Makalah Bab 6 (Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang)

30
Daftar Isi Kata Pengantar .............................................................. ......................................................... 2 Bab I Pendahuluan .............................................................. ................................................... 3 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... ............................................... 3 1.2 Rumusan Masalah .................................................... .......................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ................................................... ............................................................. 4 1.4 Manfaat Penelitian ................................................... ........................................................... 4 Bab II Isi .......................................................... .............................................................. .......... 6 2.1 Pengertian Kewajiban Jangka Panjang ...................................................... ......................... 6 2.2 Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang ...................................................... ....... 10 1

description

pemeriksaan kewajiban jangka panjang

Transcript of Makalah Bab 6 (Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang)

Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2

Bab I Pendahuluan ................................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 4

Bab II Isi .................................................................................................................................. 6

2.1 Pengertian Kewajiban Jangka Panjang ............................................................................... 6

2.2 Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang ............................................................. 10

2.3 Penyajian Kewajiban Jangka Panjang menurut PABU dalam neraca ............................. 11

2.4 Macam-macam Pengujian terhadap Kewajiban Jangka Panjang .................................... 12

2.5 Prosedur Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang ......................................................... 15

Bab III Kesimpulan .............................................................................................................. 18

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya, yang berjudul Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

PATI , 01 Mei 2015

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang

harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun. Dengan memperhatikan Babsebelumnya, terdapat perbedaan yang cukup jelas dengan hutang jangka pendek mengenai waktu pelunasan atau jatuh temponya. Hutang jangka pendek jatuh temponya kurang dari satu tahun, sedangkan hutang jangka panjang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Berbeda dengan hutang jangka pendek yang berupa biayabiaya yang masih harus dibayar atau hutang yang umumnya tidak dilakukan secara tertulis, dalam hutang jangka panjang biasanya pengikatan antara debitur dan kreditur dilakukan secara tertulis. Pengikatan secara tertulis tersebut dituangkan dalam dokumen induk yang disebut perjanjian kredit. Perjanjian krdit ini berisikan jumlah hutang yangdiberikan, tingakt bunga, syarat-syarat pembayaran kembali pokok dan bunga, barangbarang yang dijadikan jaminan dan lainlain.

Contoh hutang jangka panjang dan pengertiannya :

1. Kredit Investasi (Long Term Loan)

Yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank yang dapat digunakan untuk pembelian aktiva tetap.

2. Hutang Obligasi (Bond Payable)

Yaitu pinjaman jangka panjang yang diperoleh suatu perusahaan dengan menjual obligasi yang dapat dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri.

I.2 Rumusan Masalah

Didalam makalah ini rumusan masalah yang bisa kami ambil adalah sebagai berikut :

a. Apa pengertian dari kewajiban jangka panjang ?

b. Apa tujuan pemeriksaan kewajiban jangka panjang ?

c. Bagaimana penyajian kewajiban jangka panjang menurut Prinsip Akuntansi Berlaku Umum dalam neraca ?

d. Apasaja macam-macam pengujian terhadap kewajiban jangka panjang ?

e. Bagaimana prosedur pemeriksaan kewajiban jangka panjang ?

I.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas kami bisa menyimpulkan bahwa tujuan penelitian makalah ini adalah sebgai berikut :

a. Mengerti apa pengertian dari kewajiban jangka panjang

b. Mengetahui tujuan pemeriksaan dari kewajiban jangka panjang

c. Mengerti bagaimana penyajian kewajiban jangka panjang menurut prinsip PABU dalam neraca

d. Mengetahui apasaja macam-macam pengujian terhadap kewajiban jangka panjang

e. Mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan kewajiban jangka panjang

I.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya makalah ini kami berharap bahwa pembaca akan lebih :

a. Bisa membedakan ciri-ciri / pengelompokan hutang jangka panjang menurut pengertian

b. Mengapa harus ada pemeriksaan kewajiban jangka panjang

c. Meneliti lebih rinci bagaimana cara penyajian kewajiiban jangka panjang yang benar menurut Prinsip Akuntansi Berlaku Umum dalam neraca

d. Mengetahui apasaja macam-macam pengujian terhadap kewajiban jangka panjang

e. Mempelajari bagaimana cara pemeriksaan kewajiban jangka panjang

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Kewajiban Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kegiatan atau transasksi yang lalu, yang jatuh temponya lebih dari setahun ditinjau dari tanggal neraca. Contohnya utang jangka panjang dari bank (berupa kredit investasi), utang obligasi, utang kepada induk perusahaan, utang sewa jangka panjang, utang pension, dan utang wesel jangka panjang.

