makalah AHA.docx

download makalah AHA.docx

of 85

Transcript of makalah AHA.docx

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    1/85

    Perbandingan AHA (American Heart Association) 2010 dan 2015 diajukan untuk 

    memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat I

    Disusun Oleh :

    KELOMPOK III - F

    Anggota :

    Zustina Tesa (2!!"#$%

    Ike &urjanah (2!!"'%

    el)i Apri*ani (2!!"2'%

    +indi &ur A,i,ah (2!!"-!%

    .ika Isnawati (2!!""%

     &urimah (2!!"'"%

    Iis /inda + (2!!"!"%

    .ani ur*aningsih (2!!"#!%

    0r* Gusti 1 (2!!"%

    iska 3ari,ia (2!!"$-%

    Mo4h Zenal (2!!"$2%

    .espati 5aka 1ermana (2!!#%

    6orneo Dwi A71 (2!!"2%

    8igi 1rast*an (2!!2%

    9arr* Akar ; (2!!"-2%

    6amang +i4aksono (2!!"--%

    Denn* .estiawanto (2!!""#%

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    2/85

    PO!AM "#$%I ILM$ KEPEA&A#A' ("-1)

    "#IKE" E'%EAL AHMA% *A'I IMAHI

    201+

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    3/85

    KA#A PE'!A'#A 

    1uji s*ukur kita panjatkan kehadirat Allah +T karena atas rahmat dan

    9ida*ahaat= khususn*a agi kami *ang masih dalam tahap

     elajar= dan umumn*a agi semua pema4a7

    ?imahi= 2$ Mei 2"

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    4/85

    Kelompok 3

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    5/85

    %AF#A I"I

    5

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    6/85

    ,A, I

    PE'%AH$L$A'

    A Latar ,e.a/ang

    1emaruan 1edomusi>an A9A 2"' untuk ?1. dan 0??= termasuk ringkasan eksklusi> (0@e4uti)e ummar*%7 ntuk mempelajari ringkasan ilmu resusitasi dalam 2"'

    International ?onsensus on ?1. and 0?? 4ien4e +ith Treatment .e4ommendations *ang

    dipulikasikan se4ara ersamaan dalam sirkulasi dan resusitasi7

    1emaruan pedoman A9A 2"' untuk ?1. dan 0?? didasarkan pada proses e)aluasi

     ukti internasional *ang meliatkan 2'" orang pemeriksa uktidari !# negara7 1roses

     pemeriksaan sistematis I/?O. (2"' International /iaison ?ommittee on .esus4itation %

    =4ukup ereda ila diandingkan dengan proses *ang digunakan pada 2""7 ntuk proses

     pemeriksaan sistematis 2"'= tugas I/?O. mengharuskan untuk memeriksa topi4 *ang

    diprioritaskan= dengan kondisi mun4uln*a ilmu aru *ang memadai atau terdapat

    kontro)ersi *ang memerlukan pemeriksaan sistematis7 eagai hasil dari prioritas terseut=

     jumlah pemeriksaan *ang diselesaikan pada 2"' (% leih sedikit diandingkan jumlah

     pemeriksaan pada 2"" (2B$%7

    , msan Masa.a

    7 Apa Isi dari 1edoman A9A 2"'C27 Apa Isi dari 1edoman A9A 2""C

    !7 6agaimana perandingan isi pedoman A9A 2"" dan 2"'C

    6

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    7/85

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    8/85

    ,A, II

    PEM,AHA"A'

    A "istem Pera4atan %an Pening/atan Katitas ,er/e.antan

    1emaharuan pedoman 2"' memeri para pemangku kepentingan perse>ekti> aru

    tentang sistem perawatan= *ang memedakan serangan jantung di dalam rumah sakit (9?A%

    dari serangan jantung di luar rumah sakit (O9?A%7 3okus utama men4akup :

    7 Taksonomi uni)ersal pada sistem perawatan27 1emisahan rantai dewasa A9A untuk kelangsungan hidup kedalam dua rantai: satu

    untuk sistem perawatan di rumah sakit dan satu untuk diluar rumah sakit

    !7 1emeriksaan ukti teraik tentang agaimana sistem perawatan sistem serangan jantung

    ini akan diperiksa= dengan >okus pada serangan jantung= in>arksi miokardium ele)asiT

    segmen (T0MI%= dan stroke

    7 Komonen "istem Pera4atan

    2015 (,A$): elemen uni)ersal sistem perawatan telah di indenti>ikasi untuk memeri

     pihak pemangkunkepentingan kerangka kerja umum *ang er>ungsi untuk memasang

    sistem resusitasi terpadu (gamar !%7

    A.asann6a  : pemerian la*anan kesehatan memerlukan struktur (misaln*a= orang=

     peralatan= pendidikan% dan proses (misaln*a= keujakan= protokol= prosedur% *ang= ila

    terintegrasi= menghasilkan sistem (misaln*a= program= organisasi= uda*a% *ang

    mengarah ke hasil optimal (misaln*a= kelangsungan hidup dan keselamatan pasien=

    kualitas= kepuasan%7 istem perawatan e>ekti> men4akup semua elemen seperti setruktur=

     proses= sistem= dan dampak kepada pasien dalam kerangka kerja peningkatn kualitas

     ekerlanjutan7

    2 antai Ke.angsnganHid

    2015 (bar): rantai kelangsungan hidup terpisah (gamar $% telah di rekomendasikan

    *ang akan menidenti>ikasi jalur penawaran *ang ereda antara pasien *ang mengalami

    serangan jantung dirumah sakit dan *ang di luar rumah sakit7

    8

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    9/85

    A.asann6a : perawatan untuk semua pasien paska serangan jantung= dimanapun lokasi

    serangan terseut terjadi= akan dipusatkan dirumah sakit= iasa diruang unit perawatan

    intensi> (I?Intensi> 4are unit% tempat penanganan paska serangan jantung tersedia7

    0lemen setruktur dan proses *ang di perlukan seelum pemusatan dilakukan sangat

     ereda diantara kedua kondisi terseut7 1asien *ang mengalami O9?A mengandalkan

    mas*arakat untuk memerikan dukungan7 1enolong tidak terlatih harus mengenali

    serangan= meminta antuan= dan memulai ?1.= serta memerikan de>irilasi (misaln*a=

    1AD puli4 E a44ess de>irilation% hingga tim pen*edia la*anan medis darurat

    (0Memergen4* medi4al ser)i4e% *ang terlatih se4ar pro>esional mengamil alih

    tanggung jawa= lalumemindahkan pasien ke unit gawat darurat danatau laoratorium

    kateterasi jantung7 1ada akhirn*a= pasien dipindahkan ke unit perawatan kritis untuk 

     perawatan leih lanjut7 ealikn*a= pasien *ang mengalami 9?A mengandalkan sistem

     pengawasan *ang sesuai (misaln*a= sistem tanggapan 4epat atau sistem perawatan dini%

    untuk men4egah serangan jantung7 5ika terjadi serangan jantung= pasien mengandalkan

    interaksi= dari eerapa unit dan la*anan institusi serta ergaung pada tim pen*edia

     pro>esional multi disipliner= termasuk dokter= perawat= ahli terapi pernapasan= dan

     an*ak lagi7

    7 Penggnaan Media "osia. $nt/ Memanggi. Peno.ong

    2015 (bar): menerapkan teknologi media sosial untuk memanggil penolong *ang

     erada dalam jarak dekat dengan koran dugaan O9?A serta ersedia dan mampu

    melakukan ?1. adalah tindakan *ang wajar agi mas*arakat

    A.esann6a  : terdapat sedikit ukti untuk mendukung penggunaan media sosial oleh

    operator untuk memeri tahu 4alon penolong koran serangan jantung terdekat= dan

     pengakti>an media sosial elum terukti dapat meningkatkan kelangsungan koran

    O9?A7

     &amun= dalam penelitian teraru di swedia= terjadi peningkatan *ang signi>ikan pada

     jumlah ?1. *ang dilakukan pendamping ila sistem operator ponsel digunakan7 Degan

    tingkat aha*a rendah dan potensi man>aat *ang tersedia= serta keeradaan perangkat

    9

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    10/85

    digital dimanapun= pemerintah kota dapat mempertimangkan untuk menerapka

    teknologi ini kedalam sistem perawatan O9?A mereka7

    8 #im essitasi 9"istem #anda Peringatan %ini: #im #anggaan eat: %an "istem

    #im Medis %arrat

    2015 (dierbaari) : pada pasien dewasa= sistem ..T (tim tanggapan 4epat% atau

    M0T (tim medis darurat% dapat e>ekti> dalam mengurangininsiden serangan jantung=

    terutama di angsal perawatan umum7 istem M0T..T pad pasien pediatri dapat

    dipertimangkan dalam >asilitas tempat anak anak dengan pen *akit eresiko tinggi

    dirawat di unit ppasien umum7 1enggunaan sistem tanda peringatan dini dapat

    dipertimangkan untuk dewasa dan anakikasi sistematis terhadap pasien eresiko serangan jantung=

    tanggapan teratur terhadap pasien terseut= dan e)aluasi dampak untuk mendukung

     perkemangan peningkatan kualitas se4ara terus menerus7

    A.asann6a: ..TM0T dientuk untuk memerikan inter)ensi dini ada pasien dengan

     penurunan kualitas klinis= *ang ertujuan untuk men4egah 9?A7 Tim dapat terdiri atas

     eragam kominasi dokter= perawat= dan ahli terapis pernapasan7

    Tim ini iasan*a dipanggil ke samping tempat tidur pasien ila penurunan kualitas akut

    diidenti>ikasi oleh sta> rumah sakit7 Tim ini iasan*a memawa peralatan pemantauan

    darurat dan peralatan resusitasi serta oatekti>

    5 Pening/atan Ka.itas ,er/e.antan $nt/ Program essitasi

    2015 (enegasan /emba.i dari 2010): sistem resusitasi harus memuat penilaian dan

     peningkatan sistem perawatan se4ara erkelanjutan7

    A.asann6a: terdapat ukti wila*ah *ang eragam *ang patut dipertimangkan dalam

    insiden dan dampak dari serangan jantung *ang dilaporkan di amerika serikat7

    10

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    11/85

    Keragaman ini menegaskan keutuhan mas*arakat dan sistem untuk se4ara akurat

    mengidenti>ikasi setiap kejadian serangan jantung *ang ditangani dan untuk men4atat

    dampakn*a7 Terdapat kemungkinan peluang untuk memperaiki tingkat kelangsungan

    hidup pasien dalam an*ak komunitas7

    1rogram resusitasi erasis komunitas dan rumah sakit harus se4ara sistematis

    memantau insiden serangan jantung= tingkat perawatan resusitasi *ang tersedia= dan

    dampakn*a7 1eningkatan kualitas erkelanjutan men4akup e)aluasi *ang sistematis dan

    tanggapan= pengukuran atau penentuan tolok ukur= dan analisis7 pa*a terus menerus

    diperlukan untuk mengoptimalkan perawatan resusitasi= sehingga kesenjangan antara

     per>orma resusitasi ideal dan *ang seenarn*a dapat dipersempit7

    + egiona.isasi era4atan

    2015 (enegasan /emba.i dari 2010): endekatan regionalisasi terhadap resusitasi

    O9?A *ang men4akup penggunaan pusat resusitasi jantung dapat dipertimangkan7

    A.asann6a: pusat resusitasi jantung adalah rumah sakit *ang memerikan perawatan

     erasis ukti terkait perawatan resusitasi dan paska serangan jantung=termasuk 

    kemampuan inter)ensi koroner perkutan (1?Iper4utaneous 4oronar* inter)ention%

    setiap saat= TTM dengan )olume kasus tahunan *ang memadai= dan komitmen terhadap

     peningkatan per>orma erkelanjutan *ang men4akup pengukuran= penentuan tolok 

    ukur= serta tanggapan dan peruahan proses7 istem perawatan resusitasi diharakan akan

    men4apai peraikan tingkat kelngsungan hidup *ang diikuti dengan pemangunan

    sistem perawatan lain= seperti trauma7

    , ,antan Hid %asar %e4asa dan Ka.itas P9 P Peno.ong #ida/ #er.ati

    1 ing/asan Materi $tama dan Perbaan ,esar

    11

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    12/85

    6erikut adalah masalah utama dan peruahan esar dalam rekomendasi pemaruan

     pedoman 2"' untuk ?1. orang dewasa oleh penolong tidak terlatih:

    a7 9uungan penting dalam rantai kelangsungan hidup pasien dewasa diluar rumah

    sakit tidak eruah sejak 2""= dengan tetap menekankan pada algortma 6/

    (6antuan 9idup Dasar% Dewasa uni)ersal *ang disederhanakan7

     7 Algoritma 6/ dewasa telah diuah untuk menunjukan >akta ahwa penolong

    dapat mengakti>kan sistem tanggapan darurat (misaln*a= melalui penggunaan

     ponsel% tanp meninggalkan koran

    47 Mas*arakan *ang anggotan*a erisiko terkena serangan jantung disarankan

    menerapkan program 1AD7

    d7 .ekomendasi telah diperkuat untuk mendorong pengenalan langsung terhadap

    kondisi koran *ang tidak menunjukan reaksi= pengakti>an sistem tanggapan

    darurat= dan inisiasi ?1. jika penolong tidak terlatih menemukan koran *ang tidak 

    mennjukan reaksi juga tidak erna>as atau tidak erna>as dengan normal (misaln*a=

    tersengal%7

    e7 1enekanan perihal identi>ikasi 4epat terhadap kemungkinan serangan jantung oleh

    operator telah ditingkatkan melalui pen*ediaan instruksi ?1. se4epatn*a kepada

     pemanggil (misaln*a= ?1. *ang dipandu oleh operator%7>7 rutan *ang disarankan untuk satuirmasi: penolong

    diminta untuk memulau kompresi dada seelum memerikan na>as uatan (?

