Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta
-
Upload
rida-anita-yunikawati -
Category
Documents
-
view
238 -
download
7
description
Transcript of Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta
LAPORAN MAGANG KEPALA RUANG
PRAKTIK STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG AMARTA 2 IRNA VI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
PERIODE 26 MEI – 14 JUNI 2014
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
praktik profesi Manajemen Keperawatan
Disusun oleh :
1. Anisa Diah Nastiti 09/282917/KU/13352
2. Dheta Agustin Marganingtyas 09/282798/KU/13331
3. Gandhi Adytya Ningrum 09/282380/KU/13278
4. Lilik Candradewi 09/289803/KU/13501
5. Nurani Eka Hidayati 09/288525/KU/13420
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
2
HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI MAGANG KEPALA RUANG AMARTA 2 RSUP DR. SARDJITO
1. HASIL PELAKSANAAN
Tabel 1.Hasil Pelaksanaan Magang Kepala Ruang Amarta 2 RSUP DR. Sardjito
No. Nama Mahasiswa Hari, Tanggal
Waktu Uraian Kegiatan
1. Anisa Diah Nastiti Selasa, 03 Juni 2014
07.15–08.30 - Kepala ruang mengikuti operan yang dilakukan oleh perawat jaga malam ke perawat jaga pagi- Kepala ruang bersama PN membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja08.30 -09.00 - Kepala ruang memimpin meeting morning
- Kepala ruang mengontrol ketersediaan/kelengkapan trolly emergency09.00-09.30 - Bersama PN melakukan pre-conference09.30-10.00 - Memantau dan melakukan pengecekan terkait ketersediaan alat instrument/set steril yang tersedia di
bangsal (kelengkapan/tanggal kadaluarsa)10.00-10.30 - Orientasi perawat baru yang ditempatkan di Amarta 210.00-10.15 - Orientasi pasien baru10.15-10.45 - Melakukan evaluasi indikator mutu klinik bulan Mei10.45-12.00 - Melakukan bimbingan klinik dengan Ners Muda terkait program yang akan dilakukan minggu ini12.00-12.15 - Orientasi pasien baru12.15-12.30 - Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien12.30-13.00 - Istirahat dan berinteraksi dengan perawat13.00-13.45 - Rapat pembubaran panitia Pitstop JCI 13.45-14.00 - Memantau pelaksanaan post conference yang dilakukan PN dan AN14.00-14.30 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien.14.30-15.00 - Membuat draft jadwal shift perawat bulan Juli.
15.00-16.00 - Melakukan pemantauan ruangan serta berinteraksi dengan perawat yang jaga sore- Pulang
2. Lilik Candradewi Rabu, 04 Juni 2014
07.15-08.30 - Kepala ruang mengikuti operan yang dilakukan oleh perawat jaga malam ke perawat jaga pagi ( dengan berkeliling ke kamar pasien)
- Kepala ruang bersama PN membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
3
08.30-09.15 - Kepala ruang memimpin meeting morning dan pre conferenceKepala ruang mengumumkan akan di adakan DRK (Diskusi Refleksi Kasus) setelah meeting morning
09.15-10.00 - Kepala ruang menyajikan dan memimpin pelaksanaan DRK terkait assessment akhir hayat ( end of life care)
10.00-12.00 - Kepala ruang mengadakan rapat dengan Komite Keperawatan terkait rencana pelaksanaan CNE12.30-13.30 - Istirahat
- Interaksi dengan pegawai dan perawat13.30-14.00 - Kepala ruang mengadakan bimbingan dengan Ners Muda terkait program CNE yang akan diadakan
oleh mahasiswa14.00-15.00 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien
- Mengikuti kegiatan post Conference15.00-16.00 - Melakukan pemantauan ruangan dan berinteraksi dengan perawat jaga sore
- Pulang3. Dheta Agustin M Kamis, 05
Juni 201407.00 -08.30 - Kepala ruang memimpin operan oleh perawat jaga malam ke jaga pagi dengan berkeliling ke masing
– masing kamar pasien.- Kepala ruang membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
masing – masing dipimpin oleh 1 PN08.30-09.30 - Melakukan meeting morning, dan pre conference
- Kepala ruang melakukan koordinasi dengan Pj Pelayanan terkait dengan ketersedian / kelengkapan alat dan emergensi kit.
