Makalah CA Prostat
-
Upload
i-nengah-aditya-pramana -
Category
Documents
-
view
90 -
download
21
Transcript of Makalah CA Prostat
PENDAHULUAN
Merupakan keganasan yang terbanyak diantara keganasan sistem urogenitalia pria.
Tumor ini menyerang pasien yang berusia diatas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria
berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang menyerang pria
sebelum berusia 45 tahun.
1
PEMBAHASAN
DEFINISI
Neoplasma ganas yang berasal dari prostat, paling sering ditemukan diantara
keganasan sistem urogenitalia pria.
ETIOLOGI / PENYEBAB
Jarang ditemukan angka kejadian keganasan prostat yang tinggi di dalam satu
keluarga. Keganasan prostat sama dengan prostat normal, untuk pertumbuhan dan
perkembangannya bergantung pada hormon androgen. Hal ini tidak berarti bahwa karsinoma
prostat disebabkan oleh hormon androgen. Banyak keganasan prostat sensitif terhadap
hormon sehingga dapat digunakan perngobatan hormonal.
Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya adenokarsinoma prostat
adalah predisposisi genetik, pengaruh hormonal, diet, pengaruh lingkungan, dan infeksi.
Kanker prostat ternyata lebih banyak diderita oleh bangsa Afro-Amerika yang berkulit hitam
daripada berkulit putih. Sedangkan penduduk Jepang mempunyai insidens yang lebih rendah.
Sedangkan yang pindah ke Amerika mendapat kemungkinan yang lebih besar menderita
penyakit ini dibanding di negara asalnya. Ini menunjukkan pengaruh lingkungan dan
kebiasaan hidup sehari-hari juga berperan dalam patogenesis penyakit ini.
Kemungkinan untuk menderita kanker prostat menjadi dua kali jika saudara laki-
lakinya menderita penyakit ini. Kemungkinannya maik menjadi lima kali jika ayah dan
saudaranya juga menderita. Hal ini menandakan adanya faktor genetika yang melandasi
kanker prostat. Kebiasaan merokok dan paparan bahan kimia Kadmium (Cd) yang banyak
terdapat pada alat listrik dan baterai berhubungan erat dengan timbulnya kanker prostat.
Diet yang mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang, daging merah, dan
hati diduga meningkatkan kejadian kanker prostat. Beberapa nutrisi yang diduga dapat
menurunkan insidens kanker prostat, di antaranya adalah vitamin A, beta karoten, isoflavon
atau fitoestrogen yang banyak terdapat pada kedelai, likofen, dan vitamin E.
PATOGENESIS
Keganasan prostat biasanya berupa adenokarsinoma yang berasal dari kelenjar prostat
yang menjadi hipotrofik pada usia dekade kelima sampai ketujuh. Karsinoma prostat paling
sering (sekitar 75%) terjadi pada zona perifer, 15-20% pada zona sentral atau zona transisi.
Biasanya karsinoma prostat berupa lesi multisentrik. Derajat keganasan didasarkan pada
2
diferensiasi kelenjar, atipi sel, dan kelainan inti sel. Derajat G I, yaitu berdiferensiasi baik,
derajat G II yang berdiferensiasi sedang, dan derajat G III yang berdiferensiasi buruk.
Pembagian derajat ini merupakan indikator pertumbuhan dan progresivitas tumor.
GEJALA KLINIS dan TANDA
Pada kanker prostat stadium dini, sering kali tidak menunjukkan gejala atau tanda
klinis. Tanda itu muncul setelah kanker berada pada stadium yang lebih lanjut. Kanker
prostat stadium dini biasanya ditemukan pada saat pemeriksaan colok dubur berupa nodul
keras pada prostat atau secara kebetulan ditemukan adanya peningkatan kadar tumor marker
PSA (Prostate Spesific Antigens) pada saat pemeriksaan laboratorium.
Kebanyakan penderita baru datang pada stadium lanjut dengan keluhan obstruksi
berupa kesulitan miksi, nyeri kencing, atau hematuria, yang menandakan bahwa kanker telah
menekan uretra atau tanda metastase ke tulang atau organ lain, seperti gejala lesi
medulaspinalis, nyeri pada tulang, fraktur patologik.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan fisik yang penting adalah melakukan colok dubur. Pada stadium dini
seringkali sulit untuk mendeteksi kanker prostat melalui colok dubur sehingga harus dibantu
dengan pemeriksaan USG transrektal (TRUS). Keganasan prostat biasanya timbul bila
ditemukan kelainan konsistensi, yaitu bagian prostat yang keras, nodul, ketidakrataan, atau
asimetri pada pemeriksaan colok dubur, meskipun baik untuk diagnosis, tidak tepat untuk
penentuan derajat penyebaran karena bersifat subjektif. Diagnosis pasti hanya dengan
pemeriksaan patologik.
