magang baru oktober (1)

70
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi yang serba cangih dimasa kini, dihadapkan pada persaingan yang ketat, sehingga dalam menyikapinya harus menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan professional agar mampu menghadapi tantangan tersebut. Hal ini merupakan suatu tantangan yang dapat dilihat bukan saja sebagai suatu kendala namun merupakan suatu peluang apabila kita mempunyai kemampuan untuk memenfaatkannya Dimasa lalu rumah sakit dianggap sebagai suatu lembaga social yang menyatakan bahwa sehat merupakan suatu hak asasi setiap manusia yang tidak boleh dikaitkan dengan keuntungan, namun pada tahun 1980-an status rumah sakit yang tadinya bersifat social berubah menjadi social ekonomi yang dimana mulai bersifat profit atau mencari keuntungan, hal demikian terjadi karena tuntutan masyarakat yang bertujuan untuk perkembangan dan kemajuan rumah sakit. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan suatu solusi yaitu yang disebut dengan pemasaran (Suparto) 1 . Di Indonesia penerapan pemasaran dalam pengelolaan rumah sakit pada umumnya masih terbatas, banyak pengelolaan rumah sakit yang belum menyadari tentang pentingnya kegiatan rumah sakit yang terencana dengan baik dan secara tidak disadari 1 Suparto; 1995; 107

Transcript of magang baru oktober (1)

Page 1: magang baru oktober (1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi yang serba cangih dimasa kini, dihadapkan pada

persaingan yang ketat, sehingga dalam menyikapinya harus menciptakan Sumber Daya

Manusia yang berkualitas dan professional agar mampu menghadapi tantangan tersebut. Hal

ini merupakan suatu tantangan yang dapat dilihat bukan saja sebagai suatu kendala namun

merupakan suatu peluang apabila kita mempunyai kemampuan untuk memenfaatkannya

Dimasa lalu rumah sakit dianggap sebagai suatu lembaga social yang menyatakan bahwa

sehat merupakan suatu hak asasi setiap manusia yang tidak boleh dikaitkan dengan

keuntungan, namun pada tahun 1980-an status rumah sakit yang tadinya bersifat social

berubah menjadi social ekonomi yang dimana mulai bersifat profit atau mencari keuntungan,

hal demikian terjadi karena tuntutan masyarakat yang bertujuan untuk perkembangan dan

kemajuan rumah sakit. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan suatu solusi yaitu

yang disebut dengan pemasaran (Suparto)1.

Di Indonesia penerapan pemasaran dalam pengelolaan rumah sakit pada umumnya masih

terbatas, banyak pengelolaan rumah sakit yang belum menyadari tentang pentingnya kegiatan

rumah sakit yang terencana dengan baik dan secara tidak disadari beberapa pihak pengelola

rumah sakit telah melakukan kegiatan pemasaran walaupun belum disadari dengan

manajemen pemasaran yang benar, sehingga hasilnya masih belum optimal. Pemasaran

dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan rumah sakit agar tetap eksis dalam

kompetisi yang begitu ketat dan merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan terus

menerus oleh semua komponen di rumah sakit. Semua orang di rumah sakit harus bisa

bertindak sebagai pemasar bagi rumah sakitnya. Salah satu upaya yang penting dalam

pemasaran suatu rumah sakit adalah bagaimana strategi mempromosikan produk rumah sakit

tersebut dan strategi pemasaran yang merupakan suatu produk untuk mencapai tujuannya dan

juga sebagai alat yang fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki

dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasarannya.

1 Suparto; 1995; 107

Page 2: magang baru oktober (1)

2

Untuk itu rumah sakit harus memiliki strategi agar dapat bersaing dan tetap exist.

Menurut Ducan, W.J. Ginter, P. M dan Swayne, L.E rencana strategis adalah serangkaian

proses yang digunakan dalam suatu organisasi untuk memahami situasi dan mengembangkan

tuntutan dalam mengambil keputusan (strategis) untuk organisasi.2

Strategi sendiri merupakan suatu bentuk dari perubahan penentuan posisi suatu organisasi

termasuk lingkungan dan hasil dari perilaku organisasi. Strategi juga merupakan rencana

yang berorientasi ke masa depan yang menuntut manajer dalam mengambil keputusan.

Dalam menghadapi kondisi persaingan yang sangat ketat ini diperlukan strategi bagi

rumah sakit, strategi ini sendiri harus sejalan dengan tujuan rumah sakit agar dapat

membantu menggerakan rumah sakit ke arah yang lebih baik dan lebih tepat yang pada

akhirnya dapat memenangkan persaingan. Saat ini cara yang digunakan untuk menghadapi

pesaing adalah dengan menganalisis makro lingkungan marketing dan kecendrungan pasar,

analisis lain yang digunakan oleh banyak rumah sakit adalah dengan menggunakan analisa

SWOT yaitu suatu alat analisa yang dapat dipakai untuk mengukur kekuatan, kelemahan, dan

melihat adanya peluang dan ancaman terhadap suatu kegiatan dengan melihat lingkungan

internal dan eksternal dari rumah sakit itu sendiri.

Karena itu penulis tertarik untuk dapat melihat stretegi Rumah Sakit Mulya dengan

menggunakan analisa SWOT agar dapat diketahui kekuatan, kelemahan, dan melihat adanya

peluang dan ancaman terhadap Rumah Sakit Mulya.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui Strategi Pemasaran Rumah Sakit Mulya dalam menghadapi pesaing.

2. Tujuan Khusus

a. Mendapatkan gambaran tentang lingkungan internal di Rumah Sakit Mulya

b. Mendapatkan gambaran tentang lingkungan eksternal di Rumah Sakit Mulya

c. Mendapatkan gambaran strategi pemasaran di Rumah Sakit Mulya

d. Mendapatkan gambaran dalam pemecahan masalah yang terkait dengan strategi

pemasaran di Rumah Sakit Mulya

2 Ducan, W.J. Ginter, P. M dan Swayne, L.E (1995)

Page 3: magang baru oktober (1)

3

C. MANFAAT

1. Manfaat Bagi Penulis

a. Memperluas wawasan dan meningkatkan pengalaman belajar dan keterampilan dalam

bidang manajemen strategi dan pemasaran rumah sakit.

b. Mendapat gambaran berbagai permasalahan nyata di lapangan, mengasah

kemampuan dalam mengidentifikasi berbagai masalah serta mengkaji untuk

pemecahan masalah.

2. Manfaat Bagi Rumah Sakit

Dapat memberikan masukan dan saran untuk pengembangan dan peningkatan upaya

pemasaran di Rumah Sakit Mulya.

3. Manfaat Bagi Fakultas

Dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang

pemasaran rumah sakit.

Page 4: magang baru oktober (1)

4

BAB II

KERANGKA TEORI DAN KONSEP

A. KERANGKA TEORI

1. Strategi

Definisi Strategi

Menurut Ducan, W.J. Ginter, P. M dan Swayne, L.E rencana strategis adalah

serangkaian proses yang digunakan dalam suatu organisasi untuk memahami situasi dan

mengembangkan tuntutan dalam mengambil keputusan (strategis) untuk organisasi.3

Menurut Gerry Johnson dan Kevan Scholes (Exploring Corporate Strategy)

strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan

keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk

mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan

(stakeholder).4

Menurut David, p (2004) strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka

panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,

pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan

joint venture.5

Menurut Saladin (2003) strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan

berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan

lingkungan,yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat

dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.6

Dari uraian yang telah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi itu

adalah proses penyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan untuk

membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi dan keuangan

perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka

menyediakan customer yang terbaik.

3 Ducan, W.J. Ginter, P. M dan Swayne, L.E, Manajemen Strategik (1995)4 Gerry Johnson dan Kevan Scholes (Exploring Corporate Strategy)5 David, p (2004)6 Saladin, Konsep pemasaran ( Jakarta : 2003), halm. 6

Page 5: magang baru oktober (1)

5

2. Pemasaran

Definisi Pemasaran

Menurut Stanton pemasaran merupakan keseluruhan sistem yang berhubungan

dengan kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga

mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan

kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun yang potensial.7

Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses

sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan

nilai dengan orang lain.8

Menurut Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. 9

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu

perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan

konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar

kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu.

3. Lingkup Pemasaran

a. Fungsi Pemasaran

Menurut Kotler fungsi pemasaran adalah analisa peluang pasar meneliti dan memilih

pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran dan

mengorganisasi serta mengawasi usaha pemasaran.10

b. Konsep Pemasaran

7 Stanton, manajemen pemasaran(1995)8 Philip Kotler dan Amstrong9 Philip Kotler (Marketing)10 Kotler, pengertian pemasaran (1995)

Page 6: magang baru oktober (1)

6

Dalam konsep pemasaran dikatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi

terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan

kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para

pesaing.

c. Kegiatan Pemasaran Di Rumah Sakit

Dalam kegiatan pemasaran di rumah sakit adalah suatu proses pertukaran yang

melibatkan pengelola rumah sakit untuuk mengetahui keinginan calon pasien atau

penderita, menentukan

kelompok calon pasien atau penderita yang paling sesuai untuk rumah sakitnya

(sasaran konsumen), menghasilkan produk jasa kesehatan yang benar-benar

dibutuhkan oleh kelompok tersebut dengan pembebanan biaya yang terjangkau.

Menginformasikan bagaimana tatacara atau prosedur agar produk tersebut dapat

sampai ke penderita atau konsumen yang membutuhkan secara cepat, tepat dan

nyaman, menentukan harga dan memberikan pelayanan atau perawatan kesehatan

yang berlanjut. Sehingga kegiatan pemasaran di rumah sakit dapat dikelompokan

sebagai berikut :

1. Riset konsumen

2. Pengembangan produk jasa kesehatan disesuaikan dengan kebutukan pasien atau

konsumen

3. Komunikasi dengan pasien atau konsumen

4. Penetapan harga

d. Manfaat Pemasaran

Menurut kotler & Clark menfaat pemasaran dalam waktu yang akan datang antara

lain :11

1. Rumah sakit akan lebih sensitive dan memahami kebutuhan masyarakat tentang

kesehatan.

11 Kotler & Clark(1995)

Page 7: magang baru oktober (1)

7

2. Rumah Sakit akan lebih memfokuskan produk-produk maupun jasa pelayanan

kesehatan untuk konsumen dan berusaha memenuhi keinginan semaksimal

mungkin melebihi competitor lain.

3. Rumah Sakit akan meninggalkan kegiatan pelayanan yang tidak mampu bersaing.

4. Rumah Sakit akan lebih mempu menghasilkan sesuatu yang baru guna melayani

konsumen.