09.30-10.00 - Kepala ruang menyusun analisa evaluasi indikator mutu klinik bulanan.10.00-10.30 - Kepala ruang melakukan bimbingan dengan mahasiswa stase management terkait pelaksanaan CNE10.30-12.00 - Kepala ruang membuat jadwal shift perawat selama 1 bulan kedepan.
- Meneruskan membuat evaluasi analisa indikator mutu klinik bulanan.12.00-13.30 - Istirahat
- Interaksi dengan pegawai dan perawat13.30-14.30 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien.
- Mengikuti kegiatan post conferens14.30- 16.00 - Melakukan pemantauan ruangan, interaksi dengan perawat jaga sore.
- Pulang
4
4. Nurani Eka Hidayati
Jumat, 06 Juni 2014
07.15-08.30 - Kepala ruang memimpin operan oleh perawat jaga malam ke jaga pagi dengan berkeliling ke masing-masing kamar pasien
- Kepala ruang membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja masing – masing dipimpin oleh 1 PN
08.30-09.30 - Melakukan meeting morning, dan pre conference- Kepala ruang melakukan koordinasi dengan Pj Pelayanan terkait dengan ketersedian / kelengkapan
alat dan emergensi kit.09.30-10.00 - Kepala ruang menyusun analisa evaluasi indikator mutu klinik bulanan10.00-10.30 - Kepala ruang melakukan bimbingan dengan mahasiswa stase manajemen
10.30-12.00 - Kepala ruang mendiskusikan dan membahas terkait pengadaan SAK dengan KFK terkait12.00-13.00 - Istirahat
- Berinteraksi dengan perawat dan pegawai13.00-13.3013.30-15.00
15.00-16.00
- Melakukan bimbingan dengan stase manajemen terkait pengadaan CNE dan SAK- Mengikuti operan jaga sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien- Mengikuti post conference- Melakukan pemantauan ruangan dan berinteraksi dengan perawat- Pulang
5. Gandhi Adytya Ningrum
Senin, 09 Juni 2014
07.15–08.30 - Kepala ruang mengikuti operan yang dilakukan oleh perawat jaga malam ke perawat jaga pagi- Kepala ruang bersama PN membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja08.30 -09.00 - Kepala ruang memimpin meeting morning
- Kepala ruang mengumumkan pelaksanaan CNE dan mengingatkan para undangan untuk hadir09.00-09.30 - Bersama PN melakukan pre-conference09.30-10.30 - Mempersiapkan CNE bersama dengan mahasiswa stase manajemen10.30-13.30 - Berpartisipasi dalam pelaksanaan 13.30-14.30 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien.
- Mengikuti kegiatan post conferens- Melakukan pemantauan ruangan, interaksi dengan perawat jaga sore.
14.40 - Pulang
5
2. Refleksi
a. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Anisa Diah Nastiti
Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model
pelayanan keperawatan antara lain :
Tabel 2. Tugas Kepala Ruang
No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam
grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 dibagi ke dalam 2 grup, pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab grup tersebut. Menurut pendapat saya,pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain.
3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam
Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 biasanya mengikuti operan pada salah satu grup secara bergantian. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Pada saat kegiatan meeting morning, didapatkan permasalahan yaitu dispenser di salah satu kamar ada yang rusak, serta masalah terkait bagian farmasi yang terkadang tidak lengkap memberikan obat.
4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa
Meeting morning dilakukan pada pukul 08.30, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, perawat jaga pagi, dan perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.
5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila tindakan
6
membutuhkan penyelesaian oleh KaRu.7 Melakukan supervisi dan
memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.
8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi
Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.
9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang
KaRu melakukan tugas delegasi kepada perawat PN atau AN untuk memberikan angket kepuasan pasien.
10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur
KaRu biasaanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti (PJTJ) pada jaga sore, malam dan libur.
11 Berperan serta sebagai konsultan
Pada hari Selasa, 3 Juni 2014 kepalang ruang berperan sebagai konsultan bagi salah satu keluarga pasien yang bertanya terkait hasil laboratorium dan nyeri yang dialami pasien.
12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang
Pengawasan daftar hadir oleh KaRu terlihat selama pelaksanaan magang yaitu dengan melihat daftar hadir pegawai. Namun untuk kedatangan apakah terlambat atau tidak langsung dipantau secara terpusat karena sistem absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini adalah secara elektronik.Kepala ruang juga melakukan pengecekan pemakaian nametag yang harus dipakai oleh perawat dan meminta membuat kembali bagi perawat yang kehilangan nametag.
