makalah bobot Badan dan Luas permukaan Tubuh.docx

14
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA BERAT BADAN DAN LUAS PERMUKAAN TUBUH OLEH NAMA : RIZA ROSYITA YUSTINIANUS NIM. : 13.01.293 KELAS : TRANSFER 2014 KELOMPOK : I (SATU) SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR 2015

Transcript of makalah bobot Badan dan Luas permukaan Tubuh.docx

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA BERAT BADAN DAN LUAS PERMUKAAN TUBUH

OLEH NAMA: RIZA ROSYITA YUSTINIANUSNIM. : 13.01.293 KELAS: TRANSFER 2014KELOMPOK: I (SATU)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASIMAKASSAR2015

BAB IPENDAHULUAN Dosis obat yang harus diberikan pada pasien untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung dari banyak faktor, antara lain usia, bobot badan, jenis kelamin, besarnya permukaan badan, beratnya penyakit dan keadaan daya tangkis penderita (Tjay, Tan Hoan: 2007).Dosis obat yang disetarakan oleh farmakope-farmakope umumnya berdasarkan usia dan bobot badan. Orang dewasa umumnya dianggap mrmpunyai bobot badan 70 kg. Wanita dengan perawakan lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih banyak lemak, umumnya lebih rendah bobot badannya dibanding pria. Berat badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/ kg, akan tetapi perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan berat badan saja. Seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat badannya seringkali membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari pada orang yang dewasa (kecuali pada neonatus) (Ganiswara, 1995).Pendapat mutakhir menganjurkan dosis obat dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh. Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan tubuh. Berdasrkan uas permukaan tubuh ini, besarnya dosis anak sebagai persentase dari dosis dewasa (Ganong: 2002).Takaran farmakope yang dimuat dalam farmakope Indonesia dan farmakope nagara-negara lain hanya dimaksudkan sebagai pedoman saja. Begitu pula dosis maksimal (DM) yang bila dilampaui dapat mengakibatkan efek toksis bukan merupakan batas yang mutlak harus dibatasi (Tjay, Tan Hoan: 2007).Adanya hubungan antara permukaan badan dengan kecepatan metabolisme obat sangat memungkinkan untuk menghitung dosis secara lebih tepat. Semakin bertambahnya usia maka perbandingan antara permukaan badan dan bobotnya akan lebih kecil.

BAB IIPEMBAHASAN II.1 Klasifikasi Status GiziII.1.1 World Health Organisation (WHO) World Health Organisation mengklasifikasikan ukuran status gizi melalui ukuran indeks massa tubuh (IMT) sebagai berikut: Tabel 1. Klasifikasi status gizi menurut berdasarkan IMT WHOKlasifikasiBMI

Underweight