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    13/85

    1eruahan ini diran4ang untuk men*ederhanakan pelatihan penolong tidak terlatih

    dan menekankan pentign*a kompresi dada diawal agi koran serangan jantung

    mendadak7

    Dalam topik erikut= peruahan atau titik penekanan *ang serupa untuk penolong

    tidak terlatih dan 9?1 dieri tanda intang (F%7

    2 Program AE% $nt/ Peno.ong #ida/ #er.ati %a.am Komnitas

    2015 (dierbari): disarankan ahwa program 1AD untuk pasien dengan O9?A

    diterapkan dilokasi umum tempat adan*a kemungkinan pasien serangan jantung terlihat

    relati> tinggi (misaln*a= andara= kasino= >asilitas olahraga%7

    2010 (.ama): ?1. dan penggunaan de>irilator eksternal otomatis (A0Dautomated

    e@ternal de>irilator% oleh tenaga medis pertama untuk keselamatan umum disarankan

    untuk memperaiki tingkat kelangsungan hidup pasien serangan jantung mendadak 

    diluar rumah sakit7 1edoman 2"" men*arankan pemuatan program A0D dilokasi

    umum tempat adan*a kemungkinan pasien serangan jantung terlihat relati> tinggi

    (misaln*a= andara= kasino= >asilitas olahraga%7

    A.asann6a: terdapat ukti *ang jelas dan konsisten tentang peraikan tingkat

    kelangsungan hidup pasien setelah srangan jantung ila pendamping melakukan ?1. 

    dan dengan 4epat menggunakan A0D7 Dengan egitu= akses 4epat ke de>irilator 

    merupakan komponen utama dalam sistem perawatan7 1enerapan program 1AD

    memerlukan $ komponen penting: (% tanggapan *ang diren4anakan dan dipraktikan=

    *ang idealn*a men4akup identi>ikasi lokasi lingkungan di sekitartempat mun4uln*a

    risiko serangan jantung *ang tinggi= penempatan A0D di area terseut= dan upa*a

    memastikan ahwa pendamping mengetahui lokasi A0D= dan iasan*a= pengawasan

    oleh 9?1 (2% pelatihan penolong *ang diantisipasi dalam ?1. dan penggunaan A0D(!% huungan terpadu dengan sistem 0M lkal dan ($% program peninkatan kulaitas

    *ang erkelanjutan7 1endekatan sistem perawatan untuk O9?A dapat men4akup

    keijakan pulik *ang mendorong pelaporan lokasi A0D pulik ke titik akses la*anan

     pulik (1A1 istilah  piblic service access point atau titik akses la*anan pulik 

    menggantikan >rasa  pusat operator EMS *ang kurang sesuai%7 Keijakan terseut akan

    13

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    14/85

    memungkinkan 1A1 mengarahkan pendamping untuk mengamil A0D terdekan

    memantu penggunaann*a ila terjadi O9?A7 6an*ak pemerintah kota serta

     pemerintah >ederal A telah memerlakukan pemangunan undangikasi presentasi serangan jantung ini agar dapat mendukung

     pengenalan perintah dan ?1. *ang dipandu operator dengan 4epat7

    2015 (%ierbari): untk memantu pendamping mengenali serangan jantung= operator 

    harus menan*akan tentang ada atau tidakn*a reaksi koran dan kualitas pernapasan

    (normal atau tidak normal%7 5ika koran tidak ereaksi dengan napas terhenti atau tidak 

    normal= penolong dan operator akan menganggap ahwa koran mengalami serangan

     jantung7 Operator harus dieri tahu untuk mengidenti>ikasi kondisi *ang menunjukan

    tidak adan*a reaksi dengan napas tidak normal atau tarikan napas agonal di seluruh

    rangkaian presentasi dan penjelasan klinis7

    14

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    15/85

    2010 (Lama): untuk memantu pendamping mengenali serangan jatung= operator harus

    menan*akan tentang reaksi koran dewasa= apakah koran ernapas= dan apakah napas

    normal gar dapat memedakan koran dengan tarikan napas agonal (misaln*a= koran

    *ang memerlukan ?1.% dari koran *an ernapas normal dan tidak memerlukan ?1.7

    A.asann6a9 1eruahan dari pedoman 2"" ini menekankan pada peran *ang dapat

    dijalankan operator gaat darurat dalam memantu menolong tidak terlatih mengenali

    napas terhenti atau tidak normal7 Operator harus se4ara khusus dieritahu untuk 

    memantu pendamping mengenali ahwa tarikan napas agonal adalah tanda serangan

     jantung7 Operator juga harus mengetahui ahwa kejang dalam waktu singkat dapat

    menjadi pertama dari serangan jantung7 Kesimpulann*a= selain menggerkan tenaga

    medis darurat pro>esional= operator juga harus mengajukan pertan*aan langsung tentang

    apakah pasien tidak ereaksi dan apakah napas normal atau tidak normal agar dapat

    mengidenti>ikasi pasien dengan kemungkinan serangan jantung dan mendukung ?1. 

    *ang dipandu operator7

    8 Pene/anan ada Komresi %ada;

    2015 (%ierbaari): 1enolong tidak terlatih harus memerika ?1. han*a kompresi

    (9ands

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    16/85

    2015 (%ierbari): sewaktu melakukan ?1. se4ara manual=penolong harus melakukan

    kompresi dada hingga kedalaman minimum 2 in4i untuk dewasa rata

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    17/85

    nalokson disetujui oleh 3ood and Drug Administration untuk digunakan oleh

     penolong tidak terlatih dan 9O17 5arinagan pelatihan resuitasi telah meminta in>ormasi

    tentang 4ara teraik untuk menamahkan perangkat terseut kedalam pedoman dan

     pelatihan 6/ dewasa7 .ekomendasi ini menggaungkan perawatan *ang aru saja

    disetujui7

    ,antan Hid %asar %e4asa dan Ka.itas P 9 ,L" HP

    1 ing/asan Masa.a $tama dan Perbaan ,esar

    6erikut adalah masalah utama dan peruahan esar dalam rekomendasi

     pemaruan pedoman 2"' untuk 9?1 J

    a7 1enolong terlatih di dorong untuk menjalankan eerapa langkah se4ara ersamaan

    ( misaln*a= memeriksa pernapasan dan den*ut sekaligus% dalam upa*a mengurangi

    waktu untuk kompresi dada pertama

     7 .ekomendasi ini memungkinkan >leksiilitas untuk pengakti>an sistem tanggapan

    darurat untuk leih men*esuakan dengan kondisi klinis 9?147 Tim terpadu *ang terdiri atas penolong *ang sangat terlatih dalam menggunakan

     pendekatan teren4ana *ang men*elesaikan eerapa langkah dan penilaian se4ara

     ersamaan= ukan se4ara erurutan *ang digunakan oleh masingkan sistem tanggapan darurat dan

     penolong kedua akan memulai kompresi dada= penolong ketiga akan men*ediakan

    )entilasi atau mengamil perangkat kantong masker untuk napas uatan= penolong

    keempat mengamil dan men*iapkan de>irilator%7d7 1eningkatan penekanan telah diterapkan pada ?1. erkualitas tinggimenggunakan

    target per>orma (kompresi ke4epatan dan kedalaman *ang memadai= sehingga

    memolehkan rekoil dada sepenuhn*a diantarasetiap kompresi= meminimalkan

    gangguan dalam kompresi= dan men4egah )entilasi *ang erleihan%7 /ihat tale

    Anjuran dan /arangan 6/ untuk ?1. 6erkualitas Tinggi Dewasa

    Peno.ong Hars Peno.ong #ida/ ,o.e

    Me.a//an /omresi dada ada /eceatan

    100 samai 120

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    18/85

    (5cm) ('4m% atau leih dari 2=$ in4i (4m%

    Membo.e/an re/oi. en sete.a setia /a.i

    /omresi

    6ertumpu di atas dada di antara kompresi *ang

    dilakukan

    Meminima./an eda da.am /omresi Menghentikan kompresi leih dari " detik 

    Memberi/an =enti.asi 6ang c/ (da naas

    batan sete.a 70 /omresi: setia naas

    batan diberi/an .ebi dari 1 deti/: setia /a.i

    diberi/an dada a/an terang/at)

    Memerikan )entilasi erleihan (misaln*a=

    terlalu an*ak napas uatan atau memerikan

    napas uatan dengan kekuatan erleihan%

    e7 Ke4epatan kompresi diuah ke kisaran "" hingga 2"min7>7 Kedalaman kompresi untuk pasien dewasa diuah ke minimum 2 in4i (' 4m%=

    namun tidak meleihi 2=$ in4i ( 4m%7

    g7 ntik mendukung rekoil penuh dinding dada setelah setiap kompresi= penolong

    harus menjaga posisi agar tidak ertumpu diatas dada diantara kompresi7

    h7 Kriteria untuk meminimalkan gangguan diklari>ikasi dengan sasaran >raksi

    kompresi dada setinggi mungkin= dengan target minimum "H7

    i7 Meskipun sistem 0M telah menerapkan paket perawatan *ang meliatkan komprei

    dada erkelanjutan= namun penggunaan teknik )entilasi pasi> dapat dianggap

    seagai seagai agian dari paket perawatan untuk koran O9?A7

     j7 ntuk pasien *ang sedang menjalani ?1. dan memiliki saluran udara lanjutan

    *ang dipasang= laju )entilasi *ang disederhanakan disarankan napas uatan setiap

    detik (" napas uatan per menit%7

    1eruahan ini diran4ang untuk men*ederhanakan pelatihan agi 9?1 dan untuk 

    terus menekankan pentingn*a men*ediakan ?1. erkualitas tinggi diawal untuk koran

    serangan jantung7

    2 Pengena.an dan Penga/ti3an eat "istem #anggaan %arrat

    2015 (%ierbari) : 9?1 harus meminta antuan terdekat ila mengetahui koran tidak 

    menunjukkan reaksi= namun akan leih praktis agi 9?1 untuk melanjutkan dengan

    menilai pernapasan dan den*ut se4ara ersamaan seelum enarkan

    sistem tanggapan darurat (atau meminta 9?1 pendukung%7

    2010 (Lama): 9?1 harus memastikan reaksi pasien sewaktu memeriksan*a untuk 

    menentukan apakah napas terheti atau tidak normal7

    A.asann6a  : 1eruahan rekomendasi ertujuan untuk meminimalkan penundaan dan

    mendukung penilaian serta tanggapan *ang 4epat dan e>isien se4ara ersamaan= ukan

    melakukan pendekatan langkah demi langkah *ang erjalan lamat erdasarkan metode7

    7 Pene/anan ada Komresi %ada

    18

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    19/85

    2015 (%ierbari): Melakukan kompresi dada dan men*ediakan )entilasi untuk semua

     pasien dewasa *ang mengalami serangan jantung adalah tindakan *ang perlu dilakukan

    oleh 9?1= aik *ang diseakan maupun tidak diseakan oleh jantung7 /eih lanjut=

     penting agi 9?1 untuk men*esuaikan urutan tindakan pen*elamatan erdasarkan

     pen*ea utama serangan7

    2010 (Lama): Melakukan kompresi dada dan napas uatan untuk koran serangan

     jantung adalah tindakan *ang perlu dilakukan oleh 0M dan penolong pro>esional di

    lingkungan rumah sakit7

    A.asann6a: ?1. han*a kompresi direkomendasikan untuk penolong *ang tidak terlatih

    karena relati> mudah agi operator untuk memandu dengan instruksi melalui telepon7