5. Rumah Sakit akan lebih memuaskan penderita, perawat, tenaga medis dan

karyawan lainnya.

e. Kebijakan Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan pemasaran di rumah sakit yang perlu dipahami faktor

4 P yang biasa disebut marketing mix (bauran pemasaran). Ini merupakan serangkaian

variable pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipakai oleh pelaksana pemasaran

rumah sakit untuk memasarkan produk jasa kesehatan yang dihasilkan. Faktor 4 P

yaitu :

1. Produk (product)

Variabel jenis pelayanan yang disediakan atau dilayani maupun disajikan oleh

rumah sakit.

2. Distribusi (place)

Variabel tempat distrisusi , lokasi dimana rumah sakit berada kemudian dijangkau

dengan mudah oleh pasien.

3. Harga (price)

Variabel tariff yang murah atau mahal dan hubungannya dengan keterjangkauan

membayar dari pasien.

4. Promosi (promotion)

Page 8: magang baru oktober (1)

8

Variabel promosi suatu komunikasi informal penjual dan pembeli yang bertujuan

untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak

mengetahui menjadi mengetahui sehingga menjadikan pembeli untuk tetap

menggunakan produk tersebut.

f. Input Pemasaran

Sebelum melakukan analisa SWOT kita perlu melakukan analisa lingkungan yaitu :

1. Analisa lingkungan internal

Adalah faktor-faktor yang ada dalam organisasi, terutama yang berhubungan

dengan layanan kesehatan. Dapat dilakukan dengan menganalisis sumber daya

manusia, sarana dan prasarana, kebijakan pelayanan, penetapan harga, pemasaran,

riset konsumen, pengembangan produk jasa kesehatan disesuaikan dengan

kebutuhan pasien dan konsumen, dan komunikasi dengan pasien atau konsumen

2. Analisis lingkungan eksternal

Adalah gambaran keadaan diluar rumah sakit yang secara langsung tidak

dapatdikendalikan oleh rumah sakit tetapi sangat mempengaruhi, dapat dilakukan

dengan menganalisis : demografi, ekonomi, teknologi, analisis terhadap

competitor, pemasok, konsumen atau pelanggan.

g. Proses Pemasaran

Dalam proses pemasaran menggunakan analisis SWOT, yaitu salah satu cara

untuk menetapkan alternative-alternatif strategi dalam suatu perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness)

dan ancaman (threats). Penjelasan dari analisa SWOT ini adalah :

1. Kekuatan (streangth)

Adalah keunggulan yang dapat mendukung rumah sakit.

2. Kelemahan (weakness)

Adalah keterbatasan yang dapat menghalangi perkembangan dan pelayanan

kesehatan di rumah sakit.

3. Peluang (Oppoertunities)

Page 9: magang baru oktober (1)

9

Adalah situasi yang menguntungkan yang dapat memberikan kesempatan bagi

rumah sakit.

4. Ancaman (Threats)

Adalah situasi yang tidak menguntungkan yang dapat menghambat rumah sakit.

Alat yang digunakan untuk dapat menyimpulkan dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan dapat berupa metrics Internal Factor Analisis Summary (IFAS) dan

melihat adanya peluang dan ancaman dengan menggunakan Eksternal Factor

Analysis Summary (EFAS), dengan tahapan sebagai berikut :

1. IFAS Matriks

a. Menyusun kekuatan dan kelemahan

b. Pemberian bobot mulai dari 0.0 (tidak penting) sampai dengan 1.0 (sangat

penting), semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor 1.00

c. Menghitung rating dengan memberikan skala : 1-4

1. Sangat memperlemah

2. Krang memperlemah

3. Kurang memperkuat

4. Sangat memperkuat

(dihitung berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi rumah

sakit itu sendiri)

d. Variabel yang bersifat positif (semua variable yang masuk katagori kekuatan)

diberi nilai mulai dari 1-4 dengan membandingkan dengan rata-rata industry

atau pesaing utama. Sedangkan variable yang bersifat negative kebalikannya,

misalnya jika kelemahan rumah sakit besar sekali dibandingkan dengan rata-

rata industry, nilainya adalah 1 sedangkan jika kelemahan rumah sakit

dibawah rata-rata industry nilainya adalah 4.

2. EFAS Matriks

Page 10: magang baru oktober (1)

10

a. Menyusun peluang dan ancaman

b. Pemberian bobot mulai dari 0.0 (tidak penting) sampai dengan 1.0 (sangat

penting), semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00

c. Menghitung rating dengan memberikan skala 1-4

1. Respon yang buruk

2. Respon rata-rata

3. Respon diatas rata-rata

4. Respon yang paling baik

(dihitung berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi rumah

sakit itu sendiri)

Berikut ini adalah analisa dengan menggunakan matriks SWOT, dengan 4 strategi

kemungkinan alternative startegi.

Tabel 1. Alternatif Strategi IFAS dan EFAS

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Menentukan faktor

kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

Menentukan faktor

kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O)

Menentukan faktor peluang

eksternal

STRATEGI S-O

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI W-O

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang

THREATS (T)

Menentukan faktor ancaman

eksternal

STRATEGI S-T

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

STRATEGI W-T

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

h. Alternative Strategi

Strategi pemasaran menurut David (1997), alternative strategi dapat digolongkan

dalam beberapa kegiatan, dimana masing-masing mempunyai definisi sendiri, akan

Page 11: magang baru oktober (1)

11

tetapi setiap strategi dapat dilaksanakan secara bervariasi. Alternatif strategi tersebut

yaitu :

1. Strategi Integrasi, yaitu strategi vertical yang terdiri dari

a. Integrasi kedepan (forward Integration)

Peningkatan control terhadap distributor maupun pengecer.

b. Integrasi kebelakang (Backward Integration)

Peningkatan control terhadap pemasok.

c. Integrasi mendatar (Horizontal Integration)

Peningkatan control terhadap pesaing.

2. Strategi Intensif, yaitu strategi yang diharapkan perusahaan untuk melakukan

dorongan intensif dalam meningkatkan posisi bersaing, terdiri dari :

a. Strategi penetrasi pasar

Strategi meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan jasa yang telah ada atau

peningkatan terhadap pangsa pasar pada saat ini.

b. Strategi pengembangan pasar

Strategi memperkenalkan jasa pada daerah yang baru.

c. Strategi pengembangan produk

Strategi meningkatkan penjualan dengan pengembangan atau meningkatkan

kualitas produk atau jasa baru.

3. Strategi bertahan

a. Margers and joint ventures

Dua atau lebih perusahaan yang bersama-sama membentuk perusahaan baru.

b. Retrechment / Devensive Strategies

Pengurangan asset serta pengurangan biaya perusahaan untuk mengantisipasi

penurunan produk dan keuntungan.

c. Strategi kombinasi

Strategi yang dilakukan dari dua atau lebih strategi secara bersamaan, tetapi

hal ini akan mempunyai resiko yang besar.

Page 12: magang baru oktober (1)

12

i. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasarean merupakan pendekatan

komprehensif untuk mencapai tujuan atau sasaran rumah sakit.

1. Metode penjualan dan distribusi

Adalah bagaimana mencapai pelanggan dan saluran distribusi bagaimana yang

kan digunakan oleh rumah sakit, hal ini dapat dicapai dengan menggunakan taktik

penjualan internal dan eksternal, misalnya dengan menjaga hubungan dengan

pelanggan-pelanggan yang telah ada atau melalui kerjasama klinik , pengiriman

brosur-brosur pada target market.

2. Penetapan harga

Adalah strategi menetapkan harga yang tepat dan sesuai agar dapat bersaing

sehingga penjualan atau permintaan meningkat, misalnya dengan melakukan

analisa terhadap harga pesaing apakah lebih tinggi, lebih rendah atau disesuaikan.

Jika kualitas yang ditawarkan sangat tinggi dan jasa yang sesuai dengan selera

tertentu, maka harga dapat ditetapkan lebih tinggi tetapi jika ingin mengalahkan

pesaing analisa kembali apakah masih tetap memberi nilai tambah.

3. Strategi penjualan

Adalah bagaimana menggunakan materi penjualan untuk dapat mencapai pasar

sasaran, misalnya dengan penjualan offline yaitu iklan media cetak, brosur, pmflet

dan lain-lain, atau dengan penjualan online misalnya dengan membuat situs web

yang menarik pengunjung.

4. Insentif penjualan / promosi

Adalah agar pelanggan dan calon pelanggan mengingat nama rumah sakit

tersebut, misalnya dengan pemberian sponsor yang mencantumkan logo rumah

sakit sehingga mudah diidentifikasi dan akan menguntungkan perusahaan.

5. Strategi periklanan

Iklan kemungkinan besar menjadi investasi yang paling mahal dalam suatu

strategi pemasaran. Karena biayanya yang tinggi, sebelumnya dapat dilakukan

riset pasar yang akurat agar dapat terhindar dari kesalahan iklan dan biaya tinggi.

Sehingga iklan dapat efektif dan tepat sasaran dan akhirnya akan dapat

meningkatkan penjualan.

Page 13: magang baru oktober (1)

13

6. Hubungan masyarakat

Usaha humas untuk membangun kepercayaan pada pasar adalah cara yang lebih

bijaksana, misalnya dengan membangun kehadiran online pada situs web dapat

dilakukan dengan interaksi pengunjung pada forum Tanya jawab kesehatan.

B. KERANGKA KONSEP

Untuk memperjelas kerangka teori strategi pemasaran rumah sakit dalam menghadapi

pesaing dapat dilihat dari segi Input – Proses – Output. Adapun pendekatan dari strategi

pemasaran rumah sakit dalam menghadapi pesaing adalah sebagai berikut :

Strategi Pemasaran Rumah Sakit Mulya Dalam Menghadapi

Pesaing

INPUT :

Lingkungan Internal :- Visi- Material (Sarana dan prasarana)- Methode (Kebijakan pelayanan )-Money (Penetapan harga)- Pemasaran- Riset Konsumen- Pengembangan produk jasa kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan konsumen-Komunikasi dengan pasien atau konsumen- Sistem Informasi

Lingkungan Eksternal-Demografi-Ekonomi-Teknologi-Kompetitor-Pemasok-Konsumen/pelanggan

PROSES :

Analisa SWOT

OUTPUT :

Strategi pemasaran

yang baik.

Page 14: magang baru oktober (1)

14

BAB III

PROSES MAGANG

A. Persiapan Magang

Sebelum melakukan kegiatan magang penulis menentukan judul untuk merencanakan

kegiatan magang, menentukan tempat atau lokasi dan waktu kegiatan magang, membuat

proposal magang hal ini penting karena proposal magang tersebut merupakan acuan dan

pedoman selama melakukan kegiatan magang dilapangan. Hal-hal yang disiapkan untuk

pelaksanaan magang antara lain meliputi beberapa langkah berikut, yaitu :

1. Pengarahan magang oleh Ketua Jurusan dilakukan pada bulan Juni 2010 yang menjelaskan

tentang cara membuat laporan. magang . tanggal pengumpulan laporan magang hingga

sidang magang, tempat penelitaian dari RS /Departemen /Pabrik

2. Ditetapkan pembimbing magang yang sebelumnya dirapatkan oleh ketua jurusan bersama

dosen sesuai dengan judul masing-masing.

