Majalah Integritas Edisi 13

download Majalah Integritas Edisi 13

of 78

Transcript of Majalah Integritas Edisi 13

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    1/78

    1INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    2/78

    2 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    3/78

    3INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    DEWAN PENASIHAT : Prof DR Priyatna Abdurrasyid, SH, Ph.D, FCBArb Prof DR JE. Sahetapy, SH, MA Prof DR Eman Suparman Prof DR Romli Atmasasmita, SH. LLM Prof DR Suhardiman, SE Prof DR M Daud Silalahi, SH, MH

    Prof DR Adnan Buyung Nasution, SH Prof DR D. Khumarga SH, MH Prof DR Chandra Wijaya, MSi, MM Prof DR Mardjono Reksodiputro, SH, MA Prof Harkristuti Harkrisnowo, SH, MA, PhD Prof DR Bomer Pasaribu Prof DR Joni Emirson, SH, MH

    DEWAN PENGARAH : H. Oetoyo Usman, SH DR Frans Hendra Winarta, SH, MH DR HM.Jafar Sidik, SH, MH, M.Kn, Arb Judhi Sunardi, MBA Yohanes Yahya Muhammad M. Banapon, SPd, MSi

    PEMIMPIN PERUSAHAAN : DR Jimmy Budi Hariyanto, SH, MH, MBA, DBA

    WAKIL PEMIMPIN PERUSAHAAN : Swari Arizona, SH

    PEMIMPIN REDAKSI : Hendrik A. Sinaga, SH

    SEKRETARIS REDAKSI : Debbie, S.Sos

    REDAKTUR PELAKSANA : Andreas SC Hutagalung, ST

    REDAKTUR : - Zainal Sidabutar

    - Roy JS, S.Si - Juson Maluddin - La Ode Abdul, SH, SE - Rapen AMS Sinaga, SH. MM.

    REDAKTUR SENIOR : Usman Gumanti

    KEUANGAN : Mugi Hastuti, SH, MKn

    ADMINITRASI & IKLAN : Restety Nurcahya, SH.

    SEKRETARIAT : Verawaty Novita

    PENERBIT :

    PT. Media Komunitas Prima

    BANK : Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. Cabang Cibinong. Ac. 1001343188 an. PT. Media Komunitas Prima

    ALAMAT REDAKSI :KOMPLEK RUKO BUARAN PERSADA NO.8 LT.2

    Jl. Jend. Pol. Soekamto, Duren Sawit, Jakarta Timur

    Telp : 021-866 14103

    Fax : 021- 866 02316

    HP. : 0878 756 789 15

    Email : [email protected]

    [email protected]

    www.mediaintegritas.com

    SUARA REDAKSI INTEGRITA

    Kabinet Profesional

    Edisi kali ini majalah INTEGRITAS mengangkat laporan utama kabinet

    kerja yang profesional karena selama ini gur kabinet yang seharusnya

    bisa menyelesaikan problem di kementerian malah menjadi penyebab

    munculnya masalah. Terbukti, banyak menteri yang menjadi tersangka

    korupsi. Ini yang harus segera kita akhiri. Oleh karena itu, presiden baru

    harus memilih menteri yang cakap dan profesional serta tidak terkungkung

    oleh partai.

    Untuk mendalami sejauhmana pandangan dan harapan kepada para

    menteri yang akan dipilih oleh presiden, redaksi mewawancari para pakardan tokoh nasional yang tidak asing. seperti Prof Dr Ikrar Nusa Bakti, Dr J

    Kristiadi, Sutiyoso (Ketua Umum PKPI), Syarief Hasan (Ketua Harian DPP

    Demokrat), dan Dr Frans Hendra Winarta (tokoh yang hukum yang selalu

    kritis).

    Rubrik Sorotan mengulas kisruh di tubuh Golkar, yakni soal para pendiri

    yang menghendaki pertanggungjawaban Aburizal Bakrie mundur dari kursi

    ketua umum dengan mempercepat pelaksanaan munas.

    Cover Utama mengangkat sosok Gubernur Kalimatan Timur Dr Awang

    Faroek yang berhasil memajukan Kaltim. Sosok politisi yang satu ini bolehsangat familiar di mata para pembaca. Ia dikenal dengan sebutan Bang Yos.

    Kami tentunya berharap kritik dan saran dari narasumber maupun

    pembaca.

    Terima kasih

    Selamat Membaca

    - Bernad Hasihola

    - Lisbeth Indriani- Jimmi Siregar- Tommy Toruan, S

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    4/78

    4 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    SURAT PEMBACA

    Redaksi menerima saran, opini, atau

    keluhan dari pembaca. Kirim ke email :

    [email protected]

    THE DREAM TEAMKABINET RAKYAT

    Sejak awal sebelum Pemilu,

    Jokowi telah manggaungkan

    kabinet kedepan adalah kabinet

    profesional. Artinya menteri

    yang dipilih adalah menteri yang

    sesuai antara kemampuan dengan

    posisi kementerian yang akan

    didudukinya. Kabinet Rakyat

    tentunya harus bebas dari segala

    intervensi kelompok atau golongan

    maupun pribadi. Kekhawatiran

    rakyat pun muncul ketika pasca

    pemilu, segala golongan dan orang

    orang yang tadinya berseberangan

    dengan Presiden dan Wakil Presiden

    Terpilih Jokowi Kalla mendadak

    mendukung dan berpaling dari

    koalisi sebelumnya.

    Rakyat Indonesia sangat

    mengharapkan Kabinet Rakyat yang

    terbentuk nanti betul betul pilihan

    rakyat. Rakyat tak ingin Rumah

    Transisi dan Kabinet Rakyat yang

    digaungkan selama ini, hanyalah

    kamuase yang pada akhirnya

    akan bermuara pada partai partai

    pendukung. Setidaknya, jangan sia

    sia kan keterlibatan rakyat dalam

    proses pemilu presiden silam danpembentukan kabinet idaman.

    Dari sekian nama yang muncul

    menghiasi percaturan kandidat

    kabinet, ada yang pro dan ada

    yang kontra. Rakyat menantikan

    terwujudnya kabinet yang

    profesional, bersih, cerdas, dan

    tegas yang nantinya akan terpilih

    agar tercipta kesejahteraan rakyat

    yang di idam-idam kan. Sampai

    saat ini, rakyat masih percaya dan

    menaruh harapan besar kepada

    Jokowi yang tegas dan tidak dapat di

    intervensi, sekalipun oleh Megawaty

    Soekarnoputri. Komitmen dan

    janji rakyat adalah mengawal

    pemerintahan Jokowi Kalla hingga

    5 tahun kedepan. Yakinlah, jika

    Jokowi Kalla sungguh sungguh

    melakukan tugasnya untuk

    kedaulatan rakyat, maka rakyat akan

    bekerja dengan sendirinya melalui

    bidang keahlian dan profesinya

    masing masing.

    Kabinet rakyat adalah kabinet

    impian bagi seluruh rakyat

    Indonesia. Kabinet yang akan

    mampu bekerja untuk rakyat,

    memikirkan nasib rakyat, dan

    semata mata hanya bekerja untuk

    kepentingan rakyat.

    Rahmat Widodo

    Sumedang

    4 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    RESAH BBM NAIK

    Kenaikan harga Bahan Bakar

    Minyak (BBM) semakin meresahkan

    masyarakat. Bagi kami yang

    bergerak dibidang usaha jual

    beli mobil misalnya, kenaikan ini

    ditakutkan akan memengaruhi

    minat masyarakat, terutama

    golongan menengah ke bawah

    untuk membeli mobil bekas. Secara

    total angka penjualan kemungkinan

    besar akan menurun. Kemungkinan

    besar masyarakat akan mencari

    mobil dengan cc kecil yang dianggap

    lebih irit.

    Negara kita kan salah satu negara

    penghasil minyak bumi, tetapi

    kenapa lumbung minyak ditanah

    air ini banyak dikelola oleh

    perusahaan asing? Pertamina dalampengelolaan minyak bumi hanya

    sebagai pajangan dan pemerintah

    lebih bernafsu memberikan izin

    pengelolaan kepada perusahaan

    asing. Jadi wajar saja kalau

    masyarakat selalu berkoar-koar jika

    harga BBM naik.

    Kami berharap pemerintahan

    Pak Jokowi dapat mengatasi

    permasalahan ini agar pengusahakecil dapat terus bertahan. Mudah-

    mudahan Pak Jokowi dan Pak Kalla

    punya solusi lain selain menaikkan

    harga BBM.

    Solihin

    Jakarta

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    5/78

    5INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    D A F T A R I S I

    INTEGRITASEDISI 13 - TAHUN 02 - 2014

    LAPORAN UTAMA 5

    Jokowi Resmikan Kantor Transisi

    Untuk Jabarkan Visi Misi

    Prof Dr Ikrar Nusa Bakti

    Kabinet Harusnya Berisi

    Profesional, Muda, dan Bukan

    Pejabat Partai Frans Hendra Winarta :

    Kalau Separuhnya Kabinet

    Jokowi orang Politisi, Saya

    Pesimis

    Mencari Kandidat Menteri:

    Mencari Petarung yang Siap

    Hadapi Birokrat Busuk

    Partai yang Minta Jatah Menteri,

    Sudah Lupa Komitmen Awal

    Rumah Transisi Jokowi-JK, Anies:

    Bukan Untuk Pendaftaran

    Calon Menteri

    Sekretaris Umum PGI : Kabinet

    Jokowi Sebaiknya Ramping dan

    Profesional Menteri dari Kalangan

    Profesional Lebih Memiliki

    Jaringan yang Luas 39MAESTRO HUKUM

    Yan Apul Girsang

    Sang Pendidik 17600 Advokat

    25OTONOMI DAERAHKaltim Bukan Raksasa Tidur

    5LAPORAN UTAMA

    Transisi Pemerintahan

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    6/78

    6 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    SOROTAN 20

    Pendiri Partai Golkar Minta ARB

    Mundur

    Agung Laksono Siap Maju di Munas

    Golkar

    MS Hidayat: Serius Menuju Munas

    Golkar, Hadapi Lawan Terberat

    Agung Laksono

    BISNIS & NIAGA 33

    Menteri Perindustrian

    MS Hidayat Serahkan Obyek

    Vital Nasional Sektor Industri

    VISIONER 43

    Marsda Dr. Usra Hendra Harahap, M.Si:

    Pendidikan Penting Banget Untuk

    Kesejahteraan Prajurit

    EVENT 57

    KONSULTASI HUKUM 59

    KONSULTASI 60

    PENEGAK HUKUM 62

    POJOK SEMINAR 67

    SENYUM SEJENAK 73

    SELA 74

    50EKSEKUTIFDR. Hendri Saparani:

    Dua Cara Pemerintahan Baru

    untuk Optimalkan APBN 2015

    54SEPAK TERJANG

    Letjen TNI (Purn) H. Sutiyoso :

    Jika Ditunjuk, Saya akan Lepas Jabatan Partai

    47POLITISI

    Syariefuddin Hasan, Menkop RI

    Usai Lepas Jabatan di Kabinet,

    Fokus Menjadi Kekuatan Penyeimbang

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    7/78

    7INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    Joko Widodo dan Jusuf Kalla

    terpilih menjadi presiden dan

    wakil presiden dalam Pemilihan

    Umum Presiden-Wakil Presiden

    (Pilpres) 2014. Digugat pasangan

    capres-cawapres Prabowo Subianto-

    Hatta Rajasa ke Mahkamah Kontitusi,

    dan akhirnya menang juga. Keduanya

    akan dilantik pada Oktober 2014.

    Untuk memuluskan transisi

    pemerintahan dari Susilo Bambang

    Yudhoyono ke Jokowi, dibentuklah

    Rumah Transisi Jokowi-JK. Dipimpin

    Rini M Soemarno (sebutannya

    kepala staf), Rumah Transisi berisi

    lima deputi. Tugasnya, komunikasi

    politik, mengelola kelompok-

    kelompok kerja, dan menjabarkan

    seluruh visi-misi serta program

    Transisi PemerintahanKetua Umum Peradin, Dr Frans Hendra Winarta,

    tentang hal itu mengatakan, kalau separuh

    kabinet berasi dari partai polik ia pesimiss

    akan terjadi perubahan berar di negeri ini. Yang

    jelas, presiden terpilih hendaknya menjadikan

    hukum sebagai panglima. Oleh karena itu, track

    record orang-orang yang akan dijadikan Menteri

    Hukum, Jaksa Agung, dan Kapolri mutlak

    diperhakan.

