Kemoterapi Maju

20
Referat Sub Bagian Bedah Onkologi Bagian / SMF Ilmu Bedah FKUP / RS Perjan Hasan Sadikin Bandung Oleh : Hery, Omat, Yadi, Dafo, Onie, Willi KEMOTERAPI I. Pendahuluan Pada awal abad ke 20 kemoterapi pertama kali dipergunakan oleh Ehrlich yang berasal dari agen anti parasit (alkyllating agent). Penggunaan obat anti kanker dimulai tahun 1946-an dengan ditemukannya secara kebetulan nitrogen mustard yang dapat dipakai untuk mengobati leukemia. Umumnya obat anti-kanker itu sangat toksis, sehingga penggunaannya harus dengan sangat hati-hati dan atas indikasi yang tepat. Sejak waktu itu makin banyak ditemukan obat yang dapat dipakai untuk mengobati kanker.Saat ini dikenal lebih dari 40 jenis obat anti-kanker yang dipakai secara aktif di seluruh dunia. Awalnya kemoterapi memberi kesan kuat pada masyarakat awam maupun sebagian dokter bahwa pemberian kemoterapi anti kanker merupakan pemakaian sia- sia serta membawa dampak toksisitas yang parah. Namun dengan kemajuan ilmu di bidang disiplin onkologi anggapan yang tak beralasan tersebut dapat dihilangkan. Saat ini kemoterapi telah berhasil digunakan untuk berbagai penyakit keganasan. Walaupun toxisitas yang ditimbulkan masih belum dapat dihilangkan seluruhnya namun telah dapat meminimalkan morbiditas yang berlebihan. Skipper pada tahun 1960-an mengungkapkan prinsip- prinsip trial kemoterapi sbb: Sel kanker single dapat tumbuh sampai mencapai masa tumor letal 1

description

Kemoterapi Maju

Transcript of Kemoterapi Maju

Page 1: Kemoterapi Maju

Referat Sub Bagian Bedah OnkologiBagian / SMF Ilmu Bedah FKUP / RS Perjan Hasan Sadikin BandungOleh : Hery, Omat, Yadi, Dafo, Onie, Willi

KEMOTERAPI

I. PendahuluanPada awal abad ke 20 kemoterapi pertama kali

dipergunakan oleh Ehrlich yang berasal dari agen anti parasit (alkyllating agent). Penggunaan obat anti kanker dimulai tahun 1946-an dengan ditemukannya secara kebetulan nitrogen mustard yang dapat dipakai untuk mengobati leukemia. Umumnya obat anti-kanker itu sangat toksis, sehingga penggunaannya harus dengan sangat hati-hati dan atas indikasi yang tepat. Sejak waktu itu makin banyak ditemukan obat yang dapat dipakai untuk mengobati kanker.Saat ini dikenal lebih dari 40 jenis obat anti-kanker yang dipakai secara aktif di seluruh dunia.

Awalnya kemoterapi memberi kesan kuat pada masyarakat awam maupun sebagian dokter bahwa pemberian kemoterapi anti kanker merupakan pemakaian sia- sia serta membawa dampak toksisitas yang parah. Namun dengan kemajuan ilmu di bidang disiplin onkologi anggapan yang tak beralasan tersebut dapat dihilangkan. Saat ini kemoterapi telah berhasil digunakan untuk berbagai penyakit keganasan. Walaupun toxisitas yang ditimbulkan masih belum dapat dihilangkan seluruhnya namun telah dapat meminimalkan morbiditas yang berlebihan.

Skipper pada tahun 1960-an mengungkapkan prinsip-prinsip trial kemoterapi sbb:

Sel kanker single dapat tumbuh sampai mencapai masa tumor letal

Tumor doubling time menurun dengan meningkatnya tumor burden pada stadium lanjut dari pertumbuhan tumor.

Kebanyakan obat kemoterapi menunjukan 'log cell kill kinetics 'dan peningkatan yang sama dan log cell kill sebanding dengan dosis

Tumor burden berbanding terbalik dengan angka kesembuhan.

