Makalah Blok 9
-
Upload
cristofher-sitanggang -
Category
Documents
-
view
31 -
download
17
description
Transcript of Makalah Blok 9
Kelebihan Berat Badan Akibat Mengkonsumsi Lemak dan Karbohidrat Berlebihan
Cristofher Sitanggang
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
NIM : 102012281. E-mail : [email protected] Kelompok : E10
1. Pendahuluan
Setiap manusia memerlukan energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari baik secara
aktif maupun pasif. Secara aktif misalnya belajar, berlari, kedinginan dan lain-lain.
Sedangkan secara pasif misalnya saat kita sedang tidur.
Energi diperoleh pada saat manusia makan. Makanan masuk ke dalam tubuh melalui
suatu sistem tubuh yang disebut sistem digestive. Sistem ini berawal dari mulut, dan berujung
pada pembuangan hasil sisa metabolisme yang berupa feses melalui anus. Pada saat di dalam
tubuh makanan dicerna melalui beragam organ-organ yang vital maupun organ-organ
tambahan dalam sistem digestive ini. Namun tidak semua makanan dapat dicerna di dalam
tubuh, yang juga berarti tidak semua makanan sehat untuk dikonsumsi oleh tubuh. Manusia
harus selalu tepat dalam memilih makanan yang sehat untuk energi bagi tubuh.
Manusia tidak bisa dilepaskan dari sistem ini. Manusia tidak bisa hidup tanpa
mendapatkan energi. Berkaitan dengan pentingnya sistem ini, saya akan membahasnya di
dalam makalah ini.
2. Isi
2.1 Skenario
Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran berusia 19 tahun , datang ke poliklinik
dengan berat badan berlebih (tinggi badan 150 cm dan berat badan 75 kg). Sejak kecil dia
terbiasa makan gorengan dan camilan berlemak , nasi dengan sayur bersantan dan lauk pauk
yang digoreng , minum susu es krim, dan kurang suka makan sayuran dan buah-buahan.
2.2 Hipotesis
Kelebihan berat badan disebabkan karena kelebihan mengkonsumsi lemak dan
karbohidrat.
1
3. Pembahasan
Organ yang Terlibat
Gambar : Hati, Pankreas, dan Kantung Empedu1
1. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar di balik kurvatur besar lambung.
Sel-sel endokrin (pulau-pulau Langer-hans) pankreas mensekresi hormon insulin dan
glukagon. Sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan
berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi.2
Produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui duktus pankreas, yang menyatu
dengan duktus empedu komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula
hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus empedu komunis membuka
secara terpisah pada duodenum. Sfingter Oddi secara normal mempertahankah keadaan
mulut duktus agar tetap tertutup.2
Secara histologi, kelenjar pankreas merupakan kelenjar ganda, terdiri atas bagian
eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin mirip dengan kelenjar parotis. Memang pars
terminalis kelenjar berupa asinus. Di dalam asinus sering dapat dijumpai sel sentroasiner
yang membatasi lumen asinus. Sel ini tidak ada pada kelenjar parotis. Sel ini sebenarnya
merupakan awal duktus interkalaris, yaitu saluran keluar kelenjar yang terkecil yang
dilapisi oleh epitel selapis kubis atau kubis rendah. Duktus sekretorius (intralobularis)
jarang atau sedikit jumlahnya walapun selalu ada.3
2
Gambar : Histologi Pankreas4
2. Hati (Hepar)
Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak dibawah kerangka iga. Beratnya 1,500g
dan pada kondisihidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati
menerima darah teroksigenasi dari arterihepatika dan darah yang tidak teroksigenasi
tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatica. Hati terbagimenjadi lobus kanan dan
kiri.2
a. Lobus kanan hati lenih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utama,
lobus kanan atas, lobuskuadratus, dan lobus kaudatus.2
b. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Diantara kedua lobus
terdapat vena portahepatica, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan
duktus.2
c. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk
membentuk jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak di antara
lempeng-lempeng sel , saluran portal, masing-masingberisi sebuah cabang vena
portal, arteri hepatica, duktus empedu, membentuk sebuah lobulus portal.2
Secara histologi, hati berbentuk bidang persegi banyak (poligonal) sehingga terlihat
lobulus klasik hati . Sisi bidang ini merupakan batas lobulus yang dibentuk oleh jaringan
ikat jarang (jaringan interlobularis), yang pada hati babi jaringan ini sangat jelas terlihat
tetapi pada hati manusia batas atau jaringan ini tidak begitu jelas.3
Di luar vena sentralis ini terdapat deretan sel-sel hati yang tersusun bak jari-jari
mengarah ke jaringan interlobularis. Diantara deretan sel hati tersebut terdapat sinusoid
3
hati yang bermuara kedalam vena sentralis tadi. Muara ini tidak selalu terlihat jelas
karena selalu terpotong. Dinding sinusoid berupa selapis sel endotel yang terlihat
melekat pada deretan sel-sel hati. Sel endotel ini berbentuk gepeng dengan inti yang
gepeng pula dan mempunyai kromatin padat. Pada beberapa sajian di lihat adanya suatu
sel dengan inti yang berkromatin tidak terlalu padat, bila terlihat, tampak sitoplasmanya
bercabang-cabang dan menempel pada dinding sinusoid yang berseberangan. Di dalam
sitoplasmanya dapat dilihat benda-benda asing yang telah dilahapnya (fagositosis). Sel
ini disebut sel Kuppfer. Tanpa adanya benda asing ini sulit untuk memastikan adanya sel
Kuppfer.3
Sel hati berbentuk poligonal dengan inti bulat atau sedikit lonjong dan kromatin agak
padat. Kadang dapat dilihat sel hati dengan inti ganda. Dengan pembesaran kuat (45 x)
kadang dapat dilihat kanalikuli biliaris di antara dua dinding sel hati yang berhimpitan,
yang terlihat sebagai bintik atau lubang kecil saja.3
Saluran Herring merupakan duktus biliaris intralobular. Letaknya ditepi lobulus.
