magang revisi 2

65
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Citra Sari makmur merupakan operator telekomunikasi yang menyediaakan layanan Broadband baik melalui satelit maupun radio. Perusahaan ini melayani penyewaan jaringan multimedia baik perusahaan maupun individual. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) adalah teknologi Broadband Wireless Access (BWA) untuk komunikasi broadband yang memiliki kecepatan access tinggi dan jangkauan yang luas. Kehadiran WiMAX akan memberikan banyak keuntungan bukan hanya bagi operator yang telah ada tetapi juga bagi operator baru. WiMAX dapat bersinergi dengan teknologi Wireless Fidelity (Wi-Fi), digital subscriber line (DSL), Fixed Wireless Acces (FWA), maupun seluler generasi ketiga (3G) yang telah digelar. 1.2 Perumusan Masalah Persaingan bisnis layanan jaringan Broadband data saat ini sangatlah kompetitif, oleh karena itu perusahaan harus dapat mengantisipasi persaingan tersebut dengan menyediaakan layan 1

Transcript of magang revisi 2

Page 1: magang revisi 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Citra Sari makmur merupakan operator telekomunikasi yang menyediaakan

layanan Broadband baik melalui satelit maupun radio. Perusahaan ini melayani penyewaan

jaringan multimedia baik perusahaan maupun individual.

Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) adalah

teknologi Broadband Wireless Access (BWA) untuk komunikasi broadband yang memiliki

kecepatan access tinggi dan jangkauan yang luas. Kehadiran WiMAX akan memberikan

banyak keuntungan bukan hanya bagi operator yang telah ada tetapi juga bagi operator baru.

WiMAX dapat bersinergi dengan teknologi Wireless Fidelity (Wi-Fi), digital subscriber line

(DSL), Fixed Wireless Acces (FWA), maupun seluler generasi ketiga (3G) yang telah digelar.

1.2 Perumusan Masalah

Persaingan bisnis layanan jaringan Broadband data saat ini sangatlah kompetitif, oleh

karena itu perusahaan harus dapat mengantisipasi persaingan tersebut dengan menyediaakan

layan akses yang tinggi ke semua pelanggang. Wireless broadband pada wimax mampu

menangani data rate yang sangat tinggi melebihi para pendahulunya yang bergerak di bidang

seluler.

1

Page 2: magang revisi 2

Pada laporan Magang ini dijelaskan mengenai kegiatan – kegitan pengoperasiaan node

WiMAX yang baru terinstalasi seperti melakukan aktifasi, integrasi, commissioning,

trubleshooting jaringan WiMAX Motorola.

1.3 Tujuan Magang

Kerja praktek adalah suatu praktek yang dilakukan pada perusahaan atau industri yang

bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman tentang seluk-beluk perusahaan dan

gambaran mengenai proses serta mendapatkan suatu pengalaman kerja.

Pada dasarnya kerja praktek ini mempunyai tiga tujuan yaitu:

1. Mengetahui karakteristik kerja system WiMAX yang sudah diterapkan di Indonesia

khususnya di P.T Citra Sari makmur.

2. Mengetahui system kerja dan konfigurasi tiap perangkat Wimax khususnya

perangkat DAP.

3. Mengetahui dan mempelajari problem DAP

1.4 Metodologi

Metode penulisan dan penyusunan laporan yang penulis lakukan diantaranya:

1. Metode Normatif, yaitu penulis mengumpulkan seluruh materi yang berhubun gan

dengan judul dan topic praktek magang dari berbagai sumber.

2. Metode observasi dan pengamatan lapangan , yaitu penulis terjun langsung

mengamati dan melakukan semua aktifitas di lapangan.

3. Metode wawancara, yaitu penulis melakukan wawancara dan diskusi dengan

karyawan yang bekerja di PT Citra Sari Makmur divisi BND mengenai

pengoperasian dan konfigurasi berbagai perangkat system WiMAX.

2

Page 3: magang revisi 2

1.5 Relevansi

Relevansi pada laporan magang ini adalah dapat memberikan suatu ilmu yang

bermanfaat dalam suatu jaringan telekomunikasi, perangkat dapat digunakan pada sebuah

sekolah, perkatoran ataupun perguruan tinggi sehingga dapat mengirim dan menerima data

dalam suatu instansi. Selain itu juga dapat sebagai pembelajaran bagi mahasiswa lain untuk

pengembangan lebih lanjut.

3

Page 4: magang revisi 2

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

2.1.1 Sejarah Singkat dan Latar Belakang PT. Citra Sari Makmur

1. 14 Februari 1986 : PT. Citra Sari Makmur didirikan melalui Akte pendirian No. 55

yang dibuat oleh Notaris Didi Sudjadi SH dan telah diubah terakhir dengan Akta No.

27 tanggal 23 Oktober 2008.

2. 1987 dan 1988 : CSM diundang mengikuti tender penyelenggaraan Sistim Data

Stasiun Bumi Mikro (SDSBM) yang diselenggarakan Dirjen Postel.

3. 16 Januari 1989 : CSM menjadi Operator VSAT pertama di Indonesia dan Asia

Pasific

4. 1 September 1990 : HUB Station Cikarang dibangun

5. 1993 : CSM melakukan Join Venture dengan Bell Atlantic Indonesia Inc. (BAII).

6. 7 Mei 1993 CSM resmi Join Venture dengan BAII dan berubah status dari PMDN

menjadi PMA, dan komposisi kepemilikkannya berubah menjadi : 1. Subagio

Wirjoatmodjo : 51,05 % 2. BAII : 48,95 %.

7. 9 Nopember 1996 : CSM melakukan Join Venture dengan Telkom dimana 25%

saham CSM di hibahkan ke Telkom, diambil secara propostionil dari saham SW dan

BAII.

