Majalah Integritas Desember 2013

100
7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013 http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 1/100

Transcript of Majalah Integritas Desember 2013

Page 1: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 1/100

Page 2: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 2/100

Page 3: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 3/100

1INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

DEWAN PENASIHAT :  Prof DR Priyatna Abdurrasyid, SH, Ph.D, FCBArb  Prof DR JE. Sahetapy, SH, MA  Prof DR Eman Suparman  Prof DR Romli Atmasasmita, SH. LLM  Prof DR Suhardiman, SE  Prof DR M Daud Silalahi, SH, MH

  Prof DR Adnan Buyung Nasution, SH  Prof DR D. Khumarga SH, MH  Prof DR Chandra Wijaya, MSi, MM  Prof DR Mardjono Reksodiputro, SH, MA  Prof Harkristuti Harkrisnowo, SH, MA, PhD  Prof DR Bomer Pasaribu  Prof DR Joni Emirson, SH, MH

DEWAN PENGARAH :  H. Oetoyo Usman, SH  DR Frans Hendra Winarta, SH, MH  DR HM.Jafar Sidik, SH, MH, M.Kn, Arb  Judhi Sunardi, MBA  Yohanes Yahya  Muhammad M. Banapon, SPd, MSi

PEMIMPIN PERUSAHAAN :  DR Jimmy Budi Hariyanto, SH, MH, MBA, DBA

WAKIL PEMIMPIN PERUSAHAAN :  Swari Arizona, SH

PEMIMPIN REDAKSI :  Hendrik Aryanto, SH

SEKRETARIS REDAKSI :  Oktavianus AMS, SH, MH

REDAKTUR PELAKSANA :  Andreas SC Hutagalung, ST

REDAKTUR :  Victor Raqual, SE

  Roy JS, S.Si  Juson Maluddin  Zainal Sidabutar  Sunggul Tumangger  La Ode Abdul, SH, SE

REDAKTUR SENIOR :  Usman Gumanti

KEUANGAN :  Mugi Hastuti, SH, MKn

ADMINITRASI & IKLAN :  Restety Nurcahya, SH.

SEKRETARIAT :  Verawaty Novita

PENERBIT :  PT. Media Komunitas Prima

BANK :  Bank Windu Kentjana Internasional Tbk.  Cabang Cibinong. Ac. 1001343188  an. PT. Media Komunitas Prima

ALAMAT REDAKSI :KOMPLEK RUKO RADEN INTEN NO.8A LT.2

Jl. Radin Inten II, Duren Sawit Jakarta Timur

Telp : 021-866 14103 Fax : 021- 866 02316

HP. 0878 756 789 15

Email : [email protected]

  redaksi@ mediaintegritas.com

www.mediaintegritas.com

SUARA REDAKSI INTEGRITA

Perangi Kemiskinan Tak Boleh Seolah-olah

Majalah INEGRIAS edisi kali ini menyoroti soal kemiskinan. Bagi

Indonesia, kemiskinan tetap menjadi masalah besar. Mengatasinya tentu

tidak boleh dilakukan setengah hati, apalagi berpura-pura serius.

Boleh jadi, angka kemiskinan memang sudah turun, dan itu berkat kerja

keras pemerintah. Boleh jadi memang begitu adanya. Akan tetapi, keraguan

yang diutarakan sejumlah pakar ekonomi mengenai angka itu, tentu juga

patut diperhatikan. Jangan-jangan ....

entulah akan sangat berarti jika upaya mengentaskan kemiskinan dibarengi

dengan upaya serius, tidak seolah-seolah, memerangi praktik korupsi. Janganpernah dilupakan, hingga saat ini kebocoran anggaran negara masih tetap

terjadi dan cukup tinggi jumlahnya. Kalau saja itu dilakukan, maka angka

kemiskinan pasti bisa jauh lebih dikurangi.

Rubrik Maestro Hukum kali ini mengangkat figur DR Muchtar Pakpahan

yang sudah malang melintang dalam dunia perburuhan. Dan politisi gaek

Sabam Sirait yang terus berkiprah dalam dunia perpolitikan yang kami

rangkum dalam rubrik Sepak erjang.

Sosok Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof Jimly Assidiq, yang

kini menjadi Ketua Dewan Kehormatan KPU juga menarik untuk dibaca

mengenai idenya untuk mendorong peradilan etika untuk melengkapi

peradilan hukum yang sudah ada sebelumnya.

Diharapkan dengan membuka halaman demi halaman majalah ini, pembaca

budiman mendapatkan informasi yang bermanfaat. Kritik dan saran tetap

kami tunggu sebagai feedback  terhadap majalah ini agar lebih baik dari waktu

ke waktu. Selamat membaca.

 Jabat erat,

Redaksi

Page 4: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 4/100

2   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

SURAT PEMBACA

Redaksi menerima saran, opini, atau

keluhan dari pembaca. Kirim ke email :

[email protected]

Dinasti Kekuasaan itu Akhirnya Kandas

Baru-baru ini kita mendengar

penangkapan seorang Gubernur dan

dinyatakan tersangka oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ratu Atut merupakan gubernur

yang telah lama menguasai Banten

ini, ramai dibicarakan karena

dia memanfaatkan trah ayahnya

yang cukup disegani di kalanganmasyarakat Banten.

Bukan hanya dia saja, semua anggota

keluarganya ikut beramai-ramai

mencicipi nikmatnya kekuasaan itu.

Mulai dari keluarganya satu darah

sampai kepada orang-orang yang

berada di lingkaran keluarganya,

tercatat sedang menjabat jabatan-

 jabatan strategis di lingkungan

pemerintahan daerah Banten.

eriakan mahasiswa dan masyarakat

sejak lama juga dibungkam untuk

mengamankan kekuasaan itu.

Hingga pada saatnya, kekuasaan

dinastinya yang korup itu kemudian

tercium oleh KPK. Di awali dengan

Operasi ertangkap angan (O)

oleh KPK, mantan ketua Mahkamah

Konstitusi Akil Mochtar ditangkap

dengan sangkaan suap atas sejumlah

penyelesaian perkara pemilukada disejumlah daerah.

Kemudian, oleh KPK menjadikan

kasus Akil pintu masuk penyelidikan

kasus korupsi di lingkaran kekuasaan

Gubernur Banten. Pengembangan

yang dilakukan berhasil menangkapadiknya, ubagus Chaery Wardana

atau Wawan.

KPK lantas tidak berhenti pada

penyelidikan kasus suap Wawan,

pada tanggal 17 Desember lalu,

kediaman Atut digeledah oleh KPK

dan menetapkan Atut resmi menjadi

tersangka KPK.

Masyarakat Indonesia kini yakin

dengan proses pemberantasankorupsi di Indonesia, dan berharap

dinasti-dinasti kekuasaan yang korup

lainnya bisa diciduk oleh KPK juga.

Bravo KPK.

Sunardi, Dosen, anggerang.

Pemimpin Yang Pintar,Tapi Miskin Etika 

Untuk menduduki kursi pimpinan

seyogianya memang harus pintar.

Kepintaran tersebut diharapkan bisa

menelurkan kebijakan-kebijakan

yang bisa menjawab persoalan-

persoalan masyarakat dan bangsa.

 Akan tetapi, justeru sebagian

besar pemimpin di negeri inimempergunakan kepintarannya

untuk mengamankan kekuasaannya

dan mengeruk kekayaan untuk diri

sendiri dan kelompoknya.

 Ya, tidaklah cukup jikalau hanya

kepintaran dijadikan sebagaiparameter untuk seorang pemimpin,

tetapi harus juga dibarengi dengan

etika untuk menjamin integritas

seorang pemimpin itu menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya sesuai

dengan amanah yang diberikan oleh

rakyat.

Contoh kasus yang sudah ramai

diberitakan di media cetak dan

elektronik, mantan ketua MK Akil

Mochtar dan Gubernur Banten Ratu

 Atut Chosyah, tersangka kasus suap

dan korupsi yang telah ditetapkan

oleh KPK, semakin meyakinkan

masyarakat perlu suatu penegakan

etika di dalam penyelenggaran

kekuasaan negara. Penegakan etika

sekarang ini tidak bisa dianggap tabu

lagi atau tidak bisa diungkap secara

umum dengan alasan menyangkut

privasi seseorang.

 Alih-alih untuk melindungi privasi

satu orang, rakyat menjadi korban.

 Akibat dari pemimpin sekarang ini

tidak mengedepankan etika dalam

menjalankan tugas dan tanggung

 jawabnya, rakyat menjadi miskin.

Oleh karena itu, ke depan, Indonesia

harus mempunyai badan penegak

etik untuk menjamin integritas

pemimpin di negeri ini dalammenjalankan tugas dan tanggung

 jawab sesuai dengan amanah yang

diberikan rakyat.

 Ardian, mahasiswa, Jakarta 

Page 5: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 5/100

3INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

D A F T A R I S I

13LAPORAN UTAMA 

Drs Hartono Laras, Dirjen PSPK Kemensos :

Tanggulangi Kemiskinan

 Jangan Asal Hamburkan Uang

29MAESTRO HUKUM

  Dr Muchtar Pakpahan, SH MH.,Tokoh Buruh / Advokat Senior :

Raih Gelar Doktor Dibantu Radius Prawiro,

Dibui Karena Disertasinya Kritik Soeharto

35BANKING

   Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA :

  Prestasi Team Work di Tangan Dirigen BCA

INTEGRITASEDISI 09 - TAHUN 01

LAPORAN UTAMA 5

► Perangi Kemiskinan, Baiknya Lihat

 Vietnam

► Syarifuddin Hasan

  Menteri Koperasi dan UKM

  ”Angka 11,36 Persen Itu Sudah Cukup

Bagus Kok”

► Drs Hartono Laras

  Dirjen PSPK Kemensos :

  Tanggulangi Kemiskinan Jangan Asal

Hamburkan Uang 

►  Ceppie K Sumadilaga

  Deputi Kemeneg PP/Bappenas

  ”Sikap Egoistis Itu Penghambat

Pengentasan Kemiskinan”

► Hendri Saparini Ph.D

Pengamat Ekonomi dari CORE-Indonesia:

  Mengentaskan Kemiskinan,

Pemerintah Baru Kampanye

► Salamuddin Daeng 

  Peneliti IGJ (Indonesians for Global

 Justice) :

  Perdagangan Defsit, Kok Angka

Kemiskinan Turun

► Dr Badikenita Putri Sitepu, SE., M.Si

  Calon Anggota DPD dari Sumut :

  ”Bisa Makan Saja, Bukan Berarti Tidak

Miskin”

Page 6: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 6/100

4   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

41VISIONER

Anang Iskandar, Kepala Badan Narkotika Nasional :

”Mereka Tak Kenal Efek Jera,

Mereka Butuh Penyembuhan”

45POLITISI

Prof Dr Ir Suhardi, M.Sc, Ketua Umum Partai Gerindra

  Sistem Proporsional Terbuka Jelas

Bebani Partai dan Caleg

59BIROKRASI

DR H Syarifuddin Hasan Menteri Negara Koperasi dan UKM :

  ”Kami Akan Terus Berupaya Optimalkan

Pemanfaatan Anggaran”

SOROTAN 23

■ Pemilu 2014 Banyak Caleg Nekat dengan

Alasan Basi

■  Sembilan Partai Andalkan Artis Hati-hati,

Ada Lho Caleg PenipuEKSEKUTIF 49

  Edi Sukmoro, Direktur Aset Non Railways PT KAI

: “Menjalankan Tugas Pokok Merupakan

Targetan Pribadi Saya”

BISNIS & NIAGA 53

  Dr Junaedy Ganie , CEO BNI Life : Berbagai

Indikator Memberi Kami Alasan Untuk

Memelihara Optimisme

BNN 64

PROFESOR 65

  Prof Dr Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan

Kehormatan Penyelenggara Pemilu : Jika

Penegakan Hukum Semata, Penjara

Penuh

EVENT 69

  Alumni Gathering 2013 FEB UGM

KONSULTASI BANI 72

PENEGAK HUKUM 74

KONSULTASI HUKUM 81

SEPAK TERJANG 83

  Sabam Sirait, Politisi Senior PDI-P : ”Ara-lah

yang Membuat Saya Kini Maju Lagi”

(Setelah Berdebat Lama Sekali)

KAMPUS 88  Dr Ir Arissetyanto Nugroho, MM, Rektor

Univeristas Mercu Buana : "Dalam Bekerja,

Totalitas Adalah Nomor Satu"

MENUJU SENAYAN 91

SENYUM SEJENAK 94

SELA 96

Page 7: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 7/100

5INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

K ementerian NegaraPerencanaan Pembangunan

dan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional, diwakili

deputinya, Ceppie K Sumadilaga, juga

menegaskan pengentasan kemiskinan

sudah menjadi salah satu program

utama pemerintah. ”Kemiskinan

itu tidak mungkin kita telantarkan

begitu saja.”

 Ada dua pendekatan yang dilakukan

Bappenas dalam menjalankan

programnya saat ini, yakni pendekatan

ekonomi dan memberikan bantuan

langsung sementara masyarakat

(BLSM) dan bantuan beras miskin

(raskin).

Usaha-usaha yang dilakukanoleh pemerintah tertuang dalam

Instruksi Presiden tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan

(2010). Dengan adanya percepatan

tersebut, Dirjen Pemberdayaan Sosial

dan Penanggulangan Kemiskinan

Kementerian Sosial Drs Hartono

Laras, mengklaim di ujung tahun

Perangi Kemiskinan,Baiknya Lihat Vietnam (Percaya, Angkanya Memang Sudah Turun)

Kemiskinan sedang dan akan terus diseriusi pemerintah. Ketika

 Susilo Bambang Yudhoyono baru memimpin negeri ini angka

kemiskinan 17,6 persen. Dan kini, sudah turun menjadi 11,37 persen.

Tapi, ada baiknya jika kita melihat Vietnam.

Page 8: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 8/100

6   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

ini, jumlah kemiskinan mencapai

11,37 persen dari total penduduk

Indonesia.

 Akan tetapi, bagaimanapun usaha

yang dilakukan oleh pemerintah

tentu tidak boleh lepas tangan atasrealita kondisi masyarakat saat ini: di

setiap sudut kota banyak yang kurang

gizi, dan tidak punya tempat tinggal.

Syarief Hasan, Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah, ditanya tentang hasil

yang sudah dicapai pemerintah

dalam pengentasan kemiskinan

mengatakan, ”Angka 11,37 itu

sudah bagus. Sebaiknya kita janganberpatokan dengan angka itu saja,

tetapi lihatlah kemajuan yang sudah

dicapai pemerintah.”

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,

menurut dia, memang sudah

berkomitmen mengurangi angka

kemiskinan.

”Dan hasilnya lihat sekarang,

kekuatan ekonomi kita mulai

kuat. ingkat pengangguran mulaiberkurang, hanya tinggal 6,25 persen.

Keberhasilan pemerintah mengurangi

 jumlah kemiskinan itu, resepnya

sederhana saja, cukup melakukan

pembangunan ekonomi yang merata,”

kata politisi Partai Demokrat itu

kepada Majalah INTEGRITAS   di

kantornya, 18 Desember lalu.

 Artinya, pembangunan ekonomi itu

tidak hanya dilakukan di Ibu Kota Jakarta saja, tetapi merata sampai ke

daerah terpencil.

”Saya yakin, jika pembangunan itu

merata, perekonomian pasti akan

tumbuh karena menyerap tenaga

kerja. Ya, mudah-mudahan saja

kedepannya kita bisa mengurangi

 jumlah kemiskinan menjadi 10

persen, dengan berkurangnya jumlah

pengangguran,” tambah Syarief.

 JANGGAL 

Hendri Saparini Ph.D, pengamat

ekonomi dari Center of Reform

on Economics (CORE-Indonesia),

mengatakan, data itu berbeda dengan

fakta yang terjadi.

”Coba lihat, tahun 2004 pemerintah

mengeluarkan pernyataan, jumlah

kemiskinan 16,6 persen. Setelah 10

tahun kemudian, angka kemiskinan

di Indonesia saat ini sekitar 12

persen. Kesimpulannya, angka

kemiskinan kita saat ini turun sekitar

empat persen. Nah, yang menjadipertanyaan saya, apa benar selama 10

tahun angka kemiskinan di Indonesia

turun sekitar empat persen? Saya

belum yakin,” ujar Saparini.

Menurut Saparini, angka kemiskinan

yang berkurang sekitar empat persen

itu janggal. Sebab, anggaran negara

(APBN) yang dikeluarkan pemerintah

tiap tahun naik di atas 100 triliun

rupiah.

”Kalau saja tiap tahunnya APBN dari

380 triliun menjadi 1.800 triliun lebih,

kemudian anggaran pengentasankemiskinan lebih dari 100 triliun,

nyatanya angka kemiskinan tidak

signifikan turun. Padahal, untuk

menghitung pengurangan angka

kemiskinan itu bisa memakai dua

data. Yakni, melalui data referensi

dan comparative study ,” papar dia.

Dalam konteks itu, Saparini

menganjurkan pemerintah hendaknya

belajar dari Vietnam. Negara tersebutbukan lagi melakukan program

pengurangan kemiskinan, tetapi

memangkas kemiskinan. Begitu juga

dengan Cina. Pada 1985 angka

kemiskinan di negara itu sekitar 65

persen, tetapi pada 2007 hanya tujuh

persen. ”Nah, kalau keadaannya

seperti ini, siapa yang disalahkan?”.

Selama ini ada kesalahan paradigma

dalam mengatasi kemiskinan.

Pemerintah tidak pernah memisahkan

program pengentasan kemiskinan

dan program pertumbuhan ekonomi.

 Justru, pemerintah saat ini lebih

mengutamakan program pengentasan

kemiskinan yang sifatnya normatif,

seperti pembagian beras rakyat miskin

(raskin) dan bantuan langsung tunai

(BL).

Pada 2005 pemerintah membuat

program raskin yang diberikankepada sekitar 19,5 juta keluarga dan

katanya jumlahnya sudah dikurangi

sekitar 18 juta orang. Setelah berapa

tahun berlalu, orang yang dibantu

dengan program raskin masih banyak

yang tidak mampu membeli beras.

”Bisa saya simpulkan, program

Berbeda dengan negaraCina, pemerintahnya

memiliki program dua kali

dalam lima tahun, yaitu

fokus dalam pertanian.

Mereka sadar, orang

miskin yang terbanyak

ada di pedesaan. Para

petani Cina pun diberikan

subsidi pupuk, benih padi,

alat teknologi pertanian,

sampai subsidi listrik.

Page 9: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 9/100

7INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

pengurangan kemiskinan masih jauh

dari harapan,” tambah Saparini.

Menurut dia, sudah waktunyapemerintah melibatkan orang

miskin dalam program pertumbuhan

ekonomi dengan memberikan

mereka keterampilan dan subsidi

dalam pengembangan usaha kecil

supaya terjadi pemangkasan jumlah

kemiskinan. ”Sebab, pertumbuhan

ekonomi kita yang terjadi sekarang

ini hanya melahirkan kesenjangan

kelas, orang kaya semakin kaya dan

yang miskin semakin sulit keluar darikubang kemiskinan.”

Berbeda dengan negara Cina,

pemerintahnya memiliki program

dua kali dalam lima tahun, yaitu

fokus dalam pertanian. Mereka

sadar, orang miskin yang terbanyak

ada di pedesaan. Para petani Cina

pun diberikan subsidi pupuk, benih

padi, alat teknologi pertanian, sampai

subsidi listrik.

”Sehingga kita bisa melihat, selama

10 tahun perekonomian Cina

sangat maju, salah satunya dari hasil

pertanian. Jangan salah menilai,

 jumlah petani di Cina masih sekitar

60 persen. Status ekonomi petaninya

pun sudah menjadi kelompok kelas

menengah. Mereka jugalah yang

saat ini melakukan ekspor hasil

pertaniannya sampai ke seluruh

dunia,” tambahnya.

Sangat berbeda dengan di Indonesia,

yang awalnya ada sekitar 40 persen,

kini semakin berkurang jumlahnya.

Orang malas menjadi petani karena

nasib tidak pernah diperhatikan

pemerintah, dan justru produk impor

pertanian membanjiri negeri ini.

Hal senada dilontarkan, Bedenikta

Putri Sitepu, pemerhati anggaran

pemerintah, yang juga calon anggota

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

dari Sumatera Utara (Sumut)

ini, berpendapat, parameter yang

digunakan untuk kategori miskin

sangat rendah.

  ”Oleh karena itu, persoalan

kemiskinan itu akan bisa teratasi,

 jika pemerintah sendiri menetapkan

asumsi penduduk tidak miskin itu

bukan hanya bisa makan, tetapi lebih

kepada memenuhi kesejahteraanpenduduk itu sendiri,” ujarnya.

Pemerintah menyadari tanggung

 jawab yang diamanatkan konsitusi.

Melalui Bappenas, pemerintah

sudah membuat program Masterplan

Percepatan Pengurangan Kemiskinan

Indonesia (MP3KI). Dalam program

Page 10: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 10/100

8   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

itu, semua unsur kementerian

dilibatkan, termasuk perusahaan

BUMN. Berdasarkan hasil penelitian,

terutama di Pulau Jawa, kantong-

kantong kemiskinan bukan hanya

terdapat di kota besar, seperti Jakarta,

Bandung, Semarang, dan Surabaya,

tetapi juga banyak terdapat di daerah

pinggiran, dan salah satu faktor

kemiskinan adalah infrastruktur jalan

masih minim sehingga pertumbuhan

di wilayah kantong kemiskinan sulit

tumbuh.

”Kami sadar, selama ini dalam

program pengentasan kemiskinan

 jalan masing-masing ditiap

kementerian. Makanya, sikapegoistis itu sudah kami hilangkan

karena sikap egoistis sebenarnya

penghambat program pengentasan

kemiskinan. Contohnya, kami lebih

mengutamakan pembangunan

infrastruktur di desa, seperti jalan dan

irigasi, lalu memberikan pelatihan

dan pemberdayaan petani, dan masih

banyak lainnya,” ujar Ceppie.

Selain itu, Kemensos juga ditugasimenjalankan program subsidi beras

bagi masyarakat berpendapatan

rendah, atau program raskin,

untuk 15,5 juta keluarga di seluruh

Indonesia. Masih banyak program

yang sudah dicanangkan dari

kementerian sosial.

Lantas, berapa anggaran yang

dibutuhkan untuk mengentaskan

kemiskinan? Pada tahun ini anggarandari APBN sebesar Rp 5,6 triliun.

Pada 2014, rencananya mendapat

dana tambahan sebesar Rp 7,6 triliun,

yang semuanya akan diutamakan

perluasan untuk program keluarga

harapan.

Pemerintah sudah menargetkan,

tahun depan jumlah kemiskinan

harus berkurang menjadi 8 sampai

10 persen.

Dalam kaitan itu, Hartono berharap

ada sinergitas, sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 13 ahun

2011 tentang Penanggulangan

Kemiskinan.

Dia menjelaskan, Nusa enggara

imur (N) dan Papua memang

kaya sumber daya alam, tetapi

penduduknya memprihatinkan.

”Untuk itulah, kami prioritaskanpembangunan ekonomi dan

infrastruktur di wilayah itu supaya

pertumbuhan ekonomi mereka

terangkat. Wilayah daerah perbatasan

negara, seperti Kalimantan, juga

menjadi prioritas kami.”

BESAR DAN RAWAN KORUPSI

Hartono membenarkan, dana untuk

pengentasan kemiskinan cukup besar

dan rawan korupsi. ”Untuk itulah,

saya selalu berusaha memberikan

dana bantuan program secara selektif,apakah bantuan itu layak atau tidak

diberikan. Intinya, jangan asal

hamburkan uang dalam pengentasan

kemiskinan, sebab uang yang dipakai

itu uang negara, yang asalnya juga

dari masyarakat,” katanya.

Menurut dia, Kemensos juga

sudah menyiapkan aturan ketat

menyangkut penggunaan dana.

”ujuannya, supaya mereka yangdiberikan bantuan itu menjadi orang

yang siap dan bertanggung jawab

dalam menjalankan program yang

dijalankan.”

Hartono menegaskan, masalah

kemiskinan di Indonesia sebenarnya

tidak sulit diatasi. Selama kita bersatu,

dan orang-orang yang berpotensial

dibidangnya dimanfaatkan, pasti

persoalan kemiskinan itu bisa

terselesaikan dengan baik. Sebab,

letak geografis negara kita ini sangat

strategis. Negara kita hanya memiliki

dua musim saja, tak seperti di negara

Eropa.

”Banyak yang mengatakan, negara

kita ini sedang berada dalam

kesulitan ekonomi. Semua harga

pangan sangat mahal. Namun harus

diingat, persoalan ekonomi yang sulit

itu bukan hanya dihadapi Indonesia,”sambungnya.

Dari sudut pandang yang berbeda,

Salamuddin Daeng, peneliti IGJ,

mengkritisi perjanjian WO

yang telah ditandatangani oleh

pemerintah. Ia mengakui sulit untuk

membuktikan perjanjian itu akan

Berdasarkan data BPS

2006-2010, terjadi

penurunan signifkan

dalam jumlah pabrik

industri, yang tentu sajaakan menyebabkan

hilangnya lapangan

pekerjaan. Sementara, di

bidang pertanian masih

sulit terbaca.

Tapi ada beberapa data

yang menggambarkan,

seperti di Surabaya(Jawa Timur), jumlah

petani berkurang setiap

tahunnya. Petani itu

akan hilang kalau ada

transformasi industri.

Page 11: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 11/100

9INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

berdampak pada kemiskinan atau

tidak. Sekalipun sulit dibuktikan,

perjanjian WO yang diturunkan

melalui kebijakan nasional itu, jelas

sekali terpampang aspek yang diatur

begitu luas. Di antaranya, perjanjian

 WO mengatur subsidi pertanian,

membuka kran impor, penegakkan

intelektual properti di bidang

pertanian dan perjanjian di bidang

 jasa.

Pada sektor pertanian, misalnya,

akibat perjanjian WO, akses

masyarakat (petani) kepada barang

semakin berkurang dan akses

terhadap perlindungan produk

petani lokal melemah gara-gara hargabarang impor pertanian yang murah

menghantam produk pertanian

lokal.

Faktor-faktor ini yang kelak

menjauhkan petani dari tingkat

pendapatan yang layak. Lalu,

pemerintah tidak lagi mendukung

subsidi bagi petani. Penjualan pun

semakin menurun sebagai akibat dari

pendapatan yang rendah. Sementara,biaya produksi mahal berakibat pada

pendapatan (income ) menurun.

erakhir, berpengaruh pada indikator

kemiskinan yakni tingkat pengeluaran

dan keseimbangan kemampuan

berbelanja ( purchasing power parity ).

”Itu akibat langsung dari perjanjian

 WO,” kata Daeng.

Menurut dia, kini ada kecenderungan

meningkatnya harga minyak di tingkatglobal dan nilai dolar. Situasi ini akan

mempengaruhi setiap negara untuk

memenuhi kebutuhannya. Misalnya,

kenaikan harga kebutuhan pokok

secara otomatis akan mempengaruhi

daya beli masyarakat. Kemudian,

diikuti kelangkaan barang yang

menyebabkan masyarakat akan sulit

memperoleh barang. ”Sumber-sumber

masyarakat untuk mendapatkan

pendatapan juga semakin hilang.”

Berdasarkan data BPS 2006-2010,

terjadi penurunan signifikan dalam

 jumlah pabrik industri, yang tentusaja akan menyebabkan hilangnya

lapangan pekerjaan. Sementara,

di bidang pertanian masih sulit

terbaca. api ada beberapa data yang

menggambarkan, seperti di Surabaya

(Jawa imur), jumlah petani

berkurang setiap tahunnya. Petani itu

akan hilang kalau ada transformasi

industri.

Data statistik tersebut mengartikanbahwa hidup itu semakin sulit yang

diakibatkan oleh harga semakin tinggi,

kelangkaan barang terjadi dimana-

mana dan industri pabrik bangkrut.

 Anehnya, angka kemiskinan turun

yang justru bertentangan dengan

fakta-fakta seperti terjadi krisis pangan

dimana-mana, krisis lahan pertanian

yang signifikan, bangkrutnya industri

nasional dan membludaknya sumber

pangan impor.

”Semua fakta itu berbicara banyak

tentang kemiskinan di Indonesia,”

tegas dia.

Dulu, pemerintah saban hari berkoar

tentang surplus perdagangan.

api kini yang terjadi Indonesia

mengalami banjir barang impor dan

defisit perdagangan. Pemerintah

tidak bisa lagi membantah adanya

defisit perdagangan yang cukup besar.Semua produk nasional terkapar.

Contohnya, industri pangan.

Kondisi sekarang, tingginya impor,

harga, biaya pendidikan, biaya

kesehatan, dan basis produksi

menyebabkan hancurnya pertanian

dan pangan. Juga, industri hancur

dengan berkurangnya pabrik yang

disebabkan, antara lain, karena

ketidakpastian soal pungutan pajak.

”Makanya, agak ganjil manakala

perdagangan defisit kok angka

kemiskinan bisa turun?” tambahDaeng.

Neraca internasional tidak bisa

dibohongi dimana tercatat neraca

perdagangan Indonesia mengalami

defisit. Pun, neraca pembayaran defisit

oleh karena uang yang dikeluarkan

pemerintah digunakan untuk

pembayaran cicilan utang dan bunga

pokok. Kondisi APBN juga semakin

membengkak. Ini berimplikasikepada nilai tukar rupiah terhadap

dolar, yang juga mempengaruhi dua

hal, yaitu harga pangan dan energi

yang kini kebanyakan diimpor.

Parahnya, pemerintah menanggulangi

defisit tersebut dengan cara

melipatgandakan utang. Ini berarti

pemerintah mencoba menyelesaikan

masalah dengan masalah. Pembayaran

utang negara diatasi dengan menyedot

utang jangka pendek yang pada

akhirnya akan menjadi beban makro-

ekonomi.

 Asumsi dan pendapat yang berbeda-

beda terhadap persoalan kemiskinan,

bukanlah untuk dijadikan

perdebatan, melainkan mencari

solusi dan lebih serius dalam upaya-

upaya pengentasan kemiskinan di

Indonesia, untuk dapat mewujudkan

kesejahteraan bagi masyarakat sesuaidengan amanat konstitusi.

Tim Redaksi 

Page 12: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 12/100

10   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 13: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 13/100

11INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

”Lalu, bagaimana denganpersoalan kemiskinan dinegara kita? Saya nilai,

dalam perjalanan sembilan tahun

terakhir, program pengentasankemiskinan yang dilakukanpemerintah sudah cukup baik,”katanya kepada MajalahINTEGRITAS  di kantornya, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 18 Desember lalu.

Berdasarkan data statistik, jumlahkemiskinan kita saat ini tinggal 11,36persen. Angka statistik sampai saatini memang masih menjadi bahanperdebatan. Ada yang bilang, angka

itu tidak realistis dan masih jauh dariharapan.

”Kalau bagi kami dari pemerintahan,angka itu sudah bagus, banyakmengalami perubahan dari yangsebelumnya. Intinya, kita janganberpatokan dengan angka 11,36persen. api mari lihat, kemajuan apasaja yang sudah dilakukan pemerintah

Syarifuddin HasanMenteri Koperasi dan UKM

”Angka 11,36 Persen ItuSudah Cukup Bagus Kok”

Kemiskinan itu pasti tetap ada. Bukan hanya di

Indonesia tapi juga di negara maju, seperti Amerika

 Serikat, tetap ada orang miskin. Buktinya, jumlah

kemiskinan di negara itu saat ini mencapai 14 persen

dan jumlah pengangguran mencapai tujuh persen.

Page 14: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 14/100

12   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

sampai saat ini,” tambahnya.

Menurut dia, negara kita pernahmencapai angka kemiskinan 17,6persen pada saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden. ”Beliau

berkomitmen mengurangi angkakemiskinan itu, dan hasilnya lihatsekarang, kekuatan ekonomi kitamulai kuat. ingkat pengangguranmulai berkurang, hanya tinggal 6,25persen. Keberhasilan pemerintahmengurangi jumlah kemiskinanitu, resepnya sederhana saja, cukupmelakukan pembangunan ekonomiyang merata.”

 Artinya, pembangunan ekonomi itu

tidak hanya dilakukan di Ibu Kota Jakarta saja, tetapi merata sampai kedaerah terpencil.

”Saya yakin, jika pembangunan itumerata, perekonomian pasti akantumbuh karena menyerap tenagakerja. Ya, mudah-mudahan sajake depannya kita bisa mengurangi jumlah kemiskinan menjadi 10persen, dengan berkurangnya jumlahpengangguran,” tambahnya.

 Yang jelas, Syarif bersyukur, sebabkrisis perekonomian global yangdialami negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat ternyata tidak terlaluberdampak ke Indonesia.

Untuk mempercepat programpengentasan kemiskinan, sebagaiMenteri Koperasi dan UKM, iaterjun langsung ke bawah menjumpaimasyarakat. Ketika berdialog dengan

masyarakat yang ingin membukausaha, ia langsung memberi bantuankredit usaha rakyat kecil untukpengembangan usaha.

”ahun ini, program kredit usaha keciluntuk rakyat jumlahnya mencapai36 triliun. Pembinaan dan bantuankoperasi di daerah-daerah juga terusmengalami kemajuan,” paparnya.

Dia menjelaskan, pemerintah juga memberi bantuan program jaminan sosial dan kesehatan sertabantuan dana pendidikan. Ada jugapembangunan infrastruktrur jalandi tiap pedesaan. “Dengan adanya

program bantuan ekonomi dan jaminan sosial itu, beban masyarakatkita bisa terbantu dan mereka bisakeluar dari lingkar kemiskinan. Sekalilagi, semua program pemerintah yangdikerjakan saat ini adalah programpembangunan yang prorakyat.”

Syarief tidak mempersoalkan jika adayang mengatakan semua programpemerintah dalam pengentasankemiskinan masih jauh dari harapan.

Baginya, komentar-komentar ituhal yang biasa di negara kita yangdemokratis, atau sudut pandangyang berbeda saja dalam menilaipersoalan. ”Artinya, ketika negarakita banyak mengalami kemajuandalam pembangunan ekonomi, justru mereka masih melihat dari sisiluarnya.”

Memang, masih banyak yangmelakukan praktik kotor, sepertitengkulak, atau ada koperasi yangtidak sehat dalam manajemen. api, justru berbagai kelemahan itu harusdiperbaiki terus.

”Sekali lagi, saya tak mempersoalkanberbagai kritik itu. Kalau kritik dansaran itu ada yang baik, pasti sayatampung, ya kalau kritiknya ada yangtak bagus, ya buat apa saya dengar.Lebih baik, kita terus mengerjakanprogram pembangunan ekonomi kitayang sudah maju. Buktinya, banyakpemimpin negara lain yang memujikeberhasilan perekonimian negarakita,” ucapnya.

Ia tidak bisa menerima jikapemerintahan SBY-Boedionodinilai sebagai pemerintahan yangmenghamba kepada kepentinganpihak asing. ”Sekarang begini saja,

sebenarnya apa sih yang dimaksuddengan ekonomi neolib itu? entu saya jawab dengan sederhana, ekonomiyang semuanya diserahkan ke pasartanpa ada intervensi. Sekarang sayamau menegaskan, kalau memang

benar pemerintah kita itu terkesanneolib, berarti tak ada lagi kebijakansubsidi listrik, bensin, pupuk,koperasi, pendidikan, kesehatan, danmasih banyak lagi.”

Dalam kaitan itu dia memberi contoh jumlah APBN yang mencapai 1.800trilun rupiah lebih. Dana subsidiyang diberikan kepada masyarakatmencapai 333,7 trilun rupiah. ”Jadi,sangat tidak mungkin kalau dikatakan

kebijakan pemerintah kita neolib.Sebab, prinsip ekonomi neolib itupaling benci jika ada program subsidikepada masyarakat, sementara kitalihat sendiri, pemerintah sangatpro kepada program subsidi untukmasyarakat kecil.”

Bagaimana kesiapan pemerintahmenghadapi kebijakan “ASEANCommunity” pada 2015? MenurutSyarief, yang harus dilakukan adalahmenciptakan SDM yang andaldan kreatif. Lalu, secara seriusmengenalkan berbagai kemajuanteknologi kepada generasi mudasupaya mereka tidak kalah bersaing.

”Kalau kita jauh-jauh harimenciptakan SDM yang andal dalambidang koperasi, tentu kita bisabersaing dengan negara lain. Danmasyarakat kita pun tak akan maumenjadi anggota koperasi negaralain kalau koperasi kita sudah kuat,”katanya.

 Andreas/ 

Hendrik/Viktor 

Page 15: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 15/100

13INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Hartono mengingatkan,

bicara soal masalahkemiskinan sebaiknya

dipahami dulu Instruksi Presidententang Percepatan PenanggulanganKemiskinan (2010). Percepatanpenanggulangan kemiskinan ituartinya bukan mengurangi jumlahkemiskinan dengan cara yang kilat.

”Di ujung tahun ini, jumlah

Drs Hartono LarasDirjen PSPK Kemensos

 Tanggulangi Kemiskinan Jangan Asal Hamburkan Uang 

”Wah, saya masih terus bekerja keras untuk

mengurangi jumlah kemiskinan masyarakat Indonesia

dengan kementerian yang terkait,” begitu jawab

Drs Hartono Laras, Dirjen Pemberdayaan Sosial dan

Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial.

Page 16: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 16/100

14   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

kemiskinan 11,37 persen dari totalpenduduk Indonesia. Lalu apa tugaskami dari Kementerian Sosial? entukami bekerja sama dengan pihakkementerian yang terkait, yangdinamakan agenda program ’basis

terpadu’, yang dikelola langsungoleh im Nasional PercepatanPenanggulangan Kemiskinan(MPK), yang koordinasinyalangsung oleh Wakil Presiden,”paparnya.

  Salah satu agenda yang sudahdijalankan adalah program keluargaharapan. MPK mengupayakanmembangun rumah sasaran dari1,516 juta menjadi 2,4 juta bagi

keluarga yang dikategorikan miskin,dimulai sejak 2007 sampai 2014.Ditargetkan tahun depan menjadi 3,4 juta keluarga harapan supaya kondisiekonomi mereka lebih baik.

”Kami juga sedang menggalakanprogram yang terkait jaminankesehatan nasional bagi masyarakatyang terlantar ketika lanjut usia. Laluada program bantuan usaha ekonomikecil untuk masyarakat miskin,

perbaikan rumah tidak layak,” jelasHartono.

  Selain itu, Kemensos juga ditugasimenjalankan program subsidi berasbagi masyarakat berpendapatanrendah, atau program raskin,untuk 15,5 juta keluarga di seluruhIndonesia. Masih banyak programyang sudah dicanangkan darikementerian sosial.

Lantas, berapa anggaran yangdibutuhkan untuk mengentaskankemiskinan? Pada tahun ini anggarandari APBN sebesar Rp 5,6 triliun.Pada 2014, rencananya mendapatdana tambahan sebesar Rp 7,6 triliun,yang semuanya akan diutamakanperluasan untuk program keluargaharapan.

  ugas ini harus segera diselesaikan

karena pemerintah sudahmenargetkan, tahun depan jumlahkemiskinan harus berkurang menjadi8 sampai 10 persen. entu, untukmencapainya harus ada kerja sama,termasuk dengan masyarakat.

”Perlu saya pertegas, untukmencapai target pengurangan jumlah kemiskinan, kami tidakakan menggubris dan juga tidakmau dipengaruhi persoalan politik,”katanya.

  Dia mengakui, dulu kerja samadi kementerian dalam mengurusmasalah kemiskinan memang kurangbaik. Sekarang sudah tidak ada lagi

program yang tumpang-tindih.Dalam kaitan itu, dia berharap

ada sinergitas, sesuai denganUndang-Undang Nomor 13 ahun2011 tentang PenanggulanganKemiskinan.

  Dia menjelaskan, Nusa enggaraimur (N) dan Papua memangkaya sumber daya alam, tetapipenduduknya memprihatinkan.”Untuk itulah, kami prioritaskan

pembangunan ekonomi daninfrastruktur di wilayah itu supayapertumbuhan ekonomi merekaterangkat. Wilayah daerah perbatasannegara, seperti Kalimantan, jugamenjadi prioritas kami.”

 Waspadai Korupsi

  Indonesia dikenal sangat rawanbencana alam. Bukan hanya rentanbencana alam, bencana konfliksosial pun bisa datang setiap waktu.Menyadari hal itu, tim SAR Kemensossetiap saat siap diterjunkan ke berbagai wilayah yang terkena bencana alam.

”Pasca-bencana alamkamilangsung mempersiapkanprogram pemberdayaan ekonomi,” jelas Hartono.

  Dia membenarkan, dana untukpengentasan kemiskinan cukupbesar dan rawan korupsi.

”Untuk itulah, saya selalu berusahamemberikan dana bantuan program

secara selektif, apakah bantuan itulayak atau tidak diberikan. Intinya, jangan asal hamburkan uang dalampengentasan kemiskinan, sebabuang yang dipakai itu uang negara,yang asalnya juga dari masyarakat,”katanya.

Menurut dia, Kemensos juga sudah menyiapkan aturanketat menyangkut penggunaandana. ”ujuannya, supaya mereka

yang diberikan bantuan itu menjadiorang yang siap dan bertanggung jawab dalam menjalankan programyang dijalankan.”

  Hartono menegaskan, masalahkemiskinan di Indonesia sebenarnyatidak sulit diatasi. ”Selama kita bersatu,dan orang-orang yang berpotensialdibidangnya dimanfaatkan, pastipersoalan kemiskinan itu bisaterselesaikan dengan baik. Sebab,

letak geografis negara kita ini sangatstrategis. Negara kita hanya memilikidua musim saja, tak seperti di negaraEropa. Banyak yang mengatakan,negara kita ini sedang berada dalamkesulitan ekonomi. Semua hargapangan sangat mahal. Namun harusdiingat, persoalan ekonomi yangsulit itu bukan hanya dihadapiIndonesia.”

  Dia yakin, kalau kita bekerja sama,Indonesia pasti bangkit menjadinegara yang maju karena bangsa kitasudah teruji sebagai bangsa yangkuat menghadapi segala persoalan.”Intinya, kalau ingin negara kitakeluar dari kubang kemiskinan, kitasemua harus tetap bekerja keras,berjiwa optimistis.”

 Andreas Hutagalung/Viktor 

Page 17: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 17/100

15INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Ceppie K SumadilagaDeputi Kemeneg PP/Bappenas

Mengatasi persoalankemiskinan memang

sudah menjadi salahsatu program utamapemerintah. ”Kemiskinan itu tidakmungkin kita telantarkan begitu saja,tetapi harus diatasi,” kata DeputiBidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan,dan Usaha Kecil dan dan MenengahKementerian Negara PerencanaanPembangunan/Badan PerencanaanPembangunan Nasional di ruangkerjanya, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut dia, program yang sedangdijalankan Bappens saat ini adalahmenggunakan dua pendekatan.”Satu, melalui pendekatan ekonomi.Maksudnya, kami menciptakanketerampilan usaha dan lapangankerja seluasnya dengan hasil yanglayak. Lalu yang kedua, memberikanbantuan progam bantuan langsungtunai (BL) dan bantuan beras miskin(raskin), dan lainnya.”

Ceppie mengakui, programbantuan pengentasan kemiskinanitu berjalan cukup berjalan baik.”Namun ada juga faktor-faktor yangmenghambat di lapangan ketikaproses bantuan itu berjalan.”

  Melihat data Badan Pusat Statistiki(BPS) 2010-2011, memang terlihatada pergerakan.

”Masyarakat miskin yang selama inidibantu program pemerintah perlahan

taraf perekonomiannya berubah baik.api, ada juga yang awalnya tarafekonominya mapan tiba-tiba hancurkarena faktor bencana alam, konfliksosial, atau terlebih lagi, ketikasituasi perekonomian global sedangtidak stabil, sudah tentu bisa terjadigejolak infllasi dalam tiap waktu.Dan dampaknya, perekonomianIndonesia bisa terpuruk,” paparnya.

  Beberapa pengamat ekonomi

mengatakan, di ujung tahunini tingkat kemiskinan semakinmeningkat karena ada faktor daridampak kenaikan bahan bakarminyak maupun krisis ekonomiglobal. Untuk itulah, di tengahancaman krisis ekonomi global yangmelanda Amerika Serikat dan dikawasan Eropa, pemerintah membuatagenda program ekonomi kreatif bagimasyarakat kecil.

”Saya pikir, dampak daripemberdayaan ekmpak kenaikanonomi kreatif itu baik sekali untukmengantisipasi datangnya krisis globalke negri kita. Apalagi, pemerintahsudah mempunyai target akanmenaikkan pertumbuhan ekonomimenjadi 7,3 persen. Saya rasa, halitu menjadi tantangan yang harusdikerjakan,” tambah Ceppie.

”Sikap Egoistis ItuPenghambat Pengentasan

Kemiskinan”

Page 18: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 18/100

16   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

  Untuk mencapai target itu,Bappenas sudah mempersiapkanprogram Masterplan PercepatanPengurangan Kemiskinan Indonesia(MP3KI). Dalam program itu,semua unsur kementerian dilibatkan,

termasuk perusahaan BUMN.Berdasarkan hasil penelitian, terutamadi Pulau Jawa, kantong-kantongkemiskinan bukan hanya teradapat dikota besar, seperti Jakarta, Bandung,Semarang, dan Surabaya, tetapi jugabanyak terdapat di daerah pinggiran,dan salah satu faktor kemiskinanadalah infrastruktur jalan masihminim sehingga pertumbuhan di wilayah kantong kemiskinan sulittumbuh.

”Kami sadar, selama ini dalamprogram pengentasan kemiskinan jalan masing-masing ditiapkementerian. Makanya, sikapegoistis itu sudah kami hilangkankarena sikap egoistis sebenarnyapenghambat program pengentasankemiskinan. Contohnya, kami lebihmengutamakan pembangunaninfrastruktur di desa, seperti jalan danirigasi, lalu memberikan pelatihandan pemberdayaan petani, dan masihbanyak lainnya,” ujarnya.

Menurut dia, orientasipembangunan di wilayah pedesaanitu sangat bagus. Sebab, desa itusumber kekuatan ekonomi yangsangat dahsyat jika dikelola denganbaik. Kultur masyarakat Indonesiatidak seperti masyarakat negara lain.Masyarakat kita pada umumnya

senang berkumpul dalam keluargabesar, seperti filosofi orang Jawa,mangan ora mangan asal ngumpul .Namun, karena sekarang kondisipertanian kita jarang diperhatikan,masyarakat kita banyak yangmeninggalkan desa, merantau ke kotabesar maupun menjadi KI/KW.

”ujuan mereka memang untuk

mengadu nasib, agar kehidupanmereka menjadi lebih baik. Nah,kalau dari sekarang kita sudah seriusmemperhatikan pembangunan desa,saya pikir jumlah KI/KW perlahanberkurang. Mereka kembali memilih

menjadi petani lagi, dan mengolahkembali lahan pertanian,” jelasnya.

  Ketika ditanya mengenai kesiapanIndonesia menghadapai era  ASEANFree Trade Area   (AFA) pada 2015,Ceppy mengatakan, sebenarnyanegara kita belum siap menghadapiera itu. Sebab, bangsa kita selalutidak mempersiapkan diri sejak awal.Padahal, negara ASEAN yang lainnya, jauh-jauh hari sudah mempersiapkandiri.

Dalam kaitan itu dia berharap,program MP3KI itu bisa berjalan baik

kedepannya, dan tiap kementerianmenjalankan program pengentasankemiskinan berjalan masing-masih,namun harus saling bekerja sama.

  Ceppie menegaskan, sebaiknyaera reformasi ini kita tidak usah lagimemperbanyak perdebatan yangmembuang energi. Lebih baik banyakbekerja sambil menguatkan kualitas

pelayanan kepada masyarakat supayaperubahan itu lebih cepat terjadi.Sebenarnya, SDM kita sudah sangatbanyak. Hanya saja, setiap programpembangunan yang sudah ada seringtidak berjalan baik karena tak ada

koordinasi yang baik.

  Pada masa Orde Baru, PresidenSoeharto membuat kebijakanpembangunan dalam bentuk instuksipresiden (iInpres). Semua kementerianatau birokrasi dari atas sampai bawahharus menjalankan instruksi tersebut. Apalagi, pada masa itu ada GBHN.Namun, setelah reformasi situasinyaberubah.

”Kami sering mengalami kesulitankomunikasi dan benturan kebijakanantara pemerintah pusat dan daerah,sehingga rencana pembangunanyang sudah direncanakan sejak awalsering tertunda. etapi, persoalanyang sering terjadi itu perlahanmulai bisa teratasi. Saat ini, kamisudah menjalankan program kerjasama dalam format pelatihan kepadapejabat daerah di seluruh Indonesia,”paparnya.

Dalam pelatihan itu peserta dilatihcara membuat format pembangunan,dari perencanaan keuangan sampaiprogram monitoring pembangunan. Agenda itu sudah berjalan baikbeberapa tahun ini dan para pejabatdaerah semakin banyak yangberminat. Disinggung soalpenyelenggaran pemilihan langsungkepala daerah, yakni mengenai perlu-tidaknya pemilukada dievaluasi, diamenjawab, “Perlu. Sebab, pemilukadamenghabiskan uang negara.Sementara, biaya pembangunanekonomi dalam rangka pengentasankemiskinan masih banyak yangkekurangan dana.”

 Andreas Hutagalung 

 

”Kami sadar, selama

ini dalam program

 pengentasan kemiskinan

 jalan masing-masing

ditiap kementerian.

Makanya, sikap egoistis

itu sudah kami hilangkankarena sikap egoistis

 sebenarnya penghambat

 program pengentasan

kemiskinan.

Page 19: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 19/100

17INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

  ”Saya pikir, data BPS itu berbeda

dengan fakta yang terjadi. Coba lihat,

tahun 2004 pemerintah mengeluarkan

pernyataan, jumlah kemiskinan 16,6

persen. Setelah 10 tahun kemudian,

angka kemiskinan di Indonesia saat

ini sekitar 12 persen. Kesimpulannya,

angka kemiskinan kita saat ini turun

sekitar empat persen. Nah, yang

menjadi pertanyaan saya, apa benar

selama 10 tahun angka kemiskinan di

Indonesia turun sekitar empat persen?

Saya belum yakin,” kata Hendri

Mengentaskan Kemiskinan,Pemerintah Baru Kampanye

Hendri Saparini Ph.DPengamat Ekonomi dari CORE-Indonesia

  Dalam mengentaskan kemiskinan,

 selama ini pemerintah hanya sibuk

berkampanye. Misalnya, menyampaikan

data Badan Pusat Statistik tentang angka

kemiskinan kepada masyarakat.

Page 20: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 20/100

18   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

Saparini Ph.D, pengamat ekonomi

dari Center of Reform on Economics

(CORE-Indonesia), kepada Majalah

INEGRIAS di Jakarta.

  Saparini berpendapat, angka

kemiskinan yang berkurang sekitarempat persen itu janggal. Sebab,

anggaran negara (APBN) yang

dikeluarkan pemerintah tiap tahun

naik di atas 100 triliun.

”Nah, kalau saja tiap tahunnya

 APBN dari 380 triliun menjadi

1.800 triliun lebih, kemudian

anggaran pengentasan kemiskinan

lebih dari 100 triliun, nyatanya

angka kemiskinan tidak signifikanturun. Padahal, untuk menghitung

pengurangan angka kemiskinan itu

bisa memakai dua data. Yakni, melalui

data referensi dan comparative study,”

katanya.

  Dalam konteks itu, ia

menganjurkan pemerintah hendaknya

belajar dari Vietnam. Negara tersebut

bukan lagi melakukan program

pengurangan kemiskinan, tetapimemangkas kemiskinan. Begitu juga

dengan Cina. Pada 1985 angka

kemiskinan di negara itu sekitar 65

persen, tetapi pada 2007 hanya tujuh

persen. ”Nah, kalau keadaannya

seperti ini, siapa yang disalahkan?”.

  Selama ini ada kesalahan paradigma

dalam mengatasi kemiskinan.

Pemerintah tidak pernah memisahkan

program pengentasan kemiskinandan program pertumbuhan ekonomi.

 Justru, pemerintah saat ini lebih

mengutamakan program pengentasan

kemiskinan yang sifatnya normatif,

seperti pembagian beras rakyat miskin

(raskin) dan bantuan langsung tunai

(BL).

  Pada 2005 pemerintah membuat

program raskin yang diberikan

kepada sekitar 19,5 juta keluarga dan

katanya jumlahnya sudah dikurangi

sekitar 18 juta orang. Setelah berapa

tahun berlalu, orang yang dibantu

dengan program raskin masih banyak

yang tidak mampu membeli beras.

”Bisa saya simpulkan, program

pengurangan kemiskinan masih jauh

dari harapan,” tambah Saparini.

Menurut dia, sudah waktunya

pemerintah melibatkan orang

miskin dalam program pertumbuhan

ekonomi dengan memberikan

mereka keterampilan dan subsididalam pengembangan usaha kecil

supaya terjadi pemangkasan jumlah

kemiskinan. ”Sebab, pertumbuhan

ekonomi kita yang terjadi sekarang

ini hanya melahirkan kesenjangan

kelas, orang kaya semakin kaya dan

yang miskin semakin sulit keluar dari

kubang kemiskinan.”

  Berbeda dari negara Cina,

pemerintahnya memiliki programdua kali dalam lima tahun, yaitu

fokus dalam pertanian. Mereka

sadar, orang miskin yang terbanyak

ada di pedesaan. Para petani Cina

pun diberikan subsidi pupuk, benih

padi, alat teknologi pertanian, sampai

subsidi listrik.

  ”Sehingga kita bisa melihat,

selama 10 tahun perekonomian Cina

sangat maju, salah satunya dari hasilpertanian. Jangan salah menilai,

 jumlah petani di Cina masih sekitar

60 persen. Status ekonomi petaninya

pun sudah menjadi kelompok kelas

menengah. Mereka jugalah yang

saat ini melakukan ekspor hasil

pertaniannya sampai ke seluruh

dunia,” tambahnya.

Sangat berbeda dengan di

Indonesia, yang awalnya ada sekitar

40 persen, kini semakin berkurang

 jumlahnya. Orang malas menjadi

petani karena nasib tidak pernah

diperhatikan pemerintah, dan justru

produk impor pertanian membanjiri

negeri ini.

”Berbeda dengan sektor industri,

seperti otomotif. Justru saat ini

pemerintah lebih memperhatikan

subsidi perkembangan sektor

otomotif, padahal negara kita salah

satu negara pertanian,” tandasnya.

Kurang Sinergitas

  Kinerja tiap kementerian terkait

pengentasan kemiskinan kurang

bersinergitas, seperti Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian,

Bappenas, Kementerian Sosial,

Kementerian Pertanian, dan

Kementerian Perdagangan.

Menurut Saparini, jika

Kementerian Pertanian sedang

menggalakkan program swasembadapangan, seharusnya Kementerian

Perdagangan ikut mendukung.

Nyatanya kementerian sibuk

menjalankan programnya masing-

masing, atau tumpang-tindih. Sudah

banyak instruksi presiden tentang

mengatasi masalah kemiskinan tapi

dijalankan setengah hati.

  Pada zaman Orde Baru pemerintah

fokus mewujudkan programpembangunan yang dilakukan tiap

lima tahun sekali, melalu Garis-garis

Besar Haluan Negara (GBHN).

Ketika Presiden Soeharto sangat fokus

i dalam program pertanian sehingga

Indonesia mengalami masa kejayaan

swasembada pangan dan banyak

dipuji negara lain. Kini, program

Page 21: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 21/100

19INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

pembangunan pemerintah ditetapkan

melalui Rancangan Pembangunan

 Jangka Menengah (RPJM).

  ”Justru program kementerian

tidak bersinergi. Bisa saya simpulkan,

selama ini pemerintah belum fokusdalam satu strategi pembangunan.

Makanya kita bingung, entah mau jadi

negara apa ke depannya,” ujarnya.

Saparini mengatakan, Tailand

sangat fokus berswasembada

pangan. Begitu juga Cina,

saat ini pemerintahnya sedang

mencanangkan negara yang

berbasiskan manufaktur industri

elektronik karena kondisi pertanianmereka sudah kuat. Sementara, kalau

kita bicara strategi pembangunan

Indonesia, selama 10 tahun ini, tentu

kita bingung menjawabnya. Disebut

negara pertanian, kondisi petaninya

memprihatinkan, disebut negara

industri, kita belum mampu bersaing

dalam teknologi industri dari negara

luar.

  ”Sulit memang mendongkrakperekonomian negara kita yang masih

terpuruk. Sebab, sampai saat ini saja

negara kita masih digempur oleh

beragam produk barang impor yang

harganya murah, seperti dari Cina.

Sementara kita belum bisa bersaing,

dan kita masih mengekspor bahan

mentah. Kalaupun produksi bahan

mentah itu diproduksi di Indonesia,

biayanya sangat mahal,” katanya.

Beragam persoalan ekonomi itu

tentu harus diselesaikan. Kalau tidak

diselesaikan, tentu negara kita tak

punya arah pembangunan yang jelas.

Belum lagi, kebijakan perdagangan

bebas atau ASEAN Free rade Area

(AFA) yang akan diterapkan pada

2015 di wilayah ASEAN.

”Karena era perdagangan di era

 AFA itu sangat bebas, saya pikir kalau

pemerintah tidak siap bersaing dalam

kebijakan AFA, perekonomian

kita bisa semakin terpuruk. Apalagi,

masyarakat kita masih dikategorikan

pra sejahtera, tentu belum bisa

bersaing seperti negara Singapura,”

 jelas Saparini.

Dia yakin, kalau perekonomian

kita dikelola baik, Indonesia menjadi

negara terkuat di dunia dengan

peringkat ketujuh karena ditopang

oleh sumber daya alam yang sangat

kaya. ”ak ada istilah negara yang

bangkrut.”

  Dalam konteks itu ia

mempertanyakan Gerakan Ekonomi

Syariah yang diresmikan Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono

di Jakarta, sebagai gerakan

perekonomian alternatif. Gerakan

Ekonomi Syariah itu bagus. Namun

kalau pemerintah tidak punya konsep

yang jelas dalam program itu, tentu

banyak manfaatnya.

  Konsep ekonomi syariah tidak

hanya bergerak pada sektor bank

syariah, atau asuransi syariah. Yang

paling konkret adalah memberikan

subsidi untuk usaha masyarakat

dalam bentuk UKM. Ada potensi

pasar halal dalam agenda ekonomi

syariah. Namun, agenda pasar halal

itu justru dikuasai oleh Tailand

dan sebentar lagi Malaysia. Apakah

Presiden SBY sudah berpikir bahwakonsep ekonomi syariah itu sudah

menjalankan agenda pengelolaan

sumber daya alam? Karena, faktanya

sumber daya alam kita saat ini justru

lebih banyak dikuasai oleh asing.

  Dia mengingatkan, kalau

pemerintah memahami konsep

ekonomi syariah sekadar konsep bank

syariah, tentu kurang ada manfaatnya,

apalagi infrastruktur pembangunan

kita pun masih belum terbangun

dengan baik. ”Sebaiknya pemerintah

 jangan menjalankan konsep ekonomi

syariah sekadar ikut-ikutan saja.

 Justru, negara yang bukan mayoritas

muslim, seperti Inggris, berhasil

menjalankan konsep ekonomi syariah

karena mereka sebelum menjalankan

ekonomi syariah jauh-jauh hari sudah

mempersiapkan konsepnya sebaik

mungkin.”

  Jika negara ini ingin maju dalam

perekonomian yang berdaulat,

pemerintah harus berani melawan

kebijakan ekonomi liberal yang

dilakukan pihak asing. Fakta yang

terjadi, sejak adanya Undang-Undang

Penanaman Modal Asing, hampir 80

persen aset kekayaan alam kita sudah

dikuasai oleh asing.

Dan hal itu sangat merugikan

perekonomian bangsa kita. Sudah

 waktunya kita kembali dalam

konsep perekonomian rakyat yangberlandaskan Pancasila yang merujuk

UUD 1945. Sebab, di dalam UUD

1945 tegas diatur soal perekonomian

dan kesejahteraan rakyat, saling

berkaitan,yakni Pasal 33, Pasal 34,

Pasal 31, Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal

23. Keenam pasal itu bersinergi dan

tidak bisa dipisah-pisahkan.

”Contohnya, saat ini masih ada

57 juta rakyat Indonesia yang masihdalam kategori pengangguran, maka

pemerintah harus bertanggung jawab

untuk memberikan mereka lapangan

kerja, dan pendidikan yang layak,”

 jelas Saparini.

 Andreas Hutagalung/Viktor  

Page 22: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 22/100

20   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

 W orld rade Organization(WO) mengumumkandisepakatinya Paket Bali

oleh 160 negara anggota pada 7Desember 2013. Setelah terjadinyaskandal politik tukar-guling (trade-off  )untuk menyelesaikan dua isu, yakniPerjanjian Fasilitasi Perdagangan

(Trade Facilitation) dan ProposalPublic Stockholding for Food Security  dalam Perjanjian Pertanian.

Perjanjian perdagangan internasional WO yang dituangkan dalamkebijakan pemerintah, melaluiregulasi nasional serta turunannya,bertubrukan langsung dengankebijakan hajat hidup orang banyak.Kebijakan itu berbenturan denganindustri pertanian, industri kecildan menengah, perdagangan secaraumum, sektor lingkungan danhutan.

Salamuddin Daeng, peneliti IGJ,mengakui, sulit membuktikanapakah perjanjian WO yang telahditandatangani oleh pemerintah ituakan berdampak pada kemiskinanatau tidak. Kendati sukar dibuktikan,perjanjian WO yang diturunkan

melalui kebijakan nasional itu, jelassekali terpampang aspek yang diaturbegitu luas. Diantaranya, perjanjian WO mengatur subsidi pertanian,membuka kran impor, penegakkanintelektual properti di bidangpertanian dan perjanjian di bidang jasa.

Pada sektor pertanian, misalnya,akibat perjanjian WO, aksesmasyarakat (petani) kepada barangsemakin berkurang dan aksesterhadap perlindungan produkpetani lokal melemah gara-gara hargabarang impor pertanian yang murahmenghantam produk pertanianlokal.

Faktor-faktor ini yang kelakmenjauhkan petani dari tingkat

pendapatan yang layak. Lalu,pemerintah tidak lagi mendukungsubsidi bagi petani. Penjualan punsemakin menurun sebagai akibat daripendapatan yang rendah. Sementara,biaya produksi mahal berakibat padapendapatan (income ) menurun.erakhir, berpengaruh pada indikatorkemiskinan yakni tingkat pengeluarandan keseimbangan kemampuan

berbelanja ( purchasing power parity ).

”Itu akibat langsung dari perjanjian WO,” kata Daeng.

Menurut dia, kini ada kecenderunganmeningkatnya harga minyak di tingkatglobal dan nilai dolar. Situasi ini akanmempengaruhi setiap negara untuk

memenuhi kebutuhannya. Misalnya,kenaikan harga kebutuhan pokoksecara otomatis akan mempengaruhidaya beli masyarakat. Kemudian,diikuti kelangkaan barang yangmenyebabkan masyarakat akan sulitmemperoleh barang. ”Sumber-sumbermasyarakat untuk mendapatkanpendatapan juga semakin hilang.”

Berdasarkan data BPS 2006-2010,terjadi penurunan signifikan dalam

 jumlah pabrik industri, yang tentusaja akan menyebabkan hilangnyalapangan pekerjaan. Sementara,di bidang pertanian masih sulitterbaca. api ada beberapa data yangmenggambarkan, seperti di Surabaya(Jawa imur), jumlah petaniberkurang setiap tahunnya. Petani ituakan hilang kalau ada transformasiindustri.

