Makalah Blok 8

download Makalah Blok 8

of 24

Transcript of Makalah Blok 8

Tinjauan PustakaTujuan Pemeriksaan EKG terhadap Kerja JantungNovia Chrystina102011346Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510e-mail: [email protected]: Organ jantung adalah organ yang mempunyai peran penting bagi tubuh manusia. Di dalam jantung terjadi sirkulasi darah, dimana darah yang mengandung oksigen dan juga nutrisi akan diedarkan ke organ-organ yang membutuhkan dan ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari 3 lapisan dari dalam ke luar, yaitu lapisan endocardium, lapisan miokardium, dan lapisan epikardium. Jantung terbagi menjadi 4 bagian yaitu atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Mekanisme kerja jantung dapat di ukur dan dicatat dari alat yang disebut eletrokardiogram atau EKG. Dari hasilnya kita dapat mengambil kesimpulan orang tersebut normal atau tidak, sehingga dapat dikatakan bahwa EKG merupakan suatu alat pencatat kerja jantung. Kata kunci: jantung, EKG. The Purpose of EKG tests to the Mechanism of the CardiacAbstract: Organ heart is an organ that has an important role for the human body. Occurs the blood circulation in the cardiac, where oxygenated in the blood and nutrients will also be circulated to organs in need and to the entire body. cardiac consists of three layers from the inside out, the layer of endocardium, myocardium layers, and layers of epicardium. The heart is divided into 4 parts, namely the right atrium and the left and right and left ventricles. Mechanism of action of the cardiac can be measured and recorded from a device called eletrokardiogram or EKG. From the results we can conclude the person is normal or not, so it can be said that the EKG is a recording device cardiac work.Keywords: cardiac, EKG.

PENDAHULUAN

Jantung merupakan organ yang penting dalam tubuh manusia, karena dari jantung darah akan dipompakan ke organ yang membutuhkan dan ke seluruh tubuh. Dalam jantung terdiri dari atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri yang akan bekerja saat mekanisme kerja jantung. Jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan endokardium yang merupakan lapisan yang terdalam, lapisan miokardium yang merupakan lapisan tengah dan lapisan epikardium yang merupakan lapisan paling luar dari jantung.Dalam atrium dan vena terdapat beberapa lapisan. Ada 3 macam lapisan yaitu tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia, yang masing-masing memiliki ciri-ciri yang tidak sama. Mekanisme kerja jantung seseorang dapat dikatakan normal atau tidak diukur dengan menggunakan sebuah alat yang disebut eletrokardiogram atau EKG. Dari hasilnya kita dapat mengambil kesimpulan orang tersebut normal atau tidak, sehingga dapat dikatakan bahwa EKG merupakan suatu alat pencatat kerja jantung.Pada skenario kita seorang laki-laki berusia 50 tahun yang dating dengan keluhan nyeri di dada kiri dan menjalar sampai ke bahu kiri sejak 3 hari yang lalu, nyeri semakin bertambah dan terasa seperti tertindih beban berat serta memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu. Diajurkan oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan EKG, bertujuan agar kita dapat mengetahui adanya gangguan pada jantung orang tersebut.

ISI

Mekanisme Kerja Jantung Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian.Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole yang terpisah.Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung.Selama diastole ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastole.Tahap ini sesuai dengan interval TP pada EKG-interval setelah repolarisasi ventrikel dan sebelum depolarisasi berikutnya.Karena aliran masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas.Karena perbedaan tekanan ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama diastole ventrikel.Akibatnya volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi.Pada akhir diastole ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar ke seluruh atrium, yang terekam di EKG sebagai gelombang P. Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah kedalam ventrikel, sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium. Proses penggabungan eksitasi-kontraksi terjadi selama jeda singkat antara gelombang P dan peningkatan tekanan atrium. Peningkatan tekanan ventrikel yang menyertai yang berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium.Selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap terbuka.Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel.Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Voume darah pada akhir diastole dikenal sebagai volume diastolic akhir (end diastolic volume, EDV), yang besarnya sekitar 135 ml. Dengan demikian, volume diastolic akhir adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus ini.Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan sistem penghantar khusus untuk merangsang ventrikel.Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium.Perbedaan tekanan yang terbalik ini mendorong katup AV menutup.Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta.Dengan demikian terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi suatu bilik tertutup.Karena semua katup tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel, interval ini disebut sebagai periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumemetric berarti volume dan panjang konstan), tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.Volume ventrikel berkurang secara drastic sewaktu darah dengan cepat dipompa ke luar.Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketia fase ejeksi usai disebut sebagai volume sistolik akhir (end-systolic volume,ESV), yang besarnya sekitar 65 ml.1

