Makalah

23
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PADA MATERI FISIKA ATOM A. LATAR BELAKANG Penyampaian pesan pembelajaran melalui multimedia, memberikan kemudahan-kemudahan bagi pelajar (siswa) untuk dapat memahami sesuai yang diajarkan. Teknologi informasi sangat memungkinkan untuk menyiapkan aplikasi multimedia pembelajaran, sehingga keberhasilan pembelajaran dapat didukung dengan aplikasi teknologi informasi multimedia. Tentu bukan sekedar menaikkan bonafiditas atau tingkat kepercayaan institusi sekolah, multimedia tetaplah bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Intinya, ‘belajar dengan teknologi’ dan bukan ‘belajar tentang teknologi’. Hal di atas berangkat dari hakikat pendidikan sendiri. Yaitu proses pembelajaran untuk merubah perilaku yang terdiri dari cara berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tujuan pendidikan. Multimedia juga menyediakan peluang bagi guru mengembangkan teknik pembelajaran sehingga memaksimalkan penyerapan materi ajar oleh para siswa. Apalagi dengan internet, sumber informasi tidak lagi hanya dari 1 | Page

description

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PADA MATERI FISIKA ATOM

Transcript of Makalah

Page 1: Makalah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PADA MATERI FISIKA ATOM

A. LATAR BELAKANG

Penyampaian pesan pembelajaran melalui multimedia, memberikan

kemudahan-kemudahan bagi pelajar (siswa) untuk dapat memahami sesuai

yang diajarkan. Teknologi informasi sangat memungkinkan untuk

menyiapkan aplikasi multimedia pembelajaran, sehingga keberhasilan

pembelajaran dapat didukung dengan aplikasi teknologi informasi

multimedia. Tentu bukan sekedar menaikkan bonafiditas atau tingkat

kepercayaan institusi sekolah, multimedia tetaplah bertujuan meningkatkan

kualitas pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Intinya,

‘belajar dengan teknologi’ dan bukan ‘belajar tentang teknologi’. Hal di atas

berangkat dari hakikat pendidikan sendiri. Yaitu proses pembelajaran untuk

merubah perilaku yang terdiri dari cara berfikir, bersikap, dan bertindak

sesuai dengan tujuan pendidikan. Multimedia juga menyediakan peluang bagi

guru mengembangkan teknik pembelajaran sehingga memaksimalkan

penyerapan materi ajar oleh para siswa. Apalagi dengan internet, sumber

informasi tidak lagi hanya dari teks dari buku dan materi tertulis lainnya.

Pondasi mendasar internet yang termaktub dari frasa ‘www’ alias world wide

web, memberi keleluasaan guru dan siswa mendapat referensi global.

Penggunan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika atom

diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep

yang bersifat abstrak. Menurut McKagan (2008) siswa akan lebih mudah

memahami konsep mekanika kuantum yang bersifat abstrak dengan bantuan

software interaktif. Namun demikian penggunaan multimedia interaktif saja

belumlah cukup karena multimedia yang dibuat harus mampu

mengadaptasikan berbagai variasi karakteristik pengguna, sehingga

mempunyai efektivitas pembelajaran yang tinggi. Untuk itu digunakan sistem

1 | P a g e

Page 2: Makalah

multimedia interaktif adaptif yang dapat mengadaptasi perbedaan gaya

belajar mahasiswa. Penggunaan multimedia interaktif adaptif dalam

pembelajaran dapat: (1) menampilkan alternatif halaman yang sesuai dengan

karakteristik individu, (2) berorientasi pada kelompok pengguna yang lebih

luas, (3) memberikan navigasi untuk membatasi keleluasaan pengguna dalam

mencari informasi (Surjono, 2006). Menurut Sarantos (2007) dan Kortemeyer

(2007) penggunaan model adaptif dapat dapat meningkatkan kemampuan

metakognitif dan dapat menjadi alat bantu belajar yang efektif.

Sistem multimedia interaktif yang ada sekarang ini umumnya

memberikan presentasi materi pembelajaran yang sama untuk setiap

pengguna karena mengasumsikan bahwa karakteristik semua pengguna

adalah homogen. Dalam kenyataannya, setiap pengguna mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda baik dalam hal tingkat kemampuan, gaya

belajar, latar belakang atau yang lainnya. Seharusnya suatu sistem multimedia

interaktif dapat memberikan materi pembelajaran yang tingkat kesulitannya

sesuai dengan kemampuan pengguna, dan cara mempresentasikan materi

pembelajarannya sesuai dengan gaya belajar pengguna. Dengan kata lain

sistem multimedia interaktif seharusnya dapat mengadaptasikan tampilannya

terhadap berbagai variasi karakteristik pengguna, sehingga mempunyai

efektivitas pembelajaran yang tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi

dengan penggunaan sistem multimedia interaktif adaptif.