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    8/78

    8 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    aksi Joko Widodo-Jusuf Kalla ke

    dalam satu paket kebijakan yang

    mengedepankan agenda perubahan

    untuk mempercepat peningkatan

    kesejahteraan rakyat.

    Prof Dr Anies Baswedan, salah satu

    deputi lembaga itu, mengatakan,Rumah Transisi bukan untuk

    pendaftaran calon menteri atau

    tempat bagi-bagi kursi menteri,

    melainkan think thank untuk

    mempersiapkan postur dan lembaga

    pemerintah dan postur kabinet

    yang sesuai dengan kebutuhan dan

    memenuhi visi dan misi presiden dan

    wakil presiden.

    Kabinet Profesional

    Guru besar riset di Pusat Penelitian

    Politik LIPI (Lembaga Ilmu

    Pengetahuan Indonesia), Profesor

    Ikrar Nusa Bakti, menegaskan,

    menteri yang mendampingi Jokowi

    nantinya harus melepas jabatan

    struktur partai

    Sudah waktunya yang muda-

    muda muncul untuk diberikan

    kesempatan, kata Ikrar kepada

    Majalah INTEGRITAS.

    Ketua Umum Peradin, Dr Frans

    Hendra Winarta, tentang hal itu

    mengatakan, kalau separuh kabinet

    berasi dari partai politik ia pesimistis

    akan terjadi perubahan berarti di

    negeri ini. Yang jelas, presiden

    terpilih hendaknya menjadikan

    hukum sebagai panglima. Oleh

    karena itu, track record orang-orang

    yang akan dijadikan Menteri Hukum,

    Jaksa Agung, dan Kapolri mutlak

    diperhatikan.

    Peneliti sekaligus pengamat

    politik dari Center for Strategic

    and International Studies (CSIS),

    J Kristiadi, menilai saat ini dalam

    politik masih terjadi praktik cara

    lama, yaitu mendukung dengan

    meminta imbalan.

    Jadi bukan untuk menyejahteraan

    rakyat, melainkan bagaimana

    mengembalikan investasi yang

    pernah ditanam kepada capres dan

    cawapres, ujar Kristiadi.

    Ia mulai melihat gejala tidak nyaman

    dalam hubungan para politisi dengan

    Jokowi-JK terkait adanya Rumah

    Transisi. Ketua Rumah Transisi,

    Rini Soemarno, merupakan orang

    kepercayaan Megawati Soekarnoptri,

    dan Jokowi harus menerima fakta

    itu.Menurut dia, rasa tidak nyaman

    pastinya akan menjalar ke

    Jokowi terlebih setelah media

    menggemborkan perilaku Rini

    yang kontroversial. Oleh karena

    itu, diperlukan kebesaran jiwa dari

    Jokowi-JK. Para relawan yang selama

    ini mengusung Jokowi-JK juga harus

    membunuh keinginan, target atau

    agenda-agenda untuk mendapatkan

    kekuasaan.

    Bila partai masih minta jatahmenteri, berarti partai tersebut

    sudah lupa pada komitmen karena

    mendukung Jokowi memang

    harusnya tanpa syarat. Jadi

    paradiqma ini harus kita jaga dan

    menjadi tradisi yang baik untuk yang

    masa yang akan datang, kata Djafar

    Badjeber, Ketua DPP Partai Hanura.

    Ia mengingatkan, biarlah presiden

    sendiri yang menentukan

    bawahannya. Tapi, bila diminta

    sudah sepatutnya partai membantu

    dan mempersiapkan kader terbaik

    untuk mendukung pemerintahan

    Jokowi-JK.

    Wakil Ketua Umum KADIN bidangKelautan dan Perikanan, Yugi

    Priyanto, yakin Jokowi akan mengisi

    kabinetnya dengan orang-orang

    profesional dan berpengalaman. Ia

    optimistis pemerintahan Jokowi-JK

    mampu membentuk pemerintahan

    yang profesional. Jokowi dan JK

    yang berlatar belakang pelaku usaha

    merupakan nilaiplus . Mengapa?

    Kalau pelaku usaha memimpin

    suatu negara, dia melihat

    perusahaan ini sebagai perusahaanbesar. Dan setiap perusahaan harus

    untung atau mendapat surplus. Oleh

    karena itu, negara harus mendapat

    banyak income dari pajak atau

    investasi, dan bila APBN besar,

    otomatis rakyat akan sejahtera,

    katanya.

    Sekretaris Umum Persekutuan Gereja

    di Indonesia, Pdt Gomar Gultom,

    MTh, berharap kabinet Jokowi

    lebih mengutamakan kandidat

    yang profesional di bidangnya dansebaiknya ramping saja. Kabinet

    SBY terlalu gemuk sehingga kinerja

    kementerian tumpang-tindih.

    Semakin gemuk kabinet, biaya

    negara semakin membengkak.

    Sedangkan kita saat ini sedang

    menggalakkan penghematan uang

    negara, kata Gomar.

    Terpuruknya Indonesia menurut

    dia sebenarnya bukan disebabkan

    oleh sumber daya alam. Sumber

    daya alam kita sangat melimpah

    ruah. Tapi sayang semuanya itu

    belum dikelola dengan baik. Untuk

    itulah, Jokowi-JK harus mampu

    membawa harapan baru untuk

    Indonesia, dari pembangunan yang

    merata, kesejahteraan, pendidikan,

    penegakan hukum dan kerukunan

    umat beragama.

    Bila partai masih minta

    jatah menteri, berar

    partai tersebut sudah

    lupa pada komitmen

    karena mendukung Jokowi

    memang harusnya tanpa

    syarat. Jadi paradiqma

    ini harus kita jaga dan

    menjadi tradisi yang baik

    untuk yang masa yang

    akan datang

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    9/78

    9INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    Pada Senin 4 Agustus

    2014, presiden terpilih

    Joko Widodo meresmikan

    sebuah rumah di Jalan

    Situbondo Nomor 10, Menteng,

    Jakarta Pusat sebagai Kantor

    Transisi Jokowi-JK. Di tempat yang

    sama, Jokowi juga menunjuk lima

    orang pilihannya untuk bekerja

    di Kantor Transisi Jokowi-JK ini.

    Kantor Transisi ini dipimpin olehkepala staf Rini Mariani Soemarno,

    yang dibantu empat deputi.

    Mereka adalah Hasto Kristiyanto,

    Anies Baswedan, Andi Widjajanto,

    dan Akbar Faizal.

    Kantor ini dipimpin oleh kepala

    staf di sebelah saya, Ibu Rini

    Soemarno, yang dibantu empat

    Jokowi Resmikan Kantor Transisi Untuk

    Jabarkan Visi MisiKantor Transisi Jokowi-JK diperlukan untuk

    mempersiapkan penjabaran visi-misi, sembilan

    program aksi dan seluruh janji kampanye agar dapat

    dilaksanakan sebesar-besarnya bagi kepenngan

    seluruh rakyat Indonesia.

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    10/78

    10 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    deputinya, kata Jokowi saat

    meresmikan Kantor Transisi Jokowi-

    JK.

    Menurut Jokowi, ada empat

    tugas utama tim ini. Pertama,

    mempersiapkan hal-hal strategis

    berkaitan dengan pembahasan

    APBN 2015. La lu, mempersiapkan

    konsep kelembagaan pemerintahan

    di bawah presiden, baik kantor

    kepresidenan maupun arsitektur

    kabinet.

    Berikutnya, kata Jokowi,

    menjabarkan lebih rinci visi dan

    misi presiden dan wakil presiden

    terpilih dalam rencana dan program

    kebijakan. Juga mempersiapkan

    agar program-program yang bisadilakukan dipercepat. Misalnya

    Kartu Indonesia Pintar dan Kartu

    Indonesia Sehat sehingga betul-

    betul nantinya bisa diberikan ke

    masyarakat, ujar Jokowi.

    Selain itu, tanggung jawab kelima

    orang tersebut juga mencakup,

    antara lain, komunikasi politik,

    mengelola kelompok-kelompok

    kerja, dan bertugas menjabarkan

    seluruh visi-misi serta program aksi

    Jokowi-JK ke dalam paket kebijakan.Kantor Transisi juga dilengkapi oleh

    beberapa penasihat senior dan

    satuan tugas khusus.

    Dipaparkan dia, guna menjalankan

    mandat rakyat yang berdaulat

    sebagaimana ditunjukkan oleh

    hasil Pemilu Presiden 2014

    yang ditetapkan KPU RI, maka

    Presiden dan Wakil Presiden

    Terpilih memandang perlu adanya

    Kantor Transisi. Kantor Transisi ini

    dijalankan berlandaskan prinsip

    sistem pemerintahan Presidensial

    sesuai amanat Undang Undang

    Dasar 1945.

    Kantor Transisi Jokowi-JK diperlukan

    untuk mempersiapkan penjabaran

    visi-misi, sembilan program aksi dan

    seluruh janji kampanye agar dapat

    dilaksanakan sebesar-besarnya

    bagi kepentingan seluruh rakyat

    Indonesia.

    Ruang lingkup kerja Tim Transisi

    itu meliputi; mempersiapkan

    hal-hal strategis berkaitan

    dengan pembahasan APBN

    2015, mempersiapkan konsep

    kelembagaan pemerintahan di

    bawah presiden, baik kantor

    kepresidenan maupun arsitektur

    kabinet, menjabarkan visi misi

    Presiden dan Wakil Presiden

    terpilih dalam rencana dan program

    kebijakan, mempersiapkan upaya

    mempercepat pelaksanaan Kartu

    Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia

    Pintar.

    Pembahasan terkait rekrutmendan seleksi menteri anggota kabinet

    sepenuhnya menjadi tanggung

    jawab presiden sesuai dengan

    sistem Presidensial, ujar salah

    seorang Deputi Kantor Transisi

    Jokowi-JK, Anies Baswedan.

    Kantor Transisi ini dipimpin oleh

    Kepala Staf, Rini M Soemarno,

    yang dibantu 4 Deputi (Andi

    Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies

    Baswedan dan Akbar Faisal) yang

    tanggung jawabnya mencakupantara lain komunikasi politik,

    mengelola kelompok-kelompok

    kerja dan bertugas menjabarkan

    seluruh visi misi serta program

    aksi Joko Widodo-Jusuf Kalla ke

    dalam satu paket kebijakan yang

    mengedepankan agenda perubahan

    untuk mempercepat peningkatan

    kesejahteraan rakyat.

    Kantor Transisi juga dilengkapi oleh

    beberapa penasehat senior dan

    satuan tugas khusus, ujar Anies.

    Presiden SBY: Kantor Transisi Itu

    Ide Saya

    Sebelumnya, Presiden Susilo

    Bambang Yudhoyono mengklaim,

    ide untuk membentuk Tim Transisi

    antara pemerintahan yang baru dan

    lama, berasal dari dirinya. Menurut

    Presiden SBY, ide tersebut sudah

    pernah disampaikan beberapa bulan

    lalu, bahkan sebelum penetapan

    pemenang pemilihan umum

    presiden.

    Transisi itu bagus sekali, itu

    salah satu ide saya, kata SBY di

    kantornya, Senin, 4 Agustus 2014.

    Namun, menurut SBY, pembentukan

    tim transisi hendaknya menunggu

    keputusan Mahkamah Konstitusi

    terhadap gugatan yang diajukan

    oleh pasangan calon presiden dan

    wakil presiden, Prabowo Subianto-

    Hatta Rajasa.

    Jika putusan MK sudah diketok,

    SBY berjanji dirinya akan bersikap

    proaktif untuk berkomunikasidengan presiden terpilih. Jadi sabar

    dulu, kata SBY saat itu.

    SBY berjanji dia sendiri yang akan

    pro aktif menjalin komunikasi

    dengan Presiden dan Wakil Presiden

    terpilih setelah putusan Mahkamah

    Konstitusi untuk menyiapkan estafet

    pemerintahan ke depan.

    Kami ikuti pemberitaan di sosial

    media, soal transisi dari pemerintah

    kita ini ke pemerintah akandatang. Saya diminta memberikan

    komentar bahwa transisi itu baik

    dan diperlukan. Ide semacam

    transisi, hand overatau pengalihan

    kekuasaan dari presiden lama ke

    presiden baru, itu ide saya beberapa

    bulan lalu, ujar Presiden.

    SBY membandingkan saat dirinya

    menjadi Presiden pertama kali

    pada tahun 2004, tidak terjadi

    proses alih kekuasaan yang mulus.