3. Konsultasi judul oleh pembimbing akademik yang dilakukan bersama teman-teman

bimbingan sesuai dengan waktu yang telah disepakati

4. Membuat proposal dan konsul dengan pembimbing . Membuat proposal dimulai dari Bab 1-

Bab 3 dan diiringi oleh konsul pembuatan proposal

5. Mengurus surat perizinan magang untuk instansi RS sehubungan dengan kegiatan magang

6. Pelaksanaan magang dimulai dari tanggal 02 Agustus 2010- 30 Asustus 2010 di Rumah

Sakit Mulya

7. Membuat lap magang dan konsultasi sesuai dengan prakteknya di lapangan untuk dapat

dengan mudah membandingkan tori dan praktek untuk disusun dalam sebuah lap magang

dan berkonsultasi dengan pembimbing akademik dan pemimbing lapangan

8. Mengajukan pendaftaran siding saat kita sudah selesai membuat laporan magang dilengkapi

format penting yang di butuhkan di lapangan dan telah ditandatangan oleh pembimbing

akademik pembimbing lapangan dan ketua jurusan

Page 15: magang baru oktober (1)

15

B. Pelaksanaan Magang

Penulis menempatkan diri sebagai mahasiswa yang sedang menjalani tugas belajar

lapangan (magang). Penulis memilih magang di Rumah Sakit Mulya dikarenakan tidak jauh dari

tempat tinggal. Magang di mulai pada tanggal 7-31 Juli 2008. Selama kegiatan magang penulis

dibimbing oleh Ade Suhendi, SKOM, MM. sebagai tim dari pemasaran di Rumah Sakit Mulya.

Kegiatan magang dilaksanakan di Rumah Sakit Mulya Ciledug. Langkah- langkah dalam tahap

pelaksanaan magang adalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan diri dengan pimpinan dan staf Rumah Sakit Mulya Ciledug

2. Memahami prosedur tetap dan berbagai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Mulya

Ciledug.

3. Mendapatkan pembimbing lapangan sesuai dengan judul yang telah diambil

4. Melaksanakan kegiatan magang

5. Bekerjasama dengan tenaga di lapangan sesuai dengan rencana kegiatan dan kepentingan

institusi guna memperoleh pemahaman tentang Strategi Pemasaran Rumah Sakit Mulya

Dalam Menghadapi Pesaing

6. Menulis laporan kegiatan harian

7. Menulis laporan dan meminta persetujuan pembimbing lapangan

8. Menyelesaikan laporan magang dan meminta persetujuan pembimbing akademik

9. Mohon pamit dengan Direktur dan seluruh staff yang telah membantu terlaksananya proses

magang di Rumah Sakit Mulya Ciledug

10. Memahami peraturan Rumah Sakit Mulya Ciledug

11. Mengetahui gambaran umum Rumah Sakit Mulya Ciledug

12. Mengetahui visi dan misi Rumah Sakit Mulya Ciledug

13. Mengetahui gambaran begian pemasaran biro pengembangan Rumah Sakit Mulya Ciledug

14. Mempelajari penerapan strategi marketing Rumah Sakit Mulya Ciledug

15. Mengetahui sasaran konsumen Rumah Sakit Mulya Ciledug

16. Mempelajari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pesaing Rumah Sakit Mulya

Ciledug

Page 16: magang baru oktober (1)

16

C. Tahap Akhir

Diakhir kegiatan magang penulis memohon diri kepada pembimbing lapangan dan staf-

staf di ruang marketing dan pembimbing lapangan memberikan penilaian terhadap aktivitas

penulis selama magang 20 hari, agar tercapainya tujuan sesuai dengan proposal magang yang

telah disetujui.

Setelah pelaksanaan magang selesai, maka dibuat laporang magang yang berisi mengenai

Pendahuluan, Kerangka Teori dan Konsep, Proses Magang, Hasil Magang, Pembahasan,

Kesimpulan dan Saran, serta Daftar Pustaka. Sehingga penulis dapat menganalisa data yang telah

diperoleh selama pelaksanaan magang serta telah melakukan penyusunan laporan magang dan

mengkonsultasikan hasil magang yang telah dibuat kepada pembimbing akademik maupun

pembimbing lapangan.

Page 17: magang baru oktober (1)

17

BAB IV

HASIL PRAKTEK KERJA

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Mulya

1. Sejarah Rumah Sakit Mulya

Seiring dengan percepatan perubahan budaya, gaya hidup dan kesadaran manusia

akan pentingnya kesehatan. Dibarengi dengan keterbatasan pelayanan dan fasilitas

kesehatan yang disediakan pemerintah, mendorong pihak-pihak swasta berlomba untuk

ikut andil menyediakan fasilitas tersebut.

Sarana dan kualitas pelayanan merupakan ikon yang menjadi perhatian. Bagi

masyarakat menengah bawah kedua point tersebut sangat sulit didapatkan. Berbagai

program telah diracikdan diujicobakan, namun target pelayanan yang mamuaskan bagi

masyarakat masih jauh dari harapan.

Sementara itu masalah kesehatan adalah hak semua golongan, secara generasi

sebagai bangsa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar

medis. Namun faktanya semua masih sebatas harapan.

Pada umumnya masyarakat menengah kebawah tersandung pada biaya yang harus

dikeluarkan untuk dapat menikmati pelayanan kesehatan. Realita ini menjadi pendorong

utama berdirinya Rumah Sakit Mulya.

Sejak tanggal 30 Mei 2005 silam, rumah sakit ini mulai beroperasi, dimana

sebelumnya tempat ini masih berstatus rumah bersalin yang telah beroperasi sejak 2 Juli

1997. Rumah Bersalin Mulya inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya rumah sakit ini.

Perpindahan status ini telah dilakukan berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota

Tangerang Banten No.445.789.DINKES.05.RSU.03V.

Dengan menempati gedung tiga lantai yang sudah direnovasi, Rumah Sakit

Mulya, kini lebih siap memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang luas.

Dengan komitmen memberikan pelayanan kesehatan berkualitas sekaligus menawarkan

fasilitas berobat dengan harga relative terjangkau.

Rumah sakit Mulya terus berbenah untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat

sekitar agar menjadi “Rumah Sakit Pilihan Keluarga”. Manajemen PT Regita Medika

Mulya, selaku pengelola Rumah Sakit Mulya, tak henti berupaya mempercantik diri dan

Page 18: magang baru oktober (1)

18

memperbaiki fasilitas serta pelayanan.

2. Visi, Misi dan Budaya Kerja Rumah Sakit Mulya

a. Visi

Menjadikan Rumah Sakit Mulya pilihan keluarga yang care di Banten.

Maksudnya care disini yaitu memiliki pelayanan yang :

1. Cepat

2. Andal

3. Ramah

4. Empati

b. Misi

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang baik dengan harga terjangkau.

2. Membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan.

c. Budaya Kerja

Era globalisasi ditandai dengan persaingan yang sangat ketat dalam segala bidang

khususnya dalam bidang usaha. Keberhasilan dalam persaingan tersebut sangat

ditentukan dari kualitas sumber daya manusianya baik, pasti akan menang dalam

persaingan, sedangkan perusahaan yang kwalitas sumber daya manusianya kurang

akan kalah dalam persaingan. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang

berkualitas sangat ditentukan oleh budaya kerja daripada perusahaan.

Adapun 5 our core values yang dimiliki oleh Rumah Sakit Mulya adalah:

1. Care

2. Competence

3. Commitment

4. Communication

5. Collaboration

3. Fasilitas dan Pelayanan Rumah Sakit Mulya

Rumah Sakit Mulya beralamat di jalan K. H. Hasyim Ashari No. 18, Sudimara

Pinang – Kota Tangerang. Letaknya yang sangat stretegis karena berdekatan dengan jalan

raya dan dapat diakses dari segala arah. Serta dikelilingi berbagai komplek perumahan

Page 19: magang baru oktober (1)

19

dan pekampungan sekitar. Untuk Jakarta Selatan dapat diakses melalui jalan ciledug raya

dan kota Tangerang Banten dapat melalui jalan KH. Hasyim Ashari. Rumah Sakit Mulya

menempati luas lahan seluas kurang lebih 5000 m². Luas bangunangedung tiga lantai saat

ini seluas 1700 m². Dimana luas masing-masing lantai kurang lebih 500 m² plus fasilitas

Unit Gawat Darurat (UGD) seluas 200 m².

Rumah Sakit Mulya memiliki berbagai fasilitas poli klinik kesehatan dan rawat

inap yang lengkap. Dengan ruang rawat inap yang tertata serta nyaman yang dilengkapi

fasilitas tempat tidur di setiap kamarnya.

a. Perawatan Anak

1. VIP (1 tempat tidur)

2. Kelas 1 (2 tempat tidur)

3. Kelas 2 (2 tempat tidur)

4. Kelas 3 (5 tempat tidur)

b. Perawatan Kebidanan

1 Kelas 1 (2 tempat tidur)

2 Kelas 2 (3 tempat tidur)

3 Kelas 3 (9 tempat tidur)

c. Ruang Perawatan Umum

1. VIP (2 tempat tidur)

2. Kelas 1

Biasa (2 tempat tidur)

Utama (4 tempat tidur)

3. Kelas 2 (4 tempat tidur)

4. Kelas 3

Biasa (11 tempat tidur)

Utama (6 tempat tidur).

d. Kamar Perawatan khusus

1. ICU (Intensive Care Unit) (3 tempat tidur)

2. Isolasi room (3 tempat tidur)

Page 20: magang baru oktober (1)

20

e. Penambahan Ruangan

1. Ruang operasi

Dilakukan untuk menangani pasien yang harus menjalani operasi pembedahan.

Berbagai peralatan lengkap dan modern terdapat disini dan penggunaannya

tergantung dari jenis operasi seperti operasi caesar, pengangkatan tumor,

sirkumsisi, sterilisasi ( tubektomi/ vasektomi ) dan lain lain. Beberapa peralatan

tersebut adalah laparoscopy ( untuk sterilisasi ), counterisasi ( mengikis dan

memotong ), instrumen section, EGC, dan lain – lain. Kamar operasi/ OK

memiliki 3 ruang operasi. Terdapat 2 ruang sterilisasi dan ruang pulih sadar/

recovery yang digunakan pada saat sebelum dan sesudah operasi.

