MAJALAH LPM MOTIVASI FKIP UNS EDISI 42
-
Upload
perusahaanmtv -
Category
Documents
-
view
237 -
download
6
description
Transcript of MAJALAH LPM MOTIVASI FKIP UNS EDISI 42
-
SELAMAT DAN SUKSES
ATAS DIWISUDANYA:
Diklatsar tanggal , 22-24 November 2013
Di Tawangmangu
Selamat Datang
Calon Anggota Baru
LPM MOTIVASI FKIP UNS
2013/2014
-
Ilustrasi Sampul : CecilliaTata Letak : Lutfi dan Imron
-
48 FEATURE
24 SOSIAL
Waspada,
Sumbangan Bodong Masih Mengintai
Wae Rebo,
Warisan Leluhur di Kaki Langit
-
MAJALAH MOTIVASI
BULETIN REFLEX
KORAN AK-47
PRODUK
LPM MOTIVASI
-
Kampusku yang Istimewa,
Katanya
Quo Vadis Kepedulian Mahasiswa UNS
-
Oleh M. Wildan
Repro
-
MTV/IMRON
-
Oleh Winda dan Siti
-
MTV/SITI
-
Ilustrasi : Imron
Tata Letak : Lutfi
Kurikulum 2013
Sang Guru Terbelenggu
-
Jaka SantosaWakil Kepala bagian kurikulum SMA N 1
-
20
-
Oleh Imron
-
Akankah Kurikulum Baru
Dok. Pribadi
-
Dok. Pribadi
-
Oleh Novelia dan Afifah
MTV/NOVEL
-
26
-
Gerak lenggok tarian dari para pelakon wayang orang Sriwedari menandai dimulainya pentas wayang orang malam itu.
Sorot lampu gemebyar, busana yang gemerlap menambah indahnya tata panggung di dalam ruangan. Lebih dari seratus
tahun sudah usia Wayang Orang (WO) Sriwedari. Malam itu bertepatan dengan ulang tahun WO Sriwedari yang ke-
103. Pentas gabungan menjadi pilihan untuk memeriahkan HUT WO Sriwedari. Walikota Surakarta juga hadir dalam
pementasan waktu itu. Bapak F.X. Hadi Rudyatmo memaparkan pidato menggunakan bahasa Jawa sebelum didaulat
untuk memimpin prosesi potong tumpeng. Alunan gending-gending jawa mengiringi bahasa-bahasa yang santun dari
para pelaku seni. Bahasa halus nan santun menjadi percakapan pementasan, penonton sangat terbantu dengan adanya
sinopsis cerita yang sudah dialihkan ke dalam bahasa Indonesia.
-
29
Foto : Cecillia
Narasi: Janah
-
Motor Kesayangan
-
MT
V/LU
TF
I
-
MTV/LUTFI
-
BCP : 085725104442
Melayani :
-foto copy
-Print warna, Laser
-Penjilidan
-Laminating
-Press
BIMA FOTO COPYDIGITAL CENTER
KILAT & ANTAR JEMPUT
Jl. Kh Dewantara Kompleks Utara Gerbang Belakang UNS
BUKA 06.00 - 21.00 WIB
-
Pagi itu seperti pagi hari biasanya soal kakaknya, Michael
ketika matahari terbit dari timur menyi- kemba l i ke tanah
nari pulau ini, Papua. Di mana cahaya Papua bersama istri-
matahari selalu muncul lebih dahulu n y a , V i n a ( L a u r a
dibandingkan dengan pulau lain di Indo- Basuki). Baginya, tidak
nesia, karena letaknya di timur Indo- setiap perang harus di-
nesia. Namun tidak bagi Mazmur, lawan dengan perang.
Thomas, dan teman-temannya. Pagi itu D i b e l a k a n g
mereka masih menunggu kedatangan M i c h a e l , P e n d e t a
cahaya itu. Cahaya yang akan mene- S a m u e l ( L u k m a n
rangi mereka dari gelapnya kebodohan. Sardi), Bu Dokter (Ririn
Tapi seperti hari-hari yang telah berlalu, Ekawati), dan Ucok
cahaya itu tak kunjung datang. Mereka (Ringgo Agus Rahman)
menyebutnya, Guru! turut mendukung per-
Kalau ada anak-anak Sekolah Dasar damaian itu. Hal itu me-
(SD) di Papua mendongak ke langit me- lahirkan konflik intern
nanti sesuatu, jangan pikir mereka ada- dalam diri maupun ke-
lah sekelompok bocah udik yang me- luarga lainnya, dan
nunggu ingin melihat pesawat. Namun Micheal mengerti bah-
bukan hal itu yang mereka tunggu, bu- wa prinsip tersebut sa-
kan pesawat. Melainkan seorang guru ngat bertolak belakang
yang akan turun dari pesawat itu untuk dengan pemikiran Alex.
