Makalah Biokimia Neww

download Makalah Biokimia Neww

of 13

description

jjj

Transcript of Makalah Biokimia Neww

MAKALAH BIOKIMIA

SISTEM HORMON FEROMON

Oleh :

DIAN ARISTA S.(13030234008/KA)

SOFI NABILA(13030234023/KA)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

KIMIA

20151. Pengertian Sistem Hormon

Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Kata Hormon berasal dari kata Hormaein yang berarti Memacu atau Menggiatkan. Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar. Bila kekurangan dapat ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan mengakibatkan berbagai gangguan kerja organ tubuh.

Sebagai komponen sistem koordinasi, Hormon mempunyai hubungan yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas atau ketakutan secara mendadak pada seseorang, disamping kerja sistem saraf juga dipengaruhi oleh hormon. 2. Karakteristik Hormon Hormon disekresikan oleh sel-sel endokrin.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi.

Hormon adalah sinyal kimia yang beredar di cairan tubuh.

Hormon mengatur perilaku sel target.

Hormon, seperti enzim tidak mengkatalisis reaksi apapun.

Mereka disekresikan hanya bila diperlukan, mereka tidak disimpan sebelum dibutuhkan.

Hormon di alam mungkin protein atau non-protein (asam amino atau

steroid).

Hormon biasanya menyebabkan efek jangka panjang seperti perubahan perilaku, pertumbuhan, dll

Hormon berfungsi untuk merangsang atau menghambat organ sasaran.3. Fungsi Hormon Hormon memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk mengatur Homeostatis. Selain itu, hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, repsoduksi, metabolisme, dan tingkah laku.

4. Klasifikasi Hormon Klasifikasi tradisionalHormon tradisional diklasifikasikan menjadi tiga jenis:

Hormon klasik Hormon ini disekresikan dari sel-sel endokrin ke dalam cairan interstitial. Hormon-hormon ini berdifusi ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh dengan sistem peredaran darah.

Neurohormon Hormon ini disintesis oleh sel-sel neuroendokrin dan disekresikan di terminal saraf. Mereka diangkut ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Hormon lokal Hormon ini disekresikan ke dalam cairan interstitial dan mereka bertindak secara lokal dalam dua cara. Beberapa hormon bertindak atas sel-sel tetangga dan dikenal sebagai hormon parakrin dan beberapa hormon bertindak atas sel-sel dari mana mereka dikeluarkan, mereka adalah hormon autokrin.

Klasifikasi strukturalHormon secara struktural diklasifikasikan menjadi empat kelompok steroid, peptida, asam amino dan asam lemak.

Hormon steroid berasal dari kolesterol dan larut dalam lemak. Hormon steroid termasuk hormon seks dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon seks termasuk androgen, estrogen dan progesteron. Hormon adrenal adalah hormon kortikosteroid dan hormon glukokortikosteroid. Steroid penting karena mereka mengambil bagian dalam fungsi penting termasuk keseimbangan air, perkembangan seksual dan respon stres.

Hormon turunan asam amino Hormon-hormon ini berasal dari asam amino tirosin dan seperti tyroptophan. Dua jenis hormon yang berasal tirosin adalah hormon tiroid dan katekolamin. Hormon tiroid adalah yang paling penting karena mengatur pengembangan organ dan metabolisme.Katekolamin Norepoinephrin dan epinefrin adalah katekolamin. Mereka adalah hormon stres dan neurotransmiter.Asam amino triptofan adalah hormon prekursor seperti serotonin dan melatonin. Serotonin mengatur pergerakan usus dan juga berhubungan dengan suasana hati dan rendahnya tingkat hormon ini sering mengakibatkan depresi.

Hormon peptida Hormon-hormon ini berasal dari peptida. Prohormon adalah prekursor untuk hormon peptida. Para prohormon disintesis oleh retikulum endoplasma. Konfigurasi struktural yang tepat diperlukan untuk fungsi mereka. Hormon peptida disimpan dalam sel vesikel sampai ada rangsangan sinyal untuk pembebasan mereka ke dalam aliran darah. Contoh hormon peptida termasuk TSH (thyroid stimulating hormone), insulin, prolaktin, vassopressin.

Asam lemak yang berasal hormon Hormon yang berasal dari asam lemak disebut eikosanoid, mereka berasal dari asam arakidonat. Hormon-hormon ini diproduksi oleh setiap sel dalam tubuh. Mereka memiliki peran penting dalam tubuh termasuk peradangan, tekanan darah dan pembekuan darah.