sumber: http://academic.kellogg.eduhttp://legacy.owensboro.kctcs.eduGambar 1 dan 2. Siklus jantung

Sumber: buku modul blok 8Gambar 3. Siklus jantung.

Sumber: buku modul blok 8Gambar 4. Aktivitas listrik jantung.Elektrokardiogram (EKG)Rekaman (catatan) yang dihasilkan adalah eletrokardiogram atau EKG. Sebenarnya istilah yang digunakan adalah EKG, karena teknik ini dikembangkan oleh seorang ilmuan berbahasa jerman, Willian Einthoven, dan kardia adalah kata untuk jantung dalam bahasa jerman. Terdapat tiga pokok penting yang perlu diingat ketika mempertimbangkan apa yang sebenarnya diwakili oleh EKG.1. EKG adalah suatu rekaman mengenai sebagian aktivitas listrik di cairan-cairan tubuh yang diinduksi oleh impuls jantung yang mencapai permukan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.2. EKG adalah rekaman kompleks yang menggambarkan penyebaran keseluruhan aktivitas di jantung selama reporalisasi dan depolarisasi. EKG bukan merupakan catatan mengenai sebuah potensial aksi di sebuah sel pada suatu saat. Pada setiap saat rekaman mewakili jumlah aktivitas listrik di semua sel otot jantung, yang sebagian mungkin sedang mengalami potensial aksi, sementara yang lain mungkin belum diaktifkan.3. Rekaman mencerminkan perbandingan voltase yang terdektesi oleh elektroda di dua titik yang berbeda di tubuh.Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri dari dua belas system elektroda konvensional, atau lead. Sewaktu sebuah mesin elektroda kardiogram dihubungkan dengan elektroda pencatatan di dua titik pada tubuh, susunan spesifik dari tiap-tiap pasangan koneksi itu disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-masing merekam aktivitas listrik dijantung dari lokasi yang berbeda-enam susunan listrik dari ekstermitas dan enam lead dada di berbagai tempat disekitar jantung. Kedua belas lead tersebut digunakan secara rutin di semua rekaman EKG sebagai dasar untuk perbandingan dan untuk mengenali adanya deviasi dari normal (lihat gambar). Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian kecil dari aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam dan rekaman yang dihasilkan adalah suatu elektrokardiogram (EKG). Jadi, EKG dapat diartikan sebagai rekaman dari sebagian aktivitas listrik yang diinduksi di cairan tubuh oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.2Pemeriksaan EKG tidak ada efek samping karena alat ini hanya merekam aktivitas elektrik melalui permukaan tubuh.Walaupun demikian, tidak semua orang perlu melakukan pemeriksaan EKG. Pasien yang perlu melakukan pemeriksaan EKG antara lain adalah ; 1) penderita dengan keluhan nyeri dada ( terutama dada kiri ), sesak atau merasa lelah 2) penderita pasca serangan jantung 3) penderita tekanan darah tinggi 4) penderita yang memakai pacu jantung ( untuk menilai fungsi pacu jantung ).3

