LUTHER BONGGOIBO, SH KEPALA DINAS KOPERASI DAN … · ARAH DAN KEBIJAKAN KOPERASI DAN UKM ISU –...
Transcript of LUTHER BONGGOIBO, SH KEPALA DINAS KOPERASI DAN … · ARAH DAN KEBIJAKAN KOPERASI DAN UKM ISU –...
LUTHER BONGGOIBO, SH KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM
PROVINSI PAPUA
CAPAIAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UKM
PROVINSI PAPUA
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 2
GAMBARAN UMUM
CAPAIAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UKM
ARAH DAN KEBIJAKAN KOPERASI DAN UKM
ISU – ISU STRATEGIS
PENUTUP
OUTLINE
Sesuai Perda Provinsi Papua No. 41 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi Dinas Koperasi
dan UKM Provinsi Papua;
Dinas Koperasi, UKM Provinsi Papua:
Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
koperasi, UKM terdiri atas 1 (satu) sekretariat
dan 4 (empat) bidang, serta 1 (satu) UPT
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 3
PROGAM /KEGIATAN APBN 2018
NO URAIAN KEGIATAN TARGET
JUMLAH SATUAN
Program Peningkatan Daya
saing UMKM dan Koperasi
1. Dukungan Pemberdayaan
KUMKM
13 Dokumen
2 Satuan Tugas Pengawas
Koperasi
29 Orang
3 Fasilitasi Pameran dan Promosi
KUMKM
1 Event
4. Petugas Penyuluhan Koperasi
Lapangan (PPKL
10 Orang
ANGGARAN DEKONSENTRASI PAPUA
4,421,988,000
2,208,127,000
2,435,040,000
-
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
ALOKASI APBN
Anggaran APBN
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 5
CAPAIAN KINERJA DINAS KOP & UKM
PROVINSI PAPUA
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 6
Capaian Kinerja Koperasi & UKM
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017
Target Realisasi
1
2
3
- Persentase koperasi aktif Persen 6.15
4.81
- Persentase koperasi sehat ( yang
melaksanakan RA
Persen 6.55
21.5
- Persentase pertumbuhan anggota
koperasi
Persen 6.00
7.34
4
5
- Persentase UMKM
Persen 4.00
15.29
- Persentase Wirausaha Baru Persen 4.00 3.4
6
7
- Persentase Peningkatan Omzet
UMKM
Persen 4.00
8.5
- Persentase Peningkatan Volume
usaha Koperasi
Persen 4.00
17.57
8
9
- Persentase SDM Koperasi yang
berkualitas
Persen 10.00
4,5
- Persentase UMKM yang berkualitas Persen 10.23 7.78
PERKEMBANGAN USAHA KOPERASI (dalam ribuan)
21,5% KOPERASI DI PROV. PAPUA YANG MELAKUKAN RAT
DINAS KOPERASI, UKM PROVINSI PAPUA
Jl. Percetakan Negara Jayapura
KINERJA KOPERASI PROV. PAPUA TAHUN 2017
KERAGAAN KOPERASI DI PROV. PAPUA
AKTIF, 55.60%
TDK AKTIF, 44.60%
PROSENTASE KEAKTIFAN KOPERASI
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Total Koperasi 2580 2651 3101 3136 3321 3398
Aktif 1292 1531 1784 1711 1792 1880
Tidak Aktif 774 1120 1317 1425 1529 1518
RAT 213 296 421 347 442 406
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
0
100000000
200000000
300000000
400000000
500000000
600000000
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Modal Sendiri Volume Usaha
Modal Luar SHU
Koperasi yang telah memiliki Nomor Induk Koperasi
