Makalah BBDM 2 Kasus 1

44
BAB I PENDAHULUAN A. KASUS 4 KEJANG-KEJANG Seorang pria berusia 30 tahun dalam setahun terakhir sering mengalami kejang. Sebelumnya setahun yang lalu mengalami kecelakaan yang menyebabkan dia tak sadar dan di rawat di rumah sakit. Kejang biasanya timbul bila mengalami kelelahan dan banyak pikiran. Dia didiagnosis dokter menderita epilepsi sehingga harus minum obat seumur hidup. B. ISTILAH PENTING 1. Epilepsi : kelompok sindrom yang ditandai oleh gangguan fungsi otak sementara yang bersifat paroksismal (tiba-tiba) yang dapat bermanifestasi berupa gangguan atau penurunan kesadaran yang episodik, fenomena motorik, abnormal, gangguan psikis, sensorik, atau sistem saraf otonom. 2. Kejang : 1

Transcript of Makalah BBDM 2 Kasus 1

Page 1: Makalah BBDM 2 Kasus 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. KASUS 4

KEJANG-KEJANG

Seorang pria berusia 30 tahun dalam setahun terakhir sering

mengalami kejang. Sebelumnya setahun yang lalu mengalami kecelakaan

yang menyebabkan dia tak sadar dan di rawat di rumah sakit. Kejang

biasanya timbul bila mengalami kelelahan dan banyak pikiran. Dia

didiagnosis dokter menderita epilepsi sehingga harus minum obat seumur

hidup.

B. ISTILAH PENTING

1. Epilepsi : kelompok sindrom yang ditandai oleh gangguan fungsi

otak sementara yang bersifat paroksismal (tiba-tiba) yang dapat

bermanifestasi berupa gangguan atau penurunan kesadaran yang

episodik, fenomena motorik, abnormal, gangguan psikis, sensorik, atau

sistem saraf otonom.

2. Kejang :

- Respon terhadap muatan listrik abnormal di otak

- Suatu kontraksi otot di luar kesadaran secara tiba-tiba yang diikuti

dengan nyeri dan gangguan fungsi yang mengakibatkan gerakan

di luar kesadaran.

1

Page 2: Makalah BBDM 2 Kasus 1

C. RUMUSAN MASALAH

1. Tindakan pertama terhadap epilepsi

2. Mengapa kejang timbul bila mengalami kelelahan dan banyak pikiran?

3. Apa hubungan antara epilepsi dengan riwayat kecelakaan yang

menyebabkan tidak sadar serta organ apa saja yang bermasalah?

4. Bisakah epilepsi disembuhkan secara total?

5. Dasar diagnosa epilepsi dan diagnosa tambahan

6. Bagaimana mekanisme kejang?

7. Obat-obatan apa yang dikonsumsi dan bagaimana cara kerja obat

tersebut?

8. Apakah alasan pasien minum obat seumur hidup?

9. Apakah penyebab epilepsi dan bagaimana gejalanya

D. PEMBAHASAN MASALAH

1. Dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Lalu direbahkan dan dimiringkan

agar lidah tak tergigit/ menutup jalur pernafasan. Membiarkan kejang

berhenti sendirinnya dan memberi waktu istirahat

2. Epilepsi merupakan gangguan otak, bila aktivitas otak meningkat bisa

timbul kejang yang berhubungan dengan pelepasan muatan listrik

abnormal. Selain itu, kemungkinan kelelahan menyebabkan produksi

GABA menurun, asetilkolin meningkat, sehingga efek inhibisi menurun,

eksitasi meningkat yang berakibat kontraksi otot meningkat.

3. Karena bila mengalami kecelakaan, kemungkinan adanya infark pada otak

memicu munculnya epilepsi pada penderita. Karena kita ketahui bahwa

regenerasi sel saraf itu sangat buruk.

4. Berdasar tipe epilepsi :

a. Primer : sulit dideteksi, sehingga sukar disembuhkan

b. Sekunder : dapat dideteksi, sehingga mungkin bisa

disembuhkan

2

Page 3: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Juga bisa tergantung derajat keparahan. Karena kemungkinan di

sembuhkan total sulit.

5. Dasar diagnosa dan diagnosa tambahan

a. Anamnesi tentang riwayat kecelakaan penderita

b. Anamnesi tentang riwayat penyakit keluarga

c. Munculnya frekuensi kejang yang yang tinggi

d. Melalui scanning otak lewat MRI atau EEG

6. Kurangnya GABA dan berlebihnya glutamat mampu menciptakan suatu

timbulnya listrik otak yang abnormal dan tiba-tiba yang mampu

menimbulkan kejang secara involunter.