Perdagangan Defsit,

Kok Angka Kemiskinan Turun

Salamuddin DaengPeneliti IGJ (Indonesians for Global Justice)

Indonesia bergelimang dengan sumber daya alam.

Ketersediaan pertambangan berupa mineral, biji besi,

dan sektor energi berada diurutan teratas seperti,

batubara, gas, minyak, dan panas bumi. Oleh sebab

itu, tidak pantas jika negara ini menjadi miskin.

Page 23: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 23/100

21INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Data statistik tersebut mengartikanbahwa hidup itu semakin sulit yangdiakibatkan oleh harga semakin tinggi,kelangkaan barang terjadi dimana-mana dan industri pabrik bangkrut. Anehnya, angka kemiskinan turun

yang justru bertentangan denganfakta-fakta seperti terjadi krisis pangandimana-mana, krisis lahan pertanianyang signifikan, bangkrutnya industrinasional dan membludaknya sumberpangan impor.

”Semua fakta itu berbicara banyaktentang kemiskinan di Indonesia,”tegas dia.

Dulu, pemerintah saban hari berkoar

tentang surplus perdagangan.api kini yang terjadi Indonesiamengalami banjir barang impor dandefisit perdagangan. Pemerintahtidak bisa lagi membantah adanyadefisit perdagangan yang cukup besar.Semua produk nasional terkapar.Contohnya, industri pangan.

Kondisi sekarang, tingginya impor,harga, biaya pendidikan, biayakesehatan, dan basis produksimenyebabkan hancurnya pertaniandan pangan. Juga, industri hancurdengan berkurangnya pabrik yangdisebabkan, antara lain, karenaketidakpastian soal pungutan pajak.

”Makanya, agak ganjil manakalaperdagangan defisit kok angkakemiskinan bisa turun?” tambahDaeng.

Neraca internasional tidak bisadibohongi dimana tercatat neraca

perdagangan Indonesia mengalamidefisit. Pun, neraca pembayaran defisitoleh karena uang yang dikeluarkanpemerintah digunakan untukpembayaran cicilan utang dan bungapokok. Kondisi APBN juga semakinmembengkak. Ini berimplikasikepada nilai tukar rupiah terhadapdolar, yang juga mempengaruhi duahal, yaitu harga pangan dan energi

yang kini kebanyakan diimpor.

Parahnya, pemerintah menanggulangidefisit tersebut dengan caramelipatgandakan utang. Ini berartipemerintah mencoba menyelesaikan

masalah dengan masalah. Pembayaranutang negara diatasi dengan menyedotutang jangka pendek yang padaakhirnya akan menjadi beban makro-ekonomi.

Daeng tidak sependapat denganadanya anggapan bahwa utangIndonesia dianggap aman denganmenghitung pada sisi perbandinganPDB ( product domestic bruto).Padahal, mereka lupa menghitung

perbandingan PDB itu sama denganmenghitung angin. Kontribusiterbesar PDB itu berasal dariperusahaan asing. ”Jadi, menghitungPDB itu sama saja menghitung anginoleh karena yang dihitung perusahaanasing juga.”

Utang tidak bisa dibandingkandengan PDB. Negara maju seperti Amerika dan Jepang mempunyaipiutang. Berbeda dengan Indonesia

yang tidak punya piutang tapi banyakutang. Dan pemerintah ujung-ujungmembebankan utang kepada rakyatmelalui peningkatan pajak.

Dia memaparkan, tahun ini PresidenSusilo Bambang Yudhoyonomencetak surat utang senilai 300triliun untuk APBN. Celakanya,surat utang itu diterbitkan dandimanfaatkan sebagian besar untukmenggaji aparatur pemerintah. ”Itukan bahaya sekali. Negara maju jikaberutang biasanya dalam rangkamembangun industri. api Indonesiaberutang untuk membayar birokrasiyang korup.”

 Jika keadaan itu yang terjadi, makake depan beban Indonesia semakinberat karena diwarisi oleh utang yangbegitu besar, beban defisit anggarandan beban defisit transaksi barang

 jasa. Pemerintah semakin rentanterkena krisis.

Ketika pemerintah menyebut angkakemiskinan mencapai delapan persenatau sekitar 30 juta jiwa dengan wajah

ceria, menurut dia, itu tidak pantas.Disisi lain, indikator mengukurkemiskinan dianggap menyesatkan.Mengapa? Pasalnya, kemiskinan itudiukur dari tingkat pengeluaran,bukan tingkat pendatapan danpekerjaan. Sementara pengeluaran itubisa dihitung dari mana-mana, mulaidari utang, bantuan sosial, bantuanlangsung tunai dan bantuan langsungsementara masyarakat.

ingkat pengeluaran yang dijadikanindikator kemiskinan itu sangatrendah dan tidak tidak manusiawisekali, yakni keseimbangankemampuan berbelanja ( purchasing power parity ) adalah satu dolar yangsetara dengan 6.500 rupiah. Apabilaindikatornya dinaikkan menjadi duadolar maka jumlah orang miskin diIndonesia meningkat menjadi 150-220 juta jiwa.

Indonesia bergelimang dengansumber daya alam. Ketersediaanpertambangan berupa mineral danbiji besi berada pada urutan ke-1 s/d10. Demikian halnya di sektor energiyang berada diurutan teratas seperti,batubara, gas, minyak, dan panasbumi. Oleh sebab itu, tidak pantas jika negara ini menjadi miskin.

”Persoalannya adalah kita bodohdan gagal dalam meletakkan dasar-dasar dalam pembangunan ekonomisendiri dan terombang-ambingdalam persaingan internasional,” jelasDaeng.

VICTOR/ANDREAS 

Page 24: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 24/100

22   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

LAPORAN UTAMA

  Indonesia merupakan negara yangkaya akan sumber daya alamnya.Mulai dari makan segar-segar sampaiuranium bahan pembuat bom ada diIndonesia. Akan tetapi , kemiskianmerupakan gambaran secara umumyang didapati di masyarakat.

Bedenikta Putri Sitepu, calonanggota Dewan Perwakilan Daerah(DPD) dari Sumatera Utara (Sumut),mengatakan, persoalan kemiskinandisebabkan asumsi tingkatkemiskinan yang berbeda-beda. Bilamerujuk kepada asumsi pemerintahberdasarkan data Badan PusatStatistik, masyarakat Indonesia secaraumum tidak miskin. Sedangkan bila

merujuk kepada data World Bank,Indonesia merupakan negara miskin.

  Di situlah letak persoalankemiskinan di Indonesia. Datakemiskinan yang berasal dari BPSmerupakan data dari penelitian

yang dilakukan sekali dalam limatahun. Asumsi kebutuhan limatahun sebelumnya berbeda dengankebutuhan sekarang ini.

“Harga kebutuhan pokok padasaat lima tahun yang lalu tidak samadengan harga sekarang ini,” ujarnya.

  Kemudian, paramater kebutuhanmasyarakat yang tidak tergolong

”Bisa Makan Saja,

Bukan Berarti Tidak Miskin”

Dr Badikenita Putri Sitepu, SE., M.SiCalon Anggota DPD dari Sumut 

miskin, sangat jelas berbeda denganparamater yang dikeluarkan oleh WorldBank. Di Indonesia, warga yang takmampu memenuhi kebutuhan 2.100kilokalori per hari, serta kebutuhandasar minimal untuk nonmakananRp 212.000 per bulan, masuk

kategori miskin. Dengan memakaikategori ini, jumlah pendudukmiskin di Indonesia 34,96 juta jiwa.Sedangkan bila menggunakan acuan World Bank, hampir separuh jumlahpenduduk Indonesia masuk kategorimiskin. Acuan yang digunakanadalah kemampuan penduduk untukmembelanjakan US$ 2 per hari.

  Putri berpendapat, parameter yangdigunakan untuk kategori miskin

sangat rendah. Jika angka kemiskinandi Indonesia tinggi, maka pemerintahdianggap gagal. Jadi, survei ekonomipenduduk yang dilakukan olehpemerintah itu tidak lebih darisebuah pencitraan. Yang perlusebenarnya dijawab oleh pemerintahsaat ini adalah Apakah dengan tingkatpendapatan penduduk sekarang ini,bisa memenuhi tingkat kebutuhangizi penduduk itu sendiri?

  “Oleh karena itu, persoalankemiskinan itu akan bisa teratasi, jika pemerintah sendiri menetapkanasumsi penduduk tidak miskin itubukan hanya bisa makan, tetapi lebihkepada memenuhi kesejahteraanpenduduk itu sendiri,” ujarnya. ■

Ian/Victor/Jon

Page 25: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 25/100

23INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

SOROTAN

  Di Jember, Jawa Timur, ada calegyang pekerjaanya juru parkir. Namanya

Hery Susanto. Lelaki berusia 45 tahun ini

sehari-hari mencari makan sebagai juru

parkir di Desa Tegal Rejo, Kecamatan

Mayang, Jember. Sudah delapan tahun

lebih Hery berprofesi sebagai juru

parkir di Dinas Perhubungan Jember.

  Hery nekat maju sebagai caleg

untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Jember dari Partai Keadilan

dan Persatuan Indonesia (PKPI). Alasan

Hery menjadi caleg sederhana danklise: ingin memperjuangkan nasib

rakyat, terutama juru parkir di Jember.

Hery mengaku dak bermain-main

dan akan berusaha seopmal mungkin

untuk memperjuangkan aspirasi rakyat

kecil, jika benar-benar terpilih menjadiwakil rakyat.

  “Saya ini rakyat kecil, tahu apa

yang dirasakan rakyat sehari- hari.

Bagaimana susahnya mencari makan,

untuk kebutuhan lainnya juga,”

ucap pria yang sehari-hari sejak pagi

mengatur kendaraan roda dua dan

empat di Jalan Trunojoyo, Jember, itu.

  Sehari-hari ia berjalan lebih kurang

30 kilometer karena dia berpindah-

pindah lokasi parkir. Dalam kesempatanseper itu Hery menanyai warga

tentang keluhan-keluhan masyarakat

dan mencatatnya dalam sebuah buku,

sekaligus memperkenalkan dirinya

sebagai caleg.

  “Saya dak punya duit, saya

dak punya m sukses, saya hanya

punya modal kepercayaan kepada

masyarakat,” ujarnya.

  Hery memanfaatkan waktu

luangnya setelah menjadi juru parkir

untuk melakukan sosialisasi kepada

masyarakat. “Saya datangi satu persaturumahnya, saya ajak dialog langsung

rakyat. Kalau mereka mau berjuang

dengan saya, ayo ikut saya bersama-

sama di pemilu legislaf mendatang.”

Ia menantang seluruh caleg di

Jember, khususnya di Daerah Pemilihan

III, untuk bertarung secara adil, dak

bermain kotor dengan membagi-

bagikan uang. “Ayo kita bertarung

secara sehat, kita bersaing untuk

mendapatkan simpa rakyat.”

Ketua DPC PKPI Jember Tutuk

Kurnia Wahyuningtyas membenarkan,

salah satu calegnya adalah seorang juru

parkir.

  “Di partai kami, dak ada yang

membedakan antara status sosial

caleg. Jadi dak harus banyak duit, yang

penng caleg benar-benar dipercaya

masyarakat,” katanya.

  Jumlah caleg PKPI di Jember 41

orang. Yang terjaring sebagai caleg,selain seorang juru parkir tadi, ada juga

tokoh maasyarakat, mantan kades, dan

pengusaha.

  Di Sukoharjo, Jawa Tengah, seorang

kernet atau kondektur bus juga menjadi

caleg. Pria yang bernama Ismanta itu

adalah warga Perumahan Johor Baru,

Sukoharjo.

  Lelaki berusia 50 tahun ini adalah

kernet bus jurusan Solo-Purwantoro.

Mengapa dia juga kebelet  jadi caleg?

Lagi-lagi jawabannya klise. Ismantamerasa terpanggil untuk membangun

daerah yang terpencil dan seap

hari ia lintasi kala bekerja, terutama

sepanjang jalur antara Solo-Wonogiri-

Gunungkidul.

  Ia mendaarkan diri serta mendapat

nomor urut 8 untuk Dapil IV, Gunung

Kidul, DIY. Ia memilih Partai Nasional

Demokrat sebagai kendaraan poliknya

Pemilu 2014 Banyak

Caleg Nekat dengan

Alasan Basi

Pemilu 2014 bakal diramaikan tukang parkir, tukang

bakso, tukang koran, dan kondektur. Mereka merasa

 pantas jadi wakil rakyat, dengan alasan yang sudah

basi.

ANTARA/Sepanda Perdana

Page 26: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 26/100

24   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

SOROTAN

menuju kursi DPRD.

  “Saya berangkat dengan tangan

kosong, dak ada dana sepeser pun

untuk persiapan kampanye. Saya hanya

ingin mencoba mewujudkan cita-

cita saya untuk membangun daerah

terpencil dan meningkatkan pariwisata,”tutur Ismanta, 25 November 2013.

  Baginya dana bukan penghalang.

”Saya justru mengajak orang-orang

yang dak berduit untuk percaya diri

dan jangan takut untuk melangkah

maju.”

Niat menjadi caleg, kata Ismanta,

 juga terdorong melihat banyaknya kasus

korupsi di pemerintahan ditambah lagi

banyak daerah pedesaan yang ternggal

dan kondisinya memprihankan.

  Di Kota Medan, Sumatera Utara,

tersebutlah seorang tukang bakso

bernama Chairul Amri Zega. Warga

Kelurahan Kota Maksum, Kecamatan

Medan Kota, itu nekat maju sebagai

caleg hanya bermodalkan keyakinan.

  “Saya dak punya uang, saya

hanya berkeyakinan dan berjanji

akan memperbaiki kesejahteraan

masyarakat,” kata Chairul, Kamis 5

Desember lalu.

  Akrab disapa Pak Oboy, lelaki ini

berjulaan bakso keliling kampung serta

di warung kecil di depan rumahnya.

Chairul yang menjadi pedagang

bakso sejak lulus SMA menyadari

sulit bersaing dengan caleg lain

yang memiliki kekuatan nansial dan

fasilitas. Tapi dia mengaku memiliki trik

khusus untuk menarik simpa pemilih.

  “Saya membagi-bagikan kartu nama

kepada para pembeli bakso di warung

saya. Itu cara saya bersosialisasi,”katanya.

  Ia pengurus Partai Persatuan

Pembangunan (PPP) ngkat

kecamatan.

“Jika kelak terpilih sebagai anggota

legislaf kota saya berjanji akan

mensejahterakan kehidupan warga

yang dak mampu, khususnya nasib

para pedagang,” kata Chairul yang

mendapat nomor urut 2 Kota Medan.

Mochammad Soleh, seorang tukang

koran di Surabaya, Jawa Timur, juga

nekat maju mencalonkan diri sebagai

caleg. Soleh, yang maju sebagai calon

anggota DPRD Kota Surabaya, bercita-cita memperbaiki keadaan bangsa,

termasuk kota tercinta Surabaya.

  Dia mengakui dak memiliki

modal uang. “Saya berinteraksi dan

mengenalkan diri kepada warga

lewat warung yang saya punya, jadi

dak perlu uang besar,” kata Soleh, 3

Desember lalu.

  Selain menjadi loper koran, ia juga

mempunyai warung kopi di depan

rumahnya. Seap hari ia menjajakankoran ke pengguna jalan di kawasan

Jalan Manyar, Surabaya.

“Saya sudah 25 tahun jadi pedagang

koran,” kata bapak satu anak itu.

  Setelah berjualan koran, Soleh

langsung membantu istrinya membuka

warung kopi. Di warung itu juga

terpampang wajah Soleh sebagai ajang

kampanye dirinya. “ S a y a

mengenal betul ar hidup bagi

masyarakat kalangan bawah. Selama inidak ada perubahan bagi masyarakat

kalangan bawah. Saya didorong oleh

teman-teman untuk maju, makanya

saya punya tekad untuk memperbaiki

keadaan,” ujar Soleh.

  Di Bekasi, Jawa Barat, ada seorang

tukang ojek yang bermimpi menjadi

anggota wakil rakyat. Namanya

Sulaeman, sehari-hari mangkal di

depan sebuah pusat perbelanjaan di

Jalan Raya Ahmad Yani, Bekasi.

  Penghasilan pas-pasan dakmembuat pria yang sudah lebih dari

sepuluh tahun menhjadi tukang ojek

itu untuk bertarung di kancah polik

praks. Dengan bekal ijazah diploma

ga Jurusan Manajemen Informaka

di sebuah perguruan nggi swasta,

pria yang akrab disapa dengan nama

Sule itu maju sebagai Caleg DPRD

Bekasi dari Partai Bulan Bintang

(PBB) dan mendapat nomor urut 8,

Daerah Pemilihan (Dapil 2) Kecamatan

Muska Jaya, Rawa Lumbu, dan Bantar

Gebang.

  “Saya dak memiliki uang, saya

hanya bermodal keyakinan saja.

Sebab Allah yang berkuasa. Jika Allahberkehendak,kunfayakun, tukang ojek

 juga bisa jadi caleg,” ujar Sulaeman.

  Ayah dua orang anak ini pun

berupaya memperkenalkan dirinya

kepada para penumpang ojek, dengan

membagi-bagikan sker dan kartu

nama caleg miliknya yang seadanya.

Warga kayu Ringin, Bekasi Selatan itu

mengaku maju sebagai caleg karena

merasa sangat prihan melihat orang

miskin.

Untuk persiapan pencalegannya,

Sulaeman sudah menghabiskan uang

sebesar satu juta rupiah, Rp 50 ribu

untuk biaya pendaaran caleg, Rp 450

ribu untuk medical check up, dan Rp

250 ribu untuk mencetak sker.

Djumono, penyandang cacat atau

penyandang difabel, asal Bandung,

Jawa Barat, juga kepengin menjadi

anggota Dewan Perwakilan Daerah

(DPD) Provinsi Jabar. Pria yang sehari-

hari berakvitas menggunakan kursiroda itu mendapat dukungan enam

ribu fotokopi KTP.

  “Saya prihan melihat kondisi

kaum difabel yang belum mendapat

perhaan, dak ada peluang yang sama,

dan hak-haknya selalu terdiskriminasi,”

ujar Djumono.

  Pelah atlet difabel di Bandung itu

berkeyakinan, dengan adanya wakil

kaum difabel di DPD nasib penyandang

difabel akan semakin baik. “ S a y a

memperjuangkan keseteraan untuk

kaum difabel.”

Ia akan bersaing melawan Aceng

Fikri, mantan Bupa Garut. ■

Roy JS

Page 27: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 27/100

25INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

“Akan bagaimana

kontribusi mereka?”

kata Boni dalam sebuah

diskusi di Jakarta.

Selebri dak dibentuk dalam ruang

polik untuk menjadi manusia polik.

Mereka penghibur. Yang menjadi

masalah, dak ada program upgradingmutu agar mereka menjadi manusia

polik yang memiliki kemampuan

dasar sebagai polisi. Yakni, legislaon,

capability , lobbying, budgeng,

aggregang, dan polical arculang.

  Menurut dia, sah-sah saja partai

polik merekrut ars sebagai caleg.

”Undang-undang pun tak melarang itu.

Karenanya, silakan saja merekrut ars.

Tapi, persoalannya, apa mereka punya

standar dan mekanisme menjadikan

ars sebagai manusia polik danmencerdaskan orang-orang ini secara

polik?”

Ketua DPP Partai Demokrat, Teuku

Riey Harsya, mengatakan, partainya

dak hanya melihat kearsan dari caleg

berlatar belakang ars.

“Kita pun melihat ars yang

punya pengalaman organisasi yang

baik yang nannya diharapkan bisa

memerjuangkan seni budaya,” kata

Riey, dalam diskusi yang sama.

  Wakil Sekjen Partai Nasional

Demokrat Willy Aditya mengakui ada

sejumlah ars yang menjadi caleg

dari Nasdem. Sekalipun begitu, ia

mengklaim caleg ars Nasdem memiliki

kualikasi polik yang luar biasa.

  Pengurus DPP PDI Perjuangan,

Firman Jaya, menyatakan, prasyarat

utama bagi partainya dalam merekrut

bacaleg adalah betul-betul menjadi

polisi terlebih dulu. Menurut dia, dak

ada ars terkenal ba-ba langsung

diusung PDIP.

“Kalau bukan polisi susah masuk

dalam parlemen,” ujarnya.

  Medan pertarungan Pemilu 2014

 juga masih ramai diwarnai oleh

kehadiran sejumlah ars. Mungkin

dengan nama beken atau popularitas

yang sudah dimiliki para ars itu

berharap bisa duduk di parlemen.

  Caleg-caleg yang berlatar belakang

ars pun masih menjadi sorotan publik

karena mereka kebelet terjun ke

panggung polik praks.

Dari data terakhir yang dikeluarkan

oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen

Indonesia (Formappi), hanya ga partaiyang dak akan mengusung caleg ars

pada Pemilu 2014, yaitu PKPI, PBB,

dan PKS. Berar, ada sembilan parpol

menggunakan caleg ars sebagai

pengumpul pundi-pundi suara dari

rakyat Indonesia.

PAN dan Gerindra adalah partai

dengan caleg ars terbesar, yaitu

Sembilan Partai Andalkan Artis

Hati-hati, Ada Lho

Caleg Penipu Sejumlah kalangan

 sudah mengingatkan

 perihal perlunya sikap

kritis terhadap para caleg

Pemilu 2014.

Pengamat politik dari

Universitas Indonesia,

Boni Hargens, misalnya,

meragukan kualitas

caleg dari kalangan

artis. Boni yang kini

memimpin Lembaga

Pemilih Indonesia

(LPI) berpendapat, sembilan partai masih

mengandalkan artis

 sebagai strategi

mendulang suara.

Boni Hargens

Page 28: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 28/100

26   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

SOROTAN

masing-masing sembilan ars.

Peringkat kedua adalah PKB dengan

tujuh ars, Nasdem enam ars, Partai

Demokrat dan PDI Perjuangan masing-

masing lima ars, PPP empat ars,

dan yang terakhir adalah Golkar dan

Hanura, masing-masing ga ars.

  Caleg ars yang akan ikut serta

pada Pemilu 2014 adalah wajah-wajah

baru dalam dunia polik. Dr Chairil N

Siregar selaku dosen ITB mengatakan,

“Ars yang dak memiliki pengalaman

polik sebelumnya akan mudah

dikendalikan oleh parpol karena

mereka pada dasarnya dak memiliki

bekal dan pengetahuan polik yang

dibutuhkan. Akan tetapi, caleg ars

tetap mempunyai peluang besar untuk

duduk di parlemen.”

  Ars yang berkantor di DPR kelak

dijadikan boneka oleh partai polik.

Mereka sama sekali dak tahu ilmu

serta dak memiliki pengalaman

polik sehingga memudahkan parpol

mengendalikan mereka.

Menurut Chairil, caleg yang akan

diusung parpol sangat banyak sehingga

mayoritas rakyat menjadi kebingungan

mencoblosnya. Oleh karena itu,

kemungkinan besar caleg ars yang

sering muncul di televisilah yang akandicoblos.

  Berikut daar ars yang diusung

parpol berdasarkan rilis Formappi.

1. PAN

Primus Yussio, Eko Hendro

Purnomo, Dwiky Dharmawan,

Ikang Fawzi, Marissa Haque, Dessy

Ratnasari, Hengky Kurniawan,

Jeremy Thomas, Anang

Hermansyah.

2. Gerindra

Jamal Mirdad, Rachel Maryam,Irwansyah, Bella Saphira, Rahayu

Saraswa, Riean “Seventeen”,

Moreno Soeprapto, Bondan

Winarno, Biem Benyamin.

3. PKB

Arze, Ridho Rhoma, Krisna Muk,

Said “Bajaj Bajuri”, Mandhala Shoji,

Theodora Meilani Setyowa, Iyeth

Bustami.

4. Nasdem

Doni Damara, Jane Shalimar, Mel

Sandy, Melly Manuhutu, Ricky

Subagja, Sarwana.

5. Demokrat

Yenny Rachman, Anwar Fuady,

Dede Yusuf, Vena Melinda, Inggrid

Kansil.

6. PDIP

Yessy Gusman, Edo Kondologit,

Nico Siahaan, Sonny Tulung, Rieke

Diah Pitaloka.

7. PPP

Angel Lelga, Mat Solar, Emilia

Contesa, Okky Asokawa.8. Golkar

Tantowi Yahya, Nurul Arin, Charles

Bonar Sirait.

9. Hanura

David Chalik, Gus Randa, Andre

Hehanusa.

  Di kesempatan lain, Dekan

Fakultas Hukum Universitas Tadulako

Dr Idham Chalid menilai sebagian

caleg menganggap bahwa Pemilu

2014 menjadi pintu untuk mencari

pekerjaan.

  “Kelihatannya seper itu. Masih ada

kesan, menjadi DPR atau DPRD itu untuk

mengadu nasib atau mencari kerja.

Sehingga, seap kali Pemilu, dianggapsebagai pintu masuk penerimaan

pegawai. Sangat kita sayangkan kalau

hal seper itu terjadi,” ujar Idham

Chaliud di Palu, Sulawesi Tengah.

  Menurut dia, jika para caleg seper

itu hanya untuk mencari kerja atau

 job seeker  maka mereka akan menjadi

penyebab kekecewaan masyarakat.

“Mereka (para caleg) seper itu justru

akan menghukum diri sendiri.”

Pemilu bukanlah sekadar momentum

demokrasi untuk melahirkan pemimpinbaru dalam masa tertentu, tetapi

substansi yang ingin diraih adalah

melahirkan perubahan lebih baik.

  ”Kita butuh anggota DPRD dan

DPR yang memiliki kekuatan dan

kemampuan memahami kebutuhan

masyarakat,” ujarnya.

  Oleh karena itu, seorang anggota

parlemen dak sekedar menjaga

masyarakat pemilih, tetapi juga harus

membangun masyarakat sehinggaterjadi dinamika yang sehat menuju

perbaikan kesejahteraan masyarakat.

  “Menjadi legislator, perlu

membangun kapasitas diri karena hanya

dengan cara itu bisa menghasilkan

kerja-kerja yang diharapkan,” tambah

Idham.

  Menurut dia, pekerjaan dan

tanggung jawab seorang anggota DPR

atau pun DPRD sangat besar, karena

tuntutannya juga semakin banyak.

“Mereka itu beklerja di area perjuangan

dan banyak risikonya.”

Seorang caleg dituntut memiliki

kemampuan. Sayangnya, masih banyak

pola rekrutmen caleg yang berdasarkan

kualikasi dan hanya untuk memenuhi

kuota. “Kebanyakan masih hanya

sebatas syarat administrasi semata,”

ujarnya. 

Caleg artis yang akan

ikut serta pada Pemilu

2014 adalah wajah-wajah

baru dalam dunia politik.

Dr Chairil N Siregar selakudosen ITB mengatakan,

“Artis yang tidak memiliki

 pengalaman politik

 sebelumnya akan mudah

dikendalikan oleh parpol

karena mereka pada

dasarnya tidak memiliki

bekal dan pengetahuan

 politik yang dibutuhkan.

 Akan tetapi, caleg artis

tetap mempunyai peluang

besar untuk duduk di

 parlemen.” 

Page 29: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 29/100

27INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Penipu 

Polisi senior PDIP Sabam Sirait

menilai, menjadi caleg dak bisa hanya

asal-asalan. Sabam yang kini berusia 77

dan masih maju sebagai calon anggota

DPD dari Provinsi DKI Jakarta, seorang

caleg harus memiliki kemampuan dankemauan, serta komitmen melayani

masyarakat dari jalur polik.

  Lelaki yang sudah malang-melintang

dalam dunia perpolikan Indonesia

mengingatkan kaum muda, terutama

para caleg yang berlomba-lomba ingin

meraih kursi panas di DPR/DPRD,

hendaknya dak sekadar mencari

pekerjaan.

  Caleg-caleg yang berndak bagai

seorang pencari kerja atau jobs seeker ,lanjut Sabam, takkan bisa berbuah apa-

apa bagi masyarakat.

”Yang seper itu adalah penipu-

penipu saja. Itu dak perlu diiku.

Berpolik bukan menjadi penipu,” ujar

Sabam Sirait keka berbincang dengan

Majalah INTEGRITAS  di Sekretariat

GMKI Cabang Jakarta, Jalan Salemba

Raya 49, Jakarta Pusat, 6 Desember

lalu.

  Zaman sekarang untuk duduk distruktur parpol loyalitas dan idealisme

harus teruji. Tidak ujug-ujug bisa duduk

sebagai pimpinan parpol tanpa proses

kaderisasi yang jelas.

”Di masa kami dulu, masih bisa

begitu. Tiba-ba seseorang bisa duduk

sebagai pimpinan partai polik. Itu pun

bukan ujug-ujug. Sebab, kualitas dan

loyalitas tetap menjadi permbangan.

Kalau sekarang, malah ada yang bayar

supaya bisa duduk dalam struktur

partai. Nah, yang seper itu pasnya

dak akan bagus. saya katakan, yang

begitu itu adalah para penipu,” kata

Sabam.

  Ia sependapat, dalam sistem

perpolikan Indonesia yang mulpartai

seper sekarang, seorang caleg ataupun

kader bisa saja pindah dari satu parpol

ke parpol lainnya. “Itu sah-sah saja.

Tetapi harus dilihat latar belakangnya.Apakah dia pindah atau loncat karena

ada unsur sakit ha, ataukah hanya

unsur pragmasme. Jika dikarenakan

adanya persoalan prinsip dan idealisme

yang dak tertampung melalui parpol

tempatnya semula, saya kira itu sah-

sah saja. Asal jangan karena sakit ha

dan sikap pragmas saja.”

Para caleg dak cukup hanya

memiliki uang yang banyak, tetapi harus

mengasah kemampuan, kepekaan dan

 juga ilmu yang akan diabdikan kepada

masyarakat melalui polik.

”Perlu banyak belajar, membaca

banyak buku. Melengkapi dengan

keterampilan, ilmu, dan mengasahha dan militan. Niscaya, jika terjun ke

dunia polik praks dak akan menjadi

tergilas,” kata Sabam.

  Sabam menyadari usianya yang

sudah dak muda lagi, bisa jadi akan

menjadi bahan percakapan miring oleh

sejumlah kalangan, terutama anak-anak

muda yang merasa kepenngan mereka

terganggu, sebab harus bersaing dan

bertarung dalam dunia polik dengan

dirinya yang sudah sangat senior itu.

”Bagi saya, polik itu bukan soal

menang atau kalah dalam pemilihan.

Tetapi soal bagaimana memiliki

prinsip berpolik dan juga melayani

masyarakat,” ujar Sabam diplomas.

  Pria yang baru meluncurkan buku

biogra berisi perjalanan polik dan

pandangannya tentang polik dengan

 judul Polik Itu Suci  ini mengingatkan,

berpolik praks dak harus dengan

cara-cara yang pragmas, atau sekadar

cari keuntungan pribadi.

  “Uang memang diperlukan juga

dalam berpolik, tetapi bukan segala-

galanya. Pragmasme dan hanya cari-

cari kesempatan dan menebar money

 polics dalam berpolik terbuk dak

akan awet, malah akan merugikan diri

sendiri dan masyarakat. Tidak akan

dipercaya oleh masyarakat. Don’t do

that . Berpolik harus memiliki prinsip

yang teguh, memiliki idealisme yang

kokoh. Berpolik harus memiliki ja

diri,” ujar Sabam.

  Ia senang bila generasi muda banyak

yang terjun ke dunia polik praks.

Namun dia mengingatkan, polik

praks harus dimaknai dan diwarnai

dengan prinsip-prinsip berpolik

yang mengabdi kepada kepenngan

masyarakat, kepada kemajuan dan

perbaikan lebih baik bagi mayarakat.

“Bukan untuk pragmasme pribadi.”

“Uang memang

diperlukan juga dalam

berpolitik, tetapi

bukan segala-galanya.

Pragmatisme dan hanya

cari-cari kesempatan dan

menebar money polititics

dalam berpolitik terbuktitidak akan awet, malah

akan merugikan diri

 sendiri dan masyarakat.

