Makalah

19
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan mampu melakukan anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Menurut Rusli, pola penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak lebih berhasil jika dilakukan dengan berpedoman pada proses belajar dan bermain. Oleh karena itu, metode bermain dianggap lebih efektif dibandingkan metode ceramah. Hasil penelitian Makuch membuktikan bahwa metode bermain dapat meningkatkan pengetahuan anak lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah. Penelitian yang dilakukan oleh Fuller pada anak-anak SD di Inggris, menunjukkan bahwa metode bermain telah menjadi pelopor kesehatan secara lisan dalam promosi kesehatan gigi dan mulut. Penelitian Rusli pada murid-murid SD St. Paulus kelas III dan V Jakarta Barat, peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode bermain secara statistik ada perbedaan bermakna (p=0,0001). Hal ini membuktikan bahwa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode bermain lebih baik daripada penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode ceramah. Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 1

description

mantap

Transcript of Makalah

Page 1: Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan

dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak

saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan mampu melakukan anjuran

yang ada hubungannya dengan kesehatan. Menurut Rusli, pola penyuluhan

kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak lebih berhasil jika dilakukan dengan

berpedoman pada proses belajar dan bermain. Oleh karena itu, metode bermain

dianggap lebih efektif dibandingkan metode ceramah.

Hasil penelitian Makuch membuktikan bahwa metode bermain dapat

meningkatkan pengetahuan anak lebih baik dibandingkan dengan metode

ceramah. Penelitian yang dilakukan oleh Fuller pada anak-anak SD di Inggris,

menunjukkan bahwa metode bermain telah menjadi pelopor kesehatan secara

lisan dalam promosi kesehatan gigi dan mulut.

Penelitian Rusli pada murid-murid SD St. Paulus kelas III dan V Jakarta Barat,

peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode

bermain secara statistik ada perbedaan bermakna (p=0,0001). Hal ini

membuktikan bahwa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode

bermain lebih baik daripada penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan

metode ceramah.

Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusli, tetapi

perbedaannya terletak pada permainan yang dilakukan. Penelitian yang dilakukan

Universitas Sumatera Utara

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 1

Page 2: Makalah

oleh Rusli tidak diketahui permainan yang dilakukan pada saat bermain

sedangkan pada penelitian ini melakukan lima macam permainan mengenai

kesehatan gigi dan mulut sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana

perbedaan skor pengetahuan subjek penelitian.

Hal yang mendasari kegiatan penyuluhan dan pendidikan pada umumnya adalah

proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar mengajar seorang pendidik

(penyuluh) harus dapat memilih dan menggunakan metode mengajar yang cocok

dan relevan sesuai dengan kondisi setempat sehingga peneliti memilih metode

ceramah dan bermain sebagai metode penyuluhan karena metode ceramah dan

bermain inilah yang banyak digunakan pada anak-anak.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah rencana program kerja penyuluhan tentang kesehatan

yang benar.

b. Bagaimanakah tahapan-tahapan penyuluhan tentang kesehatan yang

benar.

c. Bagaimanakah evaluasi penyuluhan sebelum dan sesudah diadakan

penyuluhan tentang kesehatan.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 2

Page 3: Makalah

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan Program Penyuluhan Kesehatan

Program adalah pernyataan tertulis tentang keadaan, masalah, tujuan dan cara

mencapai tujuan yang disusun dalam bentuk dan sistemaatika yang teratur.

Program dapat dihasilkan melalui proses perencanaan program yang

diorganisasikan secara sadar dan terus menerus, untuk memilih alternatif yang

terbaik dalam mencapai tujuan (Suparta,2003). Rencana kerja adalah pernyataan

tertulis yang memuat secara lengkap tentang apa, mengapa, bagiamana, siapa,

bilamana, dimana, dan berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan

penyuluhan. Rencana kerja merupakan bentuk kegiatan yang disusun sedemikian

rupa (dalam bentuk tabel) sehingga lebih mudah dapat dipahami serta dapat

memberikan dasar pertimbangan bagi pelaksanaan kegiatan secara efesien, sebab

didalam rencana kerja dirumuskan secara jelas mengenai masalah umum,

masalah khusus, tujuan kegiatan, metode pelaksanaan kegiatan untuk mencapai

tujuan, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan orang yang akan melaksanakan

kegiatan, sasaran kegiatan yang akan dilakukan, dan sarana prasarana yang

diperlukan untuk menunjang kegiatan, serta rencana evaluasi yang selanjutnya

disusun dalam bentuk rencana kerja.