    9?1 diharapkan menerima pelatihan tentang ?1. dan se4ara e>ekti> dapat menjalankan

    kompresi dan )entilasi7 &amun= prioritas utnuk pen*edia la*anan medis= terutama jika

     ertindak sendiri= harus tetap mengakti>kan sistem tanggapan darurat dan menjalankan

    kompresi dada7 Mungkin terdapat kondisi *ang mengharuskan terjadin*a peruahan

    urutan= misaln*a ketersediaan A0D *ang dapat dengan 4epat diamil dan digunakan

    oelh pen*dia la*anan medis7

    8 Ket ata P #er.ebi %.

    2015 (%ierbari): ntuk pasien dewasa *ang mengalami serangan jantung dan terlihat

     jatuh saat A0D dapat segera tersedia= penting ahwa de>irilator digunakan se4epat

    mungkin7 ntuk orang dewasa *ang mengalami serangan jantung tidak terpantau atau

    saat A0D tidak segera tersedia= penting ila ?1. dijalankan sewaktu peralatan

    de>irilator sedang diamil dan diterapkan= dan ila de>irilasi= jika diindikasikan=

    diterapkan segera setelah perangkat siap digunakan7

    2010 (Lama): 6ila penolong men*aksikan terjadin*a serangan jantung diluar rumah

    sakit dan A0D tidak segera terseda dilokasi= penolong terseut harus memulai ?1. 

    dengan kompresi dada dan menggunakan A0D sesegera mungkin7 9?1 *ang

    menangani pasien serangan jantung dirumah sakit dan >asilitas lainn*a harus segera

    memerikan ?1. dan menggunaka A0Dde>irilator segera setelah tersedia7

    .ekomendasi ini diran4ang untuk mendukung ?1. dan de>irilasi awal= terutama ila

    A0D atau de>irilator tersedia eerapa saat setalh terjadin*a serangan jantung

    mendadak7 6ila O9?A tidak disaksikan oleh petugas 0M= 0M dapat menjalankan

    ?1. samik memeriksa ritme dengan A0D atau pada elektrokardiogram (0?G% dan

    men*iapakn de>irilasi7 Dalam kasus ini= ?1. selama =' hingga ! menit dapat

    19

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    20/85

    dipertimangkan seelum men4oa melakukan de>irilasi7 6ila terdapat 2 penolong atau

    leih dari lokasi kejadian= ?1. harus dilakukan saat de>irilator sedang diamil7 Dalam

    kasus serangan jantung mendadak dirumah sakit= tidak terdapat 4ukup ukti untuk 

    mendukung atau men*anggah dilakukann*a ?1. seelum de>irilasi7 &amun= pada

     pasien *ang terpantau= durasi mulai dari >irilasi )entrikel (83% hingga ke penerapan

    kejut harus kurang dari ! menit= dan ?1. harus dilakukan saat de>irilator disiapkan7

    A.asann6a : Meskipun an*ak penelitian telah menjawa pertan*aan apakah terdapat

    man>aat dengan melakukan kompresi dada sesuai durasi *ang ditentukan (iasan*a ='

    hingga ! menit% seelum menerapkan kejut= seperti diandingkan dengan penerapan

    kejut segera setelah A0D dapat disiapkan= namun tdak terdapat peredaan dianatara

    kedua hasil *ang ditampilkan7 ?1. haus dierikan saat antalan A0D diterapkan dan

    hingga A0D siap menganilisis ritme75 Keceatan Komresi %ada 9 100 ingga 120

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    21/85

    maka kompresi akan menjadi terlalu dalam= namun satu penelitian sangat ke4il aru<

     aru ini menunjukkan potesi 4edera (*ang tidak mengan4am jiwa% akiat kedalaman

    kompresi dada *ang erleihan (leih dari 2=$ in4i 4mL%7 Kedalaman kompresi

    mungkin sulit diperkirakan tanpa menggunakan perangkat umpan alik= dan identi>ikasi

     atas atas kedalaman kompresi mungkin akan sulit dilakukan7 1enting agi penolong

    untuk mengetahui ahwa kedalaman kompresi dada leih sering terlalu dangkal

    daripada terlalu dalam7

    > e/oi. %ada

    2015 (%ierbari): 1enting agi penolong untuk tidak ertumpu di atas dada di antara

    kompresi untuk mendukung rekoil penuh dinding dada pada pasien dewasa saat

    mengalami serangan jantung7

    2010 (Lama): 1enolong harus memolehkan rekoil penuh dinding dada setelah setiap

    kompresi agar jantung terisi sepenuhn*a seelum kompresi erikutn*a dilakukan7A.asann6a: .ekoil penuh dinding dada terjadi ila tulang dada kemali ke posisi alami

    atau netraln*a saat >ase dekompresi ?1. erlangsung7 .ekoil dinding dada memerikan

    relati> tekanan intrathoraks negati> *ang mendorong pengemalian )ena dan aliran

    darah kardiopulmonari7 6ertumpu di atas dinding dada di antara kompresi akan

    menghalangi rekoil penuh dinding dada7 .ekoil tidak penuh akan meningkatkan tekanan

    intrathoraks dan mengurangi pengemalian )ena= tekanan per>usi koroner= dan aliran

    darah miokardium= serta dapat mempengaruhi hasil resusitasi7

    .ingkasan Komponen ?1. 6erkualitas Tinggi ntuk pen*edia 6/

    Komonen %e4asa dan ana/

    remaa

    Ana/-ana/ (usia

    hingga puertas%

    ,a6i (usia kurang dari

    tahun= tidak termasuk 

    66/.%

    Keamanan .o/a. 1astikan lingkungan telah aman untuk penolong dan koran

    Pengena.an serangan

     antng

    1eriksa adan*a reaksi

     &a>as terhenti tersengal (misaln*a na>as tidak normal%

    Tidak ada den*ut *ang terasa dalam " detik

    (pemeriksaan napas dan den*ut dapat dilakukan se4ara ersamaan kurang

    dari " detik%

    Penga/ti3an sistem

    tanggaan darrat

    5ika anda sendiri tanpa

     ponsel= tinggalkan

    koran untuk

    mengakti>an sistem

    Korban ter.iat at ingsan

    Ikuti langkah

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    22/85

    tanggapan darurat dan

    mengamil A0D dan

    ?1. atau = kirim orang

    lain untuk

    melakukan*a dan

    mulai ?1.

    se4epatn*a gunakan

    A0D segera setelah

    tersedia

    Korban tida/ ter.iat at ingsan

    6erikan ?1. selama 2 menit

    Tinggalkan koran untuk mengakti>kan sistem

    tanggapan darurat dan mengamil A0D

    Kemali ke anak dan a*i dan lanjutkan ?1.

    gunakan A0D setelah tersedia

    asio /omresi-

    =enti.asi tanpa

    saluran udara

    lanjutan

    1 ata 2 eno.ong

    !":2

    1 eno.ong

    !" : 2

    2 eno.ong ata .ebi

    ' : 2rasio /omresi ?

    =enti.asi dengan

    saluran udara

    lanjutan

    Kompresi erkelanjutan pada ke4epatan "" sampai 2"min

    6erikan satu napas uatan setiap detik ("napas uatanmin%

    Keceatan /omresi "" sampai 2"min

    Keda.aman /omresi Minimum 2 in4i ('4m% Minumum sepertiga

    dari diameter A1 dada

    ekitar 2 in4i ('4m%

    Minimum sepertiga

    dari A1 dada

    ekitar setengah in4i

    ($4m%Penematan tangan 2 tangan erada

    diseparuh agian

     awah tulang dada

    (sternum%

    2 tangan atau tangan

    (opsional untuk anak

    *ang sangat ke4il%

     erada diseparuh

     agian awah tulang

    dada(sternum%

    1 eno.ong

    2 jari diagian tengah

    dada= tepat diawah

    garis puting

    2 eno.ong ata .ebi

    2 tangan dengan iu

     jari ergerak melingkar 

    diagian tengah dada

    tepat diawah aris

     puting

    e/oi. dada /akukan rekoil penuh dada setelah setiap kali kompresi= jangan ertumpu

    diatas dada setelah setiap kali kompresi

    Meminima./an

    ganggan

    6atasi gangguan dalam kompresi dada menjadi kurang dari "detik 

    22

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    23/85

    @ Meminima./an ganggan da.am /omresi dada

    2015 (enegasan /emba.i dari 2010)9 penolong harus erupa*a meminimalkan >rekuensi dandurasi gangguan dalam kompresi untuk mengoptimalkan jumlah kompresi *ang dilakukan

     permenit7

    2005 (bar)9 untuk orang dewasa *ang mengalami serangan jantung dan menerima ?1. tanpa

    saluran udara lanjutan= mungkin perlu untuk melakukan ?1. dengan sasaran >raksi kompresi

    dada setinggi mungkin= dengan target minimum "H7

    A.asann6a9 gangguan dalam kompresi dada dapat di tunjukan seagai agian dari perawatan

    *ang di perlukan (misaln*a= analisis ritme dan )entilasi% atau *ang di sengaja (misaln*a=

    gangguan terhadap penolong%7 3raksi kompresi dada adalah pengukuran proposi waktu

    resusitasi total *ang dilakukan kompresi7 1eningkataan >raksi kompresi dada dapat di peroleh

    dengan meminimalkan jeda dalam kompresi dada7 asaran optimal untuk >raksi kompresi dada

     elum di de>inisikan7 1enamahan >raksi kompersi target di tujukkan untuk mematasi

    gangguan dalam kompresi dan mengoptimalkan per>usi koroner dan aliran darah pada saat ?1.

     erlangsung7

    Perbandingan e.emen tama ,L" de4asa: ana/-ana/: dan ba6i

    Tael 2 men4antumkan elemen utama 2"'untuk 6/ dewasa= anakas terhenti tersengal (misaln*a na>as tidak normal%

    Tidak ada den*ut *ang terasa dalam " detik

    (pemeriksaan napas dan den*ut dapat dilakukan se4ara ersamaan kurang

    dari " detik%

    Penga/ti3an sistem

    tanggaan darrat

    5ika anda sendiri tanpa

     ponsel= tinggalkan

    koran untuk

    Korban ter.iat at ingsan

    Ikuti langkah

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    24/85

    mengakti>an sistem

    tanggapan darurat dan

    mengamil A0D dan

    ?1. atau = kirim orang

    lain untuk

    melakukan*a dan

    mulai ?1.

    se4epatn*a gunakan

    A0D segera setelah

    tersedia

    Korban tida/ ter.iat at ingsan

    6erikan ?1. selama 2 menit

    Tinggalkan koran untuk mengakti>kan sistem

    tanggapan darurat dan mengamil A0D

    Kemali ke anak dan a*i dan lanjutkan ?1.

    gunakan A0D setelah tersedia

    asio /omresi-

    =enti.asi tanpa

    saluran udaralanjutan

    1 ata 2 eno.ong

    !":2

    1 eno.ong

    !" : 2

    2 eno.ong ata .ebi' : 2

    rasio /omresi ?