    Sehingga, pemerintahan baruyang dipimpinnya ketika itu pun

    kesulitan.

    Kami akan ubah tradisi politik

    itu sehingga baik untuk presiden

    akan datang dan baik untuk rakyat

    Indonesia, ujarnya. (Roy JS)

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    11/78

    11INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    Guru besar riset di Pusat Penelian

    Polik LIPI (Lembaga Ilmu

    Pengetahuan Indonesia), Profesor

    Ikrar Nusa Bak, menegaskan, menteri

    yang mendampingi Jokowi nannya

    memang harus lepas jabatan struktur

    partai.

    Bila masih terlibat urusan partai, banyakpekerjaan akan terbengkalai, kata Ikrar

    kepada Majalah INTEGRITAS.

    Ia mencontohkan era pemerintahan

    Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih

    banyak menterinya dari kalangan partai,

    dan akhirnya dak bekerja secara

    opmal. Hal itu terlihat, keka presiden

    SBY terlibat urusan partai, dari Dewan

    Prof Dr Ikrar Nusa BaktiGuru Besar Riset di Pusat Penelitian Politik LIPI

    Kabinet Harusnya Berisi

    Profesional, Muda,

    dan Bukan Pejabat Partai

    Kehormatan, Dewan Pembina sampai

    Ketua Umum Partai, konsentrasinya jadi

    terpecah, antara partai dan negara. Tentu

    kita tak menginginkan Jokowi-JK juga

    seper itu.

    Ikrar mengingatkan kabinet Jokowi

    hendaknya memang diisi ahli di

    bidangnya.

    Idealnya, bagaimana komposisi menteri

    Jokowi-JK? Menurut dia, lebih baik

    kombinasi 70 persen orang muda dari

    kalangan profesional dan 30 persen

    dari partai. Sebab, masyarakat ingin

    perubahan terjadi, dan itu hanya bisa

    dilakukan kaum profesional.

    Sekalipun ia dak menyukai PKS, Ikrar

    menilai partai yang kini dipimpin Anis

    Maa ini sudah memberikan contoh

    yang baik di pemerintahan SBY-

    Boediono. Seap kader partai yang

    direkomendasikan jadi menteri, harus

    lepas dari jabatan struktur partai. Tapi apa

    daya, presiden partai pengusung ideologiIslam itu juga ternyata terlibat kasus

    korupsi.

    Ikrar juga menyikapi kris pendukung

    partai koalisi Jokowi-JK yang mulai

    ngambekkeka Jokowi-JK dianggap

    tak mengakomodir rekomendasi calon

    menteri yang mereka usung. Dia tak

    habis pikir melihat kecemasan partai

    koalisi keka Jokowi-JK membuat Rumah

    Transisi. Padahal, Rumah Transisi

    dibentuk untuk merumuskan konsep

    kerja menteri yang akan bekerja agaryang terpilih tahu arah dan format

    perubahan Indonesia keka mereka

    bekerja.

    Ikrar heran melihat partai koalisi Jokowi-

    JK ngambekdan menarik dukungan

    karena sejak awal Jokowi menegaskan

    keka maju menjadi capres dia menolak

    semua syarat kepenngan koalisi partai

    polik. Jadi, kalau ada partai koalisi

    pendukung yang ngambek, sebaiknya

    mereka mengingat komitmen awal,

    bahwa memenangkan mereka adalahkoalisi partai tanpa syarat untuk dapat

    jatah menteri dan lainnya. Saya yakin,

    Jokowi-JK juga akan merekrut menteri

    dari latar partai, selama calon menteri itu

    profesional dan bersih dari kasus korupsi.

    Mengenai siapa saja kalangan profesional

    dan orang partai yang layak menjabat

    menteri di kabinet Jokowi-JK, ia tertawa.

    Wah, saya dak mau berkomentar

    masalah itu. Kalau nan kasih komentar,

    rekan media bisa menilai saya bagian

    dari m sukses calon menteri dan ada

    kepenngan polik. Innya, kementerian

    yang baru terpilih, kurangi saja. Jangan

    jadi kabinet yang kegemukan seper

    pemerintahan SBY-Boediono.

    Menyinggung konik internal Partai

    Golkar, Ikrar mengatakan jika memang

    ingin bergabung dengan pemerintahan

    Jokowi-JK, konik harus segera

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    12/78

    12 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    diselesaikan. Ya, kalau ingin jadi partai

    oposisi juga tak jadi masalah.

    Ikrar hanya berharap pemerintahan

    Jokowi-JK bisa menunjukkan prestasi.

    Mereka juga harus tegas terhadap

    persoalan korupsi, tanpa pandang bulu.

    Pertumbuhan ekonomi hendaknya juga

    dak hanya dinikma oleh sekelompok

    orang. Lembaga Komisi Pemberantasan

    Korupsi (KPK) juga bila perlu harus

    diperkuat. Sebab, hanya lembaga hukum

    KPK yang saat ini masih dipercayai publik,

    di luar itu masih sangat diragukan.

    Dan jangan coba-coba Jokowi-JK

    nannya ikut melemahkan lembaga

    KPK dalam produk undang-undang.

    Sebab, selama ini kita tahu, DPR sangat

    terindikasi ingin melemahkan KPK, karenaKPK sering menangkap anggota DPR yang

    melakukan korupsi, tandas Ikrar.

    Kemenangan Jokowi-JK pada Pilpres

    2014 jangan terlalu cepat disambut

    gembira bagi pendukungnya karena

    tugas Jokowi-JK sangat berat, yakni

    menyelesaikan persoalan kemiskinan,

    pemberantasan korupsi, dan perbaikan

    ekonomi. Dia berharap, susunan kabinet

    menteri Jokowi-JK memang terdiri atas

    profesional dan tak pernah terkena

    kasus korupsi. Saya merasa miris, diIndonesia banyak orang profesional dan

    jujur yang siap bekerja tapi jarang diberi

    kesempatan. Untuk itu, mereka harus

    diberi kesempatan merubah negara ini.

    Elite Tua Sebaiknya Menepi

    Direktur Abdurrahman Wahid Instute

    Universitas Indonesia, Ahmad Suaedy,

    mengingatkan, kabinet Jokowi-JK

    sebaiknya diisi orang-orang yang

    berintegritas dan bersih dari kasus

    korupsi karena kemenangan Jokowi-JK dak sepenuhnya dari kerja partai

    koalisi. Kemenangan mereka didukung

    seluruh lapisan masyarakat yang

    mengatasnamakan relawan independen.

    Mereka yang menjadi m relawan

    sangat militan dan langsung terjun ke

    masyarakat mengkampanyekan Jokowi-

    JK tanpa ada embel-embel dapat duit

    dari partai. Innya relawan independen

    itu menginginkan perubahan Indonesia

    yang lebih baik. Nah, keka Jokowi-JK

    menang, mereka harus menghorma

    kerja keras para m relawan, dan harus

    mengutamakan kontrak sosial. Bukan

    mengutamakan kontrak polik dari partaikoalisinya, paparnya.

    Ahmad juga menilai Jokowi-JK bisa

    menang banyak dipengaruhi oleh

    sosok Jokowi yang sudah dicintai

    rakyat, sedangkan Jusuf Kalla kurang

    berpengaruh. Demikian juga dengan

    sosok Megawa. Masyarakat kita

    sudah banyak tak percaya lagi dengan

    elite polik tua, termasuk saya juga

    tak percaya kepada ketua umum

    partainya Jokowi, Megawa. Sebab

    para elite polik yang tua itu selamaini lebih mengutamakan kepenngan

    kelompoknya daripada urusan rakyat.

    Ahmad yakin, keka Jokowi menduduki

    kursi presiden dia mampu bersikap tegas.

    Hal itu juga sudah terbuk keka Jokowi

    menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan

    wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias

    Ahok, mereka dak bisa diintervensi

    pihak mana pun, termasuk partai.

    Mereka banyak melakukan perubahan

    di Ibu Kota. Orang-orang birokrat yang

    ketahuan bobrok saat itu juga langsungdiberhenkan. Dalam dua tahun, mereka

    mampu menaikkan APBD Pemprov DKI

    Jakarta, dan masih banyak lagi prestasi

    yang mereka buat.

    Dengan modal keberanian itu, Ahmad

    yakin Jokowi mampu mendobrak

    kebusukan birokrasi pemerintahan di

    Indonesia selama ini. Dia kan sudah

    menegaskan sejak awal, keka diminta

    maju capres, akan lebih mengedepankan

    polik kerakyatan dari pada polik

    transaksional. Jadi, buat partai koalisi

    pendukung Jokowi-JK jangan harap ada

    minta jatah kabinet menteri dengan

    seenak udel-nya.

    Lantas, seper apa idealnya kabinet

    menteri Jokowi-JK? Ahmad mengatakan,

    sebagai kelompok gerakan sosial, instut

    mereka ingin menteri di kabinet Jokowi-

    JK tak semuanya berasal dari koalisi

    partai. Memang, boleh saja menteri dari

    rekomendasi partai tapi harus profesional

    dan menanggalkan kepenngan partai.

    Tak usah lagi lahkabinet menterinya

    seper pemerintahan SBY-Boediono yang

    lebih mengutamakan jatah kekuasaan,

    tapi banyak yang tak profesional.

    Ahmad menyarankan, kabinet Jokowi

    diisi golongan muda yang punya

    semangat nggi. Sedangkan elite polik

    tua yang pernah hidup dalam kekuasaan

    orde baru sebaiknya pensiun, seper

    Wiranto, Surya Paloh, dan dari partai

    Jokowi sendiri, seper Tjahjo Kumolo. Ia

    menilai mereka masih menyimpan bau

    Orde Baru. Lebih baik jika elite polik tua

    merekomendasikan calon menteri yang

    masih muda.

    Bisa saja elite polik yang pernah akf

    di masa Orde Baru menjadi menteri,

    tetapi dengan catatan pernah menjadi

    akvis polik yang oposisi di masa Orde

    Baru, bukan akvis polik yang menjilat

    kekuasaan Orde Baru, tegasnya.

    Sebagai orang yang termasuk dalam

    golongan muda, Ahmad menginginkan

    orang muda yang punya integritas juga

    menjadi menteri di kabinet pemerintahan

    Jokowi-JK. Ia menilai Teten Masduki,

    pendiri Indonesia Corupon Wacth(ICW), layak menjadi menteri. Begitu juga

    tokoh pendidikan seper Anis Baswedan,

    dapat menduduki kursi Mendikbud.

    Lukman Hakim Saifuddin, juga layak

    direkomendasikan kembali menjadi

    menteri.

    Sekalipun Lukman bukan dari partai

    pendukung Jokowi-JK di pilpres, Ahmad

    menilai kerja Lukman sangat baik dan

    terlihat perubahan di Kementerian

    Agama. Nama Todung Mulya Lubis,

    pengacara dan akvis HAM juga pantas

    menjadi Menkumham.

    Walau usianya sudah lumayan tua tapi

    saya menilai dia masih punya semangat

    nggi untuk melakukan reformasi hukum

    di Indonesia, sebab dia juga seorang

    oposisi di masa Orde Baru, ujar Ahmad.

    (Andreas/Db)

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    13/78

    13INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    Bila ingin mewujudkan kabinet

    profesional, Jokowi harus siap

    menerima perkataan Lupa

    Kacang akan Kulitnya. Pernyataan

    Jokowi yang sejak awal mengatakan

    tidak ingin bagi-bagi kursi pada

    partai pendukungnya harus benar-

    benar diwujudkan, meski banyak

    tantangan yang harus dihadapi.

    Terlebih saat in i beberapa partai

    pendukungnya sudah mengeluarkan

    daftar nama calon-calon menteri

    untuk mendampingi Jokowi.

    Visi dan program yang

    dikampanyekan presiden terpilih

    Jokowi dan Jusuf Kalla memang

    berkualitas, dan bila terlaksana

    maka akan mensejahterakan rakyat.

    Akan tetapi baik tidaknya program

    Frans Hendra Winarta :

    Kalau Separuhnya Kabinet Jokowi

    orang Politisi, Saya Pesimis

    yang terlaksana juga bergantung

    dari kualitas para menteri yang

    akan membantu Presiden dan Wakil

    Presiden.

    Dalam beberapa kali kesempatan

    Jokowi sering mengatakan koalisi

    partai pendukungnya tidak akan

    bagi-bagi kursi bila ia terpilih sebagai

    Presiden. Ia menegaskan akan

    memilih orang-orang profesional,

    dan dinamakannya Zaken Kabinet

    atau Kabinet Profesional. Pernyataan

    ini memang baik, namun hanya akan

    terbukti ketika ia sudah memilih para

    menterinya nanti.

