan dan cabe rawit lalu masaklah hingga mendidih

4. Irislah pisang kepok muda tadi lalu masukkan ke dalam santan

5. Tambahkan garam secukupnya lalu diaduk

6. Irislah terung agak besar dan iris pucuk daun melinjo

7. Setelah santan mendidih, masukkkan daun kelor bersamaan dengan daun melinjo

dan terung

8. Tambahkanlah penyedap rasa secukupnya lalu diaduk hingga merata

9. Jika daun dan terung sudah terlihat lemas dan matang, maka sayur siap diangkat

dan disajikan

10. Uta kelo biasanya disantap bersamaan dengan duo dan nasi jagung

Page 13: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

2.4.2. Pangi dan Saut

Sejarah

Pangi dan saut merupakan makanan tradisional khas Minahasa. Pembuatannya biasa

dikerjakan oleh para pria karena memerlukan tenaga lebih dalam mengolah makanan ini.

Pangi terbuat dari daun kuwak atau yang biasa orang Manado menyebutnya dengan daun

pangi. Jahe, kemangi, biji pala, daun bawang dan cabai diulek lembut kemudian dicampur

dengan daun pangi yang telah diiris tipis. Setelah tercampur, daun pangi dimasukkan ke

dalam bambu kemudian didekatkan ke bara api. Tujuan bambu tidak ditempelkan langsung

ke bara api adalah supaya bambu tidak pecah.

Cara pengolahan saut sama dengan cara pengolahan pangi, yaitu dimasukan ke dalam

bambu dan didekatkan ke bara api. Namun, bahan pembuatan saut berbeda.Saut terbuat dari

pelepah pisang muda yang diiris tipis dan dicampur dengan bumbu yang sama dengan pangi,

yaitu jahe, cabai, biji pala, kemangi, dan daun bawang. Beberapa orang mencampurnya

dengan daging ayam atau babi.

Fungsi

Pangi dan saut biasa disajikan saat pesta, baik pesta adat maupun acara keagamaan.

Cara Pengolahan dan Penyajian

Bahan:

1. 750 gr ayam kampung, potong kecil (sesuai selera)

2. 3 Potong bambu, dipotong salah satu ruasnya agar membentuk lubang arang untuk

membakarnya

3. Daun pisang sebagai pelapis didalam bambu.250 gram rebung

Page 14: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

4. 500 gr saut (batang muda pohon pisang,tengahnya phon pisang yg masih muda),kalau

tidak ada bisa menggunakan 250 gr rebung.

5. 10 buah cabe rawit di memarkan

6. 2 1/2 sdk teh garam

7. 3 sdk makan minyak jelantah

8. 2 sdk  makan jeruk nipis

Bumbu yang dihaluskan:

1. 10 siung bawang merah

2. 4 cm jahe

3. 6 buah cabe merah

4. 4 buah cabe rawit oranje

Bumbu-bumbu di-iris:

1. 25 tangkai daun kemangi, dipetik dengan tangan.

2. 9 daun jeruk, diris halus

3. 1 lembar daun kunyit

4. 3 batang daun bawang, di iris-iris

Cara pengolahan :

1. Lumuri ayam dengan garam dan jeruk nipis. Diamkan 45 menit. Panggang 30 menit

sampai kekuningan.

2. Aduk ayam, cabe rawit, saut (rebung), garam,minyak jelantah, bumbu yang sudah di

haluskan dan bumbu yang sudah di iris-iris

3. Lapisi bambu dengan daun pisang. Masukkan ayam yang sudah dicampur dengan

bumbu. Atas bambunya di tutup rapat dengan daun pisang, agar uapnya tidak keluar,

sehingga menghasilkan makanan yang gurih dan nikmat.

Page 15: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

2.5. Jajanan yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat di Pulau Sulawesi

2.5.1. Jalangkote

Sejarah

Jalangkote adalah salah satu jajanan asal Makasar, Sulawesi Selatan. Jalangkote

berasal dari bahasa Makasar. Jalang artinya jalan dan kote artinya berkote-kote atau berteriak.