2.2 Macam – Macam Rencana

Darmojuwono (Sri Rejeki, 1998) mengemukakan bahwa perencanaan dapat

dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan kreteria keluarannya (output) dan

kreteria jangkuannya sebagai berikut ini.

1. Menurut kreteria nilai keluarannya, perencanaan dapat dibedakan

menjadi : (a) perencanaan fisik, jika kreteria yang dipakai mengutamakan nilai

teknis fisik keluaran seperti : mempermudah, memperlancar, memperkuat, dan

sebagainya, (b) perencanaan ekonomis, yaitu jika kreteria yang dipakai

mengutamakan nilai ekonomis keluarannya, seperti: efektif, efesien, awet, dan

sebagainya, dan (c) perencanaan sosial, yaitu jika kreteria yang dipakai

mengutamakan nilai sosial keluarannya, seperti: memuaskan, meningkatkan

solidaritas, mensejahterakan masyarakat, dan sebagainya.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 3

Page 4: Makalah

2. Menurut kreteria jangkuannya, maka perencanaan dapat dibedakan

atas dasar: (a) lingkup materi, yang meliputi: perencanaan proyek, bila

lingkup materinya khusus dan jangkuannya terbatas; perencanaan program,

jika lingkup materinya terkait secara khusus dengan terget dan tujuan;

perencanaan sektorial, bila lingkup diambil dari salah satu aspek bidang

garapan; perencanaan nasional, bila lingkup materinya meliputi cakupan

nasional; (b) lingkup wilayah, yakni: perencanaan lokal, bila lingkup wilayah

garapannya meliputi wilayah tertentu; dan (c) kurun waktu, yakni:

perencanaan jangka panjang (10 – 25 tahun), perencanaan jangkan menengah

(5 – 10 tahun), perencanaan jangka pendek (2 – 3 tahun), perencanaan

operasional tahunan, bila kurun waktunya satu tahun. Atas dasar kategori

perncanaan tersebut diatas, maka perencanaan program penyuluhan termasuk

dalam katagori perncanaan berdasarkan kriteria jangkuannya, yang lingkup

materinya terkait secara khusus dengan terget dan tujuan. Perencanaan

program dibuat untuk mendapatkan arah pedoman dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

2.3 Manfaat Program dan Rencana Kerja Penyuluhan Kesehatan

Berdasarkan kajian beberapa sumber pustaka dapat dirumuskan bahwa manfaat

dari disusunnya program dan rencana kerja penyuluhan Kesehatan adalah sebagai

berikut ini:

1. Menjamin adanya pertimbangan yang mantap tentang apa dan mengapa hal

itu harus dilakukan.

2. Adanya pernyataan tertulis (dokumen) yang dapat digunakan setiap saat

sebagai pedoman kerja bagi pelaksana penyuluhan kesehatan, sehingga dapat

mencegah terjadinya salah pengertian, serta memberikan pedoman bagi

evaluator bagi pelaksanaan evaluasi penyuluhan.

3. Memberikan pedoman dalam pengambilan keputusan terhadap adanya usul

atau saran penyempurnaan. Dengan adanya tujuan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur untuk mengukur kemajuan, maka dapat dikaji seberapa

jauh saran penyempurnaan dapat diterima atau ditolak agar tujuan yang

diinginkan tetap dapar tercapai.

4. Memantapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan harus dicapai yang

perkembangannya dapat diukur dan dievaluasi.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 4

Page 5: Makalah

5. Memberikan jaminan kelangsungan pelaksanaan program kesehatan meskipun

ada pergantian personalia.

6. Ikut sertanya peserta penyuluhan dalam kegiatan perencanaan akan membantu

meningkatkan kepercayaan diri peserta dan kepemimpinannya.

7. Ikut sertanya peserta dalam kegiatan perencanaan penyuluhan kesehatan

merupakan pengalaman yang bersifat pendidikan.

8. Membantu mengembangkan kepemimpinan, yakitu dalam menggerakan

semua pihak yang terlibat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

9. Meningkatakan efesiensi pelaksanaan penyuluhan secara keseluruhan, seperti

sumber daya, biaya, waktu dan tenaga.

2.4 Model – Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan

Ada beberapa model proses penyusunan program penyuluhan, yaitu :

1) Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Leagans

Model Leagans merupakan salah satu dari beberapa model proses program

penyuluhan. Sebagaimana model-model lainnya, model ini pada hakikatnya

berupa model instruksional yang memuat komponen-komponen situasi, masalah,

tujuan, dan cara untuk mencapai tujuan (S-M-T-C).

