makalah antropologi

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini dimana semua barang dan jasa dapat diakses ataupun didapat dengan cepat dan mudah masih terdapat daera-daerah yang masih jauh dari hal modernisasi tersebut. Suatu daerah dimana masyarakat di daerah tersebut sulit untuk mendapatkan barang maupun jasa. Juga pola pikir masyakat di daerah tersebut yang cenderung mempercayai mitos dan takhayul. Khususnya di bidang kesehatan mengenai obat-obatan yang menjadi tujuan makalah ini di buat. 1.2. Tujuan Makalah ini dibuat dengan tujuan yaitu sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen antropologi kesehatan yaitu Dosen Dwiadi Cahya, SH., MH 2. Sebagai bahan pengetahuan untuk mengetahui bagaimana kondisi suatu kampung yang terbelakang 1.3. Manfaat 1

description

makalah antropologi

Transcript of makalah antropologi

Page 1: makalah antropologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada zaman modern ini dimana semua barang dan jasa dapat diakses

ataupun didapat dengan cepat dan mudah masih terdapat daera-daerah yang masih

jauh dari hal modernisasi tersebut.

Suatu daerah dimana masyarakat di daerah tersebut sulit untuk

mendapatkan barang maupun jasa. Juga pola pikir masyakat di daerah tersebut

yang cenderung mempercayai mitos dan takhayul. Khususnya di bidang kesehatan

mengenai obat-obatan yang menjadi tujuan makalah ini di buat.

1.2. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen antropologi kesehatan yaitu

Dosen Dwiadi Cahya, SH., MH

2. Sebagai bahan pengetahuan untuk mengetahui bagaimana kondisi suatu

kampung yang terbelakang

1.3. Manfaat

Dalam penyusunan makalah  ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak. Adapun manfaat penyusunan itu diantaranya :

1. Berfungsi sebagai literatur-literatur bagi pelajar yang ingin memperdalam

wawasan tentang kampung yang terbelakang

2. Para pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang kampung yang

terbelakang.

1

Page 2: makalah antropologi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Obat

Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan

untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan,

menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan

rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok bagian badan manusia.

2.2 Pengertian Obat Tradisional

Pengertian Obat Tradisional berdasarkan Undang-undang No. 23 tahun

1992 adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,

bahan mineral, sediaan galenik, atau campuran dari bahan tersebut yang secara

turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Adapun beberapa jenis Obat Tradisional adalah sebagai berikut :

1. Jamu ( Empirical Based Herbal Medicine )

Jamu adalah obat tradisional yang berisi seluruh bahan tanaman yang

menjadi penyusun jamu tersebut. Jamu disajikan secara tradisional dalam bentuk

seduhan, pil, atau cairan. Umumnya, obat tradisional ini dibuat dengan mengacu

pada resep peninggalan leluhur. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah

secara uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Selain adanya klaim khasiat

yang dibuktikan secara empiris, jamu juga harus memenuhi persyaratan keamanan

dan standar mutu.

2.  Obat Herbal Terstandar ( Standarized Based Herbal Medicine )

Merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi atau

penyarian bahan alam, baik tanaman obat, hewan, maupun mineral. Dalam proses

pembuatannya, dibutuhkan peralatan yang tidak sederhana dan lebih mahal dari

jamu. Obat herbal terstandar umumnya ditunjang oleh pembuktian ilmiah berupa

2

Page 3: makalah antropologi

penelitian praklinis. Penelitian ini meliputi standarisasi kandungan senyawa

berkhasiat dalam bahan penyusun, standarisasi pembuatan ekstrak yang higienis,

serta uji toksisitas akut maupun kronis.

3.  Fitofarmaka ( Clinical Based Herbal Medicine )

Merupakan obat tradisional yang dapat disejajarkan dengan obat modern.

Proses pembuatannya telah terstandar ditunjang oleh bukti ilmiah sampai uji klinis

pada manusia. Karena itu, dalam pembuatannya diperlukan peralatan berteknologi

modern, tenaga ahli, dan biaya yang tidak sedikit.

