Makalah

36
Pengilangan Minyak Bumi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi cair dengan bantuan kondensor. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendingin ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni . Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan VDU (Vacuum Distillation Unit)

description

pengilanagn

Transcript of Makalah

Pengilangan Minyak Bumi 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDestilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi cair dengan bantuan kondensor. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendingin ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni .Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat. Pada awalnya kilang hanya terdiri dari suatu Crude Distillation Unit (CDU) yang beroperasi dengan prinsip dasar pemisahan berdasarkan titik didih komponen penyusunnya. Dengan hanya memiliki CDU, maka CDU hanya memproduksi produk LPG, naphtha, kerosene, dan diesel sebesar 50-60% volume feed, sedangkan 40-50% volume feed yang berupa atmospheric residue biasanya hanya dijadikan fuel oil yang value-nya sangat rendah. Secara umum temperatur cracking minyak mentah/crude adalah sekitar 370 oC (UOP menyebut 385 oC) pada tekanan 1 atmosfer (sebenarnya bervariasi tergantung jenis crude, tetapi secara umum rata-rata pada temperatur tersebut). Oleh karena itu pemisahan minyak yang dilakukan di Crude Distillation Unit tidak boleh melebihi temperature 370 oC agar minyak tidak mengalami cracking. Ide dasar operasi VDU adalah bahwa titik didih (boiling point) semua material turun dengan menurunnya tekanan. Sebagai contoh, pada tekanan 1 atmosfer air mempunyai titik didih 100 oC, sedangkan pada tekanan 10 atmosfer air mempunyai titik didih 180 oC. Jika tekanan dikurangi hingga 1 psia maka titik didih air akan menjadi 39 oC.

.1.2 Tujuan

1. Mempelajari pengertian minyak bumi, sifat-sifat serta karakteristiknya

2. Memahami proses pengolahan minyak bumi

3. Menjelaskan proses VUD (Vacuum Distillation Unit)BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1. Vacuum Distillation (Distilasi Vakum)Proses distilasi vakum adalah suatu proses lanjutan dari distilasi atmospheric dimana minyak bumi dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponen dalam suatu campuran. Distilasi vakum ini dimaksudkan untuk memisahkan minyak yang terkandung dalam produk long residu dari distilasi atmospheric yang tidak dapat dipisahkan dalam kondisi atmospheric, karena minyak-minyak tersebut mempunyai titik didih diatas suhu crack nya sehingga dengan tekanan vakum minyak tersebut titik didihnya akan turun dan dapat dipisahkan pada suhu dibawah suhu crack dalam tekanan dibawah atmospheric (tekanan vakum). Residu yang didapat dari distilasi atmosferik ini tidak dapat dipisahkan dengan distilasi atmosferik, apabila dipanaskan pada tekanan atmosfir akan terjadi cracking sehingga akan merusak mutu produk dan menimbulkan tar (coke) yang kemudian dapat memberikan kebuntuan pada tube dapur. Dengan cara penyulingan dibawah tekanan atmosfir atau tekanan vakum fraksi-fraksi yang terkandung didalam long residue dapat dicovery. Prinsip ini didasarkan pada hukum fisika dimana zat cair akan mendidih dibawah titik didih normalnya apabila tekanan pada permukaan zat cair itu diperkecil atau vakum. Untuk memperkecil tekanan permukaan zat cair dipergunakan dengan alat jet ejector dan barometric condensor. Proses distilasi vakum pada sistim vakum proses berlangsung dibawah kondisi normal 30 - 35 mmHg dengan tujuan untuk menurunkan titik didihnya. Seperti halnya pada distilasi atmosferik, maka pemisahan fraksi menyangkut dua kegiatan yaitu : Evaporation : Yaitu memanaskan cairan hingga menjadi uap. Condensasi : Proses pengembunan uap menjadi cair kembali. Secara umum proses distilasi vakum untuk long residue ditujukan untuk : Pemisahan distilate vacum untuk menghasilkan lube base stock dan distilasi covery misal : untuk feed cracking. Rate distilasi produk-produk setelah proses ekstraksi. Rate distilasi produk spesial.

Gambar 2.1 Alur Proses Distilasi Minyak Bumi2.2 Jenis Vacuum Distillation UnitCrude oil mengandung berbagai macam komponen yang mempunyai titik didih berbeda-beda, seperti tergambar dalam gambar.

Gambar 2.2 Fraksi Minyak Bumi

Seperti terlihat pada gambar di atas, crude oil mengandung komponen yang mempunyai titik didih > 370 oC. Jika bottom CDU (atau biasa disebut atmospheric residue atau long residue atau reduced crude) pada tekanan atmosferis dipanaskan hingga temperature > 370 oC untuk dapat menguapkan komponen vacuum gas oil yang terkandung dalam long residue, maka akan terjadi thermal decomposition.