7. Obat yang mampu merangsang peningkatan GABA dan penurunan

glutamat serta bersifat inhibitor

8. Karena epilepsi sulit disembuhkan, maka konsumsi obat harus teratur dan

berlangsung terus seumur hidup pasien

9. Penyebab

a. Gangguan fungsi otak

b. Adanya defek di otak karena akumulasi seperti kecelakaan, dll

c. Timbulnya gejala : demam, kelainan metabolit, kerusakan jaringan

otak, putus obat, dll.

E. SASARAN BELAJAR

1. Bidang anatomi : Makroskopis serebrum

2. Bidanng histologi : Mikroskopis serebrum

3. Bidang fisiologi : Mekanisme kejang

4. Bidang biokimia : Neurotransmitter di otak

5. Bidang IKM : Stigma masyarakat mengenai penderita

epilepsi serta kepatuhan minum obat

3

Page 4: Makalah BBDM 2 Kasus 1

BAB II

PEMBAHASAN SASARAN BELAJAR

A. Makroskopis Serebrum

   

Otak Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat

dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan

tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda

terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.

 

Seandainya jantung atau paru-paru Anda berhenti bekerja selama beberapa

menit, Anda masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak Anda berhenti bekerja

selama satu detik saja, maka tubuh Anda mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai

organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia.

 

Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Membahas

tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh

karena itu disini kita akan membahas anatomi dan fungsi otak secara garis besarnya

saja sekedar membuat Anda paham bagian-bagian dan fungsi otak Anda sendiri.

 

 

4

Page 5: Makalah BBDM 2 Kasus 1

  

Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian,

yaitu:

1. Cerebrum (Otak Besar)

2. Cerebellum (Otak Kecil)

3. Brainstem (Batang Otak)

4. Limbic System (Sistem Limbik)

 

1. Cerebrum (Otak Besar)

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut

dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum

merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang.

Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika,

bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual.

Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian

ini.

Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus.

Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang

menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing

adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.

Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak

Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan,

5

Page 6: Makalah BBDM 2 Kasus 1

kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi

penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan

kemampuan bahasa secara umum.

Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor

perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan

pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.

Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan

rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan

interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi

beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada

gambar di bawah ini.

 

 

Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi

menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua

belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara

umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri

mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan

6

Page 7: Makalah BBDM 2 Kasus 1

kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.

Mengenai fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri sudah kami bahas pada halaman

tersendiri.

 

 

2. Cerebellum (Otak Kecil)

Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat

dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi

otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol

keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga

menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari

seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan

mengunci pintu dan sebagainya.

Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada

sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi,

misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam

mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.

  

3. Brainstem (Batang Otak)

Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga

kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau

sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia

termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur

proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight

or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya. 

Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena

itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur

“perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa

tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu

dekat dengan anda.

 

7

Page 8: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian

teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil.

Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan

mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.

Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri

badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla

mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,

pernafasan, dan pencernaan.

Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak

bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita

terjaga atau tertidur.

Catatan: Kelompok tertentu mengklaim bahwa Otak Tengah berhubungan

dengan kemampuan supranatural seperti melihat dengan mata tertutup.

Klaim ini ditentang oleh para ilmuwan dan para dokter saraf karena tidak

terbukti dan tidak ada dasar ilmiahnya.

  

4. Limbic System (Sistem Limbik)

 

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak

ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah.

Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering

disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus,

thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik

berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara

homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang,

8

Page 9: Makalah BBDM 2 Kasus 1

metabolisme dan juga memori jangka panjang.

Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu

fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian

dan mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda

sendiri dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa?

Karena Anda punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda.

Begitu juga, ketika Anda membenci seseorang, Anda malah sering

memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya

hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.

 

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera.

Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya

rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung  menyebutnya sebagai "Alam

Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam

perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux

mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu

manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.

Perbedaan Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri

9

Page 10: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Gambar Ilustrasi Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri

Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat,

karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori

fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari

hasil penelitian Roger Sperry.

Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak

manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti

kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta

merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih

dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan

mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang

berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta

merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri

merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

10

Page 11: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional

Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia

lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan

intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti

menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak

punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup

manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia

hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh

pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan

otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.

Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses

pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga

cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya

juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang

dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun

mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.

Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan

atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara

berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan

peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana

yang paling aktif.

Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan,

tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi

kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh

ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.

Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya

berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang,

11

Page 12: Makalah BBDM 2 Kasus 1

maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau

bersosialisasi.

Untuk mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan otak,

Anda bisa menggunakan teknologi CD Aktivasi Otak. Metode ini sangat

mudah diikuti karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik

instrumental yang dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan

kedua belahan otak Anda.

 

Epilepsi adalah terjadinya badai listrik sporadis di otak yang biasa disebut

kejang. Badai ini menyebabkan manifestasi perilaku (seperti menatap) dan /

atau gerakan tak terkendali (seperti kejang grand mal).