(NIK) di Papua sebanyak 1.858 dan Bersertifikat sebanyak
46
NO. KAB/KOTA KOPERASI YANG
MEMILIKI NIK KOPERASI YANG BERSERTIFIKAT
1 Provinsi Papua 2 1
2 Kota Jayapura 131 2
3 Kab Jayapura 145 5
4 Kab Sarmi 37 0
5 Kab Keerom 58 0
6 Kab Biak 99 4
7 Kab Supiori 24 0
8 Kab Yapen 97 0
9 Kab Waropen 28 0
10 Kab Jayawijaya 85 0
11 Kab Merauke 111 8
12 Kab Asmat 37 1
13 Kab Boven Digoel 38 0
14 Kab Mappi 7 1
15 Kab Nabire 114 0
16 Kab Paniai 192 0
17 Kab Puncak Jaya 6 0
18 Kab Mimika 345 24
19 Kab Yahukimo 6 0
20 Kab Peg. Bintang 104 0
21 Kab Tolikara 8 0
22
Kab Mamberamo
Raya 6 0
23 Kab Nduga 1 0
24 Kab Puncak 16 0
25 Kab Intan Jaya 109 0
26 Kab Deiyai 47 0
27 Lanny Jaya 7 1
28
Kab Mamberamo
Tengah 3 0
29 Kab Yalimo 2 0
30 Kab Dogiyai 3 0
Jumlah 1.858 46
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 9
KONDISI UMKM PAPUA
Usaha Mikro 132.608 unit
(87%)
Usaha Menengah 2.948 Unit
(2%)
Usaha Kecil 17.514
Unit(12%)
Aset : 500 Juta
≤ 10 M
Penjualan : 2,5
M Juta ≤ 50
M/Tahun
Aset : 50 Juta ≤
500 Juta
Penjualan : 300
Juta ≤ 2,5
M/Tahun
Aset : ≤ 50 Juta
Penjualan : ≤ 300
juta/Tahun
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 10
JUMLAH UMKM DI PROV. PAPUA
153.296 Unit
Jumlah UMKM di Papua ( Sensus Ekonomi 2016, BPS Papua
87%
12% 2%
Prosentase Skala Usaha
Skala Mikro
Skala Kecil
Skala Menengah
87%
11% 2%
Kategori Skala Usaha
Usaha Mikro
Usaha Kecil
Usaha Menengah
0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000
Pert
am
banga…
Industr
i …
Pengadaan …
Pengelo
laan …
Konstr
uksi
Perd
agangan
Pengangkuta
n …
Penyedia
n …
Info
rmasi dan …
aktivitas …
Real esta
t
Jasa …
Pendid
ikan
Aktivitas …
Jasa L
ain
nya
2,269
11,375
163 207 2,664
88,821
12,825 18,211
2,599 863 1,960 2,074 4,263 1,650 3,352
Jumlah UMKM Per sektor
Jumlah UMKM Per sektor HA ANIM, 22,622
LA PAGO, 27,337
MAMTA, 47,721
MEEPAGO, 20,502
SAERERI, 35,114
Jumlah Usaha/skala usaha menurut Wilayah Adat
HA ANIM LA PAGO MAMTA MEEPAGO SAERERI
RASIO KUMKM TERHADAP TOTAL
PDB PAPUA
NO URAIAN Rp RASIO (%)
1. PDB
PAPUA 191.615.410.000.000 100
2. Koperasi 518.883.461.674 0,27%
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 12
RASIO KEWIRAUSAHAAN PAPUA
NO URAIAN JUMLAH RASIO (%)
1. Penduduk
Papua 3.247.758 (jiwa)
2. UMKM 153.296 (Unit)
Rasio % 4,72%
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 13
ARAH & KEBIJAKAN KOPERASI&
UKM PROVINSI PAPUA
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 14
1.
2.
3.
Pendekatan Penyusunan RKP & RKPD 2019 dilakukan dengan penguatan dalam pelaksanaanFollow Program, yang dilaksanakan dengan Pendekatan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasialmemperhatikan pada:
• Pengendalian perencanaan
• Perkuatan konsistensi perencanaan dan penganggaran untuk RKP & RKPD 2019
• Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan
• Perkuatan integrasi sumber pendanaan.
Tahun 2019 merupakan Masa Transisi pembangunan lima tahunan periode 2013-2018
tahunan berikutnya.