2. Ruang bersalin

Kamar bersalin digunakan untuk melayani pasien yang melakukan persalinan

dengan cara biasa/ normal, memberikan pelayanan 24 jam oleh dokter spesialis

kebidanan dan kandungan, bidan dan perawat. Namun untuk menghadapi keadaan

darurat yang dapat terjadi dengan tiba – tiba disediakan pula beberapa peralatan

medis.

3. Ruang isolasi

4. Ruang bayi

f. Poli-poli di Rumah Sakit Mulya

1. Poli klinik Gigi (4 dokter)

2. Poli klinik Bedah (2 dokter)

3. Poli klinik Anak (4 dokter)

4. Poli klinik THT (2 dokter)

5. Poli klinik Penyakit Dalam (3 orang)

6. Poli klinik spesialis kandungan (3 dokter)

7. Poli klinik umum (6 orang)

g. Fasilitas Penunjang Medis

1. USG 3 dimensi

2. Laboratorium

Laboratorium klinik mempunyai fungsi utama memberikan informasi kepada

tenaga medis dalam mendukung upaya penyembuhan berupa diagnosis dan

Page 21: magang baru oktober (1)

21

pengobatan serta upaya pemulihan. Fasilitas laboratorium Rumah Sakit Mulya

diperuntuk melayani pemeriksaan rutin seperti : feses, urin, dan hematologi., yang

dilakukan tenaga analisis kesehatan yang berpengalaman. Dilengkapi berbagai

peralatan medis seperti bilirubinometer, centrifuge hematocrit, dan

spectrophometer

3. Radiologi

Radiologi berfungsi untuk menunjang diagnosa dan lebih lanjut juga berperan

dalam menunjang pengobatan. Uni radiologi sangat erat hubungannya dengan

pelayanan medis. Dalam upaya menjaga keamanan dari penggunaan unit radiologi

ini maka ruanga radiologi dibatasi dinding setebal 20 cm, yang berlapis timbal

( Pb ) agar sinar X tidak tembus keluar.

4. Farmasi

Kegiatan di instalasi farmasi antara lain menyediakan obat – obatan untuk pasien

dengan harga ekonomis tanpa atau dengan resep yang berasal dari rawat inap

maupun poliklinik. Selain itu, instalasi farmasi juga bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan rumah sakit akan obat dan alat kesehatan, menyediakan jenis barang

farmasi, mendistribusikan obat serta memproduksi baik obat paten maupun

racikan.

5. EKG

Electrocardiograf ( EKG ) merupakan pemeriksaan medis dengan menggunakan

alat electrocardiograph yaitu alat yang digunakan untuk mendiagnosis jantung

dengan mengukur pulsa bio elektrik jantung pada pasien.

h. Pelayanan Spesialis

1. Spesialis kebidanan dan kandungan

2. Spesialis penyakit dalam

3. Spesialis THT

4. Spesialis bedah

5. Spesialis anak

6. Spesialis kulit dan kelamin

7. Spesialis gigi

Page 22: magang baru oktober (1)

22

i. Pelayanan 24 Jam

1. IGD

2. Radiologi

3. Farmasi

4. Laboratorium

5. Ambulance

j. Tenaga Medis nan Non Medis Di Rumah Sakit Mulya

Tabel 1. Karyawan Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 65

Perempuan 96

Total 161

Tabel 2. Karyawan menurut Jenis Profesi

Jenis Profesi Jumlah

Perawat 54

Bidan 9

Paramedis non keperawatan 41

Non medis 51

dokter 6

Tabel 3. Karyawan menurut Jenis Pendidikan

Pendidikan Jumlah

SD 1

SMP 3

SMU 21

SPK 2

SMK 28

SMF 5

SMAK 2

D1 5

D3 61

S1 20

S1 PROFESI 10

S2 3

Page 23: magang baru oktober (1)

23

Tabel 4. Karyawan Menurut masing-masing Departement

Department Jumlah

Pelayanan 1

IGD 12

Rawat jalan 8

Kebidanan 8

Kamar operasi 6

Rawat inap 33

ICU 5

Kamar bayi 5

Instalasi farmasi 9

Laboratorium 6

Radiologi 4

Rekam medis 6

Instalasi gizi 5

Laundry 3

Umum dan administrasi 1

Keuanggan 11

Administrasi 2

Admission 9

HRD 3

General affair 20

marketing 4

B. Gambaran Umum Bagian Pemasaran Rumah Sakit Mulya

1. Tujuan dan lingkup kerja pemasaran rumah sakit

Bagian Pemasaran Rumah Sakit Mulya bertujuan untuk dapat meningkatkan

kunjungan pasien dan meningkatkan pelayanan rumah sakit yang pada akhirnya

mendapatkan pendapatan rumah sakit. Lingkup kerja yang dilakukan adalah menyusun

rencana pemasaran, rencana kerjasama dengan perusahaan atau asuransi, peluncuran

produk pelayanan baru (bekerjasama dengan bagian medis), melakukan promosi baik di

media cetak maupun elektronik.

Pada bagian layanan pelanggan yaitu dengan meningkatkan image Rumah Sakit

Mulya menjadi Top of mind di masyarakat, melakukan layanan pelanggan (customer

service), informasi, melakukan survey pelanggan secara rutin dan menanggani keluhan

Page 24: magang baru oktober (1)

24

pelanggan.

2. Kegiatan Pemasaran Rumah Sakit Mulya

a. Penentuan produk

Basic produk Rumah Sakit Mulya adalah pelayanan kesehatan spesialistik yang dapat

dipercaya dengan produk unggulan.

b. Penetapan harga

Tarif yang ditetapkan Rumah Sakit Mulya dengan menghitung unit cost dan

melakukan komparatif terhadap tarif rumah sakit pesaing, kebijakan tarif diharapkan

dapat bersaing untuk meningkatkan penjualan dan nilai tambah dengan kualitas yang

lebih baik.

c. Tahapan promosi

Pada tahap promosi yang dilakukan adalah dengan menganalisa data mengenai

tingkat kunjungan pasien sehingga dapat memberikan gambaran tentang program

promosi dan diharapkan dapat mencapai target kunjungan pasien. Bentuk promosi

disesuaikan juga dengan anggaran biaya, promosi dilakukan secara internal dan

eksternal dengan menetapkan waktu dan lokasi promosi kemudian dilakukan

monitoring dan evaluasi.

d. Penentuan tempat pemasaran

Pemasaran dilakukan secara internal dan eksternal, internal dengan kegiatan seminar,

education ke sekolah-sekolah dan ke masyarakat, kegiatan sosial, dan hospital tour.

e. Penetapan target pemasaran

Rencana kegiatan marketing atau pemasaran dimaksuudkan untuk mencapai target

bisnis yang telah ditetapkan, baik volume penjualan, pencapaian besar pangsa pasar

(%), dan laba yang ingin dicapai.

f. Kegiatan hubungan masyarakat (Humas)

Yaitu dengan melakukan survey pelayanan dan kunjungan pada pasien, hal ini selai

untuk membangun pasien, juga dapat sebagai salah satu cara pemasaran karena selai

dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung, hal ini juga ditunjukan untuk

membangun opini public serta membangun publikasi.

Page 25: magang baru oktober (1)

25

C. Lingkungan Internal Rumah Sakit Mulya

1. Aplikasi visi Rumah Sakit

Rumah Sakit Mulya memiliki aplikasi visi We Care yang berarti Cepat, Andal,

Ramah, dan Empati. Namun hal tersebut belum dapat direalisasikan dengan benar oleh

rumah sakit maupun karyawan. Hal tersebut menjadi tidak efektif dalam melakukan

pelayanan, kerena pasien sangat berharap lebih apa yang telah dimiliki oleh rumah sakit

dapat berjalan sesuai prosedur yang sudah ada namun hal ini belum terlaksana dengan

baik, mungkin juga karena keterbatasan SDM yang perlu ditambah agar pelayanan

tersebut dapat berjalan dengan prosedur yang telah dibuat. Hal ini merupakan suatu

kelemahan bagi rumah sakit karena belum sesuai dengan prosedur yang ada.

2. Sarana dan Prasarana

Letak Rumah Sakit Mulya sangat strategis, terletak disekitar perumahan yang

padat penduduk, diantaranya perumahan Ciledug Indah 1, Ciledug Indah 2, Pinang Griya

Permai, Regency, Kunciran Mas Permai, Paku Jaya, Taman Pinang Indah, Asrama Polri,

Buana Gardenia, Banjar Wijaya dan perkampungan disekitar rumah sakit maupun

perumahan tersebut, dengan halaman parker cukup luas serta lingkungan yang cukup

nyaman. Lokasi tersebut sangat representative, berada di lingkungan pusat-pusat bisnis.

Sarana fifik berupa bangunan baru mempunyai dampak atau pengaruh yang cukup

berarti untuk menarik pasien berobat di Rumah Sakit mulya. Selain itu Rumah Sakit

Mulya juga di dukung oleh fasilitas pelayanan yang cukup lengkap, alat penunjang

diagnostic yang cukup, sehingga kompetitif terhadap pesaing. Hal ini merupakan

kekuatan.

Pada sarana sistem informasinya yang belum lengkap disetiap unit rumah sakit,

menjadikan pelayanan yang lambat dalam mengurus prosedur dan memperlambat pasien.

Hal ini tidak efisien dalam pelayanan dan merupakan suatu kelemahan bagi rumah sakit.

3. Kebijakan pelayanan

Rumah Sakit Mulya merupakan rumah sakit swasta, tetapi tetap memperhatikan

fungsi-fungsi social kemasyarakatan, pelayanan dilakukan terhadap setiap orang tanpa

memandang bangsa, bahasa, ras, keturunan, suku, agama, pendidikan politik, jenis

kelamin, kedudukan dalam masyarakat, umur, kaya ataupun miskin.

Uang muka untuk pasien dirawat bersifat fleksibel. Kebijakan seperti ini sangat

Page 26: magang baru oktober (1)

26

disukai oleh kebanyakan pasien. Rumah Sakit Mulya juga menerima pasien dengan

tanggungan asuransi dan perusahaan langganan. Hal ini merupakan kekuatan.

4. Penetapan harga

Pada dasarnya harga yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Mulya sudah

relative murah, baik kalangan atas maupun bawah dapat menjangkaunya. Kemampuan

penetapan harga Rumah Sakit Mulya untuk memenuhi kewajiban. Dari keseluruhan hal

tersebut terlihat bahwa Rumah Sakit Mulya sangatlah baik, dengan demikian penetapan

harga ini merupakan suatu kekuatan .