    =enti.asi dengan

    saluran udara

    lanjutan

    Kompresi erkelanjutan pada ke4epatan "" sampai 2"min

    6erikan satu napas uatan setiap detik ("napas uatanmin%

    Keceatan /omresi "" sampai 2"min

    Keda.aman /omresi Minimum 2 in4i ('4m% Minumum sepertiga

    dari diameter A1 dada

    ekitar 2 in4i ('4m%

    Minimum sepertiga

    dari A1 dada

    ekitar setengah in4i($4m%

    Penematan tangan 2 tangan erada

    diseparuh agian

     awah tulang dada

    (sternum%

    2 tangan atau tangan

    (opsional untuk anak

    *ang sangat ke4il%

     erada diseparuh

     agian awah tulang

    dada(sternum%

    1 eno.ong

    2 jari diagian tengah

    dada= tepat diawah

    garis puting

    2 eno.ong ata .ebi

    2 tangan dengan iu

     jari ergerak melingkar 

    diagian tengah dada

    tepat diawah aris

     puting

    e/oi. dada /akukan rekoil penuh dada setelah setiap kali kompresi= jangan ertumpu

    diatas dada setelah setiap kali kompresi

    Meminima./an 6atasi gangguan dalam kompresi dada menjadi kurang dari "detik 

    24

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    25/85

    ganggan

    10 #anggaan /omresi dada

    2015 (dierbaari)9  menggunakan perangkat umpan alik audio)isual saat ?1. 

     erlangsung untuk pengoptimalan per>orma ?1. se4ara realaat untuk 

    melatih penolong dan seagai agian dari strategi keseluruhan untuk meningkatkan

    kualitas ?1. dalam resusitasi seenarn*a7 1elatihan untuk komnasi ketersmpilan

    kompleks *ang diperlukan untuk melkukan kompresi dada *ang memadai harus >okus

     pada upa*a menunjukkan penguasaan materi 7

    A.asann6a9  teknologi akan memungkinkan pemantauan= perekaman= dan tanggapan

    tentang kualitas ?1. se4ara realisiologi dan metrik 

    kinerja penolong7 Data pemting terseut dapat digunakan se4ara realokus selama ?1. erlangsung pada karakteristik 

    ke4epatan dan kedalaman kompresi= serta rekoil dada dengan tetap meminimalkan

    gangguan adalah tantangna *ang sangat sulit= ahkan agi tenaga pro>esioanal *ang

    terlatih7 Terdapat eerapa ukti ahwa penggunaan umpan alik ?1. mungkin e>ekti> dalam menguah ke4epatan kompresi dada *ang terlalu tinggi= dan terdapat ukti lain

     ahwa umpan alik ?1. akan mengurangi tenaga tumpuan saat kompresi dada

     erlangsung7 &amun= penilitian hingga saat ini elum menunjukkan adan*a peningkatan

    signi>ikan dalam hasil neurologis *ang diharapkan atau kelangsungan hidup pasien

    setelah keluar dari rumah sakit dengan penggunaan perangkat umpan alik ?1. saat

    terjadi serangan jantung *ang seenarn*a7

    11 Benti.asi #ertnda

    2015 (bar) 9 ntuk pasien O9?A *ang terpantau dengan ritme dapat dikejut= mungkin

     penting agi sistem 0M dengan umpan alik eerapa tingkat erasis prioritas untuk 

    menunda )entilasi ertekanan positi> (118 1ositi)e 1ressure 8entilation% dengan

    25

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    26/85

    menggunakan strategi hingga tiga siklus dari 2"" kompresi erkelanjutan dengan

    insu>lasi oksigen pasi> dan tamahan saluran udara7

    A.asann6a 9 eerapa sistem 0M telah menguji strategi penerapan kompresi dada

    awal se4ara erkelanjutan dengan 118 tertunda untuk koran O9?A dewasa7 Dalam

    semua sistem 0M ini= pen*edia la*anan menerima pelatihan tamahan dengan

     penekanan pada penerapan kompresi dada erkualitas tinggi7 Tiga penelitian dalam

    sistem *ang menggunakan umpan alik eerapa tingkat erasis prioritas dalam

    komunikasi perkotaan dan pedesaan= serta memerikan paket perawatan men4akup

    hingga ! siklus insu>lasioksigen pasi>= pen*isipan tamahan saluran udara= dan 2""

    kompresi dada erkelanjutan dengan penerapan kejut= menunjukan peningkatan

    kelangsungan hidup pasien dengan status neurologis *ang dapat diterima pada koran

    serangan jantung *ang terlihat jatuh dan dengan ritme dapat dikejut7

    12 Benti.asi "aat P ,er.angsng %engan "a.ran $dara Lantan

    2015 (dierbaari) 9 1en*edia la*anan medis mungkin perlu memerikan satu na>as

     uatan setiap detik (" na>as uatan menit% samil tetap melakukan kompresi dada

     erkelanjutan (misaln*a= saat ?1. erlangsung dengan saluran udara lanjutan%

    2010 (.ama) 9 6ila saluran udara lanjutan (misaln*a= pipa endotrakheal= komitue= atau

    saluran udara masuk ke laring% telah dipasang saat ?1. *ang dilakukan oleh 2 orang

     erlangsung= erikan na>as uatan setiap hingga - detik tanpa men4oa

    mensinkronisasi na>as uatan diantara kompresi tindakan ini akan menghasilkan

     pemerian - hingga " na>as uatan permenit7

    A.asann6a: satu ke4epatan praktis= ukan serangkaian na>as uatan permenit= untuk 

    orang dewasa= anak

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    27/85

    A.asann6a: langkahaktor dalam resusitasi apapun (misaln*a= jenis serangan= lokasi= apakah

     pen*edai terlatih erada di sekitar= apakah penolong harus meninggalkan koran untuk 

    mengakti>kan sistem tanggapan darurat= ds% *ang mungkin memerlukan peruahan

    dalam urutan 6/7 Algoritma 9?1 6/ *ang diperaharui ertujuan untuk menunjukan

    waktu dan lokasi kesesuaian >leksiilitas se4ara erurutan7

    Gamar '

    1en*edia /a*anan Kesehatan 6/ Algoritma erangan 5antung 1ada Orang Dewasa E 

     pemaruan 2"'

    27

    Amankan lokasi

    Korban tidak menunjukkan reakasi.

     Teriaklah untuk mendaatkan

    ertolon!an terdekat. Akti"kan sistem

    tan!!aan darurat melalui eran!kat

    ber!erak #jika tersedia$. Ambil A%& dan

    eralatan !a'at darurat #atau minta

    )antau

    hin!!a

    tena!a

    )erhatian aakah

    naas terhenti atau

    tersen!al dan

    eriksa den(ut

    #se*ara berdamaan$.

    A akah den ut

    +erikan naasbuatan,

    1 naas buatan

    setia 5-6 detk atau

    sekitar 10-12 naas

    buatanmnt.

    Akti"kan

    sistem

    tan!!aan

    darurat #jka

    belumdilakukan$

    setelah 2

    menit. 

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    28/85

    % #e/ni/ a.ternati3 dan erang/at tambaan nt/ P 

    1 ing/asan masa.a tama dan erbaan besar

    ?1. kon>ensional *ang terdiri atas kon>rensi dada se4ara manual *ang diselingi

    napas uatan pada dasaran*a tidak e>isien sehuungan dengan memerikan hasil

     jantung *ang signi>ikan7 6eragai upa*a alternati> dan tamahan untuk ?1. 

    kon)ensional telah dikemangkan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil jantung

    selama resusitasi dari seragan jantung7 ejak dipulikasikann*a pedoman 2""=

    sejumlah uji klinis telah memerikan data aru tentang e>ekti)itas alternati> ini7

    28

    /)

    ulai siklus 30 komresi dan 2

    naas buatan.

    unakan A%& se!era setelah

    A%& tersedia.

    )erikasa ritme detak

     jantun!. itme daat

    e!era lanjutkan den!an /)

    kuran! lebih selama 2 menit

    #hin!!a A%& membolehkan

    emeriksaan ritme$. anjutkan

    hin!!a tena!a A men!ambil

    alih atau korban mulai ber erak

     Terakan satu kejut. e!era

    lanjutkan den!an /) kuran!

    lebih selama 2 m'enit #hin!!a

    A%& membolehkan

    emeriksaan ritme$. anjutkan

    hin!!a tena!a A men!ambil

    alaihn atau korban mulai

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    29/85

    Diandingkan dengan ?1. kon)ensional= an*ak dari teknik dan perangkat ini

    memerlukan peralatan dan pelatihan khusus7 6ila penolong atau sistem pela*anan

    kesehatan mempertimangkan implementasi= maka perlu diketahui ahwa eerapa

    teknik dan perangkat telah diuji han*a dalam sukelompok pasien serangan jantung

    *ang sangat terpilih7

    a7 1enggunaan perangkat amang impedasi (ITDimpedan4e threshold de)i4e% se4ara

    rutin seagai tamahan untuk ?1. kon)ensional tidak disarankan7

     7 ji a4aka terkontrol aruaat telah

    dide>inisikan7d7 1enggunaan 0?1. daat dipertimangkan untuk pasien tertentu dalam kondisi

    adan*a dugaan pen*ea re)ersiel serangan jantung7

    2 Perang/at ambang imedasi

    2015 (dierbaari)9  pengunaan ITD se4ara rutin seagai tamahan saat ?1. 

    kon)ensional erlangsung tidak disarankan7 Kominasi ITD dengan ?1. dengan

    kompresi E dekompresi akti> mungkin merupakan alternati> *ang wajar untuk ?1. 

    kon)ensional dalam kondisi dengan peralatan *ang tersedia dan tenaga terlatih *ang

    sesuai

    2010 (Lama)9 1enggunaan ITD dapat dianggap oleh tenaga terlatih seagai tamahan

    ?1. dalam serangan jantung dewasa

    A.asann6a9 Dua uji a4ak terkontol erskala esar telah memerikan in>ormasi aru

    tentang penggunaan ITD dalam O?9A7 atu uji klinis a4ak multipusat erskala esar 

    gagal menujukan peraikan ataupun terkait penggunaan ITD (diandingkan dengan

     perangkat uatan% seagai tamahan untuk ?1. kon)ensional7 ji klinis lain

    menunjukan adan*a man>aat dengan penggunaan ?1. kompresi plus

    ITD ila diandingkann dengan ?1. kon)ensional dan tanpa ITD7 &amun= inter)al

    keper4a*aan diri di seputar prkiraan7 9asil utamasangat luas= dan terdapat resiko

     pen*impangan *ang tinggi erdasarkan inter)ensi ersama (Grup *ang menerima ?1. 

    29

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    30/85

    kompresiaatkan penggunaan perangkat umpan alik terseut%7

    7 Perang/at Komresi %ada Me/anis

    2015 (%i erbaari) 9 6ukti tidak menunjukan adan*a man>aat dengan penggunaan

     perangkat piston mekanis untuk kompresi dada diandingkan dengan kompresi dada

    manual pada pasien *ang mengalami serangan jantung 7 kompresi dada manual akan

    tetap menjadi standar perawatan dalam menangani pasien serangan jantung7 &amaun=

     perangkat terseut dapat menjadi alternati> *ang wajar untuk ?1. kon)ensional dalam

    kondiso khusus= saat pemerian kompresi manual erkualitas tinggi sangat sulit di

    lakukan atau eraha*a agi pen*edia la*anan medis ( misaln*a= jumlah penolong

    teratas ?1. erkepanjangan=?1. saat terjadi serangan jantung hopotermi= ?1. dalam

    amulan *ang ergerak=?1. dalam kumpulan angiogra>i= ?1. dalam persiapan 0?1. 

     erlangsung%7

    2010 (Lama) 9 1erangkat piston mekanis dapat dipertimangkan untuk digunakan oleh

    tenaga terlatih dalam kondisi khusus untuk penangganan pasien serangan jantung

    dewasa dilingkungan (Misaln*a= selama prosedur diagnosis dan inter)ensi% *ang

    memuat resusitasi manual sulit dilakukan7 6and *ang men*earluaskan ean dapat

    dipertimangkan untuk digunakan oleh tenaga terlatih dalam kondisi khusus untuk 

     perawatan pasien serangan jantung7

    A.asann6a 9 ! ujian a4ak terkontrol erskala esar *ang memandingkan perangkat

    kompresi dada mekanis tidak menujukan peningkatan hasil untuk pasien dengan O9?A

     ila diandingkan dengan kompresi dada manual7 ntuk alasan ini= kompresi dada

    manual akan menjadi standar perawatan7

    8 #e/ni/ E/stra-Kororea. dan Perang/at Per3si In=asi3

    30

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    31/85

    2015 (%ierbaari )9  0?1. dapat dipertimangkan seagai alternati> ?1. 

    kon)ensional pada pasien tertentu *ang mengalami serangan jantung dan pada pasien

    dengan dugaan etiologi serangan jantung *ang erpotensi re)ersile7

    2010 (Lama)9 Tidak dapat 4ukup ukti untuk merekomendasikan penggunaan 0?1. 

    se4ara rutin pada pasien *ang mengalami serangan jantung7 &amun= dalam kondisi ila

    0?1. siap tersedia penggunaan terseut dapat dipertimangkan saat waktu tanpa aliran

    darah erlangsung singkat dan kondisi *ang mengarah pada serangan jantung ersi>at

    repersiel ( misaln*a= 9ipotermia tak sengaja=Kera4unan oat % atau mendukung

    transplatasi jantung ( Misaln*a= miokarditis % maupun re)askularisasi ( misaln*a

    =In>arksi Miokardium akut %

    A.asan6a 9 Istilah ?1. ekstra E korporeal *ang digunakan untuk digunakan untuk menjelaskan

    inisiasi sirkulasi ekstra E korporeal dan oksigenasi saat resusitasi pasien *ang mengalami

    serangan jantung erlangsung7 0?1. meliatkan kanulasi darurat pada )ena dan arteri esar 

    ( Misaljuan utn*a = pemuluh paha%7 0?1. ertujuan untuk mendukung pasien *ang mengalami

    serangan jantung sekaligus menangani kondisi *ang erpotensi re)ersile7 0?1. adalah proses

    komplek *ang memerlukam tim *ang sangat terlatih = peralatan khusus= dan dukungan

    multidisipliner= dalam sistem la*anan setempat7 Tidak ada uji klinis pada 0?1.= dan seri *ang

    telah dipulikasikan menerapkan kriteria inklusi dan penge4ualian *ang ketat untuk memilih

     pasien 0?1. meskipun kriteria inklusi ini sangat eragam= namun seagian esar *ang di

    sertakan han*a pasien *ang erusia - hingga B' tahun dengan komoriditas teratas= dengan

    sumer serangan jantung=setelah menerima ?1. kon)ensional selama leih dari " menit tanpa