Tidak akan dipercaya

oleh masyarakat. Don’t

do that. Berpolitik harus

memiliki prinsip yang

teguh, memiliki idealisme

 yang kokoh. Berpolitik

harus memiliki jati diri,”

ujar Sabam.

Page 30: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 30/100

28   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

SOROTAN

 

Bayar 

Pandangan polisi Partai Nasdem

Akbar Faisal pun hampir mirip dengan

Sabam. Akbar yang dulu berkiprah di

Hanura itu menyangkal dia melompatdari satu partai polik ke partai polik

lainnya sebagai bagian dari upaya

”mengamankan posisi” dalam pusaran

pertarungan polik 2014.

  Keka di Hanura dan menjadi

anggota DPR, Akbar dikenal vokal.

Akbar yang ditempatkan di Komisi II

DPR kerap mengkrik keras kebijakan

pemerintah. Secara resmi, mantan

wartawan itu mundur dari Hanura dan

dari DPR pada 8 Februari 2013.

  Akbar Faisal yang dikenal sebagai

salah seorang anggota DPR yang getol

mendorong dibongkarnya skandal kasus

Century itu kini menjadi kader Nasdem

yang dipimpin pengusaha media Surya

Paloh.

  Di Nasdem, Akbar menjabat Ketua

DPP.

  “Saya dak mencari pekerjaan

masuk partai polik. Menjadi DPR

pun bukan karena dak ada kerjaan

saya. Banyak akvitas yang bisa saya

lakukan. Ini kan soal pilihan saja. Dan

bagaimana mewujudkan aspirasi,” ujar

Akbar Faisal keka ditemui di KantorDPP Partai Nasdem, Jalan RP Soeroso

No. 44, Gondangdia Lama, Jakarta

Pusat, 6 Desember lalu.

  Ia mengatakan, memang dak

tertutup kemungkinan banyak caleg

yang hanya coba-coba peruntungan.

Bahkan, movasi mereka menjadi

polisi dan caleg pun bermacam-

macam. “Yang pas, kalau saya menjadi

caleg bukan karena dak ada kerjaan.”

Setelah bergabung dengan Nasdem

ia melihat ada pola manajemen partaiyang berbeda dari parpol yang pernah

disinggahinya. “Caleg-caleg di Nasdem

dak bayar. Bahkan, partai membantu

pembiayaan calegnya, misal untuk

urusan pendaaran caleg dan foto.”

Akbar menuding ada sejumlah caleg

partai lain yang hanya asal-asalan saja

menjadi caleg. “Di sini caleg harus bisa

membedakan mana instruksi dan mana

interupsi.”

Ia juga menentang keras adanya

prakk uang dalam pencalegan.

Menurut dia, polik tansaksional

seper itu akan merusak dan kian

membuat polik terpuruk. “Terkadang

masyarakat malah menganggapbahwa menjadi caleg itu adalah orang-

orang yang berkantong tebal dan siap

membagi-bagikan uang. Itu salah

besar.”

Selain harus memiliki kemampuan

dan keterampilan yang diperlukan

sebagai anggota DPR, di partainya

seorang kader dilarang melakukan

polik uang, menggunakan narkoba,

dan korupsi.

  Sebagai wujudpertanggungjawabannya sebagai

anggota DPR, Akbar selalu membuka

diri untuk dikrik dan berkewajiban

memberikan laporan kerjanya sebagai

anggota DPR kepada masyarakat

umum.

  Hal itu sudah dilakukannya sejak

dia duduk sebagai anggota DPR

dari Hanura. “Saya selalu membuat

laporan kinerja tahunan saya kepada

masyarakat. Itu semua saya juga

publikasikan melalui website pribadisaya di www.akbarfaisal.com.”

Mungkin banyak dugaan yang

dialamatkan kepadanya keka

menyatakan mundur dari Hanura. Akan

tetapi, dia menegaskan dirinya dak

ada persoalan dengan Hanura.

”Ini masalah internal pribadi. Saya

diterpa kelelahan yang luar biasa di

DPR ini, terjebak pada kejenuhan

yang luar biasa. Saya mencoba untuk

menahan tapi dak kuat,” kata Akbar

pada saat jumpa pers di Gedung DPR,

Senayan, Jkarta, seusai mengajukan

pengunduran dirinya dari Hanura dan

dari DPR, 8 Februari 2013.

Roy JS

Page 31: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 31/100

29INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

MAESTRO HUKUM

Raih Gelar Doktor Dibantu Radius Prawiro,Dibui Karena Disertasinya Kritik Soeharto

Dr Muchtar Pakpahan, SH MHTokoh Buruh / Advokat Senior 

Muchtar Pakpahan. Inilah tokoh pejuang buruh yang gigih

memperjuangkan kesejahteraan buruh. Ia menyadari betul,

 pendidikan adalah jalan yang tak bisa dihindari bila masyarakat

Indonesia ingin lebih maju dan lebih sejahtera.

29INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 32: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 32/100

30   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

MAESTRO HUKUM

Oleh karena itu,

memerangi buta huruf,

yang merupakan amanat

Undang-Undang Dasar

1945 sebagai konstusi Negara

Kesatuan Republik Indonesia, adalah

kewajiban bagi pemerintah untuk

melaksanakannya dengan dengan

konsisten, tanpa diskriminasi.

  Sejak awal terjun ke dalam

pergerakan buruh, Muchtar dak

pernah lupa menimba ilmu. Ia juga

berkomitmen mengangkat harkat dan

martabat kaum-kaum terpinggirkan,

seper sektor buruh, petani, nelayan,

dan pedagang kaki lima.

  ”Buta huruf itu seharusnya sudah

bisa selesai dituntaskan. Indonesia yang

sudah merdeka selama enam puluhdelapan tahun, masih saja terdapat

di pelosok-pelosok negeri yang dak

melek pendidikan. Ini seharusnya

menjadi tanggung jawab utama

pemerintah,” kata Muchtar keka

diwawancarai Majalah INTEGRITAS di

kantornya, Jalan Tanah Tinggi II Nomor

44 B, Jakarta Pusat, 11 Desember lalu.

  Kaum-kaum terpinggirkan sering

dianggap sebagai masyarakat yang

bodoh alias dak berpendidikan,

 juga dianggap miskin karena memiliki

penghasilan yang sangat minim.

Sekalipun sudah puluhan tahun

merdeka, Indonesia tampaknya terus

masih ternggal dari negara-negara

yang semakin maju dunia pendidikannya

dan kehidupan warganya yang semakin

sejahtera. Hal ini terjadi karena para

pejabat pemerintahan Indonesia saat

ini korup dan dak mengabdi kepada

masyarakat Indonesia.

”Beginilah jadinya bila penguasa di

negara ini berwatak neolib,” tambah

lelaki yang keluar-masuk bui pada masaOrde Baru ini.

  Di negeri ini, untuk menjadi

cerdas dan pintar terus dipersulit.

Muchtar Pakpahan mengisahkan

sejumlah perjalanan hidupnya, yang

secara konsisten ingin memberikan

sumbangsih nyata kepada perbaikan

nasib kaum-kaum terpinggirkan dan

termiskinkan.

  Pria kelahiran 21 Desember 1953

di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Sumatera

Utara, ini berasal dari keluarga miskin.

Lahir sebagai anak yam, dia bersekolah

di sekolah rakyat (SR) yang pada masa

itu gras. Sekalipun hidup dalam situasi

serba kekurangan, Muchtar kecil sudah

menunjukkan potensi kecerdasannya

dalam pendidikan.

Menurut kakaknya, Muchtar kecil

dak sempat duduk di kelas satu SR itu.

”Saya langsung dipindahkan ke kelas

dua. Sebab, sewaktu guru di kelas satu

itu hendak mengajar mata pelajaran

anak kelas satu, saya sudah mahir

mengikunya,” ujar Muchtar seper

yang dia dengar dari sang kakak.

  Memang, selama mencicipi

pendidikan di SR Muchtar termasukmurid yang rajin belajar. Oleh karena

itu pula, dia selalu menjadi juara kelas.

Memasuki ngkat pendidikan lebih

nggi, yakni ke sekolah menengah

pertama (SMP), Muchtar harus

bergumul dengan kondisi perekonomian

keluarganya. Keinginannya untuk

bersekolah dak surut. Kelas satu

hingga kelas dua SMP, Muchtar masih

sempat menikma pendidikan gras.

“Masuk ke kelas ga pada masa

pemerintahan berubah, rezim dipimpin

oleh Soeharto. Dan mulai saat itu

sekolah pun bayar,” kenangnya.

  Keluarga yang hanya ditopang

oleh ibunya, dak menyurutkan

niatnya untuk terus sekolah. Setelah

tamat SMP dia kesulitan melanjutkan

ke SMA. ”Akhirnya, saya hanya bisa

menganggur selama hampir setahun,

dak melanjutkan sekolah. Hanya bisa

menangis saja. Tetapi di rumah, saya

tetap membaca buku, menulis dan

belajar.”

Satu hal yang tak bisa lupa dan

selalu dijalankan Muchtar adalah

pesan ibunya agar selalu rajin berdoa

dan pergi beribadah ke gereja.

”Bahkan, terutama bila menjelang

ujian disekolah, saya berdoa dank e

gereja. Juga ada kebiasaan ibu saya,

menyediakan nasi puh dan telur ayam

kampung sebur dimasak, untuk saya

makan, setelah terlebih dahulu berdoa

kepada Tuhan Yesus.”

  Setelah lewat satu masa tahun

ajaran, Muchtar semakin gelisah ingin

melanjutkan ke SMA. Pada masa

penerimaan murid baru untuk tahun

ajaran berikutnya, dia pun pamit dari

Ibunya untuk pergi dari kampungnyake Kota Medan. Niatnya, hendak

melanjutkan sekolah.

  Sebanya di Medan, Muchtar

bekerja sebagai seorang penarik

becak. ”Sembari menarik becak, saya

mendaar ke SMA 5 dan dites.”

Rupanya dia diterima. Sehari-

hari Muchtar menarik becak untuk

memperoleh uang demi membiayai

kebutuhan sekolahnya di kota Medan.

Selama setahun lebih menarik becak,

Muchtar sempat tergiur untuk terjunke dunia keras premanisme yang

saat itu marak di Kota Medan. Sebab,

sehari-hari, keka dia menarik becak,

dia menyaksikan preman-preman

bisa memperoleh uang yang banyak

dan memiliki kendaraan pribadi yang

mentereng.

”Hanya dengan duduk di pintu keluar

masuk terminal bus Teladan di Medan,

preman itu bisa memiliki banyak uang.

Sebab hampir semua kendaraan yang

lalu lalang mengantar uang ke dia.Bahkan, dia bisa memiliki mobil Toyota

Corolla (waktu itu salah satu mobil

termewah yang pernah dilihatnya).

Enak betul dia. Saya kepingin juga

begitu,” paparnya, tersenyum.

  Dia yang hanya menarik becak harus

pontang-panng mendayuh becaknya

untuk memperoleh penumpang yang

akan membayar jasanya. Itu pun jika

lagi banyak penumpang, masih bisa

memperoleh uang. Niat itu sempat

dindaklanju Muchtar dengan berlahilmu bela diri.

Selain itu, dia mengiku saran

sejumlah orang untuk ngelmu atau

mengasah ilmu kanuragan yang dak

biasa dengan bertapa dan berguru pada

seseorang yang dikenal sebagai dukun

sak agar memiliki kekebalan badan

 jika berkelahi juga ilmu-ilmu lainnya

yang dianjurkan. Sebab, pada saat itu

Page 33: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 33/100

31INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

seorang yang bisa menguasai lapangan

dengan jago berkelahi, tahan pukul,

akan bisa menguasai dunia pasaran.

  Sejak itu Muchtar sempat menjadi

dikenal di kawasan tempatnya mangkal.

Sebab, dia pun semakin sering menjadi

buah bibir di lingkungan itu. ”Tetapi

saya bukan sembarangan berkelahi.

Saya akan berkelahi kalau saya melihatada kernet atau tukang becak yang

memaksa penumpang, biasanya ibu-

ibu, saya pas akan berantam. Dan saya

 juga pernah dikeroyok, tetapi ya masih

ada ilmu bela diri yang saya punya.”

Sekalipun tetap rajin pergi ke

gereja dan berdoa, Muchtar yang

pada waktu itu pendiam dan dak

berani mengutarakan isi hanya pada

perempuan yang ditaksirnya juga

berniat memiliki ilmu menundukkan

perempuan. ”Tetapi semua itu sayabuang, karena ternyata saya pernah

mencobanya pada seorang teman

sekelas saya, saya naksir, eh tak

mempan. Wah, saya merasa dibohongi

ilmu itu. Saya buang saja semua.”

  Setelah menceritakan hal itu, ia

terkekeh.

  Memasuki kelas dua SMA, Muchtar

berhen sebagai penarik becak dan

dunia pasaran. Sebab, kala itu, abang

tertuanya sudah bisa mengirimkan

biaya untuk pendidikannya. ”Abang saya

run kirim wesel. Ya saya pergunakan

uang itu untuk belajar.”

Sekalipun masih di kelas 2, Muchtar

mengiku kursuspelajaran kelas ga.

Guru-guru yang mengizinkannya

ikut les itu pun memperbolehkandia belajar. Mata pelajaran yang dia

perkuat di tempat les adalah pelajaran

Kimia, Matemaka, Fisika, Biologi,

dan Bahasa Inggris. Dalam pelajaran-

pelajaran kelas ga itu, Muchtar bisa

mengikunya, maka keka masa ujian

dan kelulusan SMA untuk kelas ga

berlangsung, Muchtar pun mengajukan

untuk ikut ujian kelulusan, walau masih

kelas dua SMA.

  Permintaannya itu ditolak. ”Tetapi,

ada guru-guru saya di tempat kursusitu yang juga guru di sekolah saya,

mengatakan bahwa saya sudah

mengiku pelajaran kelas ga dan

berprestasi dalam pelajaran itu.

Akhirnya, saya boleh ujian kelulusan

tetapi bukan di SMA 5, melainkan ke

SMA 6.”

Lulus SMA, ia ingin kuliah.

”Saya bercita-cita ingin jadi dokter.

Makanya saya coba tesng ke Fakultas

Kedokteran USU (Universitas Sumatera

Utara), eh rupanya dak lulus. Lalu

saya ke Universitas Metodis, ambil

kedokteran.”

Beberapa semester kuliah di

Fakultas Kedokteran UniversitasMetodis Medan, Muchtar mulai terlibat

akf di pergerakan kemahasiswaan.

Pada waktu itu Hariman Siregar,

tokoh periswa Malari, sedang getol

memimpin aksi unjuk rasa menentang

kebijakan pemerintah yang dak

prorakyat.

”Saya pun berniat juga kuliah

hukum, maka saya mendaar ke USU

ke fakultas hukum dan diterima,” ujar

Muchtar, lantas menambahkan bahwa

dia sempat berkuliah di dua tempatpada masa bersamaan.

  Tak berselang lama, Muchtar

mengalami sebuah kecelakaan, tabrakan

kendaraan, yang mengakibatkan kakinya

terluka parah. Kondisi itu membuat dia

rehat kuliah dari Fakultas Kedokteran

Universitas Metodis. “Sebab, fakultas

kedokteran harus benar-benar bisa

iku perkuliahan. Dan pada akhirnya

saya memilih dak meneruskan kuliah

di kedokteran itu. Saya teruskan kuliah

di Fakultas Hukum USU.”

Sejak itu ia sudah dak mendapat

bantuan wesel lagi dari kakaknya

dan terpaksa kembali menarik becak.

Muchtar yang tertarik pada pergerakan

mahasiswa itu pun bergabung menjadi

anggota Gerakan Mahasiswa Kristen

Indonesia (GMKI) Cabang Medan. Ia

banyak belajar dan akf di organisasi

ini hingga terpilih menjadi Ketua GMKI

Cabang Medan. Semasa masa akhir

perkuliahan di Fakultas Hukum USU,

Muchtar udah mulai bekerja sampingan

menjadi wartawan di Harian Sinar

Harapan dan perlahan menjadi asisten

pengacara.

  Setelah menamatkan pendidikan

S-1 Hukum, Muchtar ditawari oleh

Sekjen Huria Kristen Batak Protestan

(HKBP) untuk mengajar sebagai dosen di

Universitas HKBP Nomensen di Medan.

Kampus itu memang milik Gereja HKBP.

Memenurut Sekjen HKBP ilmu yang

Page 34: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 34/100

32   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

diperoleh Muchtar sangat diperlukan

di Kampus HKBP Nomensen. Tawaran

itu pun diterima Muchtar.

  Pada 1984, selain menjadi dosen,

di Universitas HKBP Nomensen

itu Muchtar dan kawan-kawannya

mendirikan Lembaga Bantuan Hukum

(LBH) Universitas HKBP Nomensen

yang konsentrasinya memberikan

bantuan hukum dan advokasi kepada

para petani, nelayan, buruh, pedagang

kaki lima dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia.

  LBH itu pun cukup progresif

pada masa itu, sebab, hampir ap

hari kampus itu menjadi sumber

pemberitaan sejumlah media massa

di Medan atas aksi-aksi dan kerja-kerja

LBH itu.

”Dan ap hari juga ada tentara yang

mendatangi dan mengama kampus itu

karena kegiatan LBH-nya yang dianggap

berbahaya bagi kekuasaan Orde Baru

pada waktu itu,” tuturnya.

  Pada masa-masa itu pula ia terjun

ke lapangan melakukan advokasi buruh

dan pembelaan terhadap buruh di

Sumut. Pada suatu kesempatan ia

memiliki buruh dampingan di daerah

Tanjung Balai. Di sana pula sedang

bertugas sebagai guru seorang gadis

bernama Rosintan Marpaung, yakni

gadis yang dia taksir sewaktu sama-

sama masih di masa kuliah. Rosintan

sebelum menjadi guru adalah

mahasiswa Instut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) Medan—sekarang

menjadi Universitas Negeri Medan

(Unimned), Fakultas Keguruan Ilmu

Eksakta Jurusan Fisika. Mereka sama-

sama menjadi akvis GMKI. Pada

sebuah konferensi cabang GMKI,

Muchtar telah menyatakan cintanya

kepada Rosintan, tapi nampaknya

masih belum rmbenar.  Karena setelah sama-sama lulus

kuliah, Muchtar telah menjadi seorang

pengacara dan Rosintan menjadi

seorang guru, dan kebetulan pula

Rosintan bertugas di Tanjung Balai,

di saat Muchtar sedanga da tugas

pendampingan buruh di sana, maka

hampir seap minggu mereka bertemu

dan menjalin hubungan pacaran yang

serius, hingga ke jenjang pernikahan.

”Saya memang sudah berdoa

kepada Tuhan, agar diberikan jodohyang sepadan. Saya berjanji bila saya

dapat jodoh, dan diberi anak laki-laki

maka saya akan berikan anak laki-laki

itu sebagai hamba pelayan di rumah

Tuhan. Jadi saya pacarannya lewat

doa, meskipun sering diledekin teman-

teman,” ujarnya tersenyum.

  Dua tahun berikutnya, yakni pada

1986, Muchtar dikirim oleh Universitas

HKBP Nomensen untuk mengambil

kuliah pascasarjana (S-2) ke Universitas

Indonesia (UI) di Jakarta. Dia mengambil

Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Polik.

Akvitasnya di LBH dan Universitas

HKBP Nomensen juga terus berlanjut.

  Muchtar yang sedang proses

menyelesaikan studi pascasarajananya

di UI, ba-ba disetop oleh kampus

yang mengirimnya untuk melanjutkan

pendidikannya. Menurut Profesor

Miriam Budiardjo, dosen Muchtardi Pasca Sarjana Fisipol UI, pihak

Universitas HKBP Nomensen yang

mengirimnya belajar ke UI sudah

mengirimkan surat bahwa Muchtar

sudah bukan tanggung jawab

kampus itu lagi dalam melanjutkan

pendidikannya.

  ”Alasannya pihak Pangdam meminta

agar Universitas HKBP Nomensen

menghenkan proses pendidikan saya.

Karena katanya saya orang kiri yang

berbahaya,” kata Muchtar.

  Padahal, dak lama lagi studi S-2

Muchtar itu akan rampung. Dalam

kondisi itu, Muchtar marah kepada

kampus tempatnya mengabdi sebab

studinya diputus di tengah jalan.

Namun dia dak putus asa. Muchtar

pun melamar ke Universitas Kristen

Indonesia (UKI) di Jakarta sebagai dosen,

dan diterima. Mendapat pekerjaan

Page 35: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 35/100

33INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

sebagai dosen di Jakarta, Muchtar

melanjutkan menyelesaikan studi S2-

nya di UI setelah diberhenkan dari

Universitas HKBP Nomensen karena

alasan ada tekanan dari Pangdam.

  Pada 1987 Muchtar membuka

kantor pengacara. ”Di Gedung Viola

Sinambela di daerah Kramat Raya, di

lantai 8.”

Setelah plang kantor lawyer -

nya dipasang, kasus pertama yangditangani dia adalah kasus buruh.

Yakni, para karyawan dan sopir bus PPD

(Perusahaan Pengangkutan Djakarta)

yang hendak dipecat. ”Ada 2.800

supir yang akan di-PHK. Alasannya

perusahaan itu mengalama overload.”

Setelah ditelusuri dan diadvokasi,

Muchtar menemukan bahwa upaya

PHK terhadap 2.800 sopir bus PPD itu

bukanlah karena overload , melainkan

karena adanya manajemen dan

pimpinan PPD yang korup. ”Pada

akhirnya para pimpinan yang korup

itu terbuk bersalah, ditangkap dan

dipenjarakan.”

Ada cerita yang menarik saat

menangani kasus PPD. Begitu Muchtar

membuka kantor pengacara itu,

seseorang bernama Janipar Sinurat

mendatanginya di kantor. Rupanya

Janipar adalah teman sekolah Muchtar

di SR, yang juga terancam PHK. ”Kami

satu kelas, satu bangku, satu kampung.

Saya memanggil dia dengan sebutan

tulang (om).”

Keka Janipar mendatanginya,

Muchtar sempat berkilah bahwa dirinya

ingin menghasilkan uang dengan

membuka kantor pengacara. Sebab,

sudah lama juga dia sebagai pengacara

melakukan pembelaan kepada buruh,

petani, nelayan dan pedagang asongan

selama di Medan. ”Sudah mau cari

uang aku sekarang. Demikian jawabkuwaktu itu ke dia.”

Akan tetapi, mendengar jawaban

Muchtar itu, Janipar malah balik marah

dan hendak mengangkat Muchtar dari

tempat duduknya dan dilemparkan.

Sebelum hal itu terjadi, Muchtar

tersenyum dan mengiyakan akan

mendampingi dan berjuang bersama

mereka untuk PPD.

  Rupanya, kasus PHK sopir PPD itu

menimbulkan reaksi besar di Jakarta.

Sebab, selain para pejabat di PPD banyak

yang ditangkapi dan dipenjarakan,

kasus itu pun jadi pemberitaan bear

di Ibukota. Maka, kian banyak kasus

buruh yang masuk ke kantornya.

”Kami tetap melayani dan

mengadvokasi tanpa dibayar. Bahkan

terkadang uang kantong pribadi yang

keluar untuk ongkos mereka,” tutur

Muchtar.

  Tidak berselang lama dari

penanganan kasus itu, Muchtar kembali

membuat Ibukota gempar dengan

penanganan kasus pedagang asongan

di Jakarta. Muchtar turun membela

para pedagang asongan melawan

Soedomo yang waktu itu menjadi

Menko Polhukam. Bahkan, pada saat

itu pun Muchtar sudah mendapat

ancaman akan diculik dan dibunuh.

  Masih di tahun yang sama, wabah

demam berdarah merambah Jakarta.Amun upaya pemerintah memberikan

pertolongan dan bantuan mengobatai

dan mengatasi demam berdarah

itu dak ada. Muchtar Pakpahan

melalui kantor pengacaranya waktu

itu mengajukan somasi dan gugatan

hukum, bahwa pemerintah harus

bertanggung jawab dan berkewajiban

menolong warga yang kena demam

berdarah.

  Periswa itu pun kembali menjadi

isu besar di Ibukota dan menjadibuah bibir yang dipublikasikan media

massa. Kasus itu dikenal dengan Kasus

Muchtar Pakpahan melawan Gubernur

DKI Jakarta dan Kakanwil Kesehatan

DKI (kasus endemi demam berdarah)

di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

pada 1988. Dalam kasus ini pengacara

Muchtar Pakpahan selaku penggugat

mendalilkan bahwa ia berndak untuk

kepenngan diri sendiri sebagai korban

Page 36: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 36/100

34   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

wabah demam berdarah maupun

mewakili masyarakat penduduk DKI

Jakarta lainnya yang menderita wabah

serupa. Somasi yang dilakukan Muchtar

itu pula menjadi somasi pertama dan

mendorong lahirnya Pengadilan Tata

Usaha Negara (PTUN) di Indonesia. Pada

saat itu Provinsi DKI Jakarta dipimpin

oleh Gubernur Wiyogo Atmodarminto.

  ”Putusan Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat urusan Tata Usaha Negara

waktu itu akhirnya menetapkan

bahwa pemerintah berkewajiban

 juga melakukan pengasapan

atau  fogging  untuk mencegah

terjadinya demam berdarah,” kenang

Muchtar.

  Tentu, sebelum mengajukan somasi

itu dia mengumpulkan dan menganalisissemua kebijakan dan anggaran

pemerintah. Sebab, pada waktu itu,

pemerintah menyampaikan bahwa

pihaknya dak bisa mengoba demam

berdarah, dan dak ada anggaran

untuk mengatasinya. ”Saya konsultasi

dengan dokter-dokter mengenai

demam berdarah itu. Menurut para

dokter, demam berdarah bisa dioba

dan bisa dicegah. Kemudian saya ke

DPR menanyakan apakah ada anggaran

pemerintah untuk itu, dan DPR bilang

memang ada anggaran.”

Muchtar pun kian jauh melakukan

advokasi dan memberikan bantuan

hukum kepada buruh. Belum genap

setahun kantor pengacara Muchtar

Pakpahan dibuka, kasus-kasus

perburuhan pun membludak yang

datang ke kantor itu. ”Kami menjadi

kewalahan dan tak sanggup sendirian

menanganinya waktu itu.”

Melihat banyaknya kasus

perburuhan dan dak sanggup dia

tangani, Muchtar pergi menemuiseorang pendeta, Pendeta Raintung,

yang saat itu menjadi pengurus di

Persekutuan Gereja di Indonesia

(PGI). Dari pertemuan itu, mereka

sepakat untuk membentuk sebuah

lembaga yang khusus menangani

persoalan perburuhan kala itu. Maka,

terbentuklah Lembaga Penyadaran

dan Bantuan Hukum Forum Adil

Sejahtera (LPBH FAS). PGI bertanggung

 jawab mencari pendanaan untuk

menjalankan kerja-kerja advokasi dan

pembelaan perburuhan di LPBH FAS

itu, sedangkan LPBH FAS sendiri fokus

mengurusi perburuhan, melakukan

pelahan-pelahan terhadap buruh

dan pembelaan-pembelaan serta

perjuangan kesejahteraan buruh.

  Belum genap satu tahun berdirinya

LPBH FAS, pada 1988, Muchtar diminta

menjadi staf ahli Jaksa Agung. Pada

waktu itu jabatan Jaksa Agung dipegang

oleh Laksamana Muda TNI Sukarton

Marmosujono, SH. Tapi, Akvitas LPBH

FAS terus berjalan.

  Lebih dari dua tahun menjadi staf

ahli Jaksa Agung, Muchtar dak betah.

Sebab, banyak kasus-kasus korupsiyang dilakukan lingkaran keluarga dan

kroni Cendana pada waktu itu malah

dipeeskan oleh Jaksa Agung. Selain

itu, Muchtar malah terserang penyakit

vergo karenanya.

  Keka ia masih menjadi staf ahli

Jaksa Agung, seorang pengusaha

di Kalimantan Timur, yang ternyata

masih teman dari temannya Tomy

Soeharto, melakukan bisnis ilegal,

yakni menampung mobil bodong dan

butut, mengecatnya agar terlihat baru

dan dijual dengan harga baru. Tentu

saja, belum berapa lama mobil seper

itu dipergunakan akan rusak. Dan pihak

bengkel menyampaikan bahwa mobil

itu bukan mobil baru, tetapi mobil

butut yang dicat.

  “Saya katakan, bahwa orang itu

berbuat salah, harusnya dipenjarakan,

karena curang dan merugikan

perekonomian negara. Dan malah

si pengusaha itu menertawai saya,

meledek saya dan menantangi saya.

Kata dia, silakan, tunggu saja apa benarbisa dipenjara. Eh benar juga, dia malah

bebas. Saya kalah,” jelas Muchtar.

 

Pada 1990, Muchtar keluar dari staf ahli

Jaksa Agung dan kembali akf di LPBH

FAS. Pada saat bersamaan itu, Muchtar

melanjutkan studi ke program doktoral

di Universitas Indonesia, dengan biaya

sendiri.

Pada saat menyelesaikan program

doktoralnya, Muchtar kehabisan

amunisi. Ia mendatangi Menteri

Keuangan Radius Prawiro. Untuk

menyelesaikan disertasi ia harus

menyediakan uang 32 ribu dolarAmerika atau setara dengan Rp 32 juta

(kurs dolar masih Rp 1.000).

  ”Saya temui beliau pada waktu

beliau main golf. Saya katakan,

’Saya sudah mau ujian disertasi.

Saya musuhnya Pak Harto, Bapak

pembantunya Pak Harto. Walau saya

dianggap musuh oleh Pak Harto, tetapi

saya bukan musuh Indonesia, dan

saya adalah warga Negara Indonesia

dan alumni GMKI dan suatu saat pas

berguna bagi Indonesia,” tuturnya.  Memang, pada saat itu, Radius

Prawiro adalah Ketua Dewan Penasihat

organisasi Persatuan Inteligensia Kristen

Indonesia (PIKI) dan Muchtar salah

satu ketua PIKI. Adapun Ketua Umum

PIKI adalah Dr dr Peter Paa Sumbung,

yang juga alumni GMKI. Radius Prawiro

sendiri adalah mantan akvis GMKI.

Radius bercerita bahwa Muchtar selalu

 jadi percakapan di dalam sidang kabinet

yang dipimpin Presiden Soeharto.

”Emang kalau dengar namamu,Pak Harto itu keringat dingin di

sidang kabinet,” kata Prawiro kepada

Muchtar.

  Singkat cerita, Radius memenuhi

permintaannya. Sejarah mencatat,

Muchtar Pakpahan akhirnya meraih

gelar doktor. Dan, setelah berhasil

mempertahankan disertasinya di UI,

dia ditangkap anggota intelijen, lalu

dibawa ke markas Badan Intelijen

Negara di Wisma Tenang, Ragunan,

Jakarta Selatan.  ”Saya dikasih tahu bahwa disertasi

saya mengundang subversif karena

berisi krikan terhadap pemerintahan

Orde Baru,” kata Muchtar Pakpahan.

Roy JS

MAESTRO HUKUM

Page 37: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 37/100

35INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

BANKING

Prestasi Team Work

di Tangan Dirigen BCA

Jahja SetiaatmadjaPresiden Direktur BCA

Dari 1.220 perusahaan di Asia, Bank Central Asia (BCA) menjadi satu- 

 satunya perusahaan yang meraih kembali penghargaan Fabulaous 50

versi Forbes Asia. Forbes Asia melihat track record masing-masing

 perusahaan dalam hal pendapatan, laba bersih, pergerakan modal dan

 saham, serta prospeknya.

35INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 38: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 38/100

36   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

BANKING

Dari 1.220 perusahaan di Asia, Bank

Central Asia (BCA) menjadi satu-satunya

perusahaan yang meraih kembali

penghargaan Fabulaous 50 versi Forbes

Asia. Forbes Asia melihat track record  

masing-masing perusahaan dalam hal

pendapatan, laba bersih, pergerakanmodal dan saham, serta prospeknya.

Penghargaan itu hanya satu dari sekian

banyak penghargaan yang dimiliki bank

yang sudah berusia 56 tahun tersebut.