Dahulu, Jalangkote dijajankan dengan pedagang keliling yang berjalan kaki ke desa-desa

sambil berteriak “OEEE... JALAAAAAANGKOTEEEEEE!”. Jalangkote memiliki bentuk

seperti pastel, namun memiliki isian yang berbeda dengan pastel. Isian jalangkote terdiri dari

kentang, daging sapi cincang, wortel, telur rebus, taoge, soun, dan bawang prei. Berbeda

dengan pastel yang dari Jawa hanya berisi sayuran. Tidak hanya isian, jalangkote dimakan

dengan saus khas yang semakin memberikan cita rasa khas sulawesi.

Fungsi

Jalangkote biasa disajikan sebagai snack atau sebagai jajanan saat berbuka puasa.

Cara Pengolahan dan Penyajian

Bahan utama jalangkote dari kulitnya adalah tepung terigu, garam, minyak goreng,

dan santan. Santan membuat cita rasa gurih pada jalangkote. Sedang isiannya seperti yang

disebutkan di atas,ada kentang, daging sapi cincang, wortel, telur rebus, taoge, soun, dan

bawang prei. Isi dalam jalangkote telah kaya zat gizi untuk camilan. Tedapat kandungan

karbohidrat, terdapat protein hewani, serta vitamin dari sayur. Bumbu-bumbu pelengkapnya

yaitu merica, pala, bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir, dan kaldu bubuk. Untuk

saos bumbu-bumbunya ada bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, gula

pasir, garam, air, dan cuka. Saos untuk jalangkote sangtlah khas karena bercita rasa pedas dan

terdapat bahan berupa cuka yang khas.

Page 16: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Cara pembuatan:

Bahan:

Kulit:

1. 200 gr tepung terigu protein sedang

2. ½ sdt garam

3. 750 ml minyak goreng

4. 1 butir telur ayam

5. 60 ml santan

Isian:

1. 75 gr kentang (potong dadu)

2. 100 gr daging sapi cincang

3. 75 gr wortel (potong dadu)

4. 2 butir telur rebus yang telah dipotong menjadi 6 bagian

5. 50 gr taoge

6. 25 gr soun (direndam hingga lunak)

7. 1 bawang prei (diiris tipis)

8. 25 ml air

Bumbu jalangkote:

1. ½ sdt merica bubuk

2. ¼ sdt pala bubuk

3. 3 siung bawang putih (diiris tipis)

4. 4 butir bawang merah (diiris tipis)

5. Garam secukupnya

6. Gula pasir secukupnya

7. Kaldu bubuk secukupnya

Saus jalangkote:

1. 4 siung bawang putih

2. 3 butir bawang merah

3. 4 buah cabai meah

Page 17: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

4. 2 buah cabai rawit

5. ½ sdt cuka

6. 1 sdt gula pasir

7. Garam secukupnya.

Langkah-langkah membuatnya:

1. Membuat isian. Memanaskan 2 sendok minyak. Kemudian menumis bawang putih

dan bawang merah hingga harum. Kemudian menambahkan bawang prei, daging sapi

wortel dan kentang. Menuang air masak hingg ½ matang. Memasukkan semua bahan

isian lain kecuali telur. Masak hingga matang dan sisihkan.

2. Membuat kulit. Memasukkan terigu ke dalam wadah adonan. Menambahkan telur,

garam, dan santan. Adonan ini diaduk rata kemudian menambahkan 50 ml minyak

goreng dan diuleni hingga kalis. Menggilas adonan hingga memiliki tebal 3 mm

kemudian dipotong bentuk bulat dengan diameter 10 cm.