    .O?7 Kritera inklusi ini harus dipertimangakn dalam memilih 4alon kandidat 0?1. Oleh

     pen*edia la*anan medis7

    E ,antan Hid Kardio=as/.ar Lantan %e4asa

    1 ing/asan masa.a tama dan erbaan besar

    6erikut adalah masalah utama dan peruahan esar dalam rekomendasi

     pemaruan pedoman 2"' untuk antuan hidup lanjutan terkait jantung :

    a7 1erpaduan penggunaan )asopresin dan epineprin tidak memerikan man>aat apapun

    terhadap penggunaan epineprin dosisi standar dalam serangan jantung7 8asopresin

    31

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    32/85

     juga tidak memerikan man>aat terhadap penggunaan han*a epineprin7 Oleh karena

    itu= untuk men*ederhanakan algoritma= )asopresrin telah dihapus dari algoritma

    serangan jantung pada orang dewasa E pemaruan 2"'7

     7 Karon dioksida end E tidal rendah ( 0T?O2 % pada pasien *ang diintuasi setelah

    menjalani ?1. selama 2" menit terkait dengan kemungkinan resusitasi *ang sangat

    rendah7 Meskipun parameter ini tidak oleh digunakan dalam isolasi untuk 

     pengamilan keputusan= namun pen*edia la*anan medis dapat mempertimangkan

    0T?O2 *ang rendah setelah melakukan ?1. selama 2" menit *ang

    dikominasikan dengan eerapa >aktor lain untuk memantu menentukan waktu

    *ang tepat guna menghentikan resusitasi7

    47 teroid dapat memerikan eerapa man>aat ila dierikan ersama )asopresin dan

    epineprin dalam menangani 9?A7 Meskipun penggunaan rutin tidak 

    direkomendasikan dalam penelitian lanjutan *ang masih dalam proses= namun

     pen*edia la*anan medis perlu memerikan paket perawatan untuk 9?A7d7 6ila diterapkan dengan 4epat= 0?1. dapat memperpanjang kelangsungan hidup=

    karena dapat memerikan waktu untukm mengantisipasi kondisi erpotensi

    re)ersiel atau menjadwalkan transplantasi jantung untuk pasien *ang tidak 

    menjalani resusitasi dengan ?1. kon)ensional7

    e7 1ada pasien serangan jantung dengan ritme *ang tidak dapat dikejut dan *ang tidak 

    menerima epineprin= pemerian epineprin diawal disarankan7

    >7 1enelitian tentang penggunaan lidokain setelah .O? menimulkan pertentangan=

    dan penggunaan lidokain se4ara rutin tidak disarankan7 &amun= inisiasi atau

    kelanjutan lidokain dapat dipertimangkan segera setelah .O? dari serangan

     jantung 83p8T ( pulseless )entri4ular ta4h*4ardia atau takikardia )entrikal tanpa

    den*ut %7

    g7 atu penelitian oser)asi menunjukkan ahwa

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    33/85

    2015 (dierbari)9  1erpaduan penggunaan )asopresin dan epineprin tidak akan

    memerikan man>aat apapun seagai penggnti epineprin dosisi standar dalam serangan

     jantung7

    2010 (.ama)9  dosis )asopresin $" unit I8se4ara intraoseus dapat menggantikan aik 

    dosis pertama maupun kedua dari epineprin dalam penanganan pasien serangan jantung7

    A.asann6a9 1emerian epineprin dan )asopresin selama terjadin*a serangan jantung

    telah terukti meningkatkan .O?7 1emeriksaan ukti *ag tersedia menunjukkan

     ahwa khasiat kedua oat adalah sama dan ahwa tidak ada man>aat *ang diuktikan

    dari pemerian epineprin dan )asopresin diandingkan dengan han*a epineprin7

    ntuk memerikan kemudahan= )asopresin telah dihapus dan algoritma serangan

     jantung pada orang dewasa7

    7 Basoresor $nt/ essitasi 9 Einerin

    2015 (bar)9  Memerikan epineprin segera jika tersedia mungkin perlu dilakukan

    setelah terjadin*a serangan jantung akiat ritme awal *ang tidak dapat dikejut7

    A.asann6a9  1enelitian oser)asi *ang sangat esar terkait serangan jantung dengan

    ritme *ang tidak dapat dikejut memandingkan epineprin *ang dierikan pada E !

    menit dengan epineprin *ang dierikan pada ! inter)al selanjutn*a ( $

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    34/85

    A.asann6a9 Kegagalan men4apai 0T?O2 seesar "mm9g oleh kapnogra>i gelomang

    setelah resusitasi selama 2"menit dikaitkan dengan peluang .O? dan kelangsungan

    hidup *ang sangat uruk7 &amun penelitian hingga saat ini teratas pada potensi

     peran4u *ang mereka miliki dan meliatkan jumlah pasien *ang relati> ke4il= sehingga

    angat tidak disarankan untuk han*a mengandalkan 0T?O2 dalam menentukan waktu

    *ang tepat untuk mengakhiri resusitasi7

    5 P E/stra ? Kororea.

    2015 (bar)9 0?1. dapat dipertimangkan diantara pasien serangan jantung tertentu

    *ang elum merespon terhadap ?1. kon)ensional awal dalam kondisi *ang mendukung

    0?1. dapat diterapkan dengan 4epat7

    A.asann6a 9 Meskipun tidak ada penelitian erkualitas tinggi *ang memandingkan

    0?1. dan ?1. kon)ensional= namun sejumlah penelitian erkualitas leih rendah

    memuktikan peningkatan kelangsungan hidup dengan hasil neurologis *ang aik pada

     populasi pasien tertentu7 Karena 0?1. merupakan sumer intensi> dan memerlukan

     ia*a *ang esar= 0?1. harus dipertimangkan han*a ila pasien memiliki

    kemungkinan man>aat *ang 4ukup esar= *akni jika pasien memiliki pen*akit *ang

     ersi>at re)ersile atau untuk mendukung pasien sewaktu menunggu transplantasi

     jantung7

    + #erai Obat Pasca ? "erangan antng 9 Lido/ain

    2015 (bar)9 Tidak terdapat 4ukup ukti untuk mendukung penggunaan lidokain se4ara

    rutin setelah serangan jantung7 &amun= inisiasi atau kelanjutan lidokain dapat

    dipertimangkan segera setelah .O? dari serangan jantung akiat 83p8T7

    A.asann6a 9 Meskipun penelitian seelumn*a menunjukkan adan*a huungan antara

     pemerian lidokain setelah in>arksi miokardium dan tinggin*a angka kematian= namun

     penilitian lidokain aru ini pada pasien *ang selamat dari serangan jantung

    menunjukkan adan*a penurunan dalam insiden 83p8T erulang= namun tidak 

    menunjukkan man>aat atau kerugian jangka panjang7

    > #erai Obat Pasca-"erangan antng9 C-b.oc/er

    34

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    35/85

    2015 (,ar)9  Tidak terdapat 4ukup ukti untuk mendukung penggunaan

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    36/85

    >7 emua pasien *ang mengarah kekondisi kematian otak atau kematian sirkulasi

    setelah serangan jantung pertama akan dipertimangkan seagai 4alon donor organ7

    2 Angiogra3i /oroner

    2015 (dierbari) 9 Angiogra>i koroner harus dilakukan se4epatn*a ( ukan nanti saat

    dirawat dirumah sakit atau tidak sama sekali% 1ada pasien O9?A dengan dugaan

    serangan etiologi jantung dan ele)asi T pada 0?G7 Angiogra>i koroner darurat perlu

    dilakukan pada pasien dewasa tertentu (misaln*a= tidak stail se4ara >isik maupun

    hemodinamik% ;ang tidak sadarkan diri setelah O9?A dan diduga seagai sumer 

    serangan jantung=namun tanpa ele)asi T pada 0?G7 Angiogra>i koroner perlu

    dilakukan pada pasien pas4ai

    koroner= terlepas dari apakah pasien terseut erada dalam kondisi tidak sadarkan diri7

    2010 (.ama) 9 1rimar* 1?I (11?I% setelah .O? sehuungan dengan dugaan serangan

    etiologi jantung iskemik dapat dilakukan= ahkan jika stemi tidak dide>inisikan dengan

     jelas7 1erawatan sindrom koroner akut (A?A4ute 4oronar* s*ndrome% ;ang tepat atau

    T0MI= termasuk 1?I atau >irinolisis= harus dilakukan terlepas dari apakah pasien

     erada dalam kondisi tidak sadarkan diri7

    A.asann6a9  6eerapa penilitian oser)asi menunjukan asosiasi positi> antara

    re)askularisasi koroner darurat serta hasil >ungsional *ang diharapkan dankelangsungan hidup7 Dalam kondisi tidak terjadi serangan jantung= pedoman setelah

    merekomendasikan perawatan darurat T0MI dan perawatan darurat selain A? ele)asi

    Tisik maupun hemodinamik7 Karena kondisi tidak 

    sadarkan diri *ang dihasilkan dapat diatasi dengan peraikan ketidakstailan jantung=

    dan prognosis tidak sadarkan diri tidak dapat ditetapkan se4ara andal dalam eerapa

     jam pertama setelah terjadi serangan jantung= maka perawatan darurat untuk pasien

     pas4a

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    37/85

    menjalani TTM= dengan suhu target antara !2"? hingga !"? *ang dipilih dan diperoleh=

    lalu dipertahankan agar tetap sama selama minimum 2$ jam7

    2010 (.ama)9  pasien dewasa *ang tidak sadarkan diri (misaln*a= kurangn*a reaksi

    terhadap perintah )eral% dengan .O? serangan jantung 83 diluar rumah sakit harus

    menjalani proses penurunan suhu ke !2"? hingga !$"? selama 2 hingga 2$ jam7

    9ipotermia *ang diinduksi juga dapat dipertimangkan untuk pasien dewasa *ang tidak 

    sadarkan diri dengan .O? setelah 9?A dengan ritme awal atau setelah O9?A dengan

    ritme awal pada akti)itas >isik tanpa den*ut atau asistol7

    A.asann6a 9 penelitian awal TTM memeriksa pendinginan terhadap suhu antara !2"?

    hingga !$"? diandingkan dengan tanpa TTM *ang ditetapkan dengan aik= dan

    menunjukan adan*a peningkatan dalam hasil neurologis agi pasien dengan hipotermia

    *ang diinduksi7 1enelitian erkualitas tinggi aruaat= sehingga tetap

    direkomendasikan untuk memilih satu suhu target dan menjalankan TTM7 Mengingat

     ahwa !!"? tidak leih aik daripada !"?=dokter dapat memilih dari kisaran suhu

    target *ang leih luas7 uhu *ang dipilih dapat ditentukan erdasarkan pre>erensi dokter 

    atau >aktor klinis7

    8 Me.ant/an Manaemen " Me.ebii 28 am

    2015 (bar)9 Men4egah demam se4ara akti pada pasien *ang tidak sadarkan diri seteah

    TTM perlu dilakukan

    A.asann6a9 Dalam eerapa penelitian oser)asi= demam setelah peningkatan kemali

    suhu dari TTM dikaitkan dengan 4edera neurologis *ang memuruk= meskiun penelitian

    saling ertentangan karena men4egah demam setelah TTM relati> tidak memaha*akan=sedangkan demam mungkin terkait degan aha*a= maka pen4egahan demam

    disarankan7

    5 Pendinginan di .ar rma sa/it

    37

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    38/85

    2015 (bar)9 pendinginan suhu pasien prausi 4airan

    I8 dingin setelah .O? tidak direkomendasikan7

    A.asann6a9 seelum tahun 2""= pendingin suhu pasien dalam kondisi pra7 Telah diasumsikan seelumn*a ahwa inisiasi

     pendinginan leih awal dapat memerikan man>aat tamahandan inisiasi praasilitasi dan mendororng pendinginan lanjutan di rumah sakit7