13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga
Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal. Pendidikan kesehatan dan orientasi pasien diberikan pada saat pasien masuk oleh kepala ruang, namun terkadang diberikan oleh PN ataupun AN.
14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing
Selama tahun 2014 Karu belum mengadakan CNE. Karu hanya
7
Education) mengikutsertakan bila ada pelatihan atau seminar yang dilaksanakan oleh Komite Keperawatan atau KFK.
Tidak semua orang akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai
kepala ruang apabila tidak didahului dengan pembelajaran terlebih dahulu. Kepala Ruang
dituntut mampu untuk mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian
kepada para pegawai meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai,
sehingga secara manajerial diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai
dapat tercapai.
Selain itu kritik dan saran dari pasien, keluarga pasien, perawat, pegawai lain harus
menjadi pertimbangan kepala ruang. Sehingga diperlukan manajemen konflik atau masalah
yang sesuai agar permasalahan dalam ruangan dapat terselesaikan dengan terarah. Kepala
ruang merupakan salah satu jabatan yang ditunjuk oleh atasan rumah sakit yang dianggap
mampu memberikan informasi dan menggerakan semua pegawai bangsal secara sesuai,
sehingga diperlukan penyampaian informasi yang komunikatif dan persuasif dengan
seluruh anggota, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan komunikasi dalam sebuah
organisasi .
Secara keseluruhan, tugas sebagai kepala ruang lebih banyak berperan dalam hal
manajerial dibandingkan tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien. Kepala
ruang sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan mengatasi
permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan
bijaksana sangat diperlukan. Pelaksanaan magang kepala ruang ini memberikan
pembelajaran bagi saya, bahwa sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan bijaksana
merupakan beberapa sikap yang harus dimiliki para manajer untuk dapat membangun
sebuah organisasi yang harmonis dan menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat
tercapai tujuan yang diharapkan.
b. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Lilik Candradewi
Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model
pelayanan keperawatan antara lain :
Tabel 3. Tugas Kepala Ruang
No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam
grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 dibagi ke dalam 2 grup, pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi
8
tanggungjawab grup tersebut. Menurut pendapat saya,pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain.
3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam
Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 biasanya mengikuti operan pada salah satu grup secara bergantian. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Pada saat kegiatan meeting morning, didapatkan permasalahan ruangan yaitu dispenser pada salah satu kamar.
4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa
Meeting morning dilakukan pada pukul 08.30, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.
5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila tindakan membutuhkan penyelesaian oleh KaRu.
7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.
8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi
Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.
9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang
KaRu melakukan tugas delegasi kepada perawat PN atau AN untuk memberikan angket kepuasan pasien.
10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur
KaRu biasaanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti (PJTJ)
9
pada jaga sore, malam dan libur. 11 Berperan serta sebagai
konsultanKebetulan pada hari Rabu, 04 Juni 2014 tidak ada pasien ataupun keluarga yang konsultasi kepada KaRu
12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang
Pengawasan daftar hadir oleh KaRu terlihat selama pelaksanaan magang yaitu dengan melihat daftar hadir pegawai. Namun untuk kedatangan apakah terlambat atau tidak langsung dipantau secara terpusat karena sistem absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini adalah secara elektronik.Kepala ruang juga melakukan pengecekan pemakaian nametag yang harus dipakai oleh perawat dan meminta membuat kembali bagi perawat yang kehilangan nametag
13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga
Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal. Pendidikan kesehatan biasanya diberikan pada saat pasien masuk oleh Kepala Ruang ataupun perawat penerima yang saat itu sedang tugas jaga jika KaRu tidak berada di ruangan
14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education)
Kepala Ruang mempunyai rencana untuk mengadakan CNE terkait End of Life Care. Pada saat pelaksanaan magang, KaRu sibuk mengadakan rapat dengan Komite Keperawatan dan mengurusi program kegiatan CNE.
Kepala ruang adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap kualitas asuhan
keperawatan terhadap pasien di sebuah bangsal.Tanggung jawab sebagai seorang kepala
ruang sangatlah besar. Kepala ruang dituntut untuk tidak hanya memiliki skill untuk
memberikan asuhan keperawatan pada pasien namun juga kemampuan manajerial untuk
mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian kepada para pegawai
meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai, sehingga secara manajerial
diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai dapat tercapai. Oleh karena
itu menjadi kepala ruang bukan merupakan hal yang mudah dan tidak semua orang mampu
melaksanakan.
