Makalah Blok 14 Ruptur Tendon

10
Ruptur Tendo Achilles pada Kaki Kanan Zeni Ansona 10.2012.192 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara o.! Jakarta "arat 11#10 Zeni.ansona$civitas.ukrida.ac.id Pendahuluan %idala& skenario ini akan &e&'ahas tentan( )endon Achilles adalah tendon *an( +a kuat dan +alin( 'esar di dala& tu'uh. )erdiri dari struktur tendinous ,&elekatka tulan(- *an( di'entuk oleh (a'un(an antara otot (astrocne&ius dan otot soleus *a di 'etis. an( terdiri dari ana&esis/ +e&eriksaan isik/ +e&eriksaan +enun jan( oto ron(en 'a(ian tendo Achilles di&ana 'er(una untuk &elihat tendon *an( rusa 'a(ian otot tu'uh. Foto rot(en ini awaln*a untuk &e&astikan ada tidakn*a alcaneous s+ur3. %an Ma(netic resonance i&a(in( ,M45- da+at di(unakan untuk &e&'edakan +eca len(ka+dari de(enerasi tendon Achilles/ dan M45 ju(a da+at &e&'edakan antara +aratenonitis/ tendinosis/ dan 'ursitis. %isini ju(a akan &e&'ahas 6tiolo(i dan dari +en*akit ru+ture tendo Achilles/serta +ence(ahann*a/ +enatalaksanaan*a *an( anal(esik 'eru+a o'at/ o+erasi dan non o+erasi.dan &e&'ahas ko&+likasi *an( terj +ato isiolo(is +en*akit ini/ sa&+ai ke'a(ian +ro(nosis +en*akit. Tendon Achilles )endon Achilles adalah tendon *an( +alin( kuat dan +alin( 'esar di dala& tu'uh. struktur tendinous ,&elekatkan otot ke tulan(- *an( di'entuk oleh (a'un (astrocne&ius dan otot soleus *an( terda+at di 'etis. )endon ini &elekat +ada tu ,calcaneus- dan &en*e'a'kan kaki untuk 'erjinjit ,+lantar le7i- ketika 'erkontraksi. )endon ini san(at +entin( untuk 'erjalan/ 'erlari dan &elo&+at se 1 Anamnesis Ana&nesis adalah ko&unikasi antara dokter dan +asien dala& ran(ka &en(u&+ulka in or&asi tentan( keluhan +asien dan riwa*at +en*akitn*a/ sehin((a dokter da+at dia(nosa *an( te+at tentan( +en*akit +asienn*a terse'ut. Ke'erhasilan setia+ +roses ko&unikasi teruta&a ko&unikasi +ersonal san(at di+en(aruhi oleh ter'inan*a sa&'u antara dokter dan +asien. 2 1

Transcript of Makalah Blok 14 Ruptur Tendon

Ruptur Tendo Achilles pada Kaki KananZeni Ansona10.2012.192Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat [email protected]

PendahuluanDidalam skenario ini akan membahas tentang Tendon Achillesadalah tendon yang paling kuat dan paling besar di dalam tubuh. Terdiri dari struktur tendinous (melekatkan otot ke tulang) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastrocnemius dan otot soleus yang terdapat di betis. Yang terdiri dari anamesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penun jang yang meliputi foto rongen bagian tendo Achilles dimana berguna untuk melihat tendon yang rusak pada bagian otot tubuh. Foto rotgen iniawalnyauntuk memastikanada tidaknyaCalcaneous spur. Dan Magnetic resonance imaging(MRI) dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Disini juga akan membahas Etiologi dan Epidemologi dari penyakit rupture tendo Achilles,serta pencegahannya, penatalaksanaanya yang meliputi analgesik berupa obat, operasi dan non operasi.dan membahas komplikasi yang terjadi serta patofisiologis penyakit ini, sampai kebagian prognosis penyakit.