II. Definisi

1

Page 2: Kemoterapi Maju

Kemoterapi adalah suatu terapi pada kanker dengan mempergunakan obat – obatan yang dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan menghancurkan sel kanker. Obat – obat tersebut dinamakan “sitostatika atau obat anti-kanker”. Bergantung kepada tipe kanker dan seberapa jauh kanker tersebut telah berkembang, maka kemoterapi digunakan dengan beberapa tujuan :

1. Untuk tujuan kuratif. Kanker dinyatakan sembuh apabila telah dibuktikan secara klinis dan laboratorium terbebas dari sel kanker

2. Untuk mengontrol kanker, hal ini dilakukan untuk menjaga penyebaran sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel kanker , membunuh sel kanker yang dapat menyebar ke bagian lain di tubuh selain lokasi tumor primernya.

3. Untuk tujuan paliatif, meningkatkan kulitas hidup penderita. mengurangi gejala yang mungkin ditimbulkan oleh kanker. Mengurangi gejala misalnya rasa nyeri, membantu pasien untuk hidup lebih nyaman.

III. SitokinetikPada proses pembelahan sel manusia, terdapat lima

fase proliferasi sel, baik pada sel normal maupun pada sel tumor. Fase-fase tersebut adalah:

Fase G 0 (GAP 0) : Fase istirahat sel diprogram untuk melaksanakan fungsi-fungsi khusus.

Fase G 1 (GAP 1) : Fase interfase terjadi sintesa protein dan RNA

Fase S (Sintesa) : Fase sintesa DNA replikasi DNA yang tunggal (haploid) menjadi ganda (diploid) dengan bantuan enzim DNA polimerase

Fase G2 (Gap 2) : Fase premitosis setelah sintesa DNA selesai, sintesa protein dan

RNA berlanjut dan prekursor mikrotubular dari mitosis dihasilkan

Fase M (Mitosis) : Fase pembelahan sel setelah fase ini selesai maka siklus akan berulang

ke awal.

2

Page 3: Kemoterapi Maju

Tumor maligna terdiri dari fraksi sel yang aktif berproliferasi sehingga memiliki sensitifitas kemoterapi yang tinggi, selain itu bisa juga terdiri dari sel yang non proliferasi sehingga sensitivitas kemoterapinya rendah. Sebagian besar tumor solid hanya memiliki sedikit fraksi yang berproliferasi sehingga untuk tumor solid tidak sensitive terhadap kemoterapi. Jika kita mengetahui tentang kinetik selular maka akan lebih mudah untuk kita menentukan pemilihan obat anti kanker yang diperlukan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pemakaian obat anti kanker adalah :1. Jenis kanker

Untuk keperluan pemberian kemoterapi, maka kanker dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :a. Kanker haemopoitik dan limphopoitik

Umumnya termasuk kanker sistemik. Yang termasuk dalam golongan kanker jenis ini antara lain : kanker darah (leukemia), limfoma maligna, dan kanker sumsum (myeloma). Untuk terapi utama kanker golongan hematology adalah kemoterapi, dan sebagai adjuvantnya radioterapi dan operasi.

b. Kanker padat (solid) Kanker golongan ini dimulai secara local kemudian menyebar regional atau sistemik ke organ-organ yang lain. Dalam kanker golongan ini termasuk semua jenis kanker di luar kanker golongan hematology. Terapi utamanya antara lain dengan operasi atau radioterapi sedangkan kemoterapi baru diberikan pada stadium lanjut atau hanya sebagai adjuvant.

3

Page 4: Kemoterapi Maju

2. Kemosensitivitas kankerSensitivitas tumor terhadap obat-obatan anti kanker tidak

selalu sama, namun pada umumnya sel kanker dapat bersifat sensitive, responsive dan bahkan resisten.

