50071249 Makalah Askeb Kel 14

147
BAB I PENDAHULUAN MENGEMBANGKAN PERENCANAAN ASUHAN YANG KOMPREHENSIF 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya, masa ini merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seorang wanita. Masa ini juga merupakan tahap penyesuaian sebelum memasuki masa menjadi seorang ibu. Dan pada masa ini terjadi berbagai perubahan baik secara fisik maupun secara psikilogis sehingga kebutuhannya pun akan berbeda dengan saat sebelum hamil. Disitulah peran bidan sangat dibutuhkan terutama dalam memberikan asuhan yang komprehensif yaitu asuhan yang menyeluruh kepada ibu hamil dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan mensejahterakan kesehatan ibu dan janin. Dalam mengembangkan asuhan yang komprehensif hal perlu diperhatikan adalah: Menetapkan kebutuhan tes labolatorim Menetapkan kebutuhan belajar Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan Menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga profesional lainnya Askeb Kelompok 12 1

Transcript of 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Page 1: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

BAB I

PENDAHULUAN

MENGEMBANGKAN PERENCANAAN ASUHAN YANG KOMPREHENSIF

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus

di dalam tubuhnya, masa ini merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan

seorang wanita. Masa ini juga merupakan tahap penyesuaian sebelum memasuki masa

menjadi seorang ibu. Dan pada masa ini terjadi berbagai perubahan baik secara fisik

maupun secara psikilogis sehingga kebutuhannya pun akan berbeda dengan saat

sebelum hamil. Disitulah peran bidan sangat dibutuhkan terutama dalam memberikan

asuhan yang komprehensif yaitu asuhan yang menyeluruh kepada ibu hamil dengan

tujuan untuk menjaga dan meningkatkan mensejahterakan kesehatan ibu dan janin.

Dalam mengembangkan asuhan yang komprehensif hal perlu diperhatikan

adalah:

Menetapkan kebutuhan tes labolatorim

Menetapkan kebutuhan belajar

Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan

Menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga profesional lainnya

Menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik atau anticipatory guidance

Menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS

Menetapkan jadwal kunjungan sesuai dengan tahap perkembangan kehamilan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Agar dapat merencanakan asuhan secara tepat dan berkesinambungan,

sehingga klien mendapatkan kepuasan terhadap asuhan yang diberikan dan

untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin

Askeb Kelompok 12 1

Page 2: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

1.2.2 Tujuan Khusus

Untuk menetapkan kebutuhan tes labolatorium

Untuk menetapkan kebutuhan belajar

Untuk menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga

professional lainnya

Untuk menetapkan kebutuhan konseling spesifik atau anticipatory

guidance

Untuk menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS

Untuk menetapkan jadwal kunjungan sesuai dengan tahap perkembangan

kehamilan.

1.3 Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini, penyusun menggunakan beberapa metode penulisan,

yaitu:

1. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan dengan mangambil bahan-bahan materi dari buku-buku

yang berkaitan.

2. Pranata luar (internet)

Pranata luar atau internet dilakukan dengan melakukan browsing di internet yang

berkaitan dengan materi makalah.

3. Konsultasi

Konsultasi dilakukan dengan dosen pembimbing.

Askeb Kelompok 12 2

Page 3: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

BAB II

ISI

Yang harus dilakukan oleh seorang bidan dalam melakukan asuhan yang

komprehensif yaitu:

2.1 Mengembangkan Perencanaan Asuhan Yang Komprehensif Pada Masa Pra-

Nikah/Pra-Hamil

2.1.1 Menetapkan kebutuhan tes laboratorium

Cek Kesehatan Di Masa Prakonsepsi

Pemeriksaan kesehatan selama masa prakonsepsi perlu dilakukan. Dengan

alasan pemeriksaan ini bisa mendeteksi gangguan yang mengancam selama

ibu hamil dan bersalin serta kesehatan janin. Yang perlu diperiksa di masa

prakonsepsi sebagai berikut:

Riwayat penyakit dan genetik (jika usia calon ibu di atas 35 tahun)

Siklus haid, alat kontrasepsi

Pemeriksaan klinis (berat badan, rongga panggul dan pap smear)

Tes laboratorium darah dan urin

Pemeriksaan penunjang (TORCH, HIV/AIDS, ACA-Anti Cardiolipin

Antibody)

Imunisasi, jika perlu

Pemberian vitamin prenatal yang mengandung asam folat

Semakin penting diperiksa selama prakonsepsi jika:

Usia calon bunda di atas 35 tahun

Calon bunda di atas 35 tahun

Calon bunda punya penyakit jantung, hipertensi, diabetes, asma,

penyakit organ reproduksi (miom, kista, endometriosis), kelainan

Rhesus darah dan lainnya yang bisa mempengaruhi kehamilan dan

janin

Askeb Kelompok 12 3

Page 4: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Calon bunda belum pernah terkena penyakit rubella atau belum

mendapat imunisasi rubella

Ada riwayat penyakit yang diturunkan secara genetika di keluarga

besar

Mantan pecandu narkoba

Bekerja di lingkungan yang rawan polusi zat berbahaya seperti

laboratorium

Menderita penyakit menular seksual

Belum begitu banyaknya calon pengantin yang sadar untuk menjalani tes

pra nikah karena beredarnya stigma klise “mau menerima pasangan apa

adanya”. Alasan lain yang sering diutarakan adalah mahalnya biaya tes

(padahal anda mau dan mampu untuk melaksanakan pesta yang meriah), nggak

punya waktu sampai ketakutan apabila nantinya ada masalah, calon pasangan

akan meninggalkannya.

Padahal hanya sedikit dimana ketika calon pengantin menjalani tes pra

nikah dan ditemukan masalah kemudian mereka akan berpisah. Sedangkan ada

beberapa kasus dimana pasangan yang tidak menjalani tes pra nikah akhirnya

malah menemukan masalah serius ketika telah menikah, seperti adanya laporan

seorang ibu yang mengalami obesitas meninggal saat melahirkan karena dia

langsung hamil sesaat setelah menikah. Ada lagi laporan dimana sang suami

tidak dapat melakukan hubungan suami istri dikarenakan adanya suatu

penyakit tertentu, padahal keluarga kedua belah pihak terus-menerus menuntut

adanya keturunan. Seharusnya kasus-kasus seperti ini dapat diminimalisasi bila

sebelumnya sang pengantin menjalani tes pra nikah. Tes pra nikah diliat dari

benefitnya, harga dan sedikit waktu tidaklah ada artinya. Tes ini sebaiknya

dilakukan 6 bulan sebelum dilaksanakannya pernikahan. Agar bila nantinya

ditemukan adanya masalah, calon pengantin dapat melakukan terapi dan telah

selesai sebelum hari H tiba. Ada beberapa tes yang mencangkup tes pra nikah.

Askeb Kelompok 12 4

Page 5: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

* Tes Rhesus

Darah kita orang asia memiliki rhesus positif pada umumnya dan

rhesus negatif biasanya dimiliki oleh orang Eropa. Banyaknya perkawinan

antar ras yang belakangan terjadi menjadikan tes ini penting untuk

dilakukan. Persilangan kedua rhesus dapat mengakibatkan keguguran

berulang-ulang dikarenakan sel darah kita akan memakan sel darah janin.

* Torch

Tes ini khusus untuk calon pengantin wanita dimana bertujuan untuk

mengetahui apakah kita memiliki bawaan virus toxoplasma, rubella,

cytomegalo atau herpes. Virus-virus ini tidak berdampak pada kita tapi

berdampak pada calon bayi kita nanti. Tes Torch di Indonesia masih relatif

mahal, umumnya masih didahulukan tes toxoplasma dulu karena kasus

rubella dan cytomegalo masih jarang ditemukan di Indonesia.

 

* Tes Kesuburan

Untuk wanita, tes yang dilakukan adalah tes kemampuan berovulasi

(mengeluarkan sel telur). Sedangkan untuk laki-laki adalah tes sperma,

untuk mengetahui kualitas dan kuantitas spermanya. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi hasil dari tes yaitu keadaan rahim, keadaan psikologis

dan gaya hidup.

Selain tes-tes diatas bisanya tes pra nikah juga dibarengi dengan tes

darah, urin , gula darah dan hepatitis. Tentunya lebih baik mengantisipasi

daripada menyesal belakangan karena pasangan anda merasa dibohongi.

Bukankah jujur didalam suatu pernikahan itu adalah penting?!

Jika hasil tes anda tidak sesuai dengan harapan anda. Misalnya salah satu

dari anda ada yang mandul. Keputusan mutlak ada di tangan anda bedua,

apakah tetap meneruskan pernikahan dan siap menanggung akibatnya atau

Askeb Kelompok 12 5

Page 6: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

malah sebaliknya: membatalkan pernikahan. Sebaiknya anda menunjuk

orang ketiga yang netral seperti penasehat pernikahan atau tokoh pemuka

agama anda untuk memberikan pandangan kepada anda. Jangan mengikuti

emosi dan perasaan. Pastikan kita telah mempertimbangkan secara matang

untung-ruginya.

Sebenarnya, pemeriksaan kesehatan prakonsepsi dilakukan dengan

dua tujuan. Pertama, memeriksa semua penyakit menular dari pihak laki-

laki dan perempuan, termasuk penyakit yang ditularkan lewat hubungan

seks (PMS atau Penyakit Menular Seksual).

Umumnya, penyakit menular yang dicek adalah hepatitis B dan TB

(Tuberkulosis). Apabila sebelum menikah diketahui calon suami menderita

hepatitis, maka calon istri akan diimunisasi dulu.

Tujuan kedua pemeriksaan ini untuk memastikan apakah mereka bisa

melakukan hubungan seksual atau tidak. Jadi, calon suami akan dicek

apakah penisnya ada kelainan atau tidak, sedangkan calon istri dicek punya

vagina atau tidak.

Sebagai catatan, jika usia calon suami sudah lanjut, sebaiknya dicek

apakah mengidap diabetes mellitus atau tidak. Kalau ya, dikhawatirkan

nantinya dia tidak bisa berhubungan seks. Hal-hal seperti ini tidak boleh

disembunyikan, karena inti dari pemeriksaan ini adalah untuk kebahagiaan

pasangan yang bersangkutan.

Dalam hal ini penting diketahui, bahwa tidak akan ada periksa dalam

atau pemeriksaan panggul seperti yang biasa dilakukan ginekolog. Periksa

dada pun tidak.

Apabila ingin mengetahui ada tidaknya kelainan pada organ

reproduksi, disarankan agar melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi),

karena dengan USG ini, dapat menemukan adanya kista atau tumor di

rahim.

Askeb Kelompok 12 6

Page 7: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Target pemeriksaan kesehatan prahamil adalah bayi dan calon ibu

sama-sama sehat. Bila calon ayah belum menjalani pemeriksaan pranikah,

ini saatnya mengecek semua kemungkinan adanya infeksi. Jangan sampai

penyakit calon ayah menular ke calon ibu, lalu menular lagi ke anak.

Pemeriksaan prahamil pada calon ibu difokuskan terhadap kondisi-

kondisi yang bisa mengganggu kehamilan dan membuat anak cacat atau

tertular penyakit. Akan dicek juga kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan

calon ibu meninggal kalau melahirkan. Misalnya, apakah punya kelainan

jantung, tumor otak, atau epilepsi berat. Dengan begitu, calon ayah tahu

persis bahwa kehamilan istrinya sangat berisiko dan bisa mencelakakan istri

dan bayinya.

Jika salah satu pasangan membawa gen penyakit, seperti talasemia

(sejenis anemia atau kurang sel darah merah yang diturunkan),

kemungkinan yang akan terjadi pada anak-anaknya juga dijelaskan.

Umumnya, kemungkinan si kecil terkena talasemia sekitar 25%. Tapi, ini

tidak berarti kalau jumlah anaknya empat, maka satu di antaranya pasti

talasemia. Kemungkinan 25% itu adalah angka populasi. Jadi, bisa kena,

namun bisa juga tidak. Paling tidak, harus siap menghadapi kemungkinan

tersebut.

Jadi, pemeriksaan prahamil bisa dibilang termasuk konseling genetika.

Tapi, tidak semua orang perlu melakukan serangkaian pemeriksaan. Dilihat

dulu faktor risiko yang ada. Seandainya, Anda tidak melakukan

pemeriksaan prahamil plus konseling genetika karena tidak sempat atau

fasilitasnya kurang memadai, misalnya, maka lakukan deteksi saat usia

kehamilan antara 12-16 minggu. Bila dengan USG ditemukan adanya

kelainan bawaan mayor yang multiple , seperti si kecil tidak punya tulang

tengkorak, dokter bisa melakukan safe abortion. Pada usia kehamilan itu,

janin masih kecil, sehingga pengguguran tidak akan berbahaya bagi ibu.

Idealnya pemeriksaan pra-konsepsi dilakukan sebelum sepasang pria

dan wanita melakukan hubungan seks. Boleh juga 1-2 bulan sebelumnya.

Askeb Kelompok 12 7

Page 8: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Pemeriksaan prakonsepsi yang dianjurkan pemerintah hanya pemeriksaan

fisik secara umum dan pemeriksaan laboratorium rutin untuk darah dan urin.

Sedangkan imunisasi yang disarankan adalah hepatitis B, DPT dan TT

(tetanus toksoid).

2.1.2 Menetapkan kebutuhan belajar

A. Nutrisi

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi

pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal

pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan

melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.

Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada

keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Oleh karena itu sebelum

hamil, wanita harus yakin bahwa berat badannya berada dalam parameter

normal. Indikasi parameter yang normal bisa dihitung dengan indeks

Quetelet atau sering disebut indeks masa tubuh (IMT). Rumusnya adalah:

Berat Badan (Kg) / Tinggi Badan2 (m)

Berikut ini adalah tabel (pickard, 1984) yang memperlihatkan efek

dari BB rendah, BB normal, dan obesitas kesehatan.

Indeks Quetelet Efek

Rasio BB

terhadap berat

badan

<20 berat badan

dibawah normal

Risiko amenorrhoe

meningkat, infertilitas

Bahaya kesehatan jangka

panjang

19,5=51 Kg

20-25 diinginkan Rentang ideal untuk

kehamilan dan kesehatan

jangka panjang

22,3=58 Kg

26-30 obesitas Risiko ringan terhadap 27,7=72 Kg

Askeb Kelompok 12 8

Page 9: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

moderat kesehatan

>30 obesitas berat Risiko masalah menstruasi

dan komplikasi kehamilan

meningkat

Bahaya kesehatan jangka

panjang

30,3=80 Kg

Selain itu, berikut ini merupakan faktor risiko yang dapat terjadi

pada ibu yang mengalami kekurangan gizi baik sebelum maupun selama

kehamilan:

1. Terhadap ibu: gizi kurang pada ibu hamil dapat mengakibatkan

risiko dan komplikasi antara lain: anemia, pendarahan, berat badan

ibu tidak bertambah secara normal, terkena penyakit infeksi.

2. Terhadap persalinan: pengaruh gizi kurang terhadap proses

persalinan dapat mengakibatkan proses persalinan sulit dan lama,

persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah

persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap janin: kekurangan gizi ibu hamil dapat mempengaruhi

proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,

abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia

pada bayi, aspiksia. Kematian intrapartum/IUFD (mati dalam

rahim) dan lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

Faktor risiko pada ibu hamil yang obesitas:

1. Meningkatnya risiko pre-eklampsia

2. Gangguan trombo-embolisme

Untuk ibu yang merencanakan kehamilan, perlu untuk

menyeimbangkan gizinya sebelum hamil, selain makan 4 sehat 5

sempurna, perlu juga ditambah dengan makanan yang mengandung asam

folat. Kekurangan asam folat sangat berpengaruh pada perkembangan

sistem saraf utama otak dan tulang belakang janin. "Asam folat memang

berperan penting pada fase awal pembentukan janin, yaitu pada fase

pembentukan sistem saraf pusat." kata Dr. dr. Dwiana Ocviyanti,

Askeb Kelompok 12 9

Page 10: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

SpOG(K) dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSUPN Cipto

Mangunkusumo, Jakarta. Oleh karena itu, cukupi asam folat sejak

sebelum hamil.

Saat seorang wanita menyadari kehamilannya, maka kehamilan itu

sebenarnya sudah berusia 5-6 minggu. Padahal, cacat tabung saraf janin

(NTD) – spina bifida, anensefali, dan encephalocele, bisa terbentuk saat

kehamilan berusia 2-4 minggu. Itu sebabnya, idealnya kebutuhan asam

folat sudah tercukupi sejak sebelum terjadinya kehamilan.

Sering kali para ibu tidak menyadari dirinya kekurangan Asam

Folat karena sebagian besar kehamilan terjadi tanpa direncanakan.

“Kebanyakan Pasutri (Pasangan Suami Istri) tidak pernah merencanakan

kehamilan, tahu-tahu ibu langsung hamil setelah telat datang bulan.

Mereka baru datang ke dokter setelah positif hamil beberapa minggu”.

Karena itu, ibu sering tidak membekali diri dengan gizi yang

mencukupi ketika sebelum dan sesudah melahirkan. “Kalau kehamilan

direncanakan, maka ia akan mempersiapkan gizi yang baik sebelum

hamil karena kebutuhan Asam Folat harus disiapkan sejak sebelum

kehamilan”.

Di Indonesia sendiri belum ada data pasti berapa prevalensi adanya

penyakit kelainan sumsum tulang belakang. “Jumlah angka kematian

bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kematian bayi ini masih belum

diidentifikasikan penyebabnya karena belum adanya data. Salah satu

penyebab kematian adalah kekurangan Asam Folat”, ujar Bowo.

Kekurangan Asam Folat menyebabkan bayi lahir dengan Bibir

Sumbing, Bayi lahir dengan berat badan rendah, Down’s Syndrome, dan

Keguguran. “Bayi mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya

endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya

plasenta sebelum waktunya”.

Askeb Kelompok 12 10

Page 11: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar

dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak

perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi. Pada ibu hamil,

kekurang Asam Folat menyebabkan meningkatnya resiko Anemia,

sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat.

Secara umum, kebutuhan wanita usia subur serta ibu hamil akan

asam folat adalah sekitar 400-600 mikrogram (0,4-0,6 mg) per hari.

Kecukupan ini bisa mencegah 50-70 persen resiko NTD. Artinya, bila

memang ingin hamil, seorang wanita sebaiknya sudah harus mencukupi

kebutuhan asam folatnya, minimal 4 bulan sebelum kehamilan.

Jika perkembangan sistem saraf utama terganggu, maka akan

mempengaruhi perkembangan janin, yakni pembentukan tulang-tulang

kepala, termasuk wajah (menyebabkan sumbing), sistem hormon (pada

anak perempuan, di saat dewasa kelak bisa tidak mengalami menstruasi)

dan perkembangan pusat kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga

berakibat pada sistem motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan

tegak), tidak ada kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil

serta adanya gangguan jantung.

Sebagaimana zat gizi lain, kecukupan asam folat yang merupakan

turunan dari vitamin B ini, juga bisa diperoleh dari berbagai makanan

sehari-hari. sayuran berwarna hijau, seperti brokoli, bayam serta

asparagus, kaya akan asam folat. Begitu juga dengan buah-buahan

berwarna merah atau jinga, seperti semangka, jeruk, pisang, nanas, juga

kiwi. Asam folat juga terdapat pada daging, hati sapi, ikan juga susu (saat

ini banyak susu yang difortifikasi asam folat).

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah cara mengolah dan

memasak makanan kaya asam folat. Bila dimasak terlalu lama,

kandungan asam folat bisa berkurang atau malah hilang. Mengingat

risiko tersebut, maka ibu hamil perlu mengonsumsi suplemen asam folat

secara teratur sesuai rekomendasi dokter, yaitu sekitar 0,4 hingga 1 mg

Askeb Kelompok 12 11

Page 12: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

per hari. Ibu hamil tak perlu takut kelebihan asam folat karena akan

dikeluarkan dari tubuh secara alamiah, namun sebaiknya tetap

berkonsultasi dengan dokter.