Berdasarkan uraian diatas maka tujuan makalah ini adalah (1)

mengetahui pembelajaran multimedia (2) mengetahui multimedia interaktif

adaptif pada materi fisika atom, (3) pengembangan mutimedia interaktif

adaptif.

2 | P a g e

Page 3: Makalah

B. ISI

Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses,

cara pembuatan. Sedangkan menurut Drs. Iskandar Wiryokusumo M.sc.

pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal

yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan

bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan,

membimbing, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang,

utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat,

keinginan serta kemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya

atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya,

sesama, maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan

kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri.

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih

media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara

terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia

linear, dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia

yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan

oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV

dan film.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna

dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh

multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi

game dll.

Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan

lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam

pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam

pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan

demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar dan

3 | P a g e

Page 4: Makalah

pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan

dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran

dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses

pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,

ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan kemauan untuk belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi,

bertujuan dan terkendali.

Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran

lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi,

kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat

dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat

ditingkatkan.

Sedangkan keunggulan multimedia pembelajarn adalah sebagai berikut.

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti

kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.

2. Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di

sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.

3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung

cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin,

beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dan lain-lain.

4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju

dan lain-lain.

5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung

berapi, harimau, racun dan lain-lain.

6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

4 | P a g e

Page 5: Makalah

Beberapa para ahli berikut mengemukakan tentang multimedia

interaktif adaptif dalam pembelajaran diataranya adalah Mayer (2009), Beliau

menyebutkan bahwa multimedia merupakan sarana pendukung yang

pengiriman pesan-pesan pembelajaran (instruksional), yakni dengan

memanfaatkan pancaindera manusia untuk menerima pesan-pesan

instruksional. Ada tiga sudut pandang multimedia yaitu media pengiriman,

mode presentasi, dan modalitas sensori. Mayer menjelaskan bahwa

multimedia menawarkan  teknologi pembelajaran yang berpotensi kuat untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran manusia. Desain multimedia dalam

pembelajaran berpusat pada dua pokok yaitu technology centered (berpusat

pada teknologi multimedia) dan learner centered (berpusat pada subjek

belajar / siswa).

Menurut Arsyad (2006) multimedia diartikan sebagai lebih dari satu

media. Multimedia dapat berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara

dan video, yang mana perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media

ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan

media itu. Munir (2008) menyatakan multimedia sebagai suatu sistem

komputer yang terdiri dari hardware dan software yang memberikan

kemudahan untuk menggabungkan berbagai komponen seperti gambar video,

grafik animasi, suara, teks, dan data yang dikendalikan dengan program

komputer. Dengan kata, tekhnologi multimedia mencakup berbagai media

dan software pembelajaran yang interaktif. Sajian multimedia dapat diartikan

sebagai tegnologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai media yang

menampilkan teks, grafik, video, animasi dalam sebuah tampilan yang

terintegrasi dan interaktif.

Multimedia interaktif yang terdiri dari presentasi dan bentuk teks,

audio, grafik, animasi dan simulasi interaktif dapat mengadaptasi perbedaan

cara belajar siswa sehingga mereka belajar dalam lingkungan yang

menyenangkan. Visualisasi yang disajikan memungkinkan siswa melakukan

navigasi, berinteraksi berkreasi dan berkomunikasi dengan menggunakan

5 | P a g e

Page 6: Makalah

Storage LayerUser Model

Domain Model

Adaptation Model

panca indera mereka dengan optimal sehingga informasi yang masuk ke bank

memorinya lebih lama dan mudah untuk dipanggil pada saat informasi

tersebut digunakan. Pemrosesan informasi dalam pembentukkan konsep akan

mudah dipanggil apabila tersimpan dalam memori jangka panjang terutama

dalam bentuk gambar (Marthin, 1994)

Berdasarkan berbagai hasil penelitian pemanfaatan MMI pada

pembelajaran fisika. MMI selalu mengasumsikan bahwa siswa sebagai

pengguna memiliki kemampuan dan latar belakang yang sama. Pada

perkembangannya multimedia interaktif diharapkan mampu mengadaptasi

perbedaan individu penggunanya. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem

multimedia interaktif yang adaptif. Menurut M. Odritscher (2004), sistem

adaptif merupakan sistem yang mengadaptasi pengetahuan (knowledge) dari

konten materi pembelajaran kepada siswa secara adaptif. Sedangkan menurut

Oxford advanced learner dictionary (2005), adaptif dapat didefenisikan

sebagai “adaptif adj : (technical) concerned with changing, able to change

when necessary in order to deal with different situations”. Untuk

mengembangkan sistem adaptif ada beberapa model yang telah

dikembangkan. Model sistem adaptif ada beberapa model yang telah

dikembangkan. Model sistem adaptif merupakan bentuk rancangan arsitektur

yang dijadikan pedoman dasar dalam pengembangan sistem multimedia

adaptif. Menurut De Bra et. Al., (1999), model sistem terdiri atas tiga

komponen yaitu: adaptation model, domain model dan user model, seperti

gambar.