Dengan menurunkan tekanan, hingga < 1 psia, maka komponen vacuum gas oil tersebut dapat dipisahkan dari bottom VDU (atau biasa disebut vacuum residue atau short residue) tanpa mengalami thermal decomposition. Kemudian keduanya (vacuum gas oil dan vacuum residue) dapat dipisahkan menjadi 2 stream yang bebeda untuk dapat meningkatkan margin kilang.

Terdapat 2 jenis Vacuum Distillation Unit, yaitu :

Fuel type

Vacuum Distillation Unit fuel type merupakan fraksinasi terbatas, yang biasanya menghasilkan 3 macam produk, yaitu Light Vacuum Gas Oil, Heavy Vacuum Gas Oil, dan Vacuum Residue. Produk Light Vacuum Gas Oil biasanya sudah memenuhi spesifikasi diesel dan dapat langsung dikirim ke tangki penyimpanan. Produk Heavy Vacuum Gas Oil biasanya dikirim ke unit Hydrocracker atau Fluid Catalytic Cracking / FCC. Sedangkan vacuum residue dapat diolah di Delayed Coking Unit atau Visbraker atau sebagai komponen blending Low Sulfur Waxy Residue (LSWR) atau sebagai komponen blending fuel oil.

Gambar 2.3 Vacuum Distillation Fuel Type Lubes type

Vacuum Distillation Unit lubes type memerlukan pemisahan yang baik diantara lube cuts. Umpan VDU jenis ini sudah sangat tertentu karena produk-produk lubes cut mempunyai spesifikasi yang sangat sempit. VDU lubes type biasanya mempunya pressure drop yang lebih tinggi dan cut point yang lebih rendah daripada VDU fuel type. VDU lubes type biasanya memproduksi 3-4 macam lube base oil dengan spesifikasi yang jauh lebih ketat jika dibandingkan produk VDU fuel type (terutama dalam hal spesifikasi viscosity dan viscosity index).

Gambar 2.4 Vacuum Distillation Lube Type2.3 Proses Alir VDULong residue dari tangki penimbun dengan menggunakan pompa dimasukkan ke unit Hight Vacuum Unit (HVU) yang mana sebelum masuk kolom dilewatkan dulu kedalam preheater untuk mendapatkan pemanasan awal, kemudian masuk ke dapur (furnace) untuk mendapatkan pemanasan yang dikehendaki pada temperatur + 370oC. Long residue keluar dapur dimasukkan kedalam kolom distilasi dibagian flash zone, disini akan terjadi pemisahan antara uap dan cairannya. Uap naik keatas yang terdiri dari uap distilate dan uap air dari steam stripping dan cross over steam. Steam croos over adalah steam yang diinjeksikan kedalam umpan sebelum memasuki ke seksi readiasi didalam dapur yang berfungsi untuk mengurangi waktu tinggal feed didalam dapur. Sedangkan steam stripping dari dasar kolom untuk membantu penguapan fraksi ringan yang terikut pada fraksi beratnya. Uap yang naik keatas akan terpisah-pisah sebagai produk.2.4 Produk-Produk dan Kualitasnya

Dalam proses Hight Vacuum Unit kualitas produk yang diutamakan adalah kekentalan (viscositas) disamping % yield produk. Untuk menjaga kekentalan yang diharapkan setiap produk dengan cara menaikkan reflux ke tray diatas draw offnya. Tabel 2.1 Produk Fraksinasi Distilasi

Proses HVU akan menghasilkan berbagai macam jenis produk, baik itu produk yang dapat diolah langsung sebagai bahan bakar maupun digunakan sebagai campuran produk lain. Berikut ini adalah produk-produk hasil dari proses destilasi vakum:

LVGO (Light Vacum Gasoil) LVGO yang dihasilkan dari distilasi vakum diproses secara lanjut di unit Cracking.

SPO (Spindel Oil). Secara umum kekentalan dijaga antara 12,5 - 14 Cst pada 140oF, diproses lebih lanjut untuk bahan baku Lube Base Stock SAE 10. Parafine Oil Distillate (POD).produk ini digunakan pada unit wax plant sebagai bahan baku lilin. Pada dasarnya, setiap proses HVU akan menghasilkan produk ini. LMO (Light Mechine Oil). Viscositas LMO dijaga antara 26 - 27 Cst pada 140oF diproses lebih lanjut untuk bahan baku Lube Base Stock SAE 20.

MMO (Medium Mechine Oil). Viscositas MMO dijaga antara 62 - 65 Cst pada 140oF diproses lebih lanjut untuk bahan baku Lube Base Stock SAE 30.

