Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

13
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubah tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia< 1 tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan. Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total. I.2 RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah : 1. Bagaimana anatomi cairan dalam tubuh? 2. Apa saja cairan yang adadalam tubuh? 3. Apa saja kelainan yang berhubungan dengan cairan dalam tubuh? I.3 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan umum dari perbuatan makalah ini adalah agar lebih memahami tentang cairan ( sendi dan otak)

description

diagnostik

Transcript of Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

Page 1: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubah

tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia< 1 tahun

cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung

air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan

terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat

badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.

Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air.

Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan

osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan

eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung

dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel.

Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri

dari cairan tubuh total.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah :

1. Bagaimana anatomi cairan dalam tubuh?

2. Apa saja cairan yang adadalam tubuh?

3. Apa saja kelainan yang berhubungan dengan cairan dalam tubuh?

I.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan umum dari perbuatan makalah ini adalah agar lebih memahami tentang cairan

( sendi dan otak)

Page 2: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP FISIOLOGIS

KESEIMBANGAN CAIRAN

Sekitar 60% berat badan tubuh total terdiri dari atas air. Dari jumlah ini 2/3nya (66%)

adalah cairan intrasel dan 1/3nya (33% adalah cairan ekstrasel.Karena berperan dalam

pembentukan energi, pemeliharaan tekanan osmotik dan transport zat-zat di tubuh dan

menembus membran sel, air sangat diperlukan dalam kehidupan. Upaya mempertahankan

keseimbangan yang tepat antara asupan dan pengeluaran air sangatlah penting;jika seseorang

mengalami kelebihan hidrasi, maka dapat terjadi pengenceran elektrolit dan zat-zat terlarut

plasma, pembengkakan sel dan kemungkinan kematian. Rasa haus yang di dorong oleh pusat di

hipotalamus dan pengeluaran urine oleh ginjal mempertahankan keselarasan antara asupan dan

haluaran.

Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan berasal dari

minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800 – 2.500 ml/hari. Sekitar

1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan.Sedangkan pengeluaran cairan

melalui ginjal dalambentuk urine 1.200-1.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800

ml.

2.2 FUNGSI CAIRAN

Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.

Transport nutrient ke sel

Transport hasil sisa metabolism

Transport hormone

Pelumas antar organ

Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.

Page 3: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

3

Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 proses yaitu;

1.DIFUSI

Merupakan proses dimana partikel yang terdapat dala cairan bergerak rai konsentrasi

tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit

didisfusikan menembus membrane sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran

moleku, konsentrasi larutan, dan temperature.

2.OSMOSIS

Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membrane semipermeabel

dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke kkonsentrasi yang lebih tinggi yang

sifatnya menarik.

3.TRANSPORT AKTIF

Merupakan proses partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya

daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.

2.3 CARA PEMERIKSAAN CAIRAN

a .Pengukuran pemasukan cairan;

1) Cairan oral ; NGT dan oral

2) Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV

3) Makanan yang cenderung mengandung air

4) Irigasi kateter atau NGT

b. Pengukuran pengeluaran cairan;

1) Urine : volume, kelernihan/kepekatan

2) Fesef : jumlah dan konsisten

3) Muntah

4) Tube drainase

5) IWL

Page 4: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

4

c. Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat : normalnya + 200 cc

d. Data hasil pemeriksaan yang mungkin ditemukan pada;

Integumen : keadaan turgor kulit, edema, kelemahan otot, tetani dan sensasi rasa.

Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah, Hemoglobin dan bunyi jantung.

Mata : cekung, air mata kering.

Neurologi : reflex, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran.

Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-untah dan bising usus.

Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parental)

Tanda umum masalah elektrolit

Tanda kekurangan dan kelebihan cairan

Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan elektrolit.

Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status cairan

Status perkembangan seperti usia atau situasi social

Faktor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu pengobatan.

2.4 JENIS CAIRAN

2.4.1. CAIRAN SENDI

o Cairan Sendi adalah cairan viskos yang terdapat dalam rongga sendi

o Cairan sendi ini mensuplai makanan bagi kartilago sendi, pelumas dan

pelindung sendi

Page 5: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

5

o N komposisi cairan sendi = cairan plasma Jumlah

o cairan sendi pada sendi-sendi besar 1-3 m

PEMERIKSAAN

o Tes Makroskopis

o Tes Mikroskopis

o Tes Mikrobiologi

o Tes Kimia

o Tes Imunologi

PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI

Pemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: cairan synovial, tetapi mempunyai

nama lain berupa analisis cairan sendi. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu

mendiagnosis penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Cairan sendi diambil

menggunakan jarum yang ditusuk kedalam cairan itu berada( area diantara tulang pada sendi

tersebut). Cairan synovial menjadi pelumas dalam sendi. Cairan synovial akan memberikan

nutrisi bagi tulang rawan sehingga tidak dapat arus selama penggunaan ( gesekan dalam

pergerakan sendi).