Tendon AchillesTendon Achillesadalah tendon yang paling kuat dan paling besar di dalam tubuh. Terdiri dari struktur tendinous (melekatkan otot ke tulang) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastrocnemius dan otot soleus yang terdapat di betis. Tendon ini melekat pada tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki untuk berjinjit (plantar flexi) ketika otot-otot betis berkontraksi. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal.1

AnamnesisAnamnesis adalah komunikasi antara dokter dan pasien dalam rangka mengumpulkan informasi tentang keluhan pasien dan riwayat penyakitnya, sehingga dokter dapat mengambil diagnosa yang tepat tentang penyakit pasiennya tersebut. Keberhasilan setiap proses komunikasi terutama komunikasi personal sangat dipengaruhi oleh terbinanya sambung rasa antara dokter dan pasien.2Pasien yang datang berobat tidak selalu bisa memberikan informasi yang sebenarnya. Selain itu, pasien juga tidak selamanya dapat memberikan informasi sendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis anamnesis berdasarkan cara penyampaiannya : 1. Autoanamnesis, yaitu informasi tentang keadaan penyakit disampaikan oleh pasien sendiri.2. Alloanamnesis, yaitu informasi yang didapatkan bukan berasal dari pasien sendiri melainkan berasal dari orang lain yang memiliki hubungan paling dekat dengan pasien dan mengetahui tentang keadaan pasien tersebut.

Anamnesis yang dapat dilakukan pada pasien di skenario adalah sebagai berikut: Anamnesa Umum Nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan. Umur dan pekerjaan disini merupakan hal penting yang harus ditanyakan pada pasien. Keluhan Utama Nyeri pada lutut kanan dan kiri sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat Penyakit Sekarang Apakah sedang mengalami suatu penyakit tertentu atau tidak. Riwayat Penyakit Dahulu Sebaiknya, ditanyakan apakah dulu pernah mengalami hal yang sama seperti sekarang. Riwayat Penyakit Keluarga Apakah di keluarganya pernah ada yang mengalami hal yang sama. Riwayat Pengobatan Sudah mengkonsumsi obat apa saja, atau sudah mendapat pengobatan apa.2

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak yaitu kaki. Di skenario ini kita akan melakukan pemeriksaan pada tendo achilles dimana dengan Gap sign dan Palpasi. Gap sign adalah celah du achilles tendo. Disini kita melihat apakah ada celah di bagian achiles tendo bisa dikarenakan adanya tendo yang terputus juga. Nyeri tekan dalam pemeriksaan dilakukan dengan menekan bagian tendo achiles dan testis. Pada skenario ini didapat nyeri tekan positif. Thompson test maka Posisi pasien harus berlutut diatas kursi dengan lutut membentu 90o, kemudian betis pasien diremas.Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles.3Namun apabila terjadi rupturtendo achilles, maka pergerakannya akan hilang atau tidak ada pergerakan . Pada pemeriksaan ini Gerak pasien sangat terbatas berarti menunjukan adanya ruptur tendo achilles. Obrientt test posisi pasien tengkurap kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus masukan jarum berukuran 25. Lakukan gerakan dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak bergerak menandakan tendo achlles mengalami ruptur. Tidak dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar. Copeland test posisi pasien tengkurap kemudian pada betis dipasang torniket. Pergelanggan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif. Apabila tendo utuh maka akan naik sekitar 35-60mmHg. Bila tendo mengalami ruptur tekanan akan naik sedikit atau malah tidak bergerak sama sekali.3

Pemeriksaan PenunjangKegunaan dari pemeriksaan penunjang adalah untuk mendukung pemeriksaan fisik yang telah didapat sehingga diagnosis suatu penyakit lebih akurat.

Magnetic resonance imaging(MRI)MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan seragam jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar dari keselarasan. Ketika proton ini kembali mereka memancarkan gelombang radio sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer 3D untuk membuat gambar penampang tajam dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto kualitas yang sangat tinggi sehingga mudah bagi teknisi untuk melihat air mata dan cedera lainnya.