6 | P a g e

Page 7: Makalah

System

Data About User

User Model

Berdasarkan model sistem adaptif gambar di atas, model adaptasi

(adaptation model) ditempatkan diantara model domain (domain model) dan

model penggunaan (user model) di dalam lapisan penyimpanan data (storage

layer). Sedangkan Brusilovsky dan Maybury (2002), menjelaskan model

sistem adaptif, seperti gambar dibawah ini.

Berdasarkan gambar tersebut, maka dapat dikatakan bahwa proses dari

model sistem adaptif terdiri atas tiga tahap, yaitu proses pengumpulan dan

tentang profil penggunaan (user profile), proses membangun model

penggunaan (user model) dan proses model adaptasi (adaptation model).

Profil pengguna (user profile) merupakan data atau informasi untuk

mendapatkan informasi awal tentang pengguna. Informasi yang didapatkan

dan disimpan pada model pengguna dengan tidak melakukan perubahan.

Seiring dengan perubahan. Keadaan informasi tersebut akan dapat mengalami

perubahan seiring dengan perubahan waktu. Informasi profil penggunaan

yang terdapat pada model pengguna dapat dikategorikan menurut

Brusilavxky (2001), sebagai berikut

1) Student’s behavioristik, merupakan informasi tentang perilaku siswa,

seperti kedaan motivasi, gaya belajar dan sebagainya.

7 | P a g e

Page 8: Makalah

2) Student’s knowledge, merupakan informasi pengetahuan siswa dalam

memahami suatu materi pelajaran. Pengetahuan siswa dapat dibagi

menjadi beberapa tingkatan, yaitu baru (novice), pemalu (beginner),

sedang (means), lanjut (advance), dan pakar (expert). Pendekatan yang

dapat dilakukan untuk mengukur tingkatan pengetahuan tersebut adalah

dengan cara tes secara otomatis (auto evaluation) melalui sistem adaptif.

3) Student’s achievement, merupakan informasi hasil pencapaian siswa

dalam proses pembelajaran pada sistem multimedia adaptif. Hasil

pencapaian tersebut dapat dilihat dari indikator porelehan nilai kuis atau

latihan yang diberikan oleh sistem multimedia interaktif adaptif kepada

siswa.

4) Students preferences, merupakan informasi suatu konsep struktur tentang

preferensi siswa dalam sistem multimedia adaptif. Preferensi tersebut

bertujuan untuk mempresentasikan materi pembelajaran (konten, latihan,

kuis) dengan menggunakan dukungan komponen sistem multimedia

interaktif.

Permasalahan utama dalam pembelajaran bagi anak berkebutuhan

khusus di sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi adalah

penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi

pelajaran secara tepat, yang memenuhi kebutuhan siswa, sehingga potensi

yang dimiliki siswa dapat berkembang optimal. Berdasarkan kepentingan

siswa, pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang demokratis, tidak

otoriter, harus fleksibel tidak kaku, berorientasi kepentingan siswa bukan

guru, lebih banyak memberi kebebasan bukan membelenggu, pelayanan lebih

pada individual sedikit klasikal, tidak hanya tekstual tetapi kontekstual

(mengaitkan dengan kenyataan kehidupan).

Untuk menghadapi permasalahan di atas, dibutuhkan suatu model

pembelajaran yang efektif dan efisien sebagai alternatif, yaitu model

8 | P a g e

Page 9: Makalah

pembelajaran yang diharapkan mampu melibatkan siswa dalam keseluruhan

proses pembelajaran dan dapat melibatkan seluruh aspek, yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik siswa. Pembelajaran bagi anak berkebutuhan

khusus, harus disesuaikan dengan kondisi siswa tersebut, oleh karena itu

lahirlah istilah pembelajaran adaptif. Bila kita merujuk pada kata adaptif

yang merupakan kata dari bahasa Inggris ”adapt” yang mempunyai arti

”menyesuaikan dengan”, maka pembelajaran adaptif bagi anak berkebutuhan

khusus merupakan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi siswa.

