makalah anak hiperaktif.docx
Transcript of makalah anak hiperaktif.docx
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
1/16
makalah anak hiperaktif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
Perilaku siswa-siswi usia sekolah saat ini beragam, salah satu perilakunya adalah anak-
anak yang sangat sulit di atur, tidak bisa diam dan seolah-olah tidak memperhatikan pelajaran di
kelas. Anak-anak tersebut biasanya mengalami gangguan dalam perkembangannya yaitu
gangguan hiperkinetik yang secara luas di masyarakat disebut sebagai anak hiperaktif.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan
hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga
disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain
dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah
mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang,
juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaraan guru
atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya.
Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah
dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka
dapat memaksimalkan potnsi diri dan meningkatkan prestasinya.
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal
yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehinggarentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab lainnya
dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Atau bisa
juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau
pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
2/16
Pendekatan ini yaitu dengan adanya bimbingan konseling berupa layanan / treatment
yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap anak akan
memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena
pengajaran yang diberikan telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Anak Hiperaktif ?
b. Apa saja ciri-ciri Anak Hiperaktif ?
c. Apa faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak ?
d.
Apa saja problem-problem yang biasa dialami oleh anak hiperaktif ?e.
Bagaimana penanganan untuk Anak Hiperaktif ?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian anak hiperaktif
b.
Mengetahui ciri-ciri anak hiperaktifc. Mengetahui faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak
d. Mengetahui problem-problem yang biasa dialami oleh anak hiperaktif
e. Mengetahui penanganan untuk anak hiperaktif
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
3/16
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Hiperaktif
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan
hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga
disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain
dysfunction syndrome.
Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa
perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkanperhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut
hingga dewasa.
Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya Mengatasi Problem Anak Sehari-hari mengatakan
pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku
yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa
berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.
Sani Budiantini Hermawan, Psi., Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan
tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak
mampu memusatkan perhatian.
Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi
ADHD ke dalam 3 jenis berikut ini:
1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif.
Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan.
Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada di awang-awang.
2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan
perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
4/16
3. Tipe gabungan
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak
anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku
pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh
perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak
pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia
mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka
seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung
datang.
B.
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif
Ciri utama anak yang menderita ADHD, yaitu:
1. Tidak ada perhatian
Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau ketidak mampuan untuk berkonsentrasi
pada beberapa hal seperti membaca, menyimak pelajaran. Dan sering tidak mendengarkan
perkataan orang lain.
2. H iperakti f
Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya berbicara terus menerus, tidak mampu
duduk diam, selalu bergerak, dan sulit tidur.
3. Impulsif
Sulit untuk menunggu giliran dalam permainan, sulit mengatur pekerjaannya, bertindak
tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu
berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnya.
4. Menentang
Anak dengan gangguan hiperaktivitas umumnya memiliki sikap penentang/pembangkang
atau tidak mau dinasehati. Misalnya, penderita akan marah jika dilarang berlari ke sana kemari,
coret-coret atau naik-turun tak berhenti. Penolakannya juga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
5/16
5. Destruktif
Perilakunya bersifat destruktif atau merusak. Ketika menyusun lego misalnya, anak aktif
akan menyelesaikannya dengan baik sampai lego tersusun rapi. Sebaliknya anak hiperaktif bukan
menyelesaikannya malah menghancurkan mainan lego yang sudah tersusun rapi. Terhadap
barang-barang yang ada di rumah, seperti vas atau pajangan lain, kecenderungan anak untuk
menghancurkannya juga sangat besar. Oleh karena itu, anak hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari
barang-barang yang mudah dipegang dan mudah rusak.
6. Tanpa tujuan
Semua aktivitas dilakukan tanpa tujuan jelas. Kalau anak aktif, ketika naik ke atas kursi
punya tujuan, misalnya ingin mengambil mainan atau bermain peran sebagai Superman. Anak
hiperaktif melakukannya tanpa tujuan. Dia hanya naik dan turun kursi saja.
7. Tidak sabar dan usil
Yang bersangkutan juga tidak memiliki sifat sabar. Ketika bermain dia tidak mau
menunggu giliran. Ketika dia ingin memainkan mobil-mobilan yang sedang dimainkan oleh
temannya, dia langsung merebut tanpa ba-bi-bu, komentar Sani. Tak hanya itu, anak hiperaktif
pun seringkali mengusili temannya tanpa alasan yang jelas. Misalnya, tiba-tiba memukul,
mendorong, menimpuk, dan sebagainya meskipun tidak ada pemicu yang harus membuat anak
melakukan hal seperti itu.
