Maju Sk 1 Ekopes

47
EKOSISTEM MANGROVE YULINDA N.D (3415122199)

description

ekosistem mangrove, ekosistem lamun,fungsi

Transcript of Maju Sk 1 Ekopes

Page 1: Maju Sk 1 Ekopes

EKOSISTEM

MANGROVE

YULINDA N.D (3415122199)

Page 2: Maju Sk 1 Ekopes

Definisi Hutan Mangrove

• Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai

tipe ekosistem hutan yang tumbuh di daerah

batas pasang-surutnya air, yaitu daerah pantai

dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut

tergenang di saat kondisi air pasang dan bebas

dari genangan di saat kondisi air surut.

Page 3: Maju Sk 1 Ekopes

• Kata mangrove berasal dari bahasa Melayu kuno mangi-mangi yang digunakan untuk menerangkan marga Avicennia.

Mastaller (1997)

• Mendefinisikan mangrove baik sebagai tumbuhan yang terdapat di daerah pasang surut.

Tomlinson (1986) dan Wightman

(1989)

• Mendefinisikan hutan mangrove sebagai hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut

Soerianegara (1987)

Page 4: Maju Sk 1 Ekopes

Definisi ekosistem Mangrove

• Ekosistem mangrove adalah suatu sistem

di alam tempat berlangsungnya kehidupan

yang mencerminkan hubungan timbal

balik antara makhluk hidup dengan

lingkungannya dan diantara makhluk

hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah

pesisir, terpengaruh pasang surut air laut,

dan didominasi oleh spesies pohon atau

semak yang khas dan mampu tumbuh di

daerah payau (Santoso, 2000).

Page 5: Maju Sk 1 Ekopes

Struktur Vegetasi Mangrove

• Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-

tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa

spesies yang hidup bersama-sama pada suatu

tempat.

• Vegetasi mangrove secara spesifik

memperlihatkan adanya pola zonasi.

• Hal tersebut berkaitan erat dengan tipe tanah

(lumpur, pasir, atau gambut), keterbukaan

(terhadap hempasan gelombang), salinitas dan

pengaruh pasang surut air laut (Champman,

Bunt dan Williams dalam Noor 2006).

Page 6: Maju Sk 1 Ekopes

Zonasi Hutan MangroveBengen (2002) mengemukakan bahwa jenis-jenis pohon penyusun hutan mangrove, di Indonesia jika dirunut dari arah laut ke arah daratan dapat dibedakan menjadi 4 zonasi

Zona NypaZona BruguieraZona Rhizophora

Zona Avicennia

Page 7: Maju Sk 1 Ekopes

Zona Avicennia

• Terletak pada lapisan paling luar dari hutan

mangrove.

• Tanah berlumpur lembek dan berkadar garam

tinggi.

• Jenis Avicennia ini banyak ditemui berasosiasi

dengan Sonneratia spp. karena tumbuh dibibir

laut, jenis ini memiliki perakaran yang sangat

kuat yang dapat bertahan dari hempasan

ombak laut.

• Zona ini juga merupakan zona perintis atau

pioner, karena terjadinya penimbunan sedimen

tanah akibat cengkeraman perakaran

tumbuhan jenis ini.

Page 8: Maju Sk 1 Ekopes

Zona Avicennia

Page 9: Maju Sk 1 Ekopes

Zona Rhizophora

• Terletak dibelakang

zona Avicennia dan

Sonneratia

• Pada zona ini, tanah

berlumpur lembek

dengan kadar garam

lebih rendah

• Perakaran tanaman

tetap terendam

selama air laut

pasang.

Page 10: Maju Sk 1 Ekopes

Zona Bruguiera

• Terletak dibelakang

zona Rhizophora.

• Pada zona ini tanah

berlumpur agak keras.

• Perakaran tanaman

hanya terendam

pasang naik dua kali

sebulan.

Page 11: Maju Sk 1 Ekopes

Zona Nypa

• Zona pembatas antara

daratan dan lautan,

namun zona ini

sebenarnya tidak

harus ada, kecuali jika

terdapat air tawar

yang mengalir

(sungai) ke laut.

Page 12: Maju Sk 1 Ekopes

Daur Hidup MangroveReproduksi dengan buah yang disebut vivipar. Cara berbiak vivipar adalah dengan menyiapkan bakal pohon (propagule) dari buah atau bijinya sebelum lepas dari pohon induk.Semua anggota dari suku Rhizophoraceae, Avicennia sp, (Verbenaceae), dan Aegiceros corniculatum (Myrsinaceae) memperlihatkan viviparitas (Kusmana, 1996).

