Makalah Blok 9

19
Kelebihan Berat Badan Akibat Mengkonsumsi Lemak dan Karbohidrat Berlebihan Cristofher Sitanggang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana NIM : 102012281. E-mail : [email protected] Kelompok : E10 1. Pendahuluan Setiap manusia memerlukan energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari baik secara aktif maupun pasif. Secara aktif misalnya belajar, berlari, kedinginan dan lain-lain. Sedangkan secara pasif misalnya saat kita sedang tidur. Energi diperoleh pada saat manusia makan. Makanan masuk ke dalam tubuh melalui suatu sistem tubuh yang disebut sistem digestive. Sistem ini berawal dari mulut, dan berujung pada pembuangan hasil sisa metabolisme yang berupa feses melalui anus. Pada saat di dalam tubuh makanan dicerna melalui beragam organ-organ yang vital maupun organ-organ tambahan dalam sistem digestive ini. Namun tidak semua makanan dapat dicerna di dalam tubuh, yang juga berarti tidak semua makanan sehat untuk dikonsumsi oleh tubuh. Manusia harus selalu tepat dalam memilih makanan yang sehat untuk energi bagi tubuh. Manusia tidak bisa dilepaskan dari sistem ini. Manusia tidak bisa hidup tanpa mendapatkan energi. Berkaitan dengan pentingnya sistem ini, saya akan membahasnya di dalam makalah ini. 2. Isi 1

description

digestive blok 9 makalah pbl

Transcript of Makalah Blok 9

Page 1: Makalah  Blok 9

Kelebihan Berat Badan Akibat Mengkonsumsi Lemak dan Karbohidrat Berlebihan

Cristofher Sitanggang

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

NIM : 102012281. E-mail : [email protected] Kelompok : E10

1. Pendahuluan

Setiap manusia memerlukan energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari baik secara

aktif maupun pasif. Secara aktif misalnya belajar, berlari, kedinginan dan lain-lain.

Sedangkan secara pasif misalnya saat kita sedang tidur.

Energi diperoleh pada saat manusia makan. Makanan masuk ke dalam tubuh melalui

suatu sistem tubuh yang disebut sistem digestive. Sistem ini berawal dari mulut, dan berujung

pada pembuangan hasil sisa metabolisme yang berupa feses melalui anus. Pada saat di dalam

tubuh makanan dicerna melalui beragam organ-organ yang vital maupun organ-organ

tambahan dalam sistem digestive ini. Namun tidak semua makanan dapat dicerna di dalam

tubuh, yang juga berarti tidak semua makanan sehat untuk dikonsumsi oleh tubuh. Manusia

harus selalu tepat dalam memilih makanan yang sehat untuk energi bagi tubuh.

Manusia tidak bisa dilepaskan dari sistem ini. Manusia tidak bisa hidup tanpa

mendapatkan energi. Berkaitan dengan pentingnya sistem ini, saya akan membahasnya di

dalam makalah ini.

2. Isi

2.1 Skenario

Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran berusia 19 tahun , datang ke poliklinik

dengan berat badan berlebih (tinggi badan 150 cm dan berat badan 75 kg). Sejak kecil dia

terbiasa makan gorengan dan camilan berlemak , nasi dengan sayur bersantan dan lauk pauk

yang digoreng , minum susu es krim, dan kurang suka makan sayuran dan buah-buahan.

2.2 Hipotesis

Kelebihan berat badan disebabkan karena kelebihan mengkonsumsi lemak dan

karbohidrat.

1

Page 2: Makalah  Blok 9

3. Pembahasan

Organ yang Terlibat

Gambar : Hati, Pankreas, dan Kantung Empedu1

1. Pankreas

Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar di balik kurvatur besar lambung.