Short Residue. Viscositas Short Residue dijaga minimum 460 Cst pada 210oF diproses lebih lanjut untuk Asphal atau coke. High Vacum Gas Oil (HVGO). produk ini biasanya digunakan untuk bahan baku proses cracking di HCU (Hydro Cracking Unit).2.5 Variabel Proses

Variable proses merupakan faktor-faktor (variable-variable) yang mempengaruhi terjadinya proses itu. Pengaturan variable proses amatlah penting karena untuk mendapatkan kualitas maupun kuantitas produk yang dikehendaki. Perubahan variable proses akan mengakibatkan penyimpangan yang menyeluruh terhadap kualitas maupun kuantitas produk. Oleh karena itu kontrol terhadap kualitas produk dilaboratorium sangat penting karena untuk mengetahui apakah ada penyimpangan-penyimpangan dari variable proses. Variable proses yang pokok yang perlu untuk dikendalikan secara cermat didalam proses distilasi vakum adalah :

TemperaturSuhu merupakan dasar dari pemisahan di dalam distilasi vakum, suhu harus dicapai pada keadaan tertentu untuk memperoleh fraksi-fraksi yang dikehendaki. Pengaruh suhu di dalam suatu proses distilasi merupakan faktor yang sangat menentukan, karena pada proses ini terjadi pemisahan atas komponen-komponen campuran berdasarkan titik didihnya.

Sebagai contoh suhu di dapur harus dicapai untuk menyelesaikan tugas pemanasan dan penguapan sehingga suhu itu memenuhi suhu di flash zone. Apabila suhu terlalu rendah maka produk yang dihasilkan jumlahnya akan sedikit (penurunan yield) karena fraksi-fraksi yang teruapkan jumlahnya sedikit. Apabila temperatur terlalu tinggi menghindari terjadi perengkahan dari umpan. Semakin tinggi flash zone temperature maka semakin banyak pula yield produk gas oil yang dihasilkan. Namun flash zone temperature tidak boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan kecenderungan pembentukan coke pada sekitar flash zone (terutama di area slop wax) menjadi tinggi. Best practice yang biasa dipakai adalah temperature flash zone dijaga agar temperature draw off slop wax tidak lebih dari 380 oC atau temperature stack slop wax tidak lebih dari 400 oC. Namun jika kondisi packing tray sangat kotor maka best practice ini menjadi hampir tidak mungkin dipakai, karena dengan menjaga kondisi operasi seperti ini yield gas oil akan sangat rendah dan yield vacuum bottom akan menjadi sangat tinggi. Best practice ini dapat sedikit diabaikan sambil menunggu kedatangan packing tray dan plant stop untuk penggantian packing tray. Kenaikan temperature draw off slop wax sebesar 10oC akan menaikkan kecepatan pembentukan coking sebanyak 2 kali lipat (UOP Engineering Design Seminar, Des Plaines Materi Vacuum Unit Design). Biasanya flash zone temperature dijaga antara 397 s/d 410 oC.

Flash zone temperature diatur secara tidak langsung, yaitu dengan mengatur Combined Outlet Temperatur/COT fired heater. TekananVariabel proses utama yang mempengaruhi operasi VDU dan yield produk gas oil adalah tekanan kolom VDU. Semakin vacuum tekanan kolom VDU, maka semakin banyak yield produk gas oil dapat dihasilkan. Tekanan kolom VDU yang dijadikan acuan adalah tekanan top kolom VDU. Biasanya tekanan top kolom VDU diatur sekitar 15 mmHg untuk dapat memaksimalkan yield produk. Semakin tinggi tekanan kolom maka yield produk gas oil akan semakin sedikit dan yield produk vacuum bottom semakin banyak. Untuk tekanan top kolom VDU sebesar 15 mmHg, maka tekanan bottom kolom VDU/tekanan flash zone biasanya sekitar 30 mmHg (untuk kondisi tray yang bersih).Pada distilasi vakum tekanan vakum dijaga konstant, bila tekanan jatuh mempengaruhi proses fraksinasi. Pada dasarnya bila tekanan makin rendah penguapan makin baik jumlah steam yang dipergunakan makin besar, bila tekanan makin tinggi penguapan tidak sempurna akibatnya fraksi berat banyak mengandung fraksi ringan. Kevakuman di Flash Zone sekitar 100 - 200 mm Hg absolute.

Kualitas Umpan.

High Vacuum Unit ini dirancang untuk mengolah long residue dengan kekentalan pada 100oF visc. Sec RI yaitu sekitar 1800 - 2800. Jika kekentalan residue lebih rendah akan berakibat antara lain :

1). Produk vakum gas oil berlebihan.

2). Beban dapur naik.