4

Page 5: magang revisi 2

30 Desember 1997 saham Subagio Wirjoatmodjo dialihkan ke PT. Tigatra Media

sehingga komposisi pemegang saham CSM menjadi :

a. PT. Tigatra Media : 38,29 %.

b. BAII : 36,71 %.

c. Telkom : 25,00 %

24 Maret 2004 BAII melepaskan kepemilikkannya diseluruh Asia Pacific termasuk di

CSM dan sahamnya dibeli oleh Media Trio (L) inc. sebuah perusahaan (Investment Holding

Company) di Labuan, Malaysia milik SW, sehingga komposisi pemegang saham CSM

sampai sekarang adalah:

a. PT. Tigatra Media : 38,71 %.

b. Media Trio (L) Inc. : 36,29 %.

c. Telkom : 25,00 %

2.1.2 Visi, Misi, dan Moto PT. CSM

Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi

terutama di bidang komunikasi, maka PT. CSM memantapkan Visi bisnisnya untuk

menyongsong perubahan – perubahan yang semakin cepat. Visi harus bisa dikomunikasikan

dan dijabarkan kepada seluruh warga PSN (karyawan) dan warga usaha agar bisa

disesesuaikan dengan visi perusahaan.

“To Be The Leading Asian Provider Of A full Range Of Satellite Based Telekomunications

Service” atau “Untuk Menjadi Penyedia Asia Leading Of A Range lengkap Dari Satelit

Berbasis Layanan Telekomunications.

5

Page 6: magang revisi 2

Managemen perusahaan kian mantap dengan adanya misi yang diemban oleh seluruh

warga usaha adanya misi yang diemban oleh seluruh warga usaha CSM, yaitu: “One-stop-

service, total outsourcing, IT application provider and strategic-partnership.Total solutions

for domestic and International broadband data/multimedia. atau one stop service, total out

sourcing, aplikasi penyedia TI dan strategis kemitraan. Total solusi untuk domestic dan

Internasional broadband data/ multimedia”

Motto Perusahaan :

1. Menyelenggarakan jasa dan sarana telekomunikasi Satelit baik melalui atau tanpa

melalui Hub. Station maupun jaringan terrestrial untuk dunia usaha dan

masyarakat baik dalam negeri maupun internasional.

2. Membantu pelanggan mengatasi masalah komunikasi data, gambar dan suara

dengan teknologi komunikasi lewat satelit maupun terrestrial, yang meliputi :

Lintas kota/pulau/”remote area” diseluruh nusantara. Lintas negara diwilayah

cakupan satelit-satelit yang ada. Sehingga mempercepat kemampuan komunikasi

Pelanggan secara internal dan eksternal, nasional maupun internasional.

3. Memberikan solusi menyeluruh terhadap semua aspek kepentingan aplikasi jaringan

komunikasi Pelanggan mulai dari pengadaan konfigurasi awal dan instalasi sampai

perawatan dan perbaikan aplikasi jaringan komunikasi Pelanggan, sehingga tidak

ada kekhawatiran bagi Pelanggan akan mengalami kesulitan dalam kemampuan

komunikasi mereka.

4. Membantu Pelanggan mengatasi “jarak kemampuan” dalam mengoperasikan

teknologi tinggi bidang komunikasi (VSAT dan Terrestrial) dengan memberikan

pendidikan dan pelatihan, membantu identifikasi kebutuhan, konsultasi jaringan

bahkan membantu pengembangan perusahaan Pelanggan tersebut sesuai dengan jasa

6

Page 7: magang revisi 2

yang diambil, sehingga CSM menempatkan diri tidak hanya sebagai rekanan bisnis,

tetapi benar-benar sebagai mitra yang handal dan bertanggung jawab.

Jadi, peran CSM sebenarnya bagi Pelanggan (Perusahaan dan Masyarakat) adalah

menghilangkan hambatan/gap/jarak kemampuan komunikasi Pelanggan secara

internal dan eksternal, nasional maupun internasional.

2.2 Gambaran Umum Perusahaan

1. Kebijakan Mutu

CSM adalah Rekan Bisnis Strategis bagi Pelanggan dalam bidang Teknologi Informasi

dan Telekomunikasi, yang memberi nilai tambah melalui :

a. Service Exellent

b. Total Solution

c. Sustainable Growth

d. Leadjng Technology

e. Competitive Prive Performance

f. Employee’s Satisfaction

g. Compliance with Regulation

h. Best Treatment to Business Partner

7

Page 8: magang revisi 2

2. Sasaran Mutu P.T CSM

a. Tidak ada problem berulang yang sama selama 6 bulan (dilokasi yang sama).

b. Rata-rata availability 99% dan MTTR 85%,

c. Menaikkan Terrestrial coverage 30%

d. Permintaan customer untuk disain dan Implementasi terpenuhi 90% zero active site

but not billed dan Install but not active.

e. Instalasi Baru (new installation) dapat ditagih maksimal 1 bulan setelah aktif.

f. Instalasi Baru (new installation) harus aktif maksimal 2 minggu setelah terpasang

95% A/R tertagih dalam waktu 45 hari setelah invoice diterbitkan.

g. Kenaikan revenue 20% per tahun .

h. Customer retention 95% .

i. Penambahan sistem/produk baru minimal 1 per tahun .

j. Kepuasaan kerja karyawan mencapai indeks 75%. Rata-rata jam training per

karyawan minimal 20 jam per tahun Zero complain untuk perijinan.

k. Success selling minimal 50% terhadap proposal yang dikirim Supplier on time

delivery 100% terhadap PO.

l. 10 perbaikan yang nyata terhadap Sistem Manajemen Mutu Jumlah ketidaksesuaian

dalam internal audit maksimal 15

8

Page 9: magang revisi 2

3. Pelanggan PT. CSM

a. Perbankan.

b. Perminyakan dan Pertambangan.

c. Penerbangan.

d. Media Berita.