Klasifikasi Di Dasar Modus AksiBerdasarkan modus tindakan hormon diklasifikasikan menjadi hormon bertindak cepat dan hormon yang bekerja singkat.

Hormon bertindak cepat Hormon-hormon ini memulai tanggapan langsung dari sel-sel target mereka. Hormon-hormon ini memiliki reseptor luar membran plasma pada sel target, mereka berukuran besar. Contoh: Protein dan hormon amina.

Hormon bertindak singkat- Hormon-hormon ini memulai respon tertunda. Hormon-hormon ini dalam ukuran kecil dan mereka mengikat reseptor protein hadir dalam sitosol. Contoh: hormon steroid dari organ reproduksi dan korteks adrenal.5. Macam-macam Penyakit akibat kekurangan Hormon Penyakit AddisonTerjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.Gejala gejalanya berupa :a.Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh.

b.Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.c.Lesu mental dan fisik.

Sindrom CushingKumpulan gejala gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat obatan kortikosteroid yang berlebihan.Gejalanya berupa :a.Otot otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.b.Osteoporosisc.Luka yang sulit sembuhd.Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)

Sindrom AdrenogenitalKelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang kadang kebotakan.Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala gejala diatas tertutup oleh tanda tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).

PeokromositomaTumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :a.Basa metabolisme meningkatb.Glukosa darah meningkatc.Jantung berdebard.Tekanan darah meninggie.Berkurangnya fungsi saluran pencernaanf.Keringat pada telapak tangan

6. Hormon FeromonFeromon (bahasa Yunani: phero yang artinya pembawa, dan mone bermakna sensasi) adalah sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seksual pada jantan maupun betina.Zat ini berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahkluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. 7. Penemuan Hormon Feromon Feromon pertama ditemukan di Jerman oleh Adolph Butenandt, ilmuwan yang juga menemukan hormon seksual pada manusia yaitu estrogen, progesteron dan testosteron. Ketika pertama kali ditemukan pada serangga, feromon banyak dikaitkan dengan fungsi reproduksi serangga.Zat feromon pertama kalinya ditemukan oleh Jean-Henri Fabre pada serangga ketika musim semi tahun 1870-an. Fabre menghabiskan tahun-tahun berikutnya mempelajari bagaimana ngengat-ngengat jantan menemukan betina-betinanya. Fabre sampai pada kesimpulan kalau ngengat betina menghasilkan zat kimia tertentu yang aromanya menarik ngengat-ngengat jantan.a. Feromon pada manusia Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan oleh kalenjar endokrin pada ketiak, wajah (pada telinga, hidung, dan mulut), kulit, dan kemaluan dan akan aktif apabila yang bersangkutan telah cukup umur (baligh). Sifat dari senyawa feromon sendiri adalah tidak dapat dilihat oleh mata, volatil (mudah menguap), tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia. Senyawaferomon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan dapat tertahan dalam pakaian yang kita gunakan. Menurut para peneliti dan psikolog, senyawa feromon dapat mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh terutama otak kecil manusia dan diklaim mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan manusia pada manusia yang lain, baik itu perasaan cinta, suka, gairah seksual, siklus haid, atau bahkan saat memilih mana orang yang dapat dijadikan teman yang cocok.

Pada tahun 1998, McClintock bersama rekannya Kathleen Stern mempublikasikan kembali hasil penelitiannya di jurnal Nature. Kali ini mereka menyatakan ada dua jenis feromon yang secara spesifik berpengaruh pada kesamaan siklus haid. Salah satu dari feromon dihasilkan oleh perempuan pada fase pra-ovulasi dari siklusnya dan mempercepat ovulasi. Feromon lain dipancarkan pada saat ovulasi berlangsung. Sinyal ini memiliki efek memperlambat siklus. Jatuh cinta dari hidung turun ke hati merupakan fenomena feromon sebagai bentuk komunikasi dalam kehidupan manusia sehari-hari. Contoh paling mudah adalah "bau badan". Lepas dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang lain menjauh, setiap manusia punya bau yang khas dan menjadi ciri dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa bau badan itu seperti sidik jari. Jadi, kita masing-masing punya bau yang unik dan sangat berbeda dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon yang dihasilkan manusia, pada masa depan bisa jadi salah satu identitas diri.Feromon pada manusia ternyata juga berfungsi sebagai daya tarik seksual. Ini dibuktikan saat melakukan penelitian terhadap reaksi otak 12 pasang pria-wanita sehabis mencium bau senyawa sintetik mirip feromon. Bebauan tersebut langsung bereaksi terhadap hormon estrogen (pada wanita) dan hormon testoteron (pria).