2.1.3 Menetapkan kebutuhan konsultasi prakonsepsi

Konseling prakonsepsi adalah suatu cara untuk mengidentifikasi

semua factor yang berpotensi hasil akhir kehamilan, berupa nasihat tentang

resiko yang ada pada klien dan di berikan suatu strategi atau mengeliminasi

pengaruh patologis yang diketahui berdasarkan riwayat keluarga, medis, atau

obstetris.

Manfaat konseling prakonsepsi:

1. Mempersiapkan kehamilan baik secara fisik dan psikologis ibu

2. Memperbaiki hasil akhir kehamilan

3. Menurunkan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan

4. Mengurangi angka kehamilan dengan resiko tinggi.

Konseling prakonsepsi dasar yang sering diberikan berupa konseling

mengenai :

Makanan/ nutrisi

Kebiasaan minum aklohol

Merokok

Pemakaian obat terlarang

Asupan vitamin

Konseling dimulai tentang dengan pemeriksaan menyeluruh tentang

riwayat reproduksi, social, keluarga.

1. Riwayat reproduksi, mencakup usaha-usaha sebelumnya terhadap

konsepsi, adanya fertilitas dan hasil kehamilan yang abnormal termasuk

abortus, kehamilan ektopik, atau kematian janin berulang, jadi factor-

factor resiko yang dapat terjadi selama kehamilan, persalina, dan nifas.

2. Riwayat sosial

Yang harus dipehatikan pada saat konseling adalah:

Askeb Kelompok 12 12

Page 13: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

a. Usia ibu. Usia ibu mempengaruhi hasil akhir kehamilan, misalnya:

Pada kehamilan remaja.

Remaja memilki kemungkinan lebih besar mengalami anemia,

dan beresiko lebih tinggi memiliki janin yang pertumbuhannya

terhambat, persalinan prematur, dan angka kematian bayi yang

tinggi.

Pada kehamilan setelah usia 35 tahun atau lebih:

1. Meningkatkan resiko kematian ibu

2. Meningkatkan resiko terjadinya kelahiran bayi premature,

disebabkan oleh usia ibu yang rentan terhadap penyulit,

seperti hipertensi dan diabetes.

b. Gaya hidup dan kebiasaan kerja

Olahraga, pada selama kehamilan olahraga tidak dilarang.

Sebagian besar waniata hamil dapat melanjutkan olahraga

sepanjang gestasi, walaupun mungkin perlu dilakukakn

perubahan-perubahan.

Kekerasan dalam rumah tangga, kehamilan dapat memicu

kembali masalah antar pribadi. Selama kehamilan, terdapat

peningkatan rasiko dari pasangan yang pernah menganiaya.

Penganiayaan lebih besar kemumgkinannya terjadi pada

wanita yang pasangannya yang merupakan pecandu alkohol

atau obat, baru menganggur, latar belakang pendidikan rendah,

serta riwayat di penjara.

3. Riwayat keluarga

Status kesehatan dan reproduksi dari keluarga sedarah ditinjau

untuk penyakit medis, retardasi mental, infertilitas dan kematian janin.

Latar belakang ras, etnik atau keagamaan tertentu dapat

menigkatkan resiko penyakit resesif tertentu. Riwayat keluarga tidak

selalu akurat, tapi setiap kekhawatiran perlu dibuktikan.

2.1.4 Menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS

Askeb Kelompok 12 13

Page 14: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Konseling HIV/AIDS merupakan komunikasi bersifat rahasia antara

klien dan konselor bertujuan meningkatkan kemampuan menghadapi stres

dan mengambil keputusan berkaitan dengan HIV/AIDS. Proses konseling

termasuk evaluasi risiko personal penularan HIV, fasilitasi pencegahan

perilaku dan evaluasi penyesuaian diri ketika klien menghadapi hasil tes

positif .  (World Health Organisation)

Konseling HIV/AIDS memiliki perbedaan dengan konseling secara

umum dalam hal:

1. Membantu klien melakukan informed consent untuk tes HIV, CD4,

atau Viral load.

2. Layanan konseling pra dan pasca tes.

3. Penilaian mengenai perilaku berisiko klien terhadap infeksi HIV (baik

menularkan atau tertular).

4. Penggalian sejarah perilaku seks dan sejarah kesehatan klien.

5. Memfasilitatsi perubahan perilaku.

6. Konfidensialitas klien sangat penting jika menyangkut isu stigma dan

diskriminasi

7. Kelompok-kelompok khusus (pecandu napza, penjaja seks, laki-laki

berhubungan seks dengan laki-laki, waria, pekerja migran, suku asli,

dan pengungsi) menghadapi isu diskriminasi ganda, yaitu sebagai

bagian dari kelompok khusus yang dikucilkan masyarakat dan sebagai

orang yang selalu dianggap berisiko terhadap atau telah terinfeksi

HIV.

Alasan Pentingnya Konseling HIV/AIDS

Konseling merupakan suatu proses pencegahan dan perubahan perilaku

dapat mencegah penularan. Diagnosis HIV mempunyai banyak implikasi –

psikologik, sosial, fisik, spiritual. HIV ialah penyakit yang mengancam hidup

dan pengobatan seumur hidup.

Konseling HIV/AIDS merupakan proses dengan tiga tujuan umum:

Askeb Kelompok 12 14

Page 15: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

1. Menyediakan dukungan psikologis, misalnya: dukungan yang

berkaitan dengan kesejahteraan emosi, psikologis, sosial dan spiritual

seseorang yang mengidap virus HIV atau virus lainnya.

2. Pencegahan penularan HIV dengan menyediakan informasi tentang

perilaku berisiko (seperti seks aman atau penggunaan jarum bersama)

dan membantu orang dalam mengembangkan keterampilan pribadi

yang diperlukan untuk perubahan perilaku dan negosiasi praktek lebih

aman.

3. Memastikan efektivitas rujukan kesehatan, terapi, dan perawatan

melalui pemecahan masalah kepatuhan berobat.

2.2 Mengembangkan Perencanaan Asuhan Yang Komprehensif Selama Trimester I

Trimester I ini dimulai dari usia kehamilan 0-14 minggu. Dimana pada

trimester I ini berawal dari mulainya fertilisasi (0 minggu), implantasi (akhir minggu

ke-1), organogenesis (minggu ke-4), sampai alat-alat kelamin bagian luar

berkembang lebih nyata, hingga lebih mudah membedakan jenis kelaminnya

(minggu ke-14).

2.2.1 Menetapkan kebutuhan tes laboratorium

Ketika seseorang menduga bahwa dirinya hamil, sebaiknya segera

memastikannya secepat mungkin. Sehingga pada trimester I, kebutuhan akan

tes laboratorium memang diperlukan, hal ini dilakukan untuk mengetahui

apakah seseorang itu hamil atau tidak. Tes laboratorium pada trimester I

digunakan untuk mendiagnosa apakan seseorang hamil atau tidak. Adapun tes

laboratorium yang dapat dilakukan pada trimester I diantaranya: tes urine (PP

test) dan tes darah (Hb dan gol. Darah).

a. Tes darah. Tes ini harus dilakukan oleh dokter dan dianggap akurat

untuk mengetahui tingkat hormon fetal hCG (human chorionic

gonadotropin) di dalam darah sesegera mungkin, kira-kira 2 minggu

pasca pembuahan – sekitar saat seseorang mulai terlambat haid.

Sedangkan tes darah yang dapat dilakukan oleh seorang bidan adalah

hanya mengukur kadar Hb dan gol. Darah pasien saja.

Cara ini juga efektif dilakukan oleh para bidan yang belum

dilengkapi dengan alat USG. Selain itu, penting melakukan pemeriksaan

Askeb Kelompok 12 15

Page 16: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

darah pada awal kehamilan seperti pemeriksaan darah rutin yaitu

komponen Hb, trombosit, leukosit dan hematokrit. Hal ini untuk

mengetahui status keadaan ibu pada awal kehamilan secara laboratorium,

baik keadaan kurang darah (anemia), kelainan darah (thalasemia),

maupun ada tidaknya infeksi.

Biasanya wanita hamil mengalami penurunan Hb dibandingkan pada

saat dia tidak hamil. Jika penurunannya tidak terlalu drastis, maka

dianggap wajar. Hal ini umumnya disebabkan banyaknya cairan dalam

tubuh wanita hamil, yang dikenal dengan istilah haemodilusi.

Bila ada kelainan atau ketidaknormalan, pada saat pemeriksaan

harus dipastikan apakah sifat ketidaknormalan atau kelainan tersebut

mayor atau minor. Jika diprediksi kondisi bakal memburuk, misalnya

kelainan dapat menyebabkan kematian atau kelainan berat, akan

dipikirkan tindakan terminasi atau pengakhiran kehamilan. Karena itu,

apabila dokter mendeteksi adanya kelainan, maka jadwal kontrol pada

trimester pertama yang biasanya per-empat minggu dapat dimajukan

hingga per-tiga atau dua minggu.

Selama hamil, mungkin ibu perlu melakukan pemeriksaan darah

beberapa kali,. Akan tetapi ibu jangan khawatir, karena pemeriksaan ini

tidak berisiko terhadap ibu maupun janin. Melalui pemeriksaan darah,

bisa diketahui:

Kadar zat besi dalam darah.

Golongan darah dan faktor Rhesus ibu.

Infeksi akibat virus Toxoplasma, Rubella, dan

Cytomegalovirus yang berbahaya bagi kesehatan janin.

Pemeriksaan yang sering dilakukan yaitu pemeriksaan

TORCH, pemeriksaan ini perlu untuk melihat adanya

antibodi dalam darah ibu.

Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan HIV/AIDS.

Golongan darah dan faktor Rhesus (Rh). Dokter atau bidan

perlu mengetahui golongan darah pasien (A, B, O, AB) seandainya

pasien memerlukan transfusi darah selama masa-masa kehamilan

atau proses persalinan. Selain dolongan darah, dokter ataupun

Askeb Kelompok 12 16

Page 17: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

bidan juga harus mengetahui faktor Rhesus ibu, apakah darah ibu

Rhesus positif (+) atau Rhesus negatif (-). Karena bila darah ibu

RH- dan ibu mengandung janin dengan RH+, maka tubuh ibu akan

memproduksi antibodi untuk melawan/menentang sel-sel darah

RH+. Ini berbahaya bagi janin yang dikandungnya. Jika Rhesus

negatif (-), tes lanjutan akan dilakukan untuk mengecek hadirnya

antibodi; tes akan diulang dalam beberapa interval selama masa

kehamilan; pasangan juga harus memberikan darahnya untuk di tes.

Kadar Hemoglobin. Kadar zat besi ini dapat diketahui dengan tes

Hb, bila rendah, ibu akan merasa mudah lelah dan lesu. Oleh

karena itu perlu diberikan konseling mengenai nutrisi yang

mengandung sumber zat besi seperti bayam dan daging merah. Bila

kadar zat besi ibu berubah-ubah selama kehamilan, jangan ragu

untuk melakukan tes lagi pada kehamilan 28 minggu. Dari

pemeriksaan darah perlu untuk menentukan Hb, tiga bulan sekali

karena pada orang hamil sering timbul anemia karena defisiensi Fe.

Sel darah merah terdiri atas zat besi dan mengangkut oksigen; jika

tes menunjukkan jumlah sel darah merah rendah, atau sel darah

merah kekurangan zat besi, maka disarankan untuk mengkonsumsi

makanan kaya zat besi dan minum tablet zat besi. Biasanya pada

ibu hamil trimester I, penurunan jumlah sel darah merah hanya

sedikit, terkadang Hb-nya masih normal. Tetapi hal ini harus tetap

diwaspadai. Nilai normal Hb ibu hamil yaitu 10,5-14,0 mg/dl.

Apabila kadar Hb ibu hamil <10,5 mg/dl, perlu diwaspadai adanya

anemia.

b. Tes urin. HCG juga dapat dideteksi dengan tes urin. Tes ini banyak

tersedia di mana-mana dan tingkat keakuratannya dapat lebih dari 90%.

Tes ini dapat dilakukan secepat mungkin, yaitu 2 minggu setelah

pembuahan. Tes urin tidak hanya dilakukan untuk memastikan kehamilan

saja, tetapi dengan tes urin juga dapat mengetahuiapakah ibu terpapar

obat-obatan tertentu, alkohol, bahkan narkotika. Efek penggunaan obat

tertentu berdampak buruk bagi perkembangan otak janin. Penggunaan

Askeb Kelompok 12 17

Page 18: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

terus-menerus, terutama pada awal kehamilan, bisa mengacaukan sistem

syaraf bayi.

2.2.2 Menetapkan kebutuhan belajar

Trimester I dapat dikatakan sebagai masa emas, karena pada trimester I

ini terjadi proses organogenesis (pembentukan organ-organ). Usia kehamilan

pada trimester I termasuk kedalam usia rawan. Karena pada trimester I ini ada

beberapa hal yang dapat mempengaruhi keadaan ibu dan janin bahkan

mengganggu kenyamanan ibu hamil seperti perubahan fisiologis terhadap

anatomi ibu hamil, komplikasi trimester I, ketidaknyamanan trimester I.

Sehingga ibu hamil perlu mengetahui mengenai kebutuhan belajar yang ia

perlukan pada trimester I. Kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh ibu hamil

pada trimester I diantaranya sebagai berikut:

a. Nutrisi

A. Asupan gizi ideal bagi ibu hamil

Asupan gizi yang diperlukan ibu hamil harus ditingkatkan

sejalan dengan kebutuhan perkembangan kehamilannya. Pada

trimester pertama pertumbuhan janin masih belum begitu pesat,

sehingga juga belum optimal kebutuhan gizinya.

Food Nutrition Board, National Research Council:

Recommended Dietary Allowance 9th Ed. Washington DC, National

Academy Sciences, 1980 menyarankan 3 komponen utama gizi dan

kecukupan yang dianjurkan sebagaimana tertera pada tabel berikut:

Tiga Komponen Gizi Utama Pada Wanita Usia 15-19 Tahun

Komponen gizi

utama

Kebutuhan wanita usia 15-19 tahun

Harian Hamil Menyusui

Protein (gram) 44 +30 +20

Zat besi (mg) 18 +30 s/d +60 +30 s/d +60

Kalsium (mg) 800 +400 400

Komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri atas

karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral dapat dianggap

mewakili komposisi makanan dengan gizi seimbang, karena:

Askeb Kelompok 12 18

Page 19: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Karbohidrat dan lemak, merupaka sumber zat tenaga. Sebagai

sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat

diperoleh dari serealia, umbi-umbian.

Protein, merupakan sumber zat pembangun. Protein dapat

diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan.

Vitamin dan mineral, merupakan sumber zat pengatur. Vitamin

dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-

sayuran. Tambahan vitamin, baik B kompleks, vitamin A,

vitamin C, vitamin D, maupun vitamin E diperlukan ibu hamil

untuk meningkatkan kebugarannya.

Pada prinsipnya, ada 6 nutrisi terbaik yang dapat dikonsumsi

oleh ibu hamil, yaitu:

1) Protein, karena sangat besar peranannya dalam memproduksi

sel-sel darah. Sumber protein: kacang-kacangan, tahu, tempe,

daging, ayam, telur, ikan, dan susu.

2) Karbohidrat, dibutuhkan untuk energi tubuh sehari-hari.

Sumber karbohidrat: umbi-umbian, nasi, gandum, dan jagung.

3) Kalsium, dimasa kehamilan, kalsium penting untuk membantu

pertumbuhan janin. Pada trimester I, kalsium ini sangat penting

karena berguna untuk mengurangi keram-keram di tangan dan

kaki pada kehamilan lanjut. Sumber kalsium: susu dan makanan

olahan yang terbuat dari susu, ikan teri, ikan sarden, kacang-

kacangan (seperti kacang ijo, kacang kedelai), sayuran daun

hijau (seperti bayam, kangkung), daging, telur, keju, yogurt,

sereal, jus jeruk, dan roti, makanan yang berasal dari biji-bijian.

4) Zat besi, amat penting dalam membantu proses produksi sel-sel

darah merah, utamanya untuk mencegah timbulnya anemia. Zat

besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan

sel darah merah. Kebutuhan zat besi akan meningkat selama

kehamilan. Karena zat besi dibutuhkan untuk membentuk

hemoglobin (protein dalam darah yang fungsinya mengangkut

oksigen). Saat hamil terjadi peningkatan volume darah sebesar

Askeb Kelompok 12 19

Page 20: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

50% dari biasanya, sehingga dibutuhkan banyak zat besi untuk

pembentukan hemoglobin darah tambahan.

Zat besi juga dibutuhkan buat pertumbuhan bayi dan

plasenta. Kebutuhan zat besi terutama sangat meningkat pada

TM II dan III. Risiko kekurangan zat besi semakin meningkat

jika terjadi mual-muntah di awal kehamilan, jarak kehamilan

yang berdekatan, hamil kembar dan kurang zat besi sebelum

hamil.

Kebutuhan meningkat dari 18 mg menjadi 27 mg per-hari

dan karena sulit memenuhi kebutuhan besi hanya dari diet saja,

maka ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi 30 mg besi

per-hari sebagai langkah pencegahan, dan kebanyakan suplemen

hamil mengandung zat besi sebesar itu.

Kekurangan besi merupakan penyebab anemia yang paling

sering, tetapi bukan satu2nya penyebab. Anemia bisa juga

disebabkan kekurangan asam folat atau Vitamin B 12,

perdarahan dan kelainan/penyakit darah. Pengobatan anemia

tergantung penyebabnya, suplemen besi bukan selalu menjadi

jawabannya.

Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan

zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat

menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal

masyarakat sebagai penyakit kurang darah.

Anemia Gizi Besi (AGB) terutama banyak diderita oleh

wanita hamil, wanita menyusui, dan wanita usia subur pada

umumnya, karena fungsi kodrati. Peristiwa kodrati wanita

adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui. Karena itu

menyebabkan kebutuhan Fe atau zat besi relatif lebih tinggi

ketimbang kelompok lain. Kelompok lain yang rawan AGB

adalah anak balita, anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga

kerja berpenghasilan rendah.

Sumber utama Fe adalah bahan pangan hewani dan kacang-

kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama

Askeb Kelompok 12 20

Page 21: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

untuk memenuhi kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat

penyerapan Fe di dalam tubuh, terutama sumber Fe nabati yang

hanya diserap 1-2%. Sedangkan tingkat penyerapan Fe makanan

asal hewani dapat mencapai 10-20%. Ini berarti bahwa Fe

pangan asal hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Fe

pangan asal nabati (non heme). Sumber terbaik zat besi bisa

didapat dari hati, tiram, kerang, buah pinggang, daging tanpa

lemak, unggas dan ikan. Kacang dan sayur yang dikeringkan

juga merupakan sumber zat besi yang baik dari protein nabati.

5) Asam folat.

Asam Folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan

asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan

mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube

Defects) NTDs pada bayi, yaitu spina bifida (kelainan pada

tulang belakang) dan anencephaly (kelainan dimana otak tidak

terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa

sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per

hari, resiko timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga

80 %.

Berdasarkan beberapa temuan para pakar kesehatan, wanita

hamil yang kekurangan asam folik besar risikonya mengalami

keguguran ataupun kerusakan pada janin. Asam folik ini

dikonsumsi terutama pada saat 4 bulan sebelum lahir sampai

usia kehamilan 12 minggu (pada trimester I).

