Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

23
MAKALAH ASKEB IMUNISASI HEPATITIS-0 Disusun Oleh : 1. Desi mariyaningsih ( B11 009) 2. Kartika Eka Sakti (B11 027) DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Transcript of Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

Page 1: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

MAKALAH ASKEB

IMUNISASI HEPATITIS-0

Disusun Oleh :

1. Desi mariyaningsih ( B11 009)

2. Kartika Eka Sakti (B11 027)

DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2013

Page 2: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seluruh alam. Atas rahmat dan hidayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul imunisasi hepatitis-0 . Makalah ini

ditulis untuk memenuhi tugas presentasi.Makalah ini dimaksudkan agar para mahasiswa

khususnya kebidanan dapat lebih mudah memahami dan mengerti tentang imunisasi

hepatitis-0.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari

uluran tangan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, petunjuk, saran, dorongan, dan

bantuan materil maupun moril yang sangat berharga.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai

dengan kemampuan dan waktu yang penulis miliki sekalipun pada akhirnya karya tulis ini

masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat menghargai saran dan kritik yang bersifat

membangun bagi kesempurnaan di masa mendatang. Penulis berharap karya tulis ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis maupun para pembaca khususnya mahasiswa Kebidanan.

Surakarta, Januari 2012

Page 3: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………… 2

C. Tujuan ……………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

INFEKSI MASA NIFAS

A. Pengertian infeksi masa nifas………………………………………………………… 3

B. Cara terjadi infeksi masa nifas………………………………………………………. 3

C. Factor predisposisi infeksi masa nifas………………………………………………. 4

D. Golongan infeksi Masa nifas ………………………………………………………. 4

E. Pencegahan infeksi Masa nifas……………………………………………………..

F. Pengobatan infeksi Masa Nifas…………………………………………………….

BAB III  KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 9

b. Saran………………………………………………………………………………… 9

Daftar Pustaka

Page 4: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.

Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit : Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis B dan untuk mencegah  penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.

Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen.Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi.Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan.Berhasil tidaknya tubuh memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada jumlah zat anti yang dibentuk.

Pada umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kuat. Antigen yang kuat ialah jenis kuman ganas.Virulen yang baru untuk pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu anak anda akan menjadi sakit bila terjangkit kuman ganas.Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat.Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk mengatasinya.Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai membuat zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi, anak anda terhindar dari ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan pengobatan.Dengan dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak memberikan reaksi perlawanan terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan kimia) yang mungkin akan merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi, setelah beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuh pun menurun. Agar tubuh tetap kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak terseut harus mendapat suntikan/imunisasi ulangan.

B. Rumusan Masalah

Page 5: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. "Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh," ujarnya.Imunisasi merupakan salah satu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak dengan cara vaksin ke dalam tubuh. Tujuan imunisasi sendiri adalah agar tubuh terlindung dari beberapa penyakit berbahaya.Jikapun bayi dan anak sakit, dapat menghindarkan dari perkembangan penyakit yang menyebabkan cacat atau meninggal dunia.Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit.Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi.Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.Vaksin secara umum cukup aman.Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul.Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.

B. Reaksi Antigen-antibodi

Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen. Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi.Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan.Berhasil tidaknya tubuh memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada jumlah zat anti yang dibentuk.Pada umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kuat. Antigen yang kuat ialah jenis kuman ganas.Virulen yang baru untuk pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu anak anda akanmenjadi sakit bila terjangkit kuman ganas.Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat.Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk mengatasinya.Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai membuat zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi, anak anda terhindar dari ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan pengobatan.Dengan dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak memberikan reaksi perlawanan

Page 6: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan kimia) yang mungkin akan merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi, setelah beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuh pun menurun. Agar tubuh tetap kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak tersebut harus mendapat suntikan/imunisasi ulanganSebagai ringkasan mengenai pengertian dasar Imunologi ialah:

1. Bila ada antigen (kuman, bakteri, virus, parasit, racun kuman) memasuki tubuh, maka tubuh akan berusaha untuk menolaknya. Tubuh membuat zat anti yang berupa antibodi atau antitoksin

2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen, berlangsung lambat dan lemah, sehingga tidak cukup banyak antibodi terbentuk.

3. Pada reaksi atau respons yang kedua, ketiga dan seterusnya tubuh sudah lebih mengenal jenis antigen tersebut. Tubuh sudah lebih pandai membuat zat anti, sehingga dalam waktu yang lebih singkat akan dibentuk zat anti cukup banyak.

4. Setelah beberapa waktu, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang. Untuk mempertahankan agar tubuh tetap kebal, perlu diberikan antigen/ suntikan/imunisasi ulang.Ini merupakan rangsangan bagi tubuh untuk membuat zat anti kembali.