5. Pemasaran

Rumah Sakit Mulya telah memiliki bagian pemasaran atau tenaga khusus untuk

marketing atau pemasaran, dengan melakukan terobosan untuk mencari pelanggan

(individu/perusahaan) dan menembus segmen pasar, pada hal ini bersifat aktif. Hal ini

merupakan kekuatan .

6. Riset konsumen

Kepuasan konsumen adalah konsep penting dalam konsep pemasaran dan

penelitian konsumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen merasa puas

dengan sutau produk atau jasa , mereka cenderung akan terus membeli dan

menggunakannya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman yang menyenagkan

dengan produk tersebut. Dalam hal ini Rumah Sakit Mulya melakukan riset kepada para

pelanggan yang telah melakukan penggobatan atau pemeriksaan di Rumah Sakit Mulya.

Konsumen diminta mengisi kuesioner ataupun saran yang ada di lobby rumah sakit.

Apabila konsumen telah merasa puas masa hal ini merupakan suatu kekuatan bagi

Rumah Sakit Mulya.

7. Pengembangan produk jasa kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan

konsumen

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini

adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk

berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik. Suatu produk didisain

untuk mempengaruhi konsumen baik jangka pendek maupun jangkan panjang. Untuk

jangka pendek, suatu produk jasa baru akan didisain untuk mempengaruhui konsumen

Page 27: magang baru oktober (1)

27

agar mau mencoba produk jasa, sedangkan untuk jangka panjang suatu produk jasa

didisain untuk mengembangkan loyalitas merek dan mendapatkan pangsa pasar yang

besar. Aspek kritis pada saat mendisain produk atau jasa baru membutuhkan proses

analisis hubungan antara konsumen dengan produk. Hal tersebut merupakan suatu

kekuatan bagi Rumah Sakit Mulya dalam menarik konsumen agar terus menggunakan

produk jasa rumah sakit.

8. Komunikasi dengan pasien atau konsumen

Berkomunikasi kepada pasien sangatlah penting, karena pasien atau konsumen

adalah raja yang harus dilayani dalam suatu pelayanan. Dan sebaiknya sebagai tenaga

kesehatan harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada pasien agar pasien atau

konsumen merasa dihargai. Dalam hal ini Rumah Sakit Mulya sudah melakukan

komunikasi kepada pasien dengan baik, namun pada akhirnya hanya pasien yang dapat

menilai sendiri pelayanan yang telah diberikan kepasa Rumah Sakit Mulya. Ada dari

sebagian mereka merasa tidak puas terhadap pelayanan yang telah diberikan. Hal tersebut

merupakan suatu kelemahann bagi Rumah Sakit Mulya dalam melakukan pelayanan.

D. Lingkungan Eksternal Rumah Sakit Mulya

1. Demografi

Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota

Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan di sebelah

selatan, barat, dan timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta

ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta.

Kota Tangerang terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah

kelurahan. Dahulu Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang,

kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan akhirnya ditetapkan

sebagai kotamadya pada tanggal 27 Februari 1993. Sebutan 'kotamadya' diganti dengan

'kota' pada tahun 2001.

Jumlah penduduk tahun 2005 daerah Ciledug yang memiliki jumlah penduduk

sebanyak 88.557 jiwa dengan kepadatan 9.917 jiwa/km². Sedangkan pada daerah

cipondoh jumlah penduduknya sebanyak 123.087 jiwa dan kepadatannya sebanyak 6.646

jiwa/km².

Page 28: magang baru oktober (1)

28

Data demografi tersebut merupakan peluang bagi Rumah Sakit Mulya karena

wilayah Ciledug dan Cipondoh padat penduduknya dan mempunyai angka pertumbuhan

yang cukup tinggi.

2. Ekonomi

Jumlah tenaga kerja perusahaan industri besar/sedang di Kota Tangerang pada

tahun 2005 adalah sebanyak 193.658 jiwa. Sebagian besar tenaga kerja perusahaan

industri besar/sedang tersebut termasuk ke dalam kelompok industri Tekstil, Pakaian dan

Kulit sebanyak 78.297 jiwa atau 40,43% dari seluruh tenaga kerja perusahaan industri

besar/sedang di Kota Tangerang. Tenaga kerja lainnya bekerja pada perusahaan-

perusahaan dalam kelompok industri Kimia, Barang Kimia, Minyak, Batubara, dan

Barang dari Plastik sebanyak 44.456 jiwa atau 22,96% dari seluruh tenaga kerja

perusahaan industri besar/sedang di Kota Tangerang dan kelompok industri Barang dari

Logam, Mesin, dan Perlengkapannya sebanyak 33.786 jiwa atau 17,45% dari seluruh

tenaga kerja perusahaan industry besar/sedang di Kota Tangerang.

Nilai positif menunjukkan bahwa di Kota Tangerang terdapat sektor ekonomi

yang tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor ekonomi yang sama dengan Propinsi

Banten. Sedangkan nilai negatif menunjukkan bahwa sektor tersebut tumbuh lambat

dibanding dengan sector yang sama di tingkat Propinsi Banten.

Kegiatan perekonomian ini menyebabkan padatnya tenaga kerja dan ini

merupakan suatu peluang.

3. Informasi rumah sakit

Informasi merupakan salah satu alat manajemen penting agar rumah sakit dapat

memberikan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien serta menjunjung tinggi

keselamatan pasien. Informasi yang baik sangat dibutuhkan oleh pasien atau pelanggan

rumah sakit, oleh sebab itu pihak rumah sakit harus mampu menyampaikan dengan baik

informasi yang benar. Apabila terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi maka

rumah sakit sendiri yang akan rugi dan itu merupakan suatu ancaman bagi rumah sakit.

Akibatnya akan sangat fatal bagi rumah sakit, mungkin rumah sakit akan dilaporkan atas

informasi yang tidak baik.

Page 29: magang baru oktober (1)

29

4. Teknologi

Kemajuan teknologi dan kemudahan teknologi mendapatkan informasi mudah

diperoleh di Tangerang, yang setaraf dengan kota-kota besar di wilayahnya. Sehingga

pasien dapat mengetahui Rumah Sakit Mulya dari Internet (website). Tahapan ini sudah

dijalankan oleh Rumah Sakit Mulya, hal ini dapat membantu dalam pemasaran. Ini

merupakan suatu peluang bagi Rumah Sakit Mulya saat ini.

5. Kebijakan mendirikan rumah sakit

Dalam mendirikan rumah sakit tidak ada batasan jarak untuk medirikannya.

Karenanya banyak sekali rumah sakit bermunculan dimana-mana yang jaraknya tidak

jauh. Misalkan saja Rumah Sakit Mulya, banyak rumah sakit pesaing yang berada

disekitar Rumah Sakit Mulya, misalnya Rumah Sakit Husada Insani dan Rumah Sakit

Bhakti Asih. Ini merupakan suatu ancaman bagi rumah sakit. Oleh sebab itu pentingnya

pemasaran untuk menarik daya jual rumah sakit kepada pasien agar dapat terus tetap

unggul dari rumah sakit yang ada disekelilingnya.

6. Kompetitor

a. Wilayah ciledug : RS Bhakti Asih, RS Sari Asih Ciledug, RS Medika

Lestari.

b. Wilayah Tangerang selatan :RS Internasional Bintaro.

c. Wilayah Tangerang : RS Sari Asih Tangerang, RS Qadr, RS Siloan, RS

Omni International, RS Husada Insani.

Rumah sakit pesaing tersebut didukung oleh teknologi canggih. Banyaknya

pelayanan kesehatan baru seperti klinik, puskesmas, balai pengobatan, laboratorium dan

sarana kesehatan sejenis dengan Rumah Sakit Mulya akan menyebabkan kompetisi untuk

merebut pangsa pasar. Untuk merebut pangsa pasar menengah kebawah dan keatas

pesaing ini akan bertambah berat, dikarenakan rumah sakit-rumah sakit pesaing memiliki

teknologi canggih dan memiliki banyak dokter yang membawa pasien untuk berobat

dirumah sakit tersebut, disamping teknik pemasaran yang agresif. Dalam persaingan

merebutkan pangsa pasar menengah ke bawah dan keatas sekaligus, diharapkan pada

RSUD, puskesmas dan sarana pengobatan kesehatan lain yang mempunyai tariff yang

lebih murah, karena bersubsidi. Hal-hal diatas merupakan ancaman bagi Rumah Sakit

Mulya.

Page 30: magang baru oktober (1)

30

7. Konsumen / Pelanggan

Pelanggan Rumah Sakit Mulya berasal dari kerjasama dengan beberapa asuransi

danperusahaan lain.Ataupun masyarakat yang sudah menjadi pelanggan tetap dirumah

Sakit Mulya dan masyarakat sekitar di rumah Sakit Mulya. Jumlah pelanggan tersebut

terus bertambah setiap bulannya dengan target lingkungan sekitar radius 3 km. Hal ini

merupakan peluang bagi Rumah Sakit Mulya.

E. Strategi Rumah Sakit Mulya

Dalam melakukan strategi pemasaran hal yang juga dilakukan adalah segmentasi pasar,

targeting, dan posisioning.

1. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-

kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku

yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.

Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian

dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli

di pasar.

Tahapan-tahapan segmentasi pada pasar :

Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan

banyaknya langganan.

Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan

pelanggan.

2. Targeting

Targeting didefinisikan sebagai cara mengalokasikan sumber daya perusahaan

secara efektif, yaitu dengan memilih target market yang tepat. Targeting disebut sebagai

fitting strategy karena kita menyamakan (fitting) sumber daya perusahaan kita dengan

kebutuhan target pasar yang dipilih. Dan unsur terakhir dari Strategi adalah Positioning.

Setelah memetakan pasar, dan menyesuaikan sumber daya perusahaan Anda dengan

segmen yang dipilih, maka kemudian Anda harus memiliki posisi yang kredibel dalam

benak mereka.

Page 31: magang baru oktober (1)

31

3. Positioning

Positioning adalah apa yang kita inginkan ada di benak konsumen ketika mereka

mendengar brand kita. Positioning dilakukan setelah kita melakukan Segmentasi dan

Targeting. Positioning ini maksudnya bukan peringkat produk itu di pasar.

Page 32: magang baru oktober (1)

32

BAB V

PEMBAHASAN

Setelah memaparkan hasil observasi yang telah diperoleh selama menjalani magang di

Rumah Sakit Mulya, selanjutnya penulis akan mencoba untuk membahas hasil observasi

tersebut. Berikut hasil pembahasan mengenai strategi Rumah Sakit Mulya dalam

menghadapi pesaing dan mengetahui posisinya.

