MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bimbingan dan konseling semakin mengalami perkembangan. Perubahan dilakukan waktu demi waktu dengan tujuan utama membantu mengoptimalkan perkembangan individu pada setiap tahap perkembangannya. Perkembangan terkini pada bimbingan dan konseling sekolah salah satunya adalah dengan munculnya konsep program bimbingan dan konseling komprehensif yang muncul karena adanya kesadaran bahwa bimbingan dan konseling adalah unit yang terintegrasi dalam sekolah dan membutuhkan dukungan lingkungan dalam melaksanakan semua program pemberian layanannya. Adanya konsep program dan bimbingan dan konseling komprehensif ini setiap insan yang peduli akan masalah siswa terutama dalam penyelenggaraan layanan bimbingan disekolah mempunyai ideal dalam menguasai konsep yang ada, hal ini semata-mata diperuntukkan dalam mensukseskan pemberian layanan yang dapat mengoptimalakan perkembangan setiap individu yang dilayani. 1.2 Permasalahan 1. Komponen apa saja yang menjadi penyusun program bimbingan dan konseling komprehensif ? 2. Bagaimanakah peran dan tanggung jawab konselor sekolah ? 1

description

BIMBINGAN DAN KONSELING

Transcript of MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 1: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia bimbingan dan konseling semakin mengalami

perkembangan. Perubahan dilakukan waktu demi waktu dengan tujuan utama

membantu mengoptimalkan perkembangan individu pada setiap tahap

perkembangannya. Perkembangan terkini pada bimbingan dan konseling sekolah

salah satunya adalah dengan munculnya konsep program bimbingan dan

konseling komprehensif yang muncul karena adanya kesadaran bahwa bimbingan

dan konseling adalah unit yang terintegrasi dalam sekolah dan membutuhkan

dukungan lingkungan dalam melaksanakan semua program pemberian

layanannya.

Adanya konsep program dan bimbingan dan konseling komprehensif ini

setiap insan yang peduli akan masalah siswa terutama dalam penyelenggaraan

layanan bimbingan disekolah mempunyai ideal dalam menguasai konsep yang

ada, hal ini semata-mata diperuntukkan dalam mensukseskan pemberian layanan

yang dapat mengoptimalakan perkembangan setiap individu yang dilayani.

1.2 Permasalahan

1. Komponen apa saja yang menjadi penyusun program bimbingan dan

konseling komprehensif ?

2. Bagaimanakah peran dan tanggung jawab konselor sekolah ?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif

2.1.1 Kurikulum bimbingan

Kurikulum bimbingan terdiri dari pengembangan pengalaman terstruktur

yang disajikan secara sistematis melalui berbagai kegiatan. Tujuan kurikulum

bimbingan adalah untuk memberikan pengetahuan pribadi, sosial, akademik, dan

pengembangan karir kepada semua siswa di semua tingkatan, untuk meningkatkan

kesehatan mental yang positif, dan untuk membantu mereka dalam mendapatkan

dan menggunakan keterampilan hidup. Sementara tanggung jawab konselor

meliputi pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum bimbingan, kerjasama dan

1

Page 2: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

mendukung seluruh fakultas dan staf yang diperlukan untuk mensukseskan

pengimplikasian kurikulum. Kurikulum bimbingan disampaikan melalui strategi

seperti berikut :

1. Aktivitas Kelas : Konselor mengajar, mengajar dengan tim, atau membantu

dalam pengajaran kurikulum bimbingan dalam kegiatan belajar atau unit di

kelas , pusat bimbingan , dan fasilitas sekolah lainnya.

2. Aktivitas Kelompok : Konselor melakukan kegiatan kelompok di luar kelas

untuk mengidentifikasi minat kebutuhan siswa .