Ada beberapa jenis epilepsi, dimana masing-masing epilepsi dengan

penyebab, gejala, dan perawatan yang berbeda.

Ketika membuat diagnosis epilepsi, dokter Anda mungkin menggunakan

salah satu istilah berikut: idiopatik, kriptogenik, simptomatik, umum, fokal,

atau parsial. Idiopatik berarti tidak ada penyebab yang jelas. Kriptogenik

12

Page 13: Makalah BBDM 2 Kasus 1

berarti ada kemungkinan penyebab, tetapi belum dapat diidentifikasi.

simptomatik berarti bahwa penyebab telah diidentifikasi. Umum berarti bahwa

kejang melibatkan keseluruhan otak. Fokal atau parsial berarti bahwa kejang

dimulai dari satu daerah otak.

Jenis-Jenis Epilepsi Major

Jenis Epilepsi Epilepsi Umum Epilepsi Parsial

Idiopatik (penyebab

genetik)

- Epilepsi Tidak sadar

pada masa kanak-kanak

- Epilepsi mioklonik

remaja

- Epilepsi dengan

kejang grand-mal yang

membangunkan orang

lain

- Epilepsi jinak

sebagian pada

masa kanak-

kanak

Simptomatik (penyebab

tidak diketahui)

atau kriptogenik

(penyebab tidak diketahui)

- Sindrom West

- Sindrom Lennox-

Gastaut

- Yang lain

- Epilpesi

Lobus

Temporal

- Epilepsi lain

dari Lobus

Frontal

B. Mikroskopis serebrum

13

Page 14: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Susunan saraf terdiri dari 2 unsur seluler yaitu : neuron yang berasal dari

neuroblas dan neuroglia yang berasal dari spongioblas. Jumlah neuron sekita 15-

30 ribu juta (Billion) dan mempunyai cirri-ciri : tidak membelah, semua sel

berstatus post mitotic, jumlah tidak bertambah.

NEURON

Bagian-bagian neuron :

1. Badan sel/Soma/Perikarion, terdiri dari :

- Inti : ditengah, bulat, oval, kromatin rata, mnukleolus (+)

- Plasma membrane : menebal pada perlekatan inntraseluler dan sinapsis

- Neurofibril : terdapat dalam sitoplasma, dendrite, akson. Dengan

mikroskop electron terlihat sebagai mikrotubulus atau mikrofilamen.

Fungsi neurofibril : transport ion dan metabolit,, penyangga bentuk sel

- Badan NISSL :

Merupakan ergastoplasma yang mempunyai ribosom (RNA)

Terdapat di perikarion, dendrite

Fungsi : sintesa protein plasma

Trauma neuron menyebabkan kromatolisis

Terlihat jelas di sel motorik

- Mitokondria : kecil-kecil, oval/bulat dengan Krista tubuler/lamellar

- Badan golgi terdapat di perikarion, bentuk jala inti

2. Akson

- Berperan dalam membawa rangsang dari badan sel

- Akson dari badan sel akan melalui Akson Hillock

- Akson ada yang dibungkus oleh selubung myielin, yaitu di substansia

Grissea. Di susunan saraf perifer, akson dibungkus oleh myielin dan

Neurolemma (selubung Schwann).

- Ujung terminal bercabang-cabang disebut telodendria, yang

membentuk sinaps antar neuron dan membentuk motor end plate.

-

14

Page 15: Makalah BBDM 2 Kasus 1

3. Dendrit

- Berperan dalam membawa rangsang menuju badan sel

Neuron berdasarkan jumlah juluran dendrite dan aksonnya dibagi menjadi :

1. Monopoler/Unipoler, contoh: pada embrio

2. Bipoler, contoh: pada retina, ganglion vestibularis, ganglion choclearis,

epitel pembau

3. Pseudounipoler, contoh : ganglion spinal

4. Multipoler, contoh : sel motorik, korteks cerebri

Berdasarkan ukuran dan panjang akson, neuron terbagi menjadi :

1. Golgi tipe I : besar, akson panjang. Contoh : pada hubungan berbagai

susunan saraf motorik

2. Golgi tipe II : akson pendek, mikroneuron, fungsi dalam inhibisi

3. Sel Amakrin : neurotransmisi arah pada jalur sensoris menuju transmisi

dendrodendritik, contoh : sel amakrin retina

Berdasarkan bentuk pola percabangan, neuron terbagi menjadi :

1. Sel stelata : cabangnya ke segala arah

2. Sel pyramid : bentuk percabangan seperti kerucut/pyramid dengan 2

cabang basal dan 1 cabang apical

3. Sel fusiform : sel bentuk gelendong dengan cabang terdapat di kedua

ujungnya

Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi :

1. Afferen : badan sel di ganglion spinal

2. Efferen : badan sel di system saraf pusat, dendrite pendek, akson lebih

panjang

SINAPS

15

Page 16: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Sinaps adalah hubungan yang memungkinkan impuls berpindah dari satu tempat

ke tempat lainnya yang merupakan daerah kontak khusus di antara neuron-neuron

yang berdekatan. Sinaps merupakan tempat pergantian neuron yang merupakan

persinggahan/kontak saja, misal axo-dendritic synapses antara akson-dendrit, axo-

axonic synapses antara akson dengan akson, axo-somatic synapses antara akson

dengan soma, somato-somatic synapse, somato-dendritic synaps, dendro-

dendritic synaps, dendro-axonic synaps, dendro-somatic synaps.