BCA memang memiliki sejarah panjang

dalam mengelola kinerja sehingga

menjadi perusahaan yang terkemuka.

Jahja Seaatmadja, Direktur Utama BCA,

mengatakan kunci sukses kiprah BCA

terletak pada pengembangan budayateam work di antara seluruh lapisan

karyawan mulai dari yang terendah

sampai ternggi. Ibarat sekelompok

orkestra, sebagai pemimpin ternggi

BCA, Jahja menempatkan diri sebagai

dirigen.

Menurutnya dirigen yang baik dak

harus tahu cara memainkan semua alat

musik tapi harus tahu menyajikan lagu

apa yang cocok di telinga pendengar.

Dirigen yang baik juga harus membangun

kerjasama diantara pemusik dan peka

terhadap nada-nada sumbang lalu

kemudian meluruskannya.

”Jadi semua produk harus kita sesuaikan

dengan nasabah kita. Kita juga harus

menyajikan produk-produk yang pas

untuk mereka,” tutur Jahja kepada

Majalah INTEGRITAS. ”Dan orkestra

musik tak mungkin kita mainkan sendiri,

makanya harus ada team work  diantara

semua lapisan karyawan.”

Selain budaya team work , Jahja juga

mengatakan pengembangan BCA saat

ini bergerak dari pengembangan kulturyang mencoba mendidik dari internal

BCA itu sendiri. Salah satu program

perekrutan SDM yang dak dimiliki

bank-bank lain yaitu BCA mencari

tamatan pelajar SMU yang berlatar

belakang keluarga dak mampu.

BCA kemudian bekerja sama dengan

beberapa universitas terkemuka seper

Universitas Trisak untuk memberi

pendidikan gras kepada para tamatan

SMU yang terjaring tersebut selama

2,5 tahun. Setelah lulus, para pelajar

tersebut diberi kebebasan untuk

memilih apakah bekerja di BCA atau

dak.

”Bila mereka mau bekerja di BCA,

status mereka kita anggap S1, tetapi

bila dak, status mereka tetap lulusan

SMU karena mereka dak mendapat

serkat,” jelas Jahja.

BCA menggunakan cara ini untuk

mendapatkan pekerja yang loyal,

pekerja keras dan meminimalisir

pembajakan karyawan dari bank lain

yang banyak terjadi pada karyawan

bank yang berpendidikan S-1. “Programini sudah berjalan enam tahun, dan

90 persen pekerja BCA berasal dari

program tersebut karena itu program

ini tetap kita lanjutkan,” papar pria

yang menduduki kursi direksi di BCA

sejak Oktober 1990.

Dengan memiliki team work   yang

solid dan pekerja yang loyal, dak

Page 39: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 39/100

37INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

mengherankan bila pertumbuhan

laba BCA terus meningkat dari tahun

ke tahun. Di tengah situasi dengan

berbagai tantangan yang ditandai oleh

perlambatan pertumbuhan ekonomi,

tekanan inasi yang lebih nggi dan

melemahnya nilai tukar rupiah, BCAmencatat laba bersih sebesar Rp 10,4

triliun dalam sembilan bulan pertama

2013. Ada peningkatan 25,2 persen

dari Rp 8,3 triliun pada periode yang

sama 2012.

Ada beberapa faktor penyebab BCA

berhasil membukukan kinerja usaha

yang memuaskan dengan posisi

likuiditas dan permodalan yang

kokoh. Pertama, BCA melihat likuiditas

bertambah ketat, karena itu merekamenaikkan bunga deposito. Kedua, BCA

 juga melihat suasana makro-ekonomi,

yakni keka BI  rate  disesuaikan, BCA

kemudian menaikkan bunga pinjaman.

Tapi bunga pinjaman BCA diklaim Jahja

masih relaf di bawah bank-bank

lain. Lalu dana cadangan BCA yang

disediakan khusus bagi nasabah yang

menarik pinjaman yang ditempatkan

di Bank Indonesia, ternyata bunganya

 juga naik cukup nggi dari 3,7 persen

menjadi 5,7 – 6 persen.

”Jadi kalau dilihat secara keseluruhan

memang ada peningkatan margin

kita, itu yang menyebabkan labanyameningkat menjadi 25 persen,”

paparnya.

Pada saat krisis global 2008, BCA juga

mampu bertahan dari dampak krisis

karena menurut Jahja mereka lebih

berha-ha dan menangani proses

pelepasan pinjaman serta menjaga

likuiditas sehingga bila terjadi masa

susah, likuiditas selalu tersedia.

Untuk saat ini dan ke depan, BCA tetapfokus di pasar-pasar perusahaan dan

pengusaha. BCA akan memperkuat

 payment system agar bisa lebih

baik melayani lebih dari  11 juta

nasabahnya. Tiga tahun terakhir BCA

 juga cukup sukses mendalami bisnis

KPR untuk kelas menengah ke atas.

Sedangkan untuk pangsa pasar strata

menengah ke bawah, BCA membantu

dan bekerjasama dengan BTN yaitu

memberi bunga pinjaman ke BTN

dengan bunga rendah.

”Tahun lalu kita berikan dana dua

triliun,” ujar Jahja.

BCA Siap Hadapi Pasar Global

Jahja mengakui tantangan terbesar

BCA saat ini adalah bersaing dengan

sesama bank besar lainnya seper BRI,

Mandiri dan BNI. Mulai dari persaingan

besarnya bunga, servis, dan produk.

Namun Jahja mengakui BCA tetap

melakukan kerjasama dengan kega

bank tersebut untuk menyediakan

sarana bagi pinjaman-pinjaman besar

seper untuk BUMN.

Menghadapi tantangan global,

BCA tetap akan fokus melakukan

pengembangan di Indonesia dan dak

berniat untuk mendirikan cabang di

luar negeri.

”Untuk menghadapi AFTA, kita juga

harus perkuat di dalam negeri,” jelas

Page 40: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 40/100

Page 41: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 41/100

39INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Berbekal intelektualitas di atas rata-

rata, Jahja pun bisa kuliah di Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Untuk

mencukupi uang saku sehari-hari,

ia sempat menjajakan kaset video

rental ke rumah-rumah. Kebetulan,

salah seorang pelanggan sea yangmenyewa kaset adalah Rudi Cappelle.

Jahja pun diajaknya untuk bergabung

di Kalbe Farma. Memang pada saat

itu Kalbe Group sedang melakukan

peremajaan sistem akuntansi, termasuk

komputerisasi.

”Pada tahun 1980 saya diajak

bergabung ke PT Kalbe Farma selaku

asisten manajer cost accounng,” ujar

Jahja mengenang.

Hanya dalam waktu empat tahun,

Jahja sudah menjabat senior nance

manager . Pada 1988, ia dipercaya

untuk menduduki jabatan sebagaidirektur keuangan di Kalbe Group yang

bertugas mengelola seluruh keuangan

dari Grup Kalbe. Saat itu, Grup Kalbe

memiliki bisnis di berbagai bidang,

seper farmasi, proper, distributor,

kosmek, Kodak lm, travel, dan bank.

Pada awal 1989 Jahja mendapat

tawaran bekerja dari Kornferry, sebuah

perusahaan headhunter dari Singapura.

Ia ditawari bekerja di Indomobil,

salah satu perusahaan grup Salim. Ia

dipertemukan dengan sejumlah jajaran

senior Indomobil, seper almarhum

Angky Camaro, Subronto Laras. Di

Suzuki Mobil Group, Jahja menempaposisi direktur keuangan.

Setahun berikutnya, Andree Halim

mengajak Jahja memasuki dunia

perbankan. Keka itu Andre mengatakan

kepada Jahja bahwa dunia perbankan

sedang mengalami perkembangan yang

luar biasa besar. BCA membutuhkan

tenaga untuk melengkapi formasi

mnya. Jadilah Jahja bekerja di BCA

sebagai wakil kepala divisi.

Pada 1999 bintangnya semakin terang:

ia diangkat oleh BPPN menjadi Direktur

BCA. Enam tahun setelah itu, Jahja

sudah menjadi Wakil Presiden Direktur

BCA. Dan pada Mei 2011, dalam RUPS,

Jahja akhirnya diberi kepercayaan

menduduki kursi presiden direktur.

Dalam bekerja, Jahja memiliki prinsip

untuk menghargai semua orang

mulai dari level ternggi sampai level

terendah. Namun bila ditanya siapatokoh idolanya, Jahja mengaku dak

memiliki satu sosok yang menjadi

inspirator. Baginya, seap orang

memiliki kekuatan dan kelemahan.

Kekuatan dari sosok itulah yang

dijadikan inspirasi dalam hidup.

”Jadi, bagi saya memang dak ada gur

yang benar-benar menjadi panutan,”

tutur pria yang hobi golf ini.

Memiliki dua putri yang sudah menikahmembuat beban Jahja sebagai orangtua

semakin ringan.

”Kalau teman-teman saya bilang, PR

saya sudah beres,” ujarnya, lagi-lagi

diiringi tawa.

Viktor/Ian

Page 42: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 42/100

40   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 43: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 43/100

41INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

VISIONER

Anang IskandarKepala Badan Narkotika Nasional

Mengubah paradigma dalam memperlakukan pemakai narkoba

 sudah tak bisa ditunda lagi. Paradigma yang harus diubah adalah

memasukkan pemakai narkoba ke dalam penjara untuk memberi

efek jera. Demikian dikatakan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)

 Anang Iskandar kepada Majalah INTEGRITAS.

41INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

”Mereka Tak Kenal Efek Jera,Mereka Butuh Penyembuhan”

Page 44: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 44/100

42   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

VISIONER

Ia menegaskan, pemakai narkoba

adalah korban. Memang boleh

ditangkap, tapi bukan dimasukkan

penjara, namun disembuhkan di

tempat rehabilitasi.

”Penjara hanya tempat untukmemindahkan masalah, bukan

penyelesai masalah,” ujarnya.

Penjara dak bisa dijadikan tempat

untuk memberi efek jera karena

pengguna narkoba adalah orang sakit

yang dak mengenal efek jera.

”Yang mengenal efek jera adalah

orang sehat, para pecandu akan terus

mencari narkoba meski dalam penjara,”

tambah Anang.

Secara resmi BNN akan melakukan

gerakan perubahan paradigma tahun

depan. Dunia sudah membuat konvensi

bahwa pengguna narkoba dak boleh

dihukum tapi direhabilitasi. Konvensi

PBB itu dibuat pada 1988.

”Sebelumnya memang pada

tahun 1961 dikatakan narkoba

adalah kejahatan serius, karena itu

penggunanya pun harus ditangkap.Tapi paradigma dunia saat ini sudah

berubah,” jelasnya.

Selain dak efekf memberi efek

 jera, baginya penjara juga menjadi

peluang terbesar seorang pengguna

berubah menjadi pengedar. Dengan

pertemuan konnyu antara pengguna

dan pengedar, bukan dak mungkin

bila pengedar berbagi “ilmu” kepada

pengguna untuk meneruskan ndakan

kejahatannya. Selain itu pengguna jugalebih mudah mendapatkan narkoba

di dalam lapas karena bersentuhan

langsung dengan pengedar yang masih

menjalankan bisnisnya dari dalam

lapas.

Dalam kaitan itu Anang memberi

contoh mantan pemakai narkoba

sekaligus aktor kawakan Roy Marten

pernah mengatakan dalam persidangan

bahwa mendapatkan narkoba dalam

penjara hanya butuh waktu lima menit,

padahal kalau di luar bisa mencapai lima

 jam. t Itu adalah fakta. Oleh karena itu,

 jalan satu-satunya adalah memasukkan

pemakai narkoba ke tempat rehabilitasiuntuk disembuhkan, bukan ke dalam

penjara seper yang dilakukan selama

ini. Bila pemakai narkoba sembuh, maka

permintaan narkoba akan menyusut.

Bila permintaan tak ada, peredaran

 juga akan berhen dengan sendirinya.

 

Anang dak membantah bahwa

perubaha paradigma akan berdampak

pada kebutuhan anggaran untukpenyediaan tempat rehabilitasi sebagai

penggan penjara. Tapi ia dak khawar

terhadap hal tersebut. Ia menegaskan

salah tugas BNN adalah melakukan

penguatan lembaga yaitu tempat

rehabilitasi yang dikelola pemerintah

dan masyarakat. Bila semua komponen

memiliki paradigma yang sama, BNN

bisa menggandeng Kementerian

Kesehatan untuk mengoordinir seluruh

rumah sakit, klinik, dan puskesmas di

seluruh Indonesia untuk menyediakan

tempat rehabilitasi medis bagi pemakai

narkoba. BNN juga bisa menggandeng

Kementerian Sosial untuk menyediakan

sarana rehabilitasi mental. “Polridan TNI juga pas akan membangun

tempat rehabilitasi bila paradigma ini

berubah.”

Tempat rehabilitasi juga akan penuh

karena pemakai atau orangtua yang

memiliki anak pemakai narkoba dak

lagi takut melapor karena ancaman

penjara.

”Mereka akan enjoy  saja datang ke

rumah sakit atau tempat rehabilitasiuntuk disembuhkan,” ujarnya.

  Tapi memang perubahan paradigma

perlu waktu bertahun-tahun. Thailand,

misalnya, perlu 20 tahun. Dulu negeri

ini terkenal sebagai pemasok opium

terbesar di dunia. Hampir 90 persen

opium berasal dari Thailand. Sebelum

mengubah paradigma, Pemerintah

Thailand hampir putus asa melawan

peredaran opium di negaranya. Tapi

kemudian pemerintah melakukanlangkah besar dengan mengubah

paradigma; yaitu mereka fokus

membenahi para petani opium agar

menghenkan produksi opium mereka,

dan kemudian menyembuhkan para

pemakainya. Akhirnya peredaran opium

di negara tersebut berhen. Thailand

pun bebas opium. Namun karena

permintaan dunia terhadap opium

tetap nggi, maka supplier  opium pun

diambil alih negara lain.

”Arnya bila permintaan nol,

narkoba dak akan jadi peredaran. Tapi

kalau hanya memasukkan supplier-nya

ke dalam penjara, narkoba tetap akan

beredar karena permintaan masih

ada,” jelas Anang. ”Memang Thailand

butuh waktu 20 tahun, tapi kita hanya

butuh waktu lima tahun dengan road

map yang benar. Yakin saya.”

”Artinya bila permintaan

nol, narkoba tidakakan jadi peredaran.

Tapi kalau hanya

memasukkan supplier- 

nya ke dalam penjara,

narkoba tetap akan

beredar karena

 permintaan masih ada,”

 jelas Anang. ”Memang

Thailand butuh waktu 20

tahun, tapi kita hanya

butuh waktu lima tahun

dengan road map yang

benar. Yakin saya.”

Page 45: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 45/100

43INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

  Sebenarnya langkah untukmengubah paradigma ini sedang

berjalan. Saat ini Instusi Wajib

Penerima Lapor (IWPL) di bawah

kordinasi BNN sudah mencapai 280-an,

awalnya hanya 131 instusi. BNN juga

membantu obat-obatan pemulihan

para pengguna narkoba di tempat

rehabilitasi.

”Paradigma ini mulai bergulir.

Memang dak boleh sembarangan

dalam menjalankan langkah ini, karena

ada juga pengguna yang merangkap

pengedar. Tapi ada juga yang hanya

pengguna. Jadi memang dak boleh

sembarangan menghukum,” tambah

Anang.

BNN juga berencana melaksanakan

program assessment   yang dilakukan

oleh petugas BNN. Bila penyidik

menemukan pengguna dengan

indikator seseorang itu memiliki ekstasi

dibawah lima bur atau ganja di bawah

lima gram dan hanya untuk kepenngan

satu hari, maka orang tersebut harus

direhabilitasi seap tahun atau

seap bulan. Tingkat kecanduannya

 juga ditentukan oleh petugas BNN.

Sehingga keka hakim memutuskan di

persidangan, ada saksi ahli dari petugas

 Assessment .

Anang menyadari, untuk

menghenkan peredaran narkoba

dibutuhkan sumber daya mansuia yang

memiliki kemampuan dan integritas

yang nggi, jujur. dan profesional.

Tidak hanya penegak hukum tapi

seluruh pemimpin nasional dan daerah.

Bahkan, keprofesionalan petugas juga

semakin ketat diawasi.

Untuk mencegah pemikiran

masyarakat bahwa penyidik bisa

menyalahgunakan barang buk, saat

ini sudah ada aturan baru. Bila dulu

aturannya adalah; selesai penangkapan

maka barang buk dibawa ke penyidik,

kemudian ke penuntut umum,

kemudian dibawa ke persidangan lalu

diputuskan, kemudian baru barang

buk dieksekusi. Sekarang berbeda.

Keka penangkapan sudah selesai,

penyidik langsung melapor ke penuntut

umum untuk meminta penetapan

pemusnahan. Bila penyidik dak

meminta pemusnahan dalam tujuh

hari, maka penyidik diancam hukuman

satu tahun.

”Itulah satu-satunya undang-

undang yang mengancam aparat,” ujar

Anang, tertawa.

Ia dak mau menjelaskan secara

spesik hambatan yang selama

ini dihadapinya dalam mengubah

paradigma. Tapi dia mengatakan,”

Banyak yang sudah merasa nyaman

dengan itu (red-paradigma lama).”

Dan dia mengingatkan seluruh pegawai

BNN untuk dak putus asa.

Cepatnya Ekspansi Jenis Narkoba Baru

Dengan pecandu empat juta

 jiwa, Indonesia menjadi potensi

pasar bagi para pengedar untukmengembangkan bisnis narkoba

mereka. Anang menjelaskan

pengedar mengembangkan bisnis

melalui cara-cara modikasi narkoba

dengan promosi yang menyesatkan

masyarakat. Misalnya menjual obat-

obatan penambah stamina, pelangsing,

dan sebagainya. Obat-obatan itu dak

berbahaya bagi tubuh, padahal efeknya

memberi ketergantungan seper

mengonsumsi narkoba.

Ekspansi jenis narkoba baru yang

beredar di Indonesia sangat cepat. Pada

Maret 2013 ditemukan 14 jenis narkoba

baru, tapi dak sampai setahun, BNN

kembali menemukan 10 jenis narkoba

baru. Di dunia kini sudah ada 251 jenis

narkoba baru yang beredar pada Maret

2013, dan paling banyak ditemukan di

Page 46: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 46/100

44   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

VISIONER

India.

Menurut Kepala BNN, narkoba

 jenis baru ini memang belum di-cover  

dalam lampiran undang-undang,

tetapi beruntung Indonesia memiliki

yurisprudensi yang bisa menjeratpengguna dan pengedar narkoba jenis

baru tersebut.

Anang berharap Indonesia mampu

menjadikan negaranya dak lagi

menjadi potensi pasar para pengedar.

Ia bercita-cita menyusutkan jumlah

pengguna narkoba sebanyak satu juta

orang dalam satu tahun dan dilakukan

secara bertahap. Sekalipun dak bisa

bebas 100 persen, minimal Indonesia

dak lagi menjadi negara tujuan pasarpengedar narkoba.

”Kalau satu orang saja menggunakan

satu jenis narkoba dengan berat 0,2

gram sehari, tentu satu hari pengedar

bisa menjual 800 gram sehari. Itu

keuntungan besar buat mereka,” ujar

Anang.

Anang kemudian menjelaskan

prevelensi pengguna narkoba paling

banyak di tanah air terdapat di Jakarta.

Dengan perbandingan 7 dari 100

orang warga Jakarta adalah pengguna

narkoba. Hal ini disebabkan karena

muara perdagangan narkoba berada

di ibukota. ”Perdagangan narkoba iniadalah bisnis, di mana ada demand ,

di situ ada supply . Kalau penggunanya

sedikit, permintaan juga sedikit.”

Dalam menjalankan tugasnya, Anang

berprinsip menjalani kehidupan dengan

dengan gembira. Dan kebahagiaan

itu akan muncul kalau ha nurani

menemukan jalannya. Semua jabatan

yang dipegangnya, sebagai kapolres,

kapolwil, kapolda, dan akhirnya Kepala

BNN, dijalaninya dengan semangatbelajar yang nggi.

”Saya selalu ingin mengkoreksi apa

yang sudah saya lakukan, melihat jauh

ke depan, karena perjalanan ini adalah

perjalanan tanpa akhir. Jangan karena

menyelesaikan satu jabatan tertentu,

lalu menganggap perjalanan sudah

selesai,” tutur pria berusia 55 tahun

yang hobi menulis dan melukis ini.

Baginya dukungan keluarga juga

sangat penng, terlebih sebagai

seorang pemimpin keluarga, dirinya

harus bisa mempengaruhi dan

memberi ajaran nilai-nilai moral yang

baik kepada seluruh anggota keluarga.

Ia mengaku dak memiliki satu sosokyang dijadikannya sebagai inspirator

tapi ia tak pernah melepaskan objek

pengamatannya dari semua pemimpin-

pemimpin yang dianggapnya bagus.

“Yang baik kita contoh, yang dak baik

 jangan diru.”

 Apakah nannya dak ada

keinginan masuk ke dunia polik?  

Kalau sekarang saya masih

menekankan profesionalisme. Bukanberar saya dak belajar polik. Saat ini

saya pegang profesionalisme, setelah

itu nan saya lihat.

Setelah mengatakan itu Anang

tersenyum .

Hendrik  

Page 47: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 47/100

45INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

POLITISI

Prof Dr Ir Suhardi, M.ScKetua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

 Sistem proporsional terbuka yang akan diterapkan pada

Pemilu 2014 dan sudah dikuatkan oleh Mahkamah Konstitusi

membebani partai politik dan calon anggota legislatif karena

biaya kampanye terlalu mahal.

45INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Sistem Proporsional Terbuka

Jelas Bebani Partai dan Caleg

Page 48: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 48/100

46   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

POLITISI

Ketua Umum Partai Gerakan

Indonesia Raya (Gerindra),

Prof Dr Ir Suhardi, M.Sc,

berpendapat, sebaiknya sistem

pemilu kembali ke sistem nomor urut

sehingga partai polik hanya bertugas

melakukan kampanye partai dan bukan

mengampanyekan masing-masing

individu.

”Kalau dulu, partai hanya perlu

mengeluarkan biaya kampanye hanya

untuk 12 atribut, sekarang partai

harus keluarkan uang untuk 22 ribu

individu dikali 12 partai. Berar, sekitar

252 atribut yang harus dikeluarkan

biayanya. Dan ini pemborosan luar

biasa,” kata Suhardi kepada Majalah

INTEGRITAS.

  Menurut dia, dengan sistem suara

terbanyak dan bukan sistem nomor

urut seper waktu dulu, hanya kader-

kader yang memiliki banyak uanglah

yang mampu bersaing. Padahal, belum

tentu kader yang memiliki uang banyak

itu merupakan kader terbaik dari partai

karena partai dak lagi berwenang

menentukan kader yang akan duduk di

parlemen.

”Wewenang dan kekuasaan partai

saat ini sangat dikurangi, bahkankalah dengan KPU atau MK yang bisa

mengatur siapa yang bisa duduk di

parlemen. Padahal, yang tahu siapa

kader terbaiknya adalah partai,”

tambahnya lagi.

Jika sistem pemilu kembali ke

sistem nomor urut maka partai dapat

dengan tegas menentukan siapa yang

bisa masuk. Kampanye dilakukan hanya

dalam bentuk pemasangan bendera

partai. Caleg juga berkampanye dengan

menggunakan visi-misi partai, bukanvisi-misi pribadi.

”Dalam sistem nomor urut dak

ada pertentangan antarindividu.

Yang penng, partai dapat suara yang

sebesar-besarnya dan partai sudah

tahu kader terbaik. Tapi dengan sistem

sekarang, partai kalah oleh KPU,

padahal KPU dak kenal siapa kader

yang terbaik,” paparnya.

  Ibarat sebuah acara akad nikah,

partai sebenarnya sudah memiliki calon

mempelai yang dipilihnya sejak awal,

tapi ba-ba KPU hadir sebagai event

organizer  yang juga memiliki wewenang

menentukan siapa mempelainya.

”Seharusnya KPU itu lebih fokus

mencek warga negara yang belum

mendapat hak DPT, yang saat ini masih

karut-marut. Bukan menentukan caleg

yang terpilih,” kata Suhardi.

Sistem pemilu proporsional terbuka

menyebabkan para caleg harus siap

bertarung secara terbuka termasuk

dengan kader internal partai sendiri.

”Biaya nggi ini kan  akibat dari

sistem pemilu proporsional terbuka

dengan suara terbanyak. Sistem inilah

yang menjadi alasan dari polik biaya

nggi,” paparnya.

Penerapan sistem proporsional

terbuka dalam pemilihan caleg

berpotensi melanggengkan prakk

polik berbiaya nggi. Sistem ini

mendorong kandidat berkompesi

dengan cara mengandalkan publikasi

dibandingkan kerja polik berbasis

kerja nyata. Keka para calon bersaing

mendapat simpa pemilih, cara paling

cepat adalah dengan menguatkan

kampanye untuk meningkatkan

popularitas. Cara ini, sayangnya,

cenderung membutuhkan biaya besar.

Hanya calon dengan dukungan dana

Page 49: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 49/100

47INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

kuat yang mampu ”menjual diri” secara

masif melalui publikasi.

Ada cara efekf untuk mengatasinya,

yakni belajar dari negara maju. Di

negara maju, rakyat memiliki iuran

polik yang nannya membiayai calon

atau tokoh idola mereka keka akan

maju dalam pemilu.

”Tokoh-tokoh idola bisa berperan

karena mendapat dana langsung

dari rakyat, sehingga keka menjadi

pemimpin, dia dak akan lupa kepada

rakyat dan dia akan memperjuangkan

habis-habisan rakyatnya.”

Namun, di Indonesia yang terjadi

sebaliknya. Para calon pemimpin

terpaksa harus mencari dana sendiridan berisiko menghalalkan segala

cara untuk mendapatkan dana besar

dalam berkampanye. Itulah penyebab

terjadinya banyak kasus korupsi yang

dilakukan para kepala daerah untuk

mengembalikan hutang-hutang mereka

saat kampanye.

”Logikanya, memang harus iuran,

ini yang paling baik. Kalau satu orang

urunan sepuluh ribu rupiah, satu juta

sudah 10 miliar,” tambahnya.

Selain mengkrisi sistem pemilu

2014, Suhardi juga menilai kesadaran

berpolik masyarakat saat ini cukup

rendah. Masih banyak kalangan yang

menganggap polik kotor sehingga

enggan berkiprah dalam dunia polik.

Padahal, polik sangat penng untuk

mengubah nasib bangsa. Memang

masyarakat tak bisa juga disalahkan

sepenuhnya karena pada kenyataannya

banyak pemimpin bangsa ini yang

menang karena memiliki banyak uang.

Akibatnya, pemimpin yang berkualitasdak didapatkan. Di sinilah peran partai

polik, yakni melakukan pendidikan

polik, baik kepada rakyat maupun

kepada kader partai.

”Masyarakat harus disadarkan

bahwa polik melalui proses demokrasi

merupakan cara menentukan nasib

bangsa. Kalau masyarakat anpa, kan 

 jadinya gur-gur yang mereka anggap

 jelek itu yang jadi memimpin bangsa

ini, jadi harus diambil alih,” katanya

kemudian.

Suhardi berharap Indonesia memiliki

ketetapan kriteria yang bisa memimpin

bangsa ini. ”Apakah pemimpin menurut

pakar, menurut agama, menurut loso

daerah, dan sebagainya? Ini mesnya

dijadikan prasyarat calon pemimpin

bangsa.”

Dia menjelaskan, untuk Pemilu 2014

Gerindra sudah mempersiapkan kader-kadernya dengan baik dan matang.

Sistem proporsional terbuka memang

cukup memberatkan partai, tetapi

Gerindra tetap siap bertanding dalam

pesta demokrasi tahun depan. Gerindra

meminta para kadernya mengutamakan

program aksi dan menghindarkan

kampanye menggunakan uang.

”Misalnya, program satu miliar satu

desa. Itu bukan prakk kampanye uang

karena program itu akan berlaku setelah

rakyat memilih caleg atau presiden dari

Gerindra. Bahkan, baru-baru ini Pak

Prabowo bersama beberapa organisasi

pedesaan sudah menandatangani

kontrak tentang hal tersebut,” jelas

Suhardi.

Program-program aksi Gerindra

memang lebih menikberatkan pada

pembangunan pedesaan. Gerindra

 juga berencana memindahkan ibukota

negara karena kondisi Jakarta dan

masyarakatnya dak mencerminkan

kehidupan yang sehat. Masyarakatnya

cenderung konsumf, dak produkf,

tetapi perputaran uang di Jakarta

mencapai 240 triliun. Sedangkan desadak mendapat prioritas yang penng,

padahal masyarakat pedesaan jauh

lebih produkf daripada warga kota.

”Sumber pangan dari desa. Mereka

bisa mengelola air, pangan, ternak

yang berlipat ganda dan menghasilkan.

Sedangkan masyarakat kota hanya

menghabiskan yang sudah ada. Karena

itu dana dak bisa dikonsentrasikan di

Jakarta saja,” ujarya.

  Sebagai Ketua Umum Gerindrayang juga mencalonkan diri menjadi

caleg di Dapil Yogyakarta, Suhardi

selalu ke daerah-daerah dan dapilnya

untuk memaskan cita-cita Gerindra

semakin dihaya rakyat pedesaan.

Program yang ditawarkan Gerindra

dak sekadar janji. Semuanya terukur.

Misalnya, membangun jalan aspal

sepanjang ga ribu kilometer di suatu

daerah, memberi satu miliar untuk

satu desa, dan membangun sawah

empat hektare.

Lalu, siapa pendamping Prabowo

sebagai cawapres? Suhardi belum

berani menyebutkan satu nama

sebagai pendamping Prabowo karena

semuanya tergantung pada perolehan

suara Pemilu 2014.

”Kalau kami dapat 20,1 persen

ini sangat bagus, bebas menentukan

wapres dan memilih yang profesional.

Penerapan sistem

 proporsional terbuka

dalam pemilihan

caleg berpotensi

melanggengkan

 praktik politik berbiaya

tinggi. Sistem ini

mendorong kandidat

berkompetisi dengan cara

mengandalkan publikasi

dibandingkan kerja politik

berbasis kerja nyata.

Ketika para calon bersaingmendapat simpati

 pemilih, cara paling

cepat adalah dengan

menguatkan kampanye

untuk meningkatkan

 popularitas.

Page 50: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 50/100

48   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 0148   INTEGRITAS - November 2013

POLITISI

Tapi kalau 19,9, kami bisa terjebak

karena itu kami harus berkoalisi,”

 jelasnya.

Keka ditanyakan bagaimana

kondisi penegakan hukum di Indonesia,

Suhardi mengatakan sebaiknya

pemerintah lebih memproritaskan

kesejahteraan rakyat agar penegakan

hukum menjadi lebih mudah. ”Tugas

pemerintah seharusnya membuat

orang kenyang dulu. Kalau orang sudah

kenyang, mereka mudah diatur. Kalau

semua orang sudah sejahtera, maka

koruptor akan susah mencari kawan

untuk melancarkan aksinya.”

Suhardi melihat bahwa di negara

miskin ngkat korupsinya nggi.

Lepaskan Segalanya Demi Polik

  Sebelum akf berpolik, Suhardi

akf mengajar di Fakultas Kehutanan

Universitas Gadjah Mada. Ia mendapat

gelar profesor dan guru besar karena

prestasinya di bidang akademik. Ia juga

sering melakukan berbagai penelian

terkait dengan bidang kehutanan.

Pada 1999 ia sempat menjabat

sebagai dekan fakultas kehutanan.

Hanya dua tahun menjabat, ia ditarik

pemerintah menjadi Direktur Jenderal

Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan

Sosial, Departemen Kehutanan dan

Perkebunan. Namun, ia melihat bangsa

ini semakin rusak, kerusakan hutan

dimana-mana. Kerusakan semakin

meningkat 3-4 kali mencapai 100 juta

ha. Kerusakan 10 tahun reformasi

seper kerusakan selama 2000 tahun.