A. Kekuatan

1. Akses menuju lokasi strategis

Rumah Sakit Mulya memiliki kekuatan yaitu lokasi yang sangat strategis, dengan

halaman yang parkir yang cukup luas dan berada disekitar perumahan atau pemukiman

warga yang lingkungannya padat. Saat ini yang dibutuhkan pihak rumah sakit hanya

menjaga pemeliharaan lingkungan rumah sakit baik dengan kelengkapan yang dimiliki

dan didukung oleh tenaga medis dan non medis yang andal dan profesional.

2. Kebijakan pelayanan

Pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Mulya bagi setiap orang tanpa

memandang bangsa, bahasa, ras, keturunan, suku, agama, pendidikan politik, jenis

kelamin, kedudukan dalam masyarakat, umur, kaya atau miskin. Uang muka untuk pasien

juga bersifat fleksibel dan juga dapat menerima pasien dengan jaminan asuransi ataupun

perusahaan yang telah bekerjasama dengan Rumah Sakit Mulya. Kebijakan pelayanan

seperti ini dapat merupakan kekuatan bagi Rumah Sakit Mulya dalam menarik

konsumen agar tetap dapat menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.

3. Penetapan harga

Dari data yang telah ada penetapan harga yang dilakukan Rumah Sakit Mulya

sudah cukup bijaksana dan sangatlah baik bagi pasien. Tarif yang ditetapkan Rumah

Sakit Mulya dengan menghitung unit cost dan melakukan komparatif terhadap tarif

rumah sakit pesaing, kebijakan tarif diharapkan dapat bersaing untuk meningkatkan

penjualan dan nilai tambah dengan kualitas yang lebih baik bagi Rumah Sakit Mulya. Hal

ini yang membuat masyarakat lebih sering menggunakan pelayanan jasa Rumah Sakit

Mulya karena harganya yang tidak terlalu mahal dan dapat dijangkau oleh kalangan

Page 33: magang baru oktober (1)

33

menengah bawah maupun atas. Ini merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong

Rumah Sakit Mulya untuk dapat terus memiliki penetapan harga yang dapat dijangkau

masyarakat.

4. Pemasaran

Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting dalam menembus segmentasi

pasar, tenaga pemasaran yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit Mulya merupakan suatu

kekuatan, dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang dilakukan secara

aktif, baik publikasi, kerjasama institusi ataupun informasi langsung untuk dapat menarik

market perlu dilakukan perluasan, sehingga diharapkan masyarakat atau target dapat

mengenal produk-produk dan layanan jasa yang ada di Rumah Sakit Mulya dengan baik

dan tercipta image yang positif bagi rumah sakit.

5. Riset Konsumen

Riset konsumen sangat penting dilakukan dalam melakukan analisis ini. Karena

hal ini dapat membuat perbaikan bagi rumah sakit dalam meberikan pelayanan yang

bermutu, dari hal inilah kita dapat melihat bahwa apakah pasien merasa puas dengan

pelayanan yang telah diberikan kepada rumah sakit, sehingga rumah sakit dapat

mengevalusi semuanya baik di medis maupun non medis. Apabila pasien atau konsemen

sudah merasa puas maka Rumah Sakit Mulya harus tetap menjaga image yang telah

bagus dicapai oleh rumah sakit dan dengan memberikan yang terbaik lagi bagi pasien

agar tetap menjadi pilihat pasien dalam berobat. Hai ini merupakan suatu kekuatan yang

dapat menciptakan citra baik bagi rumah sakit.

6. Pengembangan produk jasa kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan

konsumen

Pengembangan produk jasa kesehatan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan

pasien dan konsumen. Apabila pasien merasa puas dengan mutu yang telah diberikan

oleh rumah sakit dan telah memberikan produk yang berkualitas baik dan penampilan

yang menarik yang dapat mempengaruhi tingkat konsumen agar terus dapat

menggunakan produk jasa yang telah diberikan oleh rumah sakit. Rumah sakit juga harus

dapat mempengaruhui konsumen agar mau mencoba produk jasa tersebut. Apabila rumah

sakit ingin mengunakan produk jasa yang baru, rumah sakit harus melihat aspek kritis

pada saat mendisain produk atau jasa yang baru membutuhkan proses analisis hubungan

Page 34: magang baru oktober (1)

34

antara konsumen dengan produk. Hal ini dilakukan agar rumah sakit dapat mudah dalam

mengembangkan produk jasa tersebut, ini merupakan suatu kekuatan dalam menarik

konsumen agar terus menggunakan produk jasa Rumah Sakit Mulya.

B. Kelemahan

1. Visi

Pada Rumah Sakit Mulya mempunyai visi We Care yaitu Cepat, Andal, dan

Ramah, dan Empati. Namun pada dasarnya hal tersebut belum mencapai pada standar

yang telah di tentukan dan hal tersebut belum disosialisasikan kepada karyawan dan

belum terkoordinir dengan baik terhadap semua karyawan Rumah Sakit Mulya. Ini

merupakan suatu kelemahan yang dimiliki Rumah Sakit Mulya. Karena kepuasan

pelanggan merupakan antara harapan dengan kenyataan harus lebih besar kenyataan.

Pasien sangat berharap tinggi terhadap visi yang ada di rumah sakit dimana memiliki

pelayanan yang cepat, namun hal tersebut sangat tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Parosedur yang ada masih sangat lambat dimana masih berbelit-belit dalam melakukan

pelayanan maupun pembayaran, semua pembayaran yang terpusat pada satu kasir, dalam

hal tersebut manimbulkan antrian yang cukup panjang. Sehingga pelayanan yang cepat

tidak tercapai. Semestinya rumah sakit jangan memberi harapan lebih terhadap pasien

jika belum bisa memunuhi apa yang dijanjikannya.

2. Sistem Informasi

Dalam Sistem Informasi di Rumah Sakit Mulya merupakan suatu kelemahan,

karena tidak didukung adanya hardware yang memadai, karena hanya terpusat di

admission, belum terdapat disetiap unit pelayanan yang ada, sehingga hal ini sangat

memperlambat pelayanan

3. Pengorganisasian

Pengkoordinasian masih merupakan suatu kelemahan, dimana rencana-rencana

kegiatan balum terlaksana dengan baik dan kurangnya koordinasi antar bagian satu

dengan bagian yang lain.

4. Komunikasi dengan pasien

Dalam berkomunikasi dengan pasien penerapan komunikasi yang efektif dan

efisien akan membantu untuk membentuk persepsi dan sikap positif terhadap rumah

Page 35: magang baru oktober (1)

35

sakit. Dalam hal ini Rumah Sakit Mulya belum menerapkannya dengan baik, jika pasien

meras tidak puas mereka akan komplain kepada pihak rumah sakit apa yang mereka

alami alurnya belum jelas. Hal ini merupakan suatu kelemahan bagi Rumah Sakit Mulya

dalam komunikasi dengan pasien. Hal-hal yang perlu diterapakn antara lain kepercayaan

diri, daya eksperesi dalam menghadapi pasien, orientasi dan interaksi terhadap orang lain,

hal-hal tersebut menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien.

5. Sarana komunikasi internal

Sarana media promosi internal rumah sakit belum efektif, walaupun sudah ada

tempat brosur namun mading dan spanduk masih kurang, hal ini juga menjadi kelemahan

rumah sakit pada saat ini.

Setelah melakukan analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal rumah

sakit, langkah selanjutnya adalah menentukan tabel analisa SWOT variabel yang

terdapat kekuatan dan kelemahan atau peluang dan ancaman.

Tabel 5. Variabel Internal : Kekuatan dan Kelemahan

No. Variabel Kekuatan Kelemahan

1 Visi (-) (+)

2 Prasarana (+) (-)

3 Kebijakan Pelayanan (+) (-)

4 Penetapan harga (+) (-)

5 Pemasaran (+) (-)

6 Riset konsumen (+) (-)

7 Komunikasi dengan pasien (+) (-)

8 Sistem Informasi (-) (+)

Pada table 5 variabel internal sebagaimana dapat dilihat pada table yang

menunjukan bahwa faktor-faktor SDM yang baru direkrut dari rumah sakit ataupun SDM

yang belum berpengalaman memerlukan perhatian khusus untuk pengintegrasian

kedalam, sarana dan prasaranan yang cukup baik dan sudah memenuhi standart, adanya

pemasaran yang didukung penetapan harga yang efektif dan efisien bagi pasien, didukung

dengan riset konsumen yang menunjang rumah sakit untuk terus lebih baik, dan

Page 36: magang baru oktober (1)

36

komunikasi yang baik dari pihak rumah sakit kepada pasien atau konsumen yang dapat

memperkuat posisi Rumah Sakit Mulya untuk maju dan berkembang.

C. Peluang

1. Demografi penduduk

Jumlah penduduk daerah Ciledug pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebanyak

88.557 jiwa dengan kepadatan 9.917 jiwa/km² dan daerah Cipondoh memiliki penduduk

sebanyak 123.087 jiwa dengan kepadatan 6.646 jiwa/km². Dengan jumlah angka

pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut dapat dijadikan peluang bagi Rumah Sakit

Mulya untuk dapat menarik segmen pasarnya.

2. Ekonomi

Dalam bidang ekonomi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan

dapat menentukan perkembangan suatu wilayah. Perekonomian di Kota Tangerang

didominasi oleh sektor perdagangan dan perindustrian. Dengan kegiatan perekonomian

yang tinggi dan padatnya tenaga kerja merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh

Rumah Sakit Mulya dengan sebaik-baiknya.

3. Teknologi

Pesatnya kemajuan teknologi dan kemudahan mendapatkan informasi sudah

dimanfaatkan dengan baik yang merupakan peluang bagi Rumah Sakit Mulya. Pasien

dapat mengetahui dan mencari informasi dari website. Pada hal ini Rumah Sakit Mulya

sudah menerapkannya, sehingga memungkinkan masyarakat dalam mencari informasi

mengenai rumah sakit.

4. Konsumen/Pelanggan

Konsumen atau pelanggan Rumah Sakit Mulya selain berasal dari pasien umum,

juga dari berbagai institusi dan dengan adanya rencana untuk memperluas rujukan dari

pelayanan kesehatan lainnya diharapkan jumlah pelanggan dapat terus bertambah.

Melihat lingkungan sekitar yang juga padat penduduknya, maka target Rumah Sakit

Mulya untuk mendapatkan pasien pada radius 3 sampai dengan 5 km, sekaligus

mengenalkan pada masyarakat adanya rumah sakit yang memberikan layanan kesehatan

didekatnya dan dapat tercapai. Hal ini merupakan peluang yang harus terus dimanfaatkan

Page 37: magang baru oktober (1)

37

dan ditingkatkan dengan sebaik-baiknya oleh Rumah Sakit Mulya.