Sel-sel endokrin (pulau-pulau Langer-hans) pankreas mensekresi hormon insulin dan

glukagon. Sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan

berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi.2

Produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui duktus pankreas, yang menyatu

dengan duktus empedu komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula

hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus empedu komunis membuka

secara terpisah pada duodenum. Sfingter Oddi secara normal mempertahankah keadaan

mulut duktus agar tetap tertutup.2

Secara histologi, kelenjar pankreas merupakan kelenjar ganda, terdiri atas bagian

eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin mirip dengan kelenjar parotis. Memang pars

terminalis kelenjar berupa asinus. Di dalam asinus sering dapat dijumpai sel sentroasiner

yang membatasi lumen asinus. Sel ini tidak ada pada kelenjar parotis. Sel ini sebenarnya

merupakan awal duktus interkalaris, yaitu saluran keluar kelenjar yang terkecil yang

dilapisi oleh epitel selapis kubis atau kubis rendah. Duktus sekretorius (intralobularis)

jarang atau sedikit jumlahnya walapun selalu ada.3

2

Page 3: Makalah  Blok 9

Gambar : Histologi Pankreas4

2. Hati (Hepar)

Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak dibawah kerangka iga. Beratnya 1,500g

dan pada kondisihidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati

menerima darah teroksigenasi dari arterihepatika dan darah yang tidak teroksigenasi

tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatica. Hati terbagimenjadi lobus kanan dan

kiri.2

a. Lobus kanan hati lenih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utama,

lobus kanan atas, lobuskuadratus, dan lobus kaudatus.2

b. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Diantara kedua lobus

terdapat vena portahepatica, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan

duktus.2

c. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk

membentuk jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak di antara

lempeng-lempeng sel , saluran portal, masing-masingberisi sebuah cabang vena

portal, arteri hepatica, duktus empedu, membentuk sebuah lobulus portal.2

Secara histologi, hati berbentuk bidang persegi banyak (poligonal) sehingga terlihat

lobulus klasik hati . Sisi bidang ini merupakan batas lobulus yang dibentuk oleh jaringan

ikat jarang (jaringan interlobularis), yang pada hati babi jaringan ini sangat jelas terlihat

tetapi pada hati manusia batas atau jaringan ini tidak begitu jelas.3

Di luar vena sentralis ini terdapat deretan sel-sel hati yang tersusun bak jari-jari

mengarah ke jaringan interlobularis. Diantara deretan sel hati tersebut terdapat sinusoid

3

Page 4: Makalah  Blok 9

hati yang bermuara kedalam vena sentralis tadi. Muara ini tidak selalu terlihat jelas

karena selalu terpotong. Dinding sinusoid berupa selapis sel endotel yang terlihat

melekat pada deretan sel-sel hati. Sel endotel ini berbentuk gepeng dengan inti yang

gepeng pula dan mempunyai kromatin padat. Pada beberapa sajian di lihat adanya suatu

sel dengan inti yang berkromatin tidak terlalu padat, bila terlihat, tampak sitoplasmanya

bercabang-cabang dan menempel pada dinding sinusoid yang berseberangan. Di dalam

sitoplasmanya dapat dilihat benda-benda asing yang telah dilahapnya (fagositosis). Sel

ini disebut sel Kuppfer. Tanpa adanya benda asing ini sulit untuk memastikan adanya sel

Kuppfer.3

Sel hati berbentuk poligonal dengan inti bulat atau sedikit lonjong dan kromatin agak

padat. Kadang dapat dilihat sel hati dengan inti ganda. Dengan pembesaran kuat (45 x)

kadang dapat dilihat kanalikuli biliaris di antara dua dinding sel hati yang berhimpitan,

yang terlihat sebagai bintik atau lubang kecil saja.3

Saluran Herring merupakan duktus biliaris intralobular. Letaknya ditepi lobulus.

Dindingnya sebagian di batasi oleh sel hati dan sebagian lagi oleh epitel selapis kubis.

Saluran ini pendek sehingga agak sulit dicari.3

Di dalam jaringan interlobular dapat ditemukan duktus biliaris yang dindingnya

dilapisi epitel selapis atau berlapis kubis tergantung dari besarnya saluran. Pada salah

satu sudut jaringan interlobularis biasanya dapat ditemukan duktus biliaris, A rteriol

cabang A.hepatika, venul cabang V.porta Daerah ini disebut segitiga Kiernan. Di sini

kadang-kadang dapat pula ditemukan pembuluh limf kecil. Pada beberapa sajian dapat

ditemukan vena yang lebih besar yang disebut V.sublobularis.5

Gambar : Histologi Hepar5

4

Page 5: Makalah  Blok 9

Fungsi utama hati2

a. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi

lemak.

b. Metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak, dan karbohidrat tercerna.

i. Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatik gula darah. Hati

menyimpanglukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali

menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.

ii. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak.

Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.

iii. Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein dan terlibat dalam

penyimpanan danpemakaian lemak.

iv. Hati mensintesi unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolesterol, dan

fosfolipid).

v. Hati mensintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini

juga mensintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan

mensekresinya kedalam empedu.

c. Penyimpanan. Hati menyimpan mineral sepeti zat besi dan tembaga serta vitamin

latur lemak (A, D, E,dan K). Dan hati menyimpan toksin tertentu ( pestisida, serts

obat yang tidak dapat diuraikan dandiekskresikan.

d. Detoksifikasi, hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.

Hati memfagositeritrosit dan zat asing terdisintegrasi dalam darah.

e. Produki panas, berbagai aktivitas kimia tubuh dalam hati menjadikannya sebagai

sumber panas utamadalam tubuh, terutama saat tidur.

f. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung,

dan bersama limpamengatur volume darah yang diperlukan tubuh.

Mekanisme Pencernaan6

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan

dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya

merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan

makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.

5

Page 6: Makalah  Blok 9

Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Makanan ini mulai

dicerna secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanik dalam mulut dilakukan oleh

gigi, sedangkan pencernaan secara kimawi dilakukan oleh kelenjar air liur (saliva). Lalu

setelah itu, makanan masuk ke kerongkongan yang berfungsi sebagai jalan bolus dari mulut

ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan

adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi

karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara

memanjang dan melingkar.

Selanjutnya, setelah makanan masuk ke lambung terjadilah pencernaan secara

kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada

dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan

lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat

beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat

masuk ke lambung.

Lalu selanjutnya, makanan sudah dipecah menjadi molekul-molekul pati yang telah

dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di

lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus

halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa.

Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan

semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.

Di usus halus inilah yang mengakhiri proses pencernaan makanan. Selanjutnya,

diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati. Lalu

setelah itu, masuk ke usus besar untuk diserap oleh garam dan air sehingga terbentuk feses

yang dikeluarkan melalui anus.

Pencernaan dan penyerapan karbohidrat

Karbohidrat utama dalam makanan adalah polisakarida, disakarida dan monosakarida.

Di mulut,zat tepung (polimer glukosa) dicerna oleh enzim amylase saliva.Enzim ini bekerja

secara optimum pada pH 6.8.Namun,apabila bolus sampai ke lambung,keasaman getah

lambung menghambat kerja amylase saliva. Maka,pencernaan karbohidrat tidak berlaku di

lambung.Apabila isi lambung memasuki usus halus, amylase saliva dan amylase pankreas

6

Page 7: Makalah  Blok 9

kembali bekerja pada polisakarida di dalam makanan.Hasil akhir daripada pencernaan ini

adalah oligosakarida,yaitu : maltose,maltotriosa dan dekstrin.

Enzim oligosakaridase yang berfungsi untuk melanjutkan pencernaan berada di

bagian luar brush border,yaitu pada membrane mikrovili usus halus.

Setelah siap dicerna,di mana semua hasil pencernaan karbohidrat adalah monosakarida,yaitu :

glukosa,galaktosa dan fruktosa.Molekul-molekul ini akan kemudiannya diserap ke dinding

usus halus.

Kerana rendahnya konsentrasi Na+ intrasel di sel usus, Na+ bergerak ke dalam sel

sesuai dengan gradient konsentrasinya.Glukosa pula akan ikut bergerak bersama Na+dan

dilepaskan ke dalam sel.Jadi,transport glukosa merupakan transport aktif sekunder,di mana

energi untuk transport glukosa diperoleh secara tidak langsung melalui transport aktif Na+

keluar dari sel.

Pengangkutan glukosa juga turut mengangkut galaktosa.Namun,untuk

fruktosa ,mekanismenya berbeda.Penyerapan fruktosa berlangsung dengan difusi

terfasilitasi dari lumen halus ke dalam eritrosit dan keluar dari eritrosit untuk masuk ke

dalam interstisium.

Glukosa,setelah dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa kotranspor,kluar dari sel mengikuti

penurunan gradient konsentrasi untuk masuk ke dalam darah melalui vilus.