3. Mengambil 1 lembar kulit, letakkan 2 sendok makan adonan isi dan 1 potong telur di

atasnya. Mengatupkan dan merekatkan dengan putih telur membentuk ½ lingkaran

dan memilin tepinya.

4. Setelah adonan siap, memanaskan minyak untuk menggoreng adonan hingga matang.

5. Pembuatan saus jalangkote adalah mencampur dan menghaluskan semua bahan,

kecuali air dan cuka. Kemudian bumbu yang telah dihaluskan ditumis sampai matang

dengan 2 sdm minyak. Selanjutnya merebus air, memasukkan tumisan bumbu, dan

cuka. Masak hingga matang.

Page 18: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

2.6. Makanan Non Tradisional yang Tersebar di Pulau Sulawesi

2.6.1. Klappertaart

Sejarah

Sejarah kolonialisme di Hindia Belanda menimbulkan sejarah makanan, perjamuan

makan, dan politik makan. Banyak kuliner Indonesia yang mengadaptasi kuliner Belanda,

salah satunya adalah Klappertaart. Banyak orang mengira bahwa Klappertaart adalah kue

asli Indonesia. Padahal kue ini berasal dari Belanda yang resepnya dibawa oleh para

pedagang Belanda. Pada waktu itu persebaran hanya sebatas di Manado karena itulah

Klappertaart disangka sebagai makanan khas Manado.

Fungsi dan Budaya Daerah

Klappertaart biasanya disajikan saat ada pesta atau perayaan tertentu. Tapi sekarang di

waktu kapanpun dan siapapun bisa menikmati klappertaart tanpa harus menunggu perayaan

tertentu.

Cara Pengolahan dan Cara Penyajian

Bahan A:

1. 500 ml air kelapa

2. 125 gram gula pasir

3. 75 gram mentega

4. 40 gram tepung terigu

5. 25 gram maizena

6. 1/4 sendokteh vanili

7. 200 ml susu kental manis

8. 2 sendok makan rhum atau vanili

Page 19: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

9. 3 kuning telur

10. 25 gram kismis

11. 2 buah daging kelapa muda.

 Bahan B (Untuk Topping) :

1.  3 butir putih telur

2. 50 gram gula pasir

3. 10 gram tepung terigu

4. 25 gram kismis

5. 25 gram kenari cincang kasar

6. 1 sendok teh kayu manis

Cara Membuat Bahan A :

1.  Masak  250 ml air kelapa, gula pasir, dan mentega hingga mendidih

2. Campur sisa air klapa dengan tepung maizena, tepung terigu, dan vanili. Aduk rata

3. Masukan adonan tadi ke dalam air kelapa mendidih. Aduk rata.

4. Tambahlan kuning telur, susu kental manis, kelapa muda, kenari, dan kismis. Aduk

rata.

5. Masukan adonan ke dalam alumunium foil dengan diameter 12 cm, berbentuk oval

atau sesuai selera.

6. Panggang selama 15 menit dengan suhu 170-180 derajat Celcius, lalu keluarkan.

Bahan B ;

1. Kocok putih telur dan gula sampai putih dan kaku, lalu masukan tepung terigu. Aduk

rata.

2. Tuang kocokan putih telur tadi ke atas adonan, berikan cincangan kenari dan kismis,

lalu panggang kembali selama 15 menit. Angkat lalu dinginkan

Page 20: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

BAB III

Penutup

3.1. Simpulan

Banyak berbagai macam makanan tradisional yang ada di Pulau Sulawesi, misalnya

seperti Sinonggi yang merupakan salah satu makanan pokok yang terbuat dari sagu; Coto

Makassar yang sudah dikenal oleh hampir semua masyarakat Indonesia yang merupakan

salah satu lauk hewani yang berbahan dasar daging sapi, babat, jantung sapi dan hati sapi;

Barobbo merupakan salah satu pilihan lauk nabati yang juga termasuk makanan khas

Sulawesi yang terbuat dari Jagung.