3. Populasi sel kankerSel kanker di dalam tumor adalah heterogen, yaitu terdiri

dari bermacam-macam sel, walaupun asalnya sama. Diketahui ada beberapa fraksi:a.Fraksi klonogen (clonogenic fraction).

Fraksi klonogen ialah fraksi sel yang dapat tumbuh. Klon ialah gerombolan sel yang tumbuh. Fraksi ini dapat dibedakan lagi menjadi:a) Fraksi sel yang tumbuh (growth fraction)

Makin besar tumor, makin kecil fraksi sel yang tumbuh. Pada tumor sebesar 1 kg, fraksi sel yang tumbuh tidak lebih dari 10%. Fraksi sel yang tumbuh dalam tubuh dapat naik menjadi 50% atau lebih. Sel-sel yang berada dalam fraksi tumbuh dapat dihancurkan dengan obat yang bekerja pada fase spesifik. Obat ini hanya memberikan efek toksis minimal pada sel yang tidak tumbuh.b) Fraksi sel yang mampu tumbuh pada keadaan tertentu (Stem sel = G 0 cell ).

Fraksi sel ini tidak tumbuh, tetapi ia akan tumbuh lagi, bila ada rangsangan, untuk mengganti sel-sel yang mati atau rusak, supaya bentuk dan fungsi organ tetap baik seperti semula. Fraksi sel ini tidak dapat dihancurkan dengan obat yang bekerja pada sel yang tumbuh, tetapi dapat oleh obat yang bekerja pada fase non spesifik. Dengan memberikan rangsangan yang adekuat sel dapat ditarik masuk ke dalam fraksi sel yang tumbuh, sehingga fraksi sel yang tumbuh menjadi lebih besar.

b.Fraksi non klonogen (non clonogenk fraction).Fraksi non klonogen ialah fraksi sel yang tidak mempunyai

kemampuan tumbuh. Fraksi sel ini dapat dianggap sebagai sel yang mati. Walaupun ia masih hidup tetapi tidak dapat tumbuh lagi. Normal di dalam tubuh antara fraksi sel yang tumbuh dan sel yang tidak tumbuh yang mampu tumbuh lagi ada keseimbangan, sehingga tubuh menjadi harmonis. Pada kanker keseimbangan itu terganggu. Diperkirakan pada kanker yang telah manifestasi klinik, fraksi sel kanker yang tumbuh berkisar antara 10-50%. Implikasi klinik dari fraksi sel yang tumbuh ini ialah:

4

Page 5: Kemoterapi Maju

a) Pada tumor yang besar atau yang pertumbuhannya lambat lebih baik memakai obat yang cycle non specificb) Pada tumor yang kecil atau yang pertumbuhannya cepat lebih baik memakai obat yang cycle cell specific atau phase specific.

4.Persentase sel kanker yang terbunuhJarang obat-anti kanker dapat membunuh seluruh sel

kanker sekaligus. Demikian pula dalam satu tumor tidak semua sel kanker peka terhadap obat anti-kanker. Kalau pada pertumbuhan kanker sel itu bertambah secara logaritmik, maka sel yang mati pun secara logaritmik pula. Jumlah sel kanker yang terbunuh oleh obat anti kanker adalah konstan secara proporsional atau persentase tanpa memandang banyaknya sel kanker yang ada, dari minimun 0% sel sampai maksimum 99,99% sel. Hipotesa disebut Hypotesa Log Sel yang Terbunuh ( Log Cell Kill Hyphotesis).

Berdasarkan hipotesa ini, pada pengobatan kanker perlu diberikan beberapa kali paparan obat, sampai jumlah sel kanker yang masih tinggal hidup minimal. Makin besar jumlah beban sel, makin banyak paparan diperlukan. ( Grafik I). Diharapkan sel kanker yang masih tersisa itu akan dibunuh oleh immunitas tubuh.