Menurut PSAK (IAI, 2009 : 1.8)

Kewajiban berbunga jangka panjang tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal laporan posisi keuangan, apabila :

a)Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan

b)Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang, dan ;

c)Maksud tersebut pada huruf (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.

Menurut Sukrisno Agoes ( AUDITING Buku 2 : 2013)

Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun.

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan memilih cara pembelanjaan kegiatannya dengan menarik utang jangka panjang : 1. Seringkali perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar, sehingga alternatif yang masih menguntungkan untuk dipilih adalah dengan menarik utang jangka panjang guna melunasi utang jangka pendeknya tersebut. 2. Utang jangka panjang seringkali timbul sebagai akibat dari kebutuhan dana yang besar, yang pemegang saham tidak menghendaki pemenuhannya dengan menambah saham yang beredar. 3. Kemungkinan pemenuhan kebutuhan dana akan lebih murah bila diperoleh dari penarikan utang jangka panjang karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak penghasilan, sedangkan deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak dapat diperlakukan sebagai biaya dalam laporan laba rugi, sehingga tidak dapat mengurangi besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan. 4. Seringkali lebih menguntungkan jika aktiva tetap diperoleh dengan cara menyewa (lease) daripada membeli.

Contoh Liabilitas Jangka Panjang :

1.Kredit Investasi (Long Term Loan)

Kredit Investasi yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank, yang digunakan untuk pembelian aset tetap, kecuali tanah, misalnya gedung dan mesin. off-shore loanialah pinjaman yang diperoleh dari bank atau lembaga keungan di luar negeri. Tingkat bungaoff-shore loanbiasanya lebih rendah dari tingkat bunga pinjaman dalam negeri yaitu satu atau dua persen di atas LIBOR (London Inter Bank Offered Rate)atau SIBOR (Singapore Inter Bank Offered Rate).Hal ini disebabkan karena bunga di pasar internasional lebih rendah dari indonesia, selain itu ada resiko kenaikan kurs dolar terhadap rupiah. Untuk memperkecil risiko tersebut, biasanya perusahaan melakukan SWAP dengan bank devisa dengan membayar premi tertentu. Tingkat bunga kredit investasi biasanya lebih rendah dari tingkat bunga kredit modal kerja (working capital loan)

Penyebabnya antara lain sebagai berikut :

Jumlah kredit investasi biasanya jauh lebih besar dari jumlah kredit modal kerja.

Kredit investasi biasanya digunakan untuk pembelian aset tetap, pada waktu perusahaan baru akan beroperasi atau untuk perluasan (ekspansi) usaha, sehingga diperlukan beberapa tahun untuk dapat menghasilkan pendapatan (revenue).

Jangka waktu pengembalian kredit investasi biasanya lebih dari satu tahun, sehingga bagi bank sebagai kreditur berarti dananya sudah pasti akan memberikan hasil, dalam bentuk pendapatan bunga, dalam waktu yang panjang (lebih dari satu tahun).

Untuk meringankan beban perusahaan sebagai debitur,biasanya bank memberikangrace period,yaitu tenggang waktu di mana perusahaan belum perlu membayar cicilan pinjaman, kadang- kadang belum perlu membayar bunga.

2.Utang Obligasi(Bond Payable)

Utang Obligasi yaitu pinjaman jangka panjang yang diperoleh suatu perusahaan dengan menjual obligasi, di dalam negeri maupun di luar negeri.