3). Beban pemisah naik

4). Beban jet ejector naik

Aliran RefluxPengaturan aliran reflux disamping untuk mengatur gradient suhu dalam menara juga secara otomatis digunakan untuk mengatur kekentalan dari produk. Menaikkan aliran reflux akan menaikkan ketajaman fraksinasi, tetapi juga akan menaikkan beban menara.BAB IIITINJAUAN KHUSUS ALAT PERTAMINA

3.1 High Heavy Vacuum Distillation Unit (HVU) 110

Unit ini berfungsi untuk memisahkan umpan berupa Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) yang berasal dari unit CDU menjadi fraksi yang lebih ringan berdasarkan titik didihnya. Prinsip dasar operasi unit ini adalah distilasi pada keadaan vakum. Keadaan vakum diperoleh dengan cara menarik produk gas pada bagian atas kolom dengan menggunakan tiga buah steam jet ejector yang disusun seri sehingga terjadi penururunan tekanan reaktor. Keadaan vakum ini diperlukan untuk menurunkan titik didih LSWR sehingga pemisahan fraksi fraksi minyak mentah dapat berlangsung dengan lebih baik tanpa terjadi thermal cracking. Proses pemisahan berlangsung pada temperatur C dan tekanan 18-22 mmHg. Kapasitas pengolahan unit ini adalah 92.6 MBSD.Umpan LSWR yang berasal dari unit CDU ditampung di V-3 untuk dihilangkan gasnya yang kemudian akan dibakar di flare. Umpan kemudian dialirkan ke V-5AB untuk penghilangan kandungan garam (desalting) dengan menggunakan air yang berasal dari unit SWS. Keluaran V-5AB yang berupa brine akan diolah sehingga dapat digunakan kembali, sedangkan minyak yang sudah tidak mengandung garam akan dialirkan ke V-1 setelah sebelumnya dipanaskan dengan E-2, E-3, dan H-1AB. Umpan masuk ke V-1 pada temperatur 400oC. Produk atas diserap dengan mengggunakan J-51, J-52, dan J-53 kemudian didinginkan dengan E-52, E-53, dan E-54 sebelum masuk ke V-2. Produk atas diserap dengan ejektor yang memanfaatkan MP steam kemudian akan dialirkan ke V-2 setelah didinginkan dengan E-52ABC, E-53, dan E-54. Keluaran yang masih bisa diolah sebagian dikembalikan ke V-1 dan sebagian lagi dialirkan ke slope tank. Gas yang dihasilkan dimrnikan dari minyak di V-11 kemudian sebagian digunakan sebagai fuel gas dan sebagian dibakar di flare. MP steam yang digunakan berasal dari V-10 yang menggunakan air sebagai umpan.

Gambar 2.5 Flow Chart VDUProduk samping berupa LVGO dan HVGO yang masing masing diambil pada suhu dan . LVGO dipompakan dengan P-9AB dari V-1 dan didinginkan dengan E-9A. Sebagian LVGO langsung diambil sebagai produk dan sebagian lagi akan dikembalikan ke V-1 setelah dipanaskan terlebih dahulu dengan E-10. HVGO dipompakan dengan P-6ABC dari V-1, sebagian dikembalikan ke V-1 dan sebagian lagi digunakan untuk memanaskan umpan melalui E-1AB dan E-2AB. Kemudian HVGO dilewatkan ke E-8AB untuk pendinginan lebih lanjut. Keluaran E-8AB dibagi menjadi tiga aliran yaitu aliran ke unit HCU 211 dan 212, serta aliran ke tangki HVGO. Produk bawah berupa short residue diambil pada suhu kemudan didinginkan dengan E-3. Sebagian residu dikembalikan ke V-1 dan sebagian lagi akan diumpankan ke unit DCU untuk diolah lebih lanjut. Residu juga sebagian dialirkan ke tangki penyimpanan serta sebagian lagi dipanaskan dan diolah kembali di V-1.

Gambar 2.6 Sistem Proses VDU3.2 Peralatan VDU

Peralatan-peralatan yang dipakai dalam unit ini antara lain adalah vacuum tower (V-1), condensate receiver (V-2), feed surge drum (V-3, V-4), 1st dan 2nd stage desalter (V-5A, V-5B), tempered water expansion drum (V-6), continue blowdown (V-8), intermediet blowdown (V-9), steam disengaging drum (V-10), KO drum (V-11), vacuum heater (H-1A, H-1B), heat exchanger (E-1AB, E-2ABC, E-3ABCD, E-4AB, E-52ABC, E- 53, E-54, E-5AB, E-6AB, E-7ABCD, E-8AB, E-9A-I, E-10, E-11ABCD, E-12, E-13A-J, E-15, E-16), ejektor (J-51, J-52, J-53), kompresor (C-1AB), dan pompa (P-2AB, P-3ABC,P-4AB, P-5AB, P-6ABC, P-7, P-8AB, P-9AB, P-10AB, P-11AB, P-12AB, P-13AB, P-14AB, P-15AB).