NEUROGLIA

1. Astrosit

Astrosit merupakan sel yang terbesar. Sel ini berfungsi antara lain : nutrisi neuron,

isolator sinapsis, pelindung jaringan saraf, fagosit debris jaringan SSP yang rusak.

Sel astrosit terdiri dari 2 macam : Astrosit fibrosa dan Astrosit protoplasmatis.

Astrosit fibrosa

Terdapat di substansia alba serebrum, tonjolan sittoplasma panjang, lurus, cabang

lebih sedikit atau jarang, prosesus berisi fibril dan melekat pada pembuluh darah

(Perivascular feet)

Astrosit Protoplasmatis

Terdapat pada substansia grissea cerebrum, inti lebih besar, bulat/oval, sitoplasma

bergranula, kromatin tersebar merata, satu nucleolus, cabang siitoplasma

bergelombang dan jumlahnya banyak, terdapat pada pembuluh darah

(Perivascular feet)

2. Oligodendroglia

Pada system saraf pusat manusia, jumlah oligodendroglia paling banyak per sel

saraf. Bentuknya bulat/oval,, lebih kecil, dan sering yang terlihat menonjol adalah

inti yang bulat/oval oleh karena kurang baik mengambil cat/ zat warna terlihat

kosong dengan 1 nukleus, granula melekat pada dinding inti terdapat di substansia

16

Page 17: Makalah BBDM 2 Kasus 1

alba dan grissea, tonjolan sitoplasma sedikit, tak berserabut, berkashir melekat di

perivaskuler. Fungsinya menghasilkan myielin.

3. Mikroglia

Embriologis dari Mesoderm, badan sel kecil, padat, gepeng. Inti kecil, tercat

gelap. Terdapat di substansi Grissea, lebih banyak terdapat di substansia alba. Tak

punya Perivascular feet, tonjolan sitoplasma banyak, lebih pendek, dan tidak

berserabut. Fungsi sel ini sebagai penyokong dan makrofag

4. Ependim

Melapisi lumen Neural tube dan selain sebagai penyokong berfungsi dalam

proliferasi saat pertumbuhan saraf. Pada kehidupan embrional, ependim bersilia

dan pada keadaan dewasa ependim sebagai pelapis ventrikel otak dan canalis

medulla spinalis. Pada beberapa tempat sebagai modifikasi pleksus choroideus /

tela choroidea yang dapat memproduksi Larutan Cerebrospinal

C. Mekanisme kejang

Kejang mempunyai makna sebagai gerakan otot tonik atau klonik yang

involuntar yang merupakan serangan berkala disebabkan oleh lepasnya muatan

listrik neuron kortikal secara berlebihan. Kejang tidak secara otomatis berarti

epilepsi. Kejang sendiri dapat terjadi akibat adanya kelainan medis, rendahnya

kadar gula darah, infeksi, cedera kepala, keracunan, atau obat-obatan tertentu.

Selain itu, kejang juga dapat disebabkan oleh tumor otak atau kelainan saraf

lainnya. Kurangnya oksigen ke otak juga dapat menyebabkan kejang.

Sedang epilepsi adalah gangguan susunan saraf pusat (SSP) yang dicirikan

oleh terjadinya serangan (seizure, fit, attack, spell) yang bersifat spontan

(unprovoked) dan berkala. Serangan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi

otak yang bersifat mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekelompok besar

sel-sel otak, bersifat sinkron dan berirama (Harsono, 2007:4). Istilah epilepsi

tidak boleh digunakan untuk serangan yang terjadi hanya sekali saja, serangan

17

Page 18: Makalah BBDM 2 Kasus 1

yang terjadi selama penyakit akut berlangsung, dan occasional provoked

seizuresmisalnya kejang atau serangan pada hipoglikemi.