b. Feromon Pada Hewan

Feromon memainkan peran penting dalam komunikasi serangga. Semut menggunakan feromon sebagai penjejak untuk menunjukkan jalan menuju sumber makanan.Ketika semut pekerja dari berbagai spesies mensekresi feromon sebagai zat tanda bahaya, yang digunakan ketika terancam musuh; feromon disebar di udara dan mengumpulkan pekerja lain. Bila semut-semut ini bertemu musuh, mereka juga memproduksi feromon sehingga isyaratnya bertambah atau berkurang, bergantung pada sifat bahayanya.

6. Cara Kerja Hormon Feromon

Senyawa feromon dapat menimbulkan rasa ketertarikan antara dua orang berlainan jenis dengan bekerja layaknya inisiator/ pemicu dalam reaksi-reaksi kimia. Prosesnya adalah ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka feromon yang kasat mata dan volatil, akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitif yaitu vomeronasalorgan (VNO) yaitu organ dalam lubang hidung yang mempunyai kepekaan ribuan kali lebih besar daripada indera penciuman. Organ VNO ini terhubung dengan hipotalamus pada bagian tengah otak melalui jaringan-jaringan syaraf.

Setiapferomon berhembus dari tubuh, maka senyawa ini akan tercium oleh VNO dan selanjutnya sinyal ini akan diteruskan ke hipotalamus (yang mengatur emosi manusia) agar memberikan respon/ tanggapan. Tanpa perlu menunggu lama hanya setiap sepersepuluh ribu detik, maka akan ada respon dari otak melalui perubahan psikologis tubuh manusia baik itu perubahan pada detak jantung (berdetak lebih kencang), pernafasan (beraturan atau tidak), temperatur tubuh (panas dingin), nafsu, peningkatan pada kalenjar hormon baik itu kalenjar keringat, dan kerja dari produksi hormon testoteron (pada laki-laki) atau hormon esterogen (pada wanita).Mekanisme Kerja Pada Hewan : Setelah kelenjar esokrin memproduksi feromon, feromon akan diteruskan ke abdomen insecta. Abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh yang berada di antara thorax atau dada dan pelvis di hewan mamalia dan vertebrata lainnya.Dari abdomen, feromon akan dikeluarkan dan akan ditangkap berupa sinyal di antena insekta tertentu. Dari sinyal tersebut akan diterjemahkan oleh metabolisme insekta tersebut menjadi sebuah rangsangan. Rangsangan tersebut dikatakan berhasil saat mencapai konsentrasi tertentu.7. Manfaat/ fungsinya bagi organisme awal :Berdasarkan fungsinya ada dua kelompok feromon yaitu:a. Feromon releaser, yang memberikan pengaruh langsung terhadap sistem syaraf pusat individu penerima untuk menghasilkan respon tingkah laku dengan segera. Feromon ini terdiri atas tiga jenis, yaitu feromon seks, feromon jejak, dan feromon alarm.Menurut Sutrisno (2008), feromon dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya : Feromon jejak

Merupakan feromon yang digunakan untuk menunjukan arah kelompok/ koloni suatu serangga. Contohnya pada semut, pada semut ini digunakan feromon sebagai penunjuk jejak. Feromon alarm

Merupakan feromon yang dipergunakan untuk memperingatkan serangga terhadap bahaya yang datang, apakah itu predator atau bahaya lainnya. Tanggapannya dapat berupa membubarkan diri atau membentuk pertahanan koloni. Feromon alarm bersifat sangat volatil, dan kebanyakan memiliki berat molekul rendah, dengan rantai karbon 12 atau kurang. Senyawa dari kelenjar mandibula umumnya mengandung gugus keton atau aldehid, sedang yang berasal dari kelenjar Dufour (di dekat sengat) berupa hidrokarbon. Banyak di antaranya yang toksik dan rasanya tak enak, sehingga sekaligus juga berfungsi sebagai senyawa pertahanan diri. Feromon agregasi