2.1.2 Perencanaan individual

Perencanaan individu terdiri dari kegiatan yang membantu semua siswa

dalam mengeksplorasi, merencanakan, memonitor, dan mengelola pembelajaran

mereka sendiri serta pengembangan pribadi, akademik, dan karir mereka. dalam

komponen ini, siswa mengevaluasi kemampuan akademik, karir, dan tujuan

pribadinya. Aktivitas yang dilakukan konselor dalam komponen ini adalah

merencanakan dan mengarahkan. Kegiatan ini umumnya disampaikan secara

individual, atau dengan bekerja dengan individu dalam kelompok kecil atau

kelompok nasihat. Perencanaan Individual diimplementasikan melalui strategi

seperti berikut :

1. Penilaian individu : Konselor bekerja dengan siswa menganalisis dan

mengevaluasi' kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi siswa.

Informasi test dan data lainnya.

2. Nasihat individu : Konselor bekerja dengan siswa dalam hubungan personal-

sosial, pendidikan, karir, dan informasi pasar tenaga kerja dalam perencanaan

tujuan pribadi, akademik, dan karir. Keterlibatan siswa, orang tua / wali, dan

sekolah sangat penting dalam perencanaan program yang memenuhi

kebutuhan individu siswa.

3. Penempatan : Konselor membantu siswa dalam membuat transisi dari

sekolah ke sekolah, sekolah untuk bekerja atau sekolah untuk pendidikan dan

pelatihan tambahan.

2

Page 3: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

2.1.3 Layanan Responsif

Layanan responsif terdiri dari kegiatan untuk memenuhi kebutuhan

mendesak dan pokok perhatian siswa, apakah kebutuhan atau masalah

memerlukan konseling, konsultasi, rujukan, atau informasi. Komponen ini

tersedia untuk semua siswa. Sementara konselor memiliki pelatihan khusus dan

keterampilan untuk menanggapi kebutuhan dan keprihatinan/perhatian, kerja

sama dan dukungan dari seluruh fakultas dan staf diperlukan untuk keberhasilan

pelaksanaan komponen ini. Layanan responsif disampaikan melalui strategi

seperti berikut:

1. Konsultasi : Konselor berkonsultasi dengan orang tua, guru, pendidik

lainnya, dan atau lembaga masyarakat tentang strategi untuk membantu

siswa.

2. Konseling pribadi : Konseling disediakan pada kelompok kecil atau secara

individual untuk siswa dalam mengungkapkan kesulitan urusan berhubungan,

masalah pribadi, atau perkembangan tugas. Konseling pribadi membantu

siswa dalam mengidentifikasi masalah, penyebab, alternatif, dan

kemungkinan konsekuensi tindakan yang diambil adalah tepat.

3. Konseling Krisis : Konseling dan dukungan yang diberikan kepada siswa

dalam menghadapi situasi darurat. Konseling biasanya jangka pendek dan

bersifat sementara. Bila perlu, sumber-sumber rujukan yang sesuai

digunakan.

4. Referal / Rujukan : Konselor menggunakan sumber referal/rujukan untuk

menangani krisis seperti bunuh diri, kekerasan, pelecehan, dan terminal

illness. Sumber-sumber referal sebagai berikut : Agen Kesehatan Mental,

Pekerjaan dan Pelatihan Program, Rehabilitasi Kejuruan, Layanan anak,

Pelayanan Sosial.

2.1.4 Dukungan Sistem

Dukungan sistem terdiri dari kegiatan manajemen yang membangun,

memelihara, dan meningkatkan total program bimbingan. Komponen ini

diimplementasikan dan dilaksanakan melalui kegiatan di bidang-bidang berikut :

3

Page 4: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Pengembangan Profesional: Konselor terlibat secara aktif dalam

memperbarui pengetahuan dan keterampilan profesional mereka. Hal ini

perlu melibatkan partisipasi dalam sekolah reguler in-service training,

menghadiri pertemuan profesional, menyelesaikan pekerjaan program studi

pascasarjana, dan atau memberikan kontribusi terhadap literatur profesional.