Secara rinci model proses penyusunan program penyuluhan menurut Leagans

menggambarkan kegiatan penyuluhan, yaitu perumusan keadaan dan masalahnya,

pemecahan masalah dan tujuan, perencanaan pendidikan, evaluasi dan

rekomendasi.

Mengutip Leagans (1971: 178-179), lima langkah dalam proses perencanaan

program penyuluhan itu dapat diuraikan Sebagai berikut:

(a) Perumusan keadaan dan masalahnya

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap situasi. Untuk itu diperlukan fakta-

fakta yang menyangkut seluruh aspek dari situasi dalam jumlah yang besar.

lnformasi yang diperlukan adalah berkaitan dengan sasaran penyuluhan

seperti minat, pendidikan, kebutuhan, adat-istiadat, kebiasaan dan tradisinya.

Kemudian diperlukan pula fakta mengenai situasi fisik seperti keadaan tanah,

tipe usahatani, pemasaran, skala usahatani, pola tanaih, kondisi rumah,

pelayanan masyarakat, dan saluran komunikasi.

(b) Pemecahan masalah dan tujuan

Pada tahap kedua ini, pemecahan masalah dan perumusan tujuan ditetapkan.

Untuk kepentingan psikologis sasaran penyuluhan itu harus dilibatkan dalam

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 5

Page 6: Makalah

penetapan tujuan dan sasaran penyuluhan. Sasaran dalam perencanaan

penyuluhan paling tidak harus mengkondisikan perubahan perilaku orang

sebagaimana keluaran sosial maupun ekonoini yang diinginkan.

(c) Perencanaan pendidikan

Pada tahap yang ketiga ini merupakan tahap mengajar yang meliputi: Mated

yang perlu diajarkan dan cara yang harus dilakukan untuk mengajar. Pada dua

tahap pertama, secara inherent menciptakan kesempatan mengajar, pada tahap

ini tugasnya adalah menciptakan situasi belajar. Penggunaan beberapa metode

komunikasi yang berbeda disengaja untuk merangsang tindakan belajar.

Dapat dipilih berbagai metode seperti media massa, kelompok dan

interpersonal. Kemampuan untuk memilih dan menggunakan metode yang

paJing baik untuk tujuan-tujuan khusus merupakan ukuran keberhasilan

seorang penyuluh.

(d) Evaluasi

Tahap keempat ini adalah mengevaluasi tindakan mengajar tersebut. Hal ini

juga akan menjadi ujian mengenai cara yang secara akurat dan jelas tujuan

dipilih dan dikondisikan. Perencanaan untuk evaluasi perlu dibangun menjadi

perencanaan kerja selama tahap-tahap sebelumnya. Perbedaan dibuat antara

prestasi yang hanya dicatat saja dan perbandingan hasil dengan tujuan asli.

Proses evaluasi dapat dilakukan secara sederhana dan informal atau dapat

pula secara formal dan kompleks.

(e) Rekonsiderasi

Tahap kelima adalah mempertimbangkan perencanaan penyuluhan setelah

evaluasi dilakukan. Tahap ini memuat suatu tinjauan upaya-upaya yang

dilakukan sebelumnya dan hasil-hasil yang menampakkan situasi baru.

Apabila situasi baru menunjukkan kebutuhan akan kegiatan lebih lanjut,

selanjutnya proses keseluruhan akan dimulai lagi dengan tujuan baru maupun

tujuan yang dimodifikasi, maka proses tersebut akan bersambung. Situasi

baru mungkin berbeda, hal ini dapat disebabkan karena:

1. Orang-orang telah berubah.

2. Telah terjadi perubahan secara fisik, ekonomis dan sosial.

3. Penyuluh disiapkan dengan lebih baik daripada sebelumnya dalam

menyadari adanya kebutuhan maupun minat yang baru dari kliennya.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 6

Page 7: Makalah

2) Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Kelsey dan Hearne

(1962)

Model Kelsey dan Hearne menggambarkan kegiatan penyuluhan sebagai suatu

siklus yang terdiri atas tujuh tahapan, yaitu (1) analisis situasi, (2) organisasi

perencanaan, (3) proses perencanaan program, (4) program yang telah

direncanakan, (5) rencana kerja, (6) pelaksanaan rencana kerja, dan (7) evaluasi.

Mengutip dari Mardikanto (1993: 303).

3) Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut KOK(1962)

Model KOK ini didasarkan atas kenyataan yang terjadi di lapangan. Terdiri atas

sembilan tahapan, yaitu (1) survai, (2) analisis situasi, (3) identifikasi masalah, (4)

penetapan aUfirnatif pemecahan masalah, (5) penentuan tujuan dan ruang lingkup

peTmasalahan, (6) penyusunan rencana kerja, (7) pelaksanaan rencana kerja, (8)

evaluasi, dan (9) rekonsiderasi. Berdasarkan tulisan Buana (1995: 34) yang

dikutip dari Sri Rejeki (1998).

4) Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Raudabaugh(1967)

Model perencanaan ini terdiri atas lima tahapan kegiatan yang berupa suatu

siklus. Lima tahapan ini adalah (1) 'dentifikasi masalah, (2) penentuan tujuan, (3)

pe-ngembangan rencana kerja, (4) penetapan rencana kerja, dan (5) penentuan

kemajuan. Mengutip dari Mardikanto (1993:305).

5) Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan Menurut Passon (1966)

Model ini dibedakan ke dalam dua area kegiatan, yaitu area perencanaan

program, yang terdiri atas empat tahap kegi'atan, yakni (1) pengumpulan fakta,

(2) analisis situasi, (3) identifikasi masalah, dan (4) penetapan tujuan. Dalam

pada itu area pelaksanaan program, meliputi (5) penyusunan rencana kerja, (6)

pelaksanaan rencana kerja, dan (7) .penentuan kemajuan. Kegiatan (8)

rekonsiderasi merupakan tahap antara yang menghubungkan area kegiatan

perencanaan dan area kegiatan pelaksanaan program. Mengutip dari Mardikanto

(1993: 304).

2.5 Perencanaan Evaluasi

Evaluasi penyuluhan kesehatan merupakan proses untuk menentukan sejauh

mana perubahan perilaku sasaran yang diinginkan telah terjadi sabagai akibat

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 7

Page 8: Makalah

dilancarkannya kegiatan penyuluhan kesehatan. Para penyelenggara penyuluhan

kesehatan perlu mengetahui tingkat perubahan perilaku yang sedang terjadi

sehingga dapat disebutkan efektivitas pencapaian tujuan penyuluhannya. Makin

cepat dapat diketahui tingkat perubahan prilaku oleh penyuluh akan makin baik

evaluasi merupakan bagian akhir dari tahap-tahap rencana kerja penyuluhan

program penyuluhan sama pentingnya, sehingga keduanya perlu dilakukan

secara bersama-sama.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi penyuluhan

kesehatan adalah proses penentuan kualitas perubahan perilaku warga belajar

penyuluhan kesehatan akibat dilaksanakannya program penyuluhan kesehatan

dengan berpedoman kepada kriteria atau nilai pengukuran tertentu.

Maksud diadakannya evaluasi adalah:

1. untuk menentukan arah penyempurnaan kegiatan,

2. untuk memberikan gambaran kemajuan kegiatan guna mencapai tujuan,

3. hasil penilaian digunakan untuk memperbaiki program dan rencana kerja

lebih lanjut,

4. untuk mengukur efektivitas metode penyuluhan yang digunakan,

5. untuk membuktikan pentingnya suatu program,

6. untuk memberikan kepuasan kepada teman sekerja dan pemimpin setempat

tentang sesuatu kemajuan yang telah berhasil dicapai, dan

7. untuk memberi kesempatan belajar tentang seluruh aspek program dan rencana

kerja penyuluhan.

Tujuan Evaluasi adalah untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan

dampak dari kegiatan serta menyempurnakan kegiatan yang sedang berjalan,

membantu perencanaan, penyusunan program, dan pengambilan keputusan di

masa depan. Menurut Boyle (1981), tujuan evaluasi adalah: (1) memberikan

keyakinan bahwa sesuatu tujuan telah dapat dicapai, (2) membantu menemukan

jawaban dan keterangan terhadap pertanyaan yang sering muncul dalam

pemrograman, (3) membantu kita memusatkan perhatian pada tujuan tertentu,

dan (4) menyediakan kesempatan pembelajaran bagi evaluator untuk

mempelajari situasi sasaran.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 8

Page 9: Makalah

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 9

Page 10: Makalah

BAB III

PEMBAHASAN

III. Penyusunan Rancana Program Penyuluhan Kesehatan

III.1. Tahap Pengumpulan Data Situasi

Data situasi adalah fakta yang ditunjukkan oleh data yang terdapat pada saat

akan disusunnya suatu program. Seorang penyuluh kesehatan, sebelum

melakukan penyuluhan hendaknya harus mengetahui data keadaan daerah

yang akan disuluh. Berikut ini data-data yang harus dikumpulkan:

1. Data Geografis

2. Data Sarana Prasarana

3. Data Perumahan

4. Data Kebersihan dan Kesehatan

5. Data Pendidikan

6. Data Pekerjaan

Data-data diatas didapatkan melalui pengamatan secara langsung dan

wawancara pada sasaran penyuluhan kesehatan.