    Advokat senior, Frans Hendra

    Winarta khawatir Jokowi tidak bisa

    membuktikan pernyataannya itu.

    Mengingat saat ini partai-partai

    pendukungnya sudah mulai banyak

    merekomendasikan nama. Belum

    lagi tim transisi yang berkantor

    di Menteng Jakarta Pusat yang

    dibentuk Jokowi merupakan orang-

    orang yang berasal dari partai.

    Seperti Rini Mariani Soemarno,

    Anies Baswedan, Hasto Kristiyanto,

    Akbar Faisal dan Andi Widjojanto.

    Meski Jokowi menegaskan para

    anggota tim transisi tidak otomatis

    menjadi menteri, tapi Frans Hendra

    mengkhawatirkan para anggota tim

    transisi yang notabene merupakan

    kader partai pastinya akan

    mengutamakan kader partai lainnya.

    Jadi saya masih menunggu apa

    betul dia bisa menjalankan maksudyang dia bilang. Apalagi dia bilang

    revolusi mental, itu adalah tugas

    yang sulit karena itu harus didukung

    orang-orang sekelilingnya, kata

    Frans.

    Dalam suatu waktu Jokowi

    juga pernah mengatakan akan

    menjadikan hukum sebagai panglima

    di Indonesia. Terkait dengan

    pernyataannya tersebut, Frans

    yakin dengan Jokowi ketika Jokowi

    memang benar-benar membuktikanpernyataannya itu saat nama-nama

    pejabat hukum sudah diumumkan.

    Seperti Menteri Hukum dan Ham,

    Kepala Polri, Jaksa Agung dan Ketua

    Mahkamah Agung. Pemilihan

    personel-personel ini sangat penting.

    Begitu saya tahu orang-orang yang

    akan duduk di jabatan tersebut

    memiliki track recordyang buruk

    atau pernah tersangkut korupsi,

    saya pesimis Jokowi bisa menjadikan

    hukum sebagai panglima, kata

    Frans.

    Ia yakin hukum bisa menjadi

    panglima ketika Jokowi memilih

    orang-orang yang duduk di jabatan

    tersebut memiliki rekam jejak

    yang bersih, jujur,berintegritas,

    berpengalaman dan memiliki energi

    yang tinggi untuk memberantas

    korupsi. Namun bila tidak, yang

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    14/78

    14 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    terjadi sebaliknya.

    Pembangunan Ekonomi Tak Bisa

    Berhasil tanpa Penegakan Hukum

    Frans menegaskan untuk

    mensejahterakan masyarakat yang

    paling utama adalah mengutamakan

    pembangunan hukum. Karena itu

    menteri yang duduk di Kementerian

    Hukum dan Ham harus orang

    yang benar-benar potensial dan

    berkualitas. Sosok itu harus

    paham membuat legislasi yang

    mensejahterakan masyarakat, bukan

    hanya mensejahterakan kelompok

    kapitalis, ujar Frans.

    Karena itu menurutnya Jokowi harus

    bisa memilih sosok yang mampumenerobos sistem. Meski saat ini

    KPK sudah berjuang mati-matian

    memberantas korupsi, tapi tetap saja

    korupsi menjamur dan berjamaah.

    Uang yang hilang masih tetap lebih

    banyak dari uang yang dikembalikan

    KPK.

    Menkumham adalah posisi

    strategis. Karena beberapa tugasnya

    berkaitan dengan pembenahan

    penjara, keimigrasian, pembuatan

    legislasi. Jadi kualitas Menkumhamitu harus betul-betul mengerti

    hukum, hak asasi manusia,

    berintegritas, jujur, bersih dan

    memiliki semangat memberantas

    korupsi, saran Frans.

    Kalau Jokowi ingin sukses, dia harus

    mengedepankan pembangunan

    hukum dulu. Jangan dibalik, ekonomi

    dulu. Selama ini kita terbiasa lebih

    mengutamakan pembangunan

    ekonomi, katanya. Padahal menurut

    Frans, Indonesia bisa mencontoh

    negara Singapura dan Australia.

    Dimana 10 tahun pertama semenjak

    pisah dari Malaysia, Singapura

    memprioritaskan pembangunan

    hukum, baru setelah itu ekonomi.

    Ketika diminta untuk menyebutkan

    nama untuk duduk di Menkumham,

    Frans tidak bersedia menjawab.

    Yang penting menurutnya sosok itu

    bersih, paham penegakan hukum

    dan paham legislasi. Ada, cuma saya

    tidak mau menyebutkan. Ada umur

    50-an, ada umur 40-an, katanya.

    Frans berharap agar Menkumham

    nantinya bisa membuat politik

    hukum yang pro rakyat, dan

    membuat peraturan investasi

    yang tidak merugikan kepentingan

    nasional namun atraktif terhadap

    pemodal.

    Memang sulit untuk mencari sosok

    dari rakyat dan bekerja untuk

    rakyat. Apalagi bila nanti setengah

    dari kabinet merupakan politikus.

    Kalau separuhnya orang politisi,

    saya pesimis. Orientasinya nantibukan untuk rakyat, tapi partainya,

    tukas Frans. Frans juga berharap

    agar Jokowi memilih menteri tanpa

    memikirkan alasan sukuisme, dan

    tekanan dari parpol. Kita butuh

    praktisi yang betul-betul idealis,

    bukan hanya pemikir, katanya.

    Tantangan terbesar Menkumham

    ke depan menurut Frans adalah

    merangkul anggota parlemen

    agar kebijakan yang direncanakan

    pemerintah bisa diterima semua pihak.Undang-undang pro rakyat harus

    digolkan karena banyak kepenngan

    disana. Mulai kepenngan pemodal,

    polisi, kapitalis. Karena itu menteri

    nannya harus menjembatani ini

    semua supaya gol, kata Frans.

    Salah satu yang juga perlu dievaluasi

    Menkumham ke depan yaitu

    undang-undang Advokat. Dimana

    selama ini, undang-undang tersebut

    dimonopoli oleh satu pihak. Misalnya

    kedakikutsertaan Menteri Kehakiman

    dalam membuat ujian serkasi

    advokat, namun diselenggarakan

    organisasi advokat. Ini menimbulkan

    monopoli yang dilakukan organisasi

    advokat.

    Dalam membuat undang-undang,

    menurut Frans harus melakukan riset

    terlebih dulu. Dengan membandingkan

    undang-undang dari ga negara

    lainnya yang sudah memiliki kebijakan

    yang mumpuni. Misal undang-undang

    lingkungan hidup. Negara mana yang

    paling baik, kita ambil contoh-contoh

    disitu. Terus diuji, ahli-ahli dari laut

    ngomong, jangan polisi yang bicara.

    Setelah semua ada gambarannya,

    baru digolkan di DPR. Menurut saya

    disitu kedudukan menteri kehakiman

    penng sekali, kata Frans.

    Frans juga menyinggung pemberian

    fasilitas kepada hakim agung yang

    masih jauh dari standar. Padahal untuk

    membangun hukum, para hakim harus

    diberi pertahanan agar dak tergoda

    suap. Pertahanan dari segi nansial

    atau gaji dan penghargaan yang nggi

    perlu diberikan kepada mereka.

    Sekali lagi Frans berharap agar Jokowi

    benar-benar membukkan ucapannya

    dak akan bagi-bagi kursi. Jokowi

    harus bisa membuat terobosan untuk

    memilih orang-orang profesional,

    bukan dari partai. Dia harus mampu

    melawan arus yang demikian besar

    bila ingin mewujudkan zaken kabinet

    dan melakukan revolusi mental,

    katanya. Menteri yang dipilih Jokowi

    nannya harus bisa melawan arus,

    membuat terobosan dan membuatpencapaian program yang terukur dan

    memiliki target.

    Menteri itu nannya harus punya

    grand designsendiri dan disinergikan

    dengan visi misi yang diusung Jokowi.

    Pengawasan juga harus ketat dan

    dilakukan berkala seap minggu.

    Karena itu Frans berharap agar

    menteri yang membantu Jokowi

    nannya berasal dari kalangan

    profesional. Dan seap menteri harus

    bekerja secara bersinergi, serempak,

    menunjang kerja Jokowi bukannya

    menghambat dan memperlama.

    Jokowi harus memiliki keberanian,

    konsitensi untuk menerobos itu

    semua. Mungkin nantinya ada yang

    bilang kacang lupa kulitnya, itu

    harus diatasi, katanya.

    (Jimmy/Db)

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    15/78

    15INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    Bila masalah pertama Jokowi

    sudah selesai yaitu menghadapi

    pertarungan lawan polik, kini

    masalah Jokowi yaitu harus menghadapi

    orang-orang yang berada dalam lingkaran

    dalamnya; relawan, partai pendukung

    dan rekan-rekannya.

    Peneli sekaligus pengamat polik dari

    Center for Strategic and Internaonal

    Studies (CSIS), Krisadi menilai praktek

    polik yang digunakan masih cara

    lama yaitu mendukung untuk meminta

    imbalan. Jadi bukan mengenai hubungan

    kesejahteraan masyarakat, tapi bisa

    mengembalikan investasi yang pernah

    ditanam kepada capres dan cawapres ini,

    ujar Krisadi. Ia mulai melihat gejala ada

    rasa dak nyaman diantara para polisi

    dan antara Jokowi dan JK terkait adanyarumah transisi ini. Ketua m transisi

    yaitu Rini Soemarno merupakan orang

    kepercayaan Ibu Megawa, dan Jokowi

    harus menerima fakta itu. Rasa dak

    nyaman pasnya akan menjalar ke Jokowi

    terlebih setelah media menggemborkan

    perilaku Rini yang kontroversial. Karena

    itu diperlukan kebesaran jiwa dari Jokowi-

    JK. Dan para relawan yang selama ini

    mengusung Jokowi-JK harus membunuh

    Mencari Kandidat Menteri;

    Mencari Petarung yang Siap

    Hadapi Birokrat Busuk

    keinginan , target atau agenda-agenda

    untuk mendapatkan kekuasaan.

    Krisadi kemudian melanjutkan Jokowi

    sudah memiliki modal untuk mengatasi

    persoalan seper ini. Modal pertama,

    Jokowi pernah mendeklarasikan secara

    jelas bahwa dia hanya tunduk pada

    konstusi dan kehendak rakyat. Dengan

    ketegasan itu, akan tabu bagi partai-partai

    pendukungnya termasuk PDIP untuk

    menawarkan kader-kadernya menjadi

    menteri. Sedangkan modal kedua bagi

    Jokowi yaitu keberadaan Jusuf Kalla yang

    mulai menempatkan diri sebagai seorang

    wakil presiden sebenarnya, dimana

    kekuasaan dan kewenangannya akan

    diberikan oleh Presiden.

    Jokowi memang dak mudahmembukkan dirinya sebagai orang

    yang memenuhi janji, apalagi kalau

    hanya mengandalkan mesin birokrasi

    pemerintah yang selama ini sudah

    tumpang ndih.

    Terkait dengan beberapa partai yang

    terlihat masih ragu-ragu akan bergabung

    dengan Jokowi, Krisadi menyarankan

    agar partai-partai tersebut bergabung

    dalam koalisi. Karena sebenarnya dak

    ada oposisi dalam sistem presidensial.

    Presiden dak tunduk di bawah

    DPR, karena dia dipilih langsung oleh

    masyarakat. Oleh karena itu dak perlu

    ada kekuatan-kekuatan besar di partai.

    Karena SBY di sandera oleh partainya

    sendiri kan? tutur Krisadi.

    Ia juga menambahkan Presiden yang

    dipilih langsung dak menggantungkan

    diri kepada jumlah parlemen, tapi pada

    kemampuan presiden memelihara emosi

    dan berkomunikasi yang baik dengan

    masyarakat. Karena menurut Krisadi,

    kalau Jokowi hanya dapat 48 persen,

    namun punya komunikasi yang baik

    dengan masyarakat, dia sebenarnya bisa

    mengatakan melalui jaringan-jaringan

    relawan, bahwa dia punya agenda yangbaik sekali untuk rakyat, sebuah program

    yang akan menjadi jaminan ke depan

    bahwa kehidupan kita akan lebih baik.

    Kalau di DPR dia di blok, dia bisa turun

    ke relawan dan meyakinkan publik dan

    relawan untuk menyetujui program yang

    sudah dicanangkannya, kata Krisadi.