Misalnya ada tumor sebesar 2 cm yang mengandung 1010

sel mendapat khemoterapi non cycle cell specific yang dapat membunuh 99,9% sel sehingga sel yang masih hidup 1 diantara 103 sel. Setelah paparan ke 1 tinggal 107 sel , pada paparan ke 2 tinggal 104 sel, pada paparan ke-3 tinggal 101 sel yang masih hidup. Tumor itu begitu kecil, subklinik dan mikroskopis sehingga tidak terlihat lagi adanya tumor itu. Sisa sel tumor yang masih sedikit akan dibunuh oleh immunitas tubuh yang diperkirakan dapat menghancurkan sel maksimal 105 sel kanker. Implikasi klinik dari besar beban sel kanker dan hipotesa sel yang mati secara logaritmik ialah:

Untuk dapat membunuh sel kanker sebanyak mungkin maka pengobatan harus diulang beberapa kali.

Untuk memperbesar daya bunuh obat anti kanker perlu dipakai kombinasiobat secara bersamaan (polifarma).

Lebih baik memulai pengobatan sewaktu tumor masih kecil atau setelah mengecilkan dulu masa tumor dengan radiasi atau operasi (debulking).

5. Siklus pertumbuhan kankerObat anti kanker ada yang bekerja pada:

5

Page 6: Kemoterapi Maju

a. Semua siklus (Cell Cycle non specific).Obat anti kanker jenis ini dapat bekerja pada semua siklus

sel, apakah ia sedang berada dalam siklus pertumbuhan sel atau tidak. Pada umumnya sel yang pertumbuhannya cepat lebih sensitif terhadap obat daripada yang lambat, hanya perbedaannya tidak terlalu besar. (Gambar 2)b. Pada siklus pertumbuhan tertentu pada semua phase (Cell Cycle non phase spesifik).

Obat hanya bekerja pada sel yang berada dalam siklus pertumbuhan, tetapi tidak pada sel yang tidak tumbuh (G O ) . Toksisitas sel tergantung dari dosis obat dan lama paparan (exposure). c. Pada siklus pertumbuhan tertentu pada fase tertentu (Cell cycle phase spesific)

Obat bekerja hanya pada phase tertentu saja dalam siklus pertumbuhan sel. Sel yang pertumbuhannya cepat lebih peka daripada yang pertumbuhannya lambat, tetapi ada sel yang tidak peka terhadap obat walaupun dosisnya tinggi. Untuk sel kanker golongan ini sebaiknya diberi obat anti kanker dalam waktu yang pendek dan dengan dosis yang tinggi.

6. lmunitas tubuh.Pada penderita kanker yang telah manifest klinik,

imunitasnya tertekan. Diperkirakan kemampuan tubuh untuk mengatasi sel kanker terbatas sampai sejumlah 105 jumlah sel. Setelah jumlah sel kanker dapat dikecilkan sampai 105

diharapkan immunitas tubuh mengambil alih untuk menghancurkan lebih lanjut sisa sel kanker yang masih ada.

6

Page 7: Kemoterapi Maju

Perlu pula diperhatikan bahwa operasi, radioterapi dan khemoterapi juga dapat menurunkan imunitas tubuh

IV. MEKANISME KERJA OBAT-OBAT KEMOTERAPIA.Berdasarkan kerjanya pada siklus sel, obat kemoterapi dapat dibedakan:1. CCDD (Cell Cycle Depending Drugs)

Obat golongan ini hanya dapat bekerja selama ada pembelahan sel, dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:

a.CCDD spesifik fase: Obat ini hanya bekerja pada fhase tertentu dari

pembelahan sel, sehingga obat ini dapat efektif bekerja jika terdapat dalam jumlah yang cukup pada saat sel tumor memasuki fase tertentu tersebut

b.CCDD Non Spesicifik Fhase: Obat ini bekerja pada sel-sel tumor yang aktif membelah

tetapi tidak tergantung pada pembelahan sel, sehingga obat ini dapat efektif bekerja pada sel-sel tumor yang sedang aktif membelah tanpa tergantung fasenya.