Secara ringkas kesimpulan dari penjelasan di atas beserta logonya (logo biasanya

terletak di pembungkus, wadah, etiket, atau brosur Obat Tradisional tersebut)

masing-masing tabel di bawah ini adalah sebagai berikut :

3

Page 4: makalah antropologi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Daerah Yang Dikunjungi

Daerah yang menjadi objek penelitian kami adalah daerah yang berada di

daerah kaki gunung Papandayan, jaraknya sekitar 6 km dari puncak gunung

Papandayan. Daerah tersebut bernama Kp.Baru Kacang RT.05 RW.05 Desa

Karamatwangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut.

Jarak yang di tempuh dari pusat kota Garut menuju Kecamatan Cisurupan

adalah sekitar 18Km, kira-kira dapat di tempuh dalam waktu 1 jam dengan

menggunakan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi. Sedangkan jarak

pusat Kecamatan Cisurupan dengan kampung Baru Kacang sekitar 7KM.

Di daerah tersebut belum terdapat Puskesmas maupun PUSTU,tidak

terdapat supermarket maupun minimarket, tidak terdapat SMA/SMK/sederajat,

namun disana terdapat SMP Terbuka dan SD yang berjarak 3KM dari wilayah

tersebut, serta tidak terdapat pasar harian, dan untuk mendapatkan fasilitas

tersebut warga kampung Baru Kacang harus pergi ke pusat kecamatan yang

berjarak 7KM.

3.2 Akses Jalan

Untuk sampai di sana belum ada kendaraan umum, namun dapat ditempuh

dengan berjalan kaki atau menggunakan Ojek dengan tarif Rp.10.000,- . Kondisi

jalan untuk menempuh daerah tersebut bisa dikatakan rusak ringan, karena banyak

kerusakan-kerusakan yang di sebabkan oleh saluran air yang tidak baik. Serta

banyak nya kendaraan bermuatan berat yang melewati jalan tersebut untuk

mengangkut hasil pertanian dari daerah tersebut. Selain itu jalan tersebut

merupakan akses utama menuju kawasan wisata Kawah Papandayan.

4

Page 5: makalah antropologi

3.3 Mata Pencaharian Warga

Mata pencaharian utama di daerah tersebut merupakan petani dan buruh

tani, mereka biasa menanam sayuran seperti kol, wortel, kentang, dan hasil

perkebuan seperti kopi. Hasil pertanian tersebut, biasanya di jual ke Pasar

Cisurupan yang ada di pusat kecamatan, dan sebagian dari hasil pertanian tersebut

di manfaatkan untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Adapula warga

yang bermatapencaharian sebagai tukang ojek dan pedagang di kawasan wisata

Kawah Papandayan. Untuk pasokan beras daerah tersebut, kebanyakan di beli dari

Pasar Cisurupan yang disuplay dari Kampung Ciela Kecamatan Cisurupan dan

berbagai daerah lain di Garut. Di daerah tersebut juga terdapat warga yang sudah

menjadi PNS, tetapi jumlah nya masih sedikit yaitu 4 orang PNS dari Pendidikan

dan 1 orang dari Kesehatan.

3.4 Perkembangan Daerah

Daerah tersebut perekonomiannya mulai berkembang pesat karena

dibukanya kawasan wisata kawah papandayan. Akses jalan mulai di perbaiki, dan

warga mulai membuka usaha warung kecil-kecilan. Daerah tersebut berkembang

mengikuti arus moderenisasi, yang dimana warga disana mengubah pola fikir

meraka dari tradisional menjadi moderen termasuk kepercayaan masyarakat

kepada tenaga kesehatan.

Contohnya dengan adanya Bidan Desa sebagian masyarakat tersebut lebih

mudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik meskipun ada sebagian

masyarakat yang lebih memilih Paraji Kampung untuk pertolongan pertama

persalinan.

Dari segi penggunaan obat-obatan, sebagian besar masyarakat sudah

mempercayai dokter ataupun obat warungan. Tetapi masih ada sebagian

masyarakat yang lebih memilih obat tradisional khususnya tanaman obat langsung

karena dianggap lebih murah dan mudah didapat.

5

Page 6: makalah antropologi

3.5 Tanaman Obat Yang Ada di Daerah Tersebut

Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat

dimanfaatkan sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang,

buah, biji, bahkan pada bagian akarnya.