Feromon agregasi adalah feromon yang diperlukan untuk mengumpulkan anggota koloni atau pun individu dan mempengaruhi perilakunya sebagai suatu individu. Kegunaan feromon ini berkisar dari penunjang perilaku makan, mating, berlindung, oviposisi, sampai ke perilaku yang belum terdeteksi secara jelas. Feromon agregasi tersebar penggunaannya pada berbagai ordo seperti misalnya Orthoptera, Homoptera, Hemiptera, Coleoptera dan Hymenoptera. 8. Proses Sintesis di Organisme AsalKebanyakan komponen feromon ngengat merupakan rantai kabon bernomor C 10-C18 berantai lurus, tak jenuh dan turunan dari asam lemak, dengan karbon karbonil dimodifikasi untuk membentuk kelompok fungsional yang mengandung-oksigen (alkohol, aldehida, atau ester asetat) . Asam lemak jenuh diproduksi de novo dan dikonversi menjadi asil-KoA tioester mereka sebelum dimasukkan ke glycerolipids atau diubah ke feromon. Feromon produksi di PG dirangsang oleh Feromon Biosintesis Mengaktifkan neuropeptide (PBAN) yang dilepaskan dari ganglion suboesophagal di otak ke hemolymph, setelah itu mengikat ke reseptor PBAN dalam membran kelenjar karboksilase Asetil-CoA (ACCase). Enzim ini mengkatalisis carboxylation ATP-tergantung dari asetil-KoA untuk malonyl-KoA pada langkah membatasi laju biosintesis asam lemak rantai panjang Malonyl-CoA, asetil-KoA, dan NADPH digunakan dalam sintesis asam lemak oleh enzim multifungsi Fatty Acid Synthase (FAS) lemak KoA prekursor feromon dapat dikurangi dengan alkohol yang sesuai oleh dehidrogenase yaitu menghasilkan alkohol-Fatty Asil Reduktase (FAR) dan kemudian dioksidasi menjadi aldehid yang sesuai oleh alkohol oksidase atau asil lemak KoA dapat dikurangi secara langsung ke aldehida oleh Fars aldehida . Reaksi terbalik dikatalisis melalui oksidase alkohol, dan kedua enzim lebih umum digambarkan sebagai dehydrogenases alkohol. Nama sistematis dari kelompok enzim adalah alkohol: NADP + oksidoreduktase, oksidasi alkohol menggunakan NAPD + (alkohol + NADP (+) aldehida + NADPH). 9. Aplikasi Untuk Kebutuhan ManusiaAplikasi di bidang biokimia, misalnya dalam pembuatan feromon sebagai pestisida. Jika feromon ini dilepas ke udara dalam jumlah besar sehingga melampaui batas deteksi indera penciuman serangga jantan, maka perkawinan akan terhambat sehingga populasi serangga yang biasanya menjadi hama bisa diturunkan. Karena merupakan zat alami, feromon tidak merusak lingkungan, sehingga secara teori cara seperti ini jauh lebih aman daripada menggunakan racun seperti DDT. Masalahnya, struktur feromon seringkali sangat rumit dan sulit disintesis, namun kini bisa banyak terbantu oleh reaksi metatesis. Produksi feromon sebagai pembasmi hama melalui reaksi metatesis sudah dilakukan misalnya pada nyamukCulex. Nyamuk betina dari spesies ini biasanya melepas suatu feromon ketika mereka bertelur, untuk menarik nyamuk betina lainnya agar bertelur di tempat yang sama.

Informasi Tambahan (pada industri)

Usaha koleksi bahan feromon baru berhasil dengan baik pada tahun 1959, ketika Butenandt menemukan bombikol, bahan feromon seks pada ngengat sutera (Bombyx mori). Pada saat itu dibutuhkan sekurangnya 10.000 ekor ngengat untuk memperoleh sejumlah kecil (beberapa ml saja) bahan feromon agar dapat diidentifikasi kandungan bahan kimianya. Sebelum tahun 1972, usaha koleksi bahan feromon memang memerlukan kerja yang amat tekun, karena diperlukan sejumlah besar individu serangga baik utuh maupun potongan bagian tertentu, untuk kemudian diekstraksi menggunakan pelarut khusus. Oleh kemajuan instrumentasi dan teknik fisikokimia saat ini, terutama dengan adanya GLC kapiler, Spektrometri Massa ion selektif, dan juga HPLC; metode deteksi dapat dilakukan dengan sensitivitas dan resolusi (daya pisah) yang amat tinggi tanpa harus menggunakan jumlah serangga yang amat besar. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Feromonhttps://kibayu.wordpress.com/2010/09/25/feromon-perangsang-sex-pasangan/http://indonesiakimia.blogspot.co.id/2011/05/feromon.html