RKPD 2019 menjadi lebih strategis karena menjadi pintu pertama dari awal pembangunan lima
berikutnya, untuk itu pondasi yang dibangun melalui RKPD 2019 harus lebih mantap. Sehubungan
tersebut maka RKPD 2019 harus diperkuat juga dengan hasil evaluasi RKPD 2017 dan Renstra
serta target 2018 untuk memastikan bahwa alokasi anggaran 2019 diarahkan pada pencapaian
nasional dan daerah berdasarkan berbagai isu strategis yang mengemuka yang dihasilkan
berkualitas.
ARAHAN POKOK RPKD 2019
VISI DAERAH :
PAPUA YANG MANDIRI SECARASOSIAL,BUDAYA,
EKONOMI, DAN POLITIK
RPJPNasional
2005-2025
RPJPProvinsiPapua
2005-2025
Tahapan Prioritas Tahapan Prioritas
Tahapan
Ketiga
(2015-2019) Memantapkan
pembangunansecara
menyeluruhdipelbagai
bidangdengan
menekankanpencapaian
dayasaingkompetitif
perekonomian
berlandaskankeunggula
n
sumberdayaalamdan
sumberdayamanusia
berkualitasserta
kemampuanilmudan
teknologiyangterus
meningkat
Tahapan
Ketiga
(2017-
2022)
MemantapkanPembanguna
n
yangdidukungSDMyang
BerkualitasdanKemapanandi
BidangEkonomi,Sosial,
Budaya,Politik,Lingkungan
SASARAN POKOK
1.
2. 3.
4.
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Pemerataan dan Peningkatan Kemampuan
Ekonomi Daerah
Peningkatan Pelayanan Umum
Peningkatan Fasilitas Wilayah / Infrastruktur
ARAH KEBIJAKAN JANGKA PANJANG
1.
2. 3.
Mewujudkan Kemandirian Sosial
Pemanfaatan dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
dan Teknologi
Pembangunan yang Merata dan Adil
1. 2. 3. 4.
5.
Mewujudkan Kemandirian Sosial; Mewujudkan Kemandirian Budaya; Mewujudkan Kemandirian Ekonomi danPengembangan Wilayah; Mewujudkan Kemandirian Politik; Mewujudkan Kemandirian MasyarakatAsli
MISI :
RANCANGAN TEMA RKPD PROVINSI PAPUA
2019 PEDOMAN TRANSISI RPJMD PROVINSI PAPUA 2013-2018 : Penyusunan RKPD Tahun 2019 berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi Papua dan mengacu pada RPJMN untuk keselarasan program dan kegiatan pembangunan daerah Provinsi dengan pembangunan Nasional.
TEMA RKPD PROVINSI PAPUA 2019 :
PEMANTAPAN KUALITAS HIDUP UNTUK
KEMANDIRIAN DAERAH
20
15
Percepatan Kemajuan Perekonomian Daerah dan Kualitas Hidup didukung Pemantapan Sinergi Provinsi dan Kab/Kota Serta Kemitraan Daerah
20
16
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk memperkuat Fondasi Pembangunan yang berkualitas
Memacu PEmbangunan Infrastruktur dan Ekonomi Untuk meningkatkan Kesempatan Kerja Serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan antar Wilayah
2017
Memacu Investasi dan Pembangunan Infrastruktur untuk mempercepat Pertumbuhan
Ekonomi yang berkualitas
2018
2019
TEMA RKPD PROVINSI PAPUA 2015-2018
Peningkatan Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan
Peningkatan Ekonomi Daerah
Peningkatan Pelayan Umum
Peningkatan Infrastruktr Wilayah
TEMA : PEMANTAPAN KUALITAS HIDUP UNTUK
KEMANDIRIAN DAERAH
PRIORITAS DAERAH
FOKUS PRIORITAS
PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN EKONOMI DAERAH
Pembinaan industri keciL dan menengah daLam memperkuat jaringan kLaster industri , pemasaran, distribusi dan penguatan modaL usaha
Program Penciptaan
Usaha Kecil dan Menegah
yang Kondusif
Program Pengembangan
dan Kewirausahaan da
Keunggulan Kompetitif
bagi UKM
Program Pengembangan
Sistem pendukung bagi
UKM
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 19
PROGRAM PRIORITAS BIDANG KOPERASI DAN UKM
Pemerintah Khususnya Dinas Koperasi dan UKM
mendorong sektor Koperasi Usaha Kecil Menengah
agar:
• Masyarakat sebagai aktor dalam pembangunan
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.