Di manakah zat anti tersebut dibentuk tubuh yaitu pada tempat-tempat yang strategis terdapat alat tubuh yang dapat memproduksi zat anti. Tempat itu adalah hati, limpa , kelenjar timus dan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening misalnya, tersebar luas di seluruh jaringan tubuh, seperti di sekitar rongga hidung dan mulut, leher, ketiak, selangkangan, rongga perut.“Amandel” atau tonil merupakan kelenjar getah bening yang terdapat pada rongga mulut sebelah dalam.Berbagai alat tubuh yang disebutkan tadi merupakan pusat jaringan terbentuknya kekebalan pada manusia. Kerusakan pada alat ini akan menyebabkan seringnya anak terserang berbagai jenis infeksi: lazimnya dikatakan “daya tahan tubuh anak merendah”.

C. Jenis Vaksin

Dibawah ini macam-macam jenis vaksin diantaranya:a.  Vaksin Polio

b.  Vaksin Campak

c.  Vaksin BCG

d.  Vaksin Hepatitis B

e.  Vaksin DPT, TT, dan DT

Page 7: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

D. Imunisasi aktif dan pasif

Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis imunisasi :

a. Imunisasi pasif (passive immunization)Imunisasi pasif ini adalah “Immunoglobulin” jenis imunisasi ini dapat mencegah penyakitcampak (measles pada anak-anak).

b. Imunisasi aktif (active immunization)Imunisasi yang diberikan pada anak adalah : Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B

Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi aktif dan imunisasi pasif ialah:

a) Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam tubuh harus meningkat; pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang agak lebih lama untuk membuat zat anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif.

b) Kekebalan yang terdapat pada imunisasi aktif bertahan lama (bertahun-tahun), sedangkan pada imunisasi pasif hanya berlangsung untuk 1 – 2 bulan.

Jadwal Pemberian Imunisasi

VaksinPemberian Imunisasi

Selang Waktu Umur

BCG 1 x 0 – 11 bulan

DPT 3 x (1, 2, 3) 4 mgg 2 – 11 bulan

Polio 4x (1, 2, 3, 4) 4 mgg 0 – 11 bulan

Campak 1 x 9 – 11 bulan

Hep. B 3 x (1, 2, 3) 4 mgg 0 – 11 bulan

E. Hepatitis B

Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 2,8°C.

Imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir, mengingat paling tidak 3,9% hamil merupakan pengidap hepatitis dengan resiko transmisi maternal kurang lebih 45%.

Cara penularan penyakit hepatitis ini melalui:

1) Inokulasi parenteral, melalui alat-alat kedokteran, darah, ataupun jaringan2) Hubungan seksual

Page 8: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

3) Dari ibu kepada bayinya, pada umumnya tejadi pada proses persalinan, dapat pula transplacenta ataupun pada saat postnatal melalui ASI

4) Penularan horizontal pada anak, walaupun sering terjadi

Lokasi penyuntikan imunisasi Hepatitis B secara intramuscular pada bayi dipaha lewat anterolateral dan pada anak dilengan

F. JADWAL IMUNISASI HEPATITIS B

1. Imunisasi awal diberikan kurang – kurangnya 12 jam setelah lahir. Dilanjutkan pada usia 1 bulan dan usia 3 – 6 bulan

2. Vaksinasi awal atau primer diberikan sebanyak 3 kali . jarak anatar suntikan 1 dan 2 adalah 1 – 2 bulan, sedangkan pada suntikan 3 diberikan dengan jarakn 6 bulan dari suntikan 1

3. Pemberian booster diberikan 5 tahun kemudian, namun masih belum ada kesepakatan

4. Dianjurkan melakukan pemeriksaaan anti – Hb sAg pasca imunisasi setelah 3 bulan imunisasi terakhir

5. Skrining pravaksinasi hanya dianjurkan pada pemberian imunisasi secara individu sedangkan pada suntikan massal tidak dianjurkan

G. EFEK SAMPING HEPATITIS B

Efek samping yang terjadi pasca imunisasi hepatitis B pada umumnya ringan, hanya berupa nyeri, bengkak, panas, mual dan nyeri sendi maupun otot.

H. CARA PENYUNTIKAN IMUNISASI HEPATITIS B

1. Cuci tangan

2. Menyiapkan vaksin, dengan menutup tutup vaksin kedalam hingga berbunyi klik

3. Mengatur posisi bayi dan membuka pakaian bayi pada daerah yang akan disuntik

4. Menentukan daerah suntukan di daerah sepertiga dibagian atas paha bagian luar

5. Antisepsis permukaan kulit yang akan disuntik atau usap dengan kassa steril atau DTT dengan cara dari tengah ke luar secara melingkar sekitar 5 cm

