Makalah Air Mspmi
-
Upload
intan-komala-sari -
Category
Documents
-
view
242 -
download
8
description
Transcript of Makalah Air Mspmi
Manajeman Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
UPAYA PEMELIHARAAN SANITASI KESEHATAN AIR
YANG MERUJUK PADA MDGS
Oleh :
KELOMPOK
Kiki Ariani (PO.71.31.1.12.022)
Lia Anggerreni S. (PO.71.31.1.12.024)
Nurhatati (PO.71.31.1.12.034)
Ovidia Rachmawati (PO.71.31.1.12.038)
Renti Delfina (PO.71.31.1.12.046)
Siti Rizki Noviana (PO.71.31.1.12.056)
Tri Oktariani Putri (PO.71.31.1.12.060)
Dosen Mata Kuliah :
Dra. Rohanta Siregar, MM, M.Kes
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN GIZI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah MSPMI Dasar yang berjudul
“Upaya Pemeliharaan Sanitasi Kesehatan Air Yang Merujuk Pada Mdgs”.
Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mata kuliah MSPMI
Dasar
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun bagi makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Palembang, Oktober 2014
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air adalah hal paling umum yang ditemukan di Bumi dan terdapat dalam
bentuk cair, es, atau salju dan uap. Terdapat hampir di semua tempat dalam
berbagai bentuk dan menutupi 70% permukaan Bumi. Air sama dengan
kehidupan. Tanpa air, tidak akan ada kehidupan. Air yang menopang kehidupan
memainkan peran sangat penting dalam setiap langkah hidup kita. Tiga perempat
tubuh manusia terdiri dari air.
Segala bidang kehidupan manusia sangat membutuhkan air untuk pertanian,
perkebunan, Industri, Peternakan dan apapun yang ada di bumi. Sumber-sumber
air yang terjaga adalah kunci kehidupan kita. Jumlah limpahan air di Indonesia
sangat besar tetapi belum tentu menjamin jumlah ketersedian air bersih.
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi
malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia,
baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk
kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan
lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan manusia serta makhluk hidup lainnya.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana upaya pemeliharaan sanitasi kesehatan air untuk pemanfaatan
kehidupan secara aktual dengan merujuk pada isi MDGs?
1.3. Tujuan
Mengetahui kegiatan pemeliharaan sanitasi kesehatan air untuk
pemanfaatan kehidupan secara aktual dengan merujuk pada isi MDGs
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi MDGs
MDGs (Milenium Development Goal) adalah agenda ambisius untuk
mengurangi kemiskinan dan memperbaiki kehidupan yang disepakati para
pemimpin dunia pada Millennium Summit pada bulan September 2000. Untuk
setiap tujuan satu atau lebih target yang telah ditetapkan, sebagian besar untuk
tahun 2015, menggunakan tahun 1990 sebagai patokan. Millenium Development
Goals (MDGs) pada dasarnya mewujudkan komitmen internasional yang dibuat di
Perserikatan Bangsa-Bangsa
2.2. Sejarah Singkat MDGs
Millenium Development Goals (MDGs) pada dasarnya mewujudkan
komitmen internasional yang dibuat di Perserikatan Bangsa-Bangsa Dunia pada
konferensi Summits dan global sepanjang tahun 1990-an, seperti KTT Dunia
untuk Anak, Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua 1990 di Jomtien,
Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan 1992 di Rio de Janeiro,
dan KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial 1995 di Copenhagen. Kemudian, pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
bulan September 2000 di New York, sebanyak 189 negara anggota PBB yang
sebagian besar diwakili oleh kepala pemerintahan, termasuk presiden Indonesia,
sepakat untuk menandatangi Deklarasi Milenium yang diadopsi dari komitmen
sebelumnya. Deklarasi Milenium inilah yang berisi Millenium Development Goals
(MDGs)As a follow-up to the commitments made in the Millennium Summit,
each signatory country is expected to prepare a Millennium Development Goals
Report.
2.3. Target MDGs
Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar
semua negara:
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem
Target 1A : Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015
Target 1B : Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015
2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua
Target 2A : Memastikan bahwa pada 2015 semua anak di manapun,
laki-laki maupun perempuan, akan bisa menyelesaikan
pendidikan dasar secara penuh
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Target 3A : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan
dasar dan lanjutan, lebih baik pada 2005, dan di semua
jenjang pendidikan paling lambat tahun 2015
4. Menurunkan angka kematian anak
Target 4A : Menurunkan angka kematian balita sebesar dua
pertiganya antara 1990 dan 2015
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 5A : Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga
perempatnya antara 1990 dan 2015.
Target 5B : Mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi
untuk semua pada 2015
6. Memerangi HIV dan AIDS, malaria serte penyakit lainnya
Target 6A : Menghentikan dan mulai membalikkan tren penyebaran
HIV dan AIDS pada 2015
Target 6B : Tersedianya akses universal untuk perawatn terhadap
HIV/AIDS bagi yang memerlukan, pada 2010
Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderungan
persebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya
pada 2015
7. Memastikan kelestarian lingkungan
Target 7A : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program
Negara serta mengakhiri kerusakan sumberdaya alam
Target 7B : Mengurangi laju hilangnya keragaman hayati, dan
mencapai pengurangan yang signifikan pada 2010
Target 7C : Menurunkan separuh proporsi penduduk yang tidak
memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air minum
yang aman dan sanitasi dasar pada 2015
Target 7D : Pada 2020 telah mencapai perbaikan signifikan dalam
kehidupan (setidaknya) 100 juta penghuni kawasan
kumuh
8. Promote Global Partnership for devolepment
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sanitasi Air
Pasokan air tergantung pada sumber air yang tersedia. Kita perlu
menyadari hal ini dan tidak hanya melindungi sumber air tetapi juga daerah
resapan untuk menjaga ketersediaan air bagi semua. Kehidupan sehari-hari dan
pariwisata membutuhkan air bersih yang segar, dan hal ini memerluka upaya
jangka panjang.