Gambar 5. Lead Elektrokardiogram.1Komponen pada rekaman EKGInterpretasi mengenai konfigurasi gelombang yang direkam dari setiap lead bergantung pada pengetahuan menyeluruh mengenai rangkaian penyebaran eksitasi di jantung serta posisi jantung relative terhadap penempatan elektroda. EKG normal memperlihatkan tiga bentuk gelombang tersendiri : gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T (lihat gambar). (huruf-huruf tersebut tidak menyatakan hal khusus kecuali urutan gelombang. Eithoven sekedar menggunakan alphabet tengah ketika member nama gelombang-gelombang tersebus).Pemeriksaan EKG rutin terdiri daripada beberapa teknik yaitu: Teknik Einthoven :Dalam menggunakan teknik ini, dilakukan 3 tempat monitoring EKG yang membentuk segitiga sama sisi(segi tiga Eithoven) yaknii. Lead I dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan lengan kanan (RA-right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 0ii. Lead II dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kanan (RA-right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 60iii. Lead III dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kiri (LA-left arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 120 Teknik monitoring tambahan atauaugmented limb leadsDalam menggunakan teknik ini, dilakukan 3 tempat monitoring EKG yakni :a) aVL dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan anggota tubuh lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi -30b) aVR dibentuk dengan membuat lengan kanan (RA-right arm) elektroda positif dan anggota tubuh lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi -150c) aVFdibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan anggota tubuh lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi +90monitoring EKG prekordial/ dada ataustandard chest leadsmonitoring EKG.

Gambaran hasil EKGSecara umumnya hasil EKG yang normal memperlihatkan tiga bentuk gelombang tersendiri yaitu gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T dan kadang-kadang terdapat gelombang U dibelakang T. Pembentukan potensial aksi di nodus SA tidak menimbulkan aktivitas litrik di permukaan tubuh, sehingga depolarisasi nodus SA tidak menimbulkan gelombang.4

Sumber: http://people.eku.eduGambar 6. Bentuk-bentuk gelombang EKG

Gelombang P menggambarkan depolarisasi/kontraksi atria. Gelombang Q adalah defleksi negatif pertama dari dari komplek QRS. Menggambarkan awal dari fase depolarisasi ventrikel. Gelombang R adalah defleksi positif pertama dari komleks QRS .Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel. Gelombang S adalah defleksi negatif sesudah gelombang R. Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel. Kompleks QRS depolarisasi vertikal diukur dari awal gel Q sampai akhir Gel S. Gelombang T menggambarkan fase repolarisasi ventrikel. Gelombang U terjadi setelah gel. T. Normalnya tidak ada.4Hal-hal penting berikut mengenai perekaman EKG juga perlu diketahui :1. Pembentukan potensial aksi di nodus SA tidak menimbulkan aktivitas listrik yang mampu mencapai permukan tubuh, sehingga depolarisasi nodus SA tidak menimbulkan gelombang. Dengan demikian, gelombang yang pertama tercatat, gelombang P, terjadi ketika impuls menyebar keseluruh atrium.2. Pada EKG normal, tidak terdapat gelombang terpisah untuk repolarisasi atrium secara nolmal berlangsung bersamaan dengan depolrisasi ventrikel dan tertutupi oleh kompleks QRS. 3. Gelombang P jauh lebih kecil dari pada kompleks QRS karena atrium memiliki masa otot yang jauh lebih kecil dari pada ventrikel, sehingga menghasilkan lebih sedikit aktivitas listrik.4. Terdapat tiga keadaan pada saat aliran arus di otot jantung tidak terjadi dan EKG tetap berda di garis dasar.a. Selama pelambatan nodus AV. Pelambatan ini tercermin dalam interval waktu antara akhir gelombang P dan permulaan gelombang QRS. Interval ini dikenal sebagai segmen PR (disebut segmen PR dan bukan segmen PQ karena defleksi Q kecil dan kadang-kadang tidak tampak, sedangkan defleksi R adalah gelombang yang dominan pada kompleks QRS). Arus mengalir melalui nodus AV, tetapi kekuatanya terlalu kecil untuk dapat terdeteksi oleh elektroda EKG.b. Ketika ventrikel mengalami depolarisasi sempurna dan sel-sel kontraktil jantung sedang berada dalam fase datar dari potensial aksi sebelum kembali mengalami repolarisasi, tergambar segmen ST. segmen ini adalah interval antara QRS dan T, segmen ini bersesuaian dengan waktu selama pengaktifan ventrikel selesai dan ventrikel berkontraksi serta mengosongkan isinya.c. Ketika otot jantung beristirahat total dan sedang berlangsung proses pengisian ventrikel, setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Segmen waktu ini disebut interval TP.1