6. Siapkan spuit penutup, lepaskan cup sambil menunggu antiseptik mengering

7. Menyuntikan jarum perlahan – lahan dengan luvang mengarah keatas membentuk sudut 90 0

8. Masukkan obat perlahan – lahan

9. Menarik jarum suntuk dengan cepat setelah semua obat masuk

10. Menekan daerah suntikan menggunakan kassa steril atau DTT

Page 9: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

11. Bereskan alat

12. Rapikan bayi

13. Cuci tangan

Page 10: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

3.1     PENGKAJIAN

Anamnesa tanggal : 20 Maret 2007 Jam : 08.00 WIB Oleh : Ari setiyarini

A. Data Subjektif

1.  Identitas

Nama bayi                         :           By “S”

Tempat dan tanggal lahir :   Surabaya, 6 Maret 2007

Umur                                 :           2 minggu

Jenis kelamin                      :           Perempuan

Nama ibu : Ny. “N” Nama ayah : Tn. “L”Umur : 28 th Umur : 30 thSuku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa : Jawa / IndonesiaAgama : Islam Agama : IslamPendidikan : SMA Pendidikan : SMAPekerjaan : IRT Pekerjaan : SwastaAlamat : Medokan Utara III Alamat : Medokan Utara III

2.  Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya dan pada saat ini bayinya dalam keadaan sehat.

3.  Riwayat penyakit sekarang

Ibu klien mengatakan bayinya dalam keadaan sehat

4.  Riwayat penyakit keluarga

Ibu klien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular dan menurun dan menahun seperti TBC, Hepatitis B, Asma, Jantung, Diabetes Militus, Hipertensi.

5.  Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No.Suami ke

Usia kehamilan

Jenis

PersalinanPenolong ♀/ ♂ BB/PB

Umur Sekarang

Meneteki KB

Page 11: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

1 1 9 bln Spontan BBidan ♀2800 kg/ 49 cm

2 minggu 2 minggu -

6.  Riwayat imunisasi yang lalu

Ibu klien mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis I, polio I tanggal 07 – 03 – 2007.

7.  Pola aktivitas sehari-hari

a.  Pola nutrisi

Ibu klien mengatakan bayinya minum ASI dan diberi sesuai dengan kebutuhan bayi

b.  Pola aktivitas

Ibu klien mengatakan bayinya aktif, tidak lemah, jika dipanggil memberi respon, menangis seperti biasa, reflek normal, dan pergerakannya banyak.

c.  Pola eliminasi

BAB  :    Ibu klien mengatakan bayinya BAB 1 x / hari, lembek, warna kuning tengguli.

BAK :    Ibu klien mengatakan bayinya BAK 5 – 6 x  / hari, cair, warna kuning, lancar, bau pesing.

d.  Pola istirahat

Ibu klien mengatakan bayinya tidur ± 19 jam.

e.  Personal hygiene

Ibu klien mengatakan bayi mandi 2 x / hari, ganti baju dan popok setiap buang air besar dan kecil.

B. Data Obyektif

1.  Pemeriksaan umum

a.  Keadaan umum     :    Baik

b.  Suhu                     :    365°C

c.  Pernafasan            :    32x / menit.

d.  Nadi                     :    140 x/menit

1. BB                       :     2900 gram

Page 12: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

2.  Pemeriksaan Fisik

a.  Kepala             :    Rambut bersih, tipis

b.  Mata                :    Simetris, tidak ikterus

c.  Telinga             :    Simetris

d.  Mulut               :    Simetris, tidak ada stomatitis

e.  Hidung             :    Simetris

f.   Leher               :    Tidak ada pembesaran vena jugularis

g.  Dada               :    Simetris

h.  Ekstremitas      :    Lengkap tidak ada kelainan, simetris

i.   Genetalia          :    Tidak ada kelainan.

3.2     INTERPRETASI DATA

Dx     :    bayi dengan imunisasi BCG

DS     :    Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya yang lahir 2 minggu lalu pada tanggal 6 Maret 2007 dan pada saat ini bayinya dalam keadaan sehat.

DO    :    Keadaan umum baik.

TTV  :    S        :    365°C

BB    :    2900 gr

RR    :    32 x / menit

PB     :    51 cm

N      :    140 x / menit

3.3     ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

3.4     IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

3.5     INTERVENSI

Page 13: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

Tgl/jam Diagnosa Intervensi Rasional

20-03-07

08.30

Bayi dengan imunisasi BCG

Tujuan      :     Setelah dilakukan imunisasi ±  10      menit diharapkan tidak terjadi komplikasi pada bayi.

Kriteria      : –  Timbul benjolan dengan diameter tidak lebih dari 0,5 cm.

-     KU : baik

-     TTV:

S   :    365°C

BB :    2900 gr

RR :    32 x / menit            PB :            51 cm

N   :    140 x / menit

Rencana tindakan

1.  Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan ibu.