    Karena itu yang penng bagi Jokowi saat

    ini adalah membangun jaringan relawan

    untuk dijadikan basis dukungan dan

    menjadi kekuatan banding bagi parlemen

    bila ada yang menjegal kebijakan-kebijakan yang memang agendanya

    untuk rakyat. Sebagai perbandingan,

    Krisadi mencontohkan bagaimana

    Presiden Barack Obama menjalin

    komunikasi dengan asosiasi masyarakat

    dan kelompok-kelompok kepenngan di

    Amerika. Dan menjadi kekuatan banding

    kalau Presiden mendapat hambatan dari

    parlemen.

    Lalu bagaimana kriteria menteri yang

    cocok mendampingi Jokowi-JK? Krisadi

    menyebutkan nama Menteri AgamaLukman Hakim Syaifuddin dan Kuntoro

    Mangkusubroto cocok duduk dalam

    kabinet Jokowi-JK. Memang dak

    mudah mencari orang-orang yang punya

    integritas, kompetensi dan pekerja keras.

    Dan yang paling penng orangnya baik

    dan petarung untuk birokrat-birokrat

    busuk. Tentu ada kompetensi dan

    kemauan kerja keras, ujar Krisadi.

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    16/78

    16 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    Tiga Tantangan Utama Jokowi-JK

    Ada ga tantangan besar sekaligus

    warisan dari Presiden SBY yang harus

    dihadapi pemerintahan Jokowi-JK .

    Pertama, kosongnya niat baik para

    pengambil keputusan polik. Kedua,

    terjadi banalisasi kejahatan korupsi. Dan

    terakhir, terjadinya proses pendangkalan

    polik.

    Pernyataan itu disampaikan Krisadi.

    Menurut Krisadi, kosongnya niat baik

    dari para pengambil keputusan polik

    terbuk dari banyak undang-undang yang

    asal bikin pada zaman pemerintahan

    SBY. Ini menjadi beban terberat bagi

    pemerintahan Jokowi nannya. Ukuran

    dari undang-undang yang asal bikin ini

    yaitu dak adanya polik perundang-

    undangan. Polik perundang-undangan

    yaitu adanya kebijakan dan paradigma

    serta pemahaman mengenai isu-isu

    terkait undang-undang yang akan dibuat.

    Misalnya dalam sebuah undang-undang

    polik harus memiliki polik perundang-

    undangan. Dalam aran undang-undang

    polik itu berujung pada bagaimana cara

    menghasilkan pemerintahan yang efekf.

    Seap penyusun undang-undang

    menurut Krisadi harus memikirkan

    bahwa negara ini adalah negara kesatuan

    yang plural tapi juga memerlukan

    pemerintahan yang efekf. Jadi pilihan

    undang-undang polik itu didasarkan

    pada negara kesatuan. Otonomi daerah

    di dalam sebuah negara kesatuan dak

    bisa gila-gilaan. Kekuasaan daerah itu

    berada di pusat, ujar Krisadi mengkrik

    produk undang-undang di Indonesia

    dari segi substansi. Sedangkan dari segi

    jumlah, ia melihat kinerja DPR dak

    maksimal untuk periode ini. Tidak sampai

    50 persen dari target undang-undang

    yang akan dibuat dak tercapai. Karena

    itu tantangan pertama bagi Jokowi adalah

    bagaimana menghadirkan niat baik daripolisi sebagai pengambil kebijakan,

    katanya lagi.

    Tantangan kedua sekaligus pekerjaan

    rumah terberat Jokowi-JK yaitu mengatasi

    banalisasi kejahatan yang disebutnya

    korupsi. Ar banalisasi sendiri menurut

    Krisadi yaitu sesuatu kejahatan luar

    biasa yang sudah dianggap biasa oleh

    pelakunya. Bayangkan oknum-oknum

    perminyakan turun temurun terima duit

    tanpa tahu sumbernya. Membangun niat

    orang yang sudah menikma kekuasaan

    kembali ke manusia dengan trah yang

    benar, itu sulit, tandas Krisadi.

    Tantangan kega yaitu mengatasi proses

    pendangkalan polik di masyarakat.

    Akhir-akhir ini Krisadi menilai banyak

    dari masyarakat yang kurang memiliki

    kesadaran berpolik. Misalnya saat

    pemilihan umum yang lalu, banyak

    masyarakat yang dak sadar bahwa

    proses nyoblos merupakan perjalanan

    kedaulatan rakyat, jadi bukan hanya

    sekedar nyoblos. Hal ini makin

    diperparah karena polik di Indonesia

    masih didominasi kapitalis.

    Dengan banyaknya tantangan tersebut,

    Krisadi menegaskan CSIS akan tetap

    mengawal kebijakan Jokowi-JK dan

    memberi masukan agar pemerintahan

    berjalan semakin baik. Namun tetap akan

    mengkrisi bila ada kebijakan yang dak

    mensejahterakan rakyat. (Hendrik/Db)

    Hanura menegaskan sejak

    awal mereka berkomitmen

    memenangkan Jokowi-JK

    pada pilpres 2014 berlandaskan

    polik tanpa syarat. Jadi, kalau ada

    partai dan kelompok relawan yang

    menuntut jatah menteri kepada

    Jokowi-JK karena merasa sudah berjasa

    besar, saya pikir mereka sudah lupa

    dengan komitmen awal. Partai kamisaat ini masih berkomitmen sejak

    awal, dak menuntut jatah menteri.

    Kalau Jokowi-JK meminta kader partai

    kami untuk menjadi menteri, tentu

    akan kami rekomendasikan kader

    terbaik kami, ucap Ketua DPP Bidang

    Organisasi Partai Hanura, Djafar

    Badjeber, M.Si kepada Integritas.

    Apakah Wiranto juga tergiur menjadi

    Partai yang Minta Jatah Menteri, Sudah Lupa

    Komitmen Awalmenteri atau jabatan lainnya? Djafar

    langsung menjawab, pak Wiranto itu

    tokoh bangsa. Dan ia mengatakan

    keka Hanura mendukung Jokowi-JK

    pada pilpres 2014, itu memang niat

    yang tulus, tanpa ada kepenngan

    polik apa pun. Hanura tak pernah

    meminta jatah apapun, kalau Jokowi-JK

    menang. Jadi, sudahi saja isu-isu polik

    yang tak jelas, tandas Djafar. Djafarpun tak mempermasalahkan kebijakan

    Jokowi-JK yang menginginkan agar

    para pengurus partai menanggalkan

    jabatannya bila direkrut menjadi

    menteri. Mengurus negara ini

    memang harus fokus. Kalau seorang

    menteri juga merangkap ketua umum

    partai, tentu akan mengganggu

    konsentrasi kerjanya. Sebab, seorang

    menteri itu milik semua masyarakat,

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    17/78

    17INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    bukan milik partai polik lagi, ungkap

    Djafar menyatakan kesetujuannya.

    Terkait dengan desakan dari para

    relawan Jokowi-JK yang menginginkan

    agar para profesional menjadi menteri

    nannya, Djafar menyatakan pararelawan dak perlu meragukan kualitas

    kader partai Hanura. Partai kami punya

    banyak kader yang berkualitas dalam

    profesi dan dunia polik, ujarnya

    sambil menambahkan Partai Hanura

    dak mau mencampuri soal struktur

    gemuk atau rampingnya kabinet. Ada

    perampingan di kementerian, tentu

    ada persoalan lagi karena pegawai

    negeri yang dirampingkan itu akan ada

    pemindahan besar-besaran termasuk

    urusan golongan pangkat. Tetapi, kalau

    kebijakan presiden dan wakil presidennan menginginkan ada perampingan

    di kementerian, itu hak dan kebijakan

    mereka, katanya kemudian.

    Keka ditanya tentang sebagian kader

    partai Golkar yang ingin bergabung

    dengan koalisi partai Jokowi-JK, Djafar

    mengatakan dia tak mau terlibat

    dalam urusan itu, walau pun kabar

    terakhir partai Golkar sedang terpecah.

    Sebagian, menginginkan Golkarmenjadi oposisi, sebagian menjadi

    partai pendukung pemerintah. Namun,

    bisa jadi dibalik konik perpecahan itu

    ada sebuah skenario polik.

    Dalam dunia polik praks, konik

    polik itu bisa diciptakan demi ambisi

    kepenngan. Tapi konik itu, urusan

    mereka, saya dak mau mengurusi

    urusan rumah tangga orang lain. Kalau

    pun nan Jokowi-JK meminta kader

    partai Golkar menjadi menteri, itu juga

    kebijakan mereka. Sebab, menteri yangdirekrut nan, harus lepas dari jabatan

    dan kepenngan partai. Namun, kalau

    pun nan Golkar menjadi oposisi,

    mereka harus siap mental. Ya sekali-

    kali harus belajar mandiri lahdiluar

    pemerintahan, jangan mau enak terus

    selama ini dalam pemerintahan,

    ucapnya.

    Dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-

    JK, Djafar menginginkan agar Jokowi-

    JK segera mengimplementasikan

    gagasan Revolusi Mental dalam

    pilpres kemarin. Tanpa ada penerapan

    Revolusi Mental, bangsa kita akan

    sulit bangkit dari keterpurukannya.

    Begitu juga, persoalan wacana

    kenaikan BBM yang penuh pro-kontra.

    Secara pribadi, dirinya menginginkan

    presiden SBY segera menaikkan harga

    BBM. Sebab, jika BBM dinaikkan

    pada masa pemerintahan Jokowi-JK,

    akan membuat beban baru dalammenjalankan roda pemerintahan.

    (Andreas/Db)

    Rumah Transisi Jokowi-JK

    Anies: Bukan Untuk Pendaftaran

    Calon Menteri

    sebagian besar masyarakat Indonesia

    untuk membuat Indonesia lebih

    baik lagi disandangkan kepada dua

    sosok itu dalam menjalankan roda

    pemerintahan lima tahun ke depan.

    Setelah pembacaan putusan

    sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres)oleh Mahkamah Konstusi (MK)

    pada Kamis malam 21 Agustus 2014,

    dengan menolak seluruh gugatan

    yang diajukan kubu pasangan capres

    Prabowo Subianto-Cawapres Haa

    Rajasa, legalitas pasangan Presiden

    Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla

    semakin kuat.

    Langkah pertama yang sudah

    dilakukan Presiden RI ke-Tujuh

    Jokowi untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya saat Pilpres lalu

    adalah dengan membuat Rumah

    Transisi. Rumah transisi ini berisi

    sejumlah pakar yang dianggap bisa

    menyerap dan menyusun postur

    kabinet baru untuk menjalankan

    roda pemerintahan.

    Rumah Transisi itu terletak di Jalan

    Situbondo Nomor 10, Menteng,

    bawah pimpinan Presiden Joko

    Widodo dan Wakil Presiden Jusuf

    Kalla. Harapan yang nggi dariMasyarakat Indonesia

    menunggu gebrakan

    pemerintahan baru di

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    18/78

    18 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    Jakarta Pusat. Setelah diresmikan

    sendiri oleh Joko Widodo pada Senin

    4 Agustus 2014, kantor yang diawaki

    oleh lima orang tokoh yakni Rini M

    Soemarno sebagai Kepala Staf Kantor

    Transisi dengan empat orang Depu

    yang terdiri dari Andi Widjajanto,Hasto Krisyanto, Anies Baswedan

    dan Akbar Faisal itu mulai beroperasi

    menyusun sejumlah program.

    Pembentukan Rumah Transisi ini

    sempat menimbulkan polemik di

    masyarakat. Selain karena dak

    secara resmi melibatkan partai

    polik pendukung dan koalisi

    dalam pengelolaannya, masyarakat

    juga menilai bahwa keberadaan

    rumah transisi itu adalah sebagaitempat untuk mengkalkulasi dan

    menempatkan sejumlah nama yang

    akan duduk sebagai menteri pada

    pemerintahan Joko Widodo-Jusuf

    Kalla nannya.

    Depu Rumah Transisi Anies

    Baswedan menjelaskan, dibuatnya

    Rumah Transisi itu bukanlah dalam

    urusan bagi-bagi kursi menteri. Pria

    yang merupakan juru bicara m

    kampanye pasangan Jokowi-JK itu

    menegaskan, bahwa keberadaan

    mereka di tempat itu adalah sebagai

    think tankmempersiapkan postur

    dan lembaga pemerintahan dan

    postur kabinet .