4. Semboyan Mutu P.T CSM :

Kami adalah perusahaan jasa jaringan telekomunikasi yang melayani kebutuhan

pelanggan dengan mengutamakan :

a. PRODUK BERKUALITAS,

Untuk itu Kami menyediakan “ berbagai macam produk untuk berbagai macam

aplikasi “ , baik melalui jaringan komunikasi satelit maupun terrestrial. Kami

memberikan solusi sistem Intergrasi dan sistem Migrasi.

b. BIAYA YANG SESUAI BUDGET / ANGGARAN PELANGGAN. Untuk itu

Kami memberikan konsultasi serta produk dan layanan yang “ taylor made“.

c. PENGADAAN SISTEM YANG CEPAT

Untuk itu Kami menjamin “ keberadaan “ sistem mendekati 100 %.

d. KOMITMEN KEHANDALAN SISTEM.

Untuk itu Kami menjamin pengoperasian sistem yang prima dalam 24 jam sehari

dan 7 hari seminggu, dengan standar “down time“ serta “recovery” yang handal .

e. KOMITMEN KEPUASAN PELANGGAN,

Untuk itu : Kami selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guna

melaksanakan per -baikan berkesinambungan yang berorientasi pada Kepuasan

Pelanggan.

9

Page 10: magang revisi 2

10

Page 11: magang revisi 2

2.4 Tugas Masing – masing Bagian

Sesuai dengan struktur organisasi perusahaan PT CSM Satellit n Terestrial Network

yang telah di gambarkan di atas maka setiap bagian tersebut mempunyai tanggungjawab

pekerjaan yang telah di sesuaikan dengan jabatan mereka masing-masing. Diantara nya

adalah:

1. Presiden Director

a. Memimpin perusahaan dalam melaksanakan misi untuk mencapai tujuan dan sasaran

perusahaan yang telah ditetapkan bersama pemegang saham.

b. Menetapkan visi dansasaran strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

c. Memelihara hubungan baik dengan pemegang saham dan instansi atau pihak yang

berhubungan dengan perusahaan.

d. Mewakili perusahaan sesuai ketentuan anggaran dasar.

2. Vice Presiden Director

a. Mengantisipasi perubahan lingkungan strategis dan mengambil langkah- langkah

yang diperlukan sehingga perusahaan dapat efektif dalam mencapai tujuan sasaran.

b. Memelihara hubungan baik dengan pemegang saham, dan instansi atau pihak yang

berhubungan dengan perusahaan.

3. Managing Director

a. Mengkoordinasikan tugas general manager dan manager dibawahnya termasuk

koordinasi paralel dan managing director.

b. Mengembangkan organisasi yang efisien dan fokus pada peningkatan kerja.

11

Page 12: magang revisi 2

4. General Manager Marketing

a. Mengkoordinasikan tugas sehari- hari menyangkut perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, dan pengendalian seluruh fungsi pemasaran dalam upaya mewujudkan

peningkatan kinerja perusahaan.

b. Merencanakan atau menyusun kebijakan- kebijakan dalam bidang pemasaran,

pengendalian dan evaluasi, pembinaan dan pengembangan hubungan

kemitrausahaan dengan pelanggan dan instansi terkait.

5. General Manager Customer Service

a. Mengkoordinasikan tugas sehari- hari menyangkut pengendalian, pemeliharaan dan

evaluasi fungsi infrastruktur pendukung layanan jaringan yang berada di pelanggan

sehingga kesepakatan level layanan yang telah disetujui bersama pelanggan dapat

terpenuhi secara optimal.

b. Merencanakan atau menyusun kebijakan, pengendalian dan evaluasi dalam

kesepakatan level layanan yang akan diberikan dengan pelanggan berikut

pertanggung jawabannya.

12

Page 13: magang revisi 2

6. General Manager Operation

a. Mengkoordinasikan tugas sehari- hari menyangkut perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan pengendalian seluruh fungsi operasional perangkat pendukung layanan

jaringan yang diberikan kepada pelanggan.

b. Merencanakan atau menyusun kebijakan dalam bidang operasional layanan jaringan,

arsitektur layanan pengendalin, pemeliharaan dan evaluasi.

7. General Manager Finance & Administrasi

a. Mengkoordinasikan tugas sehari- hari menyangkut perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan pengendalian seluruh fungsi keuangan perusahaan dalam upaya

mewujudkan peningkatan kinerja perusahaan.

b. Merencanakan sasaran dan kebijakan di bidang keuangan meliputi anggaran,

investasi dan akuntaansi.

c. Mengkoordinasikan pengelolaan keuangan perusahaan sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan oleh perusahaan.

8. General Manager Bussiness dan Network Development

Tugas pokoknya adalah merencanakan sasaran jangka panjang, kebijakan dan jasa

layanan perusahaan dalam lingkungan strategis bisnis dan pemasaran serta analisa

kebutuhan pengadaan barang atau aset teknis yang diperlukan perusahaan.

9. Manager Information System Management

Mengkoordinasikan tugas sehari- hari menyangkut pelaksanan evaluasi, pengendaliaan

dan pemeliharaan sistem informasi untuk mendukung pemberian layanan jasa

perusahaan.

13

Page 14: magang revisi 2

10. Manager Human Resources Development

a. Mengkoordinasikan tugas sehari- hari menyangkut perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan pengendalian seluruh ungsi pembinaan sumber daya manusia.

b. Merencanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia dan peraturan

kepegawaian .

11. Manager Purchasing

Tugasnya adalah mengkoordinasikan kebutuhan pengadaan barang teknis dan non

teknis termasuk pembelanjaan infrastruktur yang diperlukan perusahaan.

14

Page 15: magang revisi 2

BAB III

TEORI PENDUKUNG

3.1 Landasan teori

Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan standar

industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global

menjadi satu kesatuan. WiMAX dan WiFi dibedakan berdasarkan standar teknik yang

bergabung didalamnya. WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI Hiper LAN

yang merupakan standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX

merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan ETSI HiperMAN. Standar

keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Eropa dan sekitarnya.

Untuk dapat membuat teknologi ini digunakan secara global, maka diciptakan WiMAX.

VSAT dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari (Very Small Aperture Terminal)

adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan

dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan

mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik

lainnya di atas bumi.

Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit

geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan

perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama

di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Komponen VSAT, terdiri dari:

15

Page 16: magang revisi 2

1. Unit Luar (Outdoor Unit (ODU):

a. Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang pada atap,

dinding atau di tanah.

b. BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit.Juga

sering disebut sebagai Transmitter (Tx).

c. LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering

disebut sebagai Receiver (Rx).

2. Unit Dalam (Indoor Unit (IDU)):

a. Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite

Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang

tidak lebih 50 meter.

b. IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU.

Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan

konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).

Kelebihan VSAT:

1. Pemasangannya cepat.

2. Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.

Kekurangan VSAT:

1. Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air).

2. Memakan tempat, terutama untuk piringannya.

16

Page 17: magang revisi 2

3. Latency yang lebih tinggi di bandingkan kabel

Bentuk – bentuk Konfigurasi VSAT

1. VSAT Point-to-Point

VSAT Point-to-Point menggunakan teknologi Single Channel per Carrier. Konfigurasi

ini umumnya digunakan untuk aplikasi yang menggunakan chanal yang relatif besar dan

transmission delay yang relatif kecil. SCPC biasa digunakan sebagai backbone pada

komunikasi antar kantor pusat dan pabrik atau kantor cabang besar. Di samping untuk data

komunikasi juga digunakan untuk saluran telepon. Contoh penggunaan konfigurasi ini adalah

backbone pada jaringan seluler, perusahaan minyak,pertambangan.

Gambar 3.1 VSAT Point-to-Point

17

Page 18: magang revisi 2

2. VSAT Point-to-Multipoint

VSAT Point-to-Multipoint menggunakan teknologi TDM/TDMA. Teknologi ini pada

umumnya digunakan pada korporasi yang mempunyai data center terpusat, dengan

karakteristik aplikasi mempunyai outbound data yang besar (dari Kantor Pusat) dan inbound

data yang kecil. Pengiriman data harus melalui Hub atau stasiun pusat pengendali.

Contoh pengguna teknologi ini adalah perbankan, pemerintah, dan lain.

Gambar 3.2 VSAT Point-to-Multipoint

Konfigurasi Point-to-multipoint umumnya berbentuk Star atau Mesh

menggunakan teknologi DAMA/TDMA. Konfigurasi ini memungkinkan komunikasi secara

langsung dari satu titik ke titik lainnya. Digunakan untuk telephony dan saluran data.

Gambar 3.3 Konfigurasi Mesh

18

Page 19: magang revisi 2

Media Transmisi

1. Getaran sinyal pembawa itu harus disampaikan kepada penerima.

2. Proses penyampaian ini harus dilakukan melalui suatu media.

3. Analogi dengan pembawa truk maka maka jalan rayanya disebut media transmisi.

4. Proses perambatan sinyal gelombang pembawa dari satu tempat ketempat lain

disebut propagasi.

5. Didalam media, carrier dalam bentuk gelombang pembawa.

( carrier wave ).

Macam – Macam Media Transmisi

1. Radio (media transmisi non fisik)

Media Transmisi Non Fisik Terestrial adalah media transmisi dalam bentuk

gelombang radio yang perambatannya tidak jauh atau seolah-olah sejajar dengan

bumi (tidak termasuk transmisi satelite)

2. Fiber Optik

a. kabel kaca antara 1 – 10 mm untuk jenis monomode dan 50 – 60 mm untuk jenis

multi mod.

b. pembungkusnya 125 mm.

19

Page 20: magang revisi 2

c. tiap haspel ( gulungan) dapat membawa kabel fiber optik sampai 1 km.

d. Redaman jauh lebih kecil.

e. Jarak jangkau dapat mencapai 70 km antar repeater.

Media Transmisi Radio berfungsi sebagai:

1. Amplifier yang dapat merubah sinyal electric menjadi sinyal gelombang

elektromagnetik (Tx) atau sebaliknya (Rx).

2. Reflektor antena berfungsi untuk mengarahkan pancaran.9

3. Masalah yang selalu dibahas dalam antena adalah penguatan dan sudut pengarahan.

4. Antara transmiter dan receiver selalu ada loss karena antena penerima tidak dapat

mengambil semua power yang dipancarkan

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar

rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah

tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang

berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.

Bagian-bagian fiber optik

20

Page 21: magang revisi 2

Gambar 3.4 Bagian-bagian fiber optic

Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana

pengiriman sinar dilakukan. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi

memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core). Buffer Coating adalah plastic pelapis yang

melindungi fiber dari kerusakan.

Jenis Fiber Optik

1. Single-mode fibers

Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi

mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer).

BufferCoating

Core

Cladding

Gambar 3.5 Single-mode fibers

2. Multi-mode fibers

Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan

berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300

nanometer)

Cladding Multi Core

21

Page 22: magang revisi 2

Buffer Coating

Gambar 3.6 Multi-mode fibers

Cara Kerja Fiber Optik

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan

hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari

inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi,

ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

Keuntungan Fiber Optik

1. Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.

2. Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.

3. Kapasitas lebih besar.

4. Sinyal degradasi lebih kecil.

5. Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.

6. Fleksibel.

Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower.

Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh. Lelehan tersebut jatuh

melewati laser mikrometer sehingga perform membentuk benang. Dilakukan

22

Page 23: magang revisi 2

Gambar 3.7 Proses Coating dan UV Curing.

Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih. Refractive index

profile : menghitung layar untuk pemantulan optik. Fiber geometry : diameter Core, dimensi

cladding, diameter cloating adalah seragam.

Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.

Information carrying capacity : bandwith Chromatic dispersion : penyebaran berbagai

panjang gelombang sinar melalui core. Operating temperature.

23

Page 24: magang revisi 2

Kabel Optik Yang Sering Digunakan adalah Distribution Cable.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Uraian Pekerjaan Selama Magang di PT CSM Satellite dan Terestrial Network

Kerja Praktek di PT CSM Satellite dan Terestrial Network dimulai pada tanggal 4

Oktober 2010 dengan dipertemukannya saya dengan pihak HRD dan pihak Manager

Bussiness and Development Network selaku pembimbing saya pada saat Magang di PT Citra

Sari Makmur. Saya diberi beberapa banyak materi untuk didalami semampu saya sebagai

pengenalan Industri. Saya diberi materi WiMAX dan diperkenankan untuk mengikuti

maintenance ke beberapa shelter di Jakarta. Yaitu Maintenance di Pasar Pluit, Rawamangun,

dan Cikarang

Tabel berikut memperlihatkan uraian pekerjaan saya selama magang di PT CSM

Satellite dan Terestrial Network.