• Pembangunan Bidang Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah harus juga menjadi penopang dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat lokal ( OAP).
• Berkelanjutan.
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 20
ISU STRATEGIS PEMBERDAYAAN
KOPERASI DAN UMKM
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 21
ISU STRETEGIS BERDASARKAN
WILAYAH ADAT WILAYAH ISU STRATEGIS UPAYA PERBAIKAN
MAMTA Kurangnya Kualitas SDM Koperasi
Kurangnya Permodalan bagi Koperasi dan
UMKM
Sulitnya sarana transportasi
Tingginya biaya produksi untuk komoditi
unggulan
Banyak Koperasi yang sudah tidak aktif lagi
Potensi Unggulan dari sector perikanan dan
pekebunan (Kakao dan Batatas) belum
dikelola dengan maksimal
Pembinaan dan pelatihan terhadap pengelola
koperasi
Fasilitasi permodalan baik dari pemerintah
maupun perbankan.
Perlu adanya subsidi bagi pengembangan
dan pemasarannya.
Perlu adanya regulasi untuk melindungi
produk lokal.
Pembinaan koperasi yang tidak aktif dapat
dilakukan secara terprogram.
Pemerintah daerah memfasilitasi
pengembangan potensi unggulan
SAERERI Kurangnya sarana untuk memasarkan
produk unggulan di bidang sector perikanan
dan perkebunan
Komoditi unggulan berupa perikanan laut,
rumput laut, tepung buah bakau belum
dikelola menjadi produk unggulan dan produk
belum siap secara berkesinambungan.
Pembinaan dan pendampingan masih sangat
terbatas.
Perlu adanya dukungan pembangunan
sarana baik dari pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
Perlu adanya koordinasi dengan instansi
terkait untuk proses yang berkelanjutan mulai
dari persiapan sampai dengan hasil dalam
mengembangkan produk unggulan dari
sector perikanan laut, rumput laut, tepung
buah bakau. Perlu dibina kembali Koperasi
Mina dalam mengelola Sektor produk
perikanan laut yang pernah berjaya sampai
eksport.
Perlu adanya pendampingan pembinaan
koperasi di lapangan
MAMTA
SAERERI
ISU STRETEGIS BERDASARKAN
WILAYAH ADAT WILAYAH ISU STRATEGIS UPAYA PERBAIKAN
ANIMHA Kesadaran anggota untuk pengembangan
koperasi masih rendah
Kurangnya permodalan dan sarana produksi
untuk pengembangan potensi karet, minyak
kayu putih, kulit buaya, damar, dan kerajinan
ukir-ukiran asmat yang sudah punya nama
Perlu adanya penyuluhan kepada anggota
koperasi tentang pentingnya berkoperasi
Fasilitasi permodalan dan sarana produksi
baik dari pemerintah maupun perbankan
untuk program pengembangan produk
unggulan (OVOP) yang menjadi prioritas
daerah.
Membangun gedung promosi sebagai galeri
untuk produk kerajinan ukir-ukiran.
MEEPAGO Data koperasi dan UMKM belum terdata
dengan baik.
Kegiatan masyarakat banyak yang belum
produktif dalam mengelola produk unggulan
seperti Kopi, Buah Merah, rotan
Diperlukan pembinaan dan dana stimulan
untuk membangkitkan jiwa wirausaha baru
terutama dalam pengembangan produk
unggulan seperti Kopi, Buah Merah, Rotan,
buah jeruk/salak
Perlu dilakukan pemutahiran data koperasi
dan UMKM
LA PAGO Komoditi unggulan diwilayah ini adalah Kopi,
buah merah, madu, kacang tanah, buah
nenas, buah pisang dan rotan hanya
produksi masih belum bersifat kontinyu atau
belum tertangani dengan baik.