    Tugas kami adalah non-polik.

    Hanya mempersiapkan konten dan

    juga menyusun desain kabinet,

    juga penjabaran program-program

    pemerintahan Jokowi-JK, seper

    yang sudah disampaikan pada

    visi misi dan janji-janji pada saatkampanye lalu, papar Anies keka

    ditemui di Rumah Transisi, Selasa, 5

    Agustus 2014.

    Rektor Universitas Paramadina

    itu melanjutkan, m yang bekerja

    di Kantor Transisi itu terdiri dari

    orang-orang profesional, yang selain

    dibagi dalam depu-depu, juga

    mempersiapkan kelompok-kelompok

    kerja (Pokja) sesuai bidang-bidang

    yang akan dikerjakan.

    Tujuannya untuk melakukan

    idenkasi terhadap hal-hal yang

    akan dilakukan pemerintahan

    Jokowi-JK setelah pelankan

    nan. Juga melakukan idenkasi

    dan menyusun program untuk

    merealisasikan janji-janji kampanye,

    termasuk menyusun arsitektur

    kabinet juga arsitektur lembaga-

    lembaga pemerintahan lainnya,

    sehingga begitu dilank nannya,

    Pak Jokowi-JK langsung segera

    bekerja, papar Anies.

    Anies sendiri menekankan bahwa

    m di Kantor Transisi itu dakmemiliki tugas menyaring calon-

    calon menteri yang akan duduk

    di kabinet. Oh, dak, tugas kami

    bukan menentukan personalia

    kabinet. Kami hanya mempersiapkan

    konten dan desain. Soal personalia

    yang duduk itu adalah hak prerogaf

    Pak Jokowi sebagai presiden. Sekali

    lagi, kami dak mengurusi ranah

    polik sampai ke urusan personalia

    kabinet seper itu. Itu bagiannya Pak

    Jokowi, jelas dia.

    Menurut Anies, Tim Kantor Transisi

    ini adalah satu-satunya m yang

    dibentuk Jokowi dalam rangka

    persiapan pemerintahannya.

    Pembentukan kantor ini pun, lanjut

    Anies, sudah dikomunikasikan

    dengan Pimpinan Partai Demokrasi

    Indonesia Perjuangan (PDIP) dan

    Partai Koalisi mereka.

    Jadi ya m ini benar-benar

    profesional, dak berurusan dengan

    kepenngan polik partai-partai.

    Soal kepenngan polik seper itu,

    menjadi tanggung jawab langsung

    Pak Jokowi-JK, ujarnya.

    Anies memaskan, m ini adalah m

    yang bekerja secara profesional di

    bawah kendali langsung Jokowi-JK.

    Karena itu, dia dak mencampuri

    urusan penyusunan personalia

    kabinet. Tugas kami adalah

    menjalankan perintah membuat

    terobosan-terobosan terhadap

    kinerja pemerintahan ke depan,

    sebagaimana janji Pak Jokowi bahwaakan ada terobosan-terobosan bagi

    pemerintahan untuk memecahkan

    persoalan masyarakat Indonesia

    yang sudah begitu banyak ini. Insya

    Allahada terobosan, lanjut Anies.

    Sebagai m transisi, lanjut dia,

    memang ada kesinambungan

    komunikasi antara pemerintahan

    yang sedang berlangsung di bawah

    Presiden SBY dengan Tim Transisi

    Jokowi-JK.Innya yamempersiapkan

    pemerintahan yang melakukan

    kerja-kerja yang baik dan melakukan

    terobosan-terobosan yang masih

    sangat perlu dalam berbagai bidang

    yang begitu banyak harus dilakukan.

    Begitu dilank nannya yaPak

    Jokowi-JK sudah bisa segera bekerja,

    papar Anies.

    Anies menjelaskan, estafet

    kepemimpinan ke depan ini tentuharus benar-benar siap bekerja.

    Sehingga, orang-orang yang

    profesional lebih diutamakan

    untuk duduk di kabinet. Yang

    memiliki kapasitas dan kapabilitas

    sesuai dengan bidang-bidang kerja,

    termasuk sesuai dengan arsitektur

    yang kita buat, jelasnya.

    Menurut Anies, kriteria dan

    arsitektur yang dibangun daklah

    jauh berbeda dengan kapasitas

    orang-orang yang duduk di kabinet.

    Personalia tetap menjadi hak

    prerogaf presiden kan, ujarnya

    tersenyum. Anies mengaku bahwa

    kinerja mereka di tempat ini hanya

    sampai masa batas pelankan

    presiden pada 20 Oktober 2014

    mendatang. (Roy JS)

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    19/78

    19INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    Sekretaris Umum PGI :

    Kabinet Jokowi Sebaiknya

    Ramping dan Profesional

    Sekretaris Umum Persekutuan

    Gereja di Indonesia, Pdt

    Gomar Gultom, MTh

    berharap agar kabinet yang

    nannya disusun Presiden terpilih

    Jokowi lebih mengutamakan

    kandidat yang profesional di

    bidangnya. Dan jumlah kabinet

    sebaiknya dirampingkan saja,

    sebab kabinet era Presiden SBY

    sangat gemuk sekali, sehingga

    kinerja ap kementerian salingtumpang ndih. Semakin gemuk

    kabinet, biaya negara semakin

    membengkak. Sedangkan kita

    saat ini sedang menggalakkan

    penghematan uang negara,

    pungkasnya.

    Ia juga sangat mengapresiasi

    pernyataan Jokowi yang meminta

    kader partai mundur dari

    jabatannya di partai bila ingin

    menjadi menteri. Gagasan itu

    sangat bagus, sebab seorang

    menteri harus fokus mengabdi

    kepada rakyat. Jadi, dia tak boleh

    merangkap pada jabatan partai,

    untuk menghindari kepenngan

    partai yang banyak kepenngan

    pragmas, tuturnya.

    Gomar juga mengatakan persoalanterpuruknya Indonesia itu,

    sebenarnya bukan terletak pada

    sumber daya alam. Sumber daya

    alam kita juga sangat melimpah

    ruah, tapi sayang semuanya itu

    belum dikelola dengan baik.

    Untuk itulah, Gomar berharap,

    kepemimpinan Jokowi-JK mampu

    membawa harapan baru untuk

    Indonesia, dari pembangunan yang

    merata, kesejahteraan, pendidikan,

    penegakan hukum dan kerukunan

    umat beragama.

    Persoalan in negara kita ini

    masih terletak pada kedakadilandan kemiskinan ditengah

    kehidupan berbangsa, katanya

    kemudian. Gomar yakin, kalau

    Jokowi-JK nan berkomitmen

    memberikan rasa keadilan dan

    kesejahteraan, tanpa bersikap

    diskriminasi, pas negara ini akan

    pulih, dan menjadi negara yang

    bermartabat dihadapan negara

    lain.

    Ia berharap pemerintahan yang

    terpilih nan, harus memberikan

    contoh pendidikan polik yang

    baik dihadapan masyarakat. Sebab,

    masih banyak elit polik di negara

    ini yang belum memberikan contoh

    yang baik kepada masyarakatnya.

    Kata dan perbuatan sangat

    berbeda. Dihadapan media,

    mereka berbicara tentang keadilan,

    tapi tak lama kemudian, banyak

    elit polik yang tertangkap kasuskorupsi oleh lembaga KPK.

    Untuk penuntasan kasus korupsi,

    Gomar berharap agar lembaga

    KPK diperkuat. Sekarang ini,

    dia menilai KPK semakin sering

    dilemahkan oleh elit polik dan

    pejabat birokrat yang dak suka

    dengan kinerja mereka untuk

    menangkap para koruptor. Negara

    kita ini bobrok penuh dengan

    praktek korupsi, penyebabnya

    bukan datang dari luar. Virus

    kehancuran di negara ini datang

    dari dalam negeri sendiri, karena

    penuh dengan praktek korupsi,

    ungkapnya.

    Untuk itulah, satu-satunya lembaga

    pemberantasan korupsi yang

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    20/78

    20 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    terbilang bersih saat ini hanya

    KPK. Jadi, bagi masyarakat yang

    menginginkan korupsi harus

    dibasmi sampai akarnya, maka

    lembaga KPK harus didukung untuk

    diperkuat. Jangan sampai kekuatan

    KPK dilemahkan. Dengan hadirnyaUU MD3 yang baru di sahkan DPR

    itu, sebenarnya juga termasuk

    melemahkan kerja-kerja DPR.

    Berapa tahun lalu juga ada wacana

    melumpuhkan KPK, dengan dak

    boleh melakukan penyadapan

    terhadap pelaku korupsi. Kalau

    pun ingin melakukan penyadapan,

    harus ijin pengadilan. Saya kira,

    hal itu sangat jelas, bahwa selama

    ini DPR memang ada indikasi untuk

    melemahkan KPK. Sebab lembaga

    KPK memang berprestasi, karena

    sudah banyak menangkap anggota

    DPR yang korupsi dan didukung

    masyarakat, katanya kemudian.

    Saran Gomar, masyarakat harus

    mendukung kepemimpinanJokowi-JK di jalur yang kris.

    Gomar menegaskan PGI tetap

    menjadi mitra yang kris terhadap

    pemerintah. Kalau kebijakan

    Jokowi-JK berpihak pada rakyat,

    tentu PGI mendukung. Tapi kalau

    kebijakan mereka dak berpihak

    pada rakyat, kami bersikap kris

    menyikapinya. Tentu juga PGI dak

    hanya bersikap kris, kami juga

    akan memberikan sumbangsih

    yang terbaik bagi bangsa ini, janji

    Gomar.

    Dia juga menghimbau untuk

    mengakhiri beragam kampanye

    hitam dan segala permusuhan

    yang terjadi di pileg dan pilpres.

    Ia berharap dak ada lagi dua

    kelompok pendukung untuk

    saling menjatuhkan dalam bentuktnah. Sudah waktunya Indonesia

    saling gotong royong dan melihat

    masa depan bangsa ini. Sebab, 69

    tahun Indonesia merdeka, nilai-

    nilai Pancasila sama sekali belum

    dijalankan. Sebab bangsa ini

    membutuhkan pemimpin yang bisa

    menjadikan bangsa yang mandiri,

    berdaulat dan berdikari seper

    ajaran Bung Karno, ucapnya.

    (Andreas)

    Wakil Ketua Umum KADIN

    bidang Kelautan dan

    Perikanan, Yugi Priyanto

    yakin Jokowi akan mengisi kabinetnya

    dengan orang-orang profesional

    dan berpengalaman. Ia opmis

    pemerintahan Jokowi-JK mampumembentuk pemerintahan yang

    profesional. Jokowi dan JK yang

    berlatar belakang pelaku usaha

    merupakan nilai plus. Mengapa?

    Karena kalau pelaku usaha memimpin

    suatu negara, dia melihat perusahaan

    ini sebagai perusahaan besar. Dan

    seap perusahaan harus untung atau

    mendapat surplus. Karena itu negara

    harus mendapat banyak income dari

    pajak atau investasi, dan bila APBN

    besar, otomas rakyat akan sejahtera,

    katanya. Karena itu Jokowi pas akan

    memilih orang-orang profesional yang

    dak akan merugikan negara.

    Yugi mengapresiasi langkah

    Jokowi dalam meminta usulan

    dari masyarakat dan berkonsultasi

    dengan partai pendukung. Namun

    kemungkinan besar hanya dua dan

    ga orang saja yang diakomodir dari

    Menteri dari Kalangan

    Profesional Lebih Memiliki

    Jaringan yang Luas

    LAPORAN UTAMA

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    21/78

    21INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    masyarakat, selebihnya keputusan

    Jokowi sendiri.

    Ia juga setuju keka Jokowi

    mengatakan 60 persen kabinetnya

    akan diisi orang profesional dan 40

    persennya dari tokoh partai. Meskibanyak pihak yang berpendapat

    para profesional nannya akan sulit

    melobi para anggota parlemen untuk

    menggolkan kebijakan pemerintah,

    Yugi merasa malah sebaliknya.

    Menurutnya para profesional memiliki

    jaringan yang luas dan bisa melobi

    orang-orang partai selama demi

    kebaikan rakyat. Namun sekiranya pun

    mereka dipersulit, maka menteri dari

    kalangan profesional nggal melapor

    ke Presiden atau rakyat dan media.Kalau anggota DPR yang merupakan

    wakil rakyat tapi mempersulit

    kebijakan untuk rakyat, jadi untuk apa

    mereka duduk disana? tandas Yugi.