1.  Menjalin kerjasama antara klien dengan petugas kesehatan.

2.  Siapkan imunisasi BCG 2.  Agar proses imunisasi berjalan lancar.

3.  Lakukan imunisasi BCG dengan teknik yang benar.

3.  Tidak terjadi kesalahan penyuntikan.

4.  Berikan HE tentang : 4.  Agar ibu tahu tentang keberhasilan dari imunisasi BCG

-     Perawatan luka bekas suntikan

-     Fisiologis imunisasi BCG

-     Komplikasi

5.  Jelaskan untuk kembali mendapatkan imunisasi selanjutnya.

5.  Ibu mengetahui bayinya masih memerlukan imunisasi yang lain.

6.  Ingatkan ibu klien untuk segera mengikuti KB.

6. Untuk menjaga kelahiran bayi sehingga memberi perhatian dan mengasuh secara

Page 14: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

optimal.

3.6     IMPLEMENTASI

Tgl / jam Diagnosa Implementasi

20-03-0708.30

Bayi dengan imunisasi BCG

1.    Melakukan pendekatan terapeutik pada klien dengan cara menyapa pasien dengan ramah, tanyakan keluhannya.

2.    Mempersiapkan imunisasi BCG

Mempersiapkan vaksin BCG, Spuit 1cc, kapas air DTT.

3.    Melakukan imunisasi BCG dengan teknik yang benar.

Tekniknya  :

a.   Mencuci tangan

b.  Menggedong bayi dengan lengan kanan atas di buka.

c.   Melakukan desinfeksi pada 1/3 lengan kanan atas dengan kapas air DTT.

d.  Melakukan penyuntikan secara IC (Intra Cutan).

e.   Memasukkan vaksin dengan dosis 0,05 ml.

4.    Memberikan HE tentang

-    Luka bekas imunisasi jangan ditekan.

-    1 minggu timbul seperti jerawat dibiarkan saja.

-    Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam.

1. Menjelaskan untuk kembali ketika bayi berusia 2 bulan (8 Mei 2007)  untuk mendapatkan imunisasi DPT I, HB II dan Polio.

6. Mengingatkan ibu klien untuk segera mengikuti KB.

Page 15: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

3.7     EVALUASI

Tanggal : 20-03-2007                                 Jam : 08.40

S   :    Ibu klien mengatakan bayinya sudah dilakukan imunisasi BCG.

O  :    Keadaan pasien baik.

S        :    365°C

N      :    140x / menit

RR    :    32 x / menit

BB    :    2900 gram

Terdapat gelembung bekas imunisasi pada lengan kanan.

A  :    Bayi dengan imunisasi BCG

P   :    1. Mengingatkan ibu HE tentang

- Luka bekas imunisasi jangan ditekan.

- 1 minggu timbul seperti jerawat dibiarkan saja.

- Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam.

1. Mengingatkan untuk kembali ketika bayi berusia 2 bulan (8 Mei 2007)  untuk mendapatkan imunisasi DPT I, HB II dan Polio.

2. Mengingatkan ibu klien untuk segera mengikuti KB untuk menjaga jarak kelahiran.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada By. S dengan imunisasi BCG di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya, dapat ditarik kesimpulan :

Dalam melakukan pengkajian perlu diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan diperluakn peran ibu sebagi orang tua sehingga diperoleh data yang menunjang untuk menerangkan diagnosa kebidanan.

Dalam analisa data dan menegakkan diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka.Adanya perubahan dan kesenjangan dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi bayi.

Page 16: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat direncanakan pada kasus nyata.Karena pada perencanaan disesuaikan dengan masalah yang ada pada saat itu sehingga masalah yang ada pada tinjauan kasus tidak direncanakan.

Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dan perencanaan, akan tetapi tidak semua rencana dapat dilaksanakan. Pada kasus nyata hanya dilakukan penyuluhan saja sehingga klien akan melakukan sendiri dirumah sesuai petunjuk.

Evaluasi merupakan tahap terakhir dari asuhan kebidanan yang mana setelah penulis mengadakan evaluasi pada By. S dengan imunisasi BCG di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya, maka diharapkan ibu klien bersedia kontrol jika obat sudah habis tapi bayi belum sembuh atau sewaktu-waktu jika ada keluhan sehingga dapat dideteksi lebih dini jika terjadi komplikasi.

4.2 Saran

Bagi petugas

Meningkatkan peranan bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pengajar kebidanan lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Bidan meningkatkan kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.

Bagi klien

Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik dari klien dalam usaha memecahkan masalah klien.

Bagi pendidikan

Supaya lebih memperhatikan mahasiswa ditempat praktek.Berusaha membimbing semua kelompok.

Bagi rumah sakit

Mempertahankan pelayanan yang sudah dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien.

Page 17: Makalah Askeb Imunisasi Hepatitis

DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan dan Kandungan. Jakarta: EGC.2. Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. 1985. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

3. Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

4. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

5. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Acuan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka