KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU...

49
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan Disusun Oleh : ELY VERIANI NIM : B10.017 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU...

Page 1: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI

DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Pendidikan D III Kebidanan

Disusun Oleh :

ELY VERIANINIM : B10.017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

ii

ii

Page 3: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

iii

iii

Page 4: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi

hepatitis B tahap pertama pada bayi di desa Ngembat Padas Sragen “. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapakan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada.

3. Ibu Desy Handayani, S.ST ,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Priyono, S.Sos., MM, selaku Kepala Desa Ngembat Padas Sragen

yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

5. Ibu yang mempunyai bayi di Posyandu desa Ngembat Padas Sragen yang

telah bersedia menjadi responden.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

iv

Page 5: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

v

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

v

Page 6: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah , Juli 2013

Ely Veriani

B10 017

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI

DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN

TAHUN 2013

xiii + 34 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

Latar belakang : Imunisasi merupakan suatu progam yang dengan sengaja

memasukan antigen lemah agar merangsang antibody keluar sehingga tubuh dapat

resisten terhadap penyakit tertentu. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti

lakukan di posyandu desa Ngembat Padas Sragen pada 10 ibu yang mempunyai

bayi terdapat 7 ibu tidak mengetahui tentang imunisasi Hepatitis B tahap pertama

dan 3 ibu sudah mengetahui tentang imunisasi Hepatitis B tahap pertama.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis

B tahap pertama pada bayi di posyandu desa Ngembat Padas Sragen.

Metode penelitian : Jenis penelitian yang dipakai adalah deskriptif kuantitatif,

penelitian ini dilaksanakan di posyandu desa Ngembat Padas Sragen, pada tanggal15 April 2013, sampel pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi

berjumlah 32 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh.Selanjutnya instrument penelitian menggunakan kuesioner tertutup yang sudah

diuji validitaskan dan teknik analisis data menggunakan teknik univariat.Hasil penelitian : Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi

Hepatitis B pada bayi di desa Ngembat Padas Sragen tahun 2013 adalah 9 orang(23,13%) berpengetahuan baik, 18 orang (56,25%) berpengetahuan cukup dan 5

orang (15,62%) berpengetahuan kurang.

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis b tahap

pertama pada bayi di Desa Ngembat Padas Sragen sebagian besar berpengetahuan

cukup 18 orang (56,25%).

Kata kunci : Pengetahuan, imunisasi hepatitis B

Kepustakaan : 22 Literatur (tahun 2002-2012)

vi

Page 7: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

vii

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya.(Terjemahan Q.S. Al Baqoroh : 286)

Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baiknya pelindung.

(Terjemahan Q.S. Ali Imron : 173)

Jangan hiraukan perkataan orang lain yang membuat kamu menyerah tetapi

tunjukan kamu tak seperti yang dia katakan

Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis

persembahkan kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta atas segala doa restu,

perhatian, cinta dan kasih sayang yang selalu

tercurah serta kesabaran dalam

membimbingku, terima kasih atas semua

pengorbanan dan doa ayah dan ibu agar aku

menjadi orang yang sukses.

2. My sister dan kedua adikku Adi, dan Rama

yang sudah mendukung dan membantuku

selama ini.

3. My love yang sudah menemani hidupku

4. My best friend dewi ambar (dewos), kauselalu menemani aku dan mendukung aku,

kita selalu bersama melewati hari-hari untukmenuntut ilmu dalam susah maupun senang ,

5. Seluruh teman-teman DIII kebidanan STIKesKusuma Husada angkatan 2010, suka dan

duka kita lewati bersama6. Almamater tercinta

vii

Page 8: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

viii

viii

Page 9: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

ABSTRAK................................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii

CURICULUM VITAE.............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 2

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 3

E. Keaslian Penelitian .............................................................. 4

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ..................................................................... 6

1. Pengetahuan................................................................... 6

ix

Page 10: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

x

2. Imunisasi……………………………………………. ..... 8

3. Imunisasi Hepatitis B...................................................... 10

B. Kerangka Teori...................................................................... 16

C. Kerangka Konsep.................................................................. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian......................................... 17

B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 17

C. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ................ 18

D. Instrumen Penelitian ......................................................... 19

E. Metode Pengumpulan Data ............................................... 22

F. Variabel Penelitian............................................................ 23

G. Definisi Operasional ......................................................... 23

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ............................... 24

I. Etika Penelitian................................................................. 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian ........................................... 28

B. Hasil penelitian ......................................................................... 28

C. Pembahasan .............................................................................. 29

D. Keterbatasan penelitian ............................................................. 32

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 33

B. Saran ........................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................... 16

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................. 16

xi

Page 12: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi Hepatitis B……………………………………. 15

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan .................................................................... 20

Tabel 3.2 Definisi Operasional .................................................................... 23

Tabel 4.1 tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis b

tahap pertama pada bayi di posyandu desa ngembat padas

sragen 2013................................................................................. 29

xii

Page 13: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Data Tabulasi Kuesioner Penelitian

Lampiran 15. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiii

Page 14: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

17

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Imunisasi merupakan suatu progam yang dengan sengaja memasukan

antigen lemah agar merangsang antibody keluar sehingga tubuh dapat resisten

terhadap penyakit tertentu ( Proverawati, 2010 ). Melalui penilaian vaksinasi

yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu menentukan besaran masalah yang

akan dicegah dengan vaksin, kajian vaksin yang akan dipergunakan secara

masal, menjaga keberadaan jumlah vaksin yang telah beredar dan menghitung

keuntungan serta kerugian dalam menerima vaksin baru. Pemberian vaksinasi

pada seorang bayi lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya. Imunisasi

hepatitis B pada bayi dapat mencegah kejadian hepatocarcinoma pada umur

produktif (30-40 tahun ). Sekitar 90% bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan

infeksi hepatitis B aktif akan mengalami infeksi virus hepatitis B, 95 % di

antaranya akan berkembang menjadi kronik dan menjadi kanker hati di

kemudian hari (Ranuh, 2011).

Infeksi virus hepatitis B (VHB) menyebabkan sedikitnya satu juta

kematian/tahun. Saat ini di seluruh dunia terdapat 350 juta penderita kronis

dengan 4 juta kasus baru/tahun. Infeksi pada anak umumnya asimtomatis

terapi 80%-95% akan menjadi kronis dan dalam 10 – 20 tahun akan menjadi

sirosis dan atau Karsinoma Hepato Selular (KHS). Di negara endemis, 80%

KHS disebabkan oleh VHB. Risiko KHS ini sangat tinggi bila infeksi terjadi

1

Page 15: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

2

pada usia dini. Dilain pihak terapi anti virus belum memuaskan terlebih pada

pengidap yang terinfeksi secara vertikal atau pada usia dini (Ranuh, 2011).

Berdasarkan data dari dinas kesehatan Sragen tahun 2012, terdapat

beberapa puskesmas yang masih dibawah target HB0 (Target s/d Bln April:

30%) diantaranya yaitu Plupuh II (29,8%), Gemolong (29,7%), Sambung

macan I (28,6%), Miri (27,8%) dan Sumberlawang (27,8%).

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa

Ngembat Padas Sragen pada bulan Oktober, jumlah ibu yang mempunyai

bayi 32 orang. Selanjutnya dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 10

ibu yang mempunyai bayi, terdapat 7 ibu yang tidak mengetahui tentang

imunisasi Hepatitis B tahap pertama dan tidak mengetahui bila bayinya sudah

diberi imunisasi Hepatitis B tahap pertama sedangkan 3 ibu sudah mengetahui

tentang imunisasi Hepatitis B tahap pertama serta mengetahui bila bayinya

sudah sudah diberi imunisasi Hepatitis B tahap pertama.

Berdasarkan latar belakang di atas ,diketahui bahwa masih rendahnya

tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B tahap

pertama pada bayi,maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Tahap

Pertama pada Bayi di Desa Ngembat Padas Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat

Pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B tahap pertama pada bayi di

Desa Ngembat Padas Sragen?”

Page 16: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

3

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B

tahap pertama pada bayi di desa Ngembat Padas Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis

B tahap pertama pada bayi di desa Ngembat Padas Sragen dengan

kategori baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis

B tahap pertama pada bayi di desa Ngembat Padas Sragen dengan

kategori cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis

B tahap pertama pada bayi di desa Ngembat Padas Sragen dengan

kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tingkat

pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B.

2. Bagi Diri Sendiri

Mendapatkan pengalaman yang nyata di masyarakat untuk mengetahui

tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B.

Page 17: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

4

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Untuk menambah referensi bacaan serta meningkatkan pengetahuan

dan wawasan bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya tentang

imunisasi hepatitis B.

b. Desa

Untuk meningkatkan pendidikan kesehatan terhadap masyarakat.

Khususnya pendidikan kesehatan tentang imunisasi pada bayi.

E. Keaslian Penelitian

Sejauh pengetahuan penulis belum ada penelitian yang sama dengan penelitian

yang penulis lakukan. Adapun penelitian yang menyerupai ini adalah :

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nesti Nurdianasari (2012) dengan judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio pada Bayi di BPS Warti

Suwaji Tawangsari Sukoharjo“. Desain penelitian metode deskriptif

kuantitatif. Berdasarkan analisis dan interpretasi data dapat diketahui bahwa

dari 30 responden diketahui 7 orang (23,33%) berpengetahuan baik, 19 orang

(63,33%) berpengetahuan cukup dan 4 orang (14,33%) berpengetahuan

kurang.

Perbedaan antara keaslian dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

penulis yaitu terletak pada sampel, jumlah sampel, hasil penelitian, lokasi

penelitian dan waktu penelitian. Sedangkan persamaannya dengan peneliti ini

tidak ada.

Page 18: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

5

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yaitu :

Bab 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang rumusan

masalah , tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,

dan sistematika penelitian.

Bab II TINJAUANPUSTAKA

Dalam bab ini terdiri dari tinjauan teori meliputi pengetahuan,

imunisasi, imunisasi hepatitis B, kerangka teori, dan kerangka

konsep.

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

alat/instrument penelitian, pengumpulan data, variable penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta

etika penelitian.

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil

penelitian serta keterbatasan penelitian.

Bab V PENUTUP

Dalam bab ini menjelaskan kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar

menjawab pertanyaan “Apa”. Apabila pengetahuan mempunyai sasaran

tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek

tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara

sistematis dan diakui secara umum, maka terbentuklah ilmu

pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita

dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki.

Selain pengalaman kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh

orang lain. Pengetahuan juga dari tradisi (Prasetyo, 2007).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurt Notoadmojo (2007), tingkat pengetahuan seseorang

secara rinci dibagi menjadi enam tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Kemampuan mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (Comprehention)

Kemampuan untuk memperjelas obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

6

Page 20: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

7

3) Aplikasi (Aplication)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi dan kondisi yang sebenarnya.

4) Analisis (Analysis)

Kemampuan menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam

komponen-komponen tetapi masih dalam stuktur organisasi tersebut.

5) Sintesis (Synthesis)

Kemampuan menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru untuk menyusun suatu formulasi-formulasi.

6) Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu

objek atau materi. Penilaian-penilaian ini berdasarkan pada suatu

kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang

menurut Notoadmodjo (2007), meliputi :

1) Pendidikan

Merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi

perubahan.

2) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat nonformal.

3) Informasi

Orang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan

memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Salah satu sumber

informasi yang berperan penting bagi pengetahuan adalah media

masa.

Page 21: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

8

4) Lingkungan budaya

Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana orang tua mendidik

sejak kecil mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh remaja dalam

berfikir selama jenjang hidupnya.

5) Sosial ekonomi

Tingkat sosial ekonomi yang rendah menyebabkan keterbatasan

biaya untuk menempuh pendidikan, sehingga pengetahuannya pun

rendah.

2. Imunisasi

a. Pengertian

Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang

terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit

tersebut tidak menjadi sakit (Ranuh, 2011).

Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau

meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit

(Proverawati, 2010).

b. Jenis Imunisasi

Menurut Marimbi (2010), jenis imunisasi yaitu :

1) Imunisasi aktif

Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang

sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang tubuh

memproduksi antibodi sendiri.

Page 22: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

9

2) Imunisasi pasif

Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga

kadar antibodi dalam tubuh meningkat.

c. Tujuan Imunisasi

Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan kepada

bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang

disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit (Proverawati, 2010).

d. Manfaat Imunisasi

Menurut Marimbi (2010), manfaat imunisasi adalah :

1) Untuk Anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit,

dan kemungkinan cacat atau kematian.

1) Untuk Keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi

pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga

apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-

kanak yang nyaman

2) Untuk Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa

yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara.

e. Macam – macam imunisasi pada bayi

Menurut Achmadi (2006), walaupun imunisasi sangat penting,

namun pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi pada anak usia di

bawah satu tahun yang harus dilakukan :

1) BCG yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit TBC.

2) Hepatitis B yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit

hepatitis B.

Page 23: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

10

3) DPT yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit

Difteri, Pertusis dan Tetanus.

4) Polio yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio.

5) Campak yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit

campak.

3. Imunisasi Hepatitis B

a. Pengertian

Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi yang ditujukan untuk

memberi kekebalan terhadap penyakit hepatitis B yaitu penyakit yang

menyerang organ hati (Proverawati, 2010).

Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi untuk mencegah penyakit

yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang berakibat pada hati

(Marimbi, 2010).

Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi yang paling kontroversial

karena vaksin Hepatitis B merupakan vaksin pertama yang diterima

oleh kebanyakan anak pada hari pertama kehidupannya atau segera

setelah lahir untuk mencegah penyakit menular di mana virus hepatitis

B menginfeksi dan meradangkan hati (Cave, 2003).

b. Penularan Hepatitis B

Virus Hepatitis B disebarkan melalui kontak dengan cairan tubuh

(darah, air liur, air mani) penderita ini, atau dari ibu ke anak pada saat

melahirkan (Proverawati, 2010).

Page 24: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

11

Semua orang yang mengandung HbsAg positif potensial

infeksius. Transmisi terjadi melalui kontak parenteral, hubungan

seksual dan transmisi antar anak merupakan modus yang sering terjadi.

VHB dapat melekat dan bertahan di permukaan suatu benda selama

kurang lebih 1 minggu tanpa kehilangan daya tular. Darah bersifat

infeksius beberapa minggu sebelum awitan, menetap selama fase akut

berlangsung. Daya tular pasien VHB kronis bervariasi, sangat infeksius

bila HbsAg positif (Ranuh, 2011).

c. Gejala Hepatitis B

Gejala yang ditimbulkan yaitu hilangnya nafsu makan, mual,

muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam, urine

menjadi kuning dan sakit perut (Proverawati, 2010).

Gejala hepatitis B bisa berkisar dari tidak ada, ringan, atau parah.

Selama dua sampai empat minggu sebelum hati terlibat, seseorang yang

terkena hepatitis B bisa mengalami hilangnya selera makan, mual,

muntah, demam, keletihan, dan gejala-gejala seperti flu. Ini bisa

dilanjutkan dengan tanda-tanda bahwa hati sedang terinfeksi, termasuk

air kemih berwarna gelap, kulit tampak kuning, demam, tinja pucat,

gatal, dan hati yang membesar serta nyeri tekan (Cave, 2003).

d. Pemberian vaksin Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B diberikan dalam waktu kurang dari 24 jam

sejak bayi lahir untuk mencegah timbulnya penyakit Hepatitis B pada

Page 25: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

12

bayi sehat. Vaksin Hepatitis B diberikan secara intramuskular yaitu

pada otot paha (Achmadi, 2006).

Imunisasi Hepatitis B tahap pertama diberikan sedini mungkin

dalam waktu 12 jam setelah lahir sebelum bayi berumur 7 hari.

Diberikan 1 jam setelah pemberian vit.K pada bayi (Sunarti, 2012).

Pemberian imunisasi hepatitis B berdasarkan status HbsAg ibu

pada saat melahirkan menurut Wahab (2002), adalah sebagai berikut :

1) Bayi yang lahir dari ibu yang tidak diketahui status HbsAg nya

mendapatkan 0,5ml vaksin rekombinan atau 0,5ml vaksin asal

plasma dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan

pada umur 1-2 bulan dan dosis ketiga pada umur 6 bulan. Kalau

kemudian diketahui ibu mengidap HbsAg positif maka segera

berikan 0,5 ml HBIG (sebelum anak berusia satu minggu).

2) Bayi yang lahir dari ibu HbsAg positif mendapatkan 0,5ml

imunoglobulin hepatitis B (HBIG) dalam waktu 12 jam setelah lahir

dan 0,5 ml vaksin rekombinan. Bila digunakan vaksin yang berasal

dari plasma, diberikan 0,5ml intramuskular dan disuntikkan pada

sisi yang berlainan. Dosis kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dan

dosis ketiga pada umur 6 bulan.

3) Bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg negatif diberi dosis minimal

0,25 vaksin rekombinan, sedangkan kalau digunakan vaksin berasal

dari plasma, berikan dosis 0,5ml intramuskular pada saat lahir

Page 26: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

13

sampai usia 2 bulan. Dosis kedua diberikan pada umur 1-4 bulan,

dan dosis ketiga pada umur 6-18 bulan.

4) Ulangan imunisasi hepatitis B diberikan pada umur 10-12 tahun.

e. Efektifitas

Efektifitas vaksin dalam mencegah infeksi VHB adalah 90%-

95%. Memori sistem imun menetap minimal sampai 15 tahun pasca

imunisasi namun secara teoritis menetap seumur hidup sehingga pada

anak normal, tidak dianjurkan untuk imunisasi booster (Ranuh, 2011).

f. Kontra Indikasi

Imunisasi tidak dapat diberikan kepada bayi yang menderita sakit

batuk pilek, sedang mendapatkan pengobatan radioterapi atau

kemoterapi, menderita sakit yang menurunkan imunitas (leukimia,

kanker, HIV/AIDS), apabila bayi sedang mengkonsumsi obat prednison

2 mg/kgbb/hari maka dianjurkan untuk menunda imunisasi 1 bulan

setelah selesai pengobatan (IDAI, 2009)

Menurut Wiradharma (2012), pada umumnya tidak ada kontra

indikasi yang mutlak untuk pemberian vaksin, akan tetapi ada beberapa

keadaan di mana seseorang sebaiknya tidak diimunisasi atau

imunisasinya ditunda, yaitu :

1) Sedang sakit dalam keadaan stadium akut, seperti infeksi saluran

nafas atas dan atau diare. Dalam keadaan ini sebaiknya imunisasi

ditunda.

Page 27: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

14

2) Sebelumnya pernah mengalami reaksi lokal yang hebat seperti

kemerahan pada tempat suntikan.

Menurut Cave (2003), kontraindikasi imunisasi hepatitis B atau

harus menundanya adalah bayi yang sakit tingkat menengah atau parah

pada saat vaksin dijadwalkan, dan harus menunda suntikan sampai

mereka sudah sembuh. Menurut Proverawati (2010), kontraindikasi

imunisasi hepatitis B ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi

berat yang disertai kejang. Menurut Ranuh (2011), kontraindikasi

imunisasi hepatitis B ini tidak boleh diberikan kepada bayi dengan berat

lahir rendah atau berat badan bayi sangat kecil (<1000 gram), maka

imunisasi ditunda sampai bayi berusia 2 bulan atau berat badan sudah

mencapai 2000 gram.

g. Efek Samping

Efek samping yang terjadi pada umumnya berupa reaksi lokal

yang ringan dan bersifat sementara. Kadang-kadang dapat

menimbulkan demam ringan selama 1-2 hari (Sunarti, 2012).

Efek samping berupa reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan

dan pembekakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi

bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari (Proverawati, 2010).

Page 28: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

15

h. Jadwal Imunisasi

Jadwal imunisasi adalah informasi mengenai kapan suatu jenis

vaksinasi atau imunisasi harus diberikan kepada anak (Marimbi, 2010).

Adapun jadwal imunisasi dapat dilihat pada :

Tabel 2.1

Jadwal Imunisasi Hepatitis B

No Vaksin Pemberian Imunisasi Umur

1. Hepatitis B HB 0

HB 1

HB 2

HB 3

0 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

Sumber : Depkes (2011)

i. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Hepatitis B

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan reaksi yang

terjadi setelah imunisasi. Apabila terjadi demam dan timbul kemerahan,

pembengkakan, nyeri, rasa mual dan nyeri sendi sebaiknya bekas

suntikan diberi kompres, diberi minum lebih banyak (ASI atau air

putih) (Sunarti, 2012).

Page 29: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

16

B. Kerangka Teori

Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007), Proverawati (2010)

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Tingkat pengetahuan ibu

tentang imunisasi hepatitis B

tahap pertama pada bayi

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Informasi4. Lingkungan budaya

5. Sosial ekonomi

Imunisasi hepatitis B tahap pertama

pada bayi meliputi :

1. Pengertian

2. Penularan hepatitis B

3. Gejala hepatitis B

4. Pemberian vaksin hepatitis B

5. Efektivitas

6. Kontra indikasi

7. Efek samping

8. Jadwal imunisasi

9. Kejadian ikutan paska imunisasi

hepatitis B

Tingkat pengetahuan ibu tentang

imunisasi hepatitis B tahap pertama

pada bayi

Baik

Cukup

Kurang

Bayi usia (0 – 12 bulan)

Page 30: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, jenis penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2010),

penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya

dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2010).

Penelitian ini mendeskripsikan tentang tingkat pengetahuan ibu tentang

imunisasi hepatitis B tahap pertama pada bayi.

B. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah rencana tentang tempat yang akan digunakan oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2011).

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di desa Ngembat Padas Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang waktu yang akan dilakukan oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2011).

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 15 April 2013.

17

Page 31: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

18

C. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya

(Sugiyono, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang

mempunyai bayi umur 0-12 bulan di desa Ngembat Padas Sragen yang

berjumlah 32 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011).

Besarnya sampel yang harus diambil, apabila subjek penelitian kurang dari

100 lebih baik diambil semua, sehinga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya lebih dari 100 bisa 10%-15% atau

20%-25% atau lebih (Arikunto, 2010). Karena jumlah populasi dalam

penelitian ini sebanyak 32 responden, maka semua responden diambil

semua untuk penelitian.

3. Teknik sampling

Tenik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011). Dalam

penelitian ini teknik pengmbilan sampel menggunakan sampling jenuh.

Menurut Hidayat (2011), Sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel

ini dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel.

Page 32: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

19

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data. Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data

penelitian ini adalah kuesioner (Notoadmodjo, 2010). Kuesioner adalah daftar

pertanyaan atau pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang,

di mana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan

tanda-tanda tertentu.

Dalam penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan untuk mengetahui

pengetahuan ibu adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar dan salah.

Jika jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah

jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jika jawaban yang

salah dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban benar dengan

pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 0. Pengisian kuesioner

tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap

benar. Dalam instrumen ini terdapat 28 pernyataan.

Untuk mengetahui kuesioner dalam penelitian ini berkualitas, terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen penelitian ini diuji

validitas dan reliabilitas di Posyandu desa Kwangen Sragen dengan 30

responden, kemudian diolah dan dianalisa dengan bantuan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution).

Page 33: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

20

Adapun kisi-kisi kuesioner pada penelitian ini yaitu :

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pertanyaan

Pertanyaan

Variabel Sub Variabel Favourable Unfavourabl

e

Jumlah

Soal

1. Pengertian 1,2 2

2. Penularan hepatitis B 3 1

3. Gejala Hepatitis B 4,5 2

4. Pemberian Vaksinhepatitis B

6,8,10,11,13,23,26

9,12*,25 10

Tingkat

pengetahuan

ibu tentang

imunisasihepatitis B

tahappertama pada

bayi

5. Efektivitas 15 1

6. Kontra indikasi

7. Efek samping

7,14,16,17

19

18

20*

5

28. Jadwal Imunisasi 21,22,24 3

9. KIPI 27,28 2 Jumlah 23 5 28

Keterangan: *) : pernyataan tidak valid

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu instrumen

penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat

(Arikunto, 2010). Uji validitas dilakukan di Desa Kwangen Sragen

terhadap 30 ibu yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan dengan 28

pernyataan.

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat, digunakan rumus pearson

product moment. Rumus Pearson Product Moment adalah:

Page 34: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

21

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat menggunakan program

SPSS for windows. Instrumen dikatakan valid apabila nilai instrumen ini

memenuhi taraf signifikansi 5%. Setelah dilakukan uji validitas terhadap

30 responden dengan 28 pernyataan terdapat 2 item pernyataan yang tidak

valid yaitu nomor 12 dan nomor 20, untuk selanjutnya item pernyataan

yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian sehingga untuk

penelitian menggunakan 26 pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan . Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap asas bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

chronbach. Instrument dikatakan reliable bila nilai Alpha chronbac

kriteria (0,60) (Ghozali, 2005). Rumus Alpha chronbach adalah sebagai

berikut :

( ) ( ) }Y-Y{N}XX{

YX.-XY.N

2222 ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 35: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

22

Σ−

=t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan ataubanyaknya soal

b2 : Jumlah varian butir

t2 : Varians total

Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha chronbach sebesar

0,910 > 0,60 ,sehingga instrument dikatakan reliable.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang

akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2011).

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu :

1. Data Primer

Data primer bila pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh

peneliti terhadap sasaran yaitu dengan cara menyebar kuesioner.

Selanjutnya data tersebut diolah, dianalisis, disajikan, dan dilaporkan oleh

peneliti (Hidayat, 2011). Data primer dalam penelitian ini adalah hasil

jawaban dari pernyataan responden dalam bentuk kuesioner dan

wawancara

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

peneliti (Riwidikdo, 2009). Data sekunder dalam penelitian ini adalah

Page 36: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

23

buku daftar imunisasi di Desa Ngembat Padas Sragen pada tahun 2012 -

2013.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan

tentang imunisasi hepatitis B tahap pertama pada bayi.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoadmojo, 2010).

Tabel 3.2 Difinisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat

Ukur

Skala

Pengetahuan

ibu tentang

imunisasi

hepatitis B

tahap

pertama

pada bayi

Kemampuan

ibu menjawab

dengan benar

kuesioner

tentang

imunisasi

hepatitis B

tahap pertama

pada bayi

1. Baik : Bila nilai

responden yangdiperoleh (x) > mean + 1

SD2. Cukup : Bila nilai

responden mean -1 SD

x mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) < mean – 1

SD

(Riwidikdo, 2009)

Kuesioner Ordinal

Page 37: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

24

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Setelah semua data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Langkah-langkah pengolahan data secara manual

menurut Notoatmodjo (2010), adalah sebagai berikut:

a. Editing (penyuntingan data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata

masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin

dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan

(droup out).

b. Membuat lembar kode (coding sheet) atau kartu kode (coding sheet)

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi

nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.

c. Memasukkan data (data entry)

Yakni menhisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulasi

Yakni membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

Page 38: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

25

2. Analisis data

Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari

hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoadmojo, 2010). Peneliian ini hanya

mendeskripsikan pengeahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan

tentang imunisasi hepatitis B tahap pertama.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Riwidikdo (2009), rumus mean yaitu:

Rumus : X =n

x∑

Keterangan :

X : rata-rata ( mean )

∑ x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Menurut Riwidikdo (2009), Simpangan baku (standard deviation) adalah

ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai

(data) terhadap rata-ratanya.

Rumus :

SD =1

)( 22

Σ−Σ

n

n

xx i

i

Page 39: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

26

Keterangan:

SD : Simpangan baku (Standard deviation)

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan ibu tentang

imunisasi hepatitis B tahap pertama pada bayi mengunakan rumus

persentase. Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

Persen = %

Keterangan :

fi : frekuensi

n : total kasus

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan

memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliian

dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan agar subjek mengerti maksud

dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek

tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.

Page 40: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

27

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.

Page 41: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di desa Ngembat Padas Sragen yang

masyarakatnya sudah mulai memahami tentang pentingnya kesehatan. Batas

wilayah desa Ngembat Padas yaitu sebelah utara yaitu wilayah Kecamatan

Gemolong, sebelah Timur ada rel kereta api, sebelah selatan berbatasan

dengan dusun dempul, dan sebelah barat dengan dusun kaloran.