Pencernaan dan penyerapan protein

Pencernaan protein bermula di lambung di mana terdapatnya pepsin untuk.Pepsin

awalnya disekresi dalam bentuk precursor inaktif (proenzim) dan cuma diaktifkan dalam

lambung.Perkusor pepsin disebut pepsinogen dan asam hidroklisa (HCl).

Pepsin menghidrolisis ikatan antara asam amino aromatik dan asam amino kedua sehingga

hasilnya adalah polipeptida dengan pelbagai ukuran.pH optimum untuk pepsin bekerja adalah

1.6 – 3.2 ( asam).Kerja pepsin akan terhenti apabila isi lambung mula memasuki duodenum

dan bercampur dengan getah pankreas yang bersifat alkali.

Di usus halus,polipeptida yang terbentuk melalaui pencernaan di lambung di cerna

lebih lanjut oleh enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal dari pankreas dan mukosa usus

halus.Tripsin, kimotripsin dan elastase. Protein dari makanan dan protein endogen

dihidrolisis menjadi konstituen-konstituen asam amino dan beberapa fragmen peptide kecil

oleh pepsin lambung dan enzim proteolitik pankreas.Asam amino akan diserap ke dalam sel

epitel usus halus dan masuk kedalam darah melalui mekanisme transportasi sekunderyang

bergantung pada NA+ dan energi. Peptida-peptida kecil pula diangkut oleh pembawa

7

Page 8: Makalah  Blok 9

spesifik dan diuraikan menjadi asama amino dan aminopeptidase yang terdapat di brush

border sel epitel atau oleh peptidase intrasel.Pencernaan akhir asam amino terjadi di tiga

tempat,yaitu :lumen usus halus,brush border dan sitoplasma sel mukosa.Seperti

monosakarida, asam amino masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus.

Penyerapan asam amino di duodenum dan jejunum berlangsung dengan cepat tapi

penyerapan di ileum berlangsung dengan lambat.

Pencernaan dan penyerapan lemak.

Pencernaan lemak kebanyakannya bermula di duodenum apabila enzim lipase

pankreas disekresi. Enzim ini menghidrolisis ikatan trigliserida dan bekerja pada kecepatan

yang sangat rendah. Enzim ini juga bekerja pada lemak yang telah diemulsikan. Lemak

relatifnya adalah tidak larut air. Namun begitu,d engan bantuan garam empedu, lesitin dan

monogliserida yang memberi efek deterjen, lemak akhirnya diemulsikan dan siap untuk

dicerna oleh enzim lipase pankreas.

Apabila konsentrasi garam empedu di usus halus meningkat dan kantung empedu

berkontraksi,lipid dan garam empedu berinteraksi lalu membentuk misel. Pembentukan misel

melarutkan lipid dan menyebabkan terjadinya mekanisme transport lipid ke enterosit.

Setelah misel ini mencapai membran luminal sel epitel, monogliserida dan asam lemak

berdifusi secara pasif dari misel dan menembus komponen lemak membrane sel epitel untuk

memasuki interior sel-sel tersebut.

Setelah berada di dalam sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas diseintesis

ulang menjadi trigliserida dan ia bergabung membentuk butir dan dibungkus oleh lipoprotein

sehingga menjadi larut didalam air. Butir ini dikenal sebagai kilomikron. Ia dikeluarkan

secara eksositosis dari sel epitel ke dalam cairan interstisium di dalam vilus. Seterusnya ia

masuk ke dalam lakteal pusat.

Garam-garam empedu pula secara terus menerus mengulang fungsi mereka untuk

melarutkan lemak di sepanjang usus halus sampai semua lemak diserap. Pemindahan

monogliserida dan asam lemak bebas dari kimus menembus masuk sel epitel adalah

merupakan proses pasif namun,keseluruhan mekanisme ini tetap memerlukan energi,terutama

ketika garam empedu secara aktif disekresikan oleh hati dan sintesis ulang trigliserida dan

pembentukan kilomikron.1, 2

8

Page 9: Makalah  Blok 9

Enzim Pencernaan7

Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan

kecepatan reaksi kimia. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat,

mengubah reaktan menjadi produk, lalu melepaskan produk. Walaupun enzim dapat

mengalami modifikasi selama urutan ini, pada akhir reaksi enzim kembali ke bentuk asalnya.