Kelainan kecepatan denyut jantung

Takikardia

Gambar 7,8 dan 9. Contoh keadaan jantung yang dapat dideteksi melalui EKG.1

Anatomi Makro dan Mikro

Sumber: http://home.comcast.net/~pegglestoncbsd/cardiovascular.htmGambar 10. Struktur jantung.

Sumber: http://www.medicotips.com/2012/03/analysis-of-cardiac-disease-symptoms.htmlGambar 11: Bagian-bagian cor dan arah aliran darahJantungJantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm serta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm di atas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea midclavicularis.Ruang dalam jantung dibagi menjadi 4, yaitu : 1. Atrium Kanan (Serambi Kanan)Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, vena kava inverior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava tidak terdapat katup - katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan darah di sisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke dalam vena sikulasi sistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. 25% sisanya akan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium. Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada disritmia jantung dapat menurunkan pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel.2. Ventrikel Kanan ( Bilik Kanan)Pada kontraksi ventrikel, setiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah yang diterimanya dari atrium ke sirkulasi pulmonar maupun sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang unik, guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah kedalam arteria pulmonalis. Sirkulasi paruh merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah ventrikel kanan, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Oleh karena itu, beban kerja ventrikel kanan jauh lebih ringan dari pada ventrikel kiri. Akibatnaya, tebal dinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari dinding ventrikel kiri. Untuk menghadapi tekanan paru yang meningkat secara perlahan, seperti pada kasus hipertensi pulmonar progresif maka sel otot ventrikel kanan mengalami hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatn resistensi pulmonar, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus resistensi paru yang meningkat secara akut (seperti pada emboli paru masif) maka kemampuan pemompaan venrikel kanan tidak cukup kuat sehingga dapat tejadi kematian.3. Atrium Kiri (Serambi Kiri)Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.4. Ventrikel Kiri (Bilik Kiri)Ventrikel kiri menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulsi sistemik, dan mempertahankan aliran darah ke jaringan perifer. Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal dengan bentuk yang menyerupai lingkaran sehingga mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel (septum interventrikularis) juga membantu memperkuat tekanan ynang ditimbulkan oleh seluruh ruang ventrikel selama kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi dari pada ventrikel kanan; bila ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnaya terjadi penurunan jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam aorta. Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah terdiri dari jaringan ikat padat tertutup oleh endothelium untuk memastikan darah mengalir satu arah. Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya, sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya.5,6Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Ada 2 jenis katup : katup antrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup - katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.5Seperti namanya, katup atrioventrikular (AV) terletak antara atrium dan ventrikel. Katup atrioventricular antara atrium kanan dan ventrikel kanan disebut katup trikuspid karena terdiri dari tiga daun katup (selebaran). Daun katup dari kedua katup ini tertambat melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut kordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot kapilaris, yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong katup pada waktu kontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam atrium. Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan, darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel berkontraksi.5,6Katup atrioventrikular antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut katup (mitral) bikuspid. Ini memiliki dua katup yang bekerja dengan cara yang sama seperti ujung katup trikuspid. Agar darah bisa lewat dari atrium ke ventrikel, sebuah katup atrioventrikular harus membuka.Pembukaan dan penutupan katup disebabkan perbedaan tekanan antarkatup. Ketika darah bergerak dari sebuah atrium ke ventrikel, katup didorong terbuka, otot papilares relaksasi, dan chorda tendinae mengendur. Ketika ventrikel berkontraksi, tekanan darah ventrikel mendorong katup ke atas sampai ujung-ujungnya bertemu dan menutup. Pada saat yang sama, kontraksi dari otot-otot papilares dan pengetatan chorda tendinae membantu mencegah katup membuka ke atas kembali ke atrium.