mengajari mereka. Mata dibalas mata,
Mazmur (Simson Sikoway), Thomas gigi dibalas gigi, kata
(Abetnego Yigibalom), Yokim (Razz Alex tegas. Menurut
Manoby), Agnes (Maria Resubun), dan Alex menyelamatkan
Suryani (Friska Waromi) merupakan harga diri lebih penting
anak-anak di Lanny Jaya, Papua. Mere- dari nyawa sendiri. Na-
ka selalu menanti sosok seorang guru. mun pernyataan terse-
Menurut pandangan mereka Guru ada- but ditanggapi dingin
lah pahlawan tanpa tanda jasa. Bahkan oleh seorang Dokter
ketika menunggu sang Guru yang tak (Ririn Ekawati), Ja-
kunjung datang, mereka kadang meng- ngan pernah suruh sa-
habiskan waktu dengan kegiatan-kegia- ya mengobati orang-
tan produktif lain seperti main bola, me- orang yang terluka ka-
nyanyi, sampai mencari kerja. rena perang. Sehingga Sekelumit potret kehidupan di Papua Namun keceriaan mereka harus ter- ketegangan pun terjadi pula antara
itu direkam oleh Ari Sihasale dan Nia usik oleh terjadinya konflik antarsuku. Dokter dengan Alex yang memiliki Zulkarnaen dalam film Di Timur Bermula dari uang palsu yang beredar pandangan berbeda tentang perang.Matahari. Sebenarnya, Papua hanya sa-dan ternyata didapati bukti berasal dari Genderang perang sudah terlanjur tu contoh kecil tentang kejamnya perila-warga kampung sebelah tempat mereka ditabuh dan tak dapat ditarik kembali. ku orang dewasa yang kadang berkonflik bermukim. Dan berlanjut ketika Ayah Akibat perang juga tak bisa terelakkan tanpa memedulikan anak-anak. Melalui Mazmur, Blasius, memukul seseorang lagi, korban perang suku berjatuhan. Se-film ini, kita seakan ditampar oleh sikap dari warga kampung sebelah hingga fi- telah Blasius, bapak Agnes bernama dan sifat kepolosan anak-anak yang siknya berdarah. Di tengah perjalanan Joseph juga meninggal. Puncaknya, masih murni tanpa tendensi.pulang, mendadak Blasius dihadang dua Alex yang merupakan bapak seorang
Dialog-dialognya terasa wajar dan orang dengan busur di tangan mereka. Thomas, pun ikut menjadi korban.sangat hidup, terkadang mengusik rasa Di depan mata Mazmur, mereka mema- Tak tahan dengan kemelut perma-humanis dalam diri kita. Film Di Timur nah Blasius sampai ia meninggal. Konflik salahan antar orang dewasa yang mem-Matahari bukan hanya menyuguhkan memanas. Salah satu adik Blasius, Alex, belit mereka, anak-anak pun akhirnya keindahan alam Papua, tapi juga banyak ingin membalas dendam kematian ayah- bersuara. Meneriakkan keinginan polos pelajaran kemanusiaan yang bisa di-nya dengan mengobarkan bendera per- mereka diantara dua suku yang tengah ambil dari sana.ang. berperang. Mereka meneriakkan, keda-
Film ini lebih menyuguhkan tentang Sebenarnya, Michael (Michael maian.problematika permasalahan adat hingga Jakarimilena) sudah mencoba melarang Nyanyian tulus mereka itulah yang menimbulkan perang antarsuku khusus-Alex melakukan hal tersebut, karena me- mampu meluluhkan senjata orang-orang nya di Papua. Lalu, bagaimanakah kon-nurutnya setiap manusia diberikan sifat dewasa yang selama ini teracung tinggi-disi Mazmur dan kawan-kawannya da-cinta kasih antar sesama. Ia merupakan tinggi untuk saling melawan. Perubahan lam memperjuangkan kedamaian di ten-salah satu adik Blasius, namun sejak ke- yang dibawa Mazmur dan kawan-kawan gah perang yang berkecamuk di kam-cil Michael tinggal bersama mama Jawa, melalui nyanyian serta prinsip keda-pungnya? Dan bagaimana nasib mereka sebutan kepada Ibu asuh ketika berse- maian mereka, membuat orang-orang paska peperangan yang terjadi?kolah di Jakarta. Mendengar berita duka akhirnya mau bergandengan tangan.
- Judul : Di Timur Matahari
- Durasi : 110 Menit
- Genre : Drama
- Produser : Ari Sihasale
- Sutradara : Ari Sihasale
- Penulis Naskah : Jeremias Nyangoen
- Pemain : Simson Sikoway (Mazmur),
Abetnego Yogibalom (Thomas), Laura Basuki
(Vina), Lucky Martin (Nyong), Lukman Sardi
(Samuel), Michael Idol (Michael), Ringgo Agus
Rahman (Ucok), Ririn Ekawati (Dr. Fatimah).
- Rilis : 14 Juni 2012
Oleh Romadhoni
-
Osmaru FKIP Jadi Dua
Oleh
Oleh imron
MTV/WILDAN
-
Oleh Nurul R.MTV/NURUL
Peserta LKMM FKIP UNS foto bersama di halaman Korem 074 Warastra-
tama, Minggu (1/9).
-
Dari Masyarakat untuk Masyarakat
-
Sebagai bentuk keseriusan, sebagaimana tercantum dalam SK Rektor Nomor
579/UN27/PP/ 2013 tentang KKN, monitoring tidak hanya sekedar monitoring. Akan ada
rencana tindak lanjut pasca pelaksanaan KKN.
Oleh Novelia Ardhini
-
Oleh Janah P. A
Re
pro
-
Dok. Pribadi
-
MTV/AYU
-
05
-
5151
-
25
-
Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28Page 29Page 30Page 31Page 32Page 33Page 34Page 35Page 36Page 37Page 38Page 39Page 40Page 41Page 42Page 43Page 44Page 45Page 46Page 47Page 48Page 49Page 50Page 51Page 52Page 53Page 54Page 55Page 56