2. Staf dan Hubungan Masyarakat : Konselor berorientasi staf maupun

masyarakat untuk mengembangkan bimbingan komprehensif dan program

konseling melalui sarana seperti website, koran, media lokal, dan atau

presentasi sekolah-masyarakat.

3. Konsultasi dengan Guru: Konselor berkonsultasi dengan guru dan anggota

staf lain secara teratur untuk memberikan informasi, menjadi pendukung, dan

menerima umpan balik mengenai kebutuhan siswa.

4. Dewan Penasehat: Konselor melayani departemen komite kurikulum,

komunitas komite, atau dewan penasehat untuk memastikan bahwa program

bimbingan dan konseling terus menjadi bagian integral dari proses pendidikan

secara total.

5. Community Outreach: Konselor memanfaatkan sumber daya masyarakat

dan lembaga rujukan, lapangan pekerjaan, kesempatan kerja, dan informasi

pasar tenaga kerja lokal untuk mendukung keseluruhan bimbingan dan

program konseling.

6. Program Manajemen dan Operasi: Konselor memberikan perencanaan dan

manajemen tugas yang diperlukan untuk mendukung kegiatan yang

dilakukan dalam pengembangan program bimbingan dan konseling yang

komperhensif. Ini termasuk tanggung jawab yang harus dipenuhi sebagai

anggota staf sekolah.

7. Penelitian, Pengembangan, dan Akuntabilitas: Dalam rangka menjamin

akuntabilitas, konselor mengevaluasi data dalam rangka untuk terus

mengembangkan dan belajar memperbarui kegiatan bimbingan dan konseling

dan sumber daya.

4

Page 5: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

2.1.4 Alokasi Waktu yang Disarankan Setiap Komponen Program

No Komponen Program SD (%) SMP (%) SMA (%)

1 Kurikulum Bimbingan 35-45 25-35 15-25

2 Perencanaan Individual 5-10 15-25 25-35

3 Layanan Responsif 30-40 30-40 25-35

4 Dukungan Sistem 10-15 10-15 15-20

KURIKULUM BIMBINGAN

PERENCANAAN INDIVIDU

LAYANAN RESPONSIF

DUKUNGAN SISTEM

Tujuan

Kesadaran, pengembangan keterampilan, danaplikasi yang dibutuhkan untuktiga wilayah pengembangan siswa : Belajar untuk

Hidup (Personal/ pengembanganSosial)

Belajar untuk Belajar (Pengembangan Akademik)

Belajar untuk Bekerja(Pengembangan Karir)

Peran KonselorBimbinganKonsultasiimplementasi Programdan fasilitasi

Tujuan

Perencanaan siswa dan pengaturan tujuan

Isu yang DibahasPribadi / Sosial Pengembangan

konsep diri yang sehat

Pengembangan tujuan jangka pendek dan panjang

Akademik Akuisisi studi

keterampilan kesadaran

peluang pendidikan

Kesesuaian dengan seleksi

Belajar seumur hidup

Karier Pengetahuan

tentang peluang karir

Pengetahuanpelatihan kerja

Pengetahuan kerja dan

Tujuan

Pencegahan, intervensi

Isu yang DibahasPribadi / Sosial Hubungan Penyalahgunaa

n Kesedihan ,

kehilangan , kematian

penyalahgunaan zat

Perhatian masalah keluarga

Keterampilan coping

Akademik Keterlambatan absen dan

pembolosan Pengadaan

sekolah dan kelas

Pencegahan putus sekolah

Peran Konselor

Tujuan

Pelaksanaan program dan dukungan aktivitas dan layanan staf

Isu yang Dibahas Program

bimbinganperkembangan

Pendidikan orang tua

Konsultasi guru dan admisnistator

Pengembangan staf untukpendidik

Perbaikan perencanaan sekolah

Pengembangan konselor profesional

Penelitian danpenerbitan

penjangkauan komunitas

Hubungan

5

Page 6: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

informasi pasar

Peran KonselorBimbinganKonsultasiAsesmenPenempatan

KonselingKonsultasiKoordinasiPenyerahan

masyarakat Pendanaan

dan anggaran

Peran KonselorProgram manajemenKonsultasiKoordinasi

Adapted from Norman C. Gysbers and Patricia Henderson 1994 dalam South Carolina Guidance and Counseling Writing Team. 2008.