Pada ibu hamil sendiri, menurut dr. Ovi, asam folat berperan

penting dalam pembentukan sel darah merah. Itu sebabnya, ibu

hamil yang mengalami kekurangan asam folat, umumnya juga

mengalami anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat pucat

dan mudah letih, lesu dan lemas). Bahkan, juga berisiko

mengalami persalinan prematur, plasenta lepas sebelum

waktunya (solusio plasenta) dan keguguran.

Adapun beberapa sumber makanan yang kaya akan asam

folat diantaranya sebagai berikut:

Askeb Kelompok 12 21

Page 22: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Susu & Yoghurt, mengandung 50 mikrogram Asam Folat.

Bayam, dengan mengkonsumsi 2 ikat bayam mengandung

200 mikrogram Asam Folat.

Kacang-kacangan, mengandung 9-125 mikrogram Asam

Folat.

Pisang, 2 buah pisang segar mengandung 58 mikrogram.

Jeruk, satu buah jeruk bisa memasok 20% kebutuhan

Asam Folat sehari-hari.

Alpukat, bisa memenuhi 23% kebutuhan tubuh akan Asam

Folat. Dan alpukat ini juga mampu menetralkan radikal

bebas dan menekan risiko infeksi.

Strawberry, 8 buah atau 1 gelas stroberi bisa memenuhi

7.5% kebutuhan Asam Folat harian untuk Ibu Hamil.

Gandum, 100 gram gandum mengandung hingga 50

mikrogram Asam Folat, hampir setara dengan sereal.

Telur, mengandung 14,85 Mikrogram Asam Folat ditiap

100 gram telur.

Brokoli, mengandung 100 mirogram Asam Folat.

Dan adapula sumber makanan lainnya yang mengandung

asam folat seperti lobak cina, kacang kering dan kacang

polong, sereal, biji bunga matahari, buah-buahan, serta

hati Sapi (liver). “Roti dan Susu juga mengandung Asam

Folat tinggi karena kini susu dan tepung terigu telah

difortifikasi mengandung Asam Folat”, jelas dr. Tim

Green PhD dan Department of Human Nutrition

University of Otago New Zealand. Kebutuhan Asam Folat

untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400

mikrogram/hari atau sama dengan 2 (dua) Gelas Susu.

6) Lemak, bagi wanita hamil, lemak besar sekali manfaatnya

untuk cadangan energi tubuh, agar tubuh tidak mudah lelah.

Sumber lemak: daging, telur, dan minyak.

B. Makanan yang harus dihindari selama hamil

Askeb Kelompok 12 22

Page 23: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu

hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit

tertentu yang membahayakan janin. Jenis bibit penyakit/parasit yang

membahayakan kandungan dan terbawa dalam makanan adalah:

1) Listeria. Dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau

keracunan darah. Bakteri listeria monocytogeneses banyak

terdapat pada:

Produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang

diolah setengan matang.

Selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih, terutama

bila dimakan dalam keadaan mentah.

Beberapa jenis keju lunak, seperti Brie, Camembert, Blue

Cheese serta keju lain yang dibuat dari susu kambing atau

domba.

2) Bakteri E. Coli. Sering ditemukan pada daging yang diolah

setengah matang, dan susu yang tidak mengalami pasteurisasi.

Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan ginjal.

3) Salmonella dan Toksoplasma. Untuk menghindari infeksi

bakteri jenis ini, sebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi

daging dan telur dalam bentuk mentah atau setengah matang.

C. Prinsip makanan yang baik selama kehamilan

Saat hamil, nafsu makan juga meningkat. Adalah wajar

untuk memastikan bahwa anda sudah mengkonsumsi makanan

dalam jumlah yang cukup, tentu saja untuk diri anda dan bayi anda.

Keperluan energi meningkat sekitar 15% atau 500 kalori/hari, jauh

lebih sedikit jika dibandingkan makan dua kali lipat jumlah normal

makanan anda. Dengan demikian, pepatah yang mengatakan “makan

untuk dua orang” tidak perlu diikuti karena dapat membuat anda

menjadi gemuk dan sulit menurunkan berat badan setelah

melahirkan. Segala sesuatu yang anda makan harus baik untuk anda

dan bayi anda. Tetapi masalah akan lebih mungkin terjadi jika anda

makan terlalu sedikit – kehamilan bukan waktu yang tepat untuk

Askeb Kelompok 12 23

Page 24: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

diet. Yang paling baik adalah menyeimbangkan jumlah makanan

yang anda makan dalam kurun waktu 24-48 jam tiap kali makan.

Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan dapat

dikemukakan sebagai berikut (Suririnah, 2004):

1) Merubah cara makan

2) Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin

3) Jangan diet selama kehamilan

4) Lebih baik makan 5-6 kali dengan porsi kecil dari pada 2-3 kali

dengan porsi besar (makan dengan porsi kecil tapi sering)

5) Minum vitamin ibu hamil secara teratur, makanlah makanan

yang mengandung vitamin, misalnya vitamin C dan mineral,

khususnya zat besi

6) Minum air yang cukup 8 gelas sehari

7) Perbanyak makan makanan yang berserat, buah-buahan dan

sayuran

b. Obat-obatan

Jika mungkin, hindari meminum obat-obatan kecuali sudah

disarankan oleh dokter.

A. Daftar obat yang tidak boleh diberikan pada wanita hamil

Adalah obat yang mempunyai khasiat teratogen yaitu obat

yang pada dosis terapeutis untuk wanita hamil dapat mengakibatkan

cacat pada janin seperti kelainan pada mata, telinga dan jantung,

juga pada saluran pencernaan. Namun demikian ada beberapa obat

yang mempunyai khasiat teratogen tidak mutlak dilarang (bila perlu)

artinya, apabila tanpa diberikan obat tersebut mengandung resiko

timbulnya penyimpangan yang lebih besar pada janin. Sedangkan

manfaat untuk ibu juga seharusnya sangat dipertimbangkan/

dibandingkan dengan resiko pada janin. Apabila manfaat bagi ibu

masih disangsikan, maka obat tersebut sebaiknya jangan diberikan.

B. Daftar obat yang dianggap aman bagi wanita hamil

Adalah obat-obat yang setelah digunakan dalam jangka

waktu panjang tidak menimbulkan efek buruk pada janin.

Askeb Kelompok 12 24

Page 25: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

C. Daftar obat yang boleh diminum ibu selama menyusui

Adalah obat yang tidak atau hanya sedikit diekskresikan ke

air susu ibu (ASI). Obat yang tidak terdapat dalam daftar adalah obat

yang mencapai susu ibu dalam jumlah banyak dan mungkin dapat

berefek buruk pada bayi atau belum terdapat cukup data mengenai

keamanannya. Bila obat yang belum pasti keamanannya digunakan

untuk waktu singkat, pemberian ASI sebaiknya dihentikan untuk

sementara dan diganti dengan susu kaleng. Lamanya penghentian

hendaknya selama 4-5 kali masa paruh obat yang diminum ibu.

Ada berbagai jenis obat-obatan yang dapat digunakan dalam

praktek kebidanan, diantaranya:

A. OBAT ANTI INFEKTIKUM

1. AMOXICILLIN

2. AMPICILLIN

3. CIPROFLOXACIN

4. METRONIDAZOL

5. ACYCLOVIR

6. COTRIMOXASOL

7. SPIRAMYCIN

8. NYSTATIN

9. VALACICLOVIR

10. METRONIDAZOLE, NYSTATIN

11. DOXYCYCLINE

B. ANTI EMETIKUM

1. DOMPERIDONE

2. METOCLOPRAMIDE HCL

3. PROMETHAZINE

4. PRATHIAZINE THEOCLATE, PYRIDOXINE HCL

C. ANTIPIRETIK ANALGETIK

1. ASAM MEFENAMAT

2. PARACETAMOL

Askeb Kelompok 12 25

Page 26: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

3. LIDOCAIN HCL

4. ASAM ASETILSALISILAT (ACETOSAL)

5. NATRIUM DIKLOFENAK

D. ANTI PERDARAHAN

1. METHYLERGOMETRIN

2. TRANEXAMIC ACID

E. OBAT SISTEM ENDOKRIN

1. LEVONOGESTREL, ETHINYLESTRADIOL

2. MEDROXY PROGESTERONE

3. LYNESTRENOL

4. PROGESTERONE

5. NORETISTERON

6. CLOMIFENE CITRAT

F. OBAT SALURAN PENCERNAAN

1. LOPERAMIDE

2. CIMETIDIN

3. BISACODYL

4. RANITIDINE

5. ALUMUNIUM HYDROXIDE, MAGNESIUM

CARBONATE, CALSIUM CARBONAT

G. DERMATOLOGI

1. HYDROCORTISONE

2. KETOCONAZOLE

H. OBAT SALURAN PERNAFASAN

1. DEXTROMETHORPHAN

2. SALBUTAMOL

3. AMBROXOL

I. OBAT SALURAN UROGENNITAL

1. OXYTOCIN

J. VITAMIN

1. ASAM FOLAT

Askeb Kelompok 12 26

Page 27: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

2. EXT. PLACENTAE, CYANOCOBALAMIN (TABLET

SALUT GULA)

3. ZAT BESI

4. CALSIUM LACTATE

5. DOCOSAHEXANOIC ACID (DHA)

c. Aktivitas pada masa kehamilan

Olahraga saat hamil.

Pada trimester I ini memang belum diperlukan senam hamil,

akan tetapi olahraga ringan seperti jalan santai, dapat berguna

untuk membantu sirkulasi darah, menambah nafsu makan, dan

membuat nyenyak pada waktu tidur, serta untuk kesehatan badan

ibu hamil sendiri (agar tetap sehat, segar dan bugar).

Posisi tidur.

Pada trimester I, posisi tidur terlentang masih dapat

dilakukan oleh ibu, karena rahimnya belum terlalu besar dan belum

menekan diafragma. Dan ibu pun masih dapat merasakan tidur

dengan nyaman tanpa ada keluhan sesak ataupun pusing.

Hubungan intim selama hamil.

Hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak

dapat ditawar, tetapi perlu diperhatikan bagi mereka yang sedang

hamil. Namun kehamilan bukan merupakan halangan untuk

melakukan hubungan seksual, pada beberapa orang keinginan

seksual meningkat pada masa ini.

Pada dasarnya melakukan hubungan seksual pada saat hamil

tidak berbahaya pada kehamilan normal. Namun, bagi ibu yang

mempunyai riwayat keguguran, kehamilan dengan tanda infeksi,

kehamilan dngan perdarahan, kehamilan dengan mengeluarkan air

dan kehamilan dengan perlukaan disekitar alat kelamin bagian luar,

untuk melakukan hubungan seks sedapat mungkin dihindari.

Namun hubungan seks ataupun orgasme tidak berbahaya bagi

janin. Karena tubuh wanita memiliki lendir dari cerviks (mulut

rahim), yang mana cairan ini membantu tubuh si ibu untuk

melawan kuman atau infeksi yang masuk kedalam mulut rahim.

Askeb Kelompok 12 27

Page 28: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut akan

melindungi bayi selama proses kehamilan.

Tetapi hal itu tidak berlaku bagi kehamilan dengan kategori

risiko tinggi. Salah satu ciri kehamilan risiko tinggi apabila muncul

komplikasi atau menemukan gejala yang tidak biasa terjadi setelah

atau selama melakukan hubungan seksual. Diantaranya rasa nyeri,

kontraksi, atau keluar darah. Secara umum hubungan seksual tidak

dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya:

Ancaman keguguran atau riwayat keguguran

Plasenta letak rendah (plasenta previa)

Riwayat kelahiran prematur

Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tidak diketahui

penyebabnya sserta keram

Dilatasi serviks.

Dan pada kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan ibu

hamil melakukan seksual. Dan apabila ingin melakukan hubungan

seksual, dianjurkan melakukan dengan cara aman seperti posisi

yang aman, frekuensinya dikurangai (jangan terlalu sering), dan

dianjurkan untuk memakai alat kontrasepsi seperti kondom (untuk

mencegah masuknya sperma kedalam vagina), atau dengan cara

coitus interuptus, karena didalam sperma terdapat hormon

prostaglandin yang mana hormon prostaglandin tersebut dapat

menimbulkan kontraksi uterus, sehingga apabila terjadi kontraksi

pada kehamilan muda (trimester I) dan keadaan rahim/uterus belum

kuat, maka dikhawatirkan akan terjadi keguguran.

d. Pakaian

Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan

sepatu dengan hak tinggi tinggi (high heels) serta alas kaki yang keras.

Pakai BH yang menyokong payudara ibu, memakai pakaian dalam yang

bersih.

e. Istirahat dan rekreasi

Askeb Kelompok 12 28

Page 29: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Sebaiknya wanita pekerja harus sering istirahat, karena tidur siang

menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Mencari tempat hiburan

yang sirkulasi udaranya baik, jangan pada tempat yang sesak dan ramai.

f. Mandi

Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan

anatomi pada perut, area genitalia/lipat paha, dan payudara

menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah

terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau

gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan

melakukan vaginal douche.

g. Kesehatan jiwa

Kesehatan jiwa diberikan pada waktu hamil, bertujuan agar

menghilangkan ketidaktahuan dan latihan-latihan fisik.

h. Perawatan payudara

Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga

segera dapat berfungsi dengan baik pada saat diperlukan, karena

payudara merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang merupakan makan

utama bagi bayi. Oleh karena itu payudara harus dirawat dari jauh-jauh

hari. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan

mengeluarkan duktus dan duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya

dilakukan secara hati-hati dan benar. Basuhan lembut setiap hari pada

aerola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area

tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan

pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol.

Karena payudara menegang, sensitif, dan menjadi lebih berat, maka

sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai.

2.2.3 Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan

Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada trimester I, yang mana

pada setiap komplikasi tersebut dibutuhkan penanganan dan pengobatan agar

kehamilan tersebut dapat berjalan lancar (normal) seperti yang diharapkan

oleh ibu hamil, keluarganya, maupun petugas kesehatan. Komplikasi itu ada

yang ringan dan ada pula yang berat. Dan sebagai seorang bidan, kita hanya

Askeb Kelompok 12 29

Page 30: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

diberi wewenang untuk mengatasi atau menetapkan kebutuhan untuk

pengobatan komplikasi ringan.

2.2.4 Menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga profesional

lainnya

Dalam penurunan kematian ibu dan kematian bayi baru lahir

dibutuhkan inovasi dalam pelayanan kesehatan ibu disemua tingkat pelayanan

melalui upaya proaktif.

Upaya rujukan terencana dimulai dengan kegiatan skrining antenatal

untuk memperoleh SOPP

a. S = subjektif; wawancara mengenai umur, nomor/usia kehamilan dan

masalah.

b. O = objektif; pemeriksaan sederhana melalui periksa pandang,

misalnya muka/bibir pucat, tungkai bengkak, tinggi badan rendah,

perut ibu sangat besar, dll.

c. P = penilaian; terhadap masalah dan faktor resiko

d. P = penyuluhan; persiapan dan perencanaan mengenai

tempat/penolong persalinan sesuai kondisi ibu dan janin.

A. Definisi

Sistem rujukan dalam pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahan

tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang

timbul baik secara vertikal maupun horizontal.

Rujukan vertikal maksudnya rujukan dan komunikasi antara satu

unit ke unit lain yang lebih lengkap. Umpamanya dari rumah sakit

kabupaten ke rumah sakit provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakit

tipe B yang lebih spesialistis fasilitas dan personalianya. Sedangkan

horizontal maksudnya konsultasi dan komunikasi antar unit yang ada

dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan bagian

ilmu kesehatan anak.

B. Tujuan Rujukan

a Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang

sebaik-baiknya

Askeb Kelompok 12 30

Page 31: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

b Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan

laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih

lengkap fasilitasnya

c Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of

knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat

pendidikan dan daerah.

C. Kegiatan rujukan dan pelayanan ini antara lain berupa :

a) Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap

ke unit kesehatan yang lebih lengkap.

b) Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan

nifas

c) Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti

kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan

penanganan spesialis

d) Pengiriman bahan laboratorium

Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai,

kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu

disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan)

D. Kegiatan rujukan informasi medis antara lain berupa :

a. Membahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim

dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim

b. Menjalin kerjasama sistem pelaporan data-data medis umumnya

dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama

mengenai kematian maternal dan perinatal. Hal ini sangat berguna

untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.

2.2.5 Menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik atau anticipatory

guidance

Kebutuhan konseling pada setiap ibu hamil itu berbeda-beda, dan

konseling yang diberikan pun harus disesuaikan dengan usia kehamilan dan

kebutuhan klien.

Adapun kebutuhan konseling yang ibu hamil perlukan pada trimester I

diantaranya sebagai berikut:

Askeb Kelompok 12 31

Page 32: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

a. Kebutuhan nutrisi

Pola kenaikan berat badan adalah hal yang penting untuk dipantau

karena kenaikan berat badan total wanita hamil penting untuk

mengetahui berat badan wanita di awal kehamilan, dan mendukung

kemajuannya. Sangatlah penting bahwa wanita hamil makan dengan pola

gizi yang sehat. Berat badan yang tetap atau terjadi sedikit penurunan

berat badan selama trimester I adalah hal yang normal.

b. Tanda-tanda bahaya

Yang harus diwaspadai saat kehamilan trimester I adalah terjadinya

kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dan abortus

spontaneous yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya. Perdarahan

pervaginam, hipertensi gravidarum, nyeri perut bagian bawah, dan

hiperemesis gravidarum.

Perdarahan pervaginam bisa disebabkan oleh abortus, kehamilan

mola, dan kehamilan ektopik. Klasifikasi hipertensi gravidarum yaitu

hipertensi essensial, hipertensi gestasional, preeklampsia dan eklampsia,

preeklampsia dengan hipertensi kronik, serta hipertensi kronik. Dan nyeri

perut bagian bawah bisa disebabkan oleh kista ovarium, apendisistis,

kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang pelvik, gastritis, penyakit

kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran kemih, ataupun karena

sistitis.

c. Ketidaknyamana yang normal pada trimester I

Ketidaknyamann yang terjadi pada trimester I adalah hal yang

umum terjadi misalnya ibu hamil mengalami kelelahan hal tersebut bisa

disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi atau anemia. Kelelahan yang

berlebihan menunjukan bahwa wanita hamil tersebut mengalami tekanan

psikologis atau fisiologis. Nutrisi yang kurang mungkin juga

menyebabkan kelelahan ketika wanita tersebut mengalami mual muntah.

Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi selama trimester pertama

yaitu:

a. Mual dan muntah (morning sickness)

Askeb Kelompok 12 32

Page 33: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam

lambung yang berlebihan. Mual dan muntah biasanya timbul pada

minggu kedua kehamilan setelah pembuahan dan terjadi kurang lebih

antara minggu ke-6 sampai bulan ke-4 kehamilan.

Timbul gejala mual dan muntah terutama pada pagi hari yang

disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini

dapat diatasi. Keadaan seperti ini bisa diatasi dengan makan dalam

jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi

besar dan berlemak, karena hanya akan menimbulkan rasa mual, serta

makanlah selagi hangat. Untuk mengatasi mual dan muntah di pagi

hari, anjurkan ibu untuk makan makanan ringan seperti biskuit atau

roti ditambah dengan teh manis hangat sebelum bangun dari tempat

tidur.

Bidan menyarankan agar ibu menghubungi dokter atau bidan

bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga tidak dapat makan

atau minum apapun, dan juga dapat menimbulkan kekurangan

cairan/dehidrasi atau yang disebut dengan Hyperemesis Gravidarum.

b. Sering berkemih

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering buang air kecil (BAK). Keadaan ini terjadi

pada bulan pertama kehamilan karena pada saat itu terjadi

pembesaran uterus, akan tetapi pada trimester II sudah menghilang

dan timbul lagi pada trimester III karena terjadi penekanan kandung

kemih oleh turunnya kepala bayi.