Untuk keganasan prostat dikenal petanda tumor, yaitu fosfatase asam prostat (prostate
acid phosphatase, PAP) dan antigen khas prostat (prostate spesific antigen, PSA) yang
sensitivitasnya tinggi dan spesifisitasnya tidak terlalu tinggi, tetapi lebih tinggi dibandingkan
PAP. Pada metastasis tulang biasanya kadar fosfatase di darah meningkat.
Ultrasonografi transrektal memberikan gambarn hipoekoik pada kira-kira 60%
karsinoma prostat. Ultrasonografi juga dapat dipakai untuk menentukan penyebaran ke vesika
seminalis dan kelenjar limfe yang dekat penuntun biopsi jarum.
Sensivitas CT-Scan untuk menentukan pembesaran kelenjar getah bening berkisar
antara 50-75% dan spesifitasnya sekitar 85-100%. MRI tidak memberi banyak manfaat dalam
diagnosis karsinoma prostat. Untuk menentukan metastasis jauh ke tulang, biasanya
3
dilakukan pemeriksaan radioisotop yang dapat menentukan tingkat penyebaran ke tulang
secara tepat.
Tingkat
penyebaranGejala dan tanda klinis Tata laksana
Prognosis hidup 15
tahun
T1a Tidak ada Observasi Normal
T1b Tumor difus Prostatektomi radikal 30-46%
T2a Nodul tunggal 1-1,5 cm Prostatektomi radikal 50-60%
T2b/T3 Nodul tunggal >1,5cm Prostatektomi radikal 35-45%
T4 Pengluasan periprostat Radiasi dan
limfedenektomi
20-30%
N+/M+ N+ atau M+ Terapi hormonal,
radiasi lokal paliatif
0-10%
PENATALAKSANAAN
Penderita stadium T0/T1a sebaiknya diobservasi seumur hidup karena sebagian besar
tidak akan berkembang menjadi stadium lanjut atau invasif. Kelangsungan hidup penderita
stadium A1 yang tidak diberikan penanganan, tidak berbeda dari orang tanpa karsinoma
prostat. Pada stadium T1b-T2b, biasanya dilakukan prostatektomi radikal yang terdiri atas
prostatektomi total, termasuk simpai bedah dan vesika seminalis, dan diseksi kelenjar limfe
regional di panggul. Pembedahan ini dapat dilakukan secara retropubik maupun perineal.
Radiasi ditujukan untuk pasien tua atau pasien dengan tumor loko-invasif dan tumor
yang telah mengadakan metastasis. Pemberian radiasi eksterna biasanya didahului dengan
limfadenektomi. Terapi hormonal berdasarkan atas konsep dari Hugins yaitu “Sel epitel
prostat akan mengalami atrofi jika sumber androgen ditiadakan”. Sumber androgen
ditiadakan dengan cara pembedahan atau medikamentosa. Meniadakan sumber androgen
pada sel target disebut sebagai androgen deprivation therapy (ADT). Menghilangkan sumber
androgen yang berasal dari testis tidak cukup, karena 10% masih ada dari kelenjar androgen.
Maka dari itu perlu dilakukan blokade androgen total.
4
TINDAKAN/OBAT MEKANISME KERJA MACAM OBAT
Orkidektomi Menghilangkan sumber
androgen dari testis
Estrogen Anti androgen DES (di etil stilbesterol)
LHRH agonis Kompetisi dengan LHRH Leuprolide, Buserelin, Goserelin
Antiandrogen non steroid Menghambat sistesa
androgen
Menghambat aktivitas
androgen (sebagai
antagonis reseptor
androgen)
Ketonazole, Aminoglutetimid,
Spironololakton
Flutamid, Casodex, Megesstrol
asetat, dan Siproheptadin
Antiandrogen steroid Siproteron asetat
Blokade androgen total Menghilangkan sumber
androgen dari testis
maupun dari kelenjar
suprarenal
Kombinasi orkidektomi atau
LHRH agonis dengan
antiandrogen
Tulang merupakan tempat paling sering terjadinya metastase kanker prostat, kejadian
metastasis kanker ini pada tulang kurang lebih 80%. Metastasis tulang menyebabkan berbagai
morbiditas, diantaranya adalah nyeri, kompresi korda spinalis, dan fraktur patologi.