Tabel 1 : Uraian Pekerjaan Selama magang

No Tanggal/Bln/Thun Uraian Pekerjaan1 4 - Oktober - 2010 Perkenalan dengan staff administrasi di PT CSM Satellite

dan Terestrial Network

2 5 - Oktober - 2010 1. Perkenalan dengan Staff BND (Bussiness Network Devel-opment) bagian Backbone

24

Page 25: magang revisi 2

2. Pengarahan dari Staff BND bagian backbone mengenai pe-rusahaan

3 6 - Oktober - 2010 1. Perkenalan dengan pambimbing beserta staff BND (Bussines Network Development bagian acces

2. Browsing internet

4 7 – Oktober - 2010 1. Memehami materi yang di berikan tentang jaringan2. Browsing internet

5 8 - Oktober – 2010 1. Maintenance wireless dan Backbone di daerah Pluit Jakarta Selatan

2. Pengenalan alat

6 11 - Oktober – 2010 Mempelajari tentang aktifasi Fiber Optik untuk jaringan wireless

7 12 – Oktober - 2010 1. Maintenance wireless dan Backbone di daerah Rawaman-gun Jakarta Selatan

2. Pengenalan alat

8 13 - Oktober – 2010 Mempelajari fungsi perangkat yang di gunakan untuk jaringan wireless

9 14 - Oktober – 2010 Penjelasan fungsi masinng-masing perangkat yang ada di dalam shelter dari pembimbing lapangan.

10 15 - Oktober – 2010 Penjelasan fungsi masinng-masing perangkat yang ada di dalam shelter dari pembimbing lapangan.

11 18 - Oktober – 2010 Penjelasan umum tentang produk WiMAX di PT CSM di sisi HO Cikarang dari pembimbing.

12 19 - Oktober – 2010 Mempelajari cara monitoring jaringan wireless.

13 20 - Oktober – 2010 Belajar mencari kesalahan pada perangkat CPE (indoor) jika ada problem dari customer.

14 21 - Oktober – 2010 penjelasan tentang perangakat jaringan yang digunakan perusahaan dari pembimbing lapangan.

15 22 - Oktober – 2010 Belajar mencari kesalahan pada perangkat DAP (outdoor) jika ada problem dari customer.

16 25 - Oktober – 2010 1. Maintenance wireless dan Backbone di daerah Cikarang2. Pengenalan perangkat yang digunakan

17 26 - Oktober – 2010 Monitoring jaringan wireless

25

Page 26: magang revisi 2

18 27 - Oktober – 2010 Monitoring perangkat outdoor DAP dari cikarang

19 28 - Oktober – 2010 Mempelajari cara aktifasi perangkat di Cikarang

20 29 - Oktober – 2010 Monitoring jaringan wireless untuk tiap-tiap daerah dari cikarang

21 1 – November – 2010 Maintenence wireless di Cikarang

22 2- November – 2010 Mempelajari cara mengatasi problem yang terjadi pada customer

23 3 - November – 2010 Pengenalan perangkat di shelter Cikarang

24 4 - November – 2010 Pengenalan alat yang di gunakan di bagian BND 3G Net di Cikarang

25 5 - November – 2010 Pengenalan alat yang di gunakan di bagian BND acces di Cikarang

26 8 – November – 2010 Maintenence perangkat wireless dan Backbone di daerah Jakarta Timur

27 9- November – 2010 Monitoring kesalahan yang ada di shelter Jakarta Timur

28 10 - November –2010 Maintenence perangkat wireless dan Backbone di daerah Jakarta Pusat

29 11 – November –2010 Penjelasan fungsi-fungsi perangkat DAP dari pembimbing lapangan

30 12 - November –2010 Penjelasan fungsi-fungsi perangkat DAP dari pembimbing lapangan

31 15 – November –2010 Sharing tentang laporan magang dengan pembimbing lapangan

32 16 - November –2010 Menyerahkan laporan magang kepada pembimbing lapangan

26

Page 27: magang revisi 2

Tabel berikut memperlihatkan keterangan dari tiap- tiap perangkat yang dipergunakan.

Tabel 2 : Beberapa Perangkat yang ada didalam Shelter

No Gambar Perangkat Keterangan

1 CERAGON Microwave Radio;sebagai Radio microwave untuk menghubungkan trunk antar node ke pusat (cikarang)

2 DAP Modem Motorola;Berisi 2 buah Modem yang masing- masing dapat melayani 2 antena sektoral. Koneksi dengan antenna menggunakan FO.

3 MRV Manageable Switch;Sebuah switch yang dapat diprogram dengan console cable untuk membuat koneksi VLAN dengan DAP dan CERAGON.

27

Page 28: magang revisi 2

4 Rectifier AC-DCSebuah perangkat untuk meng-koversi arus dan tegangan AC PLN ke tegangan DC yang masuk ke perangkat

5 MCB Board;Rangkaian MCB yang tersusun dengan fungsinya masing- masing. Tiap satu perangkat harus difasilitasi satu MCB (tidak boleh digunakan bersamaan). Hal ini dilakukan untuk mempermudah maintenance dan menghindari kerusakan akibat perangkat lain.

6 Inverter DC-AC;Merupakan kebalikan dari Rectifier yang digunakan sebagai suplai konektor saklar AC di belakang rak yang semuanya tersambung ke baterai 48 V

Tabel 3 : Proses Aktifasi DAP

1 Lakukan konfigurasi terlebih dahulu untuk perangkat CERAGON dengan Terminal Emulation Program (contohnya Windows Hyper Terminal

2 Tunggu hingga lampu indikator menyala.3 Lakukan Cnsole pada perangkat MRV Switch untuk membuat VLAN4 Hubungkan MRV dengan Sheragon pada port VLAN yang telah dikonfigurasi 1 Gbps.5 Pasang kabel FO yang terhubung dengan antena sektoral pada konektor yang terdapat

pada modem.

