Makalah b.indo

13
BAB 1 A. Landasan Teori Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang disampaikan dalam pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan tersusun menurut kaidah tertentu. Ada banyak ragam pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia. Sebagian besar kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa komponen yang berbeda. Bahasa itu sendiri merupakan symbol yang bermakna yang merupakan suatu kesatuan fungsional yang saling berhubungan sebagai suatu sistem. Satuan terkecil yang mengandung makna berupa kata dan frasa (kelompok kata), sedangkan yang lebih besar yaitu yang mengandung pikiran berupa kalimat. Namun pernahkah diperhatikan apa manfaatnya bila menggunakan kalimat efektif dan apa pula ruginya bila tidak? Yang penting bagi mereka, yang penting informasi yang hendak disampaikan dapat diterima orang lain. Begitu pula sebaliknya informasi yang diperoleh dapat dipahami dengan baik tanpa memperdulikan apakah kalimat yang digunakan dalam komunikasi itu efektif atau tidak.

description

m

Transcript of Makalah b.indo

Page 1: Makalah b.indo

BAB 1

A. Landasan Teori

Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain

maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang disampaikan dalam

pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan

tersusun menurut kaidah tertentu.

Ada banyak ragam pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia. Sebagian besar

kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa komponen yang berbeda.

Bahasa itu sendiri merupakan symbol yang bermakna yang merupakan suatu kesatuan

fungsional yang saling berhubungan sebagai suatu sistem. Satuan terkecil yang

mengandung makna berupa kata dan frasa (kelompok kata), sedangkan yang lebih

besar yaitu yang mengandung pikiran berupa kalimat.

Namun pernahkah diperhatikan apa manfaatnya bila menggunakan kalimat efektif

dan apa pula ruginya bila tidak? Yang penting bagi mereka, yang penting informasi

yang hendak disampaikan dapat diterima orang lain. Begitu pula sebaliknya informasi

yang diperoleh dapat dipahami dengan baik tanpa memperdulikan apakah kalimat

yang digunakan dalam komunikasi itu efektif atau tidak.

Penguasaan bahasa itu sendiri sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi banyak

ditentukan oleh penguesaan kaidah kalimat yang didukung oleh kosakata yang

memadai.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

Page 2: Makalah b.indo

BAB 2

A. Pengertian Kalimat

Kalimat sebagai satuan bahasa yang lebih besar daripada Frase dan Klausa

merupakan satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran

tertetu secara relatif yang lengkap dan punya pola intonasi akhir. Setiap kalimat yang

muncul dalam tulisan atau pembicaraan masing-masing menyatakan pikiran yang

terbatas, tetapi tetap utuh baik secara tersurat maupun secara tersirat. Pikiran yang utuh

pada setiap kalimat diungkapkan pada dua bagian, yaitu subjek dan predikat. Subjek yang

menjadi pokok dalam kalimat dijelaskan maknanya oleh predikat.

Kalimat disusun berdasarkan unsure-unsur yang berupa kata, frasa, atau klausa.

Jika disusun berdasarkan pengertian diatas, unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan

pengertian tertentu disebut bagian kalimat. Ada yang tidak dapat dihilangkan disebut inti

kalimat, sedang bagian yang dapat dihilangkan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat

membentuk kalimat dasar, dan bagian bukan inti dapat membentuk kalimat luas.

B. Jenis kalimat

1) Kalimat Inti, Luas, dan Transformasi

a. Kalimat Inti

Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan

sekaligus menjadi inti kalimat. Contoh; adik menangis

Cirri-ciri kalimat inti:

1. Hanya terdiri atas dua kata

2. Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat

3. Tata urutannya adalah subyek mendahului predikat

4. Intonasinya adalah intonasi “Berita yang netral”. Artinya: tidak boleh

menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya.

b. Kalimat Luas

Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru

sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih. Contoh; Radha, Arif,

Andien sedang belajar dengan serius, sewaktu pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 3: Makalah b.indo

c. Kalimat Transformasi

Kalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami

perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas.

Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat luas. Contoh;

1) Dengan penambahan jumlah kata tanpa menambah jumlah inti,sekaligus

juga adalah kalimat luas: Adik menangis tersedu-sedu kemarin pagi.

2) Dengan penambahan jumlah inti sekaligus juga kalimat luas: Akbar

menangis dan merengek pada ayahnya untuk dibelikan laptop.

3) Dengan perubahan kata urut kata. Contoh: merengek Akbar

4) Dengan perubahan intonasi. Contoh; Akbar merengek?

Contoh tersebut menunjukan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat

dasar, sedangkan kalimat berikutnya berupa kalimat luas.

Cirri-ciri kalimat:

1) Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan

kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf capital dan diakhiri

dengan titik, tanda Tanya, tanda seru.

2) Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat

3) Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap.

4) Mengandung pikiran yang utuh

5) Menggunakan urutan logis; setiap kata atau kelompok kata yang mendukung

fungsi(subyek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan

menurut fungsinya.

6) Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.

7) Dalam paragraph terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalmat-kalimat disusun

dalam satuan pikiran yang saling berhubungan, hubungan dijalin dengan

konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.

2) Kalimat Mayor dan Minor

a. Kalimat Mayor

Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnyamengandung dua

unsure inti. Contoh;

Amir mengambil buku

Page 4: Makalah b.indo

Arif ada di laboratorium

Kiki pergi ke Bandung

Ibu segara pergi ke rumah sakit menengok paman, tetapi Ayah menunggu

kami di rumah Ratih karena kami masih berada di sekolah.

b. Kalimat Minor

Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu kalimat inti

atau unsure pusat. Contoh;

Berhenti!

Sudah siap?

Pergi!

Yang baru!

Kalimat-kalimat diatas satu unsure inti atau unsure pusat

3) Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat berisi kalimat pembicara atau penulis secara

singkat, jelas, dan tepat. Sedangkan kalimat tidak efektif yaitu kalimat yang tidak

memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.

4) Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti

pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah

satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-

unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.

Kalimat Tunggal Susunan Pola Kalimat

Ayah merokok.

Adik minum susu.

Ibu menyimpan uang di dalam

laci.

S-P

S-P-O

S-P-O-K

5) Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat

atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:

a. Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga

perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang

Page 5: Makalah b.indo

sudah ada. Misalnya: Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal) Anak yang

menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi. (subjek pada kalimat pertama

diperluas)

b. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru

mengandung dua atau lebih pola kalimat. Misalnya: Susi menulis surat (kalimat

tunggal I) Bapak membaca koran (kalimat tunggal) Susi menulis surat dan Bapak

membaca koran. Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan

atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk

campuran.

1) Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara

pola pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atas:

a. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata

tugas: dan, serta, lagipula, dan sebagainya. Misalnya: Sisca anak yang baik lagi

pula sangat pandai.

b. Kalimat majemuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik,

maupun. Misalnya: Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.

c. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi,

melainkan. Misalnya: Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat pemalas. 

2) Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian

kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak

kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau

dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:

a. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek.

Misalnya: Diakuinya  hal itu

  P             S

Diakuinya bahwa ia yang memukul anak itu.

              anak kalimat pengganti subjek

b. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat

Misalnya:  Katanya begitu

Page 6: Makalah b.indo

Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.

anak kalimat pengganti predikat

c. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.

Misalnya:       Mereka sudah mengetahui hal itu.

  S             P                             O

Mereka sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.

anak kalimat pengganti objek

d.  Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan.

Misalnya:       Ayah pulang malam hari

   S        P             K

Ayah pulang ketika kami makan malam

             anak kalimat pengganti keterangan

2) Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau

hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas

tiga pola kalimat.

Misalnya: Ketika ia duduk minum-minum, datang seorang pemuda berpakaian

bagus, dan menggunakan kendaraan roda empat.