Foto RongenFoo rontgen digunakan untuk melihat tendon yang rusak pada bagian otot tubuh. Foto rotgen iniawalnyauntuk memastikanada tidaknyaCalcaneous spur.Pada penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari normal.4

DiagnosaProses diagnosa medis merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk menangani suatu penyakit. Proses diagnosa adalah proses yang dilakukan seorang ahli kesehatan untuk menentukan jenis penyakit yang diderita oleh pasien, kemudian menentukan diagnosis penyakit pasien tersebut sehingga dapat memberi pengobatan yang tepat dengan jenis penyakit (etiologik) maupun gejalanya (simptomatik).Diagnosa dilakukan berdasarkan prinsip bahwa suatu penyakit dapat dikenali dengan memperhatikan ciri gejala klinis pada tubuh pasien yang ditimbulkan penyakit tersebut. Keadaan penyakit yang diderita dapat juga di ukur dengan memperhatikan gejala klinis. Semua gejala yang teramati kemudian dibandingkan dengan pengetahuan menenai penyakit dan ciri-cirinya yang dimiliki ahli tersebut, bila terdapat kecocokan maka ahli tersebut dapat menentukan jenis penyakitnya.5

Work DiagnosisWork Diagnosis atau diagnosis kerja merupakan suatu kesimpulan berupa hipotesis tentang kemungkinan penyakit yang ada pada pasien. Setiap diagnosis kerja haruslah diiringi dengan diagnosis banding. Ruptur tendo Achilles Yaitu putusnya tendon achilles secara paksa, karena terlalu sering di beri tekanan,periode tendon achilles di dahului tahap tendonisitis yangmembuat tendo semakin lemah. Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik padajari kaki.5

Gambar 1. Ruptur Tendon Achilles.5

Differential diagnosisDifferential diagnosis atau diagnosis pembanding merupakan diagnosis yang dilakukan dengan membanding-bandingkan tanda klinis suatu penyakit dengan tanda klinis penyakit lain.6 Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala yang dialami pasien, pasien biasa dicurigai menderita beberapa penyakit seperti: Fraktur CalcaneusFraktur-fraktur kompresi tulang belakang yang mungkinberkaitan karena mekanisme cederanya yang Sering terjadi akibat jatuh dari ketinggian, hasil yang paling baik terjadijika ekstremitas diangkat keatas setelah pemasangan balutan tekan. Penggerakan dini kaki dan pergelangan kaki tanpa beban selama 4 sampai 8 minggu biasanya memberikan hasil fu ngsional yang baik., gejalanya nyeri pada tumit dan odema, biasanya orang yang mengalami penyakit ini tidak bisa berjalan setelah kejadian, pada penyakit ini bisa menggunakan terapi non operative dan operative.6

Gambar 2. Calcaneus.6

TenosynovitisTenosynovitis adalah peradangan pada selubung berisi cairan(disebut synovium) yangmengelilingi tendon. Gejala tenosynovitis termasuk rasa sakit, bengkak dan kesulitanmenggerakkan sendi tertentu di mana terjadi peradangan. Ketika kondisi menyebabkan jari ketongkat dalam posisi tertekuk, inidisebut stenosing tenosynovitis, biasa dikenal sebagaiTrigger Finger.Ini biasanya terjadidengan Tendinitis dan berhubungan dengan stenosing tenosynovitis.Pengobatan untuk tenosynovitis tergantung pada tingkat keparahan danlokasi peradangan.Tenosynovitis ringan menyebabkan pembengkakan skala kecil dapat diobatidengan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti diclofenac (dipasarkan sebagai Voltarendan nama dagang lainnya), diambiluntuk mengurangi peradangan dan sebagai analgesik. Occupational terapi fisik atau mungkin juga dapat bermanfaat dalam mengurangi gejala.6

EtiologiRuptur Tendo Achilles dapat terjadi saat dorsofleksi pasif secara tiba tiba saatkontraksi maksimal pada otot betis. Ruptur tendo dapat terjadi saat berlari, melompat,bermain bulu tangkis, basket, tersandung danjatuh dari ketinggian.7Dalam beberapa kasusputusnya tendo Achilles terjadi pada tendo yangkurang menerima aliran darah. Tendo jugadapat melemah bergantung pada bertambahnya usia. Putusnya tendo Achilles juga bisadisebabkan oleh peningkatan mendadak jumlah tekanan pada tendo Achilles. Biasanya rupturtendo Achilles lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Penyebab lainnyajuga bisa karena Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes, Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapaantibiotik yang dapat meningkatkanrisiko pecah,Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olahraga badminton,tenis, basket dan sepak bola ataupun olahraga berat lainnya,Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis,dan Obesitas.7