Selain itu, kepala ruang mempunyai tugas untuk meningkatkan kualitas kinerja perawat
dengan salah satunya mengadakan CNE dan DRK. Dengan CNE ini diharapkan
pengetahuan dan wawasan perawat terkait End Of Life Care semakin bertambah. Tema
End of life care ini diangkat karena sebagian besar perawat tidak bisa menjawab
pertanyaan seputar end of life care. Oleh karena itu kepala ruang berusaha untuk
10
mengadakan CNE terkait end of life care dan kepala ruang menjalin kerjasama dengan
beberapa KFK untuk pelaksanaan CNE tersebut.
Kepala ruang sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan
mengatasi permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh tanggungjawab,
tegas, dan bijaksana sangat diperlukan. Oleh karena itu, kepala ruang mengadakan DRK
untuk menyelesaikan dan membahas terkait end of life care. Selain itu, dalam DRK ini
didapatkan kesepakatan bersama antara perawat Amarta 2 tentang penatalaksanaan pasien
dengan akhir hayat.
Pelaksanaan magang kepala ruang ini memberikan pembelajaran bagi saya, bahwa
sikap penuh tanggungjawab, tegas, sabar, perhatian, dan bijaksana merupakan beberapa
sikap yang harus dimiliki para manajer untuk dapat membangun sebuah organisasi yang
harmonis dan menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat tercapai tujuan bersama
yang diharapkan. Selama magang saya juga mendapatkan bagaimana seorang kepala ruang
harus mampu menjadi penengah atau jembatan antara perawat satu dengan yang lain ketika
terdapat konflik secara adil dan tidak memihak . kepala ruang juga selalu melakukan
refleksi diri terhadap diri sendiri dan perawat lain setiap waktu tertentu yang digunakan
sebagai saran dan kritik yang membangun agar setiap perawat dan kepala ruang sendiri
dapat memperbaiki diri. Selain itu, saya mendapatkan ilmu terkait penjadwalan dinas
perawat selama sebulan, dan saya merasa membuat jadwal itu sangat sulit karena
banyaknya permintaan hari libur perawat. Saya juga mendapatkan pengalaman terkait
bagaimana ribetnya mengadakan sebuah CNE atau seminar untuk perawat. Tapi saya
merasa hal tersebut adalah sebuah pengalaman berharga dalam hidup saya.
c. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Dheta Agustin M
Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model
pelayanan keperawatan antara lain :
Tabel 2. Tugas Kepala Ruang
No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam
grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab. Menurut pendapat saya, pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih
11
dahulu dengan perawat lain. Perawat diperbolehkan mengajukan usulan jadwal maksimal 1 bulan sebelumnya. Jadwal dinas bulan Juni 2014 sedang dikerjakan oleh KaRu.
3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam
Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 mengikuti operan. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Pada saat kegiatan meeting morning, didapatkan permasalahan yaitu infus pump nya dicari tdak ada, dan ternyata masing di Amarta 1 belum dikembalikan. Kepala ruang juga akan mengklarifikasi terkait kelengkapan alat dan emergensi kit di bangsal kepada PJTJ yang jaga malam.
4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa
Meeting morning dilakukan pada pukul 07.30/08.00 tergantung selesainya operan jaga keliling kamar pasien, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.
5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila kurang tenaga keperawatan.
7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.
8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi
Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.
9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan
Pembagian angket pada pasien pulang biasanya dilakukan, dan sebagian besar
12
keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang
pelanggan merasa puas terhadap pelayanan Amarta 2.
10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur
KaRu biasanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti pada jaga sore, malam dan libur.
11 Berperan serta sebagai konsultan
KaRu berperan juga sebagai konsultan terkait masalh yang muncul di bangsal.
12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang
Pengawasan daftar hadir oleh KaRu tidak terlihat selama pelaksanaan magang. Sistem absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini adalah secara elektronik yang langsung dipantau secara terpusat.
13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga
Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal saat operan jaga pagi dikamar pasien.
14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education)
Selama periode tahun 2013 dan 2014 Karu belum mengadakan CNE.
Tugas kepala ruang memerlukan tanggung jawab yang besar, tidak semua orang akan
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala ruang apabila tidak
didahului dengan pembelajaran terlebih dahulu. Kepala Ruang dituntut mampu untuk
mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian kepada para pegawai
meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai, sehingga secara manajerial
diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai dapat tercapai.