Didalam proses distilasi vakum peralatan-peralatan yang digunakan antara lain:

PompaPompa digunakan untuk memindahkan feed maupun produk dari tangki ke tangki maupun dari tangki ke peralatan proses lainnya atau sebaliknya. Pompa mempunyai bermacam-macam jenisnya misalkan pompa centrifugal, pompa piston dan lain-lainnya.

Heat ExchangerHeat Exchanger atau alat penukar panas yang berfungsi untuk berlangsungnya proses perpindahan panas antara fluida satu ke fluida lainnya atau dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin yang saling mempunyai berkepentingan. Atau sering juga dikatakan Heat Axchanger adalah perpindahan panas antara umpan dengan produk sebagai media pemanasnya.

Furnace / DapurFurnace disini yang dimaksud adalah berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Didalam dapur terdapat pipa-pipa yang dipanaskan dengan tersusun sedemikian rupa sehingga proses pemindahan panas dapat berlangsung sebaik mungkin. Minyak yang dialirkan melalui pipa-pipa tersebut akan menerima panas dari hasil pembakaran didalam dapur hingga suhunya yang dikehendaki.

Kolom DistilasiKolom distilasi adalah bejana berbentuk silinder yang terbuat dari bahan baja dimana didalamnya dilengkapi dengan alat kontak (tray) yang berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen campuran larutan. Didalam kolom tersebut dilengkapi dengan sambungan-sambungan untuk saluran umpan, hasil samping reflux, reboiler, produk puncak dan produk botom dan steam stripping. Kolom tersebut dilengkapi perlengkapan yang dipasang didalamnya antara lain :

1. Plate, Plate berfungsi sebagai alat kontak antara uap dan cairan. 2. Scoupentuter, Yaitu suatu alat yang berfungsi agar uap dan cairan dari umpan yang masuk ke menara terpisah dengan baik. Alat ini dipasang didaerah flash zone. 3. Demister wire mesh, Alat ini berfungsi untuk mencegah terikutnya cairan berat ke fraksi yang ringan dan dipasang dibawah draw off. 4. Reflux distributor, Reflux distributor ini fungsinya untuk penyebaran cairan yang masuk agar lebih merata dan dipasang pada reflux masuk menara.

5. Vortex breaker, Gunanya untuk mencegah pusingan aliran, agar uap tidak ikut oleh pompa dan alat ini dipasang pada dasar menara.

Kolom StripperKolom Stripper bentuk dan konstruksinya seperti kolom distilasi, hanya pada umumnya ukurannya lebih kecil. Peralatan ini berfungsi untuk menajamkan pemisahan komponen-komponen dengan cara mengusir atau melucuti fraksi-fraksi yang lebih ringan didalam produk yang dikehendaki. Prosesnya adalah penguapan biasa, yang secara umum untuk membantu penguapan fraksi ringan tersebut dengan dibantu injeksi steam ada juga yang ditambah dengan reboiler.

CondensorHasil puncak kolom yang berupa uap tidak dapat ditampung dalam bentuk demikian rupa, oleh karena perlu untuk diembunkan sehingga bentuknya berubah menjadi cairan/condensat. Untuk mengubah uap menjadi cairan/condensat tersebut dilewatkan condensor agar terjadi pengembunan dengan media pendinginnya biasanya adalah air. Panas yang diserap didalam condensor sebagaimana panas pengembunannya (untuk merubah fase uap menjadi fase cair) dalam hal ini setara dengan panas latennya. Secara teoritis penyerapan panas didalam condensor tanpa diikuti dengan perubahan suhu.

CoolerBentuk dan konstruksi cooler seperti halnya pada condensor, hanya fungsinya yang berbeda. Cooler berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk yang masih panas yang mempunyai suhu tinggi yang tidak diijinkan untuk disimpan didalam tangki. Jika condensor berfungsi sebagai pengubah fase dari uap menjadi bentuk cair, maka cooler lain halnya, yaitu hanya sebagai penurunan suhu hingga mendekati suhu sekitarnya atau suhu yang aman. Jika didalam condensor yang diserap adalah panas latent, sedangkan untuk cooler yang diserap adalah panas sensible, yaitu panas untuk perubahan suhu tanpa diikuti perubahan fase. Separator.

Sesuai dengan namanya, peralatan ini berfungsi untuk memisahkan dua zat yang saling tidak melarut, misalnya gas dengan cairan, minyak dengan air dan sebagainya. Prinsip pemisahannya adalah berdasarkan pada perbedaan densitas antara kedua fluida yang akan dipisahkan. Semakin besar perbedaan densitas antara dua zat tersebut akan semakin baik/mudah dalam pemisahannya.

Perpipaan.