2.2 Peran dan Tanggung Jawab Konselor Sekolah

2.2.1 Peran Konselor

Konselor sekolah secara profesional menerima tanggung jawab untuk

membantu semua siswa dengan cara sistematis disampaikan melalui

pengembangan program bimbingan dan konseling komprehensif. Pada saat yang

sama, mereka menghormati setiap siswa, berusaha untuk memahami latar

belakang masing-masing siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi nya atau

keadaannya sekarang, dan memelihara optimisme tentang masa depan masing-

masing siswa. .

Konselor sekolah mendekati siswa, orang tua, guru, dan lain-lain dengan

kehangatan dan pemahaman, seseorang menerima dengan optimis sikap tentang

potensi orang, dan keyakinan bahwa orang bisa berubah dalam cara yang positif.

Mereka berkomitmen untuk perubahan pribadi dan pertumbuhan, tidak hanya

pada orang lain, tetapi juga dalam diri mereka. Mereka memiliki kemampuan

untuk berhubungan dan berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari

segala usia dan latar belakang budaya. Ketika konselor yang menunjukkan

karakteristik pribadi dan kompetensi yang dipilih untuk pekerjaan, peluang untuk

memiliki bimbingan yang efektif dan program konseling meningkat.

Peran konselor sekolah dalam pelaksanaan program bimbingan dan

konseling sekarang didorong agar tidak terlalu menyibukkan diri dalam hal

administratif. Konselor lebih banyak diharapkan dapat berprofesi secara

profesional dan akuntabel dalam enam pokok dasar :

1. Program Manajemen

6

Page 7: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

Konselor sekolah berfungsi dalam bidang pengelolaan program bimbingan

dalam unit sekolah dan distrik sekolah . Konselor bekerja dengan staf pengajar,

staf, siswa, orang tua, dan masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi program bimbingan komprehensif. Konselor harus dapat

menggunakan proses perencanaan untuk menentukan kebutuhan dan prioritas

untuk menentukan tujuan yang tepat. Konselor harus mampu mengatur personil,

sumber daya fisik, dan kegiatan kaitannya dengan kebutuhan, prioritas, dan tujuan

yang ditetapkan . Mereka juga harus mengevaluasi program bimbingan dan

konseling untuk mempertahankan kontribusinya terhadap total program

pendidikan .

2. Bimbingan

Konselor sekolah memberikan layanan proaktif, bimbingan dan konseling

perkembangan yang komprehensif. Program untuk semua siswa, dari pendidikan

sebelum TK sampai kelas dua belas, dalam sekolah dan kabupaten dimana

mereka bekerja. Pendekatan perkembangan berfokus pada "normal " proses

tumbuh dalam masyarakat yang kompleks. Semua siswa membutuhkan

bimbingan untuk memaksimalkan pengembangan pribadi / sosial, pengembangan

akademik dan pengembangan karir, sehingga bimbingan diberikan kepada

kelompok siswa.

3. Konseling

Konselor memberikan teori-teori yang tepat dan teknik konseling untuk

mengembangkan serta memelihara individu yang efektif dan hubungan kelompok

dan memberikan penyuluhan dalam menanggapi individu dan kelompok-

kelompok kecil dengan pendidikan, karir, kebutuhan pribadi, dan sosial.

4. Koordinasi

Konselor, sebagai koordinator, mempertemukan orang-orang dan sumber

daya di sekolah, masyarakat, dan kabupaten untuk pengembangan pribadi / sosial,

akademik, dan karir sepenuhnya dari para siswa.