Kita harus memberitahu pada ibu bahwa jangan mengurangi

pemasukan cairan/minum untuk mengatasi masalah ini karena ibu

hamil membutuhkan cairan yang lebih pada saat kehamilan. Cara

mengatasinya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi frekuensi

berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan

mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam, sehingga wanita

tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi ketika tidur.

Askeb Kelompok 12 33

Page 34: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Oleh karena itu, ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk minum

kopi ataupun teh karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat

meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, disamping bisa

menyebabkan iritasi lambung. Kafein bersifat diuretik sehingga ibu

menjadi sering buang air kecil akibatnya mengurangi jumlah mineral

penting seperti: kalium, kalsium dan magnesium dalam tubuh.

Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh padahal

keseimbangan elektrolit tubuh berfungsi menjaga kerja jantung dan

alat-alat tubuh lain dengan baik.

c. Merasa lemah dan letih

Rasa lelah dan cape merupakan tanda umum kehamilan dan

akan muncul sekitar 8-10 minggu pertama kehamilan. Tubuh anda

berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan hormon dan

metabolisme yang ada. Hormon yang semakin meningkat pun dapat

mengganggu pola tidur anda. Ada ibu hamil yang menjadi gampang

mengantuk atau sebaliknya menjasi sangat susah tidur di waktu

malam hari. Sekitar 90% kasus kelelahan pada wanita hamila akan

menghilang sekitar minggu ke-12 kehamilan. Kelelahan juga dapat

disertai dengan rasa sakit kepala. Sakit kepala yang muncul pada

masa awal kehamilan disebabkan karena adanya peningkatan

sirkulasi darah akibat perubahan hormonal.

Metode untuk meredakannya adalah meyakinkan kembali

wanita tersebut bahwa keletihan adalah hal yang normal dan bahwa

keletihan akan hilang secara spontan pada trimester II. Pengetahuan

ini akan membantu wanita untuk sering beristirahat selama siang hari

jika memungkinkan hingga kelelahannya hilang. Latihan ringan dan

nutrisi yang baik juga dapat membantu mengatasi keletihan ini.

Untuk keluhan sakit kepala bisa diatasi dengan beristirahat,

dan makanlah dengan porsi makan sedikit tapi sering biasanya dapat

menolong. Bila skit kepala semakin terasa berat beri tahu ibu untuk

secepatnya hubungi dokter atau bidan (pada kehamilan lanjut sakit

Askeb Kelompok 12 34

Page 35: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia, yang biasanya disertai

dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak).

d. Perubahan mood atau emosi

Pada trimester awal kehamilan terjadi perubahan emosional

menjadi tidak stabil, hal ini karena adanya perubahan hormone. Hal

yang bisa disarankan bidan kepada klien yang mengalami keluhan

seperti ini mungkin bidan bisa memberikan konseling, misalnya

menyarankan ibu agar bercerita tentang perasaannya kepada orang

terdekat, bidan atau dokter. Karena ini salah satu cara untuk

mengurangi emosi yang terjadi.

e. Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope

atau pingsan.

Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu. Bila

ibu sering merasa seperti ingin pingsan sarankan ibu untuk segera

periksa ke dokter karena kemungkinan ibu mengalami anemia.

f. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat mengahambat gerak peristaltik

usus yang menyebabkan kesulitan untuk buang air besar (BAB). Ini

biasanya terjadi pada trimester awal kehamilan.

Tablet zat besi (iron) juga biasanya menyebabkan masalah

konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses

menjadi kehitaman. Keadaan seperti ini bisa diatasi dengan:

- Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8

gelas per hari dalam ukuran gelas minum.

- Konsumsi buah prem atau jus prem, karena prem merupakan

laktasif ringan alami.

Askeb Kelompok 12 35

Page 36: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

- Istirahat cukup. Hal ini memerlukan periode istirahat pada

siang hari.

- Minum air hangat (misal air putih, teh) saat bangkit dari

tempat tidur untuk menstimulasi peristaltik.

- Makan makana berserat, dan mengandung serat alami (misal

selada, daun seledri, kulit padi).

- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur. Hal ini mencakup

penyediaan waktu yang teratur untuk melakukan defekasi dan

kesadaran untuk tidak mengacuhkan “dorongan” atau

menunda defekasi.

- Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari,

mempertahankan postur yang baik, mekanisme yang baik,

latihan kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur.

Semua kegiatan ini memfasilitasi sirkulasi vena sehingga

mencegah kongesti pada usus besar.

- Konsumsi laksatif ringan, pelunak feses, dan atau supositoria

gliserin jika da indikasi.

Tiga bulan pertama kehamilan adalah waktu pembiasaan bagi tubuh

dan pikiran terhadap kehamilan. Wanita hamil mungkin merasakan

dampak dari meningkatnya hormon-hormon. Berbagai keluhan ini

mencakup:

Tidak haid

Mual dan muntah (morning sickness atau penyakit pagi,

meskipun sebenarnya bisa terjadi kapanpun)

Merasa lelah dan mengantuk

Sering BAK

Lebih banyak mucus atau lendir yang keluar dari vagina

(keputihan, tetapi bukan yang berbau)

Perubahan pada payudara (yang tengah bersiap menghasilkan

air susu ibu (ASI). Payudara wanita yang sedang hamil

menjadi lebih besar. Puting susu mungkin terasa gatal dan

Askeb Kelompok 12 36

Page 37: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

nyeri. Area disekeliling puting (disebut areola) menjadi lebih

gelap.

Hal-hal yang perlu mendapat perhatiaan pada masa ini adalah:

a. Mual dan muntah

b. Pengaruh obat terhadap janin

c. Perubahan body image/citra tubuh (khususnya bagi ubu

hamil masih remaja/muda – usia ibu 12-19 tahun)

d. Kebutuhan nutrisi

Peran bidan

Bidan harus bisa memberikan solusi dalam mengatasi mual-

muntah yang terjadi dan sangat dirasakan tidak nyaman oleh

pasien. Misal menyarankan kepada pasien untuk makan sedikit

tapi sering, jauhkan dari makanan yang baunya merangsang

sehingga timbul perasaan ingin muntah.

Memberitahu kepada ibu hamil bahwa tidak dibolehkan untuk

mengkonsumsi obat-obatah diluar petungjuk dokter, karena pada

trimester I ini pertumbuhan janin sedang mulai berkembang dan

ada beberapa obat yang bisa memberi pengaruh buruk pada janin,

misal tetrasiklin bisa menyebabkan kecacatan pada bayi.

Memberikan informasi mengenai gizi dan nutrisi apa saja yang

baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil agar kesehatan ibu dan

bayinya tetap terjaga.

d. Aktivitas seksual

Kehamilan dan persalinan adalah semua bentuk ekspresi seksualitas

perempuan, yang erat kaitannya dengan pengalaman fisiologis dan

psikologis. pasangan dapat berpartisipasi dalam aktivitas seksual tetapi

menahan diri dari hubungan karena budaya tabuh terhadap aktivitas

seksual selama kehamilan atau karena mitos tentang bahaya hubungan

seksual selama kehamilan.

Askeb Kelompok 12 37

Page 38: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

e. General hygiene

Wanita hamil mungkin lebih sering mandi karena pada saat

kehamilan, kulit menjadi lebih berminyak, berkeringat dan terjadi

peningkatan keputihan. Pemberian konseling mengenai personal hygiene

sangat penting diberikan dari awal kehamilan untuk meningkatkan

derajat kesehatannya.

f. Promosi kesejahteraan (Promotion of Safety)

Rumah dan tempat kerja dapat menyebabkan membuat ibu hamil

terpajan dari berbagai zat berbahaya. Zat berbahaya tersebut dapat masuk

melalui saluran pernapasan, kontak dengan kulit dan saluran pencernaan

yang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin.

g. Konsumsi obat-obatan

Jika saat kehamilan trimester I seorang ibu hamil memiliki

kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, sering

memakai obat tanpa resep dokter hal tersebut dapat membahayakan

kehamilannya, dalam hal ini peran bidan adalah membantu ibu hamil

dalam meningkatkan derajat kesehatannya, dengan memberikan

informasi mengenai dampak dari penggunaan kafein, obat bebas , rokok

dan alkohol yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dapat

membantu ibu untuk mengurangi kebisaan buruknya tersebut.

2.2.6 Menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS

Wanita hamil secara etis bertangung jawab untuk mencari perawatan

yang layak selama ia hamil dan harus menghindari hal-hal yang

membahayakan janinnya.

Petugas harus mengutamakan keadaan bayi, tetapi tidak dengan

mengorbankan kondisi ibu. Skrining HIV yang diwajibkan melibatkan

diskriminasi, stigma sosial, dan risiko bereproduksi pada wanita hamil.

Insiden tranmisi perinatal dari seorang ibu HIV positif ke janinnya bervariasi

dari 25%-35%. Metode untuk mencegah transmisi ibu ke janin dan

pengobatan janin sampai saat ini belum ada. Sebelum ada perubahan

teknologi yang mengubah diagnosis dan pengobatan pada janin, tes pada

wanita hamil harus dilakukan atas kemauan wanita itu sendiri. Tenaga

Askeb Kelompok 12 38

Page 39: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

kesehatan memiliki kewajiban memastikan calon ibu memperoleh informasi

yang cukup tentang gejala dan tes HIV.

a. Definisi

Konseling adalah kebutuhan proses pembicaraan dan

pembahasan masalah-masalah antara kita dengan konselor (orang

yang dilatih untuk mengatasi masalah PMS).

b. Penyakit Menular seksual (PMS) dan AIDS

AIDS adalah PMS yang paling sering didengar belakangan ini.

Ketakutan orang tentang AIDS sangat besar, karena sejauh ini belum

dapat disembuhkan. Obat-obatan yang dapat membantu perawatan

mereka yang sudah kena AIDS (bukan menyembuhkan) juga sangat

mahal.

Semua orang bisa saja terkena AIDS. Di Indonesia sudah ada

bayi maupun orang dewasa yang terkena AIDS. Karena itu, kita mesti

waspada terhadap bahaya penularan AIDS.

c. Catatan khusus tentang AIDS

Kita tidak bisa melihat apakah seseorang terkena AIDS (bibit

penyakit AIDS) hanya berdasarkan penampilannya

AIDS tidak bisa dicegah dengan obat-obatan, suntikan atau

jamu-jamuan

AIDS belum dapat disembuhkan dan dapat berakibat kematian

AIDS dapat menular dengan cara yang sama dengan PMS

yang lain

Penampakan AIDS sama seperti penyakit yang mengenai

orang biasa seperti TBC, tumor, radang paru, infeksi saluran

pencernaan dan lain-lain

AIDS dapat dicegah dengan cara hanya berhubungan seks

dengan seorang pasangan yang juga hanya berhubungan

seksual dengan kita, atau dengan menggunakan kondom setiap

kali berhubungan seksual.

Askeb Kelompok 12 39

Page 40: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Perlu kita ketahui bahwa HIV/AIDS dan PMS pada ibu hamil dapat

mempengaruhi keadaan psikologi ibu hamil dan mempengaruhi pertumbuhan

janin yang dikandungnya.

Konseling merupakan keharusan bagi wanita positif (+) HIV. Hal ini

sebaiknya dilakukan pada awal kehamilan, dan apabila ia memilih untuk

melanjutkan kehamilannya, perlu diberikan konseling berkelanjutan untuk

membantu wanita tersebut secara psikologis. Perkembangan penatalaksanaan

selama kehamilan mengikuti kemajuan-kemajuan dalam pengobatan individu

non-hamil yang terinfeksi HIV. Standar penanganan yang berlaku saat ini

mengharuskan wanita hamil dan janinnya menjalani terapi yang paling efektif

yang tersedia. Karena konsekuensi penyakit yang tidak diobati sangat

merugikan, terjadi pergeseran dari fokus pengobatan yang semata-mata untuk

melindungi janin menjadi pendekatan yang lebih berimbang berupa

pengobatan bagi ibu dan janinnya (Kass dkk., 2000).

2.2.7 Menetapkan jadwal kunjungan sesuai dengan tahap perkembangan

kehamilan

A. Definisi

Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan

untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga

mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan

kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998).

Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu hamil

baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam

kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan setelah post

partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental

(Prawiroharjo, 1999).

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke

bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan

antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data

mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk

Askeb Kelompok 12 40

Page 41: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya

masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).

Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan

dengan ibu hamil dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan

bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan

kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya

(Salmah, 2006).

Kunjungan Antental Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan

pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan

kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan

memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).

B. Tujuan Kunjungan

Tujuan dari ANC adalah sebagai berikut :

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan

sosial ibu dan bayi.

3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi

selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan

dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar

ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas

dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.

Askeb Kelompok 12 41

Page 42: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Menurut Rustam Muchtar (1998):

Tujuan umum adalah: menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental

ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga

didapatkan ibu dan anak yang sehat.

Tujuan khusus adalah:

1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin

dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas.

2. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin

diderita sedini mungkin.

3. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.

4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan

keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.

Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah

menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa

nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak

hanya fisik tetapi juga mental.

Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan

antenatal bertujuan untuk:

1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat

saat kehamilan, persalinan, dan nifas.

2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,

persalinan, kala nifas.

3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan

kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga

berencana.

4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

Askeb Kelompok 12 42

Page 43: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

C. Jadwal Kunjungan

Menurut Abdul Bari Saifudin, kunjungan antenatal untuk

pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat

kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : sampai dengan

kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan

kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan

kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36)

dua kali kunjungan.

Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilannya pada trimester I – sampai dengan kehamilan

28 minggu periksa empat minggu sekali (Salmah, 2006).

Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika

haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan

tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap

2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).

Jadwal Kunjungan Pranatal yang Direkomendasikan Pada Trimester I

Nulipara Multipara

Kunjungan pertama 6-8 minggu

Kunjungan kedua dalam 4 minggu

setelah kunjungan pertama

Kunjungan ketiga 14-16 minggu

Kunjungan pertama 6-8 minggu

Kunjungan kedua 14-16 minggu

Jadwal kunjungan pada trimester I sesuai dengan perkembangan

kehamilan menurut:

WHO (JHPIEGO, 2003): Satu kali kunjungan selama trimester

pertama (selama 14 minggu).

Askeb Kelompok 12 43

Page 44: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Rustam Mochtar (1998)

1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin

ketika haidnya terlambat.

2) Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan

Manuaba (1998)

Trimester I dan II

1) Satu bulan sekali

2) Diambil data tentang laboratorium

3) Pemeriksaan ultrasonografi

4) Nasehat diet tentang 4 sehat 5 sempurna, tambahan protein ½

gr/kg BB = satu telur/hari

5) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi

kehamilan, komplikasi kehamilan

6) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya

komplikasi kehamilan, dan imunisasi TT1

Jadwal melakukan pemeriksaan antenatal sebanyak 12-13 kali

selama hamil. Di negara berkembang pemeriksaan antenatal dilakukan

sebanyak 4 kali sudak cukup sebagai kasus tercatat.

Keuntungan antenatal care sangat besar karena dapat mengetahui

berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat diarahkan

untuk melakukan rujukan ke rumah sakit.

2.3 Mengembangkan Perencanaan Asuhan Yang Komprehensif Selama Trimester

II

2.3.1 Menetapkan kebutuhan tes labolatorium

a. Faktor Rh

Faktor Rh (antigen) dalam sel darah merah dimiliki oleh sekitar

85% penduduk kulit putih dan 93% penduduk Afrika-Amerika. Faktor ini

ditemukan dalam sel janin sejak 6 minggu setelah konsepsi. Individu yang

memiliki faktor ini dinyatakan Rh-positif. Sedangkan individu yang tidak

memiliki faktor ini dinyatakan Rh-negatif.

Askeb Kelompok 12 44

Page 45: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

b. Skrining Rh

Skrining antibody digunakan untuk mengidentifikasi antibody

wanita yang membahayakan janin. Wanita ini tidak boleh mendapat RhIg.

Penyakit ni bertanggung jawab terhadap penyakit hemolitik pada bayi

baru lahir. Meskipun demikian, sekitar 2% penyakit ini disebabkan oleh

golongan darah yang langka.

Hitung Darah Lengkap

a. Anemia Fisiologis

Selama masa hamil, volume plasma dan massa sel darah merah

meningkatkan volume darah ibu sekitar 45% di atas volume sebelum

hamil. Meskipun demikian, peningkatan jumlah sel darah merah lebih

kecil daripada peningkatan plasma sehingga terjadi anemia delusional.

Anemia fisiologis ini mulai dikenali sebagai anemia yang

sesungguhnya.

b. Tes Anemia

Beberapa klinik dan kantor hanya meminta haemoglobin dan

hematokrit untuk skrining anemia pada wanita hamil. Karena

pengukuran salah satu atau keduanya merupakan satu-satunya nilai

yang digunakan untuk skrining anemia pada kehamilan maka

kesalahan fatal dapat saja terjadi; merawat wanita yang sebenarnya

tidak mengalami anemia dan tidak merawat wanita yang benar-benar

mengalami anemia.

c. Suplementasi Besi Rutin

Anjuran resmi penggunaan besi oral pada mnasa hamil

bervariasi. Banyak klinisi merasa bahwa tablet besi prenatal adalah

upaya pengamanan yang baik untuk mencegah anemia defisiensi besi

selama masa hamil.

d. Anemia Defisiensi Besi

Kesepakatan penanganan anemia defisiensi ialah bahwa besi

oral dapat diberikan.

Askeb Kelompok 12 45

Page 46: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

e. Trombositopenia

Trombosit diperlukan untuk pembekuan darah. Hitung

trombosit harus diatas 150.000 per ,L, meskipun nilai antara 100.000

per mL dan 150.000 per mL masih dapat diterima sejauh tes ulang

tidak menunjukkan destruksi trombosit.

Tes Sifilis

Infeksi janin akibat Treponema pallidum dapat terjadi setiap saat

selama masa hamil dan pada setiap tahap penyakit maternal. Skrining

prenatal pada wanita hamil merupakan faktor yang paling penting untuk

mengidentifikasi bayi yang berisiko sifilis kongenital.

Tes Rubela

Efek merusak rubella congenital, misalnya, lesi pada mata,

penyakit jantung, ketulian, anemia, hepatitis, pneumonitis, defek tulang,

dan abnormalitas kromosom pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an.

Defek ini cenderung muncul ketika infeksi rubella dialami pada trimester

pertama. Frekuensinya kemudian menurun seiring kemajuan kehamilan.

Pada minggu ke-16 gestasi, kecenderungan efek teratogenik sangat kecil.

Wanita hamil tidak dapat diimunisasi terhadap rubella, karena

secara teoritis terdapat kemungkinan tubuh menjadi lemah karena virus

mempresipitasi infeksi intrauterin pada bayi.

Tes Hepatitis B

Kehamilan jarang mengganggu perjalanan infeksi hepatitis B.

Masalah yang harus diperhatikan pada wanita hamil yang mengidap

penyakit ini adalah bahwa bayi akan terinfeksi pada saat lahir dan akan

menjadi carrier kronis yang menularkan penyakit ini ke individu lain,

atau bahwa bayi akan meninggal akibat karsinoma hepatoseluler, sirosis

atau keduanya.

“Kurang dari 5% orang dewasa yang terinfeksi akut di AS

menjadi carrier kronis, bandingkan dengan mereka yang terinfeksi

perinatal, yaitu sebanyak 25%..sampai 90%...” (Divisi Kesehatan

Oregon, 1994)

Askeb Kelompok 12 46

Page 47: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Sekarang diketahui bahwa virus dapat ditularkan ibu ke bayinya.

Selama ini penularan perinatal diketahui mencapai angka sebesar 50%,

sementara penelitian terakhir menunjukkan angka sebesar 15% sampai

30%.

Identifikasi dini HIV-positif pada wanita hamil memberi

kesempatan untuk memutuskan kelanjutan kehamilan dan ketika

keputusan dibuat terapi ZDV dapat diberikan untuk mengurangi infeksi

pada janin.