”Keka saya dirjen, bencana alam

yang jumlahnya 138 tahun 2001,

ternyata dalam 10 tahun meningkat

sampai 1200, karena rusaknya alam

kita luar biasa hebatnya, saya dak

ingin anak cucu saya menderita karena

itu,” ujarnya.

Ia sadar segala usulannya dan

konsep-konsepnya seper dak berar

kecuali ia memasuki jalur polik. Itulahalasan utama ia fokus dalam dunia

polik.

Keka menjadi dosen ia

mengusulkan kepada Prabowo agar

mendirikan Partai Kemakmuran Petani

dan Nelayan tapi dak ditanggapi. Dua

tahun kemudian, dia bersama Prabowo,

Hashim Djojohadikusumo, Muchdi Pr,

dan sepakat membuat partai yang

pernah diusulkan Suhardi. Setelah

Gerindra secara faktual berdiri, barulah

Prabowo yang saat itu masih menjadi

kader Golkar kemudian mengundurkan

diri dan bergabung menjadi Ketua

Dewan Pembina Gerindra.

Seiring kiprahnya di partai

tersebut, Suhardi dihadapkan pada

dua pilihan, tetap akf berpolik

atau mengundurkan diri sebagai

PNS. Akhirnya Suhardi lebih memilih

berkiprah di dunia polik, meskipun ia

sedang berada di puncak karir sebagai

akademisi.

”Gambling  memang. Dan saya

adalah contoh ekstrem yang berlawanan

dari orang golput. Saya melepaskan

semuanya untuk masuk dalam dunia

polik,” ujar pria yang hobi bersepeda

ini, tertawa.

Dalam menjalani kehidupan,

Suhardi hanya punya satu prinsip:

bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya

orang, menjadi teladan, dan selalu bisa

menerima keluhan dan mencari solusi

bagi seap permasalahan bangsa ini.

 Andreas

Page 51: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 51/100

49INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

EKSEKUTIF

“Menjalankan Tugas Pokok

Merupakan Targetan Pribadi Saya” Sejak terjadi perpindah-alihan kepemilikan usaha perkeretapian dari

 pemerintah Hindia-Belanda kepada pemerintah Indonesia, pada masa

awal-awal kemerdekaan Indonesia, hingga sekarang ini, PT Kereta Api

Indonesia (Persero)/PT KAI terus menerus melakukan pembenahan

dan restrukrisasi secara keseluruhan untuk meningkatkan mutu

 pelayanan kepada masyarakat.

Edi SukmoroDirektur Aset Non Railways PT KAI

49INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 52: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 52/100

50   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Kebijakan restrukturisai di tubuh

PT. KAI, kemudian melahirkan

salah satu direktorat untuk lebih

fokus mengurusi aset non produksi

milik PT. KAI yang selama ini lepas dari

pengawasan dan penjagaan. Direktorat

itu adalah Direktorat Pengelolaan Aset

Non Railways.

Direktorat Pengelolaan Aset Non

Railways (D8), di bawah kepemimpinan

Edy Sukmoro, mengelola aset non

railways,  melipu, aset tanah, rumah,

dan bangunan diluar railway.

Edi mengatakan, pihaknya sudah

membukukan rumah dinas, buku tanah,

buku bangunan dinas (ada mess dan

kantor) yang terbit bulan Maret 2013.

Tujuannya membuat buku kepemilikan

aset adalah melindungi aset-aset kita,dengan cara memberitahu ke semua

pihak, termasuk Badan Pertahanan

Negara (BPN), supaya kalau tanah dan

aset kita mau diserobot orang dengan

cara menserpikasikan. Umumnya

masyarakat tahu, bahwa aset yang

diserobotnya itu adalah aset milik PT.

KAI .

Dalam pembukuan itu tanah non

railway   yang dikelola oleh Direktorat

Aset Non Railways luasnya sekitar 270

 juta meter persegi. Dari luas tanah270 juta persegi itu, Direktorat Aset

Non Railways ini sudah menserpikasi

tanah seluas 90 juta meter persegi, dan

yang belum diserpikasi seluas 180 juta

meter persegi.

“Melegalisasi tanah-tanah yang dimiliki

oleh PT. KAI itu merupakan upaya yang

dilakukan oleh Direktorat Aset Non

Railways dari aspek penyelamatan aset

tanah,” ujar Edi.

Lanjut Edi, hal itu menjadi persoalan,karena indikasi percepatan untuk

menserpikatkan tanah milik PT.KAI itu

1,2 juta meter persegi pertahun. Dilihat

dari sisi percepatan maka dibutuhkan

100 tahun lebih untuk melakukan

penserpikatan tanah yang dimiliki PT.

KAI.

Beda lagi dengan aspek pemberdayaan

aset-aset non produksi , Edi mengatakan,

pemberdayaan terbagi dalam dua

kategori, yaitu pertama, menyewakan

rumah dinas diluar dari yang dipakai

perseorangan baik pegawai, pensiunan

ataupun umum, sebanyak kurang

lebih 16.000 unit rumah. Yang kedua,

bangunan atau tanah, ada beberapa

yang sudah di KSO-kan (Kerjasama

operasi atau disewakan kepada pihak

lain).

Lanjut Edi, persoalan dalam

menerbkan aset-aset yang dimiliki

PT. KAI muncul, karena banyak sekali

aset-aset PT.KAI sudah terlalu lama

dak diurusi, sehingga banyak pihak-

pihak yang menggunakan aset-aset

itu tanpa ada ikatan kontrak dengan

PT. KAI. “Bahkan ada yang berusaha

untuk menserpikatkan secara

sepihak,”katanya dia.

Itu sebabnya buku yang dibuat tadi

dikirimkan ke BPN juga, supaya kalau

ada usaha untuk menserpikatkan

tanah PT. KAI secara sepihak, BPN bisa

terlebih dahulu memberitahu PT. KAI

Buku Aset tersebut ap tahunnya pas

diperbaharui. “Karena ap tahun bisa

ada penambahan atau pengurangan

aset,” tandas dia.

Targetan Edi dalam memimpin

Direktorat aset non produksi adalah

menjalankan apa yang menjadi tugas

utamanya. Tugas utama itu, melipu

penerban, serpikasi dan penjagaan

aset ditambah dengan tugas ekstra

mencakup seluruh aset termasuk

bangunan yang mempunyai nilai

heritage  seper : stasiun, bangunan

dan benda-benda bersejarah, misalnya

Gedung lawang sewu, Stasiun

ambarawa dengan sepur bergerigi dan

yang lainnya.

Adapun aset tanah yang dimiliki oleh

PT.KAI merupakan aset-aset negara

yang dipisahkan yang diberikan kepada

PT.KAI sebagai penyertaan modal

negara seper Badan-Badan Usaha

Negara (BUMN) yang 100 persen

modalnya berasal dari negara.

Beda lagi dengan aset tanah yangberada di sekitar rel kereta api, Edi

mengatakan, 11 meter sebelah kiri dan

11 meter sebelah kanan jalur kereta

api adalah aset pemerintah c.q Dirjen

Kereta Api (DJKA) kira-kira luasnya 27

 juta meter persegi. Di luar dari aset

yang dikelola oleh Direktorat Aset

Non Railways. Meskipun kepemilikan

Dirjen KA, pengelolaannya diserahkan

kepada kereta api untuk melaksanakan

perawatan Jalan Rel Kereta Api

dengan pola pemberian Infrastructure

Maintenace Operaon (IMO).

EKSEKUTIF

Page 53: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 53/100

51INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Terkait dengan dengan anak

perusahaan yang berada di bawah

kendali PT. KAI, Edi mengatakan, anak

perusahaan dak pernah memiliki

aset tanah non produksi, hanya ada

satu anak perusahaan yaitu Kereta Api

Proper Manajemen (KAPM), yang

boleh memberdayakan aset kereta

api melalui proses komersialisasi dari

Direktorat Komersial (D1).

Sesuai dengan tugas utama Direktorat

AsetNon Railways, yaitu mengupayakan

penerban, penserpikatan dan

penjagaan aset-aset yang sekarang ini

dikuasai pihak lain yang dak sesuai

dengan aturan. Terutama, aset tanah

yang berada di lintas ma (yang dak

beroperasi lagi).

Sekarang ini, banyak jalur rel lintas ma

 – yang dak dioperasikan—dianggapmasyarakat dak terurus, sehingga jalur

tersebut ditempa dan dipergunakan

masyarakat.

Secara prinsip, dalam penerban jalur

ma yang mau direakvasi lagi, kita

melakukan pendekatan persuasif dan

menyosialisasikan kepada masyarakat,

agar bersedia hengkang dari jalur ma

tersebut. “Banyak juga masyarakat

yang mau menuru dan hengkang dari

 jalur ma itu,” kata Edi.

Selama ini memang diakui oleh Edi,

terhadap lahan-lahan Kereta Api yang

ditempa oleh pihak lain, disebabkan

karena dak dijaga, dak ada yang

melihat, dan mengawasi lahan-lahan

itu.

Direktorat aset non produksi sendiri,

baru berusia dua tahun, lima tahun

yang lalu atau sebelumnya masih

berada di bawah sebuah divisi yaitu

Divisi Property. Diharapkan dengan

adanya direktorat sendiri, penerban,

penserpikatan dan penjagaan aset

tanah rumah dinas dan bangunan dinas

yang dimiliki dapat dilakukan secara

intensif lagi.

Edi mengatakan, tanah yang dimilikioleh PT. KAI, 100 persen milik negara.

Tanah negara kan, tanah rakyat juga?

Masa, tanah rakyat dipergunakan

oleh pihak-pihak swasta yang hanya

memikirkan keuntungan sendiri?

Hingga sekarang ini, banyak bangunan

mall, rumah sakit dan ruko dibangun

tanpa ijin diatas tanah milik PT. KAI.

Misalnya bangunan Medan Center

Point dibangun di atas tanah PT.KAI

yang ada di Medan, yang diserobot

oleh PT. Arga Citra Kharisma (ACK).

Untuk penyerobotan tanah yang ada

di Medan, sudah kita upayakan proses

pengadilan. Proses pengadilan selama

ini, PT. KAI selalu dikalahkan hingga

sampai kasasi.

Edi mengatakan, kita tak akan pernah

menyerah untuk mengupayakan proses

hukum terhadap penyerobotan tanah

yang ada di Gang Buntu, Medan Timur.

Kita akan mengajukan Peninjauan

Kembali (PK) supaya aset tanah yang

diserobot itu kembali kepada rakyat.

Pemerintah juga dak lepas tangan

terhadap aset tanah milik PT.KAI

yang diserobot oleh pihak-pihak

yang hanya menguntungkan diri

sendiri. Pengembalian aset tanahitu sangat penng, supaya PT.KAI

bisa mengembangkan usaha-usaha

perkeretapian di Indonesia yang lebih

maju dan terpadu.

Ian Oktavianus

Page 54: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 54/100

52   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 55: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 55/100

53INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

BISNIS & NIAGA

Berbagai Indikator Memberi Kami Alasan Untuk Memelihara Optimisme

Dulu, Junaedy Ganie muda adalah salesman. Itulah awal kariernya di

dunia perasuransian. Kini, ia CEO BNI Life Insurance. Kata kuncinya,

 selalu meningkatkan kualitas pribadi.

Dr Junaedy GanieCEO BNI Life

53INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 56: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 56/100

54   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Berikut pekan wawancara Pemimpin Redaksi

INTEGRITAS Hendrik Aryanto dengan Junaedy Ganie

di kantornya, Gedung The Landmark Center, Jalan

Jenderal Sudirman, Jakarta, 18 Desember lalu.

 Apa yang menjadi tantangan, kendala, dan peluang dalam

berbisnis asuransi di Indonesia? 

Tantangan dan kendala yang utama adalah permodalan dan

SDM. Hambatan pada faktor permodalan terbuk dengan

masih banyaknya perusahaan asuransi yang bermodal

minim.

Dengan ngkat permodalan yang lemah, perusahaan

akan kesulitan menyediakan lingkungan dan infrastruktur

kerja yang mendukung ngkat produkvitas yang nggi,

 juga kesulitan memperoleh SDM yang andal. Namun,

perkembangan yang menggembirakan juga terlihat jelas

dari pandangan terhadap prospek karier di bidang asuransi.

Hal ini tampak dengan semakin menonjolnya profesi dalam

bidang asuransi sebagai pilihan karier utama, baik bagilulusan dalam negeri maupun lulusan dari luar negeri dan

dari mereka yang berpindah profesi ke industri asuransi.

Peluang utama pada sektor asuransi jiwa adalah jumlah

penduduk yang besar dan jumlah kelas menengah yang

nggi serta semakin meningkatnya kesadaran masyarakat

Indonesia tentang penngnya proteksi asuransi untuk

 jaminan kelangsungan kehidupan atau naah keluarga dan

menjadikannya sebagai pilihan investasi yang menjanjikan.

Sektor asuransi umum memiliki sejumlah ceruk atau segmen

bisnis yang terus dapat dikembangkan untuk mengatasi

dampak dari perlambatan pertumbuhan perekonomiannasional. Pertumbuhan jumlah kelas menengah Indonesia

 juga akan memberikan pertumbuhan pada sektor asuransi

umum.

Bisnis asuransi sudah banyak di Indonesia dan memiliki

 pangsa pasarnya masing-masing, Bagaimana strategi BNI

Life ini untuk bisa bersaing secara sehat? 

Kami memiliki empat saluran distribusi, yaitu Bancassurance,

Agency, Employee Benets, dan Syariah, yang masing-masing

memiliki pasar sendiri-sendiri. Untuk Bancassurance, fokus

utama kami adalah menggali potensi bisnis yang berasal dariBNI, induk perusahaan kami dan menjadikannya sebagai

tulang punggung bisnis BNI Life. Pada saluran ini persaingan

memang terbatas karena nasabah bank yang memercayai

BNI secara alamiah akan lebih nyaman membeli asuransi

dari BNI Life dibanding dari penanggung lain.

Untuk saluran Agency, potensi pasar sangat luas, terutama

pada kelas menengah. Untuk memenangi persaingan, kami

menyusun suatu strategi yang baru kami terapkan sejak April

tahun ini. Strategi yang agak berbeda dengan para pesaing

ini terus kami sempurnakan dan telah menunjukkan hasil

yang menggembirakan.

Pada saluran Employee Benets, kami menerapkan

 juga mul-plaorm strategy   yang memungkinkan kami

berkembang pesat, baik untuk perusahaan nasional maupun

mulnasional dan menjadikan kami sebagai salah satu

pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan BUMN, BUMDdan anak-anak perusahaan mereka.

Untuk saluran Syariah, kami berkembang pesat dengan

mengandalkan berbagai inovasi dalam strategi pemasaran

yang kami lakukan yang telah terbuk membawa unit ini

berkembang sangat pesat.

 Apa produk unggulan BNI Life untuk tahun ini? 

Akhir tahun ini kami meluncurkan produk unggulan Spectra

Health Care. Produk ini diluncurkan untuk menjawab

kebutuhan masyarakat dalam hal perencanaan biaya

perawatan kesehatan. Spectra Health Care adalah produk

asuransi kesehatan individual yang memberikan kenyamanan

nansial keka terjadi risiko sakit, baik untuk rawat inap, rawat

 jalan maupun melahirkan, dengan berbagai keunggulan.

Keunggulan utama dari produk ini adalah dukungan sistem

cashless, yang memudahkan karena nasabah hanya perlu

menunjukkan kartu kepesertaan Spectra Health Care saat

membutuhkan perawatan kesehatan di jaringan rumah sakit

rekanan BNI Life di seluruh penjuru Nusantara.

Di samping itu, Spectra Health Care dilengkapi dengan

santunan kemaan dan bisa ditambah dengan asuransitambahan rawat jalan dan santunan melahirkan. Produk

kesehatan ini melengkapi ragam produk unggulan kami

lainnya, seper Plan MulPro, Spectra Link, dan Smart

Educaon.

 Apa rencana produk unggulan yang akan dikeluarkan BNI

Life pada 2014? 

Di 2014, kami akan terus mengembangkan produk-produk

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya

untuk pendidikan, kesehatan, dan pensiun. Untuk produk

kesehatan, tahun depan kami akan meluncurkan produk

kesehatan yang lengkap, eksibel dan terjangkau (sejenis

Spectra Health Care) yang khusus dipasarkan melalui kantor-

kantor Cabang BNI.

Selain itu, kami juga tengah mempersiapkan produk pensiun

yang sangat inovaf karena memberikan keleluasaan

bagi nasabah dalam menentukan manfaat akhir asuransi.

Produk-produk unggulan yang sudah ada sebelumnya akan

tetap kami kembangkan, baik melalui re-pricing  maupun

BISNIS & NIAGA

Page 57: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 57/100

55INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

re-packaging. Semua ini kami lakukan demi memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Menurut Anda, apa keunikan BNI Life dibanding

 perusahaan-perusahaan asuransi lain? 

Kedudukan BNI Life sebagai anak perusahaan dari BNI,

sebuah bank BUMN besar yang berdiri pada 1946,memberikan keuntungan kompef kepada BNI Life karena

kami dak perlu lagi berusaha keras meyakinkan masyarakat

tentang siapa kami dan mengapa kami dapat dipercaya

untuk memberikan perlindungan atas aset mereka yang

paling berharga, yaitu kepasan kelangsungan naah

keluarga, kesehatan dan investasi yang menjanjikan imbal

hasil yang baik, termasuk untuk perencanaan keuangan

 jangka panjang.

Di samping itu, BNI Life telah menjadi salah satu contoh

keberhasilan transformasi bisnis dengan menerapkan

best pracces pada industri asuransi jiwa yang didukung

oleh kerjasama m yang kuat, baik dari mereka yang telahlama berkarier di BNI Life maupun oleh tenaga-tenaga

berpengalaman dari berbagai latar belakang yang kuat yang

telah mempekuat SDM BNI Life.

Peningkatan kualitas layanan kepada nasabah (enhancement

of customer experience) akan menjadi salah satu ciri unik

BNI Life. Sebagai contoh, Pelayanan Klaim 27 Menit yang

menjamin bahwa semua klaim sampai dengan jumlah Rp

5 juta, yang selama ini hanya kami layani di Jakarta, segera

diperluas ke berbagai kota lainnya.

Untuk BNI Life, kontribusi

terbesar dari produk asuransi

apa? 

Kami memiliki kontribusi yang

berimbang antara produktradisional dan produk unit

linked .

 Apakah target premi untuk

tahun ini tercapai? Sudah

sejauh mana pencapaiannya? 

Target premi kami sebesar Rp

1,5 triliun. Insyaallah, target

tersebut akan tercapai.

Berapa target premi dan laba

BNI Life untuk 2014? 

Terlepas dari adanya

perlambatan pertumbuhan perekonomian nasional,

berbagai indikator yang terlihat pada tahun ini memberikan

kami alasan untuk terus memelihara opimisme. Kami telah

menargetkan pertumbuhan premi yang ambisius untuk

tahun depan. Target premi tersebut sedang kami sesuaikan,

terkait dengan rencana masuknya Sumitomo Life sebagai

strategic partner  kami.

 Apa langkah-langkah yang dipersiapkan untuk mencapai

target itu? 

Sehubungan dengan akan masuknya tambahan modal

sebesar Rp. 4.2 triliun sebagai hasil penjualan saham

baru kepada Sumitomo Life, banyak hal yang akan dapat

kami persiapkan dengan lebih baik dan lebih cepat, baik

dari aspek peningkatan penjualan maupun dari aspek

operaonal excellence yang mampu mendukung percepatan

pertumbuhan bisnis kami yang ambisius. Langkah-langkah

tersebut terutama melipu perluasan jangkauan penjualan

dan peningkatan kualitas layanan serta memberikan kinerjayang lebih baik bagi semua stakeholders.

 Menurut Anda, bagaimana prospek bisnis asuransi? 

Prospek bisnis asuransi semakin menjanjikan. Sebagaimana

telah saya kemukakan tadi, pertumbuhan kelas menengah

yang pesat akan menjadi landasan pertumbuhan bisnis

yang pesat pada sektor asuransi jiwa dan asuransi umum.

Page 58: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 58/100

56   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Perkembangan akan semakin meningkatkan kesadaran

berasuransi masyarakat dan upaya keras industri asuransi

yang berlanjut dengan dukungan otoritas akan menjadikan

kebutuhan berasuransi menjadi bagian dari gaya hidup

masyarakat Indonesia.

Kini banyak perusahaan asuransi asing yang mengakuisisi

 perusahaan asuransi lokal. Pandangan Anda? 

Perkembangan ini adalah suatu fenomena yang dak dapat

dihindari. Potensi pasar asuransi Indonesia yang besar,

keterbatasan ruang pertumbuhan di negara-negara tertentu

yang industri asuransi mereka telah mature sementara

modal mereka berlimpah, kesuksesan pelaku-pelaku usaha

asuransi asing di Indonesia dan hambatan permodalan dan

infrastruktur terutama teknologi pada industri asuransi

nasional menemukan k temu dalam bentuk akuisisi

perusahaan lokal oleh perusahaan-perusahaan asing, baik

oleh pemain-pemain lama yang sudah berkiprah di Indonesia

maupun oleh pendatang-pendatang baru. Dari sisi yang lain,

kemitraan strategis dengan asing memberikan stabilitas

rencana bisnis jangka panjang yang dak mudah dipengaruhi,

misalnya perubahan kepemimpinan (instuonalized

 policy ).

Saya melihat bahwa pemerintah perlu membuat suatu cetak

biru rencana arah pertumbuhan industri asuransi nasional

termasuk perlunya pembaharuan hukum

asuransi Indonesia.

Bagaimana peran industri asuransi,

dalam hal ini BNI Life, untuk menyumbang

 pertumbuhan ekonomi nasional? 

Tingkat kepemilikan asuransi jiwa di Indonesia

masih rendah. Dari kurang lebih 250 juta

penduduk Indonesia, baru empat persen

yang memiliki polis asuransi. Jumlah ini masih

sangat jauh ternggal dibanding Malaysia (40

persen) atau Singapura (300 persen). Hal ini

mencerminkan bahwa ruang pertumbuhan

terbuka luas bagi industri asuransi nasional

untuk memberikan kontribusi yang lebih

besar.

Pertumbuhan premi BNI Life sampai dengan

kuartal kedua 2013 dibanding periode yangsama tahun sebelumnya mencapai 39,4

persen. Jumlah itu lebih nggi dibanding

pertumbuhan premi industri sebesar 14,48

persen. Pencapaian premi ini adalah wujud

kontribusi BNI Life terhadap pertumbuhan

ekonomi nasional. Dan kami akan selalu

berusaha untuk terus meningkatkan kontribusi

tersebut dari tahun ke tahun.

Salah satu keluhan yang sering diutarakan

nasabah asuransi adalah lambannya

 pencairan klaim oleh perusahaan asuransi.

Bagaimana BNI Life menjawab keluhan

nasabah tersebut? 

Pada dasarnya perusahaan asuransi yang

sehat dak memiliki kepenngan atau

keuntungan dari menahan pembayaran

klaim nasabah. Layanan klaim adalah etalase

kualitas masing-masing perusahaan asuransi.

Klaim yang dibayar dengan cepat justru

BISNIS & NIAGA

Page 59: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 59/100

57INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

merupakan promosi yang sangat baik dan meningkatkan

loyalitas nasabah terhadap penanggung.

Sebagian dari lambannya penyelesaian klaim dipengaruhi

oleh sejumlah faktor seper pemahaman nasabah atau

sosialisasi tentang proses klaim yang kurang, kelengkapan

data klaim yang kurang, adanya perbedaan pengeran

tentang lingkup pertanggungan yang mungkin disebabkanpenjelasan dari tenaga pemasar yang dak lengkap atau

nasabah dak pernah mempelajari polis yang dibeli atau

disebabkan oleh faktor komunikasi yang dak baik.

Tidak menutup kemungkinan hal ini sebagai akibat dari

kondisi kondisi keuangan penanggung yang dak sehat.

Agen yang dapat memberikan penjelasan produk secara

profesional akan mengurangi masalah klaim. Sebagai

alternaf, masyarakat awam dapat pula menunjuk konsultan

asuransi atau membeli produk asuransi melalui pialang

asuransi profesional .

BNI Life menjawab dengan berbagai upaya peningkatanlayanan klaim termasuk sistem pelayananan klaim yang sah

yang kami jamin selesai dalam 27 menit untuk klaim sampai

 jumlah Rp 5 juta jika dokumen lengkap (Klaim 27 menit).

Layanan ini akan kami perluas ke beberapa kota lain, selain

Jakarta, mulai 2014. Peningkatan layanan melalui Contact

Center 021 500 045 merupakan salah satu upaya memberikan

layanan yang berkualitas kepada nasabah.

Soal perjalanan karier. Anda memulainya dari door to door 

sebagai salesman. Lantas, bagaimana sampai akhirnya

 Anda menduduki posisi puncak di BNI Life? 

Saya kira, sebagaimana umumnya sering terjadi,perkembangan karier seseorang pada umumnya dipengaruhi

oleh upaya untuk selalu meningkatkan kualitas pribadi,

melengkapi diri dengan berbagai kompetensi yang diperlukan,

dan bekerja berlandaskan integritas dan akuntabiltas diri

serta dedikasi yang nggi. Saya diberikan kesempatan

untuk memimpin BNI Life dengan modal pengetahuan,

pengalaman, dan komitmen yang diperlukan.

 Apa tantangan bekerja di bisnis asuransi? 

Tantangan berubah dari waktu ke waktu, tetapi yang

paling menonjol dewasa ini adalah peningkatan sikap yangmencerminkan adanya akuntabilitas yang nggi sehingga

masing-masing individu akan terus memperbaiki kualitas diri

untuk menghasilkan kinerja yang baik. Masyarakat Ekonomi

ASEAN yang sudah di depan mata, yang memungkinkan

perpindahan pekerja secara bebas, akan menjadi ancaman

yang besar jika dak ada kasadaran akan dampak yang

akan dihadapi. Apalagi, jika dak ada roadmap atau grand

design  industri asuransi nasional yang menjadi pedoman

sekaligus sebagai sarana proteksi kepenngan bangsa tanpa

mengurangi apresiasi terhadap penngnya persaingan sehat

dan perlindungan kepenngan konsumen.

Kalau boleh tahu, apa strategi Anda dalam memimpin

 perusahaan ini? 

Ada dua fase. Pertama, strategi kami bertumpu padatransformasi korporasi pada semua aspek dalam perusahaandengan pertumbuhan berkelanjutan sebagai objekf. Strategiini juga merupakan bagian dari rencana perusahaan untukmemiliki strategic partner  yang cocok.

Memasuki fase kedua, sesuai dengan roadmap perkembanganBNI Life yang mengemban value innovaon  mulai 2014,kami mengusung tema InnoVacon untuk terus mendoronglahirnya inovasi nilai-nilai, termasuk dengan melakukanakselarasi operaonal excellence dan menggabungkan nilai-lokal dengan nilai-nilai yang akan dibawa oleh strategic

 partner   asing untuk bersama-sama memajukan BNI Life.Untuk itu, peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur usahaakan terus menjadi tumpuan dalam menjalankan strategibisnis BNI Life.

Dalam bekerja, apa prinsip yang Anda pegang? 

Saya berusaha untuk mengemban amanah dengan

memegang nggi prinsip-prinsip integritas, akuntabiltas dan

 passion for excellence, dan mendorong capacity building 

dalam lingkungan saya.

Harapan Anda untuk diri, keluarga, dan karier? 

Saya mengharapkan kiranya saya dan keluarga dapatmendedikasikan diri sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk membangun keluarga yang bahagia dan ikutberperan akf dalam pembangunan bangsa Indonesiamenjadi bangsa yang maju dan bermartabat nggi.

Ngomong-ngomong, apa hobi Anda? 

Akvitas bersama keluarga, apapun bentuknya, merupakan

hobi utama. Saya juga senang tanaman dan meluangkan

waktu mengama lukisan dan kerajinan tangan tradisional

dan tentu saja meluangkan waktu untuk membaca. Untukolahraga, ternyata saya telah menekuni Satria Nusantara

lebih dari 10 tahun.

Siapa tokoh yang menginspirasi Anda?

Tentunya Nabi Muhammad sallallahu ’alaihi wa sallam, 

pemimpin abadi, sebagai tokoh utama yang menginspirasi

saya. Lee Kuan Yew yang menerapkan kebijakan yang visioner

dengan disiplin yang nggi sehingga proses pencapaian cetak

Page 60: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 60/100

58   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

biru Singapura dak terpengaruh

perganan kepemimpinan juga

memberikan inspirasi penng

kepada saya. Dari sektor

asuransi, saya mengagumi

Maurice “Henk’ Greenberg,

mantan Chairman & CEO AIG.

 Apa visi Anda dalam memimpin

BNI Life untuk beberapa tahun

ke depan? 

BNI Life tumbuh secaraberkelanjutan, berperan penngdalam menjadikan asuransisebagai bagian dari gaya hidupbangsa Indonesia sehinggadapat mencapai cita menjadiperusahaan asuransi pilihan

utama masyarakat Indonesiadan memberikan kontribusi yang berar dalam peningkatankesejahteraan bangsa Indonesia.

Bagaimana pandangan Bapak tentang situasi perekonomian

nasional? 

Keadaan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) membuat

Indonesia kehilangan visi, pedoman pokok arah dan alat ukur

keberhasilan pembangunan nasional.

Perencanaan perekonomian nasional akan dapat dikelola dan

tumbuh lebih baik jika Indonesia memiliki suatu pedomanpembangunan yang terencana dengan baik, terintegrasi dan

memiliki visi jangka panjang yang diturunkan ke berbagai

lapisan mulai dari ngkat kebijakan pokok ke bawah

sehingga arah pembangunan akan berjalan sesuai pedoman

dan sinergi antarsektor dan daerah akan berjalan dengan

baik dan kebijakan pembangunan nasional akan bertumpu

pada kepenngan nasional dan pemerataan pembangunan.

Teori Pembangunan Hukum dari Mochtar Kusumaatmadja

masih sangat relevan, yakni penataan hukum yang terencana

dengan baik dan penentuan prioritas akan menjadi pedoman

dan sekaligus sebagai tolok ukur kinerja pembangunan yang

menjunjung nggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Sekilas PT BNI Life Insurance

PT BNI Life Insurance (BNI Life) yang didirikan sejak 1996

senanasa mengedepankan pelayanan terbaik bagi

nasabahnya melalui penyediaan beragam produk asuransi

(asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, investasi, pensiun,

unitlink dan syariah) dengan jaringan layanan yang luas demi

kenyamanan nasabah.

Memasuki usia ke-17 tahun, BNI Life yang merupakan salah

satu anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk ini terus meneguhkan komitmen untuk dak hanya

sekedar memberikan perlindungan secara nansial tetapi

 juga berupaya memberikan nilai tambah terbaik pada seap

sisi kehidupan.

Kantor pemasaran merupakan salah satu saluran jaringan

pemasaran yang dimiliki oleh BNI Life yang secara khusus

memasarkan produk asuransi jiwa individu baik konvensional

maupun syariah melalui agen perorangan. Hingga Oktober

2013, BNI Life sudah mempunyai 40 kantor pemasaran

dengan 2106 agen. Selain agen, BNI Life juga memiliki 635

Bancassurance Specialist di kantor-kantor cabang BNI di

seluruh Indonesia.

Upaya peningkatan perolehan premi melalui jalur

distribusi melalui agen (Agency) terus dingkatkan dengan

mengadakan ekspansi kerja sama dengan berbagai pihak

dengan menyediakan program asuransi sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

Selain Agency, saluran distribusi lain yang dimiliki BNI

Life dalam memasarkan produk-produknya adalahBancassurance, Employee Benet, dan Syariah.

BISNIS & NIAGA

Page 61: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 61/100

59INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

BIROKRASI

”Kami Akan Terus BerupayaOptimalkan Pemanfaatan Anggaran”

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Koperasi

dan UKM bersama sepuluh kementerian lain sepakat meluncurkan

 program peningkatan kehidupan nelayan.