Terapi kanker prostat stadium lanjut adalah ADT. Namun keberhasilannya hanya 70-
80% dengan median durasi hingga 12-24 bulan. Salah satu akibat pemakaian jangka panjang
ADT adalah pada sistem metabolisme sensitifitas insulin menurun yang menyebabkan
peningkatan kadar LDL dan kolesterol, dan pada sistem skeletal terjadi peningkatan turn over
tulang, densitas tulang (Bone mineral density / BMD) menurun, dan meningkatnya resiko
terjadinya fraktur. Untuk itu pada terapi ADT, dianjurkan untuk selalu memantau BMD.
HRPC ( Hormone refractory prostate cancer) adalah terjadinya kekambuhan kanker
prostat meskipun pasien masih mendapat terapi hormonal (ADT) atau kadar testosteron
masih dalam kadar kastrasi (<50 mg/dl).
5
KESIMPULAN
Merupakan keganasan yang terbanyak diantara keganasan sistem urogenitalia pria.
Tumor ini menyerang pasien yang berusia diatas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria
berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang menyerang pria
sebelum berusia 45 tahun.
Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya adenokarsinoma prostat
adalah predisposisi genetik, pengaruh hormonal, diet, pengaruh lingkungan, dan infeksi. Diet
yang mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang, daging merah, dan hati diduga
meningkatkan kejadian kanker prostat. Beberapa nutrisi yang diduga dapat menurunkan
insidens kanker prostat, di antaranya adalah vitamin A, beta karoten, isoflavon atau
fitoestrogen yang banyak terdapat pada kedelai, likofen, dan vitamin E.
Keganasan prostat biasanya berupa adenokarsinoma yang berasal dari kelenjar prostat
yang menjadi hipotrofik pada usia dekade kelima sampai ketujuh. Karsinoma prostat paling
sering (sekitar 75%) terjadi pada zona perifer, 15-20% pada zona sentral atau zona transisi.
Biasanya karsinoma prostat berupa lesi multisentrik. Derajat keganasan didasarkan pada
diferensiasi kelenjar, atipi sel, dan kelainan inti sel. Derajat G I, yaitu berdiferensiasi baik,
derajat G II yang berdiferensiasi sedang, dan derajat G III yang berdiferensiasi buruk.
Pembagian derajat ini merupakan indikator pertumbuhan dan progresivitas tumor.
Pada kanker prostat stadium dini, sering kali tidak menunjukkan gejala atau tanda
klinis. Tanda itu muncul setelah kanker berada pada stadium yang lebih lanjut. Kanker
prostat stadium dini biasanya ditemukan pada saat pemeriksaan colok dubur berupa nodul
keras pada prostat atau secara kebetulan ditemukan adanya peningkatan kadar tumor marker
PSA (Prostate Spesific Antigens) pada saat pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan fisik yang penting adalah melakukan colok dubur. Pada stadium dini
seringkali sulit untuk mendeteksi kanker prostat melalui colok dubur sehingga harus dibantu
dengan pemeriksaan USG transrektal (TRUS). Pemeriksaan fisik yang penting adalah
melakukan colok dubur. Pada stadium dini seringkali sulit untuk mendeteksi kanker prostat
melalui colok dubur sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan USG transrektal (TRUS).
Keganasan prostat biasanya timbul bila ditemukan kelainan konsistensi, yaitu bagian prostat
yang keras, nodul, ketidakrataan, atau asimetri pada pemeriksaan colok dubur. Untuk
keganasan prostat dikenal petanda tumor, yaitu fosfatase asam prostat (prostate acid
phosphatase, PAP) dan antigen khas prostat (prostate spesific antigen, PSA) yang
6
sensitivitasnya tinggi dan spesifisitasnya tidak terlalu tinggi, tetapi lebih tinggi dibandingkan
PAP. Pada metastasis tulang biasanya kadar fosfatase di darah meningkat.
Penderita stadium T0/T1a sebaiknya diobservasi seumur hidup karena sebagian besar
tidak akan berkembang menjadi stadium lanjut atau invasif. Kelangsungan hidup penderita
stadium A1 yang tidak diberikan penanganan, tidak berbeda dari orang tanpa karsinoma
prostat. Pada stadium T1b-T2b, biasanya dilakukan prostatektomi radikal yang terdiri atas
prostatektomi total, termasuk simpai bedah dan vesika seminalis, dan diseksi kelenjar limfe
regional di panggul. Pembedahan ini dapat dilakukan secara retropubik maupun perineal.
HRPC ( Hormone refractory prostate cancer) adalah terjadinya kekambuhan kanker
prostat meskipun pasien masih mendapat terapi hormonal (ADT) atau kadar testosteron
masih dalam kadar kastrasi (<50 mg/dl).
7
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : Sagung Seto
Sjamsuhidajat, de Jong.2011. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : EGC
8