Tes Bakteriuria Asimptomatik

Sementara bakteriuria asimptomatik merupakan kondisi bukan

patologis yang umum ditemukan pada wanita tidak hamil. Pada wanita

hamil kondisi tersebut dapat menyebabkan pielonefritis, suatu infeksi

yang mengakibatkan morbidilitas maternal yang signifikan dan juga

dihubungkan dengan PTL. Penanganan ABU pada wanita hamil secara

signifikan menurunkan infeksi trakturinarius.

Prosedur dan Tes Khusus

a. Tes Darah

Kondisi-kondisi tertentu memerlukan tes darah tambahan.

Selain prosedur khusus yang harus dilakukan untuk klien-klien

keturunan Afrika, Asia, atu Mediterania, tes lain yang harus dilakukan

berdasarkan riwayat klien atau pemeriksaan fisik meliputi T4 bebas

jika klien dicurigai mengalami hipertiroidisme dan TSH (thyroid

stimulating hormone) untuk wanita yang dicurigai hipotiroidisme dan

untuk wanita yang mengkonsumsi obat tiroid.

b. Tes Tuberkulosis

Wanita yang berasal dari Negara yang angka prevalensi

tuberculosisnya tinggi dan wanita yang berhubungan dengan populasi

terkait harus menerima PPD. Abaikan riwayat vaksinasi BCG pada

saat menginterpretasi tes tuberculin (Perez-Stable, 1995).

Kecenderungan yang terjadi ialah bahwa hasil yang positif

Askeb Kelompok 12 47

Page 48: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

berhubungan dengan infeksi mycobacterium tuberculosis, bukan

vaksin BCG. Apendiks M mengidentifikasi criteria untuk PPD positif.

c. Tes Genetik

Resiko defek lahir pada setiap kehamilan ialah 3%-5%.

Apabila wanita hamil dinyatakan berisiko tinggi memiliki anak yang

menderita defek lahir, ia harus ditawari untuk dirujuk ke pusat

konseling genetik.

2.3.2 Menetapkan kebutuhan belajar

Asupan gizi yang diperlukan ibu hamil harus ditingkatkan sejalan dengan

kebutuhan perkemabangan kehamilan. Mulai trimester kedua yang ditandai

dengan mulai makin cepatnya perkembangan otak bayi, sehingga ibu hamil

membutuhkan gizi yang lebih banyak, karena pada saat itu pembentukan

janin berlangsung sangat cepat. Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi

khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat

dan seimbang. Selain itu, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya

adalah tiga bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan

gizi yang dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan,

bahkan suplemen sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan

sehat bagi ibu hamil 350 Kkal/hari.

a. Kebutuhan energy

Pada trimester 2 kalori yang dibutuhkan untuk penambahan darah,

kebutuhan uterus, pertumbuhan jarinagn mamae, dan perumbuhan

jaringan lemak. Tambahan energy pada trimester ini 300- 350 Kkal/hari.

b. Personal hygiene

Cara merawat gigi

Kondisi gigi dan mulut ibu hamil seringkali ditendai dengan

adanya pembesaran gusi yang mudah berdarah karena jaringan gusi

merespons secara berlebihan terhadap iritasi lokal. Bentuk iritasi local

ini berupa karang gigi, gigi berlubang, ssunan gigi tidak rata atau

adanya sisa akar gigi yang tidak dicabut. Pembesaran gusi biasanya

dimulai pada trimester pertama sampai ketiga masa kehamilan.

Askeb Kelompok 12 48

Page 49: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Pembesaran ini dapat mengenai / menyerang pada semua tempat atau

beberapa tempat (single/multiple) bentuk bulat, permukaan licin

mengkilat, berwarna merah menyala, konsistensi linak, mudah

berdarah bila kena sentuhan.

Perawatannya bisa dengan:

Tambal gigi yang berlubang

Mengobati gigi yang terinfeksi

Menyikat gigi secara teratur

Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja

Gnakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa.

Mandi

Dengan mandi dapat merangsang sirkulasi, menyegarkan, dan

menghilangkan kotoran. Hal yang harus diperhatikan saat mandi:

Hati-hati saat mandi jangan sampai jatuh

Gunakan air yang bersih, serta jangan terlalu panas dan terlalu

dingin

Gunakan sabun yang mengandung antiseftik

Mandilah secara teratur 1-2 kali dalam sehari. Kebersiahan

tubuh harus sebantiasa terjaga selama kehamilan, karena perubahan

anatomi pada tubuh mnegakibatkan banyak lipatan-lipatan kulit

menjadi lebih lembab dan mudah terinfeksi oleh mikroorganisme.

Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak

dianjurkan berendam dalam bathtub dan vaginal douche.

Perawatan vagina

Wanita hamil juga melakukan irrigasi vagina kecuali dengan

nasihat dokter. Pada saat hamil PH vagina lebih basa, maka akan

mudah terkena infeksi apabila tidak dirawat dengan benar. Hal yang

harus diperhatikan untuk merawat vagina:

Celana dalam harus kering dan tidak boleh ketat

Jangan gunakan obat / menyemprot kedalam vagina

Sesudah bab/ bak dilap dengan menggunakan lap khusus.

Perawatan rambut, cucilah rambut 2-3 kali dalam seminggu.

Askeb Kelompok 12 49

Page 50: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Payudara

Periksalah puting apakah menononjol atau tidak. Apabila datar

atau masuk, maka lakukan perbaikan dengan cara gunakan dua jari

telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut arah

berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara.

Lakukan sehari dua kali selama 6 menit.

Perawatan kuku

Kuku harus bersih dan pendek, karena pada saat hamil kuku

akan tumbuh lebih cepat dari biasa dan pecah-pecah jika perlu

gunakan krim pekembut kuku yang baik dan cocok.

c. Kebutuhan pakaian

Gunakan pakaian yang longgar, bersih, dan nyaman. Hindarkan dari

sepatu berhak tinggi serta alas kaki yang keras.

Gunakan BH yang dapat menopang/menyangga payudara. Gunakan

BH yang bertali besar dan berbahan katun sehingga dapat menyerap

keringat. Namun pada trimester II( bulan ke 4-5) boleh gunakan BH

dengan bahan yang tipis/ bahkan tidak memakai sama sekali jika hal

tersebut dirasakan nyaman oleh ibu. Jaga kebersihan BH, cucilah BH

paling tidak sehari setelah dipakai dengan menggunakan sabun lembut.

Gunakan celana yang lebih besar atau celana dalam ibu hamil pada

trimester ini, karena perut ibu sudah semakin besar dan dapat menekan

bayi.

Celan yang dapat digunakan pada ibu hamil:

Maternity briefs atau grandma pantiens, yaitu celana yang

menutupi perut sampai keatas pusar.

Bikini pantiens, yaitu hanya menutupi perut bawah pusar pada

garis perut (bikini line)

Gunakan celan yang berbahan katun atau kaos agar terhindar dari

kelembaban dan infeksi dari jamur dan bakteri.

d. Aktifitas pada masa kehamilan

Olahraga saat hamil/senam hamil

Askeb Kelompok 12 50

Page 51: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Dapat membantu sirkulasi darah, menambah nafsu makan,

dan membuat nyenyak pada saat tidur. Olahraga yang yang dapat

dilakukan pada trimester ini: senam hamil, dan renang.

Berkomunikasi sejak buah hati dalam kandungan

Apalagi pada trimester ini bayi sudah mulai mendengar dan

mengenali suara ibunya, dianjurkan untuk senantiasa mengajak

berkomunikasi guna mempererat hubungan ibu dan anak.

Posisis tidur

Pada trimester ini, ibu masih cukup mulai merasa tidak

nyaman dan tidak dapat melakukan berbagai posisi tidur.

Posisi yang bisa dilakukan pada saat tidur:

a. Posisi terlentang, namun posisi ini biasaya dilakukan pada

trimester 2 awal.

b. Posisi miring ke sebelah kiri, dan gunakan bantal diantara

paha atau diantara lutut.

c. Dll.

Hubungan intim selama kehamilan

Pada trimester ini, merupakan trimester yang paling aman

untuk melakukan hubunagan intim/seksual. Karena kehamilan

sudah cukup kuat dan pada trimester ini keinginan seksual lebih

kuat karena kekhawatiran pada trimester awal sudah berkurang

dan ibu sudah bisa beradaptasi dari segala ketidaknyamanan

kehamilannya. Ada beberepa posisi yang aman dilakukan pada

saat hamil;

a. Posisi wanita diatas. Posisi ini merupakan posisi yang paling

aman, karena wanita dapat mengontrol kedalaman penetrasi.

b. Posisi duduk. Posisi ini merupakan posisi yang sering

dilakukan pada trimester II dan lanjut dimana tidak

Askeb Kelompok 12 51

Page 52: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

memerlukan banyak gerakan. Dimana pada posisi ini pria

duduk dan wanita duduk diatasnya secara berhadapan atau

membelakangi pria apabila perut sudah sangat besar. Posisi

ini juga memungkinkan ibu untuk mengontrol kedalaman

penetrasi.

c. Posisi laki-laki diatas tapi berbaring separuh tubuh

d. Posisi berlutut. Ibu hamil berlutut dengan meletakan bantal

dibawah perutnya dengan tujuan mengganjal, dan suami

dapat melakukan penetrasi dari belakang.

e. Posisi berbaring miring. Posisi berbaring miring berhadapan.

f. Posisi balap kuda

Askeb Kelompok 12 52

Page 53: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Posisi ini, istri banyak memegang peranan, Lakukan posisi

ini dengan cara suami duduk meluruskan kedua kakinya, lalu

istri duduk membelakangi suami sambil merapatkan panggul.

setelah itu kedua paha istri mengapit panggul suami. Posisi

ini dijamin tidak menekan perut yang sudah membesar.

g. Posisi Tempel Sendok

Ini merupakan posisi yang pas karena tidak membuat Anda

kelelehan. Caranya, Anda dan suami tidur menghadap arah

yang sama, Anda memunggungi suami. Lakukan dengan

jarak serapat mungkin agar penetrasi dapat dilakukan

h. Posisi Silang

Jika ingin menerapkan gaya ini, kedua pasangan duduk

bersama diranjang, istri duduk di atas kaki suami, kaki

direntangkan hingga kaki suami berada di bawah kaki istri.

Lalu kaki istri ditekankan pada perut suami untuk

memudahkan penetrasi

Askeb Kelompok 12 53

Page 54: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Mobilisasi, body mekanik

a. Perubahan body mekanik pada ibu hamil

1. Berdiri

Kepala tegak dagu masuk, jangan condong ke depan,

ke belakang, atau miring ke samping.

Pastikan daun telinga sejajar dengan tengah bahu

Jauhkan tulang belikat ke belakang dan dada depan

Jaga lutut lurus, tetapi jangan terkunci

Regangan bagian atas kepala ke langit-langit

Kencangkan perut tarik ke dalam dan ke atas. Panggul

janagan miring ke depan atau belakang.

Pijakan kaki kea rah yang sama, dengan berat badan

seimbang merata di kedua kaki. Lengkungan di kaki

perlu didukung dengan sepatu bertumit rendah (tapi

tidak datar)

Hindari berdiri di posisi yang sama untuk waktu yang

lama.

2. Bangun dari tidur

Hindari perubahan posisi yang secara tiba-tiba.

Sebelum bangun hendaknya gulingkan terlebih dahulu

badan ke sisi tempat tidur secara perlahan. Miringkan

badan ke posisi akan turun, gunakan satu tangan

untuk menahan tubuh posisi duduk dan dua kaki

diayunkan turun ke sisi tempat tidur. Namun, jangan

buru-buru berdiri hendaklah untuk sejenak duduk

terlebih dahullu.

3. Bangun dari duduk

Sama halnya dengan bangun tidur, sebaiknya dengan

menggeser tubuh ke sisi depan kursi. Satu kaki agak

maju menjejak di lantai disbanding satunya lagi,

kemudian badan agak dicondongkan ke depan.

Gunakan kedua tangan memegang paha untuk

Askeb Kelompok 12 54

Page 55: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

menumpu, begitupun kaki agak mendorong tubuh ke

posisi berdiri. Lakukan geraka ini seenak mungkin.

Bila bangkit dari duduk di lantai, maka

menyampinglah ke salah satu sisi. Caranya gunakan

tanagan untuk mendorong tubuh ke posisi duduk

menyamping kemudian posisi berdiri diatas kedua

lutut. Angkat satu lutut dengan menjejak di lantai dan

letakan tangan diatas paha sebagai tumpuan untuk

bangkit ke posisi berdiri. Selain itu gunakan otot

tangan dan kaki ntuk membantu.

4. Duduk di kursi / lantai

Posisi duduk yang baik pada orang hamil sama halnya

dengan posisi dudukorang yang tidak hamil.

Usahakan duduk serileks mungkin agak tak merasa

pegal dan sakit.

Sebaiknya, saat duduk, bagian belakang bersandar

pada sandaran kursi dengan posisi lurus. Duduklah

agak kedepan sehingga bagian bawah belakang

kontak dengan sandaran kursinya. Dengan demikian,

otot pun bisa rileks

Kaki sebaiknya harus sampai ke lantai. Jiak tak

sampai, bisa dengan menepatkan bangku kecil

dibawahnya untuk tempat kaki. Pokoknya, jangan

sampai kaki menggantung karena tidak baik untuk

sirkulasi darah. Darah mengalir turun kebawah akan

sulit atau kurang lancar untuk kembali ke atas

Ibu hamil tidak duduk terlalu lama. Setiap dua jam

sekali ambil seling waktu minimal lima menit, untuk

berjalan-jalan sebentar.

5. Mengangkat beban

Dalam mengangkat beban posisinya harus simetris

antara tangan kanan dan kiri. Jika tidak, akan tersa

sakit.

Askeb Kelompok 12 55

Page 56: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Sebetulnya pada ibu hamil tudak dianjurkan untuk

mengangkat beban terlalu berat. Dikhawatirkan otot

perut pun ikut akan ketarik sehingga menjadi tegang

dan menimbulkan kontraksi.

Ada beberapa cara mengangkat beban yang benar

Jika harus mengangkat benda,jangan mencoba untuk

mengangkat benda-benda yang lebih berat dari 20 kg.

Sebelum mengangkat benda, pastikan pijakan kaki cukup

kokoh

Untuk mengambail benda yang lebih rendah dari

pinggang, jaga punggung tetap lurus, tekuk lutut dan

pinggul.

Beriri dengan sikap kaki lebar dekat dengan benda yang

sedang dicoba untuk diambil dan jaga pijakan kaki pada

tanah

Kencangkan otot perut dan angkat benda dengan

menggunakan otot kaki gerakan dengan lutut.

2.3.3 Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan

Daftar obat yang cukup aman dipakai saat hamil:

a. Obat influenza

Yang mengandung guanifenisin, dextrometorfan, klorfeniramin (CTM),

Pseudoefedrin, defenhidramin dan obat gosok.

b. Penghilang nyeri

Obat penghilang nyeri yang aman adalah parasetamol.

c. Mengatasi sembelit

Obat sembelit yang aman digunakan oleh ibu hamil adalah obat yang

mengandung bisakodil dan laktulosa.

d. Anti diare

Obat diare yang aman digunakan oleh ibu hamil adalah yang

mengandung kaolin, pektin, dan disertai oralit.

e. Anti kembung

Askeb Kelompok 12 56

Page 57: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Obat kembung yang baik digunakan oleh ibu hamil adalah yang

mengandung simetikon, antasid, simetidin, dan ranitidin.

Contoh penanganan untuk ibu yang mengalami konstipasi/sembelit:

a. Deskripsi

Konstipasi adalah gangguan rasa nyaman yang umum terjadi pada

trimester pertama kehamilan

Ini juga merupakan masalah nutrisi yang umum terjadi pada

kehamilan

Konstipasi cenderung terjadi pada kehamilan akibat tekanan pada

peristaltik usus dari uterus yang terus membesar, pengaruh hormon

relaksin plasenta, dan kemungkinan akibat meningkatnya kadar

progesteron

Konstipasi menyebabkan rasa begah dan penuh serta hilang nafsu

makan

b. Temuan Pengkajian

Adanya rasa begah dan penuh pada abdomen

Hilang nafsu makan

Perubahan pola eliminasi usus

c.Implikasi Keperawatan

Kaji nutrisi klien dan pola eliminasi yang mungkin menjadi faktor

penyebab

Anjurkan klien untuk mengosongkan ususnya secara teratur

Anjurkan pada klien untuk meningkatkan kandungan serat dalam

makanan dengan mengkonsumsi buah dan sayuran dan minum air

dalam jumlah lebih dari biasanya setiap hari

Jika klien mengkonsumsi suplemen besi oral, daripada melarang klien

mengkonsumsi suplemen tersebut yang berguna untuk menambah

simpanan besi, lebih baik kita membantu klien untuk konstipasi

melalui cara lain

Ingatkan klien untuk tidak mengkonsumsi obat umum untuk

mencegah konstipasi, terutama minyak mineral yang akan

Askeb Kelompok 12 57

Page 58: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

mengganggu absorpsi vitamin larut lemak yang diperlukan bagi

pertumbuhan janin dan kesehatan ibu

Beri tahu klien untuk menghindari enema karena tindakan ini dapat

mencetuskan persalinan

Anjurkan klien untuk menghindari obat-obatan yang dijual bebas

selama kehamilan kecuali diresepkan oleh dokter

Berikan pelunak feses, laksatif ringan dan supositora sesuai instruksi

Nasehatkan klien untuk menghindari makanan pembentuk gas, seperti

kubis atau buncis, sehingga flatus dapat dikontrol.

2.3.4 Menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik atau anticipatory

guidance

a. Seksual

pasangan wanita mungkin enggan untuk melakukan hubungan seksual

karena takut mengganggu selaput janin atau mengganggu perkembangan

janin. Peran bidan disini adalah menginformasikan kepada ibu hamil dan

pasangannya mengenai cara-cara hubungan seksual yang aman misalnya

dengan posisi menyamping sehingga memungkinkan untuk dilakukannya

penetrasi dari belakang.

b. Kebutuhan nutrisi

Selama trimester II kebiasaan ibu makan dan minum harus dipantau

secara kontinyu. Jika seorang wanita memulai kehamilan pada berat

badan yang sehat, dan dia hamil dengan hanya satu janin, dia akan

mendapatkan kenaikan berat badan rata-rata satu pon/minggu selama

trimester kedua dan ketiga. Jika memiliki berat badan yang rendah ibu

hamil tersebut harus mendapatkan kenaikan berat badan lebih dari 1

pon/minggu. Jika dia awalnya kelebihan berat badan, dia harus makan

jumlah makanan dan mempertahankan tingkat aktivitas yang membantu

mendapatkannya di tingkat lebih lambat dari 2/3 pon per minggu.

Kenaikan berat badannya harus dievaluasi dengan melihat gambaran total,

bukan hanya berat badannya. mempertimbangkan status gizi dan berat di

Askeb Kelompok 12 58

Page 59: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

mana dia memulai kehamilan, tingkat aktivitas, dan pilihan makanan dia

mengkonsumsi.

c. Tanda-tanda bahaya trimester II

Ketika kehamilan memasuki trimester kedua, kekhawatiran ibu hamil

untuk kehilangan janinnya mulai berkurang. Meskipun jarang terjadi,

aborsi spontan, kehamilan ektopik, dan penyakit trofoblas gestational

dapat didiagnosis pada trimester ini.

d. Keamanan (Safety)

Selama 6 bulan terakhir kehamilan, paparan bahaya reproduksi dapat

memperlambat pertumbuhan janin, mempengaruhi perkembangan otak,

atau menyebabkan kelahiran prematur. Perhatian yang lebih selama

trimester ini yaitu terhadap penyakit menular, kondisi kerja yang kurang

ideal "fisik kerja yang intensif meningkatkan kemungkinan bayi berat

lahir rendah dan lahir prematur. Berdiri untuk waktu yang lama,

mengangkat benda yang beratnya lebih dari 10 sampai 25 pon dan

berkurangnya waktu istirahat menambah risiko tersebut.

e. Konsumsi obat-obatan

Selama trimester II dan III kehamilan, membatasi konsumsi kafein

menjadi hal yang penting. jumlah waktu yang dibutuhkan untuk

metabolisme dan mengeluarkan kafein memakan waktu lebih lama

sampai 18 jam. sehingga ada efek kumulatif ketika dikonsumsi terus

dalam periode 12 sampai 18 jam.