Secara etiopatologik, bangkitan epilepsi bisa diakibatkan oleh cedera

kepala, stroke, tumor otak, infeksi otak, keracunan, atau juga pertumbuhan

jarigan saraf yang tidak normal (neurodevelopmental problems), pengaruh

genetik yang mengakibatkan mutasi. Mutasi genetik maupun kerusakan sel

secara fisik pada cedera maupun stroke ataupun tumor akan mengakibatkan

perubahan dalam mekanisme regulasi fungsi dan struktur neuron yang

mengarah pada gangguan pertumbuhan ataupun plastisitas di sinapsis

MEKANISME KEJANG EPILEPSI

Dasar serangan epilepsi ialah gangguan fungsi neuron-neuron otak dan

transmisi pada sinaps. Tiap sel hidup, termasuk neuron-neuron otak

mempunyai kegiatan listrik yang disebabkan oleh adanya potensial membrane

sel. Potensial membrane neuron bergantung pada permeabilitas selektif

membrane neuron, yakni membrane sel mudah dilalui oleh ion K dari ruang

ekstraseluler ke intraseluler dan kurang sekali oleh ion Ca, Na dan Cl, sehingga

di dalam sel terdapat kosentrasi tinggi ion K dan kosentrasi rendah ion Ca, Na,

dan Cl, sedangkan keadaan sebaliknya terdapat diruang ekstraseluler.

Perbedaan konsentrasi ion-ion inilah yang menimbulkan potensial membran.

Ujung terminal neuron-neuron berhubungan dengan dendrite-dendrit dan

badan-badan neuron yang lain, membentuk sinaps dan merubah polarisasi

membran neuron berikutnya. Ada dua jenis neurotransmitter, yakni

neurotransmitter eksitasi yang memudahkan depolarisasi atau lepas muatan

listrik dan neurotransmitter inhibisi yang menimbulkan hiperpolarisasi

sehingga sel neuron lebih stabil dan tidak mudah melepaskan listrik. Diantara

neurotransmitter-neurotransmitter eksitasi dapat disebut glutamate,aspartat dan

asetilkolin sedangkan neurotransmitter inhibisi yang terkenal ialah gamma

amino butyric acid (GABA) dan glisin. Jika hasil pengaruh kedua jenis lepas

muatan listrik dan terjadi transmisi impuls atau rangsang. Hal ini misalnya

18

Page 19: Makalah BBDM 2 Kasus 1

terjadi dalam keadaan fisiologik apabila potensial aksi tiba di neuron. Dalam

keadaan istirahat, membrane neuron mempunyai potensial listrik tertentu dan

berada dalam keadaan polarisasi. Aksi potensial akan mencetuskan depolarisasi

membrane neuron dan seluruh sel akan melepas muatan listrik.

Oleh berbagai faktor, diantaranya keadaan patologik, dapat merubah atau

mengganggu fungsi membaran neuron sehingga membrane mudah dilampaui

oleh ion Ca dan Na dari ruangan ekstra ke intra seluler. Influks Ca akan

mencetuskan letupan depolarisasi membrane dan lepas muatan listrik

berlebihan, tidak teratur dan terkendali. Lepas muatan listrik demikian oleh

sejumlah besar neuron secara sinkron merupakan dasar suatu serangan epilepsi.

Suatu sifat khas serangan epilepsi ialah bahwa beberapa saat serangan berhenti

akibat pengaruh proses inhibisi. Di duga inhibisi ini adalah pengaruh neuron-

neuron sekitar sarang epileptic. Selain itu juga system-sistem inhibisi pra dan

pasca sinaptik yang menjamin agar neuron-neuron tidak terus-menerus

berlepas muatan memegang peranan. Keadaan lain yang dapat menyebabkan

suatu serangan epilepsi terhenti ialah kelelahan neuron-neuron akibat habisnya

zat-zat yang penting untuk fungsi otak.

D. Neurotransmitter otak

Synapse merupakan lokasi koneksi dan area komunikasi antar neuron-

neuron yang dibagi menjadi celah Synaptic. Synapse berfungsi memfasilitasi

zat kimia isyarat transmisi melalui neurotransmitter. Transmisi isyarat elektrik

melalui suatu potential aksi dan konduksi.

Neurotransmitter merupakan zat kimia yang berkomunikasi dan memberi

informasi dari satu sel ke sel yang lain. Saat ini terdapat lebih dari 100 berbagai

neurotransmitter yang telah dikenali. Dari penelitian ditemukan bahwa

neurotransmitter yang ditemukan berbeda dalam bagian atau daerah otak yang

berbeda. Neurotransmitter berfungsi membedakan fungsi dari berbagai jaringan

19

Page 20: Makalah BBDM 2 Kasus 1

otak. Neurotransmitters digolongkan berdasarkan pada ukuran-ukuran dan

criteria yang dijumpai pada molekul-molekulnya.

Neurotransmitter yang dapat ditemukan dalam otak, adalah :

1. Acetylcholine (ACh)

Asetilkolin merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi di dalam

neuron. Ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak.

Memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan cortex motorik. Fungsi Utama

Acetylcholine (ACh) adalah mengatur atensi, memori, rasa haus, pengaturan

mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot.