Di Desa desa Ngembat Padas Sragen ada 3 Posyandu dipimpin oleh 1

Bidan yang ditunjuk oleh puskesmas yaitu bidan Nunik, Amd.Keb dan

dibantu oleh 5 kader kesehatan yang terdiri dari ibu-ibu yang suka rela mau

membantu bidan dalam kegiatan posyandu, yaitu Posyandu Melati terdapat

11 ibu yang mempunyai bayi umur 0 – 12 bulan, sedangkan di Posyandu

Mawar terdapat 9 ibu yang mempunyai bayi umur 0 – 12 bulan dan di

Posyandu Sedap Malam terdapat 12 ibu yang mempunyai bayi umur 0 – 12

bulan,

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat pengetahuan Ibu Tentang

Imunisasi hepatitis B tahap pertama pada bayi di Desa Ngembat Padas Sragen

tahun 2013” responden dalam penelitian ini terdiri dari 32 ibu yang

mempunyai bayi usia 0-12 bulan mendapatkan hasil tingkat pengetahuan ibu

tentang imunissi Hepatitis B tahap pertama pada bayi dalam tabel dibawah ini:

28

Page 42: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

29

Tabel 4.1

Tingkat Pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B

Di Posyandu desa Ngembat Padas Sragen 2013

No Pengetahuan Jumlah(orang) Persentase (%)

1 Baik 9 28,13

2 Cukup 18 56,25

3 Kurang 5 15,62

Total 32 100

Sumber: Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat dikategorikan tingkat pengetahuan

cukup sebanyak 18 responden (56,25%), tingkat pengetahuan baik sebanyak 9

responden (28,13%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5 responden

(15,62%). Jadi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang imunisasi hepatitis B tahap

pertama pada bayi di posyandu desa Ngembat Padas Sragen tahun 2013

mayoritas pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 18 responden

(56,25%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada responden

menunjukkan hasil kategori cukup sebanyak 18 responden (56,25%), kategori

baik sebanyak 9 responden (28,13 %), dan kategori kurang sebanyak 5

responden (15,62%). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, responden

dengan pengetahuan baik rata – rata sudah mengetahui tentang imunisasi

hepatitis B tahap pertama pada bayi yang meliputi pengertian, penularan,

gejala, pemberian, efektivitas, kontra indikasi, efek samping dan jadwal

imunisas. Namun masih kurang mengetahui dalam hal Kejadian Ikutan Pasca

Imunisasi (KIPI).

Page 43: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

30

Selanjutnya untuk responden dengan pengetahuan cukup, sebagian besar

sudah mengetahui tentang pengertian, pemberian, efektivitas, kontra indikasi,

efek samping, jadwal imunisasi. Akan tetapi masih kurang mengetahui tentang

penularan, gejala, dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.

Kemudian responden dengan pengetahuan kurang, sudah mengetahui

tentang pengertian, penularan, efektivitas, efek samping dan jadwal imunisasi.

Akan tetapi belum mengetahui tentang pemberian, gejala, kontra indikasi,

dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi .

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Tingkah laku manusia merupakan

hasil dari pengetahuan manusia. Jika pengetahuan baik, maka seseorang akan

bertingkah laku baik dan langgeng.

Menurut Proverawati (2010), Penularan Virus Hepatitis B disebarkan

melalui kontak dengan cairan tubuh (darah, air liur, air mani) penderita ini,

atau dari ibu ke anak pada saat melahirkan.

Menurut Cave (2003), Gejala hepatitis B bisa berkisar dari tidak ada,

ringan, atau parah. Selama dua sampai empat minggu sebelum hati terlibat,

seseorang yang terkena hepatitis B bisa mengalami hilangnya selera makan,

mual, muntah, demam, keletihan, dan gejala-gejala seperti flu. Ini bisa

dilanjutkan dengan tanda-tanda bahwa hati sedang terinfeksi, termasuk air

Page 44: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

31

kemih berwarna gelap, kulit tampak kuning, demam, tinja pucat, gatal, dan

hati yang membesar serta nyeri tekan .

Menurut Achmadi (2006), Vaksin Hepatitis B diberikan dalam waktu

kurang dari 24 jam sejak bayi lahir untuk mencegah timbulnya penyakit

Hepatitis B pada bayi sehat. Vaksin Hepatitis B diberikan secara

intramuskular yaitu pada otot paha.

Menurut Wiradharma (2012), pada umumnya tidak ada kontra indikasi

yang mutlak untuk pemberian vaksin, akan tetapi ada beberapa keadaan di

mana seseorang sebaiknya tidak diimunisasi atau imunisasinya ditunda, yaitu:

sedang sakit dalam keadaan stadium akut, seperti infeksi saluran nafas atas

dan atau diare. Dalam keadaan ini sebaiknya imunisasi ditunda dan

sebelumnya pernah mengalami reaksi lokal yang hebat seperti kemerahan

pada tempat suntikan.

Menurut Sunarti (2012), Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi merupakan

reaksi yang terjadi setelah imunisasi. Apabila terjadi demam dan timbul

kemerahan, pembengkakan, nyeri, rasa mual dan nyeri sendi sebaiknya bekas

suntikan diberi kompres, diberi minum lebih banyak (ASI atau air putih).