2. CCID (Cell Cycle Independing Drugs) Obat ini dapat membunuh sel tumor pada setiap keadaan

dan tidak tergantung pada pembelahan sel . Suatu obat citostatika dapat bekerja hanya pada satu fhase saja misalnya golongan alkaloid atau dapat juga bekerja pada beberapa fase sekaligus ,misalnya golongan anti metabolit.

B. Menurut mekanisme kerjanya,maka obat kemoterapi dapat diklasifikasikan menjadi:1.Alkylating Agent

Obat ini bekenja dengan cara:Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus

alkali sehingga membentuk ikatan silang DNA.Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer

gugus alkali pada gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat.

Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik.Yang termasuk golongan ini adalah:

- Amsacrine - Cisplatin- Busulfan - Carboplatin- Chlorambucil - Dacarbazine

7

Page 8: Kemoterapi Maju

- Cyclophospamid - Procarbazin.- Ifosphamid - Streptozocin.

- Thiotepa - Mephalan2. Antibiotik

Golongan anti tumor antibiotik umumnya obat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme, yang umumnya bersifat sel non spesifik, terutama berguna untuk tumor yang tumbuh lambat. Mekanisme kerja terutama dengan jalan menghambat sintesa DNA dan RNA. Yang termasuk golongan ini:

- Actinomicin D - Mithramicin.- Bleomicin - Mitomicyn.- Daunorubicin - Mitoxantron.- Doxorubicin- Epirubicin- Idarubicin.

3. AntimetabolitGolongan ini menghambat sintesa asam nukleat.Beberapa

antimetabolit memiliki struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzym yang penting untuk pembelahan.Secara umum aktifitasnya meningkat pada sel yang membelah cepat. Yang termasuk golongan ini:

- Azacytidine - Cytarabin- Capecitabine - Fludarabin- Mercaptopurin - Fluorouracil- Metotrexate - Luekovorin- Mitoguazon - Capecitabine- Pentostatin - Gemcitabine- Cladribin - Hydroxyurea- Mercaptopurin - Thioguanin- Metothrexate - Pentostatin- Mitoguazone

4. Mitotic SpindleGolongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler

sehingga menyebabkan disolusi struktur mitotic spindle pada fase mitosis. Antara lain:

- Plakitaxel (Taxol) - Vinorelbin- Docetaxel - Vindesine- Vinblastine - Vincristine

5. Topoisomerase InhibitorObat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase

sehingga menghambat proses transkripsi dan replikasi. Macam-macamnya antara lain:

- Irinotecan

8

Page 9: Kemoterapi Maju

- Topotecan- Etoposit

6. HormonalBeberapa hormonal yang dapat digunakan dalam kemoterapi antara lain:

- Adrenokortikosteroid (Prednison,Metilprednisolon,Dexametason)

- Adrenal inhibitor(Aminoglutethimide,Anastrozole,Letrozole,Mitotane)

- Androgen- Antiandrogen- LHRH- Progestin

7. Cytoprotektive AgentsMacam- macamnya antara lain:

- Amifostin- Dexrazoxan

8. Monocronal AntibodiesObat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan

toksisitasnya relatif rendah.Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan dapat pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu. Macam-macamnya antara lain:

- Rituximab- Trastuzumab

9. Hematopoietic Growth FactorsObat-obat ini sering digunakan dalam kemoterapi tetapi tidak

satupun yang menunjukan peningkatan survival secara nyata. Macam-macamnya antara lain:

- Eritropoitin- Coloni stimulating factors (CSFs)- Platelet growth Factors

10. Lain-lainObat ini tidak mempunyai mekanisme khusus, antara lain:

- L- Asparaginase- Estramustine- Lavamisol- Oktreotide- Suramin- Hexamethylmelamine- Anagrelide- Interferon alfa- IL-2.