Paparan terhadap asap rokok akan mempengaruhi perkembangan janin,

merokok selama kehamilan mengurangi nafsu makan ibu dan

menciptakan perubahan vaskular dalam jaringan plasenta, hal tersebut

bayi dapat meningkatkan risiko BBLR. Jika ibu bisa berhenti merokok

sebelum trimester ke III, beberapa perubahan negatif dapat dibatalkan dan

berat badan bayi dapat diperbaiki.

f. Ketidaknyamanan selama kehamilan trimester II

Selama trimester II, ibu hamil biasanya merasa lebih nyaman dengan

kehamilannya. Mual di pagi hari, sering buang air kecil dan lesu bisanya

berlalu dan tidak mengganggu aktifitas mereka sehari-hari.ibu hamil

biasanya mengatasi ketidaknyamanannya tersebut berdasarkan informasi

Askeb Kelompok 12 59

Page 60: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

yang diperoleh dari keluarga, teman dan tenaga kesehatan. Konseling dan

anticipatory guidance adalah cara yang terbaik untuk mengatasi atau

mengurangi ketidaknyamanan.

2.3.5 Menetapkan jadwal kunjungan sesuai dengan tahap perkembangan

kehamilan

Jadwal Kunjungan Pranatal yang Direkomendasikan Untuk Kehamilan

Trimester II

Nulipara Multipara

Kunjungan ketiga 14-16 minggu

Kunjungan keempat, 24-28 minggu

Kunjungan kelima 32 minggu

Kunjungan keenam 36 minggu

Kunjungan kedua 14-16 minggu

Kunjungan ketiga 24-28 minggu

Kunjungan keempat 32 minggu

Kunjungan kelima 35 minggu

Jadwal kunjungan sesuai dengan perkembangan kehamilan menurut:

WHO (JHPIEGO, 2003): Satu kali kunjungan selama trimester kedua

(antara minggu 14-28).

Rustam Mochtar (1998): Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7

bulan

Manuaba (1998)

Trimester I dan II

1) Satu bulan sekali

2) Diambil data tentang laboratorium

3) Pemeriksaan ultrasonografi

4) Nasehat diet tentang 4 sehat 5 sempurna, tambahan protein ½ gr/kb

BB = satu telur/hari

Askeb Kelompok 12 60

Page 61: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

5) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamlan,

komplikasi kehamilan

6) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya

komplikasi kehamilan, dan imunisasi TT1.

2.4 Mengembangkan Perencanaan Asuhan Yang Komprehensif Selama Trimester

III

2.4.1 Menetapkan kebutuhan tes labolatorium

Test laboratorium yang mungkin di butuhkan oleh ibu hamil trimester III

adalah:

Tes protein urin

Proteinuria didefinisikan sebagai konsentrasi protein sebesar

0.19/L (> +2 dengan cara dipstik) atau lebih dalam sekurang-

kurangnya dua kali spesimen urin yang dikumpulkan sekurang-

kurangnya dengan jarak 6 jam. Pada spesimen urin 24 jam, proteinuria

didefinisikan sebagai suatu konsentrasi protein 0,3 per 24 jam.

Tingginya kadar protein dalam urin ibu hamil dapat mengindikasikan

terjadinya preeklampsi. Preeklampsi ialah penyakit dengan tanda-

tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena

kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam trimester ke-3

kehamilan. Tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola

hidatidosa.

Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan

dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang

sebelumnya memiliki tekanan darah normal (Bobak , 2004).

Pemeriksaan protein urin dibutuhkan oleh ibu hamil bila

dicurigai mengalami preeklampsi ringan atau berat, dari hasil

pemeriksaan ini kita dapat memberikan asuhan kepada ibu hamil yang

ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah potensial yaitu

terjadinya eklampsi.

Tes kadar gula darah

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa penyakit

diabetes gestasional yaitu suatu intoleransi karbohidrat yang terjadi

Askeb Kelompok 12 61

Page 62: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

atau pertamakali diketahui saat kehamilan berlangsung dan

mengisyaratkan bahwa gangguan ini dipicu oleh kehamilan. Yang

perlu di waspadai adalah bahwa penyakit ini dapat memeberikan efek

pada ibu dan pada janin, American diabetes association(1999)

menyimpulkan bahwa hiperglikemia puasa berkaitan dengan

peningkatan risiko kematian janin selama 4 sampai 8 minggu terakhir

gestasi. Efek merugikan pada ibu mencakup peningkatan frekuensi

hipertensi dan perlunya seksio sesarea.

Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan dalam keadaan puasa

dan 2 jam post prandial (sesudah makan) atau dapat juga dilakukan

pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), apabila ada peningkatan atau

penurunan atau peningkatan kadar gula darah (hiper atau hipo

glikemia).

Nilai referensi:

Glukosa puasa = 70-110 mg/dl

Glukosa 2 jam PP = <140 mg/dl

Glukosa sewaktu = <180 mg/dl

Pemeriksaan glukosa darah tidak diperlukan secara rutin

apabila semua karakteristik berikut ditemukan:

1. Berasal dari kelompok etnik yang prevalensi diabetes

gestasionalnya rendah.

2. Tidak ada anggota keluarga dekat yang mengidap diabetes.

3. Usia kurang dari 25 tahun.

4. Berat badan sebelum hamil normal.

5. Tidak ada riwayat kelainan metabolism glukosa.

6. Tidak memiliki riwayat obstetri yang buruk.

Karakteristik risiko tingggi:

1. Mengalami kegemukan

2. Ada anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes tipe II

3. Memiliki riwayat diabetes gestasional sebelumnya

4. Adanya glukosuria.

Pada golongan risiko tinggi ini lakukan pemeriksaan sesegera

mungkin. Apabila diabetes gestasional tidak terdiagnosis, pemeriksaan

Askeb Kelompok 12 62

Page 63: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

darah harus diulang pada minggu ke 24-28 atau setiap saat pasien

memperlihatkan upaya yang mengarah ke hiperglikemia.

Tes anemia

Tes ini dilakukan dengan memeriksa kadar hemoglobin (Hb)

ibu hamil untuk mendiagnosa adanya anemia pada kehamilan.

Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga

memicu peningkatan eritopoietin. Akibatnya volume plasma

bertambah dan sel darah merah (ertirosit) meningkat. Namun

peningkatan volume terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika

dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan

konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.

Ekspansi volume plasma merupakan penyebab anemia

fisiologik pada kehamilan. Volume plasma yang terekspansi

menurunkan hematokrit (Ht), konsentrasi hemoglobin darah (Hb), dan

jumlah eritrosit, tetapi tidak menimbulkan jumlah absolute Hb atau

eritrosit dalam sirkulasi. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik

dalam kehamilan bertujuan untuk menurunkan viskositas darah

maternal sehingga meningkatkan perfusi plasental dan membantu

penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin.

Ekspansi volume plasma ini mulai pada minggu ke-6

kehamilan dan mencapai maksimum pada minggu ke-24 kehamilan,

tetapi dapat meningkat sampai minggu ke-37, pada titik puncaknya,

volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil dibandingkan

perempuan yang tidak hamil.

Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb

sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester I

konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali pada perempuan yang

memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsenrtasi paling rendah

didapatkan pada trimester ke II, yaitu pada usia kehamilan sekitar 30

minggu. Pada trimester III terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali

pada perempuan yang sudah memilikin kadar Hb tinggi (>14,6 g/dl)

pada pemeriksaan pertama.

Askeb Kelompok 12 63

Page 64: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

DAMPAK ANEMIA

a. Pada ibu

Pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan,

menurunnya kebugaran tubuh dan gangguan penyembuhan luka,

lamanya waktu partus karena kurang daya dorong rahim,

pendarahan post – partum, rentan infeksi dan hipoksia akibat anemia

dapat menyebabkan shock bahkan kematian ibu saat persalinan,

meskipun tak disertai pendarahan

b. Pada janin

Abortus, lahir prematur, rawan dekompensasi cordis pada

penderita dengan Hb kurang dari 4 g – persen. Kematian bayi dalam

kandungan, kematian bayi pada usia sangat muda serta cacat

bawaan.

Nilai batas untuk anemia pada perempuan

2.4.2 Menetapkan kebutuhan belajar

Hal-hal yang harus dipelajari atau diperhatikan oleh ibu hamil selama

masa kehamilan trimester III adalah:

a. Makan (diet) ibu hamil

Total kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil trimester III adalah 2.

400 Kkal. Kalori dibutuhkan untuk energy, dan apabila asupan kalori

tidak adekuat, maka protein akan dimetabolisme untuk menghasilkan

energy dan tidak digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan

janin.

Askeb Kelompok 12 64

Status kehamilanHemoglobin

(g/dl)Hematokrit (%)

Tidak hamil

Hamil

- Trimester I

- Trimester II

- Trimester III

12,0

11,0

10,5

11,0

36

33

32

33

Page 65: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

kebutuhan zat besi

Pada trimester ketiga, kebutuhan zat besi naik menjadi 39 mg per

hari/BB atau setara dengan sepotong tempe. Zat besi banyak

terkandung dalam daging, hati, telur, sereal, kacang-kacangan, dan

sayuran hijau.

b. Obat-obatan

Pemberian obat pada ibu hamil harus difikirkan efek obat terhadap

ibu dan tidak boleh melupakan pengaruh atau efek samping obat pada

janin.

Kategori obat pada ibu hamil berdasarkan risiko janin:

Kategori A

Yaitu obat-obatan yang selama ini telah banyak dikonsumsi

oleh ibu hamil tanpa menunjukan bukti adanya peningkatan kejadian

malformasi atau yang membahayakan pada janin baik secara

langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah multivitamin

atau vitamin prenatal.

Kategori B

Studi-studi pada hewan tidak menunjukan adanya risiko pada

janin, tetapi belum ada studi pada manusia. Beberapa golongan obat

ini sering digunakan, misalnya penisilin, CTM, parasetamol, kafein.

Kategori C

Efek merugikan terlihat dapa hewan, namun belum tersedia

cukup data tentang efeknya pada wanita hamil, pada situasi klinis

tertentu, manfaat penggunaan obat tersebut lebih tinggi

dibandingkan risikonya. Salah satu contohnya adalah efedrin, codein

Kategori D

Terdapat bikti adanya risiko bagi janin, tetapi manfaat

diperkirakannya diperkirakan melebihi risiko-risiko tersebut.

Contoh: karbamazepin dan fenitoin.

Kategori X

Risiko pada janin sudah jelas terbukti dari pada manfaatnya.

Salah satu contohnya adalah obat jerawat isotretionoin, yang dapat

Askeb Kelompok 12 65

Page 66: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

menyebabkan kelainan susunan saraf pusat, wajah dan

kardiovaskuler.

Kategori obat berdasarkan periode kehamilan dan kemampuan

menembus plasenta (US FDA)

1. Asetaminofen

Termasuk kategori obat golongan B, pada trimester I,II

maupun trimester III. Dapat menembus plasenta. Merupakan obat

pilihan untuk nyeri

2. Aspirin

Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat

turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa

analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap

demam), dan anti-inflamasi (peradangan).

Termasuk kategori D pada kehamilan trimester I,II dan III.

Dapat menembus plasenta. Obat ini tidak direkomendasikan kecuali

atas indikasi spesifik karena berkaitan dengan peningkatan kematian

per8inatal, perdarahan neonatus, oenurunan berat badan lahir,

perpanjangan masa kehamilan, dan kemungkinan teratogenik.

3. Ibuprofen, ketoprofen dan naproksen

Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang

diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya

antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan

aspirin. Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan

menyusui.

Ketoprofen adalah jenis obat yang umumnya diresepkan untuk

mengobati rasa sakit peradangan arthritis yang terkait atau sakit gigi

parah yang mengakibatkan radang gusi.

Naproksen termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid.

Naproxen bekerja dengan cara menurunkan hormon yang

menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh.

Askeb Kelompok 12 66

Page 67: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Ketiganya termsuk kategori B jika diberikan pada kehamilan

trimester I dan II. Kategori D pada trimester III. Ketiga jenis obat ini

dapat menembus plasenta, obat ini harus digunakan secara hati-hati

dan dihindari pada trimester III karena berkaitan dengan kejadian

oligohidramnion, penutupan duktus arteriosus secara premature,

hipertensi pulmoner pada janin, nefrotoksisitas pada janin dan

perdarahan periventrikular.

Konseling dan pemilihan obat pada ibu hamil

Tujuannya adalah untuk menghindari atau mengurangi

abnormalitas janin. Konseling yang diberikan antara lain:

Hindari pemberian obat pada periode pertama pascakonsepsi

Hindari makanan minuman dan zat yang tidak diperlukan oleh

janin dalam pertumbuhannya, misalnya merokok, alcohol, obat

sedative, OAD, atau jamu-jamu tradisional yang belum teruji.

Hindari pemberian obat polifarmaka, terutama bila pemberian

dalam waktu yang lama.

Berikan obat yang telah jelas aman dan mempertimbangkan

keperluan pengobatan primernya.

Pergunakan pedoman penggunaan obat resmi dan daftar-daftar

obat yang aman demikian pula pemberian obat-obat terbatas

atau yang tidak diperbolehkan pada ibu hamil.

c. Aktivitas pada masa kehamilan trimester III

o Olahraga saat hamil/senam hamil

Berguna untuk membantu sirkulasi darah, menambah nafsu

makan, dan membuat nyenyak pada waktu tidur. Secara umum wanita

hamil tidak harus membatasi olah raga, asalkan tidak mengalami

kelelahan atau berisiko cedera bagi diri atau janinnya.

Bentuk senam hamil:

a Pemanasan

Mempersiapkan otot, jantung dan paru sebelum gerakan

selanjutnya.

Berdiri atau dalam keadaan duduk bersila

Askeb Kelompok 12 67

Page 68: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

1. Ambil nafas sambil angkat kedua lengan ke atas (2x8

hitungan)

2. Kedua tangan di perut samping, tunduk dan tegakkan

kepala (2x8 hitungan)

3. Kedua tangan di perut samping, patahkan leher ke kiri-ke

kana (2x8 hitungan)

4. Putar bahu bersamaan keduanya (2x8 hitungan)

b Latihan inti

Latihan kebugaran

Latihan ditujukan untuk memperbaiki kerja jantung,

pembuluh darah dan paru. Meningkatkan kebugaran

sehingga ibu hamil tidak cepat lelah, percaya diri dan lebih

tenang

Tahap gerakan:

1. Berdiri, tungkai kanan maju diikuti dengan tungkai

kiri merapat dengan mendorong lengan lurus ke

depan, kemudian mundur tungkai kanan, kedua

lengan ke atas.

2. Berdiri, gerakan tungkai sama, kedua lengan

diayun ke samping saat tungkai maju, dan lengan

lurus kesamping saat mundur.

3. Berdiri, tungkai melangkah ke kanan dan tungkai

kiri merapat dengan lengan diayun lurus ke depan

dan turunkan, lakukan untuk gerak arah sebaliknya.

4. Berdiri, langkahkan kaki diikuti kaki kiri, langkah

ke kiri kembali ke awal (sambil melangkah

ayunkan kedua lengan ke atas dan ke bawah)

Latihan penguatan dan peregangan

Ditujukan untuk meningkatkan kelancaran sirkulasi

darah, menguatkan otot-otot, mengurangi risiko cedera,

mengurangi keluhan nyeri punggung dan memudahkan

bayi keluar.

Askeb Kelompok 12 68

Page 69: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

1. Kaitkan kedua lengan ke belakang, gerakan naik

turun sambil gerakan lutut menekuk-lurus.

2. Kaitkan kedua lengan ke depan, gerakan naik turun

sambil gerakan lutut menekuk-lurus.

3. Duduk tegak tangan menyangga di belakang badan

tekuk dan luruskan kaki bergantian. Variasikan

dengan gerakan kaki ke samping atau memutar.

4. Duduk tegak, silangkan tungkai, tarik kembali lurus

ulangi kanan kiri.

5. Duduk bersila, tekan kedua lutut dan bungkukkan

badan.

6. Duduk bersila, kedua tangan di bahu putar ke arah

depan. Four point knealing, angkat satu tangan

lurus, lakukan bergantian.

7. Posisi tidur telentang, tangan disamping, kedua

kaki ditekuk. Kerutkan pantat lalu angkat setinggi-

tingginya sampai hitungan 6, lakukan 4 kali

8. Posisi sujud, dada menempel di lantai, kepala

disamping kanan atau kiri selama 10 menit

bergantian.

9. Tidur telentang, kedua tangan disamping, kaki

diluruskan, kemudian rotasikan panggul sambil

tarik nafas, kedua siku tangan tidak boleh

mengangkat.

10. Posisi berdiri dengan sanggahan kursi di depan,

pegang kursi sekuatnya, badan lurus, kepala lurus

kedepan sambil tarik nafas dan turunkan kepala.

Kemudian lakukan posisi jongkok tanpa tumit

diangkat dan berdiri lagi. Lakukan selama 4 kali.

Latihan Pernafasan

Melatih teknik pernafasan dada dan diafragma, dapat

mengurangi keluhan nyeri saat persalinan, mengurangi

Askeb Kelompok 12 69

Page 70: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

stress dan pernafasan diafragma/perut, pernafasan dada,

pernafasan cepat, kombinasi.

Pernafasan Diafragma

Telentang, lutut ditekuk, lengan di samping badan

dengan satu tangan di atas perut, relaks.Tarik nafas dalam

pelan melalui hidung sampai perut mengembung, tahan 1-2

detik hembuskan nafas lewat mulut perlahan.Ulangi

dengan frekwensi 8x/menit.Mempercepat relaksasi,

mengatasi stress, mengatasi nyeri his palsu/his permulaan

kala satu.

Pernafasan Dada

Telentang, lutut ditekuk, relaks lengan di samping

badan dengan tangan di atas dada.Tarik nafas pelan dalam

melalui hidung, kembangkan dada sampai tangan.

terangkat tahan 1-2 detik, hembuskan lewat celah bibir.

Frekwensi 8x/menit.Dapat menggantikan pernafasan perut

bila nyeri his kala satu semakin kuat.

Pernafasan Cepat

Perut: tarik nafas cepat lewat hidung, tangan di atas

perut, hembuskan nafas cepat dengan mulut terbuka.

Dada: tarik nafas cepat lewat hidung, tangan di dada,

hembuskan cepat dengan mulut terbuka. Mulai dengan

frekwensi 30x/mnt, percepat 60x/mnt, lambat kembali 30x/

menit.

d. Pendinginan/ Relaksasi

Lengan dan tangan, genggam tangan kerutkan lengan dengan

kuat tahan, lepaskan.Tungkai dan kaki, telentang/miring,

Askeb Kelompok 12 70

Page 71: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

luruskan kaki (dorsi fleksi), tahan beberapa detik, lepaskan.