2. Dopamine

Berlokasi di CNS dan diproduksi dalam substantia nigra. Dopamine (DA)

dipindahkan dari celah synaptic oleh enzim MAO. Fungsi Utama Dopamine

(DA) adalah mengatur fungsi pikiran, pengambilan keputusan, perilaku

reward-seeking dan berperan dalam mengintegrasikan kognisi.

3. Norepinephrine

Memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam

konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral.

Selain itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf simpatis.

Dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan melalui proses

reuptake aktif. Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat

perhatian dan orientasi; mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan

memory.

4. Serotonin

Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan

jiwa yang mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan fungsi

seksual, tidur, kognitif, dan gangguan makan. Banyak tindakan dalam

perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin

tersebut. Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur,

persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan

dalam perilaku aggresi atau marah dan libido.

20

Page 21: Makalah BBDM 2 Kasus 1

5. Glutamat

Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan

memelihara fungsi automatic. Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory

utama pada otak dimana hampir tiap area otak berisi glutamate. Glutamat

memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal dan di dalam sel cerebellar.

Gangguan pada neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan atau penyakit

bipolar afektif dan epilepsi.

6. GABA (Gamma Amino Butyric Acid)

Merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam

gejala-gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-

neuron GABA. Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan

Neurotransmitter utama untuk sel Purkinje. GABA dipindahkan dari synaps

melalui katabolism oleh GABA transaminase. Fungsi Utama adalah

menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi

eksitasi.

Dalam kasus ini, neurotransmitter yang terganggu adalah GABA

(Gama Amino Butirat Acid). GABA merupakan neurotransmitter inhibitor,

sehingga apabila produksi GABA menurun, produksi hormon-hormon eksitasi

akan meningkat. Produksi hormon eksitasi yang meningkat itu akan

mengakibatkan hiperpolarisasi.

21

Page 22: Makalah BBDM 2 Kasus 1

E. Stigma masyarakat mengenai penderita epilepsi dan kepatuhan

minum obat

Masyarakat sering menganggap bahwa epilepsi merupakan suatu penyakit

menular dan siapapun yang melakukan kontak dengan penderita akan

menimbulkan penyakit yang sama. Persepsi inilah yang menimbulkan stigma

pada pengidap epilepsi. Ada 2 stigma yang biasa dihadapi oleh pengidap

epilepsi:

1. Self stigma, yaitu stigma yang muncul dari keluarga pengidap.

Keluarga melakukan proteksi yang berlebih dengan membatasi kegiatan

pengidap.

2. Social stigma, yaitu stigma yang muncul dari masyarakat pada pengidap

epilepsi yang sering mengalami kejang di tempat umum.

Kedua stigma tersebut dapat meningkatkan depresi bagi pengidap epilepsi

dan pengidap merasa kehadirannya tidak diterima di masyarakat. Sehingga

untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu dilakukan destigmatisasi dan upaya

membangun persepsi positif terhadap pengidap epilepsi seperti:

1. Pentingnya dibangun komunitas/kelompok bantu diri pengidap epilepsi

sehingga pengidap bebas dan terbuka berbagi pengalaman serta

meningkatkan motivasi untuk hidup mandiri.

2. Edukasi dan konseling yang tepat mengenai epilepsi kepada masyarakat.

3. Di dunia telah disemarakkan World Purple Day, yaitu gerakan

internasional yang menyerukan kepedulian terhadap penyakit epilepsi

dengan tujuan meningkatkan kesadaran dunia akan epilepsi serta dukungan

terhadap kepatuhan pengobatan pengidap epileps.

Pengetahuan mengenai epilepsi juga penting agar tidak terjadi kesalahan

managemen penyakit epilepsi.

1. Pencegahan epilepsi

22

Page 23: Makalah BBDM 2 Kasus 1

a. Diagnosis awal dan treatment terhadap meningitis

b. Menghindari kecelakaan lalu lintas dan trauma lain yang

menyebabkan kerusakan pada otak

c. Memperbaiki manajemen dan penanganan demam yang

berkepanjangan

d. Penanganan serangan epilepsi dan status epileptus lebih dini

sehingga kerusakan otak lebih lanjut dapat dihindari

e. Genetic councelling, sehingga penyakit herediter dapat terdiagnosa

lebih dini.

2. Pencegahan serangan epilepsi atau kejang

a. Hindari mengkonsumsi alcohol

b. Makan teratur dan bergizi agar tidak terjadi hypoglycaemia

c. Hindari stress fisik dan stress mental

d. Tidur secara teratur

e. Jika terjadi physical illness segera ditangani

3. Treatment epilepsi

a. Terapi obat

Untuk mengurangi frekuensi dan keparahan kejang. Pemilihan obat

tergantung tipe epilepsi dan jenis kejang.

b. Surgery (pembedahan), apabila:

- Terapi obat (anticonvulsant) tidak dapat mengontrol kejang.

- Pusat lesi dapat diketahui dengan jelas.