Artinya yang menyesuaikan adalah pembelajaran itu sendiri, baik metode,

alat/media pembelajaran, dan lingkungan belajar, bukan siswanya. Jadi

pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitas, metode, alat,

atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang

kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran

dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Prinsip utama dalam

modifikasi aktivitas adalah penyesuaian aktivitas pembelajaran yang

disesuaikan dengan potensi siswa dalam melakukan aktivitas tersebut.

Ciri-ciri Pembelajaran Adaptif

Sebagai pembelajaran yang berpusat pada siswa, pembelajaran adaptif

mempunyai ciri:

1. Memperhatikan perbedaan individu siswa.

Pada dasarnya setiap manusia tidak ada yang sama, oleh karena itu dalam

pembelajaran yang adaptif, guru sangat memperhatikan perbedaan dari

setiap siswanya yang implikasinya dalam proses pembelajaran di kelas hal

tersebut disesuaikan dengan jenis dan karakteristik kelainan, kemampuan

dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran adaptif ini harus dapat

memperbaiki dan atau meminimalkan dampak dari kelainan yang dimiliki

siswa, bukan memperburuk kondisi siswa.

9 | P a g e

Page 10: Makalah

2. Sebagai alat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa

yang memiliki kebutuhan khusus. Pembelajaran adaptif harus dapat

mengakomodasi untuk pengembangan potensi yang dimiliki anak dengan

kebutuhan khusus.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Adaptif

Pada dasarnya prinsip pembelajaran adaptif sama dengan prinsip

pembelajaran pada umumnya, yaitu:

1. Kesempatan Belajar.

Kegiatan pembelajaran perlu menjamin pengalaman siswa untuk secara

langsung mengamati dan mengalami proses, produk, keterampilan dan

nilai yang diharapkan

2. Motivasi.

Guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar tetap

memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan

belajar-mengajar.

3. Latar/Konteks.

Guru perlu mengenal siswa secara mendalam, menggunakan contoh,

memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, dan

semaksimal mungkin menghindari pengulangan-pengulangan materi

pengajaran yang sebenarnya tidak terlalu penting bagi anak.

4. Keterarahan.

Setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus merumuskan

tujuan secara jelas, menetapkan sasaran dan alat yang sesuai serta

mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat.

10 | P a g e

Page 11: Makalah

5. Menyenangkan.

Kegiatan belajar perlu menyediakan pengalaman belajar yang

menyenangkan bagi siswa.

6. Hubungan sosial.

Dalam kegiatan belajar-mengajar, guru perlu mengembangkan strategi

pembelajaran yang mampu mengoptimalkan interaksi antara guru

dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan lingkungan,

serta interaksi banyak arah.

7. Belajar sambil bekerja.

Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus banyak memberi

kesempatan kepada anak untuk melakukan praktek atau percobaan

atau menemukan sesuatu melalui pengamatan, penelitian, dan

sebagainya.

8. Individualisasi.

Guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakteristik setiap anak

secara mendalam baik dari segi kemampuan maupun

ketidakmampuannya dalam menyerap materi pelajaran.

9. Menemukan.

Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu

memancing anak untuk terlihat secara aktif baik fisik, mental, sosial,

dan/atau emosional.

Penerapan pembelajaran adaptif akan efektif diimplementasikan

apabila ada kemauan, ketekunan, kerja keras dan ketulus-ikhlasan guru dalam

mendidik anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi tempatnya mengajar.

Dengan demikian kerjasama dan sinergi yang solid dari seluruh stakeholder

11 | P a g e

Page 12: Makalah

yang terlibat akan menjadikan dunia pendidikan kita semakin bermutu dan

profesional.

Pengembangan model pembelajaran multimedia interaktif didahului

dengan melakukan analisis konsep abtrak, dan konsep yang berdasarkan

prinsip pada materi fisika atom. Model ini juga memungkinkan siswa untuk

belajar mandiri karena multimedia interaktif adaptif yang dikembangkan

dapat dipelajari sendiri di rumah oleh siswa. Multimedia interaktif ini terdiri

dari petunjuk, standar kompetensi dan kompetensi dasar, tes gaya belajar,

materi dan evaluasi. Penggunaan multimedia interaktif adaptif dalam

pembelajaran dapat: (1) menampilkan alternatif halaman yang sesuai dengan

karakteristik individu, (2) berorientasi pada kelompok pengguna yang lebih

luas, (3) memberikan navigasi untuk membatasi keleluasaan pengguna dalam

mencari informasi (Surjono, 2006).

