LTM KITIK 2 - POTENSIOMETRI
-
Upload
yenni-aulia -
Category
Documents
-
view
240 -
download
1
description
Transcript of LTM KITIK 2 - POTENSIOMETRI
Potensiometri dan Kaitannya Terhadap Fluorida
Oleh Yenni Auliawati, 0906640942
Kelompok 2
Fluorida merupakan mineral yang sering diiklankan dalam berbagai jenis
produk pasta gigi. Zat gizi mikro ini memang dibutuhkan untuk mencegah
kerusakan gigi, namun jika berlebihan fluoride justru dapat membahayakan tubuh.
I. Fluorida untuk Pasta Gigi
Fluorida adalah unsur yang menguntungkan pada manusia seperti
memperkuat tulang dan gigi. Hal ini ditemukan di gigi, tulang, kelenjar tiroid dan
kulit. Tubuh manusia rata-rata mengandung 2,6 gram fluoride.
Fluoride yang banyak digunakan adalah jenis Sodium Monofluoro Fosfat
atau Sodium Fluoride, dengan kadar 250-800 ppm. Fluor merupakan salah satu
bahan pasta gigi yang berfungsi memberikan efek detergen disamping bahan
abrasi sebagai pembersih mekanik permukaan gigi dan pemberi rasa segar pada
mulut.
Keberadaan fluorin sebagai senyawa fluorida yang mudah larut dalam air
minum melebihi 2 ppm dapat menyebabkan bercak pada lapisan email gigi bila
terkonsumsi oleh anak-anak dengan gigi permanen. Meski demikian, dalam
jumlah yang lebih sedikit, fluorin dapat mencegah lubang gigi.
Selain menguntungkan, Fluorida juga memiliki banyak efek negative jika
terdapat dalam tubuh melewati ambang batas, efek negatifnya dapat berupa :
• Gigi Fluorisis (keropos)
• Kerusakan gigi (pada stadium lanjut gigi bergaris-garis seperti lubang)
• Dapat menyebabkan turunnya IQ pada anak-anak
• Penuaan dini
1
• Tulang yang rapuh
• Osteoporosis (keropos tulang)
• Kanker
Rekomendasi Kecukupan
Fluoride memang terlihat berbahaya, namun fluoride masih bisa digunakan
dalam pasta gigi dalam ambang batas yang telah ditentukan, yaitu di bawah 500
ppm. Penetapan kecukupan fluorida untuk semua golongan umur dilakukan oleh
IOM (Institute of Medicine)-Amerika Serikat pada tahun 1997. Batas atas
fluorida yang aman menurut IOM 1997 adalah 0,7 mg/hari untuk bayi 0-6 bulan;
0,9 mg/hari untuk kelompok 7-11 bulan; 1,3 mg/hari untuk anak umur 1-3 tahun;
2,2 mg/hari untuk anak 4-8 tahun; serta 10 mg/hari untuk kelompok di atas 8
tahun, termasuk pada wanita yang sedang hamil dan menyusui. Tabel menyajikan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) fluorida yang ditetapkan oleh Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi (WNPG 2004).
II. Karakteristik Fluorida
Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F
dan nomor atom 19. Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti “mengalir”.
Dia merupakan gas halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling
reaktif secara kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk
murninya, dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah
begitu berhubungan dengan kulit.
Fluorin adalah unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan
dengan semua unsur. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatomik (F₂),
berwarna kuning pucat, gas korosif, bereaksi dengan banyak senyawa organik dan
anorganik. Logam, kaca, keramik, karbon, bahkan air terbakar dalam fluorin
dengan nyala yang terang.
2
Sifat-sifat Kimia Halogen
Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan penarikan satu
elektron dari luar, maupun secara kovalen.
Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun
demikian halogen dapat pula memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7,
kecuali flourin.
Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat kuat. Kekuatan
oksidator ini berkurang dari fluorin ke iodin.
Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan
beberapa unsur non logam. Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif
dan kereaktifannya berkurang untuk unsur-unsur halogen yang lain sesuai
dengan kenaikan nomor atom.
Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam
halida (HX).
Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi
dengan rumus HXO, HXO₂, HXO₃ dan HXO4 yang disebut sebagai asam
hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam perhalat.
III. Kegunaan Potensiometri
Potensiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari pengukuran
perubah potensial dari elektroda untuk mengetahui konsentrasi dari suatu
larutan. Ada dua cara yang digunakan untuk melakukan pengukuran
eksperimental. Pertama, suatu pengukuran tunggal dari potensial sel
dilakukan; ini cukup untuk menentukan aktivitas ion yang bersangkutan.
Kedua, ion dapat dititrasi dan potensial diukur sebagai fungsi volume titran.
Cara pertama disebut potensiometri langsung dan telah digunakan terutama
pada pengukuran pH larutan-larutan dalam air. Pada waktu sekarang ini juga
secara luas digunakan untuk pengukuran ion-ion lain dengan menggunakan
elektroda ion selektif. Cara kedua, yang disebut titrasi potensiometrik,
3
mempergunakan pengukuran potensial untuk mengetahui titik ekivalen suatu
titrasi.
Referensi
Day, RA dan A.L Underwood, 1986, Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.
Halogen Group. Sifat-sifat Unsur Halogen. http://inspirehalogen.wordpress.com/2009/11/10/sifat-sifat-unsur-halogen/ diakses pada 12 oktober 2010 14.00
Halogen Group. Flourin. http://inspirehalogen.wordpress.com/2009/11/10/flourin/ diakses pada 12 Oktober 2010 14.05
Halogen Group. Fluoride – Berbahaya. http://inspirehalogen.wordpress.com/2009/11/23/fluoride-berbahaya/ diakses pada 12 Oktober 2010 14.08
4