Analisis cairan sendi terdiri dari serangkaian uji yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan

yang terjadi akibat dari penyakit tertentu.

Analisis cairan sendi dilakukan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di daerah

persendian, berupa;

1) Nyeri didaerah persendian

2) Eritema meliputi daerah persendian dan sekitarnya

3) Inflamasi di daerah persendian, dan

4) Akumulasi cairan sinovi

2.4.2. CAIRAN OTAK

Page 6: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

6

Cairan otak dibentuk oleh plexus chroideus dan merupakan hasil filtrasi dari plasma. Cairan ini

serupa dengan plasma bedanya hanya elemen-elemen yang terkandung didalamnya, umpamanya

kadar Na, Ca HCO3, glukosa dalam jumlah yang rendah dll. Perbedaan ini disebabkan adanya

permobility yang selektif dan faktor-faktor sekresi dari dinding plexus choroedeus. Disamping

itu dikenal pula istilah blood brain barrier dimana pada keadaan normal mencegah masuknya

beberapa bahan kedalam cairan otak misalnya bilirubin dan penicillin pada keadaan patologis

barrier ini rusak sehingga terdapat cairan otak yang patologis.

Fungsi cairan otak

1. Pelindung otak dari goncangan

2. Mengatur volume otak dengan jalan mengatur produksi cairan otak

3. Sebagai alat transport zat-zat makanan dan sisi metabolisme

Cara memperoleh cairan otak

Cairan otak diperoleh cara melakukan punksi pada :

1. Daerah lumbal (L3 dan L4)

2. Sisterna magna

3. Ventrikel otak ( sesuai dengan indikasi)

Pemeriksaan cairan otak

Pmeriksaan cairan otak meliputi :

1. Pemeriksaan makroskopis

2. Pemeriksaan mikroskopis

3. Pemeriksaan kimiawi

A. Pemeriksaan makroskopis

1. Pemeriksaan tentang kekeruhan

Page 7: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

7

Untuk melihat adanya kekeruhan maka cairan oatak dibandingkan dengan yang berisi aquadest,

dalam keadaan normal cairan otak jernih. Keadaan patologis dapat terjadi sebagai berikut:

· Opalescent : seperti kabut halus, gris hitam pada dasar tabung masih dapat dilihat

· Keruh : garis hitam pada dasar tabung tidak tampak lagi [ada keadaan ini jumlah sel

umumnya lebih besar 500 sel/mm3

Keadaan ini bisa disbabkan oleh perdarahan, sel-sel radang, dan kuman, leukositosis tidak selalu

disertai kekeruhan misalnya pada meningitis tuberculosa, meningitis syphili catabes dorsalis dan

polio myelitis pada keadaan ini cairan otak masih jernih.

2. Pemeriksaan tentang pH

Cairan otak dalam keadaan normal pH bereaksi sedikit alkalis

3. Pemeriksaan tentang B. J

Dalam keadaan normal B.J cairan otak sekitar 1.003-1.008

4. Pemeriksaan tentang warna

Dalam keadaan normal cairan otak tidak berwarna, dalam keadaan patologis cairan otak

berwarna :

Kekuning-kuningan

Warna ini dapat disebaakan derivat hemoglobin dari perdarahan yang telah lama terjadi (

minimum 6 jam maximum 1-1,5 minggu), brasal dari bilirubin darah bila intensitas ikterus hebat.

Cairan otak xanthocrome karena kadar protein yang sangat tinggi atau pendarahan dapat

membeku

Merah

Warna merah disebakan oleh karena:

mis: Pendarahan artifisialyang merupakan komplikasi dari punksi

Pendarahan sub arachnoidal

Coklat

Warna coklat disebabkan perdarahan yang lama disertai dengan adanya hemolisis , maka LC

akan berwarna coklat

Page 8: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

8

Keabu-abuan

Warna keabu-abuan ini disebabkan oleh adanya leukosit dalam jumlah besar

5. Pemeriksaan tentang pellicle ( bekuan halus)

Pada cairan otak yang normal pellicle / bekuan halus dapat diperlihatkan. Bila cairan otak

dibiarkan pada suhu kamar pada 24 jam

Pada meningitis purulenta, pellicle akan cepat terbentuk besar dan kasar dalam waktu beberapa

menit sampai 1 menit sampai 1 jam.