sumber: buku modul blok 8Gambar 12. Jenis katup.Di dekat asal batang paru dan aorta merupakan katup semilunar disebut katup pulmo dan katup aorta yang mencegah darah mengalir kembali ke jantung. Katup pulmo terletak pada pembukaan mana batang paru meninggalkan ventrikel kanan. Katup aorta terletak pada pembukaan antara ventrikel kiri dan aorta. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka. Setiap katup terdiri dari tiga semilunar (berbentuk setegah bulan) katup, katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup semilunar juga membuat darah mengalir dalam satu arah saja - dalam hal ini, dari ventrikel ke arteri.62 kelompok pembuluh darah utama yang mengalirkan darah dari dan ke jantung: Pembuluh Pulmonaris Pembuluh Sistemik Pembuluh pulmonaris: arteri pulmonaris > mengangkut darah kotor dari ventrikel kanan ke paru-paru. vena pulmonaris > mengangkut darah bersih dari paru-paru ke atrium kiri.> Paru-paru tempat pertukaran gas CO2 dan O2 Pembuluh sistemik:Arteri sistemik membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke sirkulasi sistemik melalui aorta, cabang-cabang aorta: a. koronaria: ke jantung a. karotis : ke leher, kepala dan otak a. subklavia : ke lengan dan daerah dada a. abdominalis: ke organ-organ abdomen a. iliofemoralis: ke panggung dan tungkaiVena sistemik membawa darah kotor kembali ke atrium kanan melalui vena kava superior dan vena kava inferior vena yang bermuara ke v. kava superior: v. jugular : dari kepala v.subklavia dan inominatum: dari lengan dan dada vena yang bermuara ke v. kava inferior : v. iliofemoralis: dari tungkai dan panggul.5Vaskularisasi JantungJantung mendapat pendarahan dari arteri Coronaria cordis yang merupakan cabang dari aorta ascendens. Arteri Coronaria cordis ini dibagi menjadi 2 yaitu :1. Arteri Coronaria DextraTimbul dari sinus aortikus anterior, mula-mula berjalan ke anterior dextra untuk muncul di antara truncus pulmonalis dan auricula dextra, kemudian berjalan inferior dextra pada sulcus atrioventrikularis menuju pertemuan margo dextra dan inferior cordis, kemudian berputar ke sinistra sepanjang bagian posterior jantung sampai sulcus interventricularis posterior yang beranastomosis dengan A. Coronaria Sinistra. Cabang dari A. Coronaria Dextra adalah Ramus Interventricularis Posterior dan ramus Marginalis.2. Arteri Coronaria SinistraTimbul dari sinus aortikus posterior sinistra, berjalan ke anterior di antara truncus pulmonalis dan auricula sinistra kemudian membelok ke sinistra menuju sulcus atrioventricularis, kemudian berjalan ke posterior mengelilingi margo sinistra untuk berjalan bersama sinus coronarium sampai sejauh sulcus interventricularis dimana ia akan beranastomosis dengan yang dextra. Cabang dari A. Coronaria Sinistra adalah R. Interventricularis anterior dan R. Circumflexa.Persarafan JantungJantung mendapat saraf dari R.cardiacus, N.Vagus dan truncus sympathicus. Kedua saraf ini bergabung menjadi plexus cardiacus dan cabang cabangnya, plexus coronarius yang berjalan bersama A.coronaria. Jantung dipersarafi saraf parasimpatis ( N.vagus ) dan saraf simpatis. Pengaruh saraf parasimpatis yaitu memperlambat frekuensi, memperlemah kontraksi, memperlambat hantaran impuls dan vaskontriksi, sedangkan pengaruh saraf simpatis yaitu mempercepat frekuensi ritme, memperkuat kontraksi, mempercepat penghantaran impuls dan vasodilsuperiori.7