Hasil pengobatan sitostatika dipengaruhi oleh: Pertumbuhan sel kanker

9

Page 10: Kemoterapi Maju

Fraksi tumor mitosis terbesar saat ukuran tumor 37 % dari ukuran maksimal

Sitostatik efektif pada sel yang mengalami mitosis, terutama pada saat sel tumor masih kecil

Mutasi genetic: Tergantung ketidakstabilan gen dan besarnya tumor sehingga diperlukan kombinasi dengan dosis maximal.

Intensitas dosis : Jumlah obat dalam kurun waktu tertentu.

V. CARA PEMBERIAN KEMOTERAPIObat-obat kemoterapi dapat diberikan sebagai:

1.Terapi UtamaA. Kemosensitif, sebagai terapi utama obat anti kanker diberikan pada kanker yang kemosensitif ,seperti pada:

LeukemiaLymphoma maligna ChoriocarsinomaKanker paru Oat celSarcoma Ewing

B.Kanker yang telah menyebar jauh (umumnya stadium IV). Pemberian kemoterapi pada kanker stadium lanjut yang telah menyebar jauh ialah untuk tujuan paliatif seperti kanker pada:

MammaServiksParuKulitMulut

2. Terapi TambahanTerapi tambahan kemoterapi pada kanker lokal atau

regional umumnya diberikan pasca operasi dan/atau pasca radioterapi untuk kanker yang khemosensitif. Pemberian adjuvant kemoterapi itu didasarkan kenyataan pada penderita kanker, setelah beberapa bulan dan tahun timbul residif, yang menunjukan waktu operasi atau radioterapi masih ada sel kanker mikroskopis yang masih tinggal hidup dalam lapangan operasi atau telah ada metastase jauh yang subklinik. Ternyata kemoterapi adjuvant dapat mengurangi frekwensi residif atau metastase pada :

MammaeServikParu-paruLambungColon.

Teknis pemberian kemoterapi :

10

Page 11: Kemoterapi Maju

Dikenal beberapa rute pemberian kemoterapi dan metode pemberian kemoterapi:

PeroralIntravenaIntraarteriIntrapleuralIntrapericardialIntraperitonealintratekalIsolated perfutionTopical.

Metode pemberian kemoterapi. Dikenal ada empat metode pemberian kemoterapi:

Sebagai pengobatan induksi ,kemoterapi diberikan sebagai pengobatan primer pada penderita dengan keganasan yang telah lanjut dimana tidak terdapat alternatif terapi lain yang bisa diberikan.

Sebagai pengobatan adjuvant, kemoterapi diberikan setelah tumor primernya dilakukan tindakan dengan modalitas lain, seperti pembedahan dan radioterapi.

Sebagai pengobatan neoadjuvant, kemoterapi diberikan sebagai pengobatan initial untuk penderita dengan kanker yang terlokalisir dimana terdapat alternatif terapi lain yang kurang dapat memberikan terapi local yang lengkap.

Sebagai pengobatan setempat, atau dengan perfusi langsung pada daerah tertentu dari tubuh yang paling dikenai kanker.

VI. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PEMBERIAN KEMOTERAPIMenurut Brule cs, WHO 1973 indikasi pengobatan dengan kemoterapi adalah untuk:

Menyembuhkan dan menghilangkan kankerMemperpanjang hidup Memperpanjang interval bebas kankerMenghentikan progresifitas kankerMengecilkan volume kankerTerapi paliatif

Kontra indikasi kemoterapi1.Kontra indikasi absolut

Penyakit stadium terminalHamil trimester pertama,kecuali akan digugurkanSeptikemia

11

Page 12: Kemoterapi Maju

Koma2. Kontra indikasi relatif

Usia lanjutKeadaan umum yang sangat jelekAda gangguan fungsi organ vitalDemensiaPenderita tidak dapat mengunjungi klinik secara teratur.Tumor resisten terhadap obat,tidak ada fasilitas penunjang.