5. Asesmen

7

Page 8: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

Konselor berkolaborasi dengan sekolah lain dan staf distrik untuk memilih

program pengujian dan penilaian yang membantu siswa mengenali kemampuan

mereka, bakat, prestasi, dan minat. Konselor tidak harus memiliki tanggung jawab

mengkoordinasikan dan mengadministrasikan menguji program di sekolah

mereka. Peran mereka adalah menginterpretasikan data yang dan memberikan

masukan kepada tenaga administrasi.

Peran Konselor Komponen

1. Program Manajemen

Merencanakan, melaksanakan , dan mengevaluasi program

bimbingan yang komprehensif, termasuk konseling

DS

Mengawasi kegiatan administrasi personel dkungan Sistem DS

2. Bimbingan

Mengkoordinasikan kurikulum bimbingan sekolah KB

Membantu guru dalam instruksi topik bimbingan terkait / isu KB

Panduan individu dan kelompok siswa melalui

pengembangan pendidikan, karir, dan rencana pribadiPI

3. Konseling

Mengkonseling siswa sesuai kebutuhan pribadi LR

Mengkonseling kelompok kecil siswa sesuai kebutuhan pribadi LR

Gunakan teori dan teknik yang tepat untuk diterima di sekolah LR

4. Konsultasi dan Advokasi Siswa

Konsultasikan dengan orang tua , guru , administrator , dan yang

relevan individu untuk meningkatkan pekerjaan mereka dengan

siswa

LR & PI

5. Koordinasi

Berkoordinasi dengan sekolah dan masyarakat untuk membawa

personil bersama sumber daya bagi siswa

LR

Gunakan proses rujukan yang efektif untuk membantu siswa dan

orang lain untuk menggunakan program dan layanan khususLR

6. Asesmen

Berpartisipasi dalam perencanaan dan evaluasi standar

DS

8

Page 9: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

pengujian sekolah

Menginterpretasikan tes dan hasil penilaian lainnya PI

Gunakan sumber data siswa tepat untuk penilaian tujuan LR

Keterangan

DS : Dukungan Sistem LR : Layanan Responsif

KB : Kurikulum Bimbingan PI : Perencanaan Individual

2.2.2 Tanggung Jawab Konselor Sekolah

Tanggung jawab utama dari konselor sekolah di Carolina Selatan adalah

untuk menyediakan program bimbingan dan konseling yang komprehensif bagi

semua anak sekolah umum di semua tingkatan kelas, dari sebelum TK sampai

kelas dua belas duna mengoptimalkan perkembangan. Tanggung jawab utama

setiap konselor akan bervariasi pada setiap jenjangnya. Secara umum tanggung

jawab konselor sekolah sebagai berikut.

1 . Menerapkan kurikulum bimbingan

Melakukan pelajaran di kelas masing-masing guru dan / atau sistematis

melakukan program konseling perkembangan untuk setiap tingkat kelas di

sekolah tertentu sepanjang tahun

Berkonsultasi dengan memberikan sumber daya untuk guru untuk

memfasilitasi pengajaran mereka dari isi konseling reguler mereka

2 . Konseling individu dan kelompok kecil kepada siswa tentang perkembangan

akademik dan perencanaan karier

Bekerja dengan guru dalam persiapan untuk transisi siswa dari satu

sekolah ke sekolah lain

Perilaku , koordinasi , mengawasi aktivitas kesadaran karir

Berpartisipasi dalam kegiatan orientasi awal dari tahun

3 . Konseling individu dan kelompok kecil siswa terhadap personal, sosial , dan

pertumbuhan emosi

Contoh tugas utama :