Jantung (mikro)Jantung merupakan organ berotot yang berkontraksi secara ritmik, yang memompa darah melalui sistem sirkulasi. Mempunyai fungsi menghasilkan sebuah hormone yang disebut factor nutriuretik atrium. Dindingnya terdiri dari 3 lapisan tunika. Bagian yang paling dalam disebut endocardium, bagian tengah disebut dengan miocardium, dan bagian yang paling luar disebut dengan pericardium.Endocardium bersifat homolog dengan intima pembuluh darah. Terdiri dari selapis sel endotel gepeng, yang berada di atas selapis tipis subendotel jaringan ikat longgar yang mengandung serat elastin dan kolagen, selain sel otot polos. Lapisan yang menghubungkan miokardium pada lapisan subendotel adalah selapis jaringan ikat, yang sering disebut lapisan subendokardium.Yang mengandung vena, saraf, dan cabang-cabang dari sistem penghantar-impuls jantung (sel-sel purkinje).Miokardium merupakan tunika yang paling tebal dari jantung dan terdiri atas sel-sel otot jantung yang tersusun dalam lapisan yang mengelilingi bilik-bilik jantung dalam bentuk pilinan yang rumit.Epikardium merupakan bagian luar jantung yang dilapisi oleh epitel selaps gepeng (mesotel) yang ditopang oleh selapis tipis jaringan ikat.Lapisan jaringan ikat longgar subepikardium mengandung vena, saraf, dan ganglia saraf.Jaringan adipose yang umumna mengelilingi jantung memenuhi lapisan ini.Lapisan visceral pericardium yaitu membran serosa tempat jantung berada. Diantara lapisan visceral (epikardium) dan lapisan parietal,terdapat sejumlah kecil cairan yang memudahkan pergerakkan jantung.Skeleton fibrosa jantung tediri atas jaringan ikat padat.Unsur utamanya adalah septum membranaseum, trigonum fibrosum, dan annulus fibrosus.Divisi simpatis dan parasimpatis dari sistem saraf otonom menyarafi jantung dan membentuk pleksus yang tersebar luas dibasis jantung.Sel saraf ganglionik dan serabut saraf terdapat di dekat daerah nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular. Meskipun saraf ini tidak memengaruhi timbulnya denyut jantung, yaitu suatu proses yang dilakukan nodus sinoatrial (pacemaker), saraf tersebut memengaruhi irama jantung, saat berlangsungnya kegiatan olahraga dan stress emosional. Rangsang divisi parasimpatis (nervus vagus) memperlambat denyut jantung, sedangkang rangsang saraf simpatis mempercepat irama pacemaker.Sistem sirkulasi darah dibagi atas peredaran darah pulmonal dan peredaran darah sistemik.Peredaran darah pulmonal yaitu menyalurkan darah dari jantung untuk menuju ke paru-paru.Peredaran darah sistemik yaitu menyalurkan darah ke seluruh organ atau jaringan tubuh dan dari seluruh tubuh untuk menuju ke jantung.1. Arteri Arteri merupakan serangkaian pembuluh eferen yang makin mengecil sewaktu bercabang, dan berfungsi untuk mengangkut darah, dengan nutrient dan oksigen menuju ke jaringan.Artri di bagi menjadi arteri kecil (arteriol), arteri sedang (Muskular), arteri besar (Elastis).8

http://bcrc.bio.umass.eduGambar 13. Arteri, vena, kapiler darah.

http://bcrc.bio.umass.edu Gambar 14. Tunika intima,media, dan adventisia.

