MAKALAH ASKEB II

24
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan- bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin. B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan. C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali MAKALAH ASKEB II DETEKSI KOMPLIKASI PENYULIT KALA II DAN CARA MENGATASI

Transcript of MAKALAH ASKEB II

Page 1: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

MAKALAH ASKEB IIDETEKSI KOMPLIKASI PENYULIT KALA II

DAN CARA MENGATASI

Page 2: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Page 3: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Dosen pembimbing :Feni Wilarsih.S,ST

Disusun oleh:

Faidatur Rohmah

Page 4: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANBHAKTI AL QODIRI

JEMBER2010

Page 5: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Page 6: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

serta hidayah – Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul ”DETEKSI

KOMPLIKASI DAN PENYULIT KALA II DAN CARA MENGATASI”

Page 7: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Makalah ini merupakan tugas mahasiswa Prodi D – III Kebidanan Stikes Bhakti Al

Qodiri untuk memenuhi tugas farmakologi yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah.

Diharapkan dengan pembuatan makalah ini mahasiswa dapat mengetahui segala hal yang

berkaitan dengan obat.

Dapat terselesaikannya makalah ini berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada :

Page 8: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

1. Dosen Feni Wilarsi,S,ST

2. Teman – teman dan berbagai pihak yang telah membantu dalam membuat

makalah ini.

Page 9: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh

karena itu kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun

dan semoga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari - hari.

Page 10: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Penulis

Page 11: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

Page 12: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1

1.2 Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................

A. Temuan keadaan Normal Dan Abnormal dari partograf kala II ………......

B. Distosia bahu/bahu macet..............................................................................

C. Presentasi Bokong.........................................................................................

D. Presentasi Muka.............................................................................................

Page 13: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

E. Letak lintang...................................................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................

3.1 Kesimpulan………………………………………….……..........................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….………...........................

Page 14: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Page 15: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).

Page 16: MAKALAH ASKEB II

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.Kelainan kongenital dapat merupakan sebab

penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.Kematian bayi dalam bulan-

bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini

seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi

yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir

rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan

kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping

pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah

bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara

pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.

B. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara

bersamaan.

C. Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor

lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia,

hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan

kongenitai tidak diketahui. D. Salah satu kelainan congenital yang sering terjadi adalah meningokel. E. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya F.G. defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang H. tidak normal korda spinalis atau penutupnya.

I. Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal

sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam

durameter tidak terdapat saraf).