8. I ntelektuali tas rendah
Seringkali intelektualitas anak dengan gangguan hiperaktivitas berada di bawah rata-rata
anak normal. Mungkin karena secara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak
bisa menunjukkan kemampuan kreatifnya.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
6/16
Ciri-ciri khusus anak yang hiperaktif diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering
menggeliat.
2.
Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis.
3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak
selayaknya.
4. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
5. Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak
pernah habis.
6. Sering terlalu banyak bicara.
7.
Sering sulit menunggu giliran.8.
Sering memotong atau menyela pembicaraan.
9. Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya (bersikap apatis
terhadap lawan bicaranya).
C. Faktor-Faktor Penyebab Hiperaktif pada Anak
Beberapa hal yang dapat menyebabkan perilaku hiperaktif ialah :
a. Kondisi saat hamil & persalinan. Misalnya keracunan pada akhir kehamilan
(ditandai dengan tingginya tekanan darah, pembengkakan kaki & ekskresi protein
melalui urin), cedera pada otak akibat komplikasi persalinan.
b. Cedera otak sesudah lahir,yang disebabkan oleh benturan kuat pada kepala anak.
c. Tingkat keracunan timbal yang parah dapat mengakibatkan kerusakan otak. Hal
ini ditandai dengan kesulitan konsentrasi, belajar dan perilaku hiperaktif. Polusi
timbal berasal dari industri peleburan baterai, mobil bekas, asap kendaraan atau
cat rumah yang tua. Obat untuk mengeluarkan timbal dari dalam tubuh hanya
diberikan dibawah pengawasan dokter bagi anak kadar timbalnya sudah sangat
tinggi, karena obat tersebut mempunyai efek samping.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
7/16
d. Lemah pendengaran, yang disebabkan infeksi telinga sehingga anak tidak dapat
mereproduksi bunyi yang didengarnya. Akibatnya, tingkah laku menjadi tidak
terkendali & perkembangan bahasanya yang lamban. Segeralah hubungi dokter
THT jika anak menunjukkan ciri berikut : perkembangan bahasa yang lambat,
lebih banyak memperhatikan mimik lawan bicara & lebih banyak berreaksi
terhadap perubahan mimik & isyarat.
e. Faktor psikis, yang lebih banyak dipengaruhi oleh hubungan anak dengan dunia
luar. Meskipun jarang, hubungan dengan anggota keluarga dapat pula menjadi
penyebab hiperaktivitas. Contoh kasus, orang tua yang bersikap sangat tegas
menyuruh anak berdiri 15 menit di pojok ruangan untuk mengatasi
ketidakdisiplinannya. Tapi setelah 15 menit berlalu, maka anak malah mempunyai
energi berlebih yang siap meledak dengan akibat lebih negatif dibanding
kesalahan sebelumnya.
D. Problem-Problem yang biasa dialami oleh Anak Hiperaktif
1. Problem di sekolah
Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik.
Konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara
keseluruhan. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan
tugas-tugas sekolah. Kecenderungan berbicara yang tinggi akan mengganggu anak dan teman
yang diajak berbicara sehingga guru akan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan
pelajaran. Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca,
menulis, bahasa, dan matematika. Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan
motorik halus yang secara umum tidak sebaik anak biasa
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
8/16
2. Problem di rumah
Dibandingkan dengan anak yang lain, anak hiperaktif biasanya lebih mudah cemas dan
kecil hati. Selain itu, ia mudah mengalami gangguan psikosomatik (gangguan kesehatan yang
disebabkan faktor psikologis) seperti sakit kepala dan sakit perut. Hal ini berkaitan dengan
rendahnya toleransi terhadap frustasi, sehingga bila mengalami kekecewaan, ia gampang
emosional. Selain itu anak hiperaktif cenderung keras kepala dan mudah marah bila
keinginannya tidak segera dipenuhi. Hambatan-hambatan tersbut membuat anak menjadi kurang
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak dipandang nakal dan tidak jarang
mengalami penolakan baik dari keluarga maupun teman-temannya. Karena sering dibuat jengkel,
orang tua sering memperlakukan anak secara kurang hangat. Orang tua kemudian banyak
mengontrol anak, penuh pengawasan, banyak mengkritik, bahkan memberi hukuman. Reaksianakpun menolak dan berontak. Akibatnya terjadi ketegangan antara orang tua dengan anak.
Baik anak maupun orang tua menjadi stress, dan situasi rumahpun menjadi kurang nyaman.
Akibatnya anak menjadi lebih mudah frustrasi. Kegagalan bersosialisasi di mana-mana
menumbuhkan konsep diri yang negatif. Anak akan merasa bahwa dirinya buruk, selalu gagal,
tidak mampu, dan ditolak.