Penggunaan multimedia interaktif yang berbasis gaya belajar jelas

memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan

karakteristik gaya belajar masing-masing. Gaya belajar seseorang adalah

kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan mengatur serta mengolah

informasi. Beberapa penelitian mengenai gaya belajar menunjukkan bahwa

(1) beberapa pelajar mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda dengan yang

lainnya, (2) beberapa pelajar belajar lebih efektif bila diajar dengan metode

yang paling disukai, dan (3) prestasi pelajar berkaitan dengan bagaimana

caranya belajar (Riding & Rayner, 1998). Gaya belajar mempengaruhi

efektivitas pelatihan, tidak peduli apakah pelatihan tersebut dilakukan secara

tatap muka atau secara on-line (Surjono, 2006). Hal ini menunjukkan betapa

pentingnya peranan gaya belajar dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar

sering diukur dengan menggunakan kuesioner atau tes psikometrik

(McLoughlin, 1999). Dengan menggunakan model pembelajaran ini maka

dapat (1) membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak dan

mikroskopis, menyederhanakan perhitungan yang rumit, dan mempercepat

keberlangsungan proses belajar mengajar. Penyajian informasi atau

12 | P a g e

Page 13: Makalah

keterampilan secara utuh dan lengkap, serta merancang lingkup informasi dan

keterampilan secara sistematis sesuai dengan tingkat kemampuan dan alokasi

waktu; (2) membantu siswa dalam mengaktifkan fungsi psikologis dalam

dirinya antara lain dalam pemusatan perhatian dan mempertahankan

perhatian, memelihara keseimbangan mental, serta mendorong belajar

mandiri (Arifin et al, 2003). Fungsi lain dari multimedia interaktif dalam

dunia pendidikan adalah sebagai perangkat lunak (sofware) pembelajaran,

yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempelajari suatu materi.

Multimedia memiliki keistimewaan diantaranya adalah (1) interaktif dengan

memberikan kemudahan umpan balik; (2) kebebasan menentukan topik

pembelajaran; (3) kontrol yang sistematis dalam proses belajar (Munir, 2008).

Pada umumnya konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu fisika sering

dinyatakan dalam bahasa simbolik. Simbolik-simbolik ini merupakan

manipulasi dari suatu atau beberapa penalaran proses IPA yang tidak dapat

diungkapkan dengan bahasa komunikasi sehari-hari. Peserta didik dalam

belajar fisika dituntut memahami konsep-konsep yang ada, karena dengan

menguasai dan memahami konsep akan memudakan peserta didik dalam

menyelesaikan soal, memecahkan masalah dan mengenal gejala alam yang

ada disekitarnya. Untuk memecahkan masalah, peserta didik harus

mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan ini didasarkan pada

konsep-konsep yang diperolehnya.

13 | P a g e

Page 14: Makalah

C. KESIMPULAN

1. Pembelajaran multimedia dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia

yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk

menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar

sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

2. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga

pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.

Pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitas, metode,

alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan

peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program

pembelajaran dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Sehingga

pada perkembangannya multimedia interaktif diharapkan mampu

mengadaptasi perbedaan individu penggunanya. Oleh sebab itu

diperlukan suatu sistem multimedia interaktif yang adaptif yang dapat

mengatasi seluruh kesulitan belajar siswa.

3. Pengembangan model pembelajaran multimedia interaktif adaptif

merupakan suatu proses mengembangkan dan menciptakan suatu model

pengajaran dalam kelas yang mampu meningkatkan minat siswa dalam

belajar dengan memperhatikan perbedaan atau gaya belajar yang

diinginkan siswa dengan menggunakan multimedia.

14 | P a g e

Page 15: Makalah

DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2011. Rpp Berkarakter SMA Dan Silabus Kelas http://www.sarjanaku.com. Diakses 20 September 2012.

Anonim, 2012. Multimedia. Http://id.wikipwdia.org. Diakses 18 September 2012.

Archigakirataka,2012.PengantarMultimedia. Http://archigakirataka.blogspot.com. Diakses 18 September 2012.

Istiyanto, 2012. Pengertian dan Manfaat Multimedia Pembelajaran. Http://Istiyanto.Com. Diakses 18 September 2012.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : ALFABETA.

Mustolih, 2008. Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran. Http://mustoluhbrs.wordpress.com. Diakses 18 September 2012.

Nur, M. 2008. Pengajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa.

Pemerintah, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaia.

Wiyono, K., 2009. Penerapan model pembelajaran multimedia interaktif Untuk meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan Berpikir kritis siswa sma pada topik relativitas khusus. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak diterbitkan.

Wiyono, K., 2012. Pengembangan Model Multimedia Interaktif Adaptif. Http://repository.upi.edu. Diakses 18 september 2012.

15 | P a g e