Selain itu kritik dan saran dari pasien, keluarga pasien, perawat, pegawai lain harus
menjadi pertimbangan kepala ruang. Sehingga diperlukan manajemen konflik atau
masalah yang sesuai agar permasalahan dalam ruangan dapat terselesaikan dengan
terarah. Kepala ruang merupakan salah satu jabatan yang ditunjuk oleh atasan rumah
sakit yang dianggap mampu memberikan informasi dan menggerakan semua pegawai
bangsal secara sesuai, sehingga diperlukan penyampaian informasi yang komunikatif
dan persuasif dengan seluruh anggota, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
komunikasi dalam sebuah organisasi .
Secara keseluruhan, tugas sebagai kepala ruang lebih banyak berperan dalam hal
manajerial dibandingkan tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien.
Kepala ruang sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan
13
mengatasi permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh
tanggungjawab, tegas, dan bijaksana sangat diperlukan. Pelaksanaan magang kepala
ruang ini memberikan pembelajaran bagi saya, bahwa sikap penuh tanggungjawab,
tegas, sabar, perhatian, dan bijaksana merupakan beberapa sikap yang harus dimiliki
para manajer untuk dapat membangun sebuah organisasi yang harmonis dan
menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat tercapai tujuan bersama yang
diharapkan. Selama magang saya juga mendapatkan bagaimana seorang kepala ruang
harus mampu menjadi penengah atau jembatan antara perawat satu dengan yang lain
ketika terdapat konflik secara adil dan tidak memihak. kepala ruang juga selalu
melakukan refleksi diri terhadap diri sendiri dan perawat lain setiap waktu tertentu yang
digunakan sebagai saran dan kritik yang membangun agar setiap perawat dan kepala
ruang sendiri dapat memperbaiki diri. Tidak ada senioritas antara kepala ruang di
Amarta 2 dan perawat yang lain, hal ini menjadikan kondisi dan situasi sesama perawat
dan pegawai lain di Amarta 2 terlihat harmonis meski beban kerja mereka tinggi dan
penuh tekanan.
d. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Nurani Eka Hidayati
Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model
pelayanan keperawatan antara lain :
No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam
grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 dibagi kedalam 2 grup, pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab grup tersebut. Menurut pendapat saya,pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain. Perawat diperbolehkan mengajukan usulan jadwal maksmal pada tanggal 1 bulan sebelumnya.
3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam
Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning.
4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk
Meeting morning dilakukan pada pukul 08.00, dihadiri oleh dokter bangsal, staf
14
menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa
administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.
5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila tindakan membutuhkan penyelesaian oleh KaRu.
7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.
8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi
Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.
9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang
Di paviliun Amarta 2 dilakukan penyebaran angket evaluasi terhadap tiap pasien yang akan pulang.
10 Mendelegasikan tugas kepada PJTJ pada jaga sore, malam, libur
KaRu biasaanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti pada jaga sore, malam dan libur.
11 Berperan serta sebagai konsultan
Keluarga pasien dapat berkonsultasi dengan KaRu terkait kondisi pasien, namun saat magang karu dilaksanankan tidak ada keluarga pasien yang konsultasi dengan kepala ruang.
12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang
Pengawasan daftar hadir oleh KaRu tidak terlihat selama pelaksanaan magang. Sistem absensi di RSUP Dr. Sardjito saat ini adalah secara elektronik yang langsung dipantau secara terpusat. Namun saat pagi Karu sudah mengecek
15
perawat yang ebrtugas pada hari itu.13 Memberikan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarga
Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal. Pendidikan kesehatan biasanya diberikan pada saat pasien masuk oleh perawat penerima yang saat itu sedang tugas jaga.
Berdasarkan kegiatan magang KaRu yang telah dijalankan saya dapat mengetahui
berbagai macam tugas dan tanggung jawab yang harus dijalani oleh kepala ruang.Dari
kegiatan ini diketahui bahwa KaRu bertanggung jawab terhadap stabilitas dan
kelancaran kegiatan perawatan di ruangan. Dimana hal tersebut sebenarnya tidak hanya
menjadi tugas KaRu tetapi untuk mewujudkan hal tersebut juga diperlukan kerja sama
dan dukungan dari semua pihak baik PN maupun AN. Dari kegaiatan ini saya juga
dapat mengetahui kegiatan apa saja yang biasa dilakukan oleh KaRu setiap harinya,
dimana KaRu lebih banyak bergerak dalam hal manajerial dibandingkan dalam hal
klinis dan bertatap muka langsung dengan pasien dan perawat. Akan tetapi untuk
menjadi seorang kepala ruang tidak hanya kemampuan manajerial saja yang harus
dimiliki tetapi juga harus memiliki kemampuan sebagai klinisi.
e. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Gandhi Adytya Ningrum
Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model
pelayanan keperawatan antara lain :
Tabel 2. Tugas Kepala Ruang
No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam
grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab. Menurut pendapat saya, pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain. Perawat diperbolehkan mengajukan usulan jadwal maksimal 1 bulan sebelumnya. Jadwal dinas bulan Juni 2014 sedang dikerjakan oleh KaRu.