Daun

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1 Seledri Mengobati tekanan darah tinggi

2 Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi

3 Daun bayam Mengobati kurang darah

4 Kangkung Mengobati insomnia

5 Saga (Abrus precatorius) Mengobati batuk dan sariawan

6 Pepaya (Carica papaya L.) Mengobati demam dan disentri

7Pegagan (Cantella asiatica

Urban)

Mengobati sariawan dan bersifat astringensia

(mampu membasmi bakteri)

8Kumis kucing (Orthosiphon

stamineus Benth)Bersifat diuretik

9 Sirih (Chavica betle L.)Mengobati batuk, antiseptika (membunuh

mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur

10Salam (Eugenia polyantha

Wight)Bersifat astringensia

11Jambu biji (Psidium guajava

L.)Mengobati mencret

12Sukun (Arthocarpus

communis)

Mengobati ginjal, jantung, liver, sakit

gigi,pencernaan, menurunkan kolesterol, asam

urat

13Katuk (Sauropus

androgynus)

Melancarkan ASI, menyembuhkan bisul,

demam, darah kotor, mencegah osteoporosis

Batang

6

Page 7: makalah antropologi

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1Brotawali (Tonospora rumphii

Boerl)

Mengobati demam, sakit kuning, obat

cacingan, kudis, dan diabetes

2Jeruk nipis (Citrus

aurantifolia)

Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai

sebagai obat kumur

3 Delima (Punice granatum L.) Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)

Buah

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1.Jeruk nipis (Citrus

aurantifolia)

Mengobati penyakit demam, batuk

kronis, kurang darah, menghentikan

kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan,

menyegarkantubuh, dan memperlancar buang

air kecil

2.Cabai merah (Capsicum

annuum L.)

Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk

angin

3.Belimbing wuluh (Averrhoa

bilimbi)

Mengobati penyakit batuk, melegakan napas,

dan mencairkan dahak

4.Mengkudu (Morinda

citrifolia)

Mengobati penyakit radang usus, susah buang

air kecil, batuk, amandel,

difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi,

dan sembelit

Akar

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Pepaya (Carica papaya L.) Obat cacing

Umbi atau rimpang

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

7

Page 8: makalah antropologi

1.Bangle (Zingiber

purpureum Roxb.)

Mengobati sakit kepala, susah buang air besar,

nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung,

dan melangsingkan tubuh

2.Jahe (Zingiber officinale

Rosc.)

Menghangatkan badan, mengobati

sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot

3.Kencur (Kaempferia

galanga L.)

Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan

keringat, dan mengeluarkan dahak

4.Kunyit (Curcuma domestica

Val.)

Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan

kejang-kejang

5.Lengkuas (Languas

galanga L.Stunzt)

Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti

bakteri

6.Temulawak (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.)

Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan

memperkuat sekresi empedu, asam urat,

kolesterol, kadar gula darah, maag, mencret

8

Page 9: makalah antropologi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Masyarakat di Kampung Baru Kacang dalam segi hal kesehatan lebih

mempercayai tenaga kesehatan yang berada di desa tersebut meskipun ada

beberapa warga yang lebih memilih ke paraji untuk pertolongan pertama sebelum

ke bidan.

Dari segi obat-obatan sebagian besar masyarakat lebih memilih obat

warung atau apotek karena dianggap lebih murah dan efektif. Di daerah tersebut

kaya akan tanaman obat seperti kunyit, temulawak, daun katuk dan sebagainya.

Mata pencaharian masyarakat di daerah tersebut sebagian besar petani

sayuran dan tukang ojek.

4.2 Saran

Akses jalan ke daerah tersebut cukup rusak dikarenakan drainase yang

buruk maka dari itu kami menyarankan agar membangun saluran air yang baik.

Selain itu dari segi kesehatan lebih baik langsung ke tenaga kesehatan

yang terdekat karena untuk paraji hanya bertindak berdasarkan pengalaman.

9

Page 10: makalah antropologi

DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah, Adi dkk. 2004. Undang-Undang Kesehatan untuk SMF/SMKF

Kelas XI

Nurfaisyah. 2012.Jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka.

http://nurfaisyah.web.id/ Jamu-Obat-Herbal-Terstandar-

dan-Fitofarmaka (diakses tanggal: 28 Mei 2015)

Wikipedia. 2015.Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_Obat_Keluarga

(diakses tanggal: 28 Mei 2015)

10