    1enelitian erkualitas tinggi *ang dipulikasikan aruaat terhadap pendinginan praikasi

     potensi komplikasi ila menggunakan 4airan I8 dingin untuk pendinginan pra

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    39/85

    seranagan jantung jika sisa dampak sedasi atau paralisis diduga menga4aukan

     pemeriksaan klinis7

    2015 (dierbari)9 pada pasien *ang ditangani dengan TTM= dalam kondisi sedasi atau

     paralisis dapat menga4aukan pemeriksaan klinis= diperlukan waktu tunggu hingga B2

     jam setelah kemali ke kondisi normotermia agar dapat memperkirakan hasil7

    2010 (.ama)9 meskipun waktu unuk kegunaan uji 4oa tertentu telah dididenti>ikasi=

    namun tidak ada rekomendasi khusus se4ara keseluruhan *ang diuat terkait waktu

    untuk prognostikasi7

    A.asann6a9  temuan klinis= modalitas elektro>isiologis= modalitas pen4itrk memperaan=

    dan penanda dalam darah erguna untuk memperkirakan hasil neurologis pada pasien

    *ang tidak sadrakan diri= namun setiap temuan= uji 4oa= dan penanda dipengaruhi

    dengan 4ara *ang ereda oleh sedasi dan lokade neuromuskular7 elain itu= otak koma

    dapat leih sensiti> terhadapa pengoatan= dan pengoatan memerlukan waktu leih

    lama untuk memetaolisme setelah serangan jantung7

    Tidak ada satu pun temuan atau uji 4oa >isik *ang dapat memperkirakan adan*a

     pemulihan sara> setelah serangan jantung dengan kepastian ""H7 6eerapa modalitas

     pengujian dan pemeriksaan *ang digunakan ersama untuk memperkirakan hasil setelah

    e>ek hipotermia dan pengoatan dapat teratasi kemungkianan esar akan memerikan

     perkiraan hasil *ang akurat (kotak 2%7

    Kotak 2

    #eman /.inis berman3aat 6ang ber/aitan dengan asi. nero.ogis 6ang br/ 

    • Tidak ada re>leks pupil terhadap 4aha*a pada B jam atau leih setelah serangan

     jantung

    • Terdapat status mioklonus (ereda dengan sentak mioklonik terisolasi% dalam B2 jam

     pertama setelah serangan jantung

    • Ketiadaan somatosensori &2" memi4u potensi gelomang kortikal dalam 2$ hingga

    B2 jam setelah seranagan jantung atau setelah peningkatan kemali suhu

    • Adan*a penurunan *ang ditandai dengan rasio auusi pada M.I otak dalam 2 hingga hari setelah

    39

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    40/85

    serangan jantung

    • Ketiadaan terusi terkomputasi 00G= elektroense>alogram M.I= pen4itraan

    resonansi magnetik7

    @ Pendonoran organ

    2015 (dierbari)9  semua pasien *ang menjalani resusitasi dari serangan jantung=

    namun se4ara ertahap mengarah ke kematian atau kematian otak akan die)aluasi

    seagai 4alon donor organ7 1asien *ang tidak men4apai kondisi .O? dan *ang

    resusitasin*a akan dihentikan dapat dipertimangkan seagai 4alon donor ginjal atau

    hati dengan ketentuan tersedian*a program pemulihan oragan 4epat7

    2010 (.ama)9 pasien dewasa *ang mengarah ke kondisi kematian otak setelah menjalani

    resusitasi dari serangan jantung akan dipertimangkan seagai donor organ7

    A.asann6a9 tidak ada peredaan *ang dilaporkan dalam >ungsi organ langsung maupun

     jangka panjang dari donor *ang men4apai kondisi kematian otak setelah serangan

     jantugn diandingkan dengan donor *ang men4apai kondisi kematian otak akiat

     pen*ea lainn*a7 Organ *ang ditransplantasi dari donor ini memilki tingkat

    keerhasilan seanding dengan oragan *ang dipulihkan dari donor serupa dengan

    kondisi lainn*a7

    ! "indrom Koroner A/t

    1emaruan pedoman 2"' menandai peruahan dalam lingkup pedoman A9A untuk 

    e)aluasi dan manajemen A?7 ejak pemaruan ini= rekomendasi akan teratas pada >ase

    40

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    41/85

     perawatan praraksi miokardium *ang dipulikasikan se4ara

     ersama oleh A9A dan ameri4an 4ollege o> 4ardiolog* >oundation7

    1 ing/asan masa.a tama dan erbaan besar

    6erikut adalah masalah utama dengan peruahan esar dalam rekomendasi

     pemaruan pedoaman 2"' untuk A?:

    a7 Akuisisi dan interprestasi 0?G prausi di rumah sakit *ang tidak mendukung 1?I

    47 Troponin untuk mengidenti>ikasi pasien *ang dapat dipindahkan dengan aman dari

    unit gawat darurat

    d7 Inter)ensi *ang mungkin atau mungkin tidak erman>aat jika dierikan seelum

    tia di rumah sakit7

    2 A/isisi dan interrestasi E! ra-rma sa/it

    2015 (bar)9 2 sadapan 0?G praikasi T0MI72015 (dierbari)9 pemeritahuan praan laoratorium

    kateterisasi rumah sakit danatau praikasi pada 0?G praikasikan 2 sadapan

    0?G= maka transmisi lapangan 0?G atau laporan komputer kepada rumah sakit

     penerima direkomendasikan7

    2010 (.ama)9 pemeritahuan seelumn*a tentang pasien *ang diidenti>ikasi mengalami

    T0MI harus dierikan kepada rumah sakit penerima7

    A.asann6a9 2 sadapan 0?G tidak memerlukan ia*a *ang esar= mudah dilakukan=

    dan dapat dengan 4epat memerikan ukti tentang ele)asi T akut7 Kekhawatiran

     ahwa interpretasi 0?G *ang dilakukan oleh tenaga medis selain dokter dapat

    mengarah ke o)erdiagnosis *ang men*eakan pemakaian sumer da*a se4ara

    41

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    42/85

     erleihan atau underdiagnosis *ang men*eakan terjadin*a penundaan perawatan

    telaah menghamat pengemangan program 0?G ke sistem 0M7Kekhawatiran serupa mun4ul terkait dengan interpretasi 0?G oleh komputer7 lasan

    dokumentasi menunjukkan ahwa ila >irinolisis tidak dierikan dalam kondisi pra<

    rumah sakit= maka pemeritahuan awal rumah sakit tentang kedatangan pasien

     erikutn*a dengan ele)asi T atau pengakti>an laoratorium kateterisasi prausi serta mengurangi angka moriditas dan

    kematian7karena pen*edia tidak erpengalaman mungkin memerlukan waktu lama

    untuk mengemangkan keahlian dengan interpretsi 2 sadapan 0?G= maka interpretasi

    melalui komputer diharapkan dapat meningkatkan keakuratan interpretasi ila

    di>unakan sehuungan dengan interpretasi *ang dilakukan oleh tenaga medis selai

    dokter *ang terlatih77 eer3si2015 ( ,ar )9  jika >irinolisis pra ke4il7&amun=

    tidak terdapat ukti manaat terkait kematian dari satu terapi terhadap terapi lainn*a7

    2015 ( ,ar )9 pada pasien dewasa *ang menjalani T0MI di unit gawat darurat di

    rumah sakit *angtidak mendukung 1?I= kami men*arankan agar pasien terseut segera

    dipindahkan tanpa >irinolisis dari >asilitas awal ke pusat 1?I= ukan dierikan

    >irinolisisi langsung di rumah sakit awal dengan pemindahan han*a untuk 1?I *ang

    diseakan oleh iskemia7

    2015 ( ,ar )9  ila pasien T0MI tidak dapat dipindahkan ke rumah sakit *ang

    mendukung 1?I tepat pada waktun*a= maka terapi >irinolitik dengan pemindahan rutin

    untuk angiogra>i ( lihat di awah ini % dapat menjadi alternati> *ang dapat diterima

    untuk melakukan pemindahan langsung ke primer* 1?I7

    2015 ( ,ar )9 ila terapi >irinolitik dierikan kepada pasien T0MI dirumah sakit

    *ang tidak mendukung 1?I= memindahkan semua pasien pas4a >irinolisis mungkin

    dapat dilakukan untuk angiogra>i rutin dini dalam ! hingga jam pertama dan

    maksimum 2$ jam= ukan memindahkan pasien pas4a >irinolisis han*a ila mereka

    memerlukan angiogra>i *ang didorong oleh iskemia7

    42

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    43/85

    2010 (.ama)9 pemindahan pasien eresiko tinggi *ang telah menerima re>er>usi primer 

    dengan terapi >irinolitik dapat dilakukan7

    A.asann6a9  >irinolisis dapat menjadi standar perawatan T0MI selama leih dari !'

    tahun7 Dalam ' tahun terakhir= 11?I semakin siap tersedia diseagian esar wila*ah

    amerika utara dan telah terukti dapat meningkatkan hasil se4ara wajar= diandingkan

    dengan >irinolisis= ila 11?I dapat dierikan tempat waktu oleh praktisi *ang

     erpengalaman7 &amun= ila terjadi penundaan untuk 11?I tergantung pada durasi

     penundaan terseut= >irinolisis langsung dapat mengantisipasi setiap man>aat tamahan

    1?I7 1emindahan langsung ke rumah sakit *ang mendukung 1?I diandingkan dengan

    >irinolisis pra ke4il7 1emeriksaan ukti telah memerikanrekomendasi strati>ikasi perawatan sesuai dengan waktu sejak gejala dimulai serta

    mengantisipasi penundaan ke 11?I= dan telah memerikan rekomendasi khususn*a

    kepada dokter di rumah sakit *ang tidak mendukung 1?I7 1?I langsung setelah

     penanganan menggunakan >irinolisis tidak memerikan man>aat tamahan= namun

    angiogra>i rutin dalam 2$ jam pertama setelah memerikan >irinolisis akan mengurangi

    insiden rein>arksi7

    8 #roonin nt/ Mengidenti3i/asi Pasien 6ang daat diinda/an dengan aman

    dari nit ga4at %arrat2015 ( ,ar ) 9 troponin sensiti>itas tinggi T dan han*a troponin I *ang diukur pada "

    dan 2 jam (tanpa menjalankan strati>ikasi eresiko klinis% tidak noleh digunakan untuk 

    menge4ualikan diagnosis A?= namun pengukuran troponin sensiti>itas tinggi I kurang

    dari ## persetil= *ang diukur pada " dan 2 jam=dapat digunakan ersama strati>ikasi

     ersiko rendah ( skor tromolitis dalam in>arksi miokardium TIMIThromol*s* in

    m*o4ardial in>ra4tion L seesar " atau = atau eresiko rendah erdasarkan aturan

    )an4ou)er % untuk memperkirakan peluang diawah H dari kejadian kardio)askuler 

    utama *ang merugikan ( MA?0major ad)aer4e 4ardia4 e)ent % selama !" hari7selain

    itu= pengukuran troponin negati> I atau troponin T pda " dan antara ! hingga jam dapat

    digunakan ersama starti>ikasi ersiko sangat rendah ( skor TIMI seesar "=skor 

     eresiko rendah erdasarkan aturan )an4ou)er= skor n*eri dada diamerika utara seesar 