Perpipaan adalah suatu sistim jaringan pipa yang menghubungkan dari peralatan satu dengan peralatan lainnya. Pipa berfungsi sebagai alat penyaluran/ mengalirkan cairan atau gas. Pipa dibuat dari bermacam-macam jenis bahan misalkan dari baja, karet, PVC dan lain-lain tergantung dari keperluannya. Untuk proses pengolahan minyak pipa yang digunakan biasanya jenis baja dengan paduan carbon.

Instrumentasi

Instrumentasi adalah suatu alat kontrol yang digunakan didalam proses pengolahan minyak agar proses dapat terkendali dan aman sehingga apa yang diharapkan dalam proses pengolahan dapat tercapai. Contoh yang dikontrol antara lain flow, temperatur, tekanan, level dan lain-lainya.

Jet Ejector. Jet ejector adalah suatu alat untuk membuat kevakuman yang tinggi didalam HVU (Hight Vacum Unit). Ada 2 macam ejector yang umum dioperasikan : 1. Dengan steam. 2. Dengan air yang disebut proses cair.

Ejector cair dipakai untuk membuat kevakuman yang sedang atau proses pencampuran cairan, sedangakn ejector dengan steam yang penting untuk membuat dan mempertahankan kevakuman suatu system dan dapat dilaksanakan dengan single atau multi ejector. Kadang-kadang dikombinasikan dengan suatu condensor misal Barometric condensor. Ejector tidak mempunyai bagian yang bergerak dan beroperasi dengan pemasukan aliran udara/steam atau cairan dengan tekanan tinggi. Hal-hal yang mempengaruhi tekanan vakum didalam Hight Vacum Unit dari suatu kolom adalah :

Tekanan steam pada jet ejector.

Flow dari cooling atau bahan-bahan ringan didalam feed.

Adanya kebuntuan jet orifice.

Kandungan air atau bahan-bahan ringan di dalam feed.

Jet ejector, mempunyai beberapa keistimewaan sehingga dipilih untuk menghasilkan kondisi vakum secara kontinyu dan ekonomis.

Dapat digunakan campuran uap basah, kering juga korosif.

Menghasilkan kevakuman yang layak yang diperlukan dalam operasi industri.

Tersedia dalam semua ukuran untuk keperluan semua kapasitas kecil maupun besar.

Effisiensi sedang sampai dengan tinggi.

Tidak mempunyai bagian-bagian yang bergerak sehingga maintenancenya relatif rendah.

Operasi cukup stabil bila korosi bukan faktor masalah.

Beroperasi stabil dalam ring perencanaan.

Biaya instalasi relatif rendah dibanding dengan pompa vakum.

Operasinya sederhana.

BAB IVTEKNOLOGI TERBARU

4.1 Barometric Condensor Jet EjectorKondensor barometric terdiri dari dua tipe dasar: (1) bersamaan, atau paralel aliran, di mana uap yang akan kental masuk di bagian atas unit dan mengalir di sama arah sebagai air, dan (2) counter-current, atau kontra aliran, di mana uap memasuki dekat bagian bawah peralatan dan melewati atas melawan arus air. Injeksi air dikirim ke kondensor dalam bentuk jet, semprotan, tirai air atau kombinasi, tergantung pada layanan yang diperlukan. Kondensor Jet barometric lebih lanjut diklasifikasikan sesuai dengan jenis tindakan jet bekerja. Multi-Jenis jet yang pertama kali diperkenalkan oleh Schutte & Koerting pada tahun 1923 terdiri dari jet air saja dan beroperasi tanpa pompa udara. The Kondensor M-J barometric, seperti yang disebut, dianjurkan untuk operasi di bawah beban yang cukup konstan mana ada relatif sedikit udara kebocoran, dan di mana air tidak terlalu langka dan, karena itu, tidak perlu diresirkulasi. Ukuran berkisar dari 50 sampai 12.000 gpm. Tidak tambahan pompa udara diperlukan.

Barometric condenser biasa

S&K MULTI-JET (M-J) BAROMETRIC CONDENSERSAPLIKASI

The S & K Multi-Jet Kondensor umumnya digunakan dimana air biaya rendah tersedia dalam jumlah yang cukup. Sekarang desain sederhana dari semua kondensor barometric, dan tidak memerlukan pompa udara tambahan atau pra-dingin. Hal ini mungkin tipe ideal di mana kondisi beban yang konstan dan ada kebocoran udara sedikit. The Kondensor Multi-Jet juga digunakan di mana vakum ditangani tidak tinggi dan Perbedaan terminal cukup besar diperbolehkan.