5. Sosial Budaya

Pada saat ini kesadaran sosial budaya masyarakat untuk berobat semakin tinggi,

hal ini dapat menunjukan bahwa masyarakat telah peduli dengan kesehatannya, sehingga

sosial budaya dapat merupakan peluang bagi layanan kesehatan masyarakat.

D. Ancaman

1. Informasi Rumah Sakit

Informasi rumah sakit sangat di butuhkan dalam melaksanakan kegiatan di rumah

sakit, informasi rumah sakit ini sangat penting dalam manajemen, agar rumah sakit dapat

memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien. Penyempaian

informasi di dalam Rumah Sakit Mulya sudah cukup baik, namun harus lebih

ditingkatkan lagi dalam berkomunikasi dengan pasien atau pelanggan agar mereka

merasa dihargai karena yang kita layani adalah konsumen maka perlakukanlah dengan

sebaik-baiknya, maka apabila mereka tidak puas, mereka akan komplain yang nantinya

akan membahayakan posisi Rumah Sakit Mulya dimata masyarakat. Ini merupakan suatu

ancaman bagi Rumah Sakit Mulya bila tidak dapat memberikan informasi yang benar,

yang nantinya pasien tidak mau berobat lagi dan akhirnya pasien akan berpindah ke

rumah sakit lain yang lebih baik.

2. Kebijakan Mendirikan Rumah sakit

Kebijakan mendirikan rumah sakit tidak ada batasannya, karena tidak ada

batasannya maka banyak sekali rumah sakit baru yang bermunculan di sekitar Rumah

Sakit Mulya. Ini merupakan suatu ancaman bagi rumah sakit, sebagai industri rumah

sakit harus memiliki strategi untuk menarik minat masyarakat agar mereka yang sudah

menjadi konsumen kita tidak berpindah ke rumah sakit lain, misalnya saja dengan kita

memberikan pelayanan yang bermutu, ramah terhadap konsumen, cepat tanggap apabila

ada pasien yang benar-benar butuh pertolongan tanpa ada pasien yang diabaikan, karena

nantinya konsumen sendiri yang akan menilai citra rumah sakit dalam memberikan

pelayanan, apabila mereka merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan maka mereka

akan tetap berobat ke Rumah Sakit Mulya walaupun banyak rumah sakit yang berada

disekeliling Rumah Sakit Mulya.

Page 38: magang baru oktober (1)

38

3. Kompetitor

Adanya kompetitor dibeberapa wilayah yang berdekatan dengan Rumah Sakit

Mulya yang akan menyebabkan kompetisi untuk dapat merebut pangsa pasar, ditambah

lagi jika rumah sakit pesaing juga memiliki kelengkapan peralatan yang sama, bahkan

lebih canggih dengan tarif yang juga bersaing. Kesemua hal ini diperlukan strategi sendiri

dalam menghadapinya, karena jika tidak akan menjadi ancaman bagi Rumah Sakit

Mulya.

4. Promosi Kompetitor

Promosi yang dilakukan kompetitor sangat gencar, misalnya mereka mengadakan

sunat masal gratis bagi masyarakat yang kurang mampu, memberikan pengobatan atau

pemeriksaan khusus bagi masyarakat, dan kompetitor sudah lebih dulu dikenal oleh

konsumen, sehingga menjadi ancaman bagi Rumah Sakit Mulya.

5. Tarif Kompetitor Masih Bersaing

Tarif yang ditawarkan kompetitor juga bersaing bahkan ada yang lebih murah,

sehingga konsumen lebih memilih kompetitor, hal ini juga dapat merupakan suatu

ancaman bagi Rumah Sakit Mulya, maka hal ini perlu disiasati oleh pihak rumah sakit

bagaimana untuk menanganinya.

Setelah melakukan analisa terhadap lingkungan eksternal rumah sakit, langkah

selanjutnya adalah menentukan tabel analisa SWOT variabel yang terdapat kekuatan dan

kelemahan atau peluang dan ancaman.

Tabel 6. Variabel eksternal : Peluang dan Ancaman

No Variabel Peluang Ancaman

1 Demografi (+) (-)

2 Ekonomi (+) (-)

3 Informasi rumah sakit (-) (+)

4 Teknologi (+) (-)

5 Kebijakan mendirikan rumah

sakit

(-) (+)

6 Kompetitor (-) (+)

7 Konsumen/Pelanggan (+) (-)

Page 39: magang baru oktober (1)

39

Pada table 2 variabel eksternal didapatkan bahwa faktor demografi, ekonomi, pemasok,

konsumen merupakan peluang untuk Rumah Sakit Mulya, sedangkan teknologi dan kompetitor

dapat merupakan ancaman bagi Rumah Sakit Mulya.

E. Analisis Data

Berikut ini adalah hasil evalusai terhadap lingkungan internal dan eksternal dari Rumah Sakit

Mulya dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS.

Tabel 7. Internal Factor Analysis Summary

No Faktor Internal Bobot Rating Peringkat

Kekuatan

1 Akses menuju lokasi strategis 0.15 3 0.30

2 Kebijakan pelayanan 0.10 5 0.75

3 Penetapan harga 0.15 4 0.60

4 Pemasaran 0.10 4 0.40

5 Riset konsumen 0.10 3 0.30

Sub total 0.60 2.35

Kelemahan

6 Visi 0.10 -3 -0.30

7 Sistem Informasi 0.12 -1 -0.12

8 Pengorganisasian 0.08 -2 -0.16

9 Komunikasi dengan pasien 0.04 -1 -0.04

10 Sarana media komunikasi internal 0.06 -2 -0.12

Sub total 0.40 -0.74

Total score IFAS 1.00 1.61

Dari tabel IFAS diatas disimpulkan bahwa kondisi internal Rumah Sakit Mulya kuat.

Page 40: magang baru oktober (1)

40

Tabel 8. Eksternal Factor Analysis Summary

No Faktor Eksternal Bobot Rating Peringkat

Peluang

1 Demografi penduduk 0.16 4 0.64

2 Ekonomi 0.14 3 0.42

3 Teknologi 0.08 3 0.24

4 Konsumen/pelanggan 0.12 4 0.48

5 Sosial budaya 0.10 3 0.30

Sub total 0.60 2.08

Ancaman

6 Informasi rumah sakit 0.08 -2 -0.16

7 Kebijakan mendirikan rumah sakit 0.06 -1 -0.06

8 Kompetitor 0.12 -3 -0.36

9 Promosi kompetitor 0.04 -1 -0.04

10 Tarif kompetitor masih bersaing 0.10 -2 -0.20

Sub total 0.40 -0.82

Total score IFAS 1.26

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi eksternal Rumah Sakit Mulya aktif dalam berinte

Page 41: magang baru oktober (1)

41

F. Pengambilan keputusan

SWOT matrix diatas menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan

oleh Rumah Sakit Mulya yang didapatkan pada hasil analisis terhadap Variabel Internal

dan Variabel Eksternal. Pada analisis tersebut terdapat 4 alternatif strategi yang tersedia

yaitu strategi SO, WO, ST, dan WT.

Strategi SO strategi yang digunakan adalah strategi untuk memanfaatkan atau

mengoptimalisasi kekuatan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Mulya dengan

memanfaatkan berbagai peluang yang ada.

Strategi WO adalah strategi yang digunakan Rumah Sakit Mulya dengan

seoptimal mungkin meminimalisir kelemahanyang ada untuk memenfaatkan berbagai

peluang.

Strategi ST adalah strategi yang digunakan Rumah Sakit Mulya dengan

memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi berbagai ancaman yang

mungkin berpengaruh terhadap perkembangan Rumah Sakit Mulya.

Sedangkan yang terakhir yaitu strategi WT, yang merupakan strategi yang

digunakan untuk mengurangi kelemahan dalam rangka menghindari ancaman yang ada.

Dalam SWOT matrix Rumah Sakit Mulya berada didalam kuadrant 1 (SO

strategies) yaitu dengan seoptimal mungkin memaksimalkan kekuatan yang ada untuk

memanfaatkan berbagai peluang. Posisi persaingan atau ancaman dari luar yangkuat dan

peluang yang cukup besar dan sedikitnya kelemahan internal membuat Rumah Sakit

Mulya dapat bersaing dengan kompetitor disekitarnya. Alternatif strategi yang dilakukan

adalah strategi SO, ST, dan WT dengan lebih menitikberatkan pada strategi SO. Namun

demikian strategi yang lain tetap dilaksanakan.

Dalam SWOT matrix Rumah Sakit Mulya berada dalam kwadran 1 (SO

strategies) yaitu dengan seoptimal mungkin memaksimalkan kekuatan yang telah ada

untuk dapat memanfaatkan berbagai peluang . Posisi persaingan atau ancaman dari luar

yang sudah kuat dan peluang cukup besar dan sedikitnya kelemahan internal membuat

Rumah Sakit Mulya dapat merebut pangsa pasar yang ada, sekaligus membenahi kondisi

internal sehingga dapat bersaing dengan kompetitor disekitarnya. Alternatif strategi yang

Page 42: magang baru oktober (1)

42

dilakukan adalah strategi SO, ST, WO, dan WT, dengan lebih dominan lebih

menitikberatkan pada strategi SO. Namun strategi yang lain tetap dijalankan dengan baik.

Kekuatan

(Strengths)-S

1. Akses menuju lokasi strategis

2. Kebijakan pelayanan

3. Penetapan harga

4. Pemasaran

5. Riset konsumen

Kelemahan

(Weaknesses)-W

1. Aplikasi visi

2. Sistem informasi

3. Pengorganisasian

4. Komunikasi dengan pasien

5. Sarana media komunikasi internal

Peluang

(Opportunities)-O

1. Demografi penduduk

2. Ekonomi

3. Teknologi

4. Konsumen/pelanggan

5. Lokasi

KWADRANT 1

1. Mempertahankan kebijakan pelayanan yang

sudah ada

2. Merealisasikan program-program dengan

pemberian dana

3. Mengembangkan produk pelayanan sesuai

dengan keinginan pasien

4. Menciptakan produk-produk unggulan

5. Mengembangkan kerjasama dengan

perusahaan-perusahaan industri/asuransi

6. Menetapkan harga yang mudah dijangkau

oleh masyarakat tetapi tetap memperhatikan

mutu&profit RS

KWADRANT II

1. Meperbaiki aplikasi visi agar dapat

memberikan pelayanan yang

unggul

2. Melakukan sosialisasi atay

pemberian training bagi karyawan

3. Meningkatkan teknologi dengan

pemberian pelatihan karyawan

dalam menggunakan sistem

informasi

Ancaman

(Threats)-T

1. Informasi rumah sakit

2. Kebijakan mendirikan

rumah sakit

3. Kompetitor

4. Promosi kompetitor

5. Tarif kompetitor bersaing

KWADRANT III

1. Melatih karyawan agar dapat

memberikan informasi yang baik

dan benar kepada pasien

2. Meningkatkan mutu pelayanan

3. Mencari pemasok yang dapat

memberi keuntungan bagi rumah

sakit

4. Pangsa pasar konsumen diperjelas

KWADRANT IV

1. Melakukan kerjasama publikasi

rumah sakit dengan berbagai instasi

maupun asuransi

2. Melatih semua karyawan untuk

dapat berkomunikasi dan dapat

meninformasikan kepada pasien

dengan baik.