Ketika ia duduk minum-minum    

pola atasan

datang seorang pemuda berpakaian bagus

     pola bawahan I

datang menggunakan kendaraan roda empat

 pola bawahan II

C. Bagian-bagian Kalimat

Kata atau kelompok kata yang dipakai dalam kalimat menduduki fungsi-fungsi

tertentu dalam strukutur kalimat. Sebagai unsure yang terintegrasi kedalam struktur, kata-

kata tersebut merupakan unsure kalimat.

Bagian inti yang harus ada pada kalimat adalah subjek (S) dan predikat (P).

bagian inti kalimat adalah bagian yang tak dapat dihilangkan dalam struktur kalimat.

Page 7: Makalah b.indo

Subjek kalimat berfungsi sebagai inti pembicaraan, sedangkan predikat berfungsi sebagai

penjelasan terhadap subjek, yang dapat dilengkapi dengan objek (O) atau pelengkap (Pel)

dan keterangan (K).

1) Subjek dan predikat

Setiap kalimat sebagai bentuk pernyataan pikiran mempunyai subjek dan

predikat, baik yang dinyatakan secara tersurat maupun yang dinyatakan secara

tersirat. Subjek sebagai inti pembicaraan menyatakan pikiran jika dinyatakan oleh

predikat. Hubungan antara subjek dan predikat dalam kalimat turut menetukan isi

pikiran yang dimaksud.

Contoh :

Perusahaanya/makin berkembang/akhir-akhir ini

S P

Isi pikiran yang yang terdapat pada kalimat tercermin pada hubungan antara

subjek dan predikat. Tanpa adanya subjek, pokok pembicaraan dalam setiap kalimat

menjadi tidak jelas. Sebaliknya, tanpa adanya predikat, keadaan subjek atau situasi

yang meliputi subjek menjadi tidak jelas.

2) Objek, pelengkap, dan keterangan

Objek dan keterangan adalah dua bagian kalimat yang sering muncul dalam

kalimat untuk melengkapi predikat.

Contoh:

(1) Ia/ membaca/ buku itu/ beberapa kali.

S P O K

(2) Saya/ mengunjungi/ orang tuanya/ di desa itu.

S P O K

Pelengkap adalah unsure kalimat yang berfungsi melengkapi informasi,

mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.

Ciri-ciri pelengkap:

Bukan unsure utama, tetapi tanda pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak

lengkap informasinya.

Terletak di belakang predikat yang bukan kata transitif, misalnya:

Melengkapi struktur, misalnya:

Page 8: Makalah b.indo

Negara Republik Indonesia/ berdasarkan/ pancasila

S P Pel.

Mengkhususkan makna objek, misalnya:

Ibu/ membawakan/ saya/ oleh-oleh

S P O Pel.

Keterangan yang menyertai kalimat bervariasi sesuai dengan fungsinya

untuk melengkapi predikat. Adapun jenis-jenis keterangan dalam struktur dan

predikat yang memungkinkan penempatan keterangan dalam struktur kalimat

sebagai berikut.

(1) Ia menunggu/ di tempat itu/ dari kemarin malam

K(tempat)

(2) Kuliah dimulai/ pukul 08.00

K(waktu)

(3) Anak itu di D.O/ karena melanggar peraturan universitas.

K(sebab)

(4) Dia terlalu memaksakan diri belajar/ sehingga akhirnya dia jatuh sakit

K(akibat)

(5) Tugas makalah Agama diketik/ menggunakan mesin ketik manual

K(alat)

(6) Pelajar menggunakan internet/ untuk memudahkan mengakses materi mata

kuliah yang akan dipelajari/.

K(tujuan)

(7) Semua anggota keluarga hadir/ kecuali dia.

K(pembatasan)

(8) Orang itu berjalan/ cukup berat/.

K(keadaan)

(9) Meskipun sedang sakit/ anak itu tetap mengikuti ujian

K(perlawanan)

(10) Beliau bersedia hadir/ asalkan dijemput/.

K(syarat)

Page 9: Makalah b.indo

(11) Wajahnya bulat/ bagaikan rembulan./

K(perbandingan)

(12) Mereka/ tentu/hadir di pestamu

K(modalitas)

(13) Ayah/ bersama temannya/mengikuti rapat itu

K(sertaan)