EpidemologiBanyak diderita oleh usia muda untuk atlet setengah baya (40 tahun) 75% terjadi selama kegiatan olahraga. Olahraga yang paling umum menyebabkan akut pecah Achilles tendon bervariasi dari satu negara ke negara, tergantung pada olahraga yang paling populer di daerah itu. Lama nonathletes (3% dari pecah)Insidensi Jelas, bervariasi dari 37,3 per 100.000 pada beberapa penelitian Peningkatan kejadian dilihat dalam beberapa dekade terakhirPrevalensi Hal ini terutama mempengaruhi laki-laki.cedera sisi kiri adalah lebih umum dari kanan (mungkin karena kanan atlet dominan push-off dengan kaki kiri). Lebih umum di negara-negara industri dan di antara prajurit akhir pecan Faktor Risiko Dalam 1 studi, sebelumnya achilles tendon pecah adalah faktor risiko untuk pecah tendon masa depan kontralateral pada sampai dengan 6% dari pasien. Beberapa obat dikaitkan dengan peningkatan risiko pecah tendon.Kortikosteroid, baik lisan maupun lokal disuntikkan ke daerah tendon Achilles Anabolic steroid Fluorokuinolon antibiotic Beberapa penyakit sistemik telah dikaitkan, tapi tidak sering, dengan pecah spontan.7

PatofisiologisRuptur tendon Achilles, biasanya terjadi dalam selubung tendo akibat perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal sehingga terjadi kontraksi mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan diluar kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu beban.Rupture tendon Achilles sering terjadi pada atlet atletik saat melakukan lari atau melompat. Kondisi klinik rupture tendon Achilles menimbulkan berbagai keluhan, meliputi nyeri tajam yang hebat, penurunan fungsi tungkai dalam mobilisasi dan ketidakmampuan melakukan plantarfleksi, dan respons ansietas pada klien. Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibrilkolagen.8Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang ditempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat keteganganantara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antarmolekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller. Penyebab pasti pecah Achilles tendon dapat terjadi tiba-tiba, tanpa peringatan, atau akibat tendinitis Achilles. Tampaknya otot betis yang lemah dapat menyebabkan masalah. Jika otot-otot menjadi lemah dan lelah, mereka dapat mengencangkan dan mempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan juga dapat menjadi masalah dengan mengarah pada kelelahan otot. Semakin lelah otot betis, maka semakin pendek dan akan menjadi lebih ketat. Keadaan sesak seperti ini dapat meningkatkan tekanan pada tendon Achilles dan mengakibatkan kerobekan. Selain itu, ketidakseimbangan kekuatan otot-otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki belakang yang lebih rendah juga dapat mengakibatkan cedera pada tendon Achilles.8Achilles tendon robek lebih mungkin ketika gaya pada tendon lebih besar dari kekuatan tendon. Jika kaki yang dorsofleksi sedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis kontrak otot, kerobekan dapat terjadi. Kerobekan banyak terjadi selama peregangan kuat dari tendon sementara otot betis berkontraksi.8

Manifestasi klinisPenderita ruptur tendon achilles memiliki gejala atau manifestasi klinik yaitu Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis,Bengkak, kaku dan memar, Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit dan Tumit tidak bisa digerakan turun naik.8

PencegahanUntuk membantu mencegah cedera tendon achilles lalukanlah peregangan tendon achilles dan otot betis dengan perlahan, sebelum melakukan kegiatan fisik lainya. Untuk menghindari terjadinya ruptur tendo achilles lakukanlah hal berikut, hindari kegiatan yang menempatkan beban berlebih pada tendon Achilles, misalnya lari dan melompat. Jika sakit saat latihan maka lakukanlah istirahat, menjaga berat badan agar tetap dalam batas normal, gunakan sepatu yang baik untuk atletik ditumit.8

PenatalaksanaanTidak ada terapi medis yang diindikasikan untuk kondisi ini. Obat hanya diresepkan untuk mengurangi gejala nyeri. Seperti :

Anti-inflamasi nonsteroid Agan (NSAID)Meski obat inibanyal digunakan terutama untuk antiinflamasi, efek analgesik yang efektif berguna untuk menghilangkan nyeri ringan-sedang.Contoh: Ibuprofen ( Motrin, Advil) menghambat reaksi inflamasi dan nyeri dengan mengurangi sintesis prostaglandin.