Perut dan dasar panggul, telentang/miring, kerutkan otot perut

dan dasar panggul tahan lalu lepaskan. Seluruh tubuh,

telentang/miring kontraksikan/kencangkan semua otot.sambil

nafas dada pelan teratur lalu relaks (bayangkan hal

menyenangkan).

o Posisi tidur

Setelah kehamilan membesar, sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi

kepala agak tinggi. Hindari tidur dengan posisi datar, karena semakin

datar, tekananrahim pada paru-paru semakin besar dan bisa membuat

sesak. Bila sukar tidur terlentang, taruhlah bantal di bawah bahu dan

kepala untuk menghindari sesak. Taruh juga bantal di bawah kaki

untuk menghindari pengumpulan darah di kaki. Ibu hamil disarankan

untuk berbaring ke sebelah kiri dengan lutut agak ditekuk dan diberi

bantal diantaranya. Berbaring ke sebelah kiri bertujuan untuk

menghindari penekanan pembuluh darah oleh uterus yang membesar.

e. Istirahat dan rekreasi

Sebaiknya wanita pekerja harus sering istirahat, karena tidur siang

menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Mencari tempat hiburan yang

sirkulasi udaranya baik, jangan pada tempat yang sesak dan ramai.

f. Mandi

Tidak ada larangan untuk mandi selama hamil atau masa nifas.

Selama trimester terakhir, uterus yang berat biasanya mengganggu

keseimbangan wanita hamil dan meningkatkan kemungkinan wanita

hamil terpleset dan jatuh di bathtub kamar mandi. Karena itu, menjelang

akhir kehamilan wanita dianjurkan untuk menggunakan shower.

g. Pakaian

Secara umum direkomendasikan bahwa busana yang digunakan

selama hamil seyogyanya nyaman, tidak ketat, berbahan halus dan dapat

menyerap keringat. Meningkatnya massa payudara dapat menyebabkan

payudara menggantung dan terasa nyeri, dan untuk menjaga kenyamanan

Askeb Kelompok 12 71

Page 72: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

diindikasikan penggunaan bra yang menopang secara pas. Stocking yang

ketat sebaiknya dihindari.

h. Perawatan payudara

Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga segera

dapat berfungsi dengan baik pada saat diperlukan, karena payudara

merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang merupakan makan utama bagi

bayi. Oleh karena itu payudara harus dirawat dari jauh-jauh hari.

Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan mengeluarkan

duktus dan duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya dilakukan secara hati-

hati dan benar. Basuhan lembut setiap hari pada aerola dan puting susu

akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi

yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan

menggunakan campuran gliserin dan alcohol. Karena payudara

menegang, sensitif, dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya gunakan

penopang payudara yang sesuai.

2.4.3 Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan

Komplikasi ringan yang mungkin terjadi pada kehamilan trimester

III adalah:

a. Konstipasi

Konstipasi adalah gangguan rasa nyaman yang umum terjadi pada

kehamilan. Ini juga merupakan masalah nutrisi yang umum terjadi pada

kehamilan, konstipasi cenderung terjadi pada kehamilan akibat tekanan

pada peristaltik usus dari uterus yang terus membesar, pengaruh hormon

relaksin plasenta, dan kemungkinan akibat meningkatnya kadar

progesterone, konstipasi menyebabkan rasa begah dan penuh serta hilang

nafsu makan.

b. Diare

Bila sedang hamil, pada umur kehamilan berapapun, umumnya

rawan terkena diare,yang biasanya terjadi karena mengkonsumsi makanan

yang tidak cocok dengan tubuh.

Beberapa hal yang dapat anda lakukan bila diare:

1. Perbanyak minum air putih selama diare/mencret agar tidak dehidrasi

Askeb Kelompok 12 72

Page 73: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

2. Minum teh pahit sekali (teh daun yang diseduh dengan air mendidih

komposisi 4:1, dan diminum hangat-hangat) teh sekali2 boleh

dicampur sedikit garam dan gula pasir sedikit (pengganti cairan tubuh

yg hilang)

3. Selama diare disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang

mengandung gula misalnya minum sari kurma atau madu agar asupan

ibu hamil tetap memiliki energi (tidak terlalu lemas)

4. Makan bubur nasi setiap hari selama sakit agar lebih mudah dicerna

oleh tubuh.

5. Cemilan cracker/biskuit agar ada makanan yang masuk sedikit-sedikit

meski kadang karena belum sembuh bisa keluar lagi dari tubuh.

2.4.4 Menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga profesional

lainnya

a. Definisi

Sistem rujukan dalam pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahan

tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang

timbul baik secara vertikal maupun horizontal.

Rujukan vertikal maksudnya rujukan dan komunikasi antara satu

unit ke unit lain yang lebih lengkap. Umpamanya dari rumah sakit

kabupaten ke rumah sakit provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakit

tipe B yang lebih spesialistis fasilitas dan personalianya. Sedangkan

horizontal maksudnya konsultasi dan komunikasi antar unit yang ada

dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan bagian

ilmu kesehatan anak.

b. Tujuan Rujukan

Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang

sebaik-baiknya

Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman pendrota atau bahan

laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap

fasilitasnya

Askeb Kelompok 12 73

Page 74: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of

knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat

pendidikan dan daerah.

c. Kegiatan rujukan dan pelayanan ini antara lain berupa :

a. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke

unit kesehatan yang lebih lengkap.

b. Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan nifas

c. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti

kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan

penanganan spesialis

d. Pengiriman bahan laboratorium

Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai,

kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu

disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan)

d. Kegiatan rujukan informasi medis antara lain berupa :

Membahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim

dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim

Menjalin kerjasama sistem pelaporan data-data medis umumnya dan

data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama

mengenai kematian maternal dan perinatal. Hal ini sangat berguna

untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.

2.4.5 Menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik atau anticipatory

guidance

a. Kebutuhan nutrisi

Kebutuhan gizi perempuan tetap sama selama semester ketiga.

Sebagian besar asupan makanannya harus dikonsumsi di pagi hari, karena

memberikan waktu yang lebih banyak untuk dicerna. Jumlah makanan

yang ia butuhkan mungkin harus dibagi menjadi sejumlah porsi kecil

yang lebih sering.

Preskriptif dan membatasi praktik budaya yang terkait dengan

makanan terus melalui trimester ketiga. perempuan mendekati akhir

kehamilan sering merasa panas dan mengalami gangguan pencernaan dan

sembelit.

Askeb Kelompok 12 74

Page 75: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

b. Tanda-tanda bahaya trimester III

Tanda-tanda bahaya trimester III ialah terjadinya perdarahan dan pada

umumnya adalah perdarahan yang berat, dan bila tidak mendapatkan

penanganan yang cepat bisa mengakibatkan syok yang fatal. Yang

menjadi penyebabnya adalah:

Plasenta previa

Hal ini terjadi bila impalantasi plasenta terjadi pada segmen

bawah rahin dan menutupi sebagian atau seluruh ostium internum.

Solusio plasenta

Adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan plasenta

dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua

endometrium sebelum waktunya yakni sebelum bayi lahir.

c. Aktivitas seksual

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir

kehamilan, namun sebaiknya ibu hamil tidak lagi melakukan hubungan

seksual selama 14 hari menjelang kelahiran. Dan koitus tidak dibenarkan

bila:

Terdapat perdarahan pervaginam

Tedapat riwayat abortus yang berulang

Ketuban pecah

Servix telah membuka

d. Kebersihan umum (general hygiene)

Kegiatan kebersihan umum padaa trimester III sebelum melanjutkan ke

tahap persalinan harus lebih ditingkatkan. Selama trimester ketiga, ibu

hamil mungkin merasa canggung/malas untuk bergerak masuk dan keluar

kamar mandi, akan tetapi pada trimester ini terjadi peningkatan produksi

minyak dan keringat, mungkin perempuan merasa kotor dan lembap,

sehingga menjadi lebih sering mandi. Pastikan keamanan kamar mandi

terjaga (bersih, tidak licin) sehingga kemungkinan dia tergelincir dan

jatuh di kamar mandi berkurang.

e. Konsumsi obat-obatan

Ibu sebaiknya tidak mengkonsumsi jenis obat apapun selama

kehamilan kecuali bila ada instruksi dari dokter.

Askeb Kelompok 12 75

Page 76: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

f. Keamanan (safety)

Ibu hamil trimester III, keadaan kehamilannya semakin membesar dan

keadaan itu membuat ibu kurang nyaman, seperti misalnya saat ibu

bepergian menggunakan kendaraan, biasanya ibu hamil enggan

menggunakan sabuk pengaman karena mereka khawatir dengan

menggunakan sabuk pengaman akan menyakiti bayinya, padahal hal

tersebut sangatlah penting untuk menjaga keselamatan ibu dan janin yang

dikandung dari bahaya guncangan-guncangan yang terjadi selama

diperjalanan.

2.4.6 Menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS

Konseling HIV/AIDS

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah sindroma

dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat

menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh infeksi human immunodeficiency

virus (HIV).

Virus masuk kedalam tubuh manusia terutama melalui perantara

darh, semen, dan secret vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi

melalui hubungan seksual.

Infeksi HIV memberikan gambaran klinik yang tidak spesifik

dengan spectrum yang lebar, mulai dari infeksi tanpa gejala (asimtomatik)

pada stadium awal sampai pada gejala-gejala yang berat pada stadium

lanjut. Setelah diawali dengan infeksi akut, maka dapat terjadi infeksi

kronik asimptomatik selama beberapa tahun disertai replikasi virus secara

lambat. Kemudian setelah terjadi penurunan sisitem imun yang berat,

maka terjadi berbagai infeksi oportunistik dan dapat dikatakan pasien telah

masuk pada keadaan AIDS. Perjalanan penyakit lambat dan gejala-gejala

AIDS rata-rata baru timbul 10 tahun sesudah infeksi pertama, bahkan bisa

lebih lama lagi.

Transmisi vertical merupakan penyebab tersering infeksi HIV pada

bayi dan anak-anak. Transmisi HIV dari ibu kepada janin dapat terjadi

intrauterine (5-10%), saat persalinan (10-20%) dan pascapersalinan (5-

Askeb Kelompok 12 76

Page 77: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

20%). Kelainan yang dapat terjadi pada janin adalah berat badan lahir

rendah, bayi lahir mati, parus preterm, dan abortus spontan.

Tingkat infeksi HIV pada ibu hamil di Negara-negara Asia

diperkirakan belum melebihi 3-4 %. Penelitian prevalensi HIV pada ibu

hamil di daerah miskin di Jakarta pada tahun 1999-2001 oleh kharbiati

mendapatkan angka prevalensi sebesar 2,86 %.

Pada tahun 1999 The Institute Of Medicine (IOM) telah

merekomendasikan pemeriksaan HIV untuk semua perempuan hamil

dengan sepengetahuan perempuan tersebut, disertai dengan hak pasien

untuk menolak. Rekomendasi ini juga telah diadopsi oleh American

Academi of Pediatric, American College of Obstetricians and Gynecologis

serta United State Public Health Service (USPHS).

Konseling merupakan keharusan bagi wanita positif HIV. Hal ini

sebaiknya dilakukan pada awal kehamilan, dan apabila memilih untuk

melanjutkan kehamilannya, perlu diberikan konseling berkelanjutan untuk

membantu wanita tersebut secara psikologis. Perkembangan

penatalaksanaan selama kehamilan mengikuti kemajuan-kemajuan dalam

pengobatan individu nonhamil yang terinfeksi HIV.

Mencegah penularan vertikal

Dua pendekatan utama yang digagas untuk mencegah penularan

infeksi HIV dari ibu kepada bayi adalah terapi antiretrovirus dan seksio

sesarea.

Terapi antiretrovirus

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kombinasi analog

nukleosida-zidovudim, zalsitabin atau lamivudim yang diberikan

bersama dengan suatu inhibitor protease-indinavir, ritonavir, atau

sakuinavir-samgat efektif untuk menekan kadar RNA HIV (Carpenter

dkk,1996). Pada pasien terinfeksi HIV yang diberi kemoterapi tripel,

angka kelangsungan hidup jangka panjang meningkat dan morbiditas

berkurang.

Askeb Kelompok 12 77

Page 78: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Seksio sesarea

Dalam sebuah studi retrospektif, European Collaborative

Study Group (1994) melaporkan bahwa seksio sesarea efektif dapat

mengurangi risiko penularan vertikal sekitar 50 %.

Menyusui

Menyusui tidak dianjurkan pada wanita positif HIV karena ASI

meningkatkan penularan pada neonatus sekitar 5-15 %.

Telah banyak bukti menunjukan bahwa keberadaan IMS meningkatkan

kemudahan seseorang terkena HIV, sehingga IMS dianggap sebagai kofaktor

HIV. Oleh karena itu upaya pengendalian infeksi HIV dapat dilaksanakan

dengan melakukan pengendalian IMS.

Konseling PMS/IMS

Konseling tentang PMS/IMS sangat penting dilakukan pada ibu

hamil yang dicurigai menderita penyakit tersebut yang bertujuan untuk

mengurangi AKI dan AKB akibat infeksi.

Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh

bakteri, virus, atau jamur yang penularannya terutama melalui hubungan

seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya. Infeksi

menular seksual merupakan salah satu penyebab infeksi saluran reproduksi

(ISR), dan sebaliknya tidak semua ISR disebabkan oleh IMS.

Berdasarkan penyebabnya, ISR dapat dibedakan menjadi:

Infeksi menular seksual, misalnya gonore, sifilis, trikomoniasis,

ulkus mole, herpes genitalis, kondilomata akuminata, dan infeksi

HIV.

Infeksi andogen oleh flora normal komensal yang tumbuh

berlebihan, misalnya kandidosis vaginalis dan vaginosis bacterial.

Infeksi iatrogenic yang disebabkan bakteri atau mikroorganisme

yang masuk ke saluran reproduksi akibat prosedur medic atau

intervensi selama kehamilan, pada waktu partus atau pascapartus dan

dapat juga karena kontaminasi instrument.

Askeb Kelompok 12 78

Page 79: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Jenis IMS/ISR

1. Gonore

Gonore adalah semua infeksi yang disebabkan oleh Neisseria

Gonorrhoeae yang jika dilihat dibawah mokroskop cahaya tampak sebagai

diplokokus berbentuk biji kopi dengan lembar 0,8 μm dan bersifat tahan

asam, tidak dapat bertahan lama di udara bebas, cepat mati pada keadaan

kering, tidak tahan dengan suhu di atas 390 C, dan tidak tahan zat

desinfektan.

Gonore pada perempuan kebanyakan asimptomatik sehingga sulit

untuk menentukan masa inkubasinya. Infeksi pada uretra dapat bersifat

simptomatik atau asimptomatik, tapi umunya jarang terjadi tanpa infeksi

pada servix, kecuali pada perempuan yang telah dihsterektomi.keluhannya

antara lain: bertambahnya duh tubuh genital, disuria yang kadang-kadang

disertai poliuria,perdarahan antar masa haid dan menoragia. Daerah yang

sering terinfeksi adalah serviks. Pada pemeriksaan, serviks tampak

hiperemis dengan erosi dan secret mukopurulen.

Infeksi gonore selama kehamilan telah diasosiasikan dengan pelvic

imflammatory disease (PID). Infeksi ini sering ditemukan pada trimester

pertama sebelum korion berfungsi mengisi desidua dan mengisi kavum

uteri. Pada tahap lanjut, Neisseria gonorrhoaea diasosiasikan dengan

kelahiran premature, korioamnionitis, dan infeksi pascapersalinan.

Konjungtivitis gonokokal (ophtalmia neonatorum) adalah menifestasi

tersering dari infeksi perinatal, umumnya ditransmisikan selama proses

persalinan.

Askeb Kelompok 12 79

Page 80: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Oleh karena itu, untuk perempuan hamil dengan risiko tinggi

dianjurkan untuk dilakukan skrining terhadap infeksi gonore pada saat

datang pertama kali antenatal dan dilanjutkan pada trimester ke III

kehamilan.

2. Klamidiasis

Klamidiasis genital adalalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri

clamydia trachomatis (CT). Masa inkudasi berkisar antara 1-3 minggu.

Organ yang paling sering terinfeksi oleh CT adalah endoserviks.

Wanita hamil yang terinfeksi oleh CT menunjukan gejala keluarnya

secret vagina, perdarahan, disuria,dan nyeri panggul. Dampak pada

kehamilan dapat mengakibatkan abortus spontan, kelahiran premature dan

kematian perinatal. Oleh karena itu, untuk perempuan hamil dengan risiko

tinggi juga dianjurkan untuk melakukan skrining terhadap infeksi CT pada

saat kunjungan awal antenatal dan juga pada trimester III kehamilan.

3. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan penyakit protozoa yang disebabkan oleh

trichomonas vaginalis (TV), biasanya ditularkan melalui hubungan seksual

dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah baik pada wanita

maupum pria. Gejala yang dikeluhkan oleh wanita adalah keputihan, gatal,

dan iritasi. Tanda dari infeksi tersebut meliputi duh tubuh vagina (42 %),

Askeb Kelompok 12 80

Page 81: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

bau (50 %), dan edema atau eritema (22-27 %). Kolpitis makularis

(strawberry cervix) merupakan tanda klinik yang spesifik pada infeksi ini.

Gejala klinik pada perempuan hamil tidak banyak berbeda dengan keadaan

tidak hamil. Akantetapi bila ditemukan infeksi TV pada trimester II

kehamilan dapat mengakibatkan premature, BBLR, dan abortus.

4. Vaginosis bacterial

Vaginosis bacterial adalah syndrome klinik akibat pergantian

lactobasillus Spp penghasil H2O2 yang merupakan flora normal vagina

dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi (seperti: bacteroides Spp,

Mobiluncus Spp, Gardnerella Vaginalis, dan mycoplasma hominis).

Perempuan dengan vaginosis bacterial dapat tanpa gejala atau mempunyai

keluhan dengan bau vagina yang khas yaitu amis, terutama pada

waktu/setelah senggama. Bau tersebut disebabkan adanya amin yang

menguap bila cairan vagina menjadi basa.

Vaginosis bacterial telah diasosiasikan dengan gangguan kehamilan

termasuk abortus spontan pada kehamilan trimester I dan II, kelahiran

premature, persalinan premature, BBLR, korioamnionitis, endometritis

pascapersalinan dan infeksi luka pascaoperasi sesar.

Diagnosis ditegakan berdasarkan kriteria Amsel yaitu adanya tiga dari

empat tanda-tanda berikut:

Cairan vagina homogeny, putih keabu-abuan,dan melekat pada

dinding vagina.

PH vagina >4,5.

Sekter vagina berbau amis sebelum atau setelah penambahan KOH

10 % (Whiff test)

Clue sells pada pemeriksaan mikroskopik

5. Sifilis

Askeb Kelompok 12 81

Page 82: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Sifilis merupakan penyakit infeksi sistemik disebabkan oleh

troponema pallidum yang dapat mengenai seluruh organ tubuh, mulai dari

kulit, mukosa, jantung, hingga susunan saraf pusat. Sifilis biasanya

ditularkan melalui kontak seksual dan dapat juga secara vertical pada masa

kehamilan.

6. Genital warts (kutil kelamin)

Genital warts juga dikenal sebagai kondilomata akuminata yang

disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Lesi dapat berproliferasi

selama kehamilan dan sering mengalami regresi spontan setelah persalinan.

Tidak ada komplikasi kehamilan yang disebabkan hPV. Terapi dapat

dipertimbangkan, terutama pada pasien simptomatik, karena lesi dapat

menjadi rapuh ketika berproliferasi selama kehamilan dan mengganggu

proses persalinan.

7. Herpes genital

Herpes Genitalia (HG) merupakan IMS yang disebabkan oleh virus

merupakan penyebab ulkus genital tersering. Gejala biasanya diawali

dengan rasa terbakar dan gatal di daerah lesi yang terjadi beberapa jam

sebelum timbulnya lesi. Transmisi virus dapat terjadi melalui kontak seksual

Askeb Kelompok 12 82

Page 83: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

dengan pasangan yang telah terinfeksi, tetapi dapat juga secara vertical dari

ibu kepada janin yang dikandungnya.