KONSTRUKSI

Multi-Jet Kondensor barometric dibuat dalam dua dasar desain, Type 590 dan Type 591, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1 dan Gambar. 2. Tipe 591 desain digunakan untuk empat ukuran terkecil. Ini memiliki inlet air di bagian atas dan inlet uap diside. Unit ini terdiri dari tubuh (a silinder tertutup chamber), dan air nozzle perumahan di atas air inlet, dan nozel jenis jet air. Tipe 590 desain digunakan untuk semua ukuran di atas empat terkecil. Desain ini memiliki inlet uap di bagian atas dan inlet air di samping. Ini terdiri dari tubuh, air nozzle kasus dan nozel jenis piring dan jet air. Sebuah inspeksi penutup terletak tepat di seberang kasus nosel memungkinkan akses mudah ke nozel. Mendukung kurung, dilemparkan pada kedua sisi tubuh, memberikan nyaman metode mengamankan kondensor untuk lantai atau balok.OPERASI

Kondensasi air disampaikan ke nozel kasus dan dikeluarkan melalui nozel. ini adalah dirancang dengan cermat untuk menangani jumlah tertentu air pada menyatakan tekanan dan dijamin vakum. The jet air diarahkan ke tailpiece yang di ujung bawah tubuh, di mana mereka bersatu untuk membentuk jet tunggal. Uap memasuki kondensor datang ke dalam kontak langsung dengan konvergensi air dan kental. Non-condensables juga entrained dan diberhentikan oleh jet air tindakan. Terminal diperoleh perbedaan dengan jenis kondensor adalah 11 F sampai 13 F.

S & K MULTI-JET SPRAY TYPE (M-J-S) BAROMETRIC KONDENSORAPLIKASI

S & K Type 592 M-J-S Kondensor umumnya dipekerjakan di mana kapasitas besar dibutuhkan dan mana lebar fluktuasi suhu air atau beban steam terjadi. Mereka digunakan secara luas di pengalengan, gula, susu, dan tanaman pangan lainnya, di pabrik pulp dan kertas, distilleries, kilang minyak, dan berbagai macam kimia dan perusahaan manufaktur garam. Fleksibilitas operasi dicapai oleh kondensor ini terlihat dari desainnya. Untuk beban uap penuh rated kapasitas air dilewatkan melalui kedua spray dan jet nozel. Jika suhu beban atau air menurun, itu adalah mungkin untuk throttle air ke nozel semprot dan akhirnya mematikannya sepenuhnya. Dalam kasus terakhir, kondensor beroperasi mirip dengan tipe Multi-Jet dijelaskan sebelumnya, tetapi dengan minimal injeksi air di bawah kondisi yang diberikan.KONSTRUKSIS & K Multi-Jet Semprot Kondensor barometric terdiri dari tubuh, nozzle air kasus dan piring dengan nozel jenis jet, dan nozel jenis semprot yang berulir ke dalam tubuh dan diberi makan melalui cincin cor di bagian atas kondensor. Air masuk melalui dua lubang, meninggalkan dari nozel yang lebih rendah dalam bentuk konvergensi jet sungai dan dari nozel atas dalam bentuk konvergen semprotan. Nozel semprot dari nonclogging khusus desain dengan kasus spiral terpisahkan dengan nozzle tubuh. Untuk rincian tentang nozel, lihat halaman 12. Nosel penyemprot yang mudah diakses dari luar dengan cara tangan-lubang terletak di seberang nozzle masing-masing. Nozel jet dapat diakses untuk pemeriksaan melalui membuka di sisi kondensor dan tangan-lubang penutup

pada akhir kasus nozzle.OPERASI

Uap memasuki kondensor di atas dikondensasikan oleh air dari nozel semprot. Non-condensables yang ditarik ke bagian ekor dari kondensor oleh konvergen aliran air dari nozel jet. Kondensasi air dan non-condensables dibuang

melalui pipa ekor di bagian bawah.

S & K MULTI SPRAY (M-S) BAROMETRIC KONDENSORAPLIKASIMeskipun S & K Kondensor Multi-Semprot barometric dikembangkan terutama untuk memecahkan masalah kondensasi di mana pasokan air terbatas, hal ini juga cocok di operasi dimana suhu air yang tinggi dalam kaitannya untuk vakum persyaratan, atau di mana volume besar noncondensables harus dihilangkan.