B. Pemeriksaan mikrocopis

1. pemeriksaan cytolosis

Pemeriksaan cytolosis penting untuk :

- Menghitung jumlah sel

- Mengetahui jenis sel dan perbandingannya

- Mengenal sel dan perbandingannya

Pemeriksaan harus segera dilakukan karen bila terlalu lama (lebih besar dari 30 menit ) akan

mengakibatkan jumlah sel berkurang ini disebakan karena :

- Sel mengalami cytolisis

- Sel mengendap sehingga sukar mendapatkan cairan otak yang homogen

- Sel banyak yang tertangkap dalam pellicle

- Cepat mengalami perubahan morfologis (bentuk)

C. Pemeriksaan kimia

Pemeriksaan kimia terdiri dari pemeriksaan terhadap :

- Protein

- Glucosa

- Chlorid

Page 9: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Akibat kekurangan Cairan

Dehidrasi

Dehidrasi adalah dimana tubuh kita mulai kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke

dalam tubuh total, berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau

hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium

yang lebih banyak dari air (dehidrasi hipetonik). Dehidrasi isotonik ditandai dengan tingginya

kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih

dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipetonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum

(kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).

Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam

tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih banyak

air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah

kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan

memenuhi kebutuhannya akan cairan.

Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar

hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat

ke dalam aliran darah yang disebuthormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal

untuk menahan air sebanyak mungkin.

Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari

cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan

darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan

air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik,

yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih.

Page 10: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

10

PENYEBAB

Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan

cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi:

Muntah

Diare

Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar

(air dan garam)

Panas yang berlebihan

Demam

Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan.

Penyakit tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidusdan

penyakitAddison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN

Untuk dehidrasi ringan yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika terjadi

kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan kalium.

Dalam dunia kedokteran, pemeriksan penunjang untuk dehidrasi adalah :

1. Kadar natrium plasma darah

2. Osmolaritas serum

3. Ureum dan kreatinin darah

4. BJ urin

5. Tekanan vena sentral (sentral venous pressure)

Page 11: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

11

TERAPI PENGOBATAN/PENANGANAN DEHIDRASI

Terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi seseorang yang terkena dehidrasi adalah :

Lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara

berkala sesuai kebutuhan

Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500

ml/24jam (30 ml/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan

penggantian defisit cairan kehilangan cairan yang masih berlangsung.

Menghitung kebutuhan cairan sendiri, termasuk jumlah insensible water loss sangat

perludilakukan setiap hari

MENGENALI GEJALA DEHIDRASI SESUAI DENGAN TINGKATANNYA :

1. Dehidrasi Ringan

Dehidrasi tingkatan ini dicirikan dengan tanda muka memerah, rasa yang sangat haus, kulit

kering dan pecah-pecah, volume urin berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya, pusing

dan lemah, kram otot terutama pada kaki dan tangan, kelenjar air mata berkurang

kelembabannya, sering mengantuk, mulut dan lidah kering dan air liur berkurang.

2. Dehidrasi Sedang

Dehidrasi tingkatan ini di tandai dengan penurunan tekanan darah, dalam kondisi tertentu

gampang sekali pingsan, kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung, kejang,

perut kembung, gagal jantung, ubun-ubun cekung, denyut nadi cepat dan lemah.

3. Dehidrasi Berat

Dehidrasi pada tingkatan ini sangatlah berbahaya jika tidak segera dilakukan pertolongan dan

penanganan,karna bisa mengakibatkan kematian. Tanda-tandanya adalah : kesadaran berkurang,

tidak buang air kecil, tangan dan kaki dingin serta lembab, denyut nadi semakin cepat dan lemah

sehingga tidak teraba, tekanan darah turun drastis sehingga tidak dapat diukur, ujung kuku,

mulut, dan lidah berwarna kebiruan.

Page 12: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

12

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air.

Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas

dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan

internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh

karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat

diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total.

Pemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: cairan synovial, tetapi mempunyai nama lain

berupa analisis cairan sendi. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu mendiagnosis

penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi

Page 13: Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

13

DAFTAR PUSTAKA

http//www. Pendahuluan kebutuhan cairan

http//www.geoogle cairan

farmakologi edisi 4

http//www. Pemeriksaaan cairan sendi dan pemeriksaan radiologi pada kelainan sendi.

Corwin,J.Elizabeth. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit: Buku Kedokteran EGC. 1997.

Depkes RI, Pusdiknakes. Biologi II. Edisi : II. Jakarta. 2004

http://ndiel2.wordpress.com/2011/05/30/pemeriksaan-gula-darah/

http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id

http://mypotik.blogspot.com/2011/03/dehidrasi-adalah-kekurangan-cairan.html

http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/fungsi-cairan-tubuh-manusia-gejala-dehidrasi-

dan-cara-mengatasi-kehilangan-cairan-tubuh/