Dampak ISR/IMS pada ibu hamil

Dampak IMS pada kehamilan tergantung pada organism penyebab,

lamanya infeksi, dan usia kehamilan pada saat perempuan terinfeksi. Hasil

konsepsi yang tidak sehat seringkali terjadi akibat IMS, misalnya kematian

janin (abortus spontan atau lahir mati), bayi berat lahir rendah (akibat

prematuritas, atau retargasi pertumbuhan janin dalam rahim), dan infeksi

congenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia neonatus, dan retardasi

mental).

Kematian janin, baik dalam bentuk abortus spontan maupun lahir

mati, dapat ditemukan pada:

20-25 % ibu hamil yang menderita sifilis dini.

7-54 % ibu hamil dengan herper genital primer.

4-10 % pada ibu hamil yang tidak menderita ISR.

BBLR dapat dijumpai pada:

10-25 % ibu hamil dengan vaginosis bacterial.

11-15 % pada perempuan dengan trikomoniasis.

30-35 % pada ibu hamil dengan herpes genital primer

15-50 % ibu hamil dengan sifilis dini.

2-12 % pada perempuan hamil tanpa IMS/ISR

Infeksi kongenital atau perinatal tidak ditemukan pada perempuan

hamil tanpa ISR dan dapat ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh:

40-70 % perempuan hamil dengan infeksi klamidia.

30-68 % perempuan hamil dengan gonore.

40-70 % perempuan hamil dengan sifilis dini.

30-50 % perempuan hamil dengan herpes genital primer.

Askeb Kelompok 12 83

Page 84: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

2.4.7 Menetapkan jadwal kunjungan sesuai dengan tahap perkembangan

kehamilan

Menurut Manuaba:

1) Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda persalinan

2) Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan

3) Diet 4 sehat 5 sempurna

4) Pemeriksaan USG

5) Imunisasi TT2

6) Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi

hamil trimester III

7) Rencana pengobatan

8) Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang

melahirkan

Menurut WHO (JHPIEGO, 2003)

Selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu

ke 36) dilakukan dua kali kunjungan.

2.5 Contoh Kasus

2.5.1 Kasus Trimester I

Ny. B usia 25 tahun, datang ke bidan M tanggal 09-11-2010 dengan

tujuan untuk memeriksakan kehamilannya. Ini adalah kehamilannya yang

pertama dan tidak pernah mengalami keguguran, HPHT 07-09-2010. Ini

merupakan kunjungan antenatalnya yang kedua kalinya. Pasien mengatakan

bahwa kehamilannya ini terasa mengganggu aktivitasnya sehari-hari, karena

pasien mengeluhkan sering mual-muntah terutama di pagi hari dan pada saat

mencium bau masakan yang menurutnya menyengat. Sehingga ibu malas untuk

makan. Dan ibu mengeluh sering pusing pada saat bangun tidur. Ibu

mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit keturunan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan bahwa TD: 100/70 mmHg, N: 72

x/menit, R: 20 x/menit, S: 36,50 C. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan

kelainan.

Askeb Kelompok 12 84

Page 85: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan?

Jawab:

1. Pengumpulan Data Subjektif

Anamnesa

- Identitas

Istri Suami

Nama : Ny. B Tn. M

Usia : 25 tahun 31 tahun

Pekerjaan : ibu rumah tangga buruh bangunan

Pendidikan : SMA SMA

Alamat : Pasir hayam RT/RW 02 / 03, kec: Pasir hayam, kab:

Cianjur

Keluhan : sering mual-muntah terutama di pagi hari dan pada saat

mencium bau masakan yang menurutnya menyengat.

Sehingga ibu malas untuk makan. Dan ibu mengeluh sering

pusing pada saat bangun tidur.

Riwayat haid:

Menarche : 13 tahun

Lamanya haid : 5-7 hari

Nyeri haid: ada

Haid terakhir : 07-09-2010

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: tidak ada

Kehamilan yang sekarang:

Mengalami mual muntah tapi yang mengganggu aktivitas.

Mengalami pusing pada saat bangun tidur.

Askeb Kelompok 12 85

Page 86: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Riwayat kesehatan keluarga :

Penyakit keturunan: tidak ada

Penyakit kronis : tidak ada

2. Pengumpilan data objektif

a. Keadaan umum: kompos mentis

b. Tanda- tanda vital:

TD: 100/70mmHg

N : 72 x /menit

R : 20 x/menit

S : 36,50C

c. Pemeriksaan umum:

Kepala : tidak ada deformitas

Mata : tidak anemis

Oedema muka : tidak ada

Farises: tidak ada

Reflex patella : +

d. Pemeriksaan labolatorium

Darah

Golongan darah : B

Hb : 10 g/dl

e. Pemeriksaan khusus obtstetri : tidak dilakukan

3. Assesment

Diagnosa :G1P0A0, gravida 9-11 minggu, dengan keluhan yang

fisiologis.

Masalah : mual-muntah di pagi hari dan apabila mencium bau

masakan yang menyengat sehingga malas untuk makan, serta pusing

saat bangun tidur.

Kebutuhan : konseling mengenai kebutuhan gizi ibu hamil pada

trimester I, cara mengatasi mual-muntah, dan cara mengatasi pusing

saat bangun tidur.

Askeb Kelompok 12 86

Page 87: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

4. Planning

Memberitahukan keadaan klien yang sebenarnya bahwa keadaanya

masih dalam batas normal. Dan memberitahukan bahwa keluhan yang

dirasakan klien adalah keluhan yang fisiologis. (Ibu mengerti dengan

apa yang dikatakan oleh bidan).

Memberikan konseling tentang nutrisi bagi ibu hamil. Dan

memberitahu cara mengatasi mual-muntah di pagi hari serta mual-

muntah pada saat mencium bau masakan yang menyengat. (Ibu

mengerti dengan apa yang dikatakan oleh bidan dan bersedia

mengikuti saran bidan).

Memberikan konseling mengenai mobilisasi pada ibu hamil untuk

mengurangi pusing pada saat bangun tidur. (Ibu mengerti dan bersedia

mengikuti saran bidan)

Memberitahukan jadwal kunjungan selanjutnya, yaitu 4 minggu

kemudian. (Ibu mengerti).

2.5.2 Kasus Trimester II

Ibu N 25 tahun datang ke bidanpada tanggal 07 November 2010 untuk

dilakukan pemeriksaan antenatal. Ini merupakan kehamilannya yang kedua dan

tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya, usia kehamilan ibu

diperkirakan 22 minggu 3 hari, dengan HPHT 02 Juni 2010 ibu mengeluh selalu

merasa pusing setelah bangun dari duduk dan sering merasa kesemutan. Setelah

dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital,

TD: 110/90 mmHg, N: 88 x/menit

S: 37,10 C R: 20 x/menit

Selain itu setelah dilakukan pemeriksaan leopold di dapatkan:

Leopold I: teraba lunak, kurang bundar dan kurang melenting

Leopold II: teraba bagian-bagian kecil disebelah kanan perut ibu.

Leopold III: bagian terbawah janin masih dapat digoyangkan, teraba keras.

Leopold IV: bagian terbawah belum memasuki pintu atas panggul

Terdapat varises di kaki sebelah kiri ibu.

Askeb Kelompok 12 87

Page 88: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan?

Jawab:

1. Pengumpulan data subjektif

Anamnesa

Istri Suami

Nama : Ny. N Tn. A

Usia : 25 tahun 31 tahun

Pekerjaan : ibu rumah tangga buruh bangunan

Alamat : pasir hayam RT/RW 02 / 03, kec: Pasir hayam, kab:

Cianjur

Keluhan : sering merasa pusing setelah beranjak dari duduk dansering

merasa kesemutan.

Riwayat haid:

Menarche : 14 tahun

Lamanya haid : 6-7 hari

Nyeri haid: tidak ada

Haid terakhir : 02 juli 2010

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: tidak ada

Kehamilan yang sekarang:

Mengalami mual muntah tapi tidak mengganggu aktivitas.

Mengalami pusing, dan

Merasa kesemutan pada kaki

Riwayat kesehatan keluarga :

Penyakit keturunan: tidak ada

Penyakit kronis : tidak ada

Askeb Kelompok 12 88

Page 89: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

2. Pengumpilan data objektif

a. Keadaan umum: kompos mentis

b. Tanda- tanda vital:

Tekanan darah: 110/80mmHg

Suhu: 37.1

Nadi: 88x /menit

Respirasi : 20x/menit

c. Pemeriksaan umum:

Kepala: tidak ada deformitas

Mata : tidak anemis

Oedema : tidak ada

Pemeriksaan leopold

- Leopold I: teraba lunak, kurang bundar dan kurang

melenting

- Leopold II: teraba bagian-bagian kecil disebelah kanan

perut ibu.

- Leopold III: bagian terbawah janin masih dapat

digoyangkan, teraba keras.

- Leopold IV: bagian terbawah belum memasuki pintu atas

panggul

Farises: ada ( kaki kiri )

Reflex patella : +

d. Pemeriksaan labolatorium

Darah

Golongan darah : A

Hb:10g/dl

e. Pemeriksaan khusus obtstetri

DJJ : 140x/menit

3. Assessment

Diagnose :G2PIA0, gravida 22 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup,

intera uterin dengankeluhan fisiologis.

Masalah : pusing setelah beranjak dari duduk dan kesemutan.

Askeb Kelompok 12 89

Page 90: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Kebutuhan: konseling bagaimana beranjak/ bangun yang benar untuk

ibu hamil serta cara mengatasi kesemutan (ambulasi dan body

mekanik).

4. Planning

Memberitahukan ibu tentang cara ambulasi yang benar untuk

mengatasi keluhanya (ibu mengerti dan dapat memperaktekannya).

2.5.3 Kasus Trimester III

1. Kasus 1: Ny. A, seorang ibu rumah tangga, usia 20 tahun datang ke bidan

untuk pemeriksaan antenatal. Ini merupakan kehamilannya yang pertama dan

tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya, usia kehamilannya

diperkirakan berusia 31 minggu, HPHT 1 April 2010. ibu mengeluh susah

buang air besar sejak 3 hari lalu, cepat lelah dan merasa pusing jika duduk

atau berdiri terlalu lama. Dilakukan pemeriksaan dengan hasil TD: 120/80

mmHg, S: 36,2oC, N: 78 x/menit, R: 21 x/menit. Hasil pemeriksaan

laboratorium yaitu Golongan darah: O dan Hb: 8 g/dl

Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan ?

a. Pengumpulan data subjektif

Nama: Ny. A

Usia: 20 tahun

Pekerjaan: ibu rumah tangga

Alamat: Agrabinta, Cianjur

Keluhan: susah buang air besar dan lemas

Riwayat haid:

Menarche: usia 13 tahun

Siklus: 28 hari

Lamanya haid: 7 hari

Nyeri haid : ada

Haid terakhir: 1 April 2010

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: tidak ada

Askeb Kelompok 12 90

Page 91: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Kehamilan sekarang:

Mengalami mual muntah pada trimester awal

riwayat kesehatan keluarga:

penyakit keturunan: tidak ada

b. Pengumpulan data objektif

a. Keadaan umum: compos mentis

b. Tanda- tanda vital:

Tekanan darah: 120/80 mmHg

Suhu: 36,2oC

Nadi: 78 x/menit

Respirasi: 21 x/menit

c. Pemeriksaan umum yang dipandang perlu:

Kepala: tidak ada deformitas atau benjolan.

Mata: konjungtiva pucat.

Lidah : pucat, kotor.

Oedema: tidak ada

Reflex patella: +

d. Pemeriksaan laboratorium

Darah:

Golongan darah: O

Hb: 8 g/dl

e. Pemeriksaan khusus obstetric:

Inspeksi:

Muka: terdapat kloasma gravidarum

Dinding abdomen : terdapat linea nigra

Tinggi pundus uteri: pertengahan antara proc. Xyphoideus

dan pusat

Palpasi:

Payudara: teraba lebih menegang

Leopold I: teraba lunak, kurang bundar dan kurang melenting

Leopold II: teraba bagian-bagian kecil disebelah kanan perut

ibu.

Askeb Kelompok 12 91

Page 92: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Leopold III: bagian terbawah janin masih dapat digoyangkan,

teraba keras.

Leopold IV: bagian terbawah belum memasuki pintu atas

panggul.

Auskultasi:

DJJ: 130 x/menit

Bising usus ibu: 8 x/menit

c. Assesment

Diagnose : G1P0A0, gravid 31 minggu, janin tunggal hidup intra uterin

dengan anemia ringan

Masalah potensial: anemia berat

Tindakan segera: pemberian tablet penambah darah

d. Planning

Memberitahukan keadaan ibu yang sebenarnya. Ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan bahwa ibu mengalami sembelit yang biasa

terjadi pada trimester III dan anemia sedang.

Menyarankan ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan berserat

seperti buah dan sayuran. Ibu dapat memahami penjelasan yang

diberikan.

Memberikan ibu tablet Fe untuk meningkatkan Hb ibu. Ibu bersedia.

Menyarankan ibu untuk banyak beristirahat. Ibu mengerti.

Memberitahukan ibu jadwal kunjungan yang selanjutnya. Ibu

mengerti.

2. Kasus 2

Ny. B, seorang ibu rumah tangga, usia 18 tahun datang ke bidan untuk

memeriksakan kehamilannya. Ini merupakan kehamilannya yang pertama

dan tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya, usia kehamilannya

diperkirakan berusia 30 minggu, HPHT 7 April 2010. Ibu mengeluh sering

sakit kepala.

Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan ?

1. Pengumpulan data subjektif

Askeb Kelompok 12 92

Page 93: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Nama: Ny. B

Usia: 18 tahun

Alamat: Cidaun, Cianjur

Pekerjaan: ibu rumah tangga

Keluhan; sakit kepala yang hebat dan mata berkunang-kunang

Riwayat haid:

Menarche: usia 13 tahun

Siklus: 28 hari

Lamanya haid: 7 hari

Nyeri haid : ada

Haid terakhir: 7 april 2010

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: tidak ada

Kehamilan sekarang:

Mengalami mual muntah pada trimester awal

riwayat kesehatan keluarga:

penyakit keturunan: keluarga memiliki riwayat hypertensi.

2. Pengumpulan data objektif

a. Keadaan umum: compos mentis

b. Tanda- tanda vital:

Tekanan darah: 140/90mmHg

Suhu: 36,2oC

Nadi: 78 x/menit

Respirasi: 21 x/menit

c. Pemeriksaan umum yang dipandang perlu:

Kepala: tidak ada deformitas atau benjolan.

Mata: konjungtiva merah muda

Oedema: + di tangan dan di tungkai

Reflex patella: +

d. Pemeriksaan laboratorium

Askeb Kelompok 12 93

Page 94: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Darah:

Golongan darah: O

Hb: 11 g/dl

urin

Protein urin: +

e. Pemeriksaan khusus obstetric:

Inspeksi:

Muka: terdapat kloasma gravidarum

Dinding abdomen : terdapat linea nigra

Tinggi pundus uteri: pertengahan antara proc.

Xyphoideus dan pusat

Palpasi:

Payudara: teraba lebih menegang

Leopold I: teraba lunak, kurang bundar dan kurang

melenting

Leopold II: teraba ada tahanan, keras seperti papan

disebelah kanan perut ibu.

Leopold III: bagian terbawah janin masih dapat

digoyangkan, teraba keras.

Leopold IV: bagian terbawah belum memasuki pintu atas

panggul.

Auskultasi:

DJJ: 130 x/menit

Bising usus ibu: 24 x/menit

3. Assesment

Diagnosa : G1P0A0, gravid 30 minggu, janin hidup tunggal intrauterine

dengan preeklampsi ringan.

Masalah potensial : preeklampsi berat

Kebutuhan : konseling tentang nutrisi dan pemantauan tekanan darah

4. Planning

Menjelaskan keadaan ibu yang sebenarnya bahwa ibu mengalami

preeklampsi ringan. Ibu dapat memahami.

Askeb Kelompok 12 94

Page 95: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Menelaskan kemungkinan masalah potensial yang dapat terjadi dan

tanda-tandanya. Ibu dapat memahami penjelasan yang diberikan.

Memberikan konseling tentang nutrisi bagi ibu hamil dan diet rendah

garam. Ibu memahami penjelasan.

Memberikan konseling tentang mobilisasi pada ibu untuk mengurangi

pusing dan sakit kepala. Ibu mengerti.

Melakukan pemantauan tekanan darah ibu. Ibu bersedia.

Memberitahukan jadwal kunjungan ibu yang selanjutnya. Ibu

mengerti.

BAB III

KESIMPULAN

Askeb Kelompok 12 95

Page 96: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di

dalam tubuhnya, masa ini merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seorang

wanita karena terjadi banyak perubahan baik secara fisik maupun psikologi. Tugas seorang

bidan adalah memberikan asuhan yang komprehensif atau asuhan yang menyeluruh pada

ibu hamil yang dimulai dari trimester I, trimester II dan trimester III, memahami segala

kebutuhannya dan mengantisipasi bahaya yang mungkin terjadi selama kehamilan tersebut

agar dalam proses menjalani kehamilannya ibu tidak mengalami penyulit-penyulit yang

dapat mengganggu perkembangan janin.

Selain itu bidan harus memberikan jadwal kunjungan pada ibu, agar asuhan yang

diberikan komprehensif dan berkesinambungan. Sehingga keadaan dan perkembangan ibu

serta janinnya dapat terpantau dan dapat mendeteksi secara dini kemungkinan bahaya yang

akan terjadi di setiap trimesternya. Dan bidan harus mampu memberikan pendidikan

kepada ibu saat kehamilan berlangsung, yang meliputi:

Pendidikan mengenai nutrisi ibu hamil

Pendidikan mengenai sekualitas ibu hamil

Kebutuhan istirahat

Ketidaknyamanan di setiap trimester

Personal hygiene

Tanda bahaya di setiap trimester.

DAFTAR PUSTAKA

Askeb Kelompok 12 96

Page 97: 50071249 Makalah Askeb Kel 14

A.I.,Novaria & T.P Budi. 2007. Tips Serdas Dalam Kehamikan. Yogyakarta: Oryza

Cunningham, Gary, dkk. 2006. Obstetri Williams edisi 21. Jakarta: EGC

Depkes RI. 2003. Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan Di Rumah Sakit Dan Puskesmas.

Jakarta: Direktorat Keperawatan & Teknisian Medik, Direktorat Jenderal Pelayanan

Medik

Fitrianingsih, Dwi dan Akhsin Zulkoni. 2009. FARMAKOLOGI Obat-obat Dalam Praktek

Kebidanan. Yogyakarta: Mulia Medika

Hadi, Endang Susilowati. 2006. Lebih Jauh Tentang Kehamilan. Jakarta: Edsa Mahkota

Indriarti, M.T. 2008. Senam Hamil & Ballita. Yogyakarta: Cemerlang Publishing

Matteson, Peggy Sherblom. 2001. Women’s Health During The Childbearing Years. USA:

Mosby

Ronosulistyo, Hanny dan Amiruddin Aam. 2007. Kehamilan yang Didamba. Bandung:

Khazanah Intelektual

Stoppard, Miriam. 2006. Buku Pintar Kehamilan. Magelang: Pustaka Horizone

http://ayurai.wordpress.com/2009/04/04/askeb-ancpemeriksaan-kehamilan/

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_folat

http://ucin-rastafara.blogspot.com/2009/05/mengembangkan-perencanaan-asuhan.html

http://wongapik.com/kesehatan/54-10-makanan-kaya-asam-folat-untuk-tubuh-kita.html

http://www.bayisehat.com/pregnancy-mainmenu-39/216-pentingnya-asam-folat.html

http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20ANTENATAL.pdf

Askeb Kelompok 12 97