III.2. Tahap Analisis Data

Berdasarkan data diatas, maka seorang penyuluh kesehatan dapat

menganalisis sasaran yang disuluh dan bisa memperkirakan metode yang pas

saat melakukan penyuluhan kesehatan.

III.3. Tahap Penetapan Kebutuhan

Dalam tahap ini maka panitia penyuluhan kesehatan bisa menentukan

kebutuhan apa saja yang berkaitan dengan kesehatan agar bisa meningkatkan

kualitas dan kuantitas dalam hal kesehatan baik dalam lingkungan maupun

pada perorangan.

III.4. Tahap Perumusan Masalah

Pada perumusan masalah ini, seorang penyuluh kesehatan bisa merumuskan

masalah-masalah yang ada di sasaran penyuluh kesehatan.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 10

Page 11: Makalah

III.5. Tahap Penetapan Tujuan

Tujuan penyuluhan tentang kesehatan ini adalah masyarakat diharapkan dapat

memahami dan mempraktekkan tentang cara meningkatkan kualitas dan

kuantitas kesehatan baik di lingkungan maupun perorangan.

III.6. Tahap Penetapan Alternatif Untuk Mencapai Tujuan

Untuk mencapai tujuan diatas, kita dapat menempuh beberapa metode

penyuluhan yang dapat dipilih, diantaranya:

1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan, seperti kunjungan ke

rumah, kunjungan ke desa sasaran, kontak informal, dan magang.

2. Metode berdasarkan pendekatan kelompok yakni, ceramah,

diskusi, demonstrasi, kursus kesehatan, pemutaran slide, dll

3. Metode massal, meliputi rapat umum, siaran melalui radio dan

televisi maupun penyebaran karya-karya tulisan.

Namun, dalam dalam kesempatan ini, metode penyuluhan yang paling tepat

adalah metode berdasarkan pendekatan kelompok, yakni metode diskusi

demonstrasi.

III.7. Tahap Pelaksanaan Rencana Kerja

Untuk melaksanakan rencana kerja dan kalender kerja yang telah dibuat agar

berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan dan sesuai dengan tujuan utama

dalam memberikan penyuluhan kesehatan terhadap sasaran penyuluhan, oleh

karena itu pelaksanaan program penyuluhan dilakukan langsung oleh pembuat

program. Pelaksanaan program ini juga melibatkan banyak pihak yang

terdapat didalam suatu sistem masyarakat setempat. Tujuan dari diadakan

program ini adalah terjadinya perubahan pada diri sasaran dan pada

lingkungan sasaran penyuluhan.

III.8. Tahap Evaluasi

Setelah melakukan penyuluhan diatas, maka panitia penyuluhan

melaksanakan tahapan evaluasi agar bisa ditindak lanjuti.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 11

Page 12: Makalah

BAB IV

PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Tahap tahap dalam penyusunan program dan rencana kerja

yaitu tahap mengumpulkan data situasi atau keadaan, tahap analisis data,

tahap menetapkan kebutuhan, tahap perumusan masalah, tahap

menetapkan tujuan, tahap menetapkan alternatif untuk mencapi

tujuan,tahap menetapkan rencana kerja dan kalender kerja, tahap

pelaksanaan rencana kerja, dan tahap evaluasi.

2. Tujuan diadakan penyuluhan tentang kesehatan adalah untuk

merubah kebiasaan yang buruk pada perorangan dan pada lingkungan

sekitarnya.

IV.2 SARAN

Disarankan untuk memberikan penyuluhan yang berkelanjutan secara terus-

menerus agar para peserta bisa membiasakan diri dengan lingkungan yang

bersih supaya meningkatkan kesehatan pada diri perorangan dan pada

lingkungannya.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 12

Page 13: Makalah

DAFTAR PUSTAKA

- Bambang A, M. Rencana Penyuluhan, Kanisius, Yogyakarta,1990.

- Sosroamidjoyo, Samad M, Kes, Penyuluhan Kesehatan Umum, Yasaguna,

Jakarta, 1978.

- Suparta, N. DKK, Penyuluhan Kesehatan, Universitas Udayana, Denpasar 2002.

Makalah Rencana Penyuluhan Kesehatan 13