28

Page 29: magang revisi 2

6 Lakukan konfigurasi dengan perangkat DAP untuk mengaktifkan modem.7 Setelah aktif tunggu beberapa saat samapai terjadi sinkronisasi pada antena sektoral8 Jika antena sektoral belum diarahkan dengan benar, antena harus disesuaikan dengan

derajatnya masing- masing.9 Sektor 1 = 60 derajat, sektor 2 = 180 derajat, sektor 3 = 300 derajat10 Setelah selesai, langkah terakhir meng- update Firm ware DAP ke pusat (Cikarang).

Berikutnya saya belajar mengenai Fiber Optik secara fisik karena saat itu sedang

mengalami troubleshooting, saya ikut tim BND untuk memeriksa kerusakan dan

tribleshooting link Fiber Optik yang menghubungkan semua backbone PT.CSM. Struktur

utamanya adalah berpusatt di cikarang dan terus menyambung hingga membentuk ring Chase

Plaza ke Cikarang ke Gedung IDC Cyber ke Plaza Mandiri ke Chase plaza.

Link tersebut ternyata tidak tersambung hingga membentuk ring, namun antara Chase

Plaza dan Cikarang belum terjadi koneksi. Sehingga komunikasi antara Chase Plaza dengan

Cikarang tidak dapat dilakukan, namun komunikasi Plaza Mandiri ke Cikarang dapat

dilakukan karena link Plaza Mandiri ke Cikarang menggunakan rute memutar melewati

gedung IDC Cyber terlebih dahulu.

Setelah lama diteliti, akhirnya penyebab yaitu dari Ckarang menuju Chase Plaza, kabel

Optik melewati beberapa sambungan salah satunya di Tebet (Kantor CSM Tebet) dan di

perangkat OTB- nya tersebut kabel dari sambungan Chase Plaza belum di jumper dengan

sambungan ke Cikarang sehingga terdeteksi putus. Masalah tersebut dapat diketahui dari

perangkat OTDR yang dapat membaca sambungan dengan menggunakan pantulan sinar dari

Fiber Optik.

29

Page 30: magang revisi 2

Saya juga mendapatkan pelajaran mengenai perangkat- perangkat Fiber Optik,

beberapa konektor dan aksesoris yang digunakan serta perangkat pengukuran Fiber Optik.

Tabel 4: Beberapa Perangkat dan aksesoris Fiber Optik.

no

Perangkat Optik Keterangan

1 OTB (Optical Terminating Box) atau FDF (Fiber Distribution Frame);Adalah kotak yang digunakan untuk membagi atau mendistribusikan core- core fiber optik sehingga mudah untuk dihubungkan dengan perangkat atau jalur Fiber Optik lagi.

2 Kabel FC;Kabel dengan tipe konektor FC biasa terdapat ulir yang dapat diputar. Biasanya digunakan pada OTB/FDF.

30

Page 31: magang revisi 2

3 Kbel SC to LC;Kabel dengan Konektor SC(atas) dan konektor LC (Bawah)

4 SFP;Adalah perangkat untuk meng koversi antar dua koneksi yang berbeda. Dalam hal ini SFP (untuk CERAGON) ke LC optik.

5 Konektor (Male to Female Converter);Dari kiri: FC, LC, SC.

5 OTDR (Optical Time Domain Reflectometer);Adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mendeteksi sambungan, intensitas cahaya, sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi putusnya Optik secara fisik.

31

Page 32: magang revisi 2

Mulai awal November saya di bawa ke Cikarang. Disana terdapat Satelit Bumi CSM.

Di cikarang saya melakukan monitoring terhadap perangkat- perangkat WiMAX yang di pakai

oleh PT CSM. Dari kegiatan monitoring inilah kita apat mengetahui permasalahan yang

terjadi di masing- masing sektor yang terdapat pada DAP. Masalah lain juga dapat

diketahuinya masalah- masalah yang terjadi pada CPE (Customer Premises Equipment). Jika

telah dilakukan monitoring dan terdapat masalah di dalamnya, maka akan dilakukan settingan

programa pada perangkat WiMAX yang bermasalah. Jika tidak dapat di handle oleh pihak

monitoring, maka teknisi akan langsung ke lapangan untuk melakukan maintenance servise.

32

Page 33: magang revisi 2

4.2 Pengenalan Motorola DAP

Motorola Diversity Access Point (DAP) adalah Wimax Access Point dari Motorola

dengan performance dan cost yang telah memenuhi standar IEEE 802.16e (Mobile Wimax).

Motorola DAP mempunyai desain yang flexible dan integrated dengan kemampuan RF yang

sangat baik sehingga merupakan solusi ideal untuk aplikasi layanan fixed maupun mobile.

Perangkat ini menawarkan gain kapasitas yang tinggi sehingga cocok diimplemen-

tasikan di lingkungan urban yang padat. Desain yang ringan juga memudahkan proses de-

ployment diberbagai lokasi seperti roof top, pole maupun tower yang menghasilkan penghe-

matan biaya site dan operasional yang signifikan.

Motorola DAP terdiri dari 2 bagian, yaitu

1. Indoor Unit (BCU) .

BCU berisi perangkat untuk pemrosesan sinyal dan interface ke core network, Indoor

Unit merupakan bagian DAP yang terpasang di dalam ruangan (shelter/room). Fungsi uta-

33

Page 34: magang revisi 2

manya untuk menyimpan setting konfigurasi dan parameter perangkat serta sebagai interface

ke core network. Indoor Unit dari Motorola DAP disebut sebagai Base Control Unit (BCU).

Base ControlUnit (BCU) sebagai indoor equipment card. BCU bertugas melakukan

signal processing dan sebagai nterface hardware antara outdoor equipment yang berisi

komopen- komponen TX dan RX serta interface ke BCU Hardware.