    Demikian juga permintaan proyek dari

    oknum-oknum di parlemen sangat

    mudah untuk diansipasi. Semuanya

    nggal diarahkan agar mengiku

    tender dan mengiku syarat-syarat

    yang sudah berlaku. Hal ini juga untuk

    mencegah agar anggota DPR dak

    tertangkap KPK.

    Para menteri dari kaum profesional

    tentu dak mau beresiko kehilangan

    nama baik dan karir bisnis yang

    sudah dibangun selama ini hanya

    untuk terlibat dalam kasus kolusi dan

    korupsi di proyek pemerintah. Para

    menteri dari kalangan profesional

    akan lebih mudah menolak bila ada

    godaan suap atau korupsi dari oknum

    polisi karena kaum profesional dak

    memiliki utang budi terhadap partai.

    Dan bila tak masuk kabinet pun,pendapatan mereka sudah lumayan

    sebagai pengusaha, ujar Yugi. Tapi

    dari sisi pengabdian, menjadi menteri

    itu memang tak ternilai. Jadi jika

    saya sebagai kaum profesional dari

    KADIN diijinkan mengabdi, ya saya

    mengabdi, kata Yugi kemudian.

    Keka ditanyakan siapa sosok yang

    pantas menjadi menteri, Yugi dak

    bersedia menjawabnya. Akan tetapi

    sebaiknya menteri-menteri nannya

    berusia muda, yaitu 55 tahun ke

    bawah. Terkecuali Jusuf Kalla yang

    memang memiliki rekam jejak kerja

    yang cepat dan energik meski sudah

    berumur, tapi Yugi berharap para

    menterinya nan adalah orang-orang

    muda. Selain itu para menteri harusmemiliki program target jangka

    pendek yang jelas dan memiliki

    kerangka acuan (TOR) untuk mencapai

    target tersebut. Target itu sebaiknya

    bisa dicapai dalam waktu dua tahun.

    Dan bila dak tercapai sebaiknya

    mundur.

    Yang paling penng para menteri itu

    harus bersih, memiliki integritas dan

    memiliki leadership. Yang punya

    rekam jejak baik, supel, aksesnya luas

    dan memiliki jaringan luas, kata Yugi.

    Terkait dengan penyusunan kabinet

    Jokowi-JK yang semakin santer

    dibicarakan saat ini, Yugi mengatakan

    perlunya Indonesia memiliki menteri

    yang khusus mengurusi kemariman.

    Karena bila ingin maju, maka

    ekonomi Indonesia ke depan harus

    fokus pada pengembangan marim.

    Kelautan itu bukan cuma ikan, tapi

    banyak bahan tambang, gas, harta

    karun dan beberapa ribu pulau yang

    belum dihuni. Potensi laut sangat

    banyak yang bisa dikelola, kata Yugi.

    Karena kompleksnya potensi laut,

    maka perlu ada satu kementerian

    yang membawahi semua urusanlaut, sehingga segala yang berkaitan

    dengan laut berada pada satu pintu.

    Selama ini ada 18 instansi terkait

    yang mengurusi laut, jadi dak efekf,

    katanya. Karena itu, Yugi mengusulkan

    agar dibentuk Menteri Koordinator

    Kemariman.

    Kementerian ini nannya bisa

    mengopmalkan seluruh potensi laut

    Indonesia. Karena Yugi melihat selama

    ini produksi perikanan sangat kecil,

    masih jauh di bawah negara Cina.Salah satu penyebabnya adalah ilegal

    shingdan kurangnya pengolahan

    bahan mentah ikan menjadi produk

    siap jadi yang bisa diekspor ke negara

    lain. Padahal kalau diopmalkan,

    Indonesia bisa mendapat 300 triliun

    hanya dari sektor kelautan, jelas Yugi

    yang sudah menyerahkan dokumen

    road maptentang pengopmalan

    potensi kelautan dari KADIN kepada

    Jokowi.

    Dalam road maptersebut,

    pembangunan Indonesia mur lebih

    kepada pembangunan infrastruktur

    listrik dan air. Sedangkan Indonesia

    barat lebih kepada budidaya perikanan

    air tawar dan air laut. Yugi mengakui

    kesiapan Indonesia dalam hal sumber

    daya manusia untuk mengopmalkan

    potensi kelautan memang belum

    siap saat ini. Tapi memang harus

    dimulai mempersiapkan dari sekarang.

    Misalnya melakukan pendidikan dan

    pelahan, dan bila perlu mengundangtrainer dari negara-negara yang

    sudah sukses mengelola potensi

    laut seper Jepang untuk melah

    para nelayan. Hal ini juga harus

    dipersiapkan dari sekarang mengingat

    Masyarakat Ekonomi Asean akan

    dimulai pada akhir 2015.

    (Andreas/Db)

    Para menteri dari

    kalangan profesional akan

    lebih mudah menolak bila

    ada godaan suap atau

    korupsi dari oknum polisi

    karena kaum profesional

    dak memiliki utang budi

    terhadap partai. Dan

    bila tak masuk kabinet

    pun, pendapatan mereka

    sudah lumayan sebagai

    pengusaha

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    22/78

    22 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    SOROTAN

    Pendiri Partai Golkar Minta

    ARB Mundur

    Salah satu pendiri Golkar,

    Prof. DR. H. Suhardiman,

    SE meminta Aburizal Bakrie

    segera mundur dari jabatan

    Ketua Umum Partai Golkar. Karena

    di bawah kepemimpinan Aburizal

    Bakrie, Partai Golkar semakin

    terpuruk.

    Dalam jumpa pers di kediamannya

    pada 3/8/2014, Suhardiman menilaiada dua tindakan Partai Golkar di

    bawah kepemimpinan ARB yang

    memalukan dan tidak terpuji. Yaitu

    Partai Golkar telah mengambil

    dua keputusan, yang pertama,

    membentuk Koalisi Permanen

    bersama partai-partai pendukung

    capres dan cawapres Prabowo

    Subianto Hatta Rajasa. Kedua,

    Partai Golkar telah mengusulkan

    agar capres dan cawapres

    Prabowo Subianto Hatta Rajasa

    mengundurkan diri dari proses

    Pemilihan Presiden 2014 alias tidak

    menerima keputusan KPU yang

    jelas-jelas bertentangan dengan

    pasal 15, 22 ayat 2 dan pasal 245

    ayat 1 Undang-undang Nomor

    42 Tahun 2008. Dan mendorong

    pasangan Capres-CawapresPrabowo Hatta untuk mengajukan

    gugatan atas keputusan KPU atas

    Penetapan Pasangan Presiden

    dan Wakil Presiden Terpilih

    ke Mahkamah Konstitusi. Itu

    menunjukkan ketidakmatangan

    politik, tidak memiliki jiwa besar

    dan tidak sportif untuk menerima

    kekalahan, malah justru membangun

    alasan-alasan yang sulit untuk

    dipertanggungjawabkan, ujar

    Suhardiman.

    Sebagai pendiri SOKSI (Sentra

    Organisasi Karyawan Swadiri

    Indonesia) dan Pendiri Partai

    GOLKAR, Suhardiman menganggap

    dua keputusan Partai Golkar itu

    sangat tidak terpuji dan memalukan.

    Mengingat RAPIM maupun Rapat

    Pleno Partai Golkar tidak pernah

    memberi mandat kepada Ir. Aburizal

    Bakrie sebagai Ketua Umum

    Partai Golkar untuk membentuk

    koalisi permanen. Karena itu

    saya menghimbau kepada saudara

    Ketua Umum Partai Golkar dengan

    segenap jajarannya untuk menarik

    diri dan segera meninggalkanKoalisi Permanen tersebut terlebih

    mengingat pasca terpilihnya

    pasangan Capres Cawapres Jokowi

    dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan

    Wakil Presiden RI masa bakti 2014

    2019, ujar Suhardiman. Ia juga

    memperkirakan koalisi permanen

    tersebut akan ditinggalkan satu

    persatu oleh para anggotanya paling

    tidak tiga partai, sehingga arah dan

    tujuan koalisi menjadi kabur dan

    tidak jelas. Konsekuensinya posisi

    Partai Golkar semakin terpuruk

    dalam perpolitikan nasional karena

    arah dan tujuannya semakin tidak

    jelas.

    Suhardiman juga mengatakan bahwa

    ternyata usul untuk mengundurkan

    diri dari proses pencapresan

    Prabowo Hatta datangnya dari

    Akbar Tanjung yang merupakan

    Ketua Dewan Pertimbangan Partai

    Golkar. Usul ini, disadari atau

    tidak telah menodai PembangunanDemokrasi Indonesia yang

    dengan susah payah kita bangun

    bersama sejak reformasi 1998, dan

    merupakan upaya memecah belah

    pasangan Capres Cawapres karena

    terbukti Cawapres Hatta Rajasa

    berikut Partai PAN sesungguhnya

    menerima kekalahan, tetapi

    sebaliknya capres Prabowo didorong

    untuk tidak menerima kekalahan

    Prof. DR. H. Suhardiman, SE

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    23/78

    23INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    secara ksatria dan terhormat karena

    bertentangan dengan Undang-

    undang Pilpres Nomor 42 Tahun

    2008, tandasnya.

    Suhardiman kembali menegaskan

    kedua langkah politik Partai Golkar

    tersebut sangat keliru, tidak simpatik

    dan membuat posisi Partai Golkar

    menjadi sulit dan kritis di tengah

    kancah perpolitikan nasional

    dengan risiko Partai Golkar akan

    ditinggalkan kader, anggota maupun

    simpatisannya karena dinilai telah

    menjadi Partai Pecundang dan tidak

    bisa dipercaya dan tidak kesatria

    untuk menerima kekalahan. Partai

    Golkar dibawah kepemimpinan

    saudara Aburizal Bakrie semakin

    mengalami kemunduran danterpuruk, tegas Suhardiman.

    Suhardiman kemudian memaparkan

    setidaknya ada 12 kegagalan

    Aburizal. Kegagalan pertama

    Aburizal, yakni gagal mencapai

    target perolehan suara sebesar

    30 persen pada pemilu legfislatif

    2014. Pada pemilu itu, Partai Golkar

    hanya mendapat suara sebesar 14,5

    persen.

    Kedua, Suhardiman menilai Aburizal

    gagal mempertahankan kursi Partai

    Golkar di DPR RI. Jumlah kursi yang

    didapat pada Pemilu 2014, yakni 91

    kursi, berkurang dari periode 2009-

    2014 sebanyak 106 kursi.

    Kegagalan kega, Ketua Umum Partai

    Golkar gagal menjadi calon presiden

    pada Pilpres yang lalu karena dak

    ada partai yang mau berkoalisi alias

    dak layak jual, katanya.

    Keempat, lanjut Suhardiman, Aburizal

    telah gagal menjadi calon wakil

    presiden karena dak ada satu calon

    presiden pun yang mau menerima

    pemilik Bakrie Grup itu.

    Kelima, Aburizal dianggap gagal

    meraih kemenangan pada pilpres lalu

    dengan keputusan berkoalisi dengan

    pasangan Prabowo Subianto-Haa

    Rajasa.

    Keenam, usul Ketua Dewan

    Permbangan Partai Golkar Akbar

    Tanjung kepada Prabowo-Haa

    untuk mengundurkan diri pada

    proses Pilpres merupakan usul yang

    bertentangan dengan Undang-undang

    nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilu

    Presiden dan menciderai demokrasi,

    imbuh Suhardiman.

    Ia juga menambahkan, Aburizal

    gagal pula dalam mengelola partai.

    Suhardiman menuding Aburizal

    telah menjadikan Partai Golkar

    sebagai alat untuk memperjuangkan

    kepentingan pribadi, korporasi, dan

    kroni-kroninya.

    Kedelapan, Aburizal dianggap telah

    berbohong lantaran tidak menepati

    janjinya saat Munas VIII Partai Golkar

    di Pekanbaru, Riau. Saat itu, Aburizal

    berjanji akan membangun gedung

    DPP Partai Golkar sebanyak 25

    tingkat dan menyediakan dana abadi

    sebesar Rp 1 triliun untuk Partai

    Golkar.

    Kesembilan, Ketua Umum Partai

    Golkar dengan segelintir elit Partai

    Golkar akan menjadikan partai ini

    sebagai partai oposisi adalah sebuah

    gagasan yang naif dan ngawur

    karena bertentangan dengan doktrin

    karyawanisme di mana setiap kader

    Partai Golkar harus selalu berkarya

    untuk nusa dan bangsa di supra

    maupun di infrastruktur politik,

    papar Suhardiman.