DR H Syarifuddin HasanMenteri Negara Koperasi dan UKM

59INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 62: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 62/100

60   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

”Program ini bahkan sudah ditetapkan dalam

Keppres Nomor 10 Tahun 2011 tanggal

15 April 2011 tentang Tim Koordinasi,

Peningkatan dan Perluasan Program

Prorakyat. Program ini segera diimplementasikan pada tahun

ini dan diharapkan kurun ga tahun ke depan nelayan bisa

terbebas dari persoalan kemiskinan,” kata Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan

dalam wawancara khusus dengan Majalah INTEGRITAS  di

kantornya, 18 Desember lalu.

Bagaiaman soal penggunaan anggaran? Syarief menegaskan,

”Kami akan terus berupaya mengopmalkan pemanfaatan

anggaran.”

Berikut pekan wawancara.

Bisa Anda jelaskan secara garis besar Rencana Strategis

(Renstra) Kementerian Koperasi dan UKM 2010-2014? 

Renstra Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2010-

2014 terdiri atas visi ”Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (KUMKM) Sehat dan Kuat”. Misinya,

”Memberdayakan Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

dan berkelanjutan, memperluas kesempatan kerja dan

menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan

Indonesia yang sejahtera, demokras dan berkeadilan”.

Adapun tujuannya, peningkatan jumlah dan peran koperasi

dan UMKM dalam perekonomian nasional, pemberdayaan

koperasi dan UMKM, daya saing produk koperasi dan UMKM,

pemasaran produk koperasi dan UMKM, akses pembiayaan

koperasi dan UMKM, pengembangan wirausaha koperasi

dan UMKM, dan perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak

kepada koperasi dan UMKM.

 Apa yang menjadi target Kemenkop dan UKM dalam

Renstra 2010-2014? 

Sasaran strategis dan target Kementerian Koperasi dan UKM2010-2014 adalah peningkatan jumlah dan peran koperasi

dan UMKM dalam perekonomian nasional, pemberdayaan

koperasi dan UMKM, dan daya saing produk usaha kecil dan

menengah. Kemudian, pengembangan kemitraan

usaha kecil dan menengah, peningkatan produksi dan

pemasaran produk usaha kecil dan menengah, penyediaan

akses pembiayaan, pengembangan wirausaha koperasi dan

usaha kecil dan menengah, serta perbaikan iklim usaha yang

lebih berpihak kepada KUMKM.

Adapun targetnya, diterbitkannya Undang-Undang

Perkoperasian dan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Perkoperasian, revitalisasi koperasi, mewujudkan koperasi

berkualitas, meningkatkan akses pendanaan koperasi dan

UMKM, menumbuhkan wirausaha baru, memberikan

dukungan modal awal bagi wirausaha pemula, meningkatkan

akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui

pendampingan KUR, tersalurkannya dana bergulir bagi

KUMKM, terfasilitasinya KUMKM melalui promosi, pameran

dalam dan luar negeri, revitalisasi sarana dan prasarana

pemasaran KUMKM, meningkatkan kapasitas SDM koperasi

dan UMKM, terciptanya keselarasan program dan kegiatan

pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui koordinasi lintas

sektor di ngkat pusat, provinsi/daerah ismewa, kabupaten

dan kota.

 Apa yang menjadi kendala Kemenkop dan UKM dalam

merealisasikan Renstra 2010-2014? 

Tugas dan fungsi pembinaan terhadap UMKM pada

hakikatnya dak hanya ditangani oleh Kementerian Koperasi

dan UKM, tetapi juga merupakan tugas dan tanggung jawab

kementerian/lembaga lainnya. Kendala dan permasalahan

yang dihadapi antara lain adalah dalam hal koordinasi dan

sinergi terhadap implementasi program/kegiatan melalui

kementerian/lembaga terkait.

Dukungan SDM yang memadai masih perlu terus dingkatkan

karena belum secara opmal sesuai dengan kapabilitas dan

kompetensinya, dan bahkan juga belum secara opmalmendukung fungsi sebagai pencipta (creator ) kebijakan

pemberdayaan koperasi dan UMKM.

Adanya otonomi daerah menjadikan tantangan karena

kebijakan dan program untuk pembangunan yang dilakukan

pemerintah daerah belum sepenuhnya berjalan sinergis

dengan apa yang dilakukan pemerintah pusat. Tidak

adanya koordinasi, perbedaan konsep dan egoisme daerah

mengakibatkan tumpang ndih, dan pertentangan dalam

pembangunan dan peraturan antara pusat dan daerah.

Bagaimana Anda melihat perkembangan koperasi danUKM di Indonesia saat ini?

Pemberdayaan koperasi dan UMKM berkaitan langsung

dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan bagi

sebagian besar rakyat Indonesia ( pro-poor ). Selain itu, potensi

dan peran strategisnya telah terbuk menjadi penopang

kekuatan dan pertumbuhan ekonomi nasional ( pro- growth).

Keberadaan koperasi dan UMKM yang dominan sebagai

pelaku ekonomi nasional juga merupakan subjek vital

dalam pembangunan, khususnya dalam rangka perluasan

BIROKRASI

Page 63: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 63/100

61INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan penyerapan

tenaga kerja serta menekan angka pengangguran ( pro- job)

serta pro-environment .

Pemberdayaan KUMKM tersebut dilaksanakan melalui

perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi

dan usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kemudian, melaksanakan koordinasi dan kemitraandalam rantai nilai proses pembangunan guna memperluas

kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan

dan prakk tata kelola pemerintahan yang baik serta

mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam rangka

mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokras, dan

berkeadilan.

Performance perkembangan koperasi nasional posisi 30 Juni

2013, 200.808 unit dengan jumlah koperasi akf mencapai

142.387 unit koperasi, jumlah anggota 34,685,145 (orang),

dan aset 115,25 triliun rupiah.

Jumlah pelaku usaha mikro menurut data BPS tahun 2011

diperkirakan 54.559.969 unit atau 98,82 persen, usaha kecil

602.195 unit atau 1,09 persen, dan jumlah usaha menengah

44.280 unit atau 0,08 persen. Kondisi ini menggambarkan

bahwa peluang dan potensi UMKM sangat strategis. Jumlah

UMKM yang besar, dengan penyebaran hingga ke pelosok

daerah, merupakan kekuatan ekonomi yang sesungguhnyadalam struktur pelaku ekonomi nasional.

Kemenkop dan UKM memiliki bidang kerja yang

bersentuhan dengan kementerian lain. Bagaimana

hubungan dan koordinasi Kemenkop dan UKM dengan

kementerian lain yang berkaitan dengan bidang koperasi

dan UKM? Misalnya, Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, Kementerian Keuangan, dan kementerian

Page 64: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 64/100

62   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

lainnya? 

Adanya bidang kerja yang bersentuhan dengan K/L lain,

Kementerian Koperasi dan UKM sebagaimana tugas pokok

dan fungsinya adalah melakukan koordinasi dan sinergi secara

harmonis dalam rangka mendukung kinerja pemerintahan

dalam mewujudkan tujuan dan target-target pembangunan

nasional.

Wujud koordinasi, sinergi, dan kerja sama Kementerian

Koperasi dan UKM, salah satunya tertuang dalam bentuk

MOU ataupun kesepakatan bersama dengan kementerian/

lembaga. Antara lain, kesepakatan bersama (MOU) lima

kementerian (Kemenakertrans dengan Kementerian Koperasi

dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan

dan Perikanan, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga)

pada tanggal 9 Februari 2010 tentang perluasan kesempatan

kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui

penciptaan dan pengembangan wisausaha.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), KementerianKoperasi dan UKM bersama sepuluh kementerian lain sepakat

meluncurkan program peningkatan kehidupan nelayan.

Program ini bahkan sudah ditetapkan dalam Keppres Nomor

10 Tahun 2011 tanggal 15 April 2011 tentang Tim Koordinasi,

Peningkatan dan Perluasan Program Prorakyat. Program ini

segera diimplementasikan pada tahun ini dan diharapkan

kurun ga tahun ke depan nelayan bisa terbebas dari

persoalan kemiskinan.

Selain itu, juga ada surat keputusan bersama (SKB) ga

menteri, yaitu Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Menteri Dalam

Negeri, Nomor 500-738.A/2010, Nomor 1320.1/M- DAG/

MoU/IX/2010 dan Nomor 12.1/NKB/M.KUKM/IX/2010

tentang Sinergi Program Pengembangan Ekonomi dan

Penataan Lingkungan Perkotaan melalui Penguatan Sektor

Usaha Mikro, serta MOU Kemensos dan Kemenkop UKM

dalam rangka pemberdayaan sebanyak 1.160 kube menjadi

koperasi

 Apakah APBN saat ini sudah mencukupi untuk merealisasi

Renstra Kemenkop dan UKM 2010 -2014? 

Meskipun besarnya alokasi pagu anggaran untuk Kementerian

Koperasi dan UKM tahun 2010-2014 relaf terbatas, kami

terus berupaya mengopmalkan pemanfaatan anggaran

yang tersedia guna melanjutkan program-program strategis

pemberdayaan koperasi dan UKM dalam mendukung

pembangunan ekonomi nasional.

 Apa upaya yang dilakukanpemerintah untuk mendorong

masyarakat gemar koperasi? 

Sejumlah upaya dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM

dalam mendukung pemberdayaan KUMKM di Indonesia. Yakni,

melalui kebijakan di bidang peraturan perundang-undangan,

berupa sosialisasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008

BIROKRASI

Page 65: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 65/100

63INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan

Mikro, dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013

tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Fasilitasi program, berupa terwujudnya pengembanganPetugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL), yang sampai

saat ini jumlahnya sudah mencapai 540 orang dan tersebar

di 33 provinsi dan terwujudnya KUMKl yang memahami dan

menerapakan standarisasi manajemen mutu, hak kekayaan

intelektual (HKI), dan kehalalan produk.

Kemudian, dilaksanakannya bimbingan teknis mengenai

kebijakan perkoperasian sebagai suatu upaya untuk

memperbaiki fungsi kelembagaan koperasi agar koperasi

dapat tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai,

prinsip dan ja diri koperasi dan menjadi koperasi sehat,

mandiri, tanguh dan profesional serta mempunyai keterikatan

yang kuat dengan anggotanya, difasilitasinya KUMKMuntuk mengiku pameran dalam dan luar negeri, penilaian

kesehatan bagi KSP/KJKS, dan fasilitasi penyelenggaraan

kegiatan pasar rakyat untuk perluasan.

Adapun menyangkut perkuatan modal, berupa bantuan

perkuatan, yang dilakukan oleh depu terkait. Yakni, bantuan

sosial dan dana bergulir. Kedua hal itu juga dilakukan oleh

depu terkait.

 Apakah sarana dan prasarana sekarang ini sudah dapat

mendukung pengelolaan koperasi dan UKM di Indonesia? 

Dalam rangka mengakselerasi pemberdayaan koperasi dan

UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan

beberapa kegiatan yang bersifat fasilitasi maupunpembangunan dan pengembangan sik untuk fasilitasi

sarana dan prasarana di pusat maupun daerah. Antara lain

pengembangan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan

UKM (LLP-KUKM) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir

Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-

KUMKM), serta pada 2013 membangun Pusat Layanan

Terpadu (PLUT).

Selain itu, membangun lima pusdiklat terpadu peningkatan

SDM KUKM di pusat dan daerah, pengembangan Gedung SME

Tower dan Pusat Pendidikan dan Pelahan Kewirausahaan,

pendirian Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam dan

Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi Simpan Pinjam.

Page 66: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 66/100

64   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Lanjutkan Perjuangan Bangsa,

Kepala BNN Lantik Dua Pejabat Tinggi BNN

BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Badan Narkoka Nasional (BNN) terus memaksimalkan

upaya dalam menghadapi permasalahan Narkoba

diIndonesia yang terus berkembang. Sepak terjang BNN

dibidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan

dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) tak lepas dari peran

penng para pengambil kebijakan dalam menyikapi seap

permasalahan yang mbul. Kebijakan srategis yang telah

BNN ambil merupakan buah pemikiran dari mereka yang

peduli terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini.

Seper diketahui bersama permasalahan Narkoba

saat ini masih terus menjadi polemik yang senanasa

membutuhkan keseriusan kita bersama dalam upaya

penanganannya. Oleh karenanya, hari ini, Selasa (25/11),

Kepala BNN, Anang Iskandar, melank dua Pejabat Eselon

I yang nannya akan melanjutkan perjuangan BNN dalam

memerangi kejahatan Narkoba di Indonesia. Kepala BNN,

memberikan amanat kepada Drs. Deddy Fauzy Elhakim,

yang sebelumnya menjabat sebagai Pa Bareskrim Polri,

untuk melanjutkan tugas Depu Bidang Pemberantasan

BNN, yang sebelumnya dijabat oleh Drs. Benny J Mamoto

dan telah menyelesaikan masa kerjanya di tahun 2013 ini.

Tugas Depu Bidang Rehabilitasi BNN diserahkan kepada dr.

Diah Sea Utami, Sp. KJ. MARS, yang sebelumnya menjabat

sebagai Direktur Bina Upaya Kesehatan Jiwa Kemenkes RI

menggankan dr. Kusman Suriakusumah, Sp. KJ, MPH.

Perganan kepemimpinan merupakan hal yang lumrah, dan

menjadi bagian dari dinamika organisasi dalam menghadapi

tantangan tugas ke depan. Kepada kedua pejabat yang

telah dilank, Kepala BNN memberikan beberapa

penekanan penng. Pertama, seluruh pejabat harus

mengenali permasalahan yang ada di lingkungan kerjayang baru. Kedua, para pejabat harus melakukan langkah-

langkah strategis untuk meningkatkan kinerja. Kega, para

pejabat baru ini harus mampu memperkuat kebersamaan

internal dan koordinasi dengan instansi terkait dan seluruh

komponen masyarakat. Poin terakhir, pejabat baru harus

membangun sifat kepemimpinan yang berorientasi pada

tugas pokok dan kepenngan masyarakat.

Presiden Republik Indonesia dalam sambutannya padapuncak peringatan Hari An Narkoba Internasional (HANI),

24 Juni 2013 lalu, mengajak seluruh elemen bangsa untuk

bersama-sama menyamakan persepsi dan pemahaman

tentang dua hal.

Pertama, cara pandang masyarakat terhadap korban

penyalahgunaan Narkoba. Dibutuhkan pemahaman yang

sama dalam menangani korban penyelahguna narkoba

agar dak terjadi kekeliruan dalam menentukan solusi

penyelesaian.

Kedua, penegakan hukum terhadap siapapun yang terlibat

kedalam jaringan sindikat Narkoba. Penegasan hukuman

terhadap pelaku kejahatan Narkoba akan memberikan efek

 jera dan penanganan korban penyalahguna Narkoba secara

humanis akan memudahkan kita untuk merangkul mereka

kembali menjadi generasi bangsa yang sehat dan bebas dari

penyalahgunaan Narkoba.

64   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 67: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 67/100

65INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Jika Penegakan Hukum Semata,

Penjara Penuh

Hukum tidak lagi bisa dijadikan andalan satu-satunya untuk

mengontrol perilaku ideal manusia modern. Selain membenahi

hukum, etika juga harus dijadikan pelengkap. Dan antara hukum dan

etika jangan lagi dipertentangkan, tetapi harus bisa bersinergi.

Prof Dr Jimly AsshiddiqieKetua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

65INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

PROFESOR

Page 68: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 68/100

66   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

PROFESOR

”Roh hukum itu harus

berdasarkan eka,” kata

Prof Dr Jimly Ashiddiqie

kepada Majalah INTEGRITAS  di ruang

kerjanya, Gedung Dewan Kehormatan

Penyelenggaraan Pemilu (DKPP),

Jakarta Pusat.

Jimly adalah guru besar hukum tata

negara yang namanya cukup dikenal. Ia

tercatat pernah menjabat di sejumlah

lembaga negara. Ilmu hukumnya dak

terbantahkan lagi. Banyak konsep

hukum yang sudah dihasilkan guru

besar hukum tata negara Universitas

Indonesia ini.

Ke depan, hukum dan eka harus

bekerja sama, harus dipahami sebagai

sistem yang saling mengisi. Kekurangan

hukum harus diisi oleh eka. Apalagi

beban hukum sekarang ini sudah

terlalu berat, semua orang meyakini

bahwa hukum menjadi solusi untuk

dapat mengatasi segala-galanya.

“Padahal nyatanya enggak,” ujar Jimly

Misalnya, dari segi kelengkapan

hukum, untuk mengontrol perilaku

manusia melalui sistem sanksi. Sanksi

hukum yang terberat adalah di bidang

pidana, yaitu pidana ma. Hukuman

ma sekarang ini makin lama makin

dak populer. Makin banyak negara

menghapus pidana ma karenadianggap dak lagi sesuai dengan

perkembangan kemanusiaan. Maka,

sebagai akibatnya, semua orang hanya

mengandalkan penjara. Seakan-akan

penjara menjadi solusi bagi manusia

modern.

Menurut dia, di seluruh dunia penjara

penuh, perilaku manusia dak kunjung

beres juga, dan ngkat kejahatan

semakin meningkat. Demokrasi yang

ideal memberikan ruang hidup yangsemakin bebas, mengakibatkan

semakin banyak orang menggunakan

kebebasan itu untuk kepenngan

sendiri-sendiri. “Itulah yang disinyalir

menghasilkan ndak kriminal, yang

pada akhirnya membuat semua penjara

penuh, contohnya, kondisi penjara di

Indonesia. Penghuni penjara itu hanya

bisa dur berganan karena ruangan

penjaranya sudah melebihi kapasitas

daya tampung.”

Dalam kaitan itu, Jimly menyebut jenis-

 jenis kejahatan baru yang dihasilkan

undang-undang. Misalnya, tanaman

ganja yang sebenarnya merupakanrempah-rempah yang bisa digunakan

untuk bumbu makanan, oleh

undang-undang, orang-orang yang

menanam, memiliki, menggunakan

dan memperdagangkan ganja dianggap

pelanggaran hukum yang serius. “Ini

yang disebut dengan mala prohibita.”

Mala prohibita  adalah islah bahasa

Lan yang mengacu kepada perbuatan

yang tergolong kejahatan karena diatur

demikian oleh undang-undang. Berbeda

dengan mala in se, suatu perbuatan

yang dianggap sebagai sesuatu yang

 jahat bukan karena diatur atau dilarang

oleh undang-undang, melainkan karena

pada dasarnya bertentangan dengan

kewajaran, moral, dan prinsip umum

masyarakat beradab.

Ia menengarai mala prohibita menjadi

penyumbang terbesar makin rumit dan

PROFESOR

Page 69: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 69/100

67INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

kompleksnya hukum di Indonesia dan

semakin membebani hukum sendiri.

Oleh karena itu, hukum dengan sistem

sanksinya terbuk sudah dak efekf

sehingga dak bisa diharapkan lagi.

Dia menyayangkan, kondisi penjarasekarang ini bukan lagi sebagai lembaga

pemasyarakatan, melainkan sudah

berubah menjadi sekolah kriminal.

Banyak orang yang sudah keluar

dari penjara bukan malah lebih baik,

tetapi malah makin jahat. Apalagi di

bidang ndak pidana korupsi, koruptor

yang masuk penjara itu, umumnya

keluar dengan dendam bukan dengan

pertobatan. Mereka dak tobat malah

dendam, karena merasa diperlakukan

dak adil dan merasa dipolisasi. Olehkarena itu, sekarang ini, kemampuan

hukum untuk mengontrol kemampuan

perilaku manusia harus dievaluasi.

Hukum dak bisa lagi diharapkan

karena hukum itu sendiri sudah

terlalu berat bebannya. Hukum harus

dilengkapi dengan sistem eka. Keka

sistem eka berfungsi pelanggaran

hukum bisa dicegah sejak awal sebelum

perilaku menyimpang itu menjadi suatu

pelanggaran hukum. Tapi tentu dak

memahami eka dalam perspekf

lama.

”Kita juga harus mengetahuiperkembangan sistem eka yang baru.

Bukan cuma di Indonesia, seluruh

dunia sudah mempromosikan sistem

eka,” ujarnya

”Umumnya kode ek dan perilaku di

organisasi profesional termasuk di

kelembagaan negara, hanya sebatas

simbolik saja. Tidak benar-benar

diterapkan dan ditegakkan sebagaimana

halnya hukum,” tambahnya.

Pada akhir abad XX (1997), Persatuan

Bangsa Bangsa (PBB) melalui sidang

umumnya, menganjurkan supaya

anggota-anggotanya membangun

infrastruktur ek dan perilaku di

lingkungan jabatan publik.

Ia menjelaskan, infrastruktur ek ada

dua, pertama kode ek, kedua lembaga

penegak kode ek (bisa ad hoc  atau

permanen). Dalam prakk hal itu

 juga berkembang. Di Amerika Serikat,

misalnya, ada yang namanya komisi

yudisial, tetapi itu bukan dijadikan

sebagai lembaga nasional, seap

pengadilan masing-masing ada komisi

yudisialnya.

Indonesia meniru konsep yang dipakai

Amerika Serikat, tetapi ada perbedaan.

Di Indonesia, komisi yudisial diatur

langsung di dalam konstusi dan

menjadi lembaga negara. Itu adalah

akibat perkembangan zaman, bahwa

sistem kekuasaan kehakiman mes

dilengkapi dengan sistem eka, yang

sifatnya bukan cuma internal tapi juga

lembaganya dibentuk eksternal. Ada

lembaga kode eknya dan ada lembagapenegak kode eknya, yaitu komisi

yudisial.

Ini merupakan tren baru. Dalam

Undang-Undang tentang Susunan dan

Kedudukan DPR dan MPR, ada Badan

Kehormatan DPR. Badan Kehormatan

DPR melengkapi sistem kode ek

anggota DPR, lalu ada lembaga yang

Page 70: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 70/100

68   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

PROFESOR

menegakkannya.

”Makanya anggota DPR yang dipecat.

Kita bukan ngarang sendiri, tetapi

itu merupakan suatu perkembangan

baru,” katanya.

Indonesia sudah punya Komisi

Kejaksaan, Komite Ek KPK, Majelis

Kehormatan MA, Majelis Kehormatan

Hakim MK, tetapi cara kerjanya belum

dikonstruksi sebagai peradilan sehingga

lembaganya masih dipengaruhi cara

pandang lama tentang eka, bahwa

eka itu masalah privat sehingga

menyidangkannya juga harus tertutup.

”Itulah yang terjadi sehingga misalnya

di KPK sidangnya tertutup, sementara

cara berpikir orang yang mau

menyidangkannya pun seper mau

memeriksa pesakitan secara hukum.

Jadi, tradisi untuk menerapkan dan

menegakkan eka itu masih campur

baur juga seper sistem eka dan

sistem hukum,” papar Jimly.

Dalam kaitan itu dia memberi contoh

Majelis Kehormatan Hakim MK, yang

di dalamnya ada mantan Ketua MA,

mantan Ketua MK, mantan Jaksa Agung.

”Lihat cara mereka bersidang (panggilsaksi), persis seper logika peradilan

hukum. Seper hal yang dak perlu

lagi dilakukan (dikorek-korek) lagi atau

mencari-cari buk, misalnya kasus Akil,

sudah tertangkap tangan, ngapain lagi

dicari-cari buk hukumnya?”

Ia berpendapat, seseorang yang sudah

terbuk melanggar hukum seyogianya

melanggar eka juga, maka tak

perlu lagi cari-cari buk. Sebaliknya,

seseorang yang dak melanggarhukum belum tentu dak melanggar

eka, karena eka itu cakupannya lebih

luas. Untuk bisa menegakkan eka,

bangsa Indonesia memang masih harus

membangun tradisi. Yang kedua, cara

sidangnya sebagian masih tertutup,

maka hakim MK Arsyad Sanusi pun

disidang oleh MK secara tertutup.

Lalu kesimpulannya direkomendasikan

mempercepat masa pensiun enam

bulan.

”Putusan seper itu bukan sanksi.

Sebab, jika diajukan ke Presiden,

prosesnya enam bulan juga. Ya, sama

 juga prosesnya seper memberhenkandengan hormat dan ucapan terima

kasih atas jasa-jasanya. Itu bukan sanksi

eka,” katanya.

Contoh yang kedua, hakim agung

Achmad Yamanie juga disidangkan

secara tertutup. Kesimpulannya

sama, mempercepat masa pensiun

 juga. Tetapi setelah banyak yang

mempermasalahkan, dibentuklah

Majelis Kehormatan oleh KY bersama

dengan MA, dengan melakukan sidang

terbuka.

Setelah sidang dibuat terbuka,

masyarakat bisa mengiku logikanya,

bahwa betul dia melanggar kode ek

yang berat. Maka atas dasar itulah dia

diberhenkan secara dak hormat.

Kasus Achmad Yamanie merupakan

satu-satunya hakim agung hingga saat

ini yang diberhenkan dengan dak

hormat.

Jadi, keterbukaan dan transparansisebagaimana prinsip peradilan modern

itu belum diterapkan sebagaimana

mesnya. Memang betul, ada kadang

kala kasus yang harus tertutup, tetapi

pada prinsipnya haruslah terbuka,

seper peradilan anak dan perceraian

sehingga ada prinsip baru yang

diadopsikan ke dalam sistem penegakan

eka. Itulah yang dinamakan Jimly

sebagai prinsip peradilan eka.

Kalau di bidang hukum, kita punyakitab hukum dan pengadilan hukum,

di bidang eka, kita juga harus punya

kitab eka, buku eka, kode eka dan

pengadilan eka. Jadi, demokrasi abad

modern sekarang dak hanya diimbangi

oleh rule of law tapi juga rule of ethic.

Rule of law  terdiri atas code of law dan

court of law ;  rule of ethic  juga terdiri

dari code of ethic  dan court of ethic.

Inilah yang memberi kualikasi baru

sistem demokrasi abad XXI, bukan lagi

hanya diimbangi tegaknya hukum tapi

 juga eka. Dengan demikian, demokrasi

abad ini harus menjadi demokrasi

yang lebih substansial dibandingkandengan hanya prosedural karena

hanya diimbangi rule of law sehingga

terciptalah demokrasi yang substansial,

demokrasi yang bermartabat dan

berintegritas, bukan hanya formalisk

prosedural. Cirinya rule of law  dan rule

of ethics.

Ia menegaskan, eka harus diwujudkan

di dalam prakk kehidupan, dak

hanya diceramahkan di acara-acara

keagamaan sehingga seap perilaku itudikontrol oleh dua sism, yaitu sism

eka dan sistem hukum.

“Sistem hukum sanksinya hanya

menghukum. Sistem eka ada dua hal,

yaitu bisa menghukum kalau sudah

sangat berat, tetapi bisa juga bersifat

mendidik, misalnya peringatan dan

teguran. Sedangkan dalam sistem

hukum dak ada sifatnya teguran,”

paparnya.

Jimly menjelaskan, fokus penegak

hukum dan penegak ek berbeda.

Penegak hukum yang menjadi

sasarannya adalah subjek hukumnya,

sedangkan penegak eka sasarannya

adalah instusinya. “Kalau sistem

hukum, orangnya yang dihukum.

Kalau sistem eka, instusinya yang

diselamatkan.”

Ia berharap, fakultas-fakultas hukum di

Indonesia melakukan kajian terhadap

peradilan ek karena dak bisa lagi

hanya mengandalkan hukum. ”Bila

perlu, fakultas hukum di Indonesia

dikembangkan dengan menggan

nama nya menjadi fakultas hukum dan

eka.”

Ian/Victor/Andreas

Page 71: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 71/100

69INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

 Jakarta, Minggu, 8 Desember 2013, bertempat di

Ball Room Pascasarjana UGM Jakarta, Alumni

Gathering Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM

2013 kembali diselenggarakan dengan mengusung

tema “Indonesia Masa Depan, Kepemimpinan dan

Kepedulian.”

 Acara tahunan temu alumni ini menghadirkan alumni

yang sukses di instansi pemerintahan dan swasta.

 Antara lain, Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas

 Jasa Keuangan Rahmat Waluyanto yang kala itu

menyosialisasikan tentang peran Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam temu alumni itu diadakan diskusi singkat yang

berbicara tentangmasa depan ekonomi Indonesia yang

menghadirkan pembicara lulusan FE UGM yaitu

pengamat ekonomi, Dr Hendri Saparini dan Deputy

Country Director Asian Development Bank (ADB)

Edimon Ginting.

Diakhir perhelatan, FEB UGM memberikan award

kepada para alumni yang telah mengabdi kepada

masyarakat dan Kampus UGM, diantaranya, DR Jimmy

Budi Hariyanto, SH, MH, MBA, DBA

Tim Redaksi.

Alumni Gathering 2013 FEB UGM

69INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

EVENTS

Page 72: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 72/100

70   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Alumni Gathering 2013 FEB UGM

70   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 73: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 73/100

71INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 74: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 74/100

72   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

KONSULTASI

BANI ARBITRATION CENTER

BANDUNG OFFICE

Gedung Wahana Bak Pos (GWBP), lantai 5, Blok A 

Jl. Banda No.30, Bandung 40115, Indonesia

E-mail : [email protected]

Telepon : +62 (0) 22 421 3647 Fax : +62 (0) 22 426 1564Dr. H. Jafar Sidik, S.H., M.H., M.Kn., IArbl.

Salam Integritas,

Dari Bapak Sonny di Bandung, memiliki permasalahan

sebagai berikut :

Bahwa Kami dan Dinas Terkait di Bandung bermaksud

meminta OPINI / Pendapat yang mengikat, dalam hal

penerbitan IMB yang kami ajukan ke Dinas Terkait di

Bandung. Dalam hal ini, Kami dan Dinas Terkait dak dalam

kondisi berperkara/sengketa. Hubungan kami dengan

Dinas Terkait bukan Kontrak Kerjasama/Pengadaan,

namun kami sebagai Pemohon IMB kepada Dinas Terkait

tersebut. Untuk hal tsb, kami mohon informasi besaran Fee

untuk Opini/Pendapat Yang Mengikat ? Terima kasih atas

perhaan dan kerjasamanya.

Jawaban :

Bahwa BANI Arbitraon Center ( selanjutnya disebut

“BANI” ) sebagai lembaga independen dan otonom, selain

menyediakan dan menyelenggarakan jasa-jasa penyelesaian

sengketa melalui arbitrase atau bentuk-bentuk alternaf

penyelesaian sengketa lainnya, seper negosiasi, mediasi,

konsiliasi, namun juga menyelenggarakan pemberian

pendapat hukum yang mengikat sesuai dengan peraturan

dan prosedur BANI atau peraturan dan prosedur lainnya

yang disepaka oleh para pihak yang berkepenngan.

Beberapa hal pokok dan penng dalam mengajukan

permohonan pemberian pendapat hukum yang mengikat

kepada BANI, sebagai berikut :

(i) Para pihak atau satu pihak menyampaikan permohonan

mengenai pendapat hukum yang mengikat secara

tertulis beserta dokumen-dokumen kelengkapannya

kepada BANI;

(ii) Pengurus BANI akan memeriksa permohonan tersebut

untuk menentukan apakah terdapat perjanjian

arbitrase atau klausula arbitrase dalam kontrak, yang

dapat memberikan dasar kewenangan bagi BANI untuk

menerima dan memeriksa permohonan pendapat

hukum tersebut. Jika belum ada, maka para pihak

terlebih dahulu membuat perjanjian arbitrase atau

klausula arbitrase atau kesepakatan arbitrase secara

tersendiri untuk menyerahkan permohonan pendapat

hukum yang mengikat tersebut kepada BANI;

(iii) Atas permohonan tersebut, BANI akan mengirimkan

 jawaban kepada para pihak atau satu pihak dalam

 jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari

sejak permohonan pendapat hukum diterima oleh

Sekretariat BANI;

(iv) Biaya Registrasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta

rupiah) yang harus dibayarkan keka permohonan

diajukan;

72   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 75: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 75/100

Page 76: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 76/100

Page 77: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 77/100

75INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

  Selain informasi tentang perkara, informasi tentangmanajemen pengadilan juga terbuka lebar untuk diketahuimasyarakat. Misalnya penggunaan anggaran per-triwulansecara konnyu dilaporkan ke masyarakat. Demikian jugapengumuman lelang atau tender sudah menggunakan basiselektronik. Bahkan, pembayaran biaya perkara juga dilakukanmelalui bank yang bekerja sama dengan pengadilan, seper

BRI atau BNI.