9

Page 10: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

Melakukan sesi konseling yang berorientasi tujuan sebagai respon

sistematis untuk mengidentifikasi kebutuhan individu atau kelompok

siswa tentang isu-isu seperti kegagalan akademis, masalah keluarga,

pelecehan, munculnya masalah perilaku anak, masalah sebaya, dan

penyalahgunaan zat

4 . Berpartisipasi dalam proses intervensi tim

Memberikan peran dalam merancang, melaksanakan, memantau, dan

menyesuaikan rencana pendidikan masing-masing siswa

5 . Konsultasi dan pelatihan dengan siswa, orang tua, dan staf mengenai

perkembangan kebutuhan siswa

Melakukan program pelayanan untuk fakultas

Bertindak sebagai nara sumber untuk fakultas, staf, dan orang tua

Melakukan konferensi dengan guru dan / atau orang tua

6 . Memberikan referal kepada siswa atau keluarganya guna mendapatkan layanan

yang lebih memadai.

Konsultasi dan koordinasi dengan perawat spesialis, dokter , dan psikolog

Berkonsultasi dengan orang tua mengenai arahan waktu yang tepat

7 . Berpartisipasi dalam, koordinasi, dan melakukan kegiatan yang berkontribusi

terhadap operasi sekolah dan program konseling yang efektif

Berkontribusi dalam peningkatan pendidikan di sekolah

Bertindak sebagai advokat untuk kelompok atau individu dalam membuat

keputusan.

8 . Perencanaan dan evaluasi program konseling

9 . Aktif dalam mengembangkan keprofesionalan

Membaca jurnal profesional dan bergabung dengan asosiasi profesional

Menghadiri lokakarya yang relevan dan konferensi yang disponsori oleh

organisasi profesional dan departemen pendidikan

BAB III KESIMPULAN

10

Page 11: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Komponen penyusun program bimbingan dan konseling di sekolah adalah

kurikulum bimbingan, perencanaan individual, layanan responsif serta dukungan

sistem

2. Peran utama konselor sekolah adalah dapat berprofesi secara profesional dan

akuntabel dalam menyelenggarakan program manajemen, melaksanakan

bimbingan, konseling, koordinasi dan asesmen.

3. Tanggung jawab utama konselor sekolah berbeda pada setiap jenjangnya secara

umum adalah menerapkan kurikulum bimbingan, menyelenggarakan konseling

yang bertanggungjawab, berpartisipasi dalam intervensi, melakukan koordinasi

dengan pihak luar terkait, membantu referal, perencanaan dan evaluasi program,

mengembangkan keprofesionalan.

DAFTAR PUSTAKA

South Carolina Guidance and Counseling Writing Team. 2008. The South

Carolina Comprehensive Developmental Guidance & Counseling

Program Model. Columbia, South Carolina: South Carolina Departement

of Education.

11

Page 12: MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

Konselor sekolah secara filosofi dan misi program mengimplementasikan

sistem pemberian komprehensif, yang meliputi keterampilan guru dan program

prevntif dalam kelas, perencanaan penyedian untuk individu dan intervensi dalam

konseling individu dan kelompok. Standar nasional (ASCA) menyebutkan sacara

keseluruhan bahwa ada tiga area konten dalam bentuk perkembangan di sekolah.

Kompetensi perkembangan akademik, misi yang utama adalah pendidikan.

Kompetensi perkembangan karir, adalah perpindahan dari sekolah untuk

bermanfaat dalam anggota masyarakat. Kompetensi personal dan sosial, untuk

menjawab kebutuhan manusia dalam perubahan kebutuhan dalam kehidupan yang

modern.

ASCA mempublikasikan Model Nasional untuk membantu konselor

sekolah dalam membuat dan mengimplementasikan program konseling sekolah

komprehensif. Model ini memiliki keterkaitan dengan komponen: pondasi

( dasar), sistem pengiriman, sistem manajemen dan akuntabilitas.

Kemudian juga disebutkan juga bahwa program konseling sekolah

komprehensif harus memiliki enam kualtias di dalamnya; holistik, sistemik,

seimbang, proaktif, masuk dalam kurikukum akademik, reflektif.

12