    Kesepuluh, Suhardiman menjelaskan

    bahwa posisi Golkar yang

    direncanakan sebagai partai oposisi

    sangat merugikan kader partai

    yang saat ini duduk dalam jabatan

    pemerintahan.

    Selain itu, kegagalan Aburizal

    lainnya, yakni terkait dengan

    pemecatan kader Golkar tanpa

    didasari pertimbangan prestasi,

    dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela(PDLT).

    Terakhir, kebijakan Ketua Umum

    Golkar memecat kader-kader Partai

    Golkar karena mendukung Cawapres

    Jusuf Kalla adalah merupakan

    sebuah upaya untuk memecah belah

    kader-kader Partai Golkar mengingat

    cawapres Jusuf Kalla adalah kader

    Partai Golkar dan mantan Ketua

    Umum Partai Golkar, katanya.

    Karena itu guna mencegahsemakin terpuruk dan hilangnya

    eksistensi Partai Golkar dalam

    kancah perpolitikan nasional,

    maka Suhardiman mengusulkan

    agar Aburizal Bakrie mundur

    dari jabatannya atau segera

    melaksanakan Musyawarah Nasional

    Partai Golkar secepatnya sebelum

    tanggal 4 Oktober 2014 sesuai

    siklus pergantian kepemimpinan

    kepengurusan Partai sebagaimana

    diatur dalam Anggaran Dasar Partai

    Golkar pasal 30.

    Ia juga mengajak jajaran SOKSI dan

    jajaran Partai Golkar mengucapkan

    selamat kepada Presiden dan Wakil

    Presiden terpilih, Jokowi dan Jusuf

    Kalla. Terutama mengingat saudara

    Jusuf Kalla adalah kader Partai

    Golkar dan mantan Ketua Umum

    Partai Golkar, imbuhnya kemudian.

    (Hendrik/Db)

    Terakhir, kebijakan Ketua

    Umum Golkar memecat

    kader-kader Partai Golkar

    karena mendukung

    Cawapres Jusuf Kallaadalah merupakan sebuah

    upaya untuk memecah

    belah kader-kader

    Partai Golkar mengingat

    cawapres Jusuf Kalla

    adalah kader Partai Golkar

    dan mantan Ketua Umum

    Partai Golkar

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    24/78

    24 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    SOROTAN

    Hal itu disampaikannya

    secara resmi di depan

    ribuan kader Kosgoro 1957

    dalam acara halal bihalal keluarga

    besar yang digelar di Aston Hotel

    Makassar, Sulawesi Selatan,

    Minggu malam (7/9).

    Dalam kesempatan ini saya

    sampaikan bahwa saya berniat

    untuk maju sebagai calon ketuaumum Partai Golkar periode

    2015-2020, ujarnya.

    Menurut Agung, pencalonan

    dirinya maju sebagai orang nomor

    satu di partai beringin sesuai

    dengan amanat Musyawarah

    Nasional Kosgoro 1957 yang

    Agung Laksono Siap Maju

    di Munas Golkar

    digelar 2013 lalu. Dia mengaku

    optimis dengan adanya dukungan

    dari Kosgoro 1957 dan DPD Partai

    Golkar se-Sulawesi.

    Saya dengan dukungan Kosgoro

    1957 siap untuk maju sebagai

    Ketua Umum Golkar, ujar Ketua

    Umum Pimpinan Pusat Kolektif

    Kosgoro 1957 itu.

    Karenanya, ke depan, dia akan

    terus menggalang dukungan dari

    kader-kader, pengurus daerah,

    maupun ormas sayap Partai Golkar

    lainnya. Guna memenangkan kursi

    ketua umum dalam ajang Munas

    ke IX yang digelar awal tahun 2015

    nanti.

    Kalau didukung oleh Kosgoro

    1957 dan Partai Golkar di Sulawesi

    mudah-mudahan akan meraih

    kemenangan, tegas Agung

    yang juga Menteri Koordinator

    Kesejahteraan Rakyat.

    Politikus Partai Golkar, Indra J.

    Piliang menilai, Agung Laksono

    merupakan sosok ideal untuk

    menjadi ketua umum partai

    berlambang pohon beringin itu.

    Alasannya, Agung Laksono sudah

    dikenal oleh kader daerah. Selain

    itu, dalam sepuluh tahun terakhir,

    Agung aktif di pemerintah dan

    partai. Track record-nya juga

    tidak perlu diragukan lagi, kata

    Indra.

    Tak cuma itu, Indra mengatakan,

    kemampuan komunikasi politik

    Agung Laksono juga bagus. Misi

    pribadinya untuk mengabdi

    kepada partai, kata Indra.

    Tapi, sampai saat ini, Indra

    menjelaskan, belum ada kegiatan

    untuk mengumpulkan dukungan.

    Sekarang baru berkomunikasi

    saja, ujar Indra.

    Agung, kata Indra, juga telah

    melakukan sosialiasi kepada

    sejumlah pengurus Golkar

    di beberapa daerah, seperti

    Yogyakarta, Garut , dan Bogor,

    Sosialisasi bukan untuk cari

    dukungan, kata Indra.

    Menurut Indra, sosialiasi

    dibutuhkan agar para kader

    daerah tahu bahwa Agung Laksono

    mencalonkan diri sebagai KetuaUmum Golkar. Indra mengatakan

    saat ini belum waktunya mencari

    dukungan. Bagaimana mau

    mencari dukungan, musyawarah

    nasional saja belum pasti, kata

    Indra.

    (Roy JS)

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono jugasudah memaskan diri maju sebagai calon Ketua Umum

    dalam Musyawarah Nasional ke IX.

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    25/78

    25INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 2014

    Pemilihan Umum Presiden dan

    Wakil Presiden (Pilpres) 2014 yangdimenangi pasangan Jokowidodo-

    Jusuf Kalla membuat gejolak yang

    hebat pada sejumlah partai polik di

    Indonesia.

    Terutama partai-partai polik yang

    mengalami perbedaan pendapat di

    internal mengenai dukung mendukung

    pasangan calon presiden dan wakilpresiden yang lalu. Salah satunya adalah

    Partai Golongan Karya (Golkar).

    Partai yang pernah berjaya selamaOrde Baru itu mengalami goncangan

    yang serius akibat Pilpres 2014. Ketua

    Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie

    atau yang akrab disapa Ical atau ARBitu menahkhodai partainya dengan

    berlabuh pada pasangan Capres Nomor

    Urut 1 yakni Prabowo Subianto-Haa

    Rajasa. Sejumlah elit Golkar memilikisikap berbeda dengan Ketua Umum

    Partai yang merupakan pengusaha itu.

    Serius Menuju Munas Golkar,

    Hadapi Lawan Terberat Agung Laksono

    MS HidayatMenteri Perindustrian

    Dukungan kader-kader partai

    berlambang beringin kepada pasangancapres nomor urut 2 yakni Jokowidodo-

    Jusuf Kalla dak kalah gencarnya.

    Bahkan sejumlah kader partai Golkar

    yang sudah dinyatakan terpilih sebagai

    anggota DPR RI periode 2014-2019

    mengalami ndakan pemecatan dari

    DPP Partai Golkar karena dinilai telah

    menyalahi kesepakatan dan keputusan

    partai. Mereka yang kebagian sial

    karena memberikan dukungan kepadapasangan Joko Widodo-JK adalah

    Nusron Wahid, Agus Gumiwang dan

    Poempida Hidayatullah. Nasib merekakini masih menggantung, sebab mereka

    juga menggugat Ical karena melakukan

    pemecatan itu.

    Bukan hanya berupa pemecatan

    sejumlah kader partai yang terjadi,

    desakan untuk melengserkan Ical

    dari jabatan Ketua Umum Golkarpun bergulir. Dengan ditandainya

    sejumlah desakan untuk mempercepat

    Musyawarah Nasional (Munas) Partai

    Golkar yang dimotori kader-kader partai

    yang dak sejalan dengan sikap dankebijakan Ical. Bahkan sejumlah sesepuh

    Partai Golkar turut menyuarakan agar

    Ical segera melangsungkan Munas

    dipercepat itu.

    Nah, konsolidasi partai itu diprediksi

    akan kembali terlaksana pada Munas

    yang direncanakan akan dilaksanakanpada Januari 2015 itu.

    Tentu, dengan dikumandangkannya

    agenda Munas, maka prosespertarungan pun mengerucut pada

    suksesi calon Ketua Umum Partai Golkar

    yang akan menggankan Ical nannya.

    Salah seorang kandidat Ketua

    Umum Partai Golkar yang sudah

    mempersiapkan dirinya adalahMohamad Suleman Hidayat atau yang

    akrab dikenal dengan sebutan MS

    Hidayat.

    Kini, MS Hidayat masih menjabat

    sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet

    Indonesia Bersatu (KIB) II di bawah

    komando Presiden Soesilo BambangYudhoyono (SBY). Di masa akhir jabatan

    yang diembannya itu, MS Hidayat

    mengaku sudah mempersiapkan diri

    untuk maju bertarung sebagai Calon

    Ketua Umum Golkar pada Munasmendatang.

    Saya siap maju, bila saya sudah

    katakan maju di Munas ya arnya itu

    saya sangat serius, ujar MS Hidayat

    keka diwawancara di kantornya Jalan

    Gatot Subroto, Jakarta Pusat,(Selasa,2/9/2014).

    Dari pemetaan di tubuh Golkar, MS

    Hidayat adalah polisi Golkar yang

    memiliki kedekatan dengan Ical. Dan,

    hal itu terlihat juga dari pengakuandia yang menyatakan telah melakukanserangkaian pertemuan khusus dengan

    Ical untuk proses pencalonan dirinya

    sebagai salah seorang calon Ketua

    Umum.

    Saya sudah bertemu dengan Pak Ical,

    dan menyatakan siap untuk maju. Selain

    itu, rencana saya juga akan bertemu danberdiskusi dengan tokoh-tokoh senior

    dan sesepuh Partai Golkar. Komunikasi

  • 7/23/2019 Majalah Integritas Edisi 13

    26/78

    26 INTEGRITAS- Edisi 13 Tahun 02 - 20114

    dijalin terus, ujar MS Hidayat.

    Secara umum, kebijakan partai Golkar

    dak akan jauh berbeda dengan

    kebijakan yang akan dilakukan MS

    Hidayat dengan kepemimpinan Ical.

    Terutama, mengenai urusan koalisi

    dengan Koalisi Merah Puh pimpinanPrabowo Subianto-Haa Rajasa, dimana

    Golkar bergabung.

    Demikian juga dengan kebijakan

    mengambil sikap sebagai partai Oposisi

    pada masa pemerintahan Jokowidodo-

    Jusuf Kalla. Padahal, selama ini, Golkardinilai sebagai parpol yang selalu eksis

    di pemerintahan dan kekuasaan walau

    siapapun pemenang Pilpres.

    MS Hidayat mengelak bahwa dirinya

    akan segera mengambil sikap sebagai

    barisan Oposisi begitu dirinya terpilih

    sebagai Ketua Umum Golkar nannya.

    Saya ini polisi, jadi sikap dan rencana

    partai Golkar nannya akan jelas jika

    saya terpilih sebagai Ketua Umum PartaiGolkar, ujar dia.

    MS Hidayat yang dikenal dekat dan

    mendapat dukungan secara personaldari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal

    Bakrie atau yang akrab disapa Ical itu,

    tentu dengan demikian sikap oposisi

    terhadap pemerintahan Jokowi-JK pun

    kemungkinan besar akan diikunya.

    Saya mau fokus dulu untuk bertarung

    di Munas Golkar. Jika terpilih, barulahsaya akan menyusun rencana kerja

    dan program-program partai seper

    apa, termasuk menyusun struktur

    kepengurusan partai yang kuat, ujar MSHidayat berdiplomasi.

    Dia dak secara gamblang menyatakanakan menjadi barisan Oposisi yang

    akan mengkrisi kebijakan dan proses

    pemerintahan Jokowi-JK nannya. Itunan dululah. Sekarang fokus ke Munas

    dulu. Pasnya setelah Munas akan

    ketahuan seper apa langkah-langkah

    kami terhadap pemerintahan, ujarnya

    tersenyum.

    Konstelasi Polik di Partai Golongan

    Karya (Golkar) kian mengerucut.

    Meskipun Musyawarah Nasional atauMunas Golkar baru akan dilaksanakan

    pada Januari 2015, namun pertarungan

    di bu