Pembedahan tidak menyebabkan masalah neurological, seperti

aphasia atau paralysis.

Bagaimana cara menegakkan diagnosis ?

Diagnosis terutama ditegakkan berdasarkan gejala klinis, sehingga sanagt

penting menceritakan secara jelas serangan kejang/ bangkitan yang terjadi.

Dapat dilakukan oleh teman, keluarga atau orang yang melihat kejadian.

23

Page 24: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Pemeriksaan yang harus dilakukan

Pemeriksaan saraf dan fisik umum

Pemeriksaan darah; untuk eliminasi penyebab potensial serangan

kejang/bangkitan

Pemeriksaan CT Scan (Computerised Tomography)/MRI

(Magnetik Resonance Imaging); untuk menentukan kelainan

struktur otak

EEG (Electroencephalography); memeriksa perubahan dalam hal

fugsional otak yang ditampilkan melalui perubahan aktivitas listrik

otak. Bisa jadi hasil rekaman nanti akan normal namun diagnosis

epilepsi tetap dapat ditegakkan melalui keadaan klinis yang ada

Pengobatan

Sekitar 80% kasus epilepsi, serangan kejang/bangkitan dapat terkontrol

dengan obat anti epilepsi (OAE). Pilihan obat bukan hanya tergantung dari

jenis serangan kejang/ bangkitan namun juga tergantung pada individu dan

memerlukan waktu untuk mencaai dosis yang tepat bagi setiap orang.

Pengobatan memperkuat resistensi terhadap serangan kejang/bangkitan.

Terpenting adalah meminum obat sesuai dosis dan waktu yang telah

ditentukan. Dilarang menghentikan OAE secara tiba tiba tanpa konsultasi

dengan dokter. Bila ada kelupaan minum OAE maka janganlah meminumnya

menjadi dobel dosis. Bila ditemukan ada perubahan atau efek samping OAE

haruslah segera mengunjuni dokter dan melaporkannya.

Sosialisasi

Bersosialisasilah dengan orang orang di sekitar dan buat mereka mengerti

keadaan anda dan mendapat informasi yang baik dan benar tentang keadaan

anda. Mengalami epilepsi bukan suatu kutukan, kehinaan atau menularkan ke

orang lain dan sangat merugikan bila takluk pada keadaan ini. Sangat penting

bahwa keluarga dan teman menghormati kebebasan penyandang epilepsi dan

24

Page 25: Makalah BBDM 2 Kasus 1

jangan terlalu over protektif. Pekerjaan Penyandang epilepsi bisa sukses dalam

berbagai jenis pekerjaan yang sesuai. Hal ini dapat didiskusikan dengan dokter

yang merawat. Teman teman di tempat bekerja harus mengetahui keadaan

seseorang dengan epilepsi dan mengetahui apa yang harus dilakukan bila

terjadi serangan di tempat kerja.

Berkat pengobatan epilepsi yang lebih baih dan disertai pengertian akan

keadaan penyakit ini yang lebih baik juga maka penyandang epilepsi hari ini

dapat hidup normal dan aktif sebagaimana orang lainnya. Diagnosis mungkin

akan membuat kaget dan syok dan akan membuat anda mengubah cara dan

gaya hidup dalam masyarakat. Tetapi cepatlah atasi perasaan itu dan kembali

ke kehidupan normal. Mungkin pula terasa agak sulit tetapi dapat dicoba

beberapa tip berikut:

Didiklah diri sendiri dan juga orang lain tentang epilepsi, buanglah

segala mitos

Kunjungi dokter yang dipercaya dan ikuti sarannya

Terbukalah dengan orang lain tentang penyakit anda dan jangan

hiraukan reaksi negatif

Jangan biarkan ketakutan akan kambuhnya serangan

kejang/bangkitan mengekang aktivitasmu

Ingatlah selalu bahwa dengan pendekatan tepat, kualifikasi dan

ketrampilan, epilepsi bukanlah merupakan rintangan besar terhadap

pekerjaan

Pertolongan bisa didapatkan melalui para dokter, klinik atau

konsultasi melalui website ini

Guru

Guru bisa membantu anak anak dengan serangan kejang/bangkitan namun

tak dapat memaksakan perlunya komunikasi terbuka diantara guru, orangtua

dan anak.

25

Page 26: Makalah BBDM 2 Kasus 1

Menolong diri sendiri

Keamanan diri sendiri adalah penting. Bila ada gejala akan terjadi

serangan kejang/bangkitan maka dapat mempersiapkan diri agar

tak celaka.