Page 13: Maju Sk 1 Ekopes

Adaptasi Pohon

• Terhadap kadar oksigen

rendah (cakar ayam,

penyangga)

• Terhadap kadar garam

tinggi (berdaun tebal

dan kuat, ada jaringan

penyimpan air, struktur

stomata)

• Terhadap tanah labil

(struktur akar yang

sangat ekstensif dan

jaringan horisontal)

Page 14: Maju Sk 1 Ekopes

Fauna Hutan Mangrove

Fauna Hutan MangroveMamalia

Reptil dan Amfibi

Burung

Ikan

Crustacea dan moluska

Page 15: Maju Sk 1 Ekopes

Mamalia

• Hanya sedikit yang hidup secara permanen dan jumlahnya terbatas.

• Saat terjadinya surut banyak monyet-monyet (Macacus irus) terlihat

mencari makanan seperti kerang dan kepiting

• Kera bermuka putih (Cebus capucinus) memakan kerang di

mangrove.

• Sebaliknya, kera-kera tersebut di mangsa oleh buaya-buaya dan

diburu oleh pemburu gelap.

• Contoh mamalia lainnya yang hidup di hutan mangrove diantaranya

ialah babi liar (Sus vittatus), kelelawar (Pterotopus vampirus),

bekantan (Nasalis larvatus),dll.

Page 16: Maju Sk 1 Ekopes
Page 17: Maju Sk 1 Ekopes

Reptil dan Amfibi• Contoh reptil yang hidup di hutan mangrove

yaitu biawak (Varanus salvator), kadal (Mabuya multifasciata), ular air (Enhydris enhydris), buaya muara (Crocodylus porosus).

• Contoh amfibi yang hidup di hutan mangrove yaitu katak mangrove (Rana cancrivora), katak hijau (Rana limocharis) dan kodok buduk (Bufo melanostictus).

Crocodylus sp. Mabuya sp. Rana cancrivora

Page 18: Maju Sk 1 Ekopes

Burung

• Menurut Saenger et al. (1954), tercatat sejumlah jenis burung yang hidup di hutan mangrove yang mencapai 150-250 jenis.

• Burung yang paling banyak adalah Bangau yang berkaki panjang.

• Burung pemangsa adalah Elang laut (Haliaetus leucogaster), Burung layang-layang (Haliastur indus), dan elang pemakan ikan (Ichthyphagus ichthyaetus).

• Burung pekakak dan pemakan lebah adalah burung-burung berwarna yang biasa muncul atau kelihatan di hutan mangrove.

Page 19: Maju Sk 1 Ekopes

Helieetus leucogaster dan Egretta garzetta

Page 20: Maju Sk 1 Ekopes

Ikan• Ikan di daerah hutan mangrove cukup beragam yang

dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:1. Ikan Penetap Sejati, contohnya ikan gelodok (Periopthalmus sp.)2. Ikan Penetap Sementara, contohnya ikan belanak (Mugilidae), ikan kuweh (Carangidae), dll.3. Ikan Pengunjung pada Periode Pasang, contohnya ikan krot (Scianidae), ikan barakuda, dll.4. Ikan Pengunjung Musiman.

Page 21: Maju Sk 1 Ekopes

Crustacea dan Molusca• Kebanyakan invertebrata ini hidup menempel pada

akar-akar mangrove, atau di lantai hutan mangrove.

• Sejumlah invertebrata tinggal di dalam lubang-lubang di lantai hutan mangrove yang berlumpur. 

• Melalui cara ini mereka terlindung dari perubahan temperatur dan faktor lingkungan lain akibat adanya pasang surut di daerah hutan mangrove.

• Molusca yang memiliki nilai ekonomis biasanya sudah jarang ditemukan di ekosistem mangrove karena dieksploitasi secara besar-besaran.

Page 22: Maju Sk 1 Ekopes
Page 23: Maju Sk 1 Ekopes

Rantai Makanan di Ekosistem Mangrove

Page 24: Maju Sk 1 Ekopes

FUNGSI Hutan Mangrove

Fungsi Hutan Mangroveekologis

fisik

biologis

ekonomis

Page 25: Maju Sk 1 Ekopes

Fungsi Ekologis

• Sebagai sumber nutrisi, tempat pengasuhan dan pemijahan ikan.

• Berperan sebagai pelindung pantai. • Berperan sebagai penyedia kebutuhan

manusia.

Page 26: Maju Sk 1 Ekopes

Fungsi Fisik- Menjaga agar garis pantai tetap stabil.