Motorola WiMAX Base Control Unit (BCU) merupaka pusat pengendali utama dari

Divesiti Access Point (DAP) yang dapat langsung terhubung ke DAP RF Head melalui

Modem card yang terpasang pada BCU.

Satu BCU dapat meng-handle hingga 4 sektor RF Head. Tiap RF Head dikendalikan

oleh modem card yang terpasang pada BCU antara lain :

a. Alarm Card (STLN6592)

b. Circuit Breaker (SGLN6415)

c. Modem Card (STLN6398)

d. Site Controler Card (STLN6491)

e. PSU Unit (SGPN4058)

Apabila menggunakan kompatibilitas penuh dari BCU (berarti menggunakan 4 sektor

RF Head secara aktif) harus menggunakan 2 buah controller card. Karena tiap controller card

dapat menghandle paling banyak hingga 3 sector RF Head.

Secara detail, tampilan dari BCU dapat diperlihatkan dari gambar berikut , terlihat

beberapa interface card terpasang pada slot BCU. Gambar dibawah ini adalah kondisi BCU

34

Page 35: magang revisi 2

yang terpasang secara maksimal, dimana dapat meng-handle 4 sektor dengan 2 site controller

card.

Gambar 4.1 BCU(Base Control Unit)

Dalam 1 BCU maksimum terdapat 3 Power Suplly yang letaknya ada di bagian atas

BCU card (di bawah fan tray) dari kompartemen depan. PSU terdiri atas sebuah switch ON/

OFF, LED indikator, mounting screw, serta handle untuk menarik/mendorong PSU ke dalam

cage.

35

Page 36: magang revisi 2

Gambar 4.2 Power Supply Unit/Module (PSU/M)

Komponen pendukung BCU

BCU memiliki beberapa komponen pendukung yang bisa mengganggu fungsi opera-

sional DAP jika tidak berjalan dengan normal.

1. DACS Filter

Sistem Pendingin Udara (DACS) BCU mempunyai filter yang letaknya ada di bagian

kiri BCU. Terdapat pintu di samping kiri BCU untuk membuka filter. Untuk memaksi-

malkan sistem pendingin, filter ini tidak boleh kotor atau tersentuh benda lain. Jika

suhu BCU sudah berada di luar cakupan suhu operasional (-40 degC to +55 deg C) ada

baiknya dilakukan penggantian filter.

36

Page 37: magang revisi 2

2. FAN

Fan berfungsi untuk mengalirkan udara panas dari dalam BCU. Fan Tray

(drawer) lokasinya ada di bagian paling atas kompartemen depan. Jika EMS/LMT me-

nunjukkan alarm pada fan ada baiknya dilakukan pengecekan posisi atau penggantian

Fan Tray.

3. Heater

Heater berfungsi untuk meningkatkan suhu BCU yang terlalu dingin. Posisinya ada di

bagian bawah card BCU. Biasanya dipasang pada BCU yang

4. RF GPS dan Customer I/O Module

RF GPS Module posisinya ada di kompartemen belakang bagian tengah, menempel

pada customer I/O Module menggunakan 4 buah T-20 Torx screw. RF GPS modul

letaknya ada pada bagian atas. Pada bagian bawah I/O Module terdapat port in-

terkoneksi untuk packet-backhaul berupa IEEE 802.3, 10/100/1000 BaseT Ethernet

dengan 2 port Ethernet RJ45 berlabel ENET A dan ENET B.

5. RF GPS Surge Arrester

Surge Arrester letaknya ada di bagian bawah kompartemen belakang, menempel pada

chassis. Ada 3 kabel yg terhubung ke perangkat ini, ke arah RF GPS module, ke arah

antenna, dan grounding.

37

Page 38: magang revisi 2

2. Outdoor Unit (RFHead).

RF Head terdiri atas komponen TX / RX dan interface ke BCU. Outdoor Unit meru-

pakan bagian perangkat yang terpasang di luar shelter/ruangan.

Ada beberapa unit perangkat yaitu :

a. RF Head

DAP RF Head beroperasi pada suhu –40 °C to 55 °C. Perangkat ini terdiri atas An-

tenna/Radome, RF Module, serta Solar Shield dan RF Filter yang sifatnya opsional.

DAP RF Head berfungsi sebagai outdoor unit dari perangkat DAP yang berfungsi se-

cara umum sebagai penyedia carier WiMAX ke pelanggan (Custumer). DAP RF Head

yang digunaklan memiliki frekuensi kerja 2,5 GHz (2,495 GHz – 2,690 GHz) sesuai

dengan standar frekuensi nya.

b. RF GPS ( Radio Frequency Global Positioning System )

Proses sinkronisasi data pada perangkat wimax Motorola menggunakan teknologi TDD

sehingga penggunaan GPS sangat penting. Ada 2 macam system GPS yang dimiliki

Motorola, RF GPS dan Remote GPS (RGPS). CSM hanya menggunakan sistem RF

GPS. Berikut ini beberapa tipe antenna GPS yang sering digunakan.

38

Page 39: magang revisi 2

4.3 Monitoring Problem DAP Wimax

Cara monitoring Problem DAP di sisi EMS Motorola Topologi

Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada DAP ada 4 macam warna yang digunakan:

1. DAP yang berwarna kuning yang terdiri dari 2 tipe:

a. Jika semua sector berwana hijau kemungkinan ada alarm di DAP tersebut yang

belum clear.

b. Jika salah satu sector berwrana merah.

2. DAP yang berwarna biru yang terdiri dari 2 kemungkinan

a. Terjadi problem elektrikal Not / BTS (power)yang drop atau link putus.

b. Terjadi nya problem di sisi backbone baik radio Maupin optic.

Gambar 4.3 Cara Pengecekan Alrm pada DAP

39

Page 40: magang revisi 2

3. DAP yang berwarna merah berarti Semua sector drop atau mati

4. DAP yang berwarna hijau berarti Semua sector normal atau baik tidak ada gangguan

pada DAP tersebut.