Menjaga hutan, menghindari perubahan unsur tanah akibat penggunaan
lahan yang tidak berkelanjutan, mengelola penggunaan air dan drainase air limbah
akan memberikan kontribusi pada keberlanjutan kehidupan dan ketersediaan air.
Indonesia bermaksud untuk memperkenalkan STBM, Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (Community Based Total Sanitation) dengan 5 program
utama:
· Menghentikan perilaku buang air besar di sembarang tempat, ODF ( Stop
BABS/ CLTS)
· Mencuci tangan dengan sabun (CTPS)
· Pengelolaan air minum yang aman dalam rumah tangga (PAMRT)
· Pengeloaan sampah rumah tangga (WASTE)
· Pengeloaan limbah rumah tangga (DRAINAGE)
3.2. Ruang Lingkup Sanitasi
Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu
upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan
No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan
diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat
dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang
menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang
berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku.
Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko
yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui
pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui
lingkungan kerja antra perkantoran dan kawasan industry atau sejenis. Sedangkan
upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan
lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja
seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dsb.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kegiatan sanitasi di
hotel meliputi aspek sebagai berikut:
1. Penyediaan air bersih/ air minum (water supply) Meliputi hal-hal sebagai
berikut:
- Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas
- Pemanfaatan air
- Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air
- Cara pengolahan
- Cara pemeliharaan.
2. Pengolahan sampah (refuse disposal) Meliputi hal-hal berikut :
Cara/system pembuangan
Peralatan pembuangan dan cara penggunaannya serta cara
pemeliharaannya
3. Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation) Meliputi hal-hal
sebagai berikut:
- pengadaan bahan makanan/bahan baku
- Penyimpanan bahan makanan/bahan baku
- Pengolahan makanan
- Pengangkutan makanan
- Penyimpanan makanan
- Penyajian makanan
4. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and
rodent control) Meliputi cara pengendalian vector
5. Kesehatan dan keselamatan kerja, Meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Tempat/ruang kerja
- Pekerjaan
- Cara kerja
- Tenaga kerja/pekerja
3.3. Pemeliharaan Sanitasi Kesehatan Air yang Merujuk pada MDGs
Pemeliharaan dan mengelolaan air dan sanitasi tidak tergantung pada
orang per orang saja, namun hal itu hanya dapat berhasil jika dilakukan melalui
kerja sama yang berdasar pada tanggung jawab bersama.
The right to drink water and sanitation, a recognize human right // Hak
untuk minum air dan sanitasi, sebuah pengakuan akan hak asasi manusia.
Pada tahun 2010, United Nation General Assembly (Resolution
A/RES/64/292, July 2010) dan Human Rights Council (Resolution
A/HRC/15/L.14, September 2010) mengakui hak untuk mendapatkan air minum
dan sanitasi sebagai suatu hak asasi manusia dalam pijakan yang sama dengan hak
social lain seperti hak untuk makan dan hak atas kesehatan.
Meskipun telah ada pengakuan internasional akan hal ini, masih ada
beberapa hal yang harus dilakukan: setiap sepuluh menit, sepuluh orang termasuk
empat anak-anak meninggal karena penyakit yang berkaitan langsung dengan air.
Waktunya telah tiba untuk hak atas air dan sanitasi diberlakukan.
Berdasarkan target MDGs nomor tujuh Target 7C : Menurunkan separuh
proporsi penduduk yang tidak memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air
minum yang aman dan sanitasi dasar pada 2015 maka penting untuk menjaga
kualitas air bersih demi kelangsungan hidup. Penurunan kualitas air akan
menurunkan daya guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung
dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumberdaya
alam. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini
menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-
macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia, sehingga secara kualitas,
sumberdaya air telah mengalami penurunan.
Kuantitas air di alam ini jumlahnya relatif tetap namun kualitasnya
semakin lama semakin menurun. Kuantitas/jumlah air umumnya dipengaruhi oleh
lingkungan fisik daerah seperti curah hujan, topografi dan jenis batuan sedangkan
kualitas air sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti kepadatan penduduk
dan kepadatan sosial (Hadi dan Purnomo, 1996 dalam Lutfi, 2006).
Air yang memadai bagi konsumsi manusia hanya 0,003% dari seluruh air
yang ada (Effendi, 2003). Habitat air tawar menempati daerah yang relatif kecil
pada permukaan bumi dibandingkan habitat laut dan daratan namun habitat ini
mempunyai kepentingan bagi manusia yang jauh lebih berarti karena habitat air
tawar merupakan sumber air yang praktis dan murah untuk berbagai keperluan,
baik rumah tangga, domestik, maupun industri. Selain itu ekosistem air tawar
menawarkan sistem pembuangan yang memadai dan paling murah (Odum, 1996).
(bingung gimana nyatuinnya)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sanitasi.org/perlindungan-dan…
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-air-1.html
http://ekosistembiologi.blogspot.com/2013/02/gambar-ekosistem.html
http://www.bangazul.com/?q=http://bangazul.blogspot.com/2013/02/pelestarian-dan-konservasi-sumber-daya.html
http://choirunnisacf.wordpress.com/2012/11/20/pelestarian-air/
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuKesmas/BAB1.pdf
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/02/04/pencapaian-mdgs-2015-di-indonesia-629534.html