Api dan kompor; jangan dekat api dan kompor menyala

Kamar mandi; jangan mengunci pintu kamar mandi. Menggunakan

"shower" atau gayung lebih baik daripada berendam dalam bak

mandi. Bila banyak serangan kejang/bangkitan maka dinasehatkan

jangan mandi bila sendirian di rumah

Tidur; beberapa oarng mengalami serangan kejang/bangkitan saat

sedang tidur. Maka sebaiknya tidur tanpa memakai bantal akan

lebih baik

Olah raga; dengan kehati-hatian tak ada halangan untuk berolah

raga seturut nasihat dokter. Bila menunggang kuda harus memakai

helm. Berenang, memanjat gunung serta berlayar harus ditemani

oleh orang yang paham akan keadaan penyandang epilepsi dan tahu

apa yang harus dilakukan

Memakai penanda; pakailah penanda seperti kalung atau gelang

secara terus menerus dan jangan dilepaskan. Bawalah kartu

identitas yang berisi nama, alamat anda serta nama dokter yang

merawat dengan nomor telponnya di dalam tas atau dompet anda

Kelompok penyokong/Support group; buatlah kelompok penyokong

sesama penderita epilepsi dengan keluarga

Komunikasi Dokter-Pasien

Komunikasi antara dokter dengan pasien epilepsi sangatlah perlu guna

menunjang kesehatan pasien epilepsi tersebut. Beberapa cara untuk

meningkatkan kesejahteraan pasien epilepsi diantaranya:

26

Page 27: Makalah BBDM 2 Kasus 1

1. Dengan memberi pengetahuan kepada pasien tentang epilepsi yang

dideritanya dengan bahasa yang mudah dipahami pasien(awam), sehimgga

pasien tahu bagaimana dampak epilepsi tersebut terhadap dirinya sendiri.

2. Dengan memberi motivasi kepada pasien bahwa epilepsi dapat

disembuhkan(pada beberapa kasus). Dan pada beberapa kasus epilepsi yang

tidak dapat disembuhkan dapat memberi motivasi bahwa epilepsi dapat

dikendalikan sehingga tidak mengganggu kesejahteraan hidup pasien. Hal itu

berfungsi agar pasien memiliki keinginan untuk sembuh.

3. Menghimbau kepada pasien untuk patuh kepada

treatment/pengobatan yang telah diberikan oleh dokter, misalnya menghimbau

untuk jangan malas dan telat minum obat karena pengobatan epilepsi harus

dengan pengobatan jangka panjang.

Komunikasi Dokter-Keluarga Pasien

Komunikasi antara dokter dengan keluarga pasien juga sangat penting agar

pasien mendapatkan dukungan psikososioekonomi dari keluarga. Diantaranya:

1. Menghimbau keluarga dan pasien untuk saling mendukung

kesembuhan pasien, misal dengan mengingatkan pasien jika pasien malas

menjalani pengobatan, serta memastikan ketersediaan obat dan sarana

penunjang lain.

2. Menghimbau keluarga untuk memberikan dorongan dan motivasi

kepada pasien agar pasien memiliki rasa percaya diri dan keinginan untuk

sembuh.

3. Menghimbau agar terjalinnya komunikasi yang baik antara

keluarga dan pasien agar dukungan social dari keluarga dapat efektif dan

pasien pun dapat merasakan manfaat dukungan keluarga bagi kesejahteraan

hidupnya.

27

Page 28: Makalah BBDM 2 Kasus 1

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Epilepsi merupakan suatu gejala yang ditandai dengan sering munculnya

kejang atau aliran listrik abnormal involunter yang berasal dari kerusakan

neuron otak atau akumulasi kerusakan fisik ataupun genetis.

Penderita epilepsi sebaiknya tidak dikucilkan dari kehidupan sosial

mereka hanya karena hal tersebut, karena epilepsi bukan hal yang menular.

Oleh karena itu, sebisa mungkin kita memberikan edukasi bagi si penderita,

keluarga dan kerabat serta pandangan masyarakat mengenai epilepsi dengan

lebih mendalam sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain.

28

Page 29: Makalah BBDM 2 Kasus 1

DAFTAR PUSTAKA

Guyton AC. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Mardjono, Mahar.2008. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.

Price, A. dan Wilson, L. (1995). Patofisiologi. Buku 2. Edisi 4. Jakarta:EGC

Sudir Purba, Jan. 2008. Epilepsi: Permasalahan di Reseptoratau Neurotransmitter.

Medicinus Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical

application Vol. 2,

No.4 Edisi November - Desember 2008.

Tim Bagian Histologi. 2013. Lecture Notes Histologi 1. Semarang: Bagian Histologi Universitas Diponegoro.

www.who.int/mental_health/neurology/Epilepsy_atlas_r1.pdf

www.who.int/mental_health/media/en/639.pdf

repository.usu.ac.id/bitstream/.../psikiatri-vera.pdf

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/20/3/139953/Stigma-Tingkatkan-Risiko-Depresi-Penderita-Epilepsi

Sumber : www.perpei.com

PERPEI (Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia)

www.ekahospital.com/uploads/Epilepsi-Dr.-Guntara.pdf

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/download/228/171

29