VII. EFEK SAMPING KEMOTERAPI, RESISTENSI DAN KEMOTERAPI KOMBINASIA. Efek samping kemoterapi

Terhadap sumsum tulang: leukopeni , anemi, trombositopenia.

Terhadap saluran cerna: mual, muntah, stomatitis, gastritis, diare,ileus.

Terhadap kardiovaskuler: kardiomiopati, hipertensi, dekompensasio cordis

Terhadap paru : fibrosis Terhadap hepar : fibrosis. Terhadap ginjal : nekrosis tubulus Terhadap kulit: hiperpigmentasi, alopesia. Terhadap syaraf: parestesi, neuropati, , tuli. Terhadap pankreas : pankreatitis. Terhadap uterus : perdarahan. Terhadap kandung kemih: sistitis.

Sehingga pada pasien yang diberikan kemoterapi perlu dilakukan monitoring ketat fungsi hati , fungsi ginjal, sumsum tulang, EKG, dan efek local.B.Mekanisme terjadinya resistensi:

Konsentrasi obat terbatas oleh karena vaskularisasi yang tidak adekuat.

Kegagalan sel untuk mengubah obat kedalam bentuk aktifImpermeabelitas dinding sel terhadap sitostatika.Perubahan spesifitas enzim dalam sel.Katabolisme yang berlebihan oleh sel tumor.

C.Cara mencegah resistensi:Pemakaian dosis intermitenTerapi kombinasi atau disertai imunoterapiPemakaian obat berbeda dengan siklus berurutan Jika timbul resistensi diganti dengan obat yang

bermekanisme kerja berbeda.

12

Page 13: Kemoterapi Maju

Pemakaian obat harus segera dihentikan sesudah ada remisi.

D. Kemoterapi KombinasiTerdapat keuntungan yang bisa diperoleh dengan mengunakan kemoterapi kombinasi dimana tidak akan didapat dengan pengobatan single drug,yaitu:

Dapat membunuh sel tumor secara maximal dalam rentang toksisitas masing- masing zat kemoterapi yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh.

Memberikan cakupan sensitifitas yang lebih luas terhadap populasi tumor yang berbeda.

Mencegah atau memperlambat terjadinya resistensi baru

Prinsip pemberian kemoterapi kombinasi:Dalam pemberian terapi kombinasi dari zat kemoterapi maka harus diperhatikan prinsip sebagai berikut:

Hanya obat - obatan yang diketahui memiliki efektifitas partial terhadap tumor tertentu jika ia diberikan secara tunggal yang dipilih untuk diberikan secara kombinasi.

Jika terdapat beberapa obat dalam kelas yang sama dengan efektifitas yang sama, maka obat tersebut harus dipilih berdasarkan toksisitas dari masing - masing obat yang tidak akan menimbulkan overlapping toksisitas dengan jenis obat yang lain yang akan dikombinasikan bersama dengan golongan obat itu.

Masing - masing obat harus diberikan dalam dosis dan jadual yang optimal.

Kombinasi ini harus diberikan dengan interval yang konstan.

VIII. Pemantauan kemoterapiObat anti kanker bersifat sangat toksis, sehingga

pemberian kemoterapi perlu dipantau. Sebelum pemberiannya harus diketahui status penderita sebagai data dasar. Hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

- Fisik penderita, terutama keadaan umum, dan berat badan- Fungsi sumsum tulang, ginjal , paru – paru, dan hepar- Skor performa : dalam hal ini digunakan skala Karnofsky atau Zubrod. Pasien - Pasien dengan Zubrod skor 3-4 atau Karnofsky skor kurang dari 30% biasanya bukan merupakan kandidat untuk dilakukan kemoterapi.