Selain meningkatkan kecepatan reaksi, enzim mengadakan cara untuk mengatur kecepatan

reaksi dalam jalur metabolik tubuh. Enzim sebagai katalisator. Suatu enzim berikatan dengan

substrat reaksi dan mengubah substrat menjadi produk. Substrat berikatan dengan tempat

pengikatan substrat spesifik yang terdapat di enzim melalui interaksi dengan residu asam

amino enzim. Geometri ruang yang diperlukan untuk semua interaksi antara substrat dan

enzim menyebabkan setiap enzim selektif bagi substratnya, dan memastikan bahwa yang

dihasilkan hanyalah produk yang spesifik.

Tempat pengikatan substrat bertumpang-tindih dengan tempat katalitik enzim, daerah

pada enzim di mana reaksi berlangsung. Dalam tempat aktif, gugus fungsional residu asam

amino enzim, senyawa yang disebut koenzim, dan logam yang melekat erat berpartisipasi

dalam reaksi. Gugus fungsional di tempat aktif enzim mengaktifkan substrat dan menurunkan

energi yang dibutuhkan untuk membentuk stadium antara reaksi yang berenergi tinggi

(stadium transisi). Sebagian strategi katalitik yang digunakan enzim, misalnya katalisis asam-

basa umum, pembentukan zat antara kovalen, dan stabilisasi stadium transisi, digambarkan

oleh kimotripsin. Efektifitas berbagai obat dan toksin bergantung pada kemampuannya

menghambat suatu enzim. Inhibitor paling kuat membentuk ikatan kovalen dengan gugus

reaktif di tempat aktif enzim, atau merupakan analog dari stadium antara reaksi, misalnya

stadium transisi.7

Macam-macam enzim pencernaan yaitu :8

1. Enzim ptialin

Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi

enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

2. Enzim amilase

9

Page 10: Makalah  Blok 9

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar

pankreas. Kerja enzim amilase yaitu : Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau

pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim

amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih

sederhana yaitu maltosa.

3. Enzim maltase

Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa

menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul

glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat

mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

4. Enzim pepsin

Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya

pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih

sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

5. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas

jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton.

Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang

membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk

protein untuk berbagai kebutuhan sel.

6. Enzim renin

Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk

mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju.

Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

10

Page 11: Makalah  Blok 9

7. Asam khlorida (HCl)

Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh

kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh

mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang

tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut

penyakit ”mag”.

8. Cairan empedu

Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu

mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan

berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua

atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi

empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga

membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna

menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.

9. Enzim lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus

dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya

sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :

Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks

yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga

perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul

lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih

kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh

cairan getah bening (limfe).2

Kesimpulan

Sistem pencernaan merupakan sistem yang penting dalam tubuh untuk mendapatkan energi. Energi yang kita dapat berasal dari makanan yang kita makan, yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein serta mineral yang akan dicerna dan diserap melalui sekresi

11

Page 12: Makalah  Blok 9

enzim dan hormon dalam tubuh kita. Oleh karena itu, kita perlu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk kehidupan tubuh kita. Tetapi harus perlu diperhatikan dalam memilih makanan kita harus mempertimbangkan kandungan nutrisi. Nutrisi yang harus diperhatikan seperti karbohidrat, lemak dan protein harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, jangan berlebih. Jika berlebih akan mempengaruhi tubuh kita sendiri seperti pada obesitas.

Daftar Pustaka

1. Hati, pankreas, dan kantung empedu. 2010. Diunduh dari:

http://www2.jogjabelajar.org/jlg2010/sma/biologi/bio_sma_xi_3_3/materi/images/

dedanium.png.

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003. h.281-95.

3. Unqueira, Luiz Carlos. Histologi dasar : teks dan atlas. Jakarta : EGC, 2007.

4. Histologi Pankreas. 2003. Diunduh dari:

http://www.histol.chuvashia.com/images/digestive/pancreas-01-l.jpg.

5. Histologi Hati. 2003. Diunduh dari

http://www.histol.chuvashia.com/images/digestive/liver-04-l.jpg

6. Socias, M. Sistem Pencernaan. Malaysia: Pelangi Library Sdn. Bhd. 1999.

7. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan

klinis. Jakarta: EGC; 2000. h.96.

8. Hall, JE. Buku saku fisiologi kedokteran Guyton & Hall. Edisi 11. Jakarta : EGC,

2009.

12