AnalgesikMengontrol rasa sakit sangat penting untuk kualitas perawatan pasien. Analgesik menjamin menderita trauma atau yang telah menderita luka-luka.Contoh: Acetaminophen (Tylenol, feverall) untuk nyeri pada pasien dengan sensitivitas terhadap aspirin dan NSAID. Pasien dengan penyakit saluran cerna atas atau mereka yang mengkonsusmsi antikoagulan oral.9

OperasiTindakan operasi dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus. Dan tindakan non operasi dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.

Ada dua jenis operasi, operasi terbuka dan operasi perkutan. operasi terbuka sayatan dibuat di bagian belakang kaki dan tendon Achilles dijahit bersama sama. Dalam pecah lengkap atau serius tendonplantarisatau otot vestigial lain dipanen dan melilit tendon Achilles, meningkatkan kekuatan tendon diperbaiki. Jika kualitas jaringan buruk, misalnya cedera telah diabaikan, ahli bedah mungkin menggunakan mesh penguatan (kolagen,Artelonatau bahan lainnya degradable).9

perkutanoperasi, ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil, bukan satu sayatan besar, dan menjahit tendon kembali bersama-sama melalui sayatan. Pembedahan mungkin tertunda selama sekitar satu minggu yaitu setelah mengalami pecah berfungsi untuk memberikanpembengkakanturun. Untuk pasien menetap dan mereka yang memiliki vasculopathy atau risiko untuk penyembuhan miskin, perkutan bedah perbaikan mungkin pilihan pengobatan yang lebih baik daripada perbaikan bedah terbuka.9

KomplikasiKomplikasi rupture tendon Achilles yaitu infeksi. infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit, mikroorganisme kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur dan lain-lainnya.9

PrognosisDengan pengobatan yang tepat dan rehabilitasi, prognosis untuk ruptur tendo Achilles sangat baik, kebanyakan atlet dapat kembali ke aktivitas sebelumnya, tetapi pada pasien usia tua dengan masalah kesehatan seperti dengan penyakit diabetes maka penyembuhan penyakit ini akan lama. Dengan perawtan baik bedah atau konservatif. Namun, orang yang menjalani pengobatan non bedah cederung mengalami rupture kembali. Tingkat rupture untuk pengobatan operasi adalah sebesar 0-5%, dibandingkan dengan bedah hamper mencapai 40% pada mereka yang memilih untuk berobat konservatif.9

KesimpulanRuptur tendo Achilles Yaitu putusnya tendon achilles secara paksa, karena terlalu sering di beri tekanan,periode tendon achilles di dahului tahap tendonisitis yangmembuat tendo semakin lemah. Pada skenario ini seorang atlit bulu tangkis mengalami nyeri tumit kanannya setelah melakukan lompatan tinggi sehingga pasien tidak bisa menggunakan tungkai kanannya untuk berdiri, berarti laki-laki ini mengalami ruptur tendo Achilles dextra yang mengakibatkan dia tidak bisa berdiri menggunakan tungkai kananya. Dikarenakan tendo achillesnya pecah saat dia melakukan lompatan tinggi.

Daftar Pustaka1. Henderson SO. Kedokteran Emergensi. Jakata: Penerbit Buku Kedokteran;2012.h.237-8.2. Willms L,Henry S, Paula S. Diagnosis fisik evaluasi diagnosis dan fungsi di bangsal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2005.h.375-6.3. Bresler MJ, Sternbach GL. Kedokteran Darurat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2006.h.79-80.4. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Kedokteran Klinis. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga;2007.150-2.5. Faiz O, Moffat D. At a Glance Anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga;2003.h.115-7.6. Patel PR. Radiologi. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.h.234-5.7. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku ajar ilmu bedah, edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2004.h.653-6.8. David S. Ortopedi. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2008.h.354-8.9. Schwartz S. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran;2008.h.543-7.

1