WHO, SAKK, ECOG

Definisi Karnofsky

0 Asimptomatik 100 Aktivitas normal, tidak ada keluhan,

13

Page 14: Kemoterapi Maju

tidak ada tanda1 Simptomatik, fully

ambulatori90 Gejala dan tanda

minorAktivitas normal

80 Penurunan aktivitas normal

2 Simptomatik, di tempat tidur <50

% per hari

70 Tidak dapat melakukan aktivitas

normal, masih mampu mengurus

diri60 Kadang-kadang

membutuhkan bantuan, tapi masih mampu mengurus kebutuhan yang

paling dasar3 Simptomatik. Di

tempat tidur > 50 % per hari tapi tidak bedridden

50 Sering membutuhkan bantuan dan perawatan,

penanganan medis40 Tidak mampu, butuh

penanganan khusus dan bantuan

4 Bedridden 30 Berat, indikasi rawat, perawatan aktif

20 Sakit berat, wajib rawat, butuh

penanganan suportif yang aktif

10 Sekarat

Toksisitas khemoterapi perlu dipantau untuk menghindari

komplikasi yang fatal. Kalau timbul toksisitas maka dosis obat yang diberikan perlu disesuaikan dan kalau perlu dihentikan untuk sementara sampai toksisitas dapat diatasi. Sebelum memberikan khemoterapi perlu diperiksa darah, fungsi hati, fungsi ginjal, dsb. Untuk darah pemberian dosis protokol sebaiknya diberikan bila hemoglobin >10 mg%, leukosit 4.000 per mm3 dan thrombosit 100.000 per mm3 .

IX. HASIL KEMOTERAPIHasil atau respon kemoterapi dapat berupa:

14

Page 15: Kemoterapi Maju

A. SubyektifMengukur hasil subyektif atas hasil terapi kanker cukup sukar, tetapi sebagai pegangan dapat dipakai paramater:

1. Berat badan.2. Status penampilan.

B. ObyektifHasil obyektif dapat diukur serta dapat diperiksa secara klinik ,radiologi, biokimia, atau pemeriksaan stadium klinik patologi. Hasil obyektif ini dapat berupa :

1. Respon komplitSemua tumor menghilang dalam jangka waktu

sedikitnya 4 minggu2. Respon Partial.

Semua tumor akan mengecil sedikitnya 50 % dan tidak ada tumor baru yang timbul untuk jangka waktu sedikitnya 4 minggu.

3. Tidak berubah.Tumor mengecil kurang dari 50 % atau membesar

kurang dari 25 %.4. Penyakit progresif

Tumor membesar 25 % atau lebih atau timbul tumor baru yang dulu tidak diketahui adanya.

X. KOMPLIKASI KEMOTERAPI1. Komplikasi Segera

ShockNyeri pada tempat suntikanArrhythmia

2. Komplikasi DiniMual/MuntahPanas

3. Komplikasi Lambat ( beberapa hari )StomatitisNephrotoksisDiarrhoeaNeuropathiAlopeciaDepresi sumsum tulang , dapat terjadi :

o Setelah 1-3 minggu: sebagian besar obat anti kankero Setelah 4-6 minggu: nitrosourea

4. Komplikasi Lambat ( beberapa bulan )Hiperpigmentasi kulitLesi organ:

o Adriamycin: hati

15

Page 16: Kemoterapi Maju

o Bleomycin, Busulfan: paruo Methotrexate: hati

Gangguan kapasitas reproduksi:o Amenorreaeo Penurunan konsentrasi sperma

Gangguan endokrine:o5 feminisasio6 virilisasi

KEPUSTAKAAN

1. De Vita V.T. Jr: Principles of Cancer Management: Chemotherapy, in De Vita V.T. Jr. Hellman S, Rosenberg. S. A.,:Cancer Principles and Practise of Oncology, Volume 1. 7th edition, Philladelphia : Lippincott Raven Publisher

2. Daly J.M, Bertagnolli, De Cosse JJ, Morton D.L : Oncology in Schwartz : Principles of Surgery .8th Edition. Mc Graw-Hill book, New York, 2005

3. Martin D Abeloff, james O Armitage, John E. Niederhcuber, Clinical Oncology 3rd ed, Elsevier Churchill Livingstone, 2004 page 485 - 535

16