    43

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    44/85

    " dan usia kurang dari '"th= atau skor 5A&T&G eresiko rendah % utuk 

    memperkirakan peluang di awah H dari MA?0 selama !"hari7

    2010 (Lama)9 jika penanda iologis pada awal n*a ernilai negati> selama jam sejak 

    gejala dimulai=seaikn*a penanda iologis terseut harus diukur ulang antara hingga

    2 jam sejak gejala dimulai7A.asann6a 9 mengendalikan hasil uji oa troponin *ang ernilai negati>= aik han*a

    troponin maupun dikominasikan dengan penilaian resiko tidak terstruktur= akan

    menghasilkan angka MA?0 *ang terlau tinggi selama !" hari7 &amun= perkiraan *ang

    didasarkan pada hasil uji 4oa troponin ernilai negati>= dikominasikan dengan

     penilaian resiko tidak terstruktur= akan mnghasilkan resiko diawah H dari MA?0

    selama !" hari7

    5 Inter=ensi .ainn6a

    6ila pengoatan mengurangi tinggin*a moriditas atau kematian= pemerian pengoatan praek oat *ang erhasiat mungkin akan ke4il7leih

    lanjut=menamah tindakan pengoatan akan meningkatkan kerumitan perawatan pra<

    rumah sakit= *ang pada akhirn*a dspst menghasilkan e>ek negati>7a7 Inhiisi adenosis di>os>at untuk pasien dirumah sakit dengan dugaan T0MI telah

    disarankan sejak lama7pemerian inhiitor adenosis dipospat dalm kondisi pra E 

    rumah sakit tidak akan memerikan aik man>aat tamahan maupun aha*a ila

    diandingkan dengan menuggu hingga dierikan di rumah sakit7

     7 39 ( un>ra4tionated heparin % *ang dierikan kepada pasien dengan T0MI dalam

    kondisi praaat tamahan

    dindingkan dengan jika dierikan di rumah sakit7dalam sistem *ang telah

    mendukung dierikann*a 39 dalam kondisi pra E rumah sakit=seaikn*a

     penggunaan 39 terseut tidak dihentikan7jika 39 elum digunakan dalam

    kondisi praaat

    44

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    45/85

    dan adan*a kemungkinan aha*a menuntut rekomendasi ahwa oksigen tamahan

    tidak diperlukan untuk pasien dengan A? *ang memiliki saturasu oksihemogloin

    #$Hatau leih esar ( misaln*a= tidak ada hipoksemia % dan tidak ada ukti

    kesulitan pernapasan7 6ukti leih lanjut ahwa pemerian oksigen tamahan se4ara

    rutin dapat eraha*a= di dukung oleh uji a4ak kontrol multipusat *ang di

     pulikasikan sejak pemeriksaaan sistematis 2"'= akan memperkuat rekomendasi

     ahwa pemerian oksigen kepada dengan kemungkinan A? *ang memiliki

    saturasi oksigen normal akan di tunda (misaln*a= *ang tidak memiliki hipoksemia%

    d7 ntuk pasien T0MI= pemerian 39 dalam kondisi pra *ang wajar untuk 39

    H Kondisi Kss essitasi

    1 ing/asan masa.a tama dan Perbaan ,esar

    a7 1engalaman dalam menangani pasien dengan dugaan o)erdosis opiod atau *ang

    telah diketahui mengalami o)erdosis opiod menunjukan ahwa nalokson dapat

    dierikan dengan keamanan dan e>ekti>itas *ang n*ata dalam kondisi pertolongan

     pertama dan 6/7 Dengan egitu= pemerian nalakson oleh penolong tidak terlatihdan 9?1 kini disarankan dan pelatihan praktis dierikan7 elain itu= algoritma aru

    untuk penanganan koran *ang tidak ereaksi dengan dugaan o)erdosis opiod

    disediakan

     7 I/0 dapat dipertimangkan untuk perawatan kera4unan sistemik anestesi lokal7

    elain itu=rekomendasi aru tersedia= mendukung kemungkinan man>aat I/0 pada

     psien *ang mengalami serangan jantung dan gagal menjalani tindakan resusitasi

    standar seagai akiat dari kera4uanan oat selain kera4uanan sistemik anestesi

    lokal747 1entingn*a ?1. erkualitas tinggi saat terjadi serangan jantung mengarah pada

     penilaian kemali rekomendasi tentang pemeasan kompresi aortoka)al saat

    terjadi serangan jantung pada pasien dalam masa kehamilan7 1enilaian kemali ini

    menghasilkan rekomendasi aru tentang strategi untuk pergeseran uterin7

    45

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    46/85

    2 Pendidia/an ter/ait masa.a o=erdosis oioid serta e.atian dan emberian

    na.o/son

    2015 (bar)9  pendidikan terkait respon terhadap masalah o)erdosis opioid perlu

    dierikan= aik han*a masalah o)erdosis opioid terseut maupun ila digaungkan

    dengan pemerian dan pelatihan tentang nalokson= kepada pasien *ang eresiko

    mengalami o)erdosis opioid (atau orang *ang tinggal ersama maupun sering

     erinteraksi dengan pasien terseut%7 +ajar ila pelatihan ini didasarkan pada

    rekomendasi pertolongan pertama dan selain 6/ 9?1= ukan pada sejumlah praktik 

    lanjutan *ang di tunjukan untuk 9?17

    7 Pera4atan O=erdosis Oioid

    2015 (bar)9 pemerian nalokson IM atau I& se4ara empiris kepada semua koran *ang

    tidak ereaksi dalam kemungkinan kondisi darurat *ang mengan4am jiwa terkait opioid

    mungkin perlu dilakukan seagai tamahan terhadap tindakan pertolongan pertama

    standar dan selain protokol 6/ 9?17 ntuk pasien dengan dugaan o)erdosis opioid

    atau *ang telah diketahui *ang memiliki den*ut n*ata= namun napas tidak normal atau

    tersengal (misaln*a= henti napas%= selain men*ediakan perawatan standar= penolong

    terlatih perlu memerikan nalokson IM atau I& kepada pasien dalam kondisi darurat

     pernapasan terkait opiod (Gamar %7 Tenaga medis tidak oleh menunda reaksi pasien

    terhadap nalokson atau inter)ensi lainn*a7

    GAM6A.

    1emerian nalokson IM atau I& se4ara empiris kepada semua pasien *ang tidak 

     ereaksi dalam kondisi darurat resusitasi terkait opioid perlu dilakukan seagai

    tamahan terhadap tindakan pertolongan pertama standard an selain proto4ol 6/ 9?17

    1rosedur resusitasi standar= termasuk pengakti>an 0M= tidak oleh ditunda untuk 

     pemerian nalokson7

    8 "erangan antng ada asien dengan dgaan o=erdosis oioid ata 6ang te.adi/etai

    2015 (bar)9  pasien tanpa den*ut n*ata mungkin mengalami serangan jantung atau

    mungkin memiliki den*ut lemah atau lamat *ang tidak terdeteksi7 1asien terseut

    harus ditangani seagai pasien serangan jantung7 Tindakan resusitasi standar harus

    46

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    47/85

    dierikan terleih dulu= ukan pemerian nalokson= dengan >o4us pada O1. erkualitas

    tinggi (kompresi ditamah )entilasi%7 1emerian nalokson IM atau I& perlu dilakukan

    dengan erdasarkan pada kemungkinan ahwa pasien eranda dalam kondisi henti

    napas= ukan serangan jantung7 Tenaga media tidk oleh menunda akses ke la*anan

    medis leih lanjut sewaktu menunggu reaksi pasien terhadap nalokson atau inter)ensi

    lainn*a7

    A.asann6a9  pemerian nalokson elum pernah disarankan untuk pen*edia tindakan

     pertolongan pertama= selain 9?1= atau pen*edia 6/7 &amun= perangkat pemerian

    nalokson *ang ditunjukkan untuk digunakan oleh penolong tidak terlatih ini kini

    disetujui dan dapat digunakan diamerika serikat= dan keerhasilan penerapan program

    nalokson oleh penolong tidak terlatih telah ditekankan oleh pusat penanggulangan

     pen*akit (4enters >or desease 4ontrol% meskipun nalokson tidak diharapkan akan

     erman>aat dalam kondisi serangan jantung= aik jika diseakan oleh o)erdosis opioid

    maupun tidak= namun telah diakui ahwa memedakan serangan jantung dari kesulitan

     erna>as parah pada koran *ang mengalami o)erdosis opioid sulit dilakukan7

    Meskipun tidak ada ukti ahwa pemerian nalokson akan memantu pasien *ang

    mengalami serangan jantung= namun pemerin nalokson dapat memantu pasien *ang

    tidak ereaksi dalam kondisi kesulitan erna>as parah *ang han*a akan terlihat dalam

    kondisi serangan jantung (misaln*a= sulit menentukan ada atau tidakn*a den*ut%7

    5 Em.si Liid Intra=ena

    2015 (dierbari) 9  pemerian I/0 mungkin perlu dilakukan= ersama perawatan

    resusitasi standar= kepada pasien *ang mengalami pertanda neurotoksisitas atau

    serangan jantung akiat kera4unan anasstesi lokal7 1emerian I/0 mungkin perlu

    dilakukan kepada pasien dalam kondisi kera4unan oat lain *ang gagal menjalani

    tindakan resusitasi standar7

    2010 (.ama) 9  pemerian I/0 mungkin perlu dilakukan dalam kondisi kera4unan

    anastesi lokal7

    A.asann6a 9 sejak 2""= penelitian terhadap hewan *ang dipulikasikan dan laporan

    kasus *ang terjadi pada manusia telah memeriksa penggunaan I/0 pada pasien dalam

    47

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    48/85

    kondisi kera4unan oat *ang ukan diseakan oleh in>usi anastesi lokal7 Meskipun

    hasil penelitian dan laporan terseut er)ariasi= namun mungkin terdapat peningkatan

    se4ara klinis setelah I/0 dierikan7 5ika prognosis pasien *ang gagal menjalani tindakan

    resusitasi standar sangat uruk= pemerian I/0 se4ara empiris dalam situasi ini mungkin

     perlu dilakukan meskipun ukti *ang ada sangat lemah dan ertentangan7

    + "erangan antng Pada Masa /eami.an9 Pemberian P 

    2015 (dierbari) 9 1rioritas untuk iu hamil dalam kondisi serangan jantung adalah

     pe=erian ?1. erkualitas tinggi dann pemeasan kompresi aorta ka)al7 5ika tinggi

    >undus erada pada atau di atas tinggi pusar= pergeseran uterin ke kiri se4ara manual

    dapat erman>aat dalam memeaskan kompresi aorta ka)al saat kompresi dada

     erlangsung7

    2010 (.ama) 9  ntuk memeaskan kompresi aorta ka)al saat kompresi dada

     erlangsung dan mengoptimalkan kualitas ?1.= seaikn*a pergeseran uterin ke kiri

    se4ara manual dilakukan dalam posisi telentang terleih dahulu7 5ika tehnik ini tidak 

     erhasil= dan pengganjal *ang sesuai tersedia= maka pen*edia la*anan medis dapat

    mempertimangkan untuk menempatkan pasien pada posisi miring ke kiri sejauh 2B o

    hingga !"o= menggunakan pengganjal *ang kuat untuk menopang panggul dan rongga

    dada7

    A.asann6a 9 1emahaman atas pentingn*a ?1. erkualitas tinggi dan inkompatiilitas

    kemiringan dengan ?1. erkualitas tinggi telah menuntut penghapusan rekomendasi

    untuk menggunakan kemiringan dan penguatan rekomendasi untuk pergeseran uterin

    se4ara men*amping7

    > "erangan antng Pada Masa Keami.an9 Ke.airan "esar %arrat

    2015 (dierbari) 9 Dalam situasi seperti trauma iu *ang tidak dapat ertahan atau

    tanpa den*ut erkepanjangan *ang memuat upa*a resusitasi iu sia

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    49/85

    .O? iu7 Keputusan klinis untuk melakukan 1M?D= eserta waktu pelaksanaann*a

    sehuungan dengan serangan jantung pada iu= sangat rumit karena eragamn*a tingkat

    keahlian praktisi dan tim= >aktor pasien (misaln*a= etiologi serangan= usia kehamilan

     janin% dan sumer da*a sistem7

    2010 (.ama) 9  Kelahiran sesar darurat dapat dipertimangkan $ menit setelah

    dimulain*a serangan jantung iu jika tidak ada .O?7

    A.asann6a 9  1M?D memerikan peluang untuk melakukan resusitasi terpisah pada

     janin *ang erpotensi hidup dan pemeasan akhir kompresi aorta ka)al= *ang dapat

    meningkatkan hasil resusitasi iu7 kenario dan kondisi klinis serangan harus

    mengin>ormasikan keputusan akhir tentang waktu pelaksanaan kelahiran sesar darurat7

    I ,antan Hid %asar Pediatri dan Ka.itan P 

    1 ing/asan Masa.a $tama dan Perbaan ,esar

    1eruahan terhadap 6/ pediatri sejalan dengan peruahan terhadap 6/

    dewasa7 6erikut adalah topik *ang diperiksa *ang ter4akup disini:

    a7 Menegaskan kemali urutan ?

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    50/85

    2010 (.ama)9 lakukan ?1. pada a*i dan anakNs uatan (?

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    51/85

    51

    Korban terlihat jatuh

    menddak

     ika enlon! masih sendiri

    kuran! lebih setelah 2 menit

    akti"kan sistem tan!!aan

    darurat lalu ambil A%& #jika

    A%& men!analisis

    ritme. itme daat

    e!era lanjutkan

    den!an /) kuran!

    lebih selama 2 menit

    #hin!!a A%&

    membolehkan

    emeriksaan ritme$.

    anjutkan hin!!a

    tena!a A men!ambilalih atau korban mulai

     Terakan 1 kejut. e!era

    lanjutkan den!an /)

    kuran! lebh selama 2

    menit #hin!!a A%&

    membolehkan

    emeriksaan ritme$.

    anjutkan hin!!a tena!a

    A men!ambil alih ataukorban mulai ber!erak.