”Jadi dak melalui bendahara pengadilan lagi. Ini untukmemperkecil praktek korupsi dan grakasi,” paparnya.

Dan penggunaan TI ternyata mendapat apresiasi posifdari banyak pihak. Beberapa waktu lalu MA mendapatpenghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi(Kemenkominfo) sebagai lembaga terbaik di urutan keempatdalam penggunaan TI dalam seluruh proses tata laksanakegiatan lembaga.

Bina dan Awasi

Selain fokus dalam meningkatkan transparansi, cetakbiru MA untuk 2035 memuat poin meningkatkan kualitaskepemimpinan badan peradilan. Langkah MA untukmencapai hal tersebut adalah pengadaan sebuah lembagapengawasan dan pembinaan yang memang sudah berjalansejak lama.

”Di situ ada Ketua Kamar Pembinaan, Ketua KamarPengawasan dan Kepala Badan Pengawasan,” jelas Ridwan.

Pengawasan di bidang internal ini dak hanya mengontrolseluruh staf dan hakim di lingkungan pengadilan denganhanya memberi evaluasi atau rekomendasi. Tapi juga merekaberwenang memberi sanksi. Dari sanksi ringan seper dakmenerima gaji beberapa bulan, mutasi, sampai dipecat.

Sejak Januari 2013 – Oktober 2013, sudah ada 81 hakimyang dikenai sanksi dengan perilaku yang bervariasi. Darikasus perselingkuhan, judi, narkoba sampai jual beli perkara.Selain pengawasan internal, MA juga bekerjasama denganKY, KPK, media, LSM, dan menerima laporan atau pengaduanmasyarakat untuk mengawasi para hakim dan seluruh stafpengadilan yang melakukan pelanggaran.

  Selain melakukan pengawasan yang ketat, Ridwanmemaparkan, MA saat ini juga sedang menggalakkanprogram serkasi untuk seap unsur di pengadilan mulaidari hakim, panitera dan sebagainya. ”Jadi sekarang daksemua hakim bisa memegang perkara bila dak sesuaidengan serkasinya. Misalnya hakim pikor harus memilikiserkasi hakim pikor, hakim peradilan anak memilikiserkasinya sendiri, demikian hakim di peradilan niaga,perburuhan dan sebagainya.”

Ridwan opmiss MA akan lebih cepat mencapai visi“Mewujudkan Badan Peradilan Agung” sebelum tahun 2035.Dari percepatan penggunaan IT dan pengelolaan keuangan

yang semakin baik, ia menganggap itu adalah tahapankemajuan posif. Pada tahun ini MA mendapat predikatWajar Tanpa Pengecualian untuk pengelolaan keuangantahun 2012, sebuah predikat dari BPK yang selama ini belumpernah diraih MA. ”Kita juga mendapat ranking pertamasebagai lembaga yang memiliki penyerapan anggaranterbaik, yaitu sebesar 95,7 persen dari UKP4.”

Lalu, bagaimana soal ditemukannya 81 hakim ”nakal” 81pada tahun ini? Ridwan dak menyangkal hal itu merupakantugas MA untuk membenahi para hakim dan mengawasimereka dengan lebih ketat. Akan tetapi, bila dilihat secarapersentase, maka 81 hakim itu dak seberapa, karena hanyasekian persen dari jumlah hakim seluruh Indonesia yangmencapai 8408 hakim.

”Kami punya 23.700 staf dan 8408 hakim, kami memangdak bisa mengawasi dengan mata kepala sendiri. Olehkarena itu, kami juga butuh peran media, LSM, pengaduanmasyarakat dan lain-lain,” ujarnya.

Sampai saat ini MA mendapat banyak pengaduan dalambentuk surat.

”Dari segi jumlah, pelan-pelan angka itu menurun.Keterbukaan informasi itu sangat membantu kecuranganoknum dan mengurangi kelambatan kinerja,” ujarnya lagi.

Keka ditanya tentang hubungan MA dan KY yang kurangharmonis, Ridwan mengatakan pernyataan tersebut hanyapandangan subjekf dari orang-orang tertentu. Sebab,ia mengakui pada dasarnya hubungan MA dan KY salingbersinergi dan masing-masing sudah menjalankan tugasnyadengan baik.

”Kedua lembaga ini sudah mempunyai peraturanbersama tentang tata cara pemeriksaan, mana yang menjadikewenangan KY dan mana yang menjadi kewenangan Bawasatau Ketua Kamar Pengawasan,” ujar Ridwan.

Sekadar mengingatkan, KY berfungsi dalam mengawasikode ek, sedangkan MA selain juga bertugas mengawasikode ek, ia juga berwenang mengawasi materi perkara.

”Yang menilai apakah hakim tersebut dak berndakprofesional, apakah dia dihukum atau direkomendasidipecat, itu adalah wewenang Badan Pengawasan maupunKetua Kamar Pengawasan dan Pembinaan melalui KetuaMA,” jelas Ridwan.

  Namun, KY juga bisa mengusulkan untuk memberhenkan

seorang hakim. Akan tetapi usulan ini harus dibawa ke Majelis

Kehormatan Hakim (MKH).

”MA dan KY terus membangun sinergi yang baik.Tujuannya menjaga harkat dan martabat hakim,” kata Ridwan

(Andreas/Viktor)

75INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 78: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 78/100

Page 79: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 79/100

Page 80: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 80/100

78   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

bahwa hal ini belumlah cukup, we have to do more. Hal

ini sebagai jawaban dari pandangan pesimis dengan

upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang

terus menerus dilakukan oleh Kejaksaan.

Beberapa Gambaran keberhasilan dalam penanganan

ndak pidana korupsi yang dilakukan oleh Kejaksaanuntuk penyidikan pada tahun 2011 sebanyak 1.729,

tahun 2012 sebanyak 1.401 dan pada tahun 2013

sebanyak 1539 perkara. Sementara untuk tahap

penuntutan tahun 2011 sebanyak 1.499 perkara, tahun

2012 sebanyak 1.511 perkara dan pada tahun 2013

sebanyak 1933 perkara.

Pada tahun 2013 untuk penyelamatan keuangan

negara tahap penyidikan dan penuntutan adalah

Rp. 394.363.415.372,- dan USD 500.000,-. Kegiatan

penyelamatan keuangan negara melalui bidang

Perdata Dan Tata Usaha Negara sampai November2013 yang berhasil diselamatkan sebesar Rp.

1.093.535.428.352,90 serta tanah seluas 13.250 m2;

yang dipulihkan sebesar Rp. 84.580.954.969,03. Dalam

hal memburu pelaku ndak pidana yang dilakukan

melalui Adhyaksa Monitoring Center (AMC) terus

mengalami peningkatan pada tahun 2013 ini berhasil

menangkap 58 orang yang terdiri dari 27 tersangka, 3

terdakwa dan 28 terpidana.

Keberhasilan-keberhasilan yang telah kita dapatkan

tersebut dak akan berar dan bahkan sia sia tanpa

diiringi semangat untuk menahan diri, menjaga diridan menjaga instusi, sebab sek kesalahan yang kita

lakukan akan menghapuskan jerih payah seluruh korps

Adhyaksa.

Peserta Upacara Yang Berbahagia,

Salah satu poin penng yang harus diperhakan dalam

melaksanakan pemberantasan korupsi ialah bahwa

korupsi merupakan kejahatan yang dilakukan dengan

penuh perhitungan, bukan karena nafsu atau keinginan

semata. Seseorang cenderung untuk melakukan korupsi

bila resikonya kecil dan hukumannya ringan, sedangkanhasil yang didapatkan besar atau sangat besar.

Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa untuk

menimbulkan deterrence eect diperlukan upaya

yang komperhensif supaya orang takut melakukan

korupsi. Penegakan hukum ndak pidana korupsi yang

menggunakan pendekatan konvensional follow the

suspect, ternyata belum cukup efekf untuk menekan

ngkat kejahatan ndak pidana korupsi, oleh karena

itu perlu disertai dengan upaya untuk menyita dan

merampas hasil kejahatan melalui instrumen pidana.

Sebagai instusi negara yang diberi kewenangan oleh

undang-undang untuk melakukan upaya penegakan

hukum, kejaksaan telah melakukan berbagai

upaya konkret untuk melakukan pencegahan danpemberantasan korupsi di negara ini, baik melalui cara-

cara atau pendekatan yang bersifat prevenf, represif

maupun edukaf.

Kejaksaan harus mampu menjadi garda terdepan

dalam pelaksanaan penegakan hukum, khususnya

dalam pemberantasan ndak pidana korupsi, harus

secepat mungkin berbenah dan membersihkan diri

dari segala prakk-prakk penegakan hukum yang

tercela, sehingga dapat menjadi contoh suri tauladan

bagi aparat penegak hukum lainnya.

Warga Adhyaksa Yang Saya Banggakan,

Sebagai upaya mewujudkan instusi yang bersih pada

tanggal 25 November 2013 kita telah mencanangkan

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Kolusi

Dan Neposme (KKN) dilingkungan Kejaksaan. Selain

itu kita juga telah melakukan penindakan terhadap

oknum-oknum yang terbuk bersalah, dan dak

segan-segan apabila ditemukan indikasi ndak pidana

akan dilanjutkan melalui proses pidana. Langkah

ini merupakan wujud keseriusan kejaksaan dalam

melakukan perbaikan dan pembenahan instusionaluntuk meminimalisir ruang gerak oknum-oknum nakal

melalui bidang pengawasan.

Mulailah dari diri kita sendiri dan mulai dari sekarang,

semoga kejaksaan dapat menjadi instusi penegak

hukum yang bersih transparan, tanpa korupsi,

sehingga mengilhami aparat penegak hukum lainnya

untuk bersama-sama mewujudkan indonesia bersih,

transparan, dan sejahtera

Jaga diri, dan jaga instusi, teruslah berkarya untuk

menunjukkan kesungguhan kejaksaan dalam penegakan

hukum, sehingga kita mendapat simpa dan dukungan

masyarakat dalam tugas penegakan hukum, khususnya

pemberantasan ndak pidana korupsi.

Mengakhiri amanat saya ini, marilah kita memohon

kehadirat Allah subhanahu wata’ala, semoga kita

senanasa mendapatkan bimbingan serta perlindungan-

Nya dalam upaya kita bersama membangun masa

depan bangsa dan negara yang semakin adil, makmur,

sejahtera dan demokras.

PENEGAK HUKUM

78   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 81: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 81/100

79INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 82: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 82/100

Page 83: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 83/100

81INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

KONSULTASI HUKUM

ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM

HAS & REKAN

Dasar Hukum dan Kewajiban PerusahaanMenjaga Lingkungan serta upaya yangdilakukan perusahaan sebelum memulaiakvitas utama

Hal apa saja menjadi dasar perundang-undangan yang

melarang untuk perusahaan industri yang berdiri di tengah

lingkungan dan sangat mengganggu pada lingkungan

sekitarnya dan Apa saja upaya yang dilakukan perusahaan

sebelum melakukan akvitasnya

Jawaban:

La Ode Abdul Rahim

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

 

Kami berasumsi bahwa perusahaan industri yang Anda

tanyakan adalahbadan usaha yang melakukan kegiatan

di bidang usaha industri sebagaimana yang terdapat

dalam Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1984 tentang Perindustrian (“UU Perindustrian”).

 

Perusahaan industri mempunyai kewajiban dalam upaya

pencegahan mbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap

lingkungan hidup sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21

UU Perindustrian yang berbunyi:

 

(1) Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya

keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta

 pencegahan mbulnya kerusakan dan pencemaran

terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang

dilakukannya

(2) Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan

berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan

 pencegahan kerusakan dan penanggulangan pencemaran

terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri.

(3) Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam

kelompok industri kecil.

 

Menurut Penjelasan Pasal 21 ayat (1) UU Perindustrian,

perusahaan industri yang didirikan pada suatu tempat, wajib

memperhakan keseimbangan dan kelestarian sumber

daya alam yang dipergunakan dalam proses industrinya

serta pencegahan mbulnya kerusakan dan pencemaran

terhadap lingkungan hidup akibat usaha dan proses industri

yang dilakukan. Dampak negaf dapat berupa gangguan,

kerusakan, dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan

masyarakat di sekelilingnya yang dimbulkan karena

pencemaran tanah, air, dan udara termasuk kebisingan

suara oleh kegiatan industri. Dalam hal ini, Pemerintah

perlu mengadakan pengaturan dan pembinaan untukmenanggulanginya.

Sedangkan terkait dengan upaya yang dilakukan oleh

perusahaan sebelum melakukan akvitas utama adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan wajib melakukan survey dari segala aspek,

sehingga dapat meyakinkan bahwa lahan yang dimaksud

dalam keadaan dak bermasalah serta memiliki

dokumen yang dipersyaratkan.

KANTOR HUKUM

HAS & REKANADVOKAT & KONSULTAN

KOMPLEK RUKO RADEN INTEN NO.8A LT.2

Jl. Radin Inten II, Duren Sawit Jakarta Timur

Telp. 021 866 14103

Fax. (021) 866 02316

HP : 0813 5568 9948

Email : [email protected] Ode Abdul Rahim, SE, SHAdvokat

81INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 84: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 84/100

82   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

2. Perusahaan wajib membuat formulasi study kelayakan

usaha

3. Perusahaan wajib melakukan penyusunan Amdal

Dengan demikian langka-langka tersebut diatas akan mampumenghindarkan perusahaan dari segala kerugian yang mbul

di kemudian hari.

 

Oleh karena itu, kami berasumsi bahwa maksud dari

“mengganggu lingkungan sekitar” pada pertanyaan Anda

adalah gangguan yang berupa kerusakan dan pencemaran

terhadap lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud

dalam Pasal 21 UU Perindustrian.

 

Perbuatan yang bertentangan dengan Pasal 21 ayat (1) UU

Perindustrian, jika dilakukan dengan sengaja, dapat dipidana

penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun dan/atau

denda sebanyak-banyaknya Rp100.000.000,- (seratus juta

rupiah) (Pasal 27 ayat (1) UU Perindustrian). Sedangkan jika

dilakukan dak dengan sengaja atau karena kelalaian, maka

dapat dipidana kurungan selama-lamanya 1 (satu) tahun

dan/atau denda sebanyak-banyaknya Rp1.000.000,- (satu

 juta rupiah) (Pasal 27 ayat (2) UU Perindustrian).

 

Selain pengaturan pada UU Perindustrian, menurut Pasal

87 ayat (1)Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup (“UUPPLH”):

 

“Seap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa

 pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang

menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan

hidup wajib membayar gan rugi dan/atau melakukan

ndakan tertentu.” 

 

Sebagaimana pernah dijelaskan oleh Rifanni Sari  dalam

arkel yang berjudul Tanggung Jawab Kerusakan dan

Bencana, seap penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan (perusahaan/badan hukum) yang mengakibatkanpencemaran dan/atau kerusakan lingkungan dianggap

sebagai perbuatan melawan hukum. Penanggung jawab

usaha dan/atau kegiatan tersebut memiliki tanggung jawab

untuk menggan kerugian yang dimbulkan, sejauh terbuk

telah melakukan perbuatan pencemaran dan/atau perusakan.

Pembukan tersebut baik itu nyata adanya hubungan kausal

antara kesalahan dengan kerugian (liability based on faults)

maupun tanpa perlu pembukan unsur kesalahan (liability

without faults/strict liability ) (Pasal 88 UUPPLH). 

Bagi pihak yang merasa dirugikan terhadap pencemaran

akibat usaha industri, dapat mengadukan atau menyampaikan

informasi secara lisan maupun tulisan kepada instansi yang

bertanggung jawab, mengenai dugaan terjadinya pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup dari usaha dan/atau

kegiatan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan/atau

pasca pelaksanaan sebagaimana yang telah diatur secara

rinci dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengaduan dan

Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/

atau Perusakan Lingklungan Hidup.

 

Dengan demikian, dari penjelasan kami di

atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

seap pendirian perusahaan industri perlu

mempermbangkan berbagai aspek, yakni pencegahan

mbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan

hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya.

 

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Dasar Hukum:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang

Perindustrian

2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

9 Tahun 2010 Tata Cara Pengaduan dan Penanganan

Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau

Perusakan Lingkungan Hidup.

 

KONSULTASI HUKUM

82   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Page 85: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 85/100

Page 86: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 86/100

84   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

dengan INTEGRITAS di Sekretariat

Gerakan Mahasiswa Kristen

Indonesia (GMKI) Cabang Jakarta,

Jalan Salemba Raya 49, Jakarta

Pusat, 6 Desember lalu.

  Sabam berdebat denganMaruarar (kini pengurus

Dewan Pimpinan Pusat PDIP)

selama berhari-hari karena

anak pertamanya itu kembali

mengusulkan dan memintanya

kembali berpolik lewat jalur DPD.

  Maruarar, atau biasa disapa Ara,

tidak menyerah. ” B e r k a l i -

kali saya tolak permintaan Ara itu.

Tetapi dia terus meminta saya.

Alasannya, di sisa usia saya ini,sebagai seorang polisi yang sudah

mendarah daging sejak muda,

pas akan merecoki partai ataupun

perpolikan bila dak dikasih

kesempatan berpolik praks lagi.

Padahal saya katakan, ’Saya sudah

cukup kok’,” tutur Sabam.

  Pria kelahiran Pulau Simardan,

Tanjung Balai, (Sumatera Utara), 13

Oktober 1936, ini memang dikenal

sebagai salah satu tokoh senior,dan sentral, di partai berlambang

banteng itu.

  Sabam adalah anggota DPR-

GR/MPRS (1967 hingga 1977).

Kemudian, pria yang dikenal

humoris dan cerdas ini tercatat

sebagai seorang deklarator Partai

Demokrasi Indonesia (PDI), keka

lima partai polik bersepakat

melakukan fusi di masa Orde Baru.

  Pada 10 Januari 1973, Sabam

sebagai tokoh Partai Kristen

Indonesia (Parkindo), bersama

sejumlah tokoh polik dari Partai

Nasionalis Indonesia (PNI),

Partai Katolik, Ikatan Pendukung

Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan

Partai Musyawarah Masyarakat

Banyak (Murba) mendeklarasi

berdirinya Partai Demokrasi

Indonesia (PDI) yang sejak reformasi

berubah menjadi Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan (PDIP).

  Setelah fusi itu, Sabam terpilih

menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen)PDI, jabatan yang kemudian

dipegangnya selama 13 tahun.

Kiprahnya di dunia polik semakin

berkibar. Selain vokal dan berani

menyuarakan aspirasi rakyat, ia juga

tampil dalam waktu yang tepat.

Ia menjadi anggota DPR

Fraksi PDI dari 1973 hingga 1982,

kemudian anggota MPR (1982-

1983). Pernah menjadi anggota

Dewan Permbangan Agung atauDPA (1983 1992), keka kembali ke

Senayan ia menduduki kursi Wakil

Ketua Komisi I DPR (1992-1997).

Jabatan lain yang pernah

didudukinya dalah Ketua BKAP/

BKSAP DPR dan Ketua Pansus

Otonomi Khusus Papua (1999-2004).

Pada 2005 hingga 2009, Sabam

kembali menjadi anggota DPR dari

Fraksi PDIP dan ditempatkan di

Komisi I. Alhasil, dia mengabdikandiri untuk bangsa dan negara

hampir separuh usianya.

“Mungkin ini seper takdir juga,”

ujarnya, lalu terkekeh.

  Beberapa hari setelah berdebat

dengan Ara, Sabam mendapat

telepon dari sahabatnya yang

 juga polisi senior di PDIP, Sidarto

Danusubroto. Sidarto yang kini

Ketua Majelis PermusyawaratanRakyat (MPR) malah berusia lebih

tua dari Sabam. Purnawirawan

polisi yang pernah menjadi ajudan

Bung Karno itu berusia 80-an tahun

tapi masih juga maju sebagai calon

anggota DPD dari Provinsi DIY

Yogyakarta untuk Pemilu 2014.

  “Anda kan masih sehat walau

lebih tua dari saya. Masih bisa

 jogging, karena sebagai polisi selalu

melah sik. Nah, kalau saya?

Saya sudah sakit-sakitan, hanya

bisa duduk, membaca, untuk naik

tangga saja sudah kewalahan,” ujar

Sabam kepada Sidarto.

  Sabam dak menyangka bahwa

desakan-desakan itu bisa terwujud.

Sekitar tujuh ribu fotokopi KTP

dia terima beberapa hari sebelum

mendaar ke Komisi Pemilihan

Umum (KPU). Fotokopi KTP itu

merupakan syarat yang harus

dipenuhi keka mendaar sebagai

calon anggota DPD.

“Ya mau gimana? Never mind-lah. Dijalani saja. Dan seusia saya ini,

 juga harus terus turun ke bawah dan

berjuang,” kata dia, tersenyum.

  Sabam sungguh menyadari,

usianya yang sudah dak muda

lagi mungkin akan menjadi bahan

gunjingan sejumlah kalangan,

terutama anak-anak muda yang

merasa kepenngannya terganggu,

sebab harus bersaing dengan orang

sekaliber dirinya.

“Bagi saya, polik itu bukan

soal menang atau kalah dalam

pemilihan. Tapi, soal bagaimana

memiliki prinsip berpolik untuk

melayani masyarakat,” ujar Sabam

diplomas.

Don’t Do That

Sabam yang baru meluncurkanPolik Itu Suci, buku biogra berisi

perjalanan karier dan pandangannya

tentang polik, mengingatkan,

berpolik praks dak harus

dengan cara-cara yang pragmas

atau mencari keuntungan pribadi.

  “Uang memang diperlukan juga

dalam berpolik, tetapi bukan

SEPAK TERJANG

Page 87: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 87/100

Page 88: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 88/100

Page 89: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 89/100

Page 90: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 90/100

Page 91: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 91/100

89INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Ditemui di kantornya, Kampus

UMB, kawasan Kebon

Jeruk, Jakarta Barat, kepada

INTEGRITAS Arissetyanto

menjelaskan tentang peran dan strategi

UMB dalam memajukan pendidikan di

Indonesia, juga perjalanan karirenya

sampai akhirnya menjadi Rektor UMB

pada 2010.

Sejak lulus dari Fakultas Teknik

Universitas Indonesia pada 1992

sebagai wisudawan terbaik,

Arissetyanto dak pernah terpikir akan

berkarier di dunia akademisi. Seper

kebanyakan sarjana teknik lain, setelah

lulus ia menjalankan bisnisnya sendiri

sebagai kontraktor bidang migas. Ia

pernah membangun tangki bahan

bakar minyak di Indramayu (Balongan),

Dumai, dan Balikpapan. Arissetyanto juga bekerja sama dengan perusahaan

di Bandung (Jawa Barat) merakit dan

mengekspor peralatan keselamatan

bandara. Namun, sembari bekerja

ia mengiku perkembangan dunia

pendidikan di Indonesia. Misalnya,

tentang ujian nasional dan terbitnya

Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional. Ia juga kerap menulis tentang

pendidikan di majalah dan koran.

Movasi untuk meneruskan

 jenjang pendidikan S-2 muncul kekadia bertemu dengan teman lama di

perpustakaan Salemba yang sudah

terlebih dulu mengecap pendidikan

S-2. Akhirnya, Arissetyanto memilih

kuliah di UMB. Pada 1996, ia menjadi

dosen di universitas yang berdiri sejak

1985 ini. Sepuluh tahun kemudian, ia

menduduki jabatan wakil rektor.

Pengalamannya di dunia bisnis

menjadi modal penng dalam menyusun

bahan mengajar Kewirausahaan yang

dapat dipergunakan mahasisiwa S-1.Ia bersama Prof Dr H Suharyadi dan

Purwanto SK, M.Si menyusun bahan

mengajar berjudul Membangun Usaha

Sukses Sejak Usia Muda. Disusul

dengan tulisan-tulisan lain mengenai

kewirausahaan dan pendidikan, serta

akf menjadi pembicara di berbagai

kegiatan kemahasiswaan.

Ibarat lokomof, tantangannya

sebagai rektor adalah bagaimana

menggerakkan gerbong kereta, yaitu

seluruh civitas akademika, agar

mencapai tujuan. Tantangan kedua,

bagaimana menanamkan enterpreneur

mindset kepada seluruh dosen agar

mampu bergerak lebih dinamis

mengiku perkembangan zaman.

”Apa pun organisasinya, yang paling

bahaya adalah terperangkap dalam

zona nyaman. Padahal, yang paling

penng adalah kita harus mengasah

diri kita sehingga bisa membuat nilai

tambah terus-menerus dan dak

mandek,” ujarnya.

Dalam bekerja Arissetyanto

memang dak pernah mau tanggung-

tanggung. Baginya totalitas adalah

nomor satu. Maka tak mengherankan jika ia sering mendapat predikat

sebagai dosen terbaik di UMB. Terakhir

gelar itu didapatnya pada 2011.

”Di mana pun kita bekerja, kita

harus menjadi nomor satu. Bila dak di

 jabatan, ya nomor satu dalam kinerja,”

katanya.

Ada beberapa tokoh yang cukup

menginspirasi hidupnya, khususnya

dalam berkarier. Misalnya, Napoleon

Bonaparte, Ronald Reagen, dan

Soekarno. Dari Napoleon ia belajarkonsep so power karena Napoleon

sangat memperhakan semua hal yang

berkaitan dengan para prajuritnya,

termasuk memperhakan kondisi

keluarga mereka. Maka tak aneh bila

Arissetyanto tak pernah lupa dan selalu

memberi ucapan selamat bila ada

dosen yang berulang tahun.

Dari Ronald Reagen ia belajar

tentang ketegasan dalam bersikap dan

bijak dalam mengambil keputusan

demi tujuan yang lebih besar. Sebagaikeponakan Soeharto, Arissetyanto

 juga mengagumi nilai-nilai posif

yang dimiliki pamannya itu. Seper

kemampuan Soeharto dalam

mengoperasikan ideologi bangsa

yang tertuang dalam P4 (Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan

Pancasila) dan kemampuannya

mengeksekusi rencana.

”Tegas, direkf, apa yang sudah

disampaikan itu kalau sudah punya

komitmen akan dikawal terus,” papar

Arissetyanto.

Pria berusia 44 tahun ini juga

memiliki hobi unik. Selain membaca

buku biogra, ia gemar mengumpulkanmainan. Koleksinya mencapai ribuan

dan kini diwariskan kepada anak laki-

lakinya.

Pengajaran So Skill Jadi Ciri Khas

Dalam upaya merealisasi visi

universitas menjadi ”universitas unggul

dan terkemuka untuk menghasilkan

tenaga profesional yang memenuhi

kebutuhan industri dan masyarakat

dalam persaingan global”, UMB

mencoba menerapkan apa yang

dimaksud dengan universitas unggul.Unggul berar seap mahasiswa harus

lulus hanya dalam delapan semester;

enam bulan setelah lulus bekerja dan

membuat bisnis sendiri; memiliki

kompetensi bahasa Inggris dengan

TOEFL di atas 450; dan memiliki kaidah

moralitas.

Selain menjalankan tridarma

perguruan nggi, UMB melakukan

beberapa inovasi dan kreavitas untuk

memperbaharui kualitas pengajaran

di kelas, menjalankan kurikulumberbasis kompetensi, dan mengajarkan

mahasiswa tentang penngnya

tanggung jawab dan komitmen yang

nggi. Oleh karena itu, UMB sangat

tegas terhadap mahasiswa yang absen

mengiku perkuliahan.

”Bila dua kali saja dak masuk

kuliah, itu akan memengaruhi nilai

mereka,” jelas Arissetyanto.

Dengan begitu mahasiswa diajari

menghargai proses.

”Ada mata kuliah dengan konsep

so skill yang menjadi ciri khas

UMB. Bagaimana dia memiliki sikap

tanggung jawab, leadership, karsa dan

sebagainya,” paparnya.

Menurut dia, sikap-sikap mahasiswa

akan diukur dan dinilai lalu dicantumkan

dalam serkat. ”Jadi yang diukur

misalnya kedisiplinan mahasiswa

Page 92: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 92/100

Page 93: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 93/100

Page 94: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 94/100

92   INTEGRITAS - Edisi 09 Tahun 01

Dalam beberapa bulan ke

depan menjelang digelarnya

pemilu, para calon legislator

dan senator sedang berpikir

dan berusaha keras agar masyarakat

mengenal dan memilih calon tersebut

di pemilu nan.

  Dr Badikenita Putri Sitepu,

SE, M.Si, perempuan berdarah

Karo ini mencalonkan diri sebagai

anggota DPD dari Sumatera Utara

(Sumut). Keka diwawancari Majalah

INTEGRITAS  di Jakarta, ia mengakui

sudah mempersiapkan strategi untuk

menghadapi pertarungan yang sengit

di Pemilu 2014.

  Putri, demikian sapaan akrabnya,menjelaskan, movasi dia mencalonkan

diri sebagai anggota DPD adalah

melihat perkembangan di Sumut.

Pertumbuhann ekonomi, ngkat

kesejahteraan, ngkat pendidikannya,

peredaran narkoba, pergaulan anak-

anak muda yang semakin rusak, dan

gaya hedonis masyarakat memovasi

dirinya untuk menjadi senator.

Ia juga melihat di Sumut sekarang

ini terjadi degradasi budaya. Contoh

kecil adalah yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pesta.

”Orang Sumut kini kurang

membermaknakan pesta. Keka

mendapat undangan mereka datang,

itu saja. Berbeda dengan dulu, pesta

dijadikan sebagai sarana untuk

mempererat tali persaudaraan,”

paparnya.

  Perekonomian masyarakat Sumut

 juga memprihankan. Memang,

berdasarkan data yang dikeluarkanoleh Badan Pusat Stask, Sumut

bukan daerah yang termiskin, tetapi

bukan juga daerah yang kaya.

”Selama ini sumber daya

yang dimiliki daerah Sumut dak

diopmalkan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat,” ujarnya.

  Sektor pertanian dak luput

dari perhaan Putri. Dia menganggap

sektor pertanian di Sumut mempunyai

peranan besar dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Sumut.

Sekarang ini, pendapatan petani jatuh.

Pupuk palsu banyak beredar, harga jual hasil pertanian turun, belum lagi

dipengaruhi dengan kondisi gagal

panen.

  Putri mengakui, faktor-faktor itulah

yang menjadi movasi dia keka hendak

mencalonkan diri menjadi anggota

DPD dari Sumut, untuk kemudian

bisa mendorong pembenahan dan

pembangunan, terutama di sektor

pertanian yang masih menjadi andalan

masyarakat Sumut pada umumnya.

  Terkait peranan DPD yang selama

ini dianggap sebelah mata oleh sejumlah

kalangan, ia mengatakan, anggapan itu

seharusnya dak ada, bila DPD proakf

dalam mengambil peranan sesuai

dengan kewenangan yang diberikan

peraturan perundangan, dan jangan

menunggu bola.

Pada saat menjadi staf Gubernur

Sumut, dia pernah mengadakan programagropolitan dan agromarinpolitan

untuk membuat desa-desa pertanian

di dataran nggi dan memberdayakan

nelayan, seper pengalengan ikan dan

rumput laut. Dia menargetkan, 2013

income  per kapita masyarakat bisa

mencapai US$ 3.000. Sayang, program

itu kandas di tengah jalan karena dak

mendapatkan dukungan serius dari

pemerintah daerah setempat.

“Dengan background pendidikan

saya, didukung pengalaman di bidang

polik, ekonomi dan kedekatan dengan

masyarakat, saya bisa mengambil dan

memainkan peranan DPD sebagaimana

mesnya,” ujarnya dengan yakin.

  Putri melanjutkan, peranan DPD

sebenarnya bukan untuk memberi

tekanan kepada pemerintah daerah,

MENUJU SENAYAN

Page 95: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 95/100

Page 96: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 96/100

Page 97: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 97/100

Page 98: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 98/100

Page 99: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 99/100

Page 100: Majalah Integritas Desember 2013

7/22/2019 Majalah Integritas Desember 2013

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-integritas-desember-2013 100/100