Arteri besar (elastis)Arteri besar (elastis) membantu menstabilkan aliran darah.Arteri besar mencaakup aorta beserta cabang-cabang besarnya.Diameternya lebih dari 1 cm, rata-rata 2,5 cm. tebal dindingnya rata-rata 2 mm. Warnanya kekuningan karena banyaknya elastin dibagian medianya. Lamina intima lebih tebal dibandingkan dengan lapisan intima di arteri sedang.Lamina elastika interna meskipun ada tidak terlihat jelas karena serupa dengan lamina-lamina elastika di lapisan media.Tunika media terdiri atas serat-serat elastin dan sederetan lamina elastis yang berlubang-lubang dan tersusun melingkar, yang jumlahnya bertambah dengan meningkatnya usia (pada neonates berjumlah 40, pada orang dewasa berjumlah 70). Diantara lamina-lamina elastis terdapat sel-sel otot polos, serat retikulin, proteoglikan, dan glikoprotein.Tunika adventisia relative kurang berkembang.Lamina elastis membantu fungsi penting yaitu agar influx darah lebih merata.Arteri besar mempunyai fungsi menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan sistol jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus atau tidak terhentak-hentak, disebut conducting arteries.Contoh arteri inominata, subclavia, arteri carotis communis, arteri iliaka. Arteri sedang (muskular)Arteri ini dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan mengontraksi atau merelaksasikan sel-sel otot polos tunika media. Diameternya 0,5 mm 1cm, rata-rata 0,4 mm, tebal dinding 1 mm. Tunika elastika interna dan eksterna tampak jelas, terutama tunika elastika interna karena lapisan ini merupakan komponen terluar dari tunika interna.Tunika media dapat terdiri atas lapisan-lapisan sel otot polos sampai 40 lapisan.Sel-sel ini berbaur dengan lamina-lamina elastis (tergantung ukuran pembuluh) maupun serat-serat retikulin dan proteoglikan, yang dihasilkan serabut otot polos dalam jumlah yang bervariasi.Lamina elastika eksterna, yaitu komponen terakhir dari tunika media, hanya terdapat pada arteri muskular yang lebih besar.Adventisia terdiri atas jaringan ikat kira-kira tebalnya sama dengan tebal tunika medianya. Kandungan kolagen yang lebih tinggi dngan fibroblas.Serat elastic terkonsentrasi di lamina elastika eksterna.Arteri sedang mempunyai fungsi untuk membagi darah ke organ yang membutuhkannya (distributing arteries).Contoh pada arteri brakhialis, arteri ulnaris, dan arteri femoralis. Arteriol (arteri kecil)Merupakan sebuah arteri yang umumnya mempunyai diameter kurag dari 0,5 mm dan memiliki lumen yang relative sempit. Rata-rata mempunyai tebal 20 m. Lapisan subendotel tersebut sangat tipis.Pada arteriol yang sangat kecil, tidak terdapat lamina elastika interna, dan tunika media umumnya terdiri atas satu atau dua lapis sel otot polos yang melingkar, tidak ada lamina elastika eksterna.Di atas arteriol terdapat arteri kecil dengan tunika media yang lebih berkembang, dan lumennya lebih besar daripada lumen arteriol.Arteri kecil mempunyai sampai 8 lapis otot polos paa tunika media.Pada arteriol dan arteri kecil, tunika adventisianya sangat tipis.Arteriol atau arteri kecil merupakan kunci yang mengontrol jumlah aliran darah.Arteriol mempunyai fungsi mendistribusikan darah ke jaringan organ-organ dalam dan mengontrol aliran darah ke dalam kapiler.8

Sumber: http://faculty.une.eduGambar 15. Otot Arteri.

2. Vena Merupakan suatu pembuluh darah yang membawa darah dengan tekanan rendah kembali jantung.Ada 3 tipe vena yaitu vena besar, vena sedang, vena kecil.Mempunyai tunika intima, media dan adventisia.Dinding vena lebih tipis daripada dinding arteri.Beberapa vena mempunyai katup untuk mencegah aliran darah balik.8