KONSTRUKSITubuh pembangunan Condenser S & K Multi-Spray sangat mirip dengan yang ada pada desain Semprot Multi-Jet dan semprot pengaturan nosel melingkar di bagian atas unit ini sama. Nozel jet jenis ada yang digunakan, namun. Nosel penyemprot perunggu dirancang khusus dengan konstruksi spiral dilemparkan sebagai bagian integral dari nosel perumahan. Mereka memiliki diameter lubang tidak kurang dari satu inci dan tidak tunduk pada penyumbatan, asalkan pasokan air dilindungi oleh layar atau saringan yang memiliki 1/4 atau 3/8 inci mesh. Nozel yang mudah diakses dari luar dengan cara bukaan inspeksi terletak berlawanan nozzle masing-masing. Lihat halaman 12 untuk rincian tentang ini

nozel.OPERASIThe S & K Multi-Semprot Kondensor beroperasi dengan terminal Perbedaan ke 5 F. Uap masuk kondensor pada bagian atas dan dicampur dengan air injeksi yang disampaikan melalui nozel semprot beberapa. Itu Tindakan bawah ini semprotan konvergen menciptakan hisap di samping tindakan kondensasi mereka. Uap mengembun dalam ruang semprot yang disampaikan dengan kondensasi air panas-baik melalui barometric kaki. Non-condensables diambil melalui hisap udara ruang untuk pra-dingin, di mana air yang disampaikan oleh nosel semprot menurunkan suhu udara-uap.Bahan dan mengembun hampir semua uap. Itu campuran yang tersisa dikirim ke pompa udara berada pada dekat bahwa dari semprotan air suhu yang mengurangi ke minimum jumlah uap terkondensasidihapus oleh pompa udara. Perhatikan desain diri pengeringan Fitur yang menghindari korosi dan menyumbat selama musiman menutup-down.

S & K COUNTER-CURRENT (C-C) BAROMETRIC KONDENSORAPLIKASIDimana pasokan air terbatas atau jumlah yang berlebihan non-condensables memerlukan penggunaan vakum terpisah pompa, dan kondisi setempat memerlukan sebuah inlet sisi uap, S & K barometric Counter-Lancar Kondensor, Type 597 adalah kondensor S & K hanya tersedia dalam ukuran kecil untuk memenuhi persyaratan dari kondisi di atas.KONSTRUKSITipe 598 Kondensor terdiri dari silinder tubuh dengan sisi uap inlet, inlet air, restoran, dan internal distribusi nampan. Tersedia dalam ukuran No 18 dan lebih besar, mereka telah dibuat konstruksi. Tipe 597 Kondensor dibuat dalam ukuran No 0 hingga 5, dalam besi cor atau Haveg dan Fiberglass Polyester. Mereka memanfaatkan nosel semprot untuk distribusi air awal, dan nampan untuk menjaga tirai yang tepat. S & K Counter-Lancar Kondensor jenis ini memerlukan

steam jet pompa vakum terpisah seperti yang dijelaskan dalam Buletin 5EH. Ilustrasi dari instalasi 598 Type menunjukkan khas barometric pengaturan dengan pompa udara tambahan.

OPERASI

Dalam kedua tipe 597 dan tipe 598 unit, injeksi airmemasuki kondensor melalui nozzle air di bagian atas unit. Sebuah nampan distribusi di shell menyediakan air "tirai "di mana uap harus lulus. Semprot nozel berada untuk memberikan efektif maksimum independen dari meratakan kondensor distribusi. Sebagian besar uap memasuki kondensor akan diembunkan dalam bagian bawah shell, dan non-condensables yang kemudian diminta untuk melakukan perjalanan ke atas melalui tirai air. Sebuah pengaturan baffle disediakan di hisap udara koneksi untuk mengurangi seminimal mungkin carry-over air yang mungkin telah entrained sebagai udara melewati melalui kondensor.

VDU (Vacuum Distillation Unit)

_1492372935.vsd

HEAVY VACUUM UNITUNIT 110

rs/pe-enj.bang

Flare

J-51/52/53

Water Swt Unit

Refinery Water

To Slop Tank

To SWS

LP Steam

Atm

Fuel Gas

Feed Water

Steam

Condensate

FEED SURGE DRUM

1st & 2nd Stage DESALTER

VACUUM HEATERS

VACUUM TOWER

CONDENSATE RECEIVER

KO DRUM

STEAM DISENGAGING DRUM

LVGO

VACUUM BOTTOM

HVGO

Grav. 34.5/.8524 K 12.25PP 80F FP 315F .S 0.09 BR 650-720F .

Grav. 31.0/.8708 K 12.25 .PP 80F FP 315F N2 600PPMS 0.09 BR 650-720F .

Grav. 18.8/0.9415 Visc. Kin.210 F 87.2S 0.17 K 12.22 N2 0.80 wt% .

Nitrogen

Flare

Tempered Water Supply

Tempered Water Return

CHARGE

84.5% LSRC .15.5% PEDADA .

Grav. 26.6/.895 .PP 110F MW 522 .K 12.36 .Visc Kin 135F 7.1cst .BR oF 490-1115(73%) .

V-3

V-4

V-5A

V-5B

V-5B

H-1B

H-1A

V-1

V-2

V-11

V-6

V-9

V-10

E-6

E-5

E-4

E-3

E-7

E-9

E-51/52/53

E-2,3

TEMPERED WATER EXPANSION DRUM

CONT & . INTERMITTNBLOWDOWN