Selain itu, Pulau Sulawesi juga mempunyai sayuran khas antara lain Uta Kelo dan

juga Pangi dan Saut. Ada pula jajanan tradisional yang berasal dari Pulau Sulawesi yaitu

Jalangkote, Jalangkote memiliki bentuk seperti pastel namun memiliki isian yang berbeda

dengan pastel. Isian jalangkote terdiri dari kentang, daging sapi cincang, wortel, telur rebus,

taoge, soun, dan bawang prei.

Ada pula makanan non tradisional yang tersebar di Pulau Sulawesi yaitu Klappertaart.

Klappertaart berasal dari Belanda yang resepnya dibawa oleh para pedagang Belanda. Pada

waktu itu persebarannya hanya sebatas di Manado karena itulah Klappertaart disangka

sebagai makanan khas Manado.

Page 21: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Daftar Pustaka

Admin. 2010. Sekilas tentang Coto Makassar dan Cara Pembuatannya.

http://www.rappang.com/2010/02/coto-makassar.html diakses pada tanggal 28 Maret 2014

Admin. 2011. Sayur Kelor (Uta Kelo), Menu Favorit Warga Kaili.

http://eightbspezharpalu.wordpress.com/2011/08/08/sayur-kelor-uta-kelo-menu-favorit-

warga-kaili/ . diakses 28 maret 2014

Admin. 2012. Nikmatnya uta kelo khas suku kaili.

http://www.indonesiawonder.com/id/tour/wisata-kuliner/nikmatnya-uta-kelo-khas-suku-kaili.

diakses pada tanggal 29 maret 2014

Admin. 2012. Resep-resep Indonesia.

http://members.quicknet.nl/eunice/resep2-indonesia/sulawesi-utara-3.html diakses pada

tanggal 29 Maret 2014

Admin. 2012. The history behind Klappertaart.

http://yummyklappertaart.blogspot.com/2012/12/the-history-behind-klappertaart.html diakses

pada tanggal 30 Maret 2014

Admin. 2013. Sinonggi, Makanan Khas Masyarakat Sulawesi.

http://halokdi.blogspot.com/2013/11/sinonggi-makanan-khas-masyarakat.html diakses pada

tanggal 28 Maret 2014

Admin. 2014. Kuliner Khas Manado.

http://wisatakulinerdimanado.blogspot.com/2014/01/kuliner-khas-manado-super-

lengkap.html diakses pada tanggal 29 Maret 2014

Page 22: Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara

Apriawan. 2013. Uta Kelo. http://tentangpalu.blogspot.com/2013/07/uta-kelo.html. diakses

pada tanggal 28 maret 2014

Ayu, Dyah. 2013. Behind of Klappertaart.

http://diah17.blogspot.com/2013_10_01_archive.html diakses pada tanggal 30 Maret 2014

Bungawali, Fany. 2012. Coto Makassar

http://superfunny006.wordpress.com/2012/05/16/coto-makassar/ diakses pada tanggal 28

Maret 2014

Gerald. 2010. Pangi dan Saut Makanan Khas Minahasa atau Manado.

http://geraldtoar.blogspot.com/ diakses pada tanggal 29 Maret 2014

Rezki,Rasyak. 2012. Barobbo' (Kuliner Tradisional bugis-makassar sulawesi selatan) =>

Delicious food from South Sulawesi . http://rezkirasyak.blogspot.com/2012/04/barobbo-

kuliner-tradisional-bugis.html . Diakses pada tanggal 28 Maret 2014

Walentina, Waluyanti. 2010. Jalang Enak Jalang Kote.

http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/12/1636/jalang_mantap_jalang_kote diakses pada

tanggal 29 Maret 2014

Yanti. 2012.Kue Jalangkote Asli Makassar. Cahayaterangkulhoo.blogspot.com/2012/05/ku-

jalangkote-asli-makassar.html. diakses pada tanggal 28 Maret 2014.