Berikut jenis-jenis obligasi :

Registered Bonds(Obligasi yang mencantumkan nama pemilik disertifikat obligasinya, sehingga jika dipindahtangankan harusdi-endorsedi bagian belakangnya)

Coupon BondsatauBearer Bonds(Obligasi atas unjuk yang tidak mencantumkan nama pemilik di sertifikat obligasinya, sehingga tidak perlu di endorsepada saat dipindahtangankan)

Term Bonds(Obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal tertentu.

Serial Bonds(Obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap pada beberapa tanggal tertentu)

Convertible Bonds(Obligasi yang bisa ditukar dengan surat berharga)

Callable Bonds(Obligasi yang memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut, untuk melunasi obligasi tersebut sebelum tanggal jatuh temponya)

Secured Bonds(Obligasi yang dijamin dengan harta perusahaan)

3.WeselBayar (Promissory Notes/Pronotes)yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Yakni suatu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu, dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu.

4.Utang kepada pemegang saham atau perusahaan induk (Holding Company)atau Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company)

Biasanya diberikan untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan afiliasi yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman (pinjaman tersebut bisa dikenakan bunga , bisa juga tidak)

5.Utang Subordinasi (Subordinatde Loan)

Yakni utang dari pemegang saham atau perusahaan induk, yang mempunyai beberapa sifat:

tanpa bunga

baru dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai kemampuan untuk membayar kembali utangnya

mempunyai kemungkinan untuk dialihkan sebagai setoran modal

6.Bridging Loan

Yaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh. Tingkat bunga biasanya lebih tinggi dari tingkat bunga pasar dan bisa berupa short term loan atau long term loan.

7.Utang Leasing (Utang dalam Rangka Sewa Guna)

Adalah utang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian aset tetap (dalam bentuk capital lease atau sales and lease back) dan biasanyadicicil dalam jangka panjang.

2.2 Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang

Untuk menentukan apakah :

1) terdapatinternal controlyang baik atas liabilitas jangka panjang

2) liabilitas jangka panjang yang menjadi kewajiban perusahaan sudah dicatat seluruhnya per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang

3) libilitas jangka panjang yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) betul betul merupakan kewajiban perusahaan

4) libilitas jangka panjang yang berasal darilegal claimatau aset yang dijaminkan sudah diidentifikasi

5) libilitas jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan

6) biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka panjang serta amortisasi daripremium/discounttelah dicatat per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)

7) biaya bunga libilitas jangka panjang yang tercatat pada tanggal laporan posisi keuangan(neraca) betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan

8) semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi bank default

9) bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasikansebagai kewajiban lancar

10) liabilitas jangka panjang berikutdiscount, premium,dan bunga yang timbul sudah dicatat dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangn, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS

2.3 Penyajian Kewajiban Jangka Panjang sesuai PABU dalam Neraca

Hutang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca. Setiap jenis hutang jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam neraca dan diberi catatan kaki yang cukup jika hal ini diperlukan. Penjelasan yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang meliputi : nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang yang telah ditarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga, pembatasan dalam pembagian dividen, keharusan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu, dan penjelasan jumlah & jenis aktiva yang dijaminkan. Umumnya hutang jangka panjang dipisahkan menjadi dua kelompok : hutang jangka panjang yang ditarik dengan perjanjian tertulis dan hutang jangka panjang yang tidak disertai dengan perjanjian tertulis. Contoh hutang kelompok pertama adalah hutang bank dan hutang obligasi, sedangkan contoh hutang kelompok kedua adalah pengkreditan yan ditangguhkan (deferred credits), jaminan dari pelanggan (customer's deposit), hutang garansi produk. Hutang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya, dan dicantumkan pada tanggal jatuh tempo serta tarif bunganya. Alternatif lain adalah hutang obligasi disajikan pada nilai nominalnya ditambah dengan premi obligasi yang belum diamortisasi atau dikurangi dengan diskonto obligasi yang belum diamortisasi. Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum dikeluarkan lagi, harus disajikan dalam neraca sebagai pengurang jumlah obligasi yang diizinkan untuk dikeluarkan (authorized bond) sebesar nilai nominalnya. Treasury bond tidak boleh disajikan sebagai aktiva.