- Melindungi pantai dan sungai dari bahaya

erosi dan abrasi.

- Menahan badai/angin kencang dari laut.

- Menahan hasil proses penimbunan lumpur,

sehingga memungkinkan terbentuknya lahan

baru.

- Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi

menyaring air laut menjadi air daratan yang

tawar.

- Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan

penyerap CO2.

Page 27: Maju Sk 1 Ekopes

–Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi

sumber makanan penting bagi plankton, sehingga

penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan.

–Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-

ikan, kerang, kepiting dan udang.

–Tempat berlindung, bersarang dan berkembang

biak dari burung dan satwa lain.

–Sumber plasma nutfah & sumber genetik.

–Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis

biota

Fungsi biologis

Page 28: Maju Sk 1 Ekopes

–Penghasil kayu bakar, arang, bahan

bangunan.

–Penghasil bahan baku industri : pulp,

tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-

obatan, kosmetik, dll

–Penghasil bibit ikan, kerang, dan

kepiting.

–Tempat wisata, penelitian &

pendidikan.

Fungsi ekonomis

Page 29: Maju Sk 1 Ekopes

Dampak Kegiatan Manusia Pada Ekosistem Hutan Mangrove

• Dampak Tebang Habis Hutan Mangrove

– Berubahnya komposisi tumbuhan sehingga tidak

lagi berfungsi sebagai daerah mencari makan

(feeding ground) dan daerah pengasuhan yang

optimal bagi bermacam ikan dan udang.

– Menurunnya tingkat kesuburan karena pasokan

zat-zat hara melalui aliran air tawar berkurang.

Page 30: Maju Sk 1 Ekopes

• Pengalihan aliran air tawar, misalnya pada pembangunan irigasi. – Peningkatan salinitas hutan mangrove

menyebabkan dominasi dari spesies-spesies yang lebih toleran terhadap air yang menjadi lebih asin;

–Menurunnya tingkat kesuburan hutan mangrove karena pasokan zat-zat hara melalui aliran air tawar berkurang.

Page 31: Maju Sk 1 Ekopes

• Konversi menjadi lahan pertanian, perikanan. – Mengancam regenerasi stok-stok ikan dan

udang karena menyempiynya hutan mangrove.

– Pencemaran laut oleh bahan-bahan pencemar .

– Pendangkalan perairan pantai karena pengendapan sedimen.

– Intrusi garam melalui saluran-saluran buatan manusia yang bermuara di laut.

– Erosi garis pantai yang sebelumnya ada mangrove.

Page 32: Maju Sk 1 Ekopes

• Pembuangan sampah cair (Sewage). – Penurunan kandungan oksigen terlarut dalam air.

• Pembuangan sampah padat.– Kemungkinan terlapisnya pneumatofora dengan

sampah padat yang mengakibatkan kematian pohon-pohon mangrove.

• Pencemaran minyak dalam jumlah besar. – Kematian pohon-pohon mangrove akibat terlapisnya

pneumatofora oleh lapisan minyak.

• Penambangan dan ekstraksi mineral.– Musnahnya daerah asuhan (nursery ground)– Pengendapan sedimen yang berlebihan

Page 33: Maju Sk 1 Ekopes

EKOSISTEM LAMUN

YULINDA N.D (3415122199)

Page 34: Maju Sk 1 Ekopes

Deskripsi Bioekologis

• Lamun (seagrass) disebut ilalang laut atau

merupakan satu-satunya tumbuhan

berbunga (Angiospermae) yang memiliki

rhizoma, daun & akar sejati yang hidup

terendam di dalam laut.

http://www.wildsingapore.com/wildfacts/plants/seagrass/enhalus1.htm

Page 35: Maju Sk 1 Ekopes

• Lamun tumbuh subur pada daerah pasang

surut dan perairan pantai atau goba yang

dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil dan

patahan karang mati dengan kedalaman 4 m

(Dahuri,2003).

• Sistem pembiakan lamun melalui penyerbukan

di dalam air (hydrophilous pollination).

Page 36: Maju Sk 1 Ekopes

Morfologi lamun

Page 37: Maju Sk 1 Ekopes

beberapa sifat yang memungkinkan Lamun hidup

di lingkungan laut

1. Mampu hidup di media air asin2. Mampu berfungsi normal dalam

kondisi terbenam3. Mempunyai sisitem perakaran jangkar

yang berkembang baik4. Mampu melakukan penyerbukan dan

daun generatif dalam keadaan terbenam

(Den Hartog,1970).