3.
Problem berbicara
Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun sesungguhnya
kurang efisien dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit
melakukan komunikasi yang timbal balik. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri
dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat.
4.
Problem f isik
Secara umum anak hiperaktif memiliki tingkat kesehatan fisik yang tidak sebaik anak
lain. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan sering dijumpai. Pada saat
tidur biasanya juga tidak setenang anak-anak lain. Banyak anak hiperaktif yang sulit tidur dan
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
9/16
sering terbangun pada malam hari. Selain itu, tingginya tingkat aktivitas fisik anak juga beresiko
tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya.
E.
Penanganan untuk Anak Hiperaktif
Melihat penyebab hiperaktif yang belum pasti terungkap dan adanya beberapa teori
penyebabnya, maka tentunya terdapat banyak terapi atau cara dalam penanganannya sesuai
dengan landasan teori penyebabnya.
Beberapa terapi untuk anak hiperaktif :
1) Applied Behavioral Analysis (ABA)
ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan didisain
khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada
anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur
kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.
2) Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa.
Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau
kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk
memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi
wicara dan berbahasa akan sangat menolong.
3) Terapi Okupasi
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik
halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara
yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -otot
halusnya dengan benar.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
10/16
4) Terapi F isik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu
autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus
ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus.
Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-
ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
5) Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang
komunikasi dan interaksi. Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan
berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terapis
sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman
sebaya dan mengajari cara-caranya.
6) Terapi Bermain
Terapi bermain sangat penting untuk mengembangkan ketrampilan, kemampuan gerak,
minat dan terbiasa dalam suasana kompetitif dan kooperatif dalam melakukan kegiatan
kelompok. Bermain juga dapat dipakai untuk sarana persiapan untuk beraktifitas dan bekerja saat
usia dewasa. Terapi bermain digunakan sebagai sarana pengobatan atau terapitik dimana sarana
tersebut dipakai untuk mencapai aktifitas baru dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan terapi.
7) Terapi Peril aku
Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami
mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif
terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis
perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari
solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk
memperbaiki perilakunya,
8) Terapi Perkembangan
Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap
sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat
perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya.
Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan
ketrampilan yang lebih spesifik.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
11/16
9) Terapi V isual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal
inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui
gambar-gambar, misalnya dengan PECS (Picture Exchange Communication System). Beberapa
video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.
10) Terapi Biomedik
Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN
(Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik.
Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah
oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh
karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut.
Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan.
Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif,
yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).
Selain itu beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan
membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
Kenali kelebihan dan bakat anak
Membantu anak dalam bersosialisasi
Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif
(misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang
konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak
Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan
energinya
Menerima keterbatasan anak
Membangkitkan rasa percaya diri anak
Dan bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya
Disamping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan
orang tua. Contohnya dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat
anak melanggarnya, orang tua mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang
tua sebelumnya.
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
12/16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan
hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD).
2. Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi ADHD
ke dalam 3 jenis berikut ini:
a. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian
b. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive
c. Tipe gabungan
3. Ciri-Ciri Anak Hiperaktif
Ciri utama anak yang menderita ADHD, yaitu:
a. Tidak ada perhatian
b. Hiperaktif
c. Impulsif
d. Menentang
e. Destruktif
f. Tanpa tujuan
g. Tidak sabar dan usil
h. Intelektualitas rendah
4. Faktor-Faktor Penyebab Hiperaktif pada Anak
a. Kondisi saat hamil & persalinan
b. Cedera otak sesudah lahir
c. Keracunan timbal yang parah
d. Lemah pendengaran
e. Faktor psikis
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
13/16
5. Problem-Problem yang biasa dialami oleh Anak Hiperaktif
a. Problem di sekolah
b. Problem di rumah
c. Problem berbicara
d. Problem fisik
6. Penanganan untuk Anak Hiperaktif
a. Applied Behavioral Analysis (ABA)
b. Terapi Wicara
c. Terapi okupasi
d. Terapi Fisik
e. Terapi Sosial
f. Terapi Bermain
g. Terapi Perilaku
h. Terapi Perkembangan
i. Terapi Visual
j. Terapi Biomedik
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
14/16
MAKALAH
ANAK HIPERAKTIF
Dosen : Ela Rusilawati
Nip : 196309131985122001
Disusun oleh :
Eva Mulyati
(SEMESTERV)
STKIP PANCA SAKTI
Jurusan PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini)
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
15/16
-
8/10/2019 makalah anak hiperaktif.docx
16/16
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
BAB II . ISI
Ciri-ciri anak hiperaktif
Cara mengatasi anak hiperaktif
BAB III . PENUTUP
Kesimpulan