Wilayah La Pago umumnya memiliki banyak
distrik, namun tingkat kesulitan transportasi
sangat tinggi sehingga berakibat pada
mahalnya kebutuhan pokok.
Komoditi unggulan dari wilayah La Pago
perlu dilakukan kerjasama dengan instansi
terkait untuk pelatihan pengelolaan komoditi
unggulan agar dapat terus dilakukan, potensi
unggulan ini akan diusulkan untuk menjadi
program OVOP (Terutama produk buah
merah, kopi, dan rotan).
Apabila permasalahan sarana transportasi
dapat diatasi maka secara otomatis akan
meningkatkan pemberdayaan ekonomi
masyarakat
ANIMHA
MEEPAGO
LA PAGO
Masalah Utama dan Strategi OPD Dinas
Koperasi dan UKM
24
No MASALAH UTAMA STRATEGI/ SOLUSI
1. Aspek SDM
Masih lemahnya SDM pengelola KUKM, UKM, dan dunia usaha dalam hal manajerial,
keterampilan dan keahlian, tingkat pendidikan, jiwa kewirausahaan, etos kerja, serta etika
berusaha.
Pendidikan dan pelatihan keterampilan, manajemen, vocational,
tingkat pendidikan dasar dan menengah, pelatihan
entreprenership, peningkatan budaya kerja, etos kerja dan etika
berusaha.
2. Aspek Permodalan
Masih rendahnya aksesibilitas KUKM kepada sumber-sumber permodalan. Terdapatnya
masalah agunan, kelayakan usaha untuk dibiayai, dan keberanian mengambil kredit yang
rendah.
Perluasan kredit program, bantuan sosial, hibah, dana bergulir.
Pendirian Lembaga Penjaminan Kredit. Dukungan CSR dari
perusahaan. Pendampingan KUKM.
3. Aspek Manajemen
Masih rendahnya kemampuan mengelola bisnis dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan sampai pengendalian bisnis.
Usaha peningkatan kemampuan berusaha melalui pelatihan,
koordinasi lintas pelaku, business gathering. Melibatkan asosiasi
bisnis, Dekopin, KADIN, Dekranasda, dll.
4. Aspek Teknologi
Masih rendahnya tingkat penguasaan teknologi dalam hal menjalankan usaha, kurangnya
infomasi teknologi, rendahnya inovasi dalam penciptaan desain dan peralatan usaha
Peningkatan penguasaan IPTEK, Klinik Konsultasi Bisnis, design
dan kemasan, Legalitas HAKI, Inkubator bisnis.
5. Aspek Pemasaran
Masih rendahnya kemampuan dalam merebut peluang pasar, menguasai pangsa pasar, dan
terbatasnya kemampuan KUKM dalam merebut pasar lokal, regional dan internasional.
Peningkatan kapasitas kemampuan expor impor melalui
pelatihan promosi ekspor. Peningkatan fasilitas pasar tradisional,
pasar induk, pasar perbatasan.
6. Aspek Informasi
Masih terbatasnya akses informasi dalam hal penciptaan peluang usaha dan peluang pasar.
Terbatasnya informasi dalam hal inovasi bisnis.
Peningkatan kemampuan akses informasi, peluang usaha dan
peluang pasar.
7. Aspek Lingkungan
Keterbatasan infrastruktur, jalan, angkutan darat, laut, udara. Terbatasnya sumber daya energi
listrik. Tingkat inflasi terutama di daerah pegunungan. Mahalnya biaya bahan baku, mahalnya
biaya angkut produk. Terbatasnya industri lokal penunjang bahan baku, seperti bahan
finishing, bahan pengisi dan bahan penunjang.
Perluasan kuantitas dan kualitas infrastruktur bisnis.
Pengendalian bahan pokok dan strategis. Pengembangan produk
lokal berupa sentra dan kluster.
Dinas Koperasi, UKM Prov. Papua Jl. Percetakan Negara Jayapura 24