Sumber: http://faculty.une.eduGambar 15. Otot vena

Vena besarVena besar mempunyai tunika intima yang berkembang baik, tunika intima sama seperti vena sedang yang umumnya memiliki lapisan subendotel. Pada tunika media perkembangannya kurnag sempurna, kadang tidak ada.Bila ada, struktur histologis mirip dengan vena sedang.Tunika medianya lebih tipis, dengan beberapa lapisan sel otot polos dan sejumlah jaringan ikat.Tunika adventisia beberapa kali lebih tebal daripada tunika medianya.Terdiri atas jaringan ikat dengan serat kolagen tersusun longitudinal.Terdapat berkas otot polos yang sangat mencolok dan tersusun longitudinal. Vena sedang Mempunyai diameter 1-2 mm. pada tunika intima selapis sel endotel, kadang-kadang ada jaringan ikat dibawahnya.Tunika medianya jauh lebih tipis daripada arteri sedang, serat kolagen lebih menonjol daripada serat otot polos.Tunika adventisianya lebih tebal daripada tunika medianya, jaringan ikat dan beberapa otot polos. Vena kecil Vena kecil sel otot polos mula-mula selapis, kemudian lapisan otot polos bertambah banyak mengelilingi endotel.Diameter venula makin lama makin besar menjadi vena kecil.8

Sumber: http://faculty.une.eduGambar 17. Darah

Enzim-enzim yang terkaitTerbagi menjadi 2 yaitu enzim fungsional dan enzim nonfungsional: Enzim fungsional dibuat didalam hati, terdapat dalam sirkulasi darah, kadarnya tinggi di dalam jaringan dibandingkan dengan diluar jaringan. Jika terjadi kelainan, maka kadarnya dalam darah akan sangat menurun. Fungsinya adalah untuk hemostasis, sehingga tidak bekerja bila tidak ada pemicunya. Contoh enzim fungsional: lipoprotein lipase, pseudocholinesterase, proenzim pembekuan darah dan pemecahan bekuan darah. Enzim nonfungsional tidak berfungsi di dalam darah, karena kadarnya yang rendah di jaringan dan lebih banyak terdapat didalam plasma. Saat terjadi kematian sel, enzim berdifusi pasif ke dalam plasma. Fungsinya adalah untuk diagnosa penyakit. Contoh enzim nonfungsional: sekresi eksokrin, amilase pankreas, lipase, alkaline fosfatase (PAP).9

Table 1. Enzim serum utama.9

Enzim SerumPemakaian Diagnostik Utama

Aminotransferase Aspartat aminotransferase (AST, atau SGOT)Alanin aminotransferase (ALT, atau SGPT)Infark miokardium

Hepatitis virus

AmilasePankreatitis akut

SeruloplasminDegenerasi hepatolentikular (penyakit Wilson)

Kreatin kinasePenyakit otot dan infark miokardium

- Glutamil transpeptidaseBerbagai penyakit hati

Laktat dehydrogenase (isozim)Infark miokardium

LipasePankreatitis akut

Fosfatase, asamKarsinoma metastatic prostat

Fosfatase, alkali (isozim)Berbagai penyakit tulang, penyakit hati obstruktif

Kesimpulan Seperti pembahasan di atas berdasarkan skenario dapat disimpulkan bahwa nyeri pada dada kiri yang menjalar ke bahu kiri dapat disebabkan karena adanya gangguan pada jantung. Dengan pemeriksaan EKG kita dapat melihat keadaan jantung pasien normal atau tidak.

Daftar pustaka1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2001.h.272-7.2. Sherwood L. fisiologi manusia. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2002.h.340.3. Kabo P. Mengungkap pengobatan jantung coroner. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2008.h.72-3.4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Sistem kardiovaskular. Jakarta: EGC; 2004.h.266-75.5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2003.h.227-31.6. Tortora GJ, Derrickson B. Essentials of anatomy and physiology. Ed 8th. New Jersey: John Wile and Sons (Asia) Pte Ltd; 2010. h.377-425.7. Winami W.Buku ajar anatomi sistem kardiovakular 1.Jakarta:Bagian Anatomi FK UKRIDA; 2010.h.30-35.8. Junqueira LC. Histologi dasar teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2007.h.203-16.9. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: EGC; 2009.h.61.

10