3. Membuat sarana didalam rumah

sakit agar lebih menarik agar

pasien merasa tertarik datang ke

rumah sakit

4. Menambah hardware untuk dapat

mempermudah dalam pelayanan

dan dengan mudah melakukan

informasi.

Table 4. matrix SWOT

Page 43: magang baru oktober (1)

43

G. Pelaksanaan Strategi Pemasaran di Rumah Sakit Mulya

Dari hasil tabel matrix dan analisis SWOT tersebut, alternatif strategi yang

direkomendasikan adalah : Segmentasi pasar, targeting, posisitioning, penetrasi pasar,

pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Keenam alternatif strategi ini sudah

diterapkan di Rumah Sakit Mulya, dengan pembahasan sebagai berikut.

1. Segmentasi pasar

Demografi penduduk sangat berpengaruh dalam segmentasi pasar. Pemilihan

segmentasi pasar ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keinginan, pemilihan dan

pamakaian konsumen terhadap kelompok variabel tertentu di lingkungan Rumah Sakit

Mulya. Pemilihan kelompok variabel ini adalah tingkat usia dan jenis kelamin. Namun

pada hal ini yang sangat dominan ialah usia subur, karena rumah sakit ini memiliki

unggulan utamanya yaitu kebidanan dan anak yang targetnya yaitu ibu-ibu dan anak-

anak yang dapat menghasilkan profit bagi rumah sakit. Hal ini disebabkan karena

penduduk disekitar Rumah Sakit Mulya cukup padat.

2. Targeting

Melihat dari visi Rumah Sakit Mulya yaitu menjadikan Rumah Sakit Mulya pilihan

keluarga. Maka dalam hal ini yang menjadi target utama yaitu semua anggota

keluarga, mulai dari baru lahir sampai yang sudah meninggal. Dan hal ini juga dapat

dilihat dari penghasilan masyarakat sekitar rumah sakit yang berpenghasilan

menengah kebawah. Tetapi tidak ada masalah bagi rumah sakit dalam memberikan

pelayanan bagi masyarakat yang menengah kebawah, karena apabila masyarakat

menengah keatas yang datang mungkin mereka merasa tidak puas dengan sarana dan

prasarana yang ada dirumah sakit dan mereka lebih berkeinginan untuk mencari rumah

sakit yang lebih bagus lagi.

3. Posisitioning

Rumah Sakit Mulya harus mengembangkan satu posisi yang membedakan tawarannya

dengan rumah sakit lain kepada konsumen. Posisi Rumah Sakit Mulya yang strategis

karena berada dilingkungan masyarakat yang padat penduduk merupakan kekuatan

bagi rumah sakit. Karena masyarakat sekitar tidak mungkin akan berobat ke rumah

sakit lain apabila kondisinya sedang darurat, maka masyarakat tentu akan memilih

Page 44: magang baru oktober (1)

44

rumah sakit yang lebih dekat dengan lingkungan mereka. Posisis ini sangat kuat

mengingat disekitar Rumah Sakit Mulya belum ada rumah sakit yang berdiri, namun

rumah sakit tetap harus memberikan pelayanan dan memberikan mutu yang terbaik

kepada pasien. Selain harganya yang mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar Rumah

Sakit Mulya juga dapat menggunakan asuransi yang dapat memudahkan konsumen.

Radius yang diperkirakan Rumah Sakit Mulya untuk menjangkau konsumen sekitar 5

km ke arah cikokol dan 3 km ke arah ciledug.

Page 45: magang baru oktober (1)

45

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Lingkungan internal Rumah Sakit Mulya pada analisa kekuatan yaitu lokasi yang sudah

strategis,kebijakan yang sangat disukai oleh konsumen, dari segi harga sangat mudah

dijangkau oleh kalangan manapun dimana Rumah Sakit Mulya selalu dipenuhi oleh pasien

yang datang, Rumah Sakit Mulya juga melakukan riset kepada para konsumen agar rumah

sakit dapat melakukan evaluasi. Dalam analisa kelemahan yaitu visi dalam Rumah Sakit

Mulya yakni cepat, andal, ramah, dan empati belum dapat terealisasi dengan baik, sistem

informasi yang belum dilengkapi dengan hardware yang memadai masih merupakan suatu

kelemahan bagi rumah sakit.

2. Lingkungan eksternal Rumah Sakit Mulya pada analisa peluang yaitu demografi penduduk di

sekitar lingkungan rumah sakit sangat lah pesat sehingga memudahkan rumah sakit dalam

menarik konsumen, perekonomian yang tinggi dan pesatnya tenaga kerja yang berada

disekitar rumah sakit menjadikan suatu peluang bagi rumah sakit. Dalam analisa ancaman

pada Rumah Sakit Mulya yaitu petugas rumah sakit harus dapat memberikan informasi yang

jelas kepada pasien sehingga pasien merasa jelas informasi yang diinginkan agar pasien tidak

berpindah ke rumah sakit lain, kebijakan mendirikan rumah sakit tidak ada batasnya maka ini

merupakan suatu ancaman bagi Rumah Sakit Mulya karena akan ada rumah sakit lain yang

berada didekat Rumah Sakit Mulya, sehingga Rumah Sakit Mulya harus mempunyai strategi

khusus untuk menarik minat konsumen.

3. Bagian pemasaran Rumah Sakit Mulya bertujuan untuk dapat meningkatkan pendapatan dan

meningkatkan pelayanan rumah sakit lingkup kerja yang dilakukan adalah dengan menyusun

rencana pemasaran, menyusun rencana kerjasama dengan perusahaan atau asuransi,

melakukan promosi dengan seminar-seminar kesehatan di sekolah maupun masyarakat, dan

pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu.

4. Berdasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal menggunakan SWOT matriks yang

diketahui Rumah Sakit Mulya berada dalam kwadran I, alternatif strateginya yang

direkomendasikan adalah :

Page 46: magang baru oktober (1)

46

a. Segmentasi pasar yaitu dengan mengetahui siapa yang menjadi target rumah sakit,

misalnya dengan mengetahui demografi penduduk disekitar rumah sakit,usia berapa saja

yang akan berpengaruh terhadap segmentasi ini, dengan begitu akan menjadi mudah

dalam melakukan promosi. Dan mencari banyak pelanggan agar rumah sakit dapat terus

beroperasi dengan tetap memberikan pelayanan yang efisien dan efektif dan tarif yang

mudah dijangkau oleh masyarakat.

b. Targeting yaitu rumah sakit yang merupakan program pilihan keluarga, maka semua yang

menjadi anggota keluarga merupakan sasaran bagi rumah sakit, baik yang baru lahir

hingga yang meninggal dunia. Targetnya juga harus tetap pada sasaran misalnya saja

yang akan dipilih menengah atas atau menengah kebawah, apabila rumah sakit

menempatkan pada kalangan menengah bawah maka sangat tidak cocok bagi kalangan

menengah atas, mungkin saja bagi mereka fasilitas rumah sakit yang kurang memadai

dan alat-alat yang tidak lengkap. Sehingga mereka lebih memilih untuk berobat di rumah

sakit yang lebih bagus.

c. Positioning yaitu mengetahui dimana posisi rumah sakit berada, dengan melihat daerah

yang mudah dijangkau dari rumah sakit tetapi juga harus tetap diperhatikan dalam

melakukan pelayanan kepada masyarakat..

Ketiga segmentasi tersebut merupakan alternatif yang dapat diterapkan di Rumah Sakit

Mulya.

B. SARAN

1. Meningkatan kualitas pelayanan dalam Visi Rumah Sakit Mulya yaitu Cepat, handal, ramah

dan empati, karena dalam hal ini visi rumah sakit yaitu cepat belum dapat terealisasi dengan

baik, maka rumah sakit perlu mengadakan koordinasi yang dapat membuat petugas rumah

sakit dapat memberikan pelayanan yang cepat sesuai dengan visi, karena pasien lebih

mengharapkan kenyataan dari pada harapan yang diberikan rumah sakit. Rumah sakit juga

dapat membuat waktu tunggu pelayanan singkat sesuai dengan visi dari visi Rumah Sakit

Mulya yaitu Cepat, transparasi kondisi pasien, fasilitas ruang yang nyaman, aman dan bersih,

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana (peralatan medik).

Page 47: magang baru oktober (1)

47

2. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak secara aktif, kerjasama institusi informasi

langsung untuk dapat menarik market dengan mengenalkan produk-produk dan layanan yang

ada di Rumah Sakit Mulya sehingga dapat menciptakan image yang positif di mata

masyarakat.

3. Melakukan evaluasi terhadap sistem informasi rumah sakit dikarenakan masih terdapat

kelemahan pada pelaksanaannya dan sistem masih belum dapat berfungsi dengan baik.

4. Melakukan analisa kompetitor yang lebih mendalam, baik dalam tarif, peralatan dan

pelayanan, dan promosi agar dapat membantu dalam menentukan langkah ke depan Rumah

Sakit Mulya.

5. Sistem manajemen pemasaran perlu dievaluasi dan ditingkatkan sehingga permasalahan yang

terkait dengan manajemen dapat diminimalisir.

6. pihak rumah sakit juga perlu bekerja sama dengan pihak asuransi kesehatan untuk

masyarakat miskin agar semua lapisan masyarakat disekitar rumah sakit dapat memanfaatkan

pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Page 48: magang baru oktober (1)

48

DAFTAR PUSTAKA

Basuki. 2008. Diktat Manajemen Strategik Rumah Sakit. Jakarta : UIEU

Demografi penduduk Kota Tangerang, Profil Kota Tangerang.

Ducan, W.J. Ginter, P. M dan Swayne, L.E. 1995. Manajemen Strategik.

Gerry Johnson dan Kevan Scholes (Exploring Corporate Strategy)

Rumah Sakit Mulya, Profil Rumah Sakit Mulya, Tangerang 2010

Saladin. 2003. Konsep pemasaran. Jakarta, halm. 6

Soekidjo, Notoatmodjo. 2003. Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat (Jakarta : Rineka Cipta)

Silalahi, Bennett. 1989. Prinsip Manajemen Rumah Sakit. Jakarta : Lembaga

Pengembangan Manajemen Indonesia