Gambar 4.4 Cara Pengecekan Alrm pada DAP

40

Page 41: magang revisi 2

Langkah awal untuk melakukan pengecekan pada problem DAP

1. Pastikan power di DAP tersebut normal dengan cara menghubungkan PIC

setempat dan mengecek di sisi backbone yaitu seragon atau MRV.

2. Jika masalah terjadi pada backbone (intermiten) kemungkinan ada nya interferensi

dari perangkat lain yang memilik Frequensi sama.

3. Pada sisi MRV bisa terjadi eror atau heng.

4. Pada sisi optic kemungkinan ada salah satu core yang putus

Cara melihat jumlah customer yang connect per sector untuk masing-masing DAP

1. Login ke Aptilo dengan memasukkan Username dan Password

Gambar 4.5 Tampilan Login

41

Page 42: magang revisi 2

Setelah masuk, maka akan keluar data pencarian Mac Adress seperti di bawah ini:

Gambar 4.6 Masuk ke Putty Configuration Aplication (DAP)

Gambar 4.7 Masuk ke Putty Configuration Aplication DAP

42

Page 43: magang revisi 2

Gambar 4.8 Jumlah Sektor pada DAP

4.4 Cara Pengecekan masalah pada DAP wimax

43

Page 44: magang revisi 2

Cara pengecekan problem pada wimax CSM (DAP):

1. Lihat kondisi masing – masing DAP pada EMS Motorola dan Mcrotic the dude.

2. Indikasi problem biasanya terlihat d EMS Motorola, apakah hal yang biasa,

terindikasi dengan status DAP, apakah Impaired atau Unknow.

3. Indikasi the dude biasanya perangkat yang menghubungkan CPE ke HUB operation

Cikarang, dan ini tidak bisa di ping / merah.

4. Apabila status DAP di EMS Motorola Impaired, maka ada 3 kemungkinan masalah

yang terjadi, yaitu:

a. Intermitten, yakni ada beberapa sektor hidup mati tidak stabil.

b. Ada beberapa sektor DAP yang drop

5. Apabila status DAP Unknown, maka ada 2 krmungkinan masalah, yaitu:

a. Backbone radio maupun optik bermasalah

b. Masalah elctrical

6. Apabila masalah sudah diketahui dari status DAP nya, baik itu Impaired maupun

Unknow, maka dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

a. Apabila Impaired, maka masalah terjadi pada perangkat DAP tersebut.

Sehingga masalah dapat di action / di maintenance Via EMS. Problem yang

sering terjadi jika DAP tersebut iImpaired adalah :

Intermitten, maka dilakukan restart via EMS motorola. Jika belum connect, maka

akan di kirim teknisi ke lapangan untuk mengecek masalah dari peangkat DAP

tersebut. Dan jika Down, maka dilakukan dengan mengubah frekuensi pada

sektor yang bermasalah tetapi masih dalam standard IEEE 802.16e, dan jika

masih bermasalah maka dilakukan pergantian perangkat yang rusak

b. Apabila Unknow, masalah dapat di action dengan cara :

44

Page 45: magang revisi 2

Pastikan power BTS/ Shelter normal. Jika normal, kemungkinan MCB trip. Lihat

indikasi pada backbone radio yakni Ceragon, alarm- alarm yang muncul

mengindikasikan bahwa masalah itu Elektrical atau Interferensi. Dan lihat

Indikasi pada backbone optik dengan software ASPEN, apakah ada alarm yang

terindikasi core nya putus atau tidak.

BAB V

45

Page 46: magang revisi 2

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Magang di PT CSM Satellite dan Terestrial Network, dan

melakukan pengamatan serta melakukan praktik atau kesempatan yang dipercaya oleh pihak

PT CSM untuk mempraktekan ilmu yang telah penulis dapat selama Magang di PT CSM

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Base Station (BS/BTS) pada WiMAX dikenal dengan sebutan DAP yang terdiri dari 3

bagian utama , BCU sebagai main control DAP,RF Head Wimax antena sebagai

penyebar carier accsess ke palanggan, dan radio microwave backhaul sebagai jalur

koneksi utama yang menghubungkan anta DAP (acsess point) maupun DAP ke sentral.

2. DAP terdiri dari 4 sector dan masing-masing sector biasanya terdiri dari 20 adress yang

dapat aktif padasector tersebut.

3. Macam- macam gangguan yang sering terjadi pada DAP yaitu Intermiten dan

Down,gangguan tersebut biasanya terjadi karena interferensi, listrik mati, putusnya

backbone, dll.

5.2 Saran

46

Page 47: magang revisi 2

Saran yang dapat penulis berikan setelah menyelesaikan Magang ini adalah sebagai

berikut:

1. Adanya gangguan di perangkat yang disebabkan kurangnya maintenance dari user. Hal

ini jika dibiarkan tentunya akan mengganggu dalam hubungan komunikasi .

Diharapkan pihak teknisi cepat tanggap dalam maintenance perangkat tsb.

2. Lebih terintegrasi, terstruktur dan saling melengkapi pada saat bekerja di ruangan

maupun di lapangan karna dengan demikian dapat meningkatkan kinerja perangkat

3. .Membangun sistem monitoring dan sistem alarm yang baik di tiap- tiap node baik

yang sudah aktif maupun yang belum aktif untuk mengurangi kerugian akibat pihak ke

tiga.

4. Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pernan WiMAX dan

teknologinya dengan mebuat seminar di segi bisnis maupun teknis.

DAFTAR PUSTAKA

47

Page 48: magang revisi 2

Motorola Inc.,2008.WiMAX Network Overview, Motorola Inc.

Motorola Inc., 2009. White Paper: Admission Control in WiMAX Networks, Motorola Inc.

Wahyuaji Bambang, 2008. WiMAX Internet Service Activation, Jakarta: BND CSM

Motorola Inc., 2008. WiMAX Network Overview, Motorola Inc.

Wahyuaji Bambang, 2009. WiMAX Internet Service Activation, Jakarta: BND CSM

www.google.com (customer premises equipment)

www.csm.com

48