3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada
Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 mengikuti
16
hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam
operan. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Kepala ruang juga mengklarifikasi terkait kelengkapan alat dan emergensi kit di bangsal kepada PJTJ yang jaga malam.
4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa
Meeting morning dilakukan pada pukul 07.15/08.30 tergantung selesainya operan jaga keliling kamar pasien, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.
5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila kurang tenaga keperawatan.
7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.
8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi
Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.
9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang
Pembagian angket pada pasien pulang biasanya dilakukan, dan sebagian besar pelanggan merasa puas terhadap pelayanan Amarta 2.
10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur
KaRu biasanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti pada jaga sore, malam dan libur.
11 Berperan serta sebagai konsultan
KaRu berperan juga sebagai konsultan terkait masalah yang muncul di bangsal.
17
12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang
Pengawasan daftar hadir oleh KaRu tidak terlihat selama pelaksanaan magang karena absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini sudah secara elektronik yang langsung dipantau secara terpusat.
13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga
Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal saat operan jaga pagi dikamar pasien.
14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education)
Selama magang, KaRu dan mahasiswa stase manajemen mengadakan CNE terkait End of Life Care, berdasarkan kebutuhan perawat. Persiapan dan pelaksanaan CNE berjalan dengan baik dan lancar atas koordinasi antara mahasiswa stase manajemen, KaRu, komite keperawatan, dan KFK penyakit dalam.
Tidak semua orang akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai
kepala ruang apabila tidak didahului dengan pembelajaran terlebih dahulu. Kepala Ruang
dituntut mampu untuk mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian
kepada para pegawai meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai,
sehingga secara manajerial diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai
dapat tercapai.
Selain itu kritik dan saran dari pasien, keluarga pasien, perawat, pegawai lain harus
menjadi pertimbangan kepala ruang. Sehingga diperlukan manajemen konflik atau masalah
yang sesuai agar permasalahan dalam ruangan dapat terselesaikan dengan terarah. Kepala
ruang merupakan salah satu jabatan yang ditunjuk oleh atasan rumah sakit yang dianggap
mampu memberikan informasi dan menggerakan semua pegawai bangsal dengan sesuai,
sehingga diperlukan penyampaian informasi yang komunikatif dan persuasif dengan
seluruh anggota, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan komunikasi dalam sebuah
organisasi .
Secara keseluruhan, tugas sebagai kepala ruang lebih banyak berperan dalam hal
manajerial dibandingkan tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien.
Namun, kepala ruang di Amarta 2 juga mengalokasikan waktu untuk mengetahui dan
mempelajari pasien, serta ikut serta dalam tindakan langsung kepada pasien. Kepala ruang
sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan mengatasi
permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan
bijaksana sangat diperlukan. Pelaksanaan magang kepala ruang ini memberikan
18
pembelajaran bagi saya, bahwa sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan bijaksana
merupakan beberapa sikap yang harus dimiliki para manajer untuk dapat membangun
sebuah organisasi yang harmonis dan menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat
tercapai tujuan yang diharapkan.
A. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
1. FAKTOR PENDUKUNG
a. Dukungan dan kerjasama yang baik dengan KaRu, perawat dan staf Ruang Amarta 2
b. Adanya kerjasama yang baik antara anggota kelompok stase manajemen
c. Keterbukaan Kepala Ruang Amarta 2 yang mempermudah mahasiswa untuk berdiskusi
mengenai tugas dan tanggungjawab Kepala Ruang yang telah dijalani oleh beliau.
d. Kemudahan akses pencarian literatur mengenai teori tugas dan tanggung jawab kepala
ruang.
2. FAKTOR PENGHAMBAT
a. Terbatasnya waktu diskusi dan bimbingan karena sering nya Kepala Ruang tidak di
tempat karena menghadiri rapat.
b. Mahasiswa yang magang sering meninggalkan tempat karena harus mengurusi
program yang lain, sehingga kurang optimal.