Dari hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu

tentang imunisasi hepatitis B tahap pertama pada bayi di Desa Ngembat Padas

Sragen masih kurang terutama mengenai penularan, gejala, pemberian , kontra

indikasi dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Oleh karena itu, perlu adanya

penyuluhan dari tenaga kesehatan untuk membina ibu di posyandu desa

Ngembat Padas Sragen terutama tentang imunisasi hepatitis B tahap pertama.

Page 45: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

32

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala penelitian

Kendala dalam penelitian ini adalah penelitian dilakukan dalam waktu

sehari, kemudian untuk pengisian kuesioner ada sebagian responden yang

belum mengisi daftar pertanyaan kuesioner secara lengkap dan terlanjur

sudah pulang ke rumah. Maka dari itu peneliti harus mencari alamat

rumah responden dan berkunjung meminta responden untuk melengkapi

daftar pertanyaan kuesioner yang belum lengkap.

2. Kelemahan / keterbatasan selama proses penelitian

a. Variabel dalam penelitian ini merupakan variable tunggal, sehingga

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sehingga

responden hanya bisa menjawab ya atau tidak saja, dan jawaban

responden belum bisa mengetahui pengetahuan responden secara

mendalam.

Page 46: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

33

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Imunisasi Hepatitis B Tahap Pertama Pada Bayi di Desa Ngembat Padas

Tahun 2013. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 32 responden

sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Tahap Pertama

Pada Bayi di Desa Ngembat Padas Sragen Tahun 2013 pada tingkat

pengetahuan baik sebanyak 9 responden ( 28,13 % ).

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Tahap Pertama

Pada Bayi di Desa Ngembat Padas Sragen Tahun 2013 pada tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 18 responden ( 56,25 % ).

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Tahap Pertama

Pada Bayi di Desa Ngembat Padas Sragen Tahun 2013 pada tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 5 responden ( 15,62 % ).

B. Saran

1. Bagi Penulis Selanjutnya

Dapat mengembangkan variabel penelitian sehingga didapatkan hasil yang

lebih baik, mengembangkan karakteristik reponden penelitian agar lebih

dapat menggambarkan hasil penelitian, pengumpulan datanya

33

Page 47: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

34

menggunakan kuesioner terbuka supaya hasilnya lebih baik lagi dan

bahasa ilmiah dalam kesehatan lebih baik tidak digunakan supaya hasilnya

lebih valid.

2. Bagi responden

Diharapkan responden yang mempunyai bayi lebih memahami tentang

imunisasi dan mengikuti promosi kesehatan atau penyuluhan-penyuluhan

tentang imunisasi yang diadakan oleh petugas kesehatan setempat.

3. Desa

Diharapkan masyarakat lebih sering mengikuti penyuluhan atau promosi

kesehatan mengenai kesehatan ibu dan anak terutama imunisasi hepatitis B

di desa Ngembat Padas Sragen.

Page 48: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

35

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U. F. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi).Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cave, S. 2003. Orang Tua Harus Tahu tentang Vaksinasi Anak. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Dinkes Sragen. 2011. Cakupan Imunisasi Kota Sragen.

http://www.dinkessragen.or.id/cakupan-imunisasi-kota-

sragen/artikel.asp?q=2009310095322. Diakses tanggal 25 Oktober 2012.

DepKes RI. 2011. Buku KIA. http://www.depkes.go.idI/downloads/jica/cover.pdf.

Diakses 10 November 2012

Ghozali, Imum. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayat. 2011. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta:Salemba Medika.

IDAI, 2009. Kontraindikasi Imunisasi.

http://www.idai.or.id/imunisasi/artikel.asp?q=2009310095322. Diaksestanggal 20 November 2012.

Marimbi, H. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada

Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoadmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

______________. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurdianasari, N. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada

Bayi Di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo. DIII Kebidanan

STIKES Kusuma Husada Surakarta. Karya Tulis Ilmiah (Tidak

Dipubikasikan)

Prasetyo. 2007. MPKT MODUL 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI.

Page 49: KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS · PDF fileTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B TAHAP PERTAMA PADA BAYI DI DESA NGEMBAT PADAS SRAGEN KARYA

36

Proverawati A, Dwi Andini, C.S. 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta:

Nuha Offset.

Ranuh, I.G.N. 2011. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Jakarta : Badan PenerbitIkatan Dokter Anak Indonesia.

Riwidikdo. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Rahana.

Sudarti, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.Yogyakarta: Nuha Medika.

Sunarti. 2012. Pro Kontra Imunisasi. Yogyakarta: Hanggar Kreator.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Silalahi, N. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Wahab, dkk. 2002 .Sistem Imun,Imunisasi, Dan Penyakit Imun. Jakarta: Widya

Medika.

Wiradharma, dkk. 2012. Konsep Dasar Vaksinasi. Jakarta: CV Sagung Seto.