Dindingnya sebagian di batasi oleh sel hati dan sebagian lagi oleh epitel selapis kubis.
Saluran ini pendek sehingga agak sulit dicari.3
Di dalam jaringan interlobular dapat ditemukan duktus biliaris yang dindingnya
dilapisi epitel selapis atau berlapis kubis tergantung dari besarnya saluran. Pada salah
satu sudut jaringan interlobularis biasanya dapat ditemukan duktus biliaris, A rteriol
cabang A.hepatika, venul cabang V.porta Daerah ini disebut segitiga Kiernan. Di sini
kadang-kadang dapat pula ditemukan pembuluh limf kecil. Pada beberapa sajian dapat
ditemukan vena yang lebih besar yang disebut V.sublobularis.5
Gambar : Histologi Hepar5
4
Fungsi utama hati2
a. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi
lemak.
b. Metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak, dan karbohidrat tercerna.
i. Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatik gula darah. Hati
menyimpanglukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali
menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.
ii. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak.
Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.
iii. Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein dan terlibat dalam
penyimpanan danpemakaian lemak.
iv. Hati mensintesi unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolesterol, dan
fosfolipid).
v. Hati mensintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini
juga mensintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan
mensekresinya kedalam empedu.
c. Penyimpanan. Hati menyimpan mineral sepeti zat besi dan tembaga serta vitamin
latur lemak (A, D, E,dan K). Dan hati menyimpan toksin tertentu ( pestisida, serts
obat yang tidak dapat diuraikan dandiekskresikan.
d. Detoksifikasi, hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.
Hati memfagositeritrosit dan zat asing terdisintegrasi dalam darah.
e. Produki panas, berbagai aktivitas kimia tubuh dalam hati menjadikannya sebagai
sumber panas utamadalam tubuh, terutama saat tidur.
f. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung,
dan bersama limpamengatur volume darah yang diperlukan tubuh.
Mekanisme Pencernaan6
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan
dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya
merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan
makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
5
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Makanan ini mulai
dicerna secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanik dalam mulut dilakukan oleh
gigi, sedangkan pencernaan secara kimawi dilakukan oleh kelenjar air liur (saliva). Lalu
setelah itu, makanan masuk ke kerongkongan yang berfungsi sebagai jalan bolus dari mulut
ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan
adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi
karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara
memanjang dan melingkar.
Selanjutnya, setelah makanan masuk ke lambung terjadilah pencernaan secara
kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada
dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan
lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat
beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat
masuk ke lambung.
Lalu selanjutnya, makanan sudah dipecah menjadi molekul-molekul pati yang telah
dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di
lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus
halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa.
Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan
semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Di usus halus inilah yang mengakhiri proses pencernaan makanan. Selanjutnya,
diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati. Lalu
setelah itu, masuk ke usus besar untuk diserap oleh garam dan air sehingga terbentuk feses
yang dikeluarkan melalui anus.
Pencernaan dan penyerapan karbohidrat
Karbohidrat utama dalam makanan adalah polisakarida, disakarida dan monosakarida.
Di mulut,zat tepung (polimer glukosa) dicerna oleh enzim amylase saliva.Enzim ini bekerja
secara optimum pada pH 6.8.Namun,apabila bolus sampai ke lambung,keasaman getah
lambung menghambat kerja amylase saliva. Maka,pencernaan karbohidrat tidak berlaku di
lambung.Apabila isi lambung memasuki usus halus, amylase saliva dan amylase pankreas
6
kembali bekerja pada polisakarida di dalam makanan.Hasil akhir daripada pencernaan ini
adalah oligosakarida,yaitu : maltose,maltotriosa dan dekstrin.
Enzim oligosakaridase yang berfungsi untuk melanjutkan pencernaan berada di
bagian luar brush border,yaitu pada membrane mikrovili usus halus.
Setelah siap dicerna,di mana semua hasil pencernaan karbohidrat adalah monosakarida,yaitu :
glukosa,galaktosa dan fruktosa.Molekul-molekul ini akan kemudiannya diserap ke dinding
usus halus.
Kerana rendahnya konsentrasi Na+ intrasel di sel usus, Na+ bergerak ke dalam sel
sesuai dengan gradient konsentrasinya.Glukosa pula akan ikut bergerak bersama Na+dan
dilepaskan ke dalam sel.Jadi,transport glukosa merupakan transport aktif sekunder,di mana
energi untuk transport glukosa diperoleh secara tidak langsung melalui transport aktif Na+
keluar dari sel.
Pengangkutan glukosa juga turut mengangkut galaktosa.Namun,untuk
fruktosa ,mekanismenya berbeda.Penyerapan fruktosa berlangsung dengan difusi
terfasilitasi dari lumen halus ke dalam eritrosit dan keluar dari eritrosit untuk masuk ke
dalam interstisium.
Glukosa,setelah dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa kotranspor,kluar dari sel mengikuti
penurunan gradient konsentrasi untuk masuk ke dalam darah melalui vilus.
Pencernaan dan penyerapan protein
Pencernaan protein bermula di lambung di mana terdapatnya pepsin untuk.Pepsin
awalnya disekresi dalam bentuk precursor inaktif (proenzim) dan cuma diaktifkan dalam
lambung.Perkusor pepsin disebut pepsinogen dan asam hidroklisa (HCl).
Pepsin menghidrolisis ikatan antara asam amino aromatik dan asam amino kedua sehingga
hasilnya adalah polipeptida dengan pelbagai ukuran.pH optimum untuk pepsin bekerja adalah
1.6 – 3.2 ( asam).Kerja pepsin akan terhenti apabila isi lambung mula memasuki duodenum
dan bercampur dengan getah pankreas yang bersifat alkali.
Di usus halus,polipeptida yang terbentuk melalaui pencernaan di lambung di cerna
lebih lanjut oleh enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal dari pankreas dan mukosa usus
halus.Tripsin, kimotripsin dan elastase. Protein dari makanan dan protein endogen
dihidrolisis menjadi konstituen-konstituen asam amino dan beberapa fragmen peptide kecil
oleh pepsin lambung dan enzim proteolitik pankreas.Asam amino akan diserap ke dalam sel
epitel usus halus dan masuk kedalam darah melalui mekanisme transportasi sekunderyang
bergantung pada NA+ dan energi. Peptida-peptida kecil pula diangkut oleh pembawa
7
spesifik dan diuraikan menjadi asama amino dan aminopeptidase yang terdapat di brush
border sel epitel atau oleh peptidase intrasel.Pencernaan akhir asam amino terjadi di tiga
tempat,yaitu :lumen usus halus,brush border dan sitoplasma sel mukosa.Seperti
monosakarida, asam amino masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus.
Penyerapan asam amino di duodenum dan jejunum berlangsung dengan cepat tapi
penyerapan di ileum berlangsung dengan lambat.
Pencernaan dan penyerapan lemak.
Pencernaan lemak kebanyakannya bermula di duodenum apabila enzim lipase
pankreas disekresi. Enzim ini menghidrolisis ikatan trigliserida dan bekerja pada kecepatan
yang sangat rendah. Enzim ini juga bekerja pada lemak yang telah diemulsikan. Lemak
relatifnya adalah tidak larut air. Namun begitu,d engan bantuan garam empedu, lesitin dan
monogliserida yang memberi efek deterjen, lemak akhirnya diemulsikan dan siap untuk
dicerna oleh enzim lipase pankreas.
Apabila konsentrasi garam empedu di usus halus meningkat dan kantung empedu
berkontraksi,lipid dan garam empedu berinteraksi lalu membentuk misel. Pembentukan misel
melarutkan lipid dan menyebabkan terjadinya mekanisme transport lipid ke enterosit.
Setelah misel ini mencapai membran luminal sel epitel, monogliserida dan asam lemak
berdifusi secara pasif dari misel dan menembus komponen lemak membrane sel epitel untuk
memasuki interior sel-sel tersebut.
Setelah berada di dalam sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas diseintesis
ulang menjadi trigliserida dan ia bergabung membentuk butir dan dibungkus oleh lipoprotein
sehingga menjadi larut didalam air. Butir ini dikenal sebagai kilomikron. Ia dikeluarkan
secara eksositosis dari sel epitel ke dalam cairan interstisium di dalam vilus. Seterusnya ia
masuk ke dalam lakteal pusat.
Garam-garam empedu pula secara terus menerus mengulang fungsi mereka untuk
melarutkan lemak di sepanjang usus halus sampai semua lemak diserap. Pemindahan
monogliserida dan asam lemak bebas dari kimus menembus masuk sel epitel adalah
merupakan proses pasif namun,keseluruhan mekanisme ini tetap memerlukan energi,terutama
ketika garam empedu secara aktif disekresikan oleh hati dan sintesis ulang trigliserida dan
pembentukan kilomikron.1, 2
8
Enzim Pencernaan7
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan
kecepatan reaksi kimia. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat,
mengubah reaktan menjadi produk, lalu melepaskan produk. Walaupun enzim dapat
mengalami modifikasi selama urutan ini, pada akhir reaksi enzim kembali ke bentuk asalnya.
Selain meningkatkan kecepatan reaksi, enzim mengadakan cara untuk mengatur kecepatan
reaksi dalam jalur metabolik tubuh. Enzim sebagai katalisator. Suatu enzim berikatan dengan
substrat reaksi dan mengubah substrat menjadi produk. Substrat berikatan dengan tempat
pengikatan substrat spesifik yang terdapat di enzim melalui interaksi dengan residu asam
amino enzim. Geometri ruang yang diperlukan untuk semua interaksi antara substrat dan
enzim menyebabkan setiap enzim selektif bagi substratnya, dan memastikan bahwa yang
dihasilkan hanyalah produk yang spesifik.
Tempat pengikatan substrat bertumpang-tindih dengan tempat katalitik enzim, daerah
pada enzim di mana reaksi berlangsung. Dalam tempat aktif, gugus fungsional residu asam
amino enzim, senyawa yang disebut koenzim, dan logam yang melekat erat berpartisipasi
dalam reaksi. Gugus fungsional di tempat aktif enzim mengaktifkan substrat dan menurunkan
energi yang dibutuhkan untuk membentuk stadium antara reaksi yang berenergi tinggi
(stadium transisi). Sebagian strategi katalitik yang digunakan enzim, misalnya katalisis asam-
basa umum, pembentukan zat antara kovalen, dan stabilisasi stadium transisi, digambarkan
oleh kimotripsin. Efektifitas berbagai obat dan toksin bergantung pada kemampuannya
menghambat suatu enzim. Inhibitor paling kuat membentuk ikatan kovalen dengan gugus
reaktif di tempat aktif enzim, atau merupakan analog dari stadium antara reaksi, misalnya
stadium transisi.7
Macam-macam enzim pencernaan yaitu :8
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi
enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
2. Enzim amilase
9
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar
pankreas. Kerja enzim amilase yaitu : Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau
pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim
amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih
sederhana yaitu maltosa.
3. Enzim maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa
menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul
glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat
mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.
4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya
pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas
jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :
Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton.
Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang
membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk
protein untuk berbagai kebutuhan sel.
6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk
mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju.
Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
10
7. Asam khlorida (HCl)
Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh
kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang
tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut
penyakit ”mag”.
8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu
mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan
berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua
atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi
empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga
membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna
menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
9. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus
dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya
sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :
Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks
yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga
perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul
lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih
kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh
cairan getah bening (limfe).2
Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan sistem yang penting dalam tubuh untuk mendapatkan energi. Energi yang kita dapat berasal dari makanan yang kita makan, yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein serta mineral yang akan dicerna dan diserap melalui sekresi
11
enzim dan hormon dalam tubuh kita. Oleh karena itu, kita perlu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk kehidupan tubuh kita. Tetapi harus perlu diperhatikan dalam memilih makanan kita harus mempertimbangkan kandungan nutrisi. Nutrisi yang harus diperhatikan seperti karbohidrat, lemak dan protein harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, jangan berlebih. Jika berlebih akan mempengaruhi tubuh kita sendiri seperti pada obesitas.
Daftar Pustaka
1. Hati, pankreas, dan kantung empedu. 2010. Diunduh dari:
http://www2.jogjabelajar.org/jlg2010/sma/biologi/bio_sma_xi_3_3/materi/images/
dedanium.png.
2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003. h.281-95.
3. Unqueira, Luiz Carlos. Histologi dasar : teks dan atlas. Jakarta : EGC, 2007.
4. Histologi Pankreas. 2003. Diunduh dari:
http://www.histol.chuvashia.com/images/digestive/pancreas-01-l.jpg.
5. Histologi Hati. 2003. Diunduh dari
http://www.histol.chuvashia.com/images/digestive/liver-04-l.jpg
6. Socias, M. Sistem Pencernaan. Malaysia: Pelangi Library Sdn. Bhd. 1999.
7. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: EGC; 2000. h.96.
8. Hall, JE. Buku saku fisiologi kedokteran Guyton & Hall. Edisi 11. Jakarta : EGC,
2009.
12