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    52/85

    7 A.goritma bar nt/ P HP sat dan beberaa eno.ong

    Algoritma ?1. pediatri 9?1 untk satu penolong atau leih telah dipisahkan (gamar B

    dan -% agar dapat memandu penolong menjalani tahap awal resusitasi se4ara leih aik

    dalam era pengguanaan ponsel *ang dilengkapi speaker saat ini7 1erangkat ini

    memungkinkan seorang penolong mengakti>akan respon darurat saat memulai ?1.:

     penolong dapat melanjutkan per4akapan dengan operator selama ?1.7 Algoritma ini

    terus menenkankan prioritas tinggi untuk ?1. erkualitas tinggi= jika tia

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    53/85

    53

    1erhatikan apakah napas

    terhenti atau tersenggal dan

     periksa den*ut (se4ara ersamaan%7

    Apakah den*ut enar

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    54/85

    8 Keda.aman /omresi dada

    2015 (dierbari)9 merupakan hal *ang wajar ila penolong memerikan kompresidada *ang akan menekan dada minimal seperetiga daridiameter antroposterior dada

    kepada pasien pediatri (a*i usia kuramg dari tahunL hingga anakormasi terseut akan erman>aat jika

    tersedia7

    5 Keceatan Komresi %ada

    54

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    55/85

    2015 (dierbari)9 untuk memaksimalkan praktisan pelatihan ?1.= jika tidak ada ukti

     pedriatrik *ang 4ukup= seaikn*a gunakan ke4epatan kompresi dada orang dewasa *ang

    disarankan mulai "" hingga 2"menit untuk a*i dan anakormasi leih rin4i7

    + Komresi Han6a P 

    2015 (dierbari)9  ?1. Kon)ensional (penolong memerikan napas dan kompresidada% harus tersedia agi a*i dan anakiksia

    alami pada seagian esar anakekti>7 &amun=jika penolong tidak 

    tersedia atau tidak memerikan napas= seaikn*a penolong melakukan kompresi han*a

    ?1. untuk a*i dan anakekti> pada pasien dengan serangan jantung primer7

    2010 (.ama)9 ?1. *ang optimal pada a*i dan anak

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    56/85

    6eragai masalah utama dalam ulasan dokumentasi antuan hidup lanjutan agi

     pediatri menghasilkan peraikan rekomendasi *ang sudah ada= ukan memuat

    rekomendai aru7 In>ormasi aru atau pemaruan *ang dierikan erisi tentang

    resusitasi 4airan dalam pen*akit demam= penggunaan atriopin seelum intuasi trakea=

    oenggunaan amiodaron dan lido4aine pada 83p8T re>raktori

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    57/85

     eerpa >aktor saat memeprediksi hasil selama terjadi serangan jantung dan dalam

    lingkungan pas4aus dan in>us pasoakti> harus digunakan untuk menjaga

    tekanan darah sistolik diatas seperlima persen dari usia7

     j7 etelah .O?= normoksemia harus menajadi sasarann*a7 6ila peralatan *angdiperlukan tersedia= pemireian oksigen harus ditiadakan untuk menargetkan saturasi

    oksihemogloin seesar #$H hinggsa ##H7 9ipokesmian harus enariltrasi kenilai *ang sesuai dengan kondisi psien

    tertentu7 Demikian juga setelah .O?= 1a?O2  pada anak harus ditargetkan pada

    tingkat *ang tepat untuk tiap kondisi pasien7 1aparan untuk hiperkapria parah atau

    hipokapria harus dihindari7

    2 e/omendasi nt/ ressitasi cairan

    2015 ( aru%: seelumn*a= pemerian 4airan isotonis I8 *ang dilakukan 4epat se4ara luasdisetujui seagai landasan terapi untuk kejut septik7 6aru

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    58/85

    mendukung dosis minimum atropin ila digunakan seagai pengoatan awal untuk 

    intuasi darurat7

    2010 ( Lama ) 9 Dosis atropin minimum *ang telah direkomendasikan adalah "=mg I8

    karena terdapat laporan tentang radikardia paradoksal *ang terjadi pada a*i uisa

    sangat dini dan *ang pernah menerima dosis rendah atropin7A.asann6a 9 6ukti terakhir ertentangan karena atropin men4e4gah radikardia dan

    aritmia lain*a selama intuasi darurat pada anak

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    59/85

    tinggi *ang menunjukan e>ekti>tipas )asopresor dalam serangan jantung7Dua penelitian

    oser)asional pediatrik tidak me*akinkan=dan satu penelitian a4ak terhadap orang

    dewasa di luar rumah sakit mendapatkan ahwa epine>rin terkait dengan peningkatan

    .O? dan ketahanan hidup agi pasien *ang memasuki rumah sakit namun tidak untuk 

     pasien *ang dipulangkan7

    > EP %ibanding/an dengan essitasi "tandar

    2015 ( %ierbaari ) 9 01?. dapat dipertimangkan untuk anak E anak dengan

    kondisi jantung dasar *ang memiliki 9?A= asalkan tersedia protokol= pakar= dan

     peralatan *ang tepat7

    2010 (Lama) 9 1ertimangkan akti)asi dini pada antuan hidup ekstra= protokol klinis diterapkan= dan keeradaan pakar maupun peralatan

    agar dapat dijalankan dengan 4epat7 6antuan hidup ekstra

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    60/85

    A.asann6a 9 1enelitian prospekti> dan multipusat tentang koran O9?A pediatrik a4ak 

    *ang menerima hipotermia terapeutik (!2o? hingga !$"?% atau normotermia (!o?

    hingga !B='"?% menunjukkan tidak adan*a peredaan dalam hasil >ungsional di antara 2

    grup dalam tahun7 1engamatan ini dan pengamatan lainn*a menunjukkan tidak ada

    komplikasi tamahan dalam grup *ang dirawat dengan hipotermia terapeutik7 aat ini

    hasil dari uji 4oa esar multipusat terkontrol a4ak terhadap hipotermia terapeutik untuk 

     pasien *ang pingsan setelah .O? *ang diikuti 9?A pediatrik sedang dalam proses

    Fa/tor Prognosti/ %a.am dan Pasca-"erangan antng

    2015 (%ierbari) 9  6eerapa >aktor harus dipertimangkan saat men4oa untuk 

    memprediksi hasil dari serangan jantung7 6eerapa >aktor erperan dalam pengamilan

    keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan upa*a resusitati> selama serangan

     jantung dan dalam estimasi potensi pemulihan setelah serangan jantung7

    2010 (Lama) 9  1raktisi harus mempertimangkan eerapa )ariaeluntuk 

    memperkirakan hasil dan menggunakan penilaian untuk menitrasi upa*a dengan enar7

    A.asann6a 9 Tidak ditemukan satu )ariael dalam maupun pas4a

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    61/85

    2010 (Lama)9 etelah sirkulasi dikemalika= jika peralatan *ang sesuai tersedia= maka

    menghapus >raksi oksigen inspirasi mungkin dapat dilakukan untuk memperthankan

    saturasi oksihemogloin seesar #$H atau leih esar7 Tidak ada rekomendasi tentang

    1a4o2 *ang diuat7

    A.asann6a 9  1enelitian pediatrik pengamatan esar tantang 9?A dan O9?A

    menemukan ahwa normoksemia (ditetapkan seagai 1aO2 " hingga !"" mm9g%

     erkaitan dengan peningkatan ketahanan hidup untuk pasien pediatrik *ang dipindahkan

    dari ruang I?= diandingkan dengan hiperoksemia (1aO2  leih esar daripada

    !""mm9g%7 1enelitian pada orang dewasa dan hewan menunjukkan peningkatan

    kematian *ang erkaitan dengan hiperoksemia7 Demikian juga= penelitian dewasa

    setelah .O? menunjukkan hasil pasien *ang leih uruk terkait dengan hipokapnia7

    K essitasi 'eonata.

    1 ing/asan Masa.a $tama dan Perbaan ,esar

    erangan jantung neonatal seagian esar adalah aspiksia= sehingga inisiasi

    )entilasi tetap >okus pada resusitasi awal7 6erikut merupakan topik neonatal utama di

    2"':

    a7 rutan ! pertan*aan penilaian telah diuah ke (% kehamilan normalC (2% &ada

     aikC Dan (!% 6erna>as atau menagisC 7 Tanda menit emas (" detik% untuk men*elesaikan langkah awal= menge)aluasi

    ulang= dan memulai )entilasi (jika diperlukan%7 Akan dipertahankan untuk 

    menekankan pentingn*a menghindari penundaan *ang tidak perlu dalam inisiasi

    )entilasi dan langkah terpenting untuk keerhasilan resusitasi pada 66/ *ang

     elum merespon langkah awal7

    47 Terdapat rekomendasi aru ahwa penundaan pemotongan tali pusat selama leih

    dari !" detik merupakan hal *ang wajar= aik pada a*i normal maupun prematur 

    *ang tidak memerlukan resusitasi saat lahir7 &amun hal ini tidak terukti memadaiuntuk merekomendasikan metode pemotongan tali pusat agi a*i *ang

    memerlukan resusitasi saat lahir= dan saran terhadap penggunaan rutinpengeringan

    tali pusat (diluar lingkungan penelitian% untuk 66/ kurang dari 2# minggu sejak 

    kehamilan= hingga diketahui man>aat dan komplikasi leih lanjut7

    d7 uhu harus di4atat seagai >aktor prediksi hasil dan seagai indikator kualitas7

    61

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    62/85

    e7 uhu a*iaru lahir tanpa mengalami as>iksia harus dijaga antara !'='

    kehamilan harus dilakukan dengan oksigen rendah 2H hingga !"H% dan oksigen

    dititrasi untuk men4apai saturasi oksigen preduktal *ang mendekati rentang a*i

    normal sehat *ang di4apai7

    k7 Data keselamatan dan metode penerapan in>lasi erkelanjutan dengan durasi leih

    dari 'detik untuk pengangkatan a*i aru lahir tidak memadai7

    l7 Masker laring mungkin dipertimangkan seagai alternati> untuk intuasi trakea

     jika )entilasi masker wajah tidak erhasil= dan masker laring disarankan selama

    62

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    63/85

    resusitasi a*i aru lahir *ang erusia !$ minggu atau leih dari kehamilan saat

    intuasi trakea tidak erhasil atau tidak mungkin dilakukan7m7 6a*i prematur *ang erna>as se4ara spontan dengan kesulitan pernapasan dapat

    diantu dengan terleih dulu memerikan penekanan pada saluran udara positi> 

    se4ara erkelanjutan= ukan dengan intuasi rutin untuk pemerian 1187n7 .ekomendasi tentang teknik kompresi dada (gerakan melingkar dengan dua iu jari

    diatas dada% dan rasio kompresi eranding )entilasi (!: dengan #" kompresi dan

    !" napas uatan per menit% tetap tidak eruah7 1ada rekomendasi tahun 2""=

     penolong dapat mempertimangkan untuk menggunakan rasio *ang leih tinggi

    (misaln*a= ':2% jika serangan terseut enarrin selama ?1. dan tindakan pemerian

    )olume tidak ditinjau pada tahun 2"'= sehingga rekomendasi tahun 2"" tetap

     erlaku7

    N7 9ipotermia terapeutik diinduksi dilingkungan erda*a dukung tinggi= terhadap a*i

    *ang leihdari ! minggu sejak masa kehamilan *ang memilikiense>alopati

    hipoksik

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    64/85

    2015 (%ierbari)9  penundaan pengekleman tali pusar setelah !" detik disarankan

    untuk a*i normal maupun prematur *ang tidak memerlukan resusitasi saat lahir7 6ukti

    *ang ada tidak 4ukup untuk merekomendasikan metode penjepitan tali pusar a*i *ang

    memerlukan resusitasi saat lahir7

    2010 (Lama)9 terdapat peningkatan ukti dari keuntungan menunda pengekleman tali

     pusar minimal selama menit pada a*i normal dan prematur *ang tidak memerlukan

    resusitasi7 Tidak ada 4ukup ukti untuk mendukung atau men*angkalrekomendasi untuk 

    menunda pengekleman tali pusar pada a*i *ang memerlukan resusitasi7

    A.asann6a9  pada a*i *ang tidak memerlukan resusitasi= pengekleman tali pusar 

    dikaitkan dengan sediit pendarahan intra)entrikuler= tekanan darah tinggi dan )olume

    darah= sedikit memerlukan tran>usi darah setelah lahir= serta sedikit mengalami

    ne4roti,ing entero4olitis7 atu

  • 8/15/2019 makalah AHA.docx

    65/85

    dilakukan jika a*i erna>as atau detak jantung kurang dari ""menit setelah langkah

    awal selesai7 Ahi *ang ditempatkan memerikan man>aat leih esar untuk menghindari

     aha*a (misaln*a= penundaan dalam pen*ediaan )entilasi kantong masker= aha*a

     potensial terhadap prosedur% selama keuntungan perawatan dukungan intuasi dan

     pen*edotan trakhea rutin tidak diketahui perawatan dukungan *ang sesuai untuk 

    mendukung )entilasi dan kadar oksigen harus dilakukan sesuai *ang diindikasikan pada