Page 38: Maju Sk 1 Ekopes

• Lamun melakukan fiksasi nitrogen

melalui tudung akar untuk

mendapatkan nutrien serta

dilengkapi dengan ruang udara agar

tetap mengapung dalam air

(Dahuri,2003).

Page 39: Maju Sk 1 Ekopes

Pertumbuhan lamun

Pertumbuhan lamun di duga sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti

kondisi fisiologis dan metabolisme serta faktor

eksternal seperti zat-zat hara (nutrient) dan

tingkat kesuburan perairan (Dahuri,2003).

Berikut beberapa parameter yang

mempengaruhi distribusi dan pertumbuhan

lamun yaitu :

• Kecerahan - Salinitas -

Nutrien

• Arus - Substrat - Suhu

Page 40: Maju Sk 1 Ekopes

Produktivitas primer • Padang lamun mempunyai tumbuhan lamun yang

lebat dan menutupi daerah yang luas karena itu

mempunyai produktivitas primer yang sangat tinggi.

Beberapa peneliti melaporkan bahwa produktivitas

primer komunitas lamun mencapai lebih dari 1 kg

C/m2/th (Supriharyono,2000; Supriharyono,2007),

sedangkan McRoy dan McMillan (1997)

memperikirakan kisaran produksi primer antara 500-

1000 g C/m2/tahun, namun pada daerah subur dapat

mencapai 6825 g C/m2/tahun.

• Produktivitas tersebut umunya berasal dari dasar

(below ground) dan atas (above ground),

produktivitas primer yang berasal dari dasar yaitu

akar dan rhizome.

Page 41: Maju Sk 1 Ekopes

Fungsi padang lamun

Secara ekologis padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting bagi wilayah pesisir yaitu diantaranya sebagai habitat (tempat hidup) ribuan atau bahkan jutaan biota laut, tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground), pembesaran (rearing ground), dan mencari makan (feeding ground) dari berbagai biota laut. Secara garis besar fungsi ekologi ekosistem padang lamun yaitu : Sebagai habitat biota laut, pendukung ekosistem laut pelindung pantai, penjernihan air, indikator lingkungan perairan, penyerapan karbon.

Page 42: Maju Sk 1 Ekopes

Biota laut di ekosistem lamun

Diadema setosum

Dugong dugong

Holuthuria sp

Siganus canaliculatus

(Libas)

Dermochelys coreacea

Page 43: Maju Sk 1 Ekopes

Rantai makanan pada lamun

Page 44: Maju Sk 1 Ekopes

Manfaat lamun menurut (McRoy dan Helffrich, 1980)

• Penyaring limbah dan penstabil sedimen• Karena daun tumbuhan lamun mempunyai

kandungan lignin yang rendah dan cellusa yang cukup tinggi, maka dapat digunakan sebagai bahan dasar kertas

• Rhizome muda dari jenis tertentu, seperti Zostera dapat dimasak dan buah dari beberapa jenis lamun laiinya dapat dimakan langsung

• Daun-daun kering lamun lainnya dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak

• Lamun juga dapat digunakan sebagai indikator biologis di perairan yang tercemar logam berat.

Page 45: Maju Sk 1 Ekopes

Distribusi lamun • Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak

52 jenis lamun, di mana di Indonesia ditemukan sekitar 13 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili: Hydrocharitaceae, dan Potamogetonaceae

Famili Potamagetonacea Famili Hydrocharitaceae

Halodule univernis Enhalus acoroides

Halodule pinifolia Thalassia hemprichii

Cymodocea serrulata Halophila ovalis

Cymodocea rotundara Halophila ovata

Syringodium isoelifolium Halophila decipients

Thalassodendron ciliatum Halophila spinulosa

  Halophila beccari

Page 46: Maju Sk 1 Ekopes

Pemanfaatan padang lamun

• Tempat kegiatan marikultur berbagai

jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram.

• Tempat rekreasi atau pariwisata.

• Sumber pupuk hijau.

Page 47: Maju Sk 1 Ekopes

Dampak Kegiatan Manusia Pada Ekosistem Lamun

• Pengerukan dan pengurungan yang berkaitan dengan pembangunan real estate pinggir laut, pelabuhan, industri estate pinggir laut, dan pengerukan saluran navigasi

• Pembuangan sampah organik cair (sewage)• Pencemaran oleh limbah industri terutama

logam berat (dalam bentuk senyawa-senyawa organokhlorid)

• Pencemaran oleh limbah pertanian • Pencemaran minyak