2.4 Macam macam Pengujian terhadap Kewajiban Jangka Panjang

1) Pengujian Subtantif

Prosedur Audit Awal

Pengujian Analitik

Hitung Ratio

1. Ratio Hutang dengan Total Aktiva

Rumus :Total Hutang

Total Aktiva

2. Ratio Hutang dengan Ekuitas

Rumus :Total Hutang

Total Ekuitas

3. Ratio Times Interest Earned

Rumus :Laba Bersih Usaha

Biaya Bunga Obligasi

4. Ratio Biaya Bunga dengan Hutang

Rumus :Biaya Bunga

Rerata Bunga

Ratio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor, misalnya ratio tahun lalu, rerata ratio, atau ratio yang dianggarkan. Pembanding ini membantu auditor untuk mengungkapkan :

1. Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa

2. Perubahan akuntansi

3. Perubahan entitas

4. Fluktuasi acak

5. Salah saji

Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Hutang Jangka Panjang

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang.

2. Membuktikan bahwa saldo hutang jangka panjang mencerminkan kepentingan kreditur yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang selama tahun yang diaudit.

3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo hutang jangka panjang yang disajikan di neraca.

4. Membuktikan bahwa hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca merupakan klaim kreditur terhadap aktivitas entitas.

5. Membuktikan kewajaran penilaian hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca.

6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang jangka panjang di neraca.

2) Pengujian Terhadap Transaksi Rinci

Prosedur Pengujian Terhadap Transaksi Rinci adalah sebagai berikut :

Usut penerimaan uang dari penarikan hutang jangka panjang

Mintalah konfirmasi mengenai hutang jangka panjang dari bank dan trust company

Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran bunga

Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran pokok pinjaman

Periksa aktiva yang dijaminkan dalam penarikan hutang jangka panjang

Periksa polis asuransi aktiva yang dijaminkan dalam penarikan hutang jangka panjang

Periksa kepatuhan klien terhadap batasan - batasan yang dikenakan oleh kreditur

Periksa dokumen yang mendukung transaksi treasury bond

Verifikasi perhitungan bunga, amortisasi premi dan diskonto obligasi, dan hutang bunga obligasi

3) Pengujian Terhadap Akun Rinci

Prosedur Pengujian terhadap akun rinci adalah sebagai berikut :

Minta atau buatlah daftar hutang jangka panjang

Minta atau pelajari copy trust indenture dan surat perjanjian penarikan kredit jangka panjang

Periksalah kesesuaian penilaian hutang jangka panjang dengan PABU

Hitung kembali amortisasi premi obligasi dan diskonto obligasi

2.5 Prosedur Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang yang disarankan

Prosedur audit yang disarankan untuk kewajiban jangka panjang adalah sebagai berikut :

a. Pelajari dan evaluasiinternal controlatas libilitas jangka panjang.

b. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan liabilitas jangka panjang berikutdiscount, premium,dan bunga selama peiode yang diperiksa

c. Kirim informasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai : plafon kredit, saldo per tanggal laporan posis keuangan, tingkat bunga, jangka waktu pinjaman dan jaminan kredit.

d. Minta salinan perjanjian kredit untukpermanent file,lalu perhatikan apakah data yang terdapat dalam perjanjian kredit tersebut sesuai dengan data yang tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan liabilitas jangka panjang.

e. Periksa apakah perolehan/penambahan bunga dan amortisasidiscount/premiumdari obligasi.Tie-Upjumlah beban bunga dan amortisasidiscount/premiumobligasi dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi.Discount/premiumyang belum diamortisasi harus dilaporkan sebagai pengurangan/penambahan dari nilai nominal obligasi.

f. Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga dan amortisasidiscount/premiumdari obligasi.

g. Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang diperpanjang (direnewed)setelah tanggal laporan posisi keuangan, untuk mengetahui apakah utang tersebut harus tetap disajikan sebagai liabilitas jangka panjang atau sebagai utang lancar.

h. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.

i. Seandainya ada utang leasing, periksa apakah pencatatannya dan penyajiannya di laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha (PSAK No. 30 Revisi 2007 tentang Sewa)

j. Periksa apakah ada bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun akan datang, sehingga harus direklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek

k. Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang asing, periksa apakah per tanggal laporan posisi keuangan sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.

l. Lakukan penelaahan analitis (analytical review procedures)terhadap liabilitas jangka panjang dan biaya bunganya, untuk melihat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan biaya bunga

m. Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang di laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS

n. Dalam catatan atas laporan keuangan harus dijelaskan :

onomor dan tanggal perjanjian kredit serta plafon kredit

onama kreditur

otingkat bunga dan jangka panjang waktu kredit

omengenai jaminan, apakah berupa aset, jaminan pribadi ataucorporate guarantee

oapakah pembayaran bunga dan pembayaran kembali pinjaman dalam rupiah atau mata uang asing

oapakah adabank default

BAB III

KESIMPULAN

Keberadaan dan KeterjadianAuditor membuktikan apakah saldo hutang jangka panjang mencerminkan kepentingan transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang selam tahun yang diaudit. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini :Pengujian analitik, Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang & biaya bunga, Review terhadap otorisasi & kontrak penarikan hutang jangka panjang, dan Konfirmasi dari kreditur & bond trustee Kelengkapan Untuk membuktikan bahwa hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca mencakup semua kepentingan kreditur terhadap aktiva entitas pada tanggal neraca dan mencakup semua transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang dalam tahun yang diaudit, auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini : Pengujian analitik, Pemeriksaan bukti transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang & biaya bunga, Review terhadap perjanjian hutang jangka panjang & pelajari pasal - pasal yang terdapat di dalamnya, dan Konfirmasi dari kreditur & bond trustee Penilaian penyajian di dalam neraca harus dengan penjelasan sebagaimana diatur dalam prinsip akuntansi tersebut. Dengan demikian untuk membuktikan asersi penilaian hutang jangka panjang yang dicantumkan pada neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini : Prosedur audit awal, Pengujian analitik, Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang & biaya bunga, Review terhadap perjanjian hutang jangka panjang & pelajari pasal - pasal yang terdapat di dalamnya, Konfirmasi dari kreditur & bond trustee, dan Penghitungan kembali biaya bunga. Kepentingan ( Stockholder's Interest ) Untuk membuktikan klaim kreditur atas aktiva entitas pada tanggal neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini :Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang & biaya bunga, Review terhadap perjanjian hutang jangka panjang & pelajari pasal - pasal yang terdapat di dalamnya, dan Konfirmasi dari kreditur & bond trustee Penyajian dan Pengungkapan unsur - unsur laporan keuangan harus didasarkan pada PABU. Pengujian substantif terhadap hutang jangka panjang diarahkan untuk mencapai salah satu tujuan membuktikan apakah unsur hutang jangka panjang telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai dengan PABU. Satu - satunya pengujian substantif untuk membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan hutang jangka panjang di neraca adalah dengan membandingkan penyajian dan pengungkapan hutang jangka panjang di neraca yang diaudit dengan PABU melalui berbagai prosedur berikut ini : Review terhadap perjanjian hutang jangka panjang & pelajari pasal - pasal yang terdapat di dalamnya, Pemeriksaan terhadap klasifikasi hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo di dalam neraca, dan Pemeriksaan terhadap pengungkapan yang berangkutan dengan hutang jangka panjang

Daftar Pustaka

Mulyadi.Auditing. Jakarta: Salemba Empat.2002

Willim.Auditing & Assurance services. Jakarta: Salemba Empat.2005

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Diana%20Rahmawati,%20M.Si./KEWAJIBAN%20JANGKA%20PANJANG.pdf

https://fitrasyah.files.wordpress.com/2007/05/revisi_audit.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban_jangka_panjang

https://mapelakuntansi.files.wordpress.com/2011/02/akuntansi_hutang_janka_pendek_panjang1.pdf

http://www.scribd.com/doc/262138167/Rmk-Kewajiban-Jangka-Panjang

http://removeloveme.blogspot.com/2011/04/audit-terhadap-siklus-pendanaan.html

https://blog.djarumbeasiswaplus.org